Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– Oktober 2017 – Terbit 64 halaman
Abstrak
Penggunaan bahan bakar pada mesin sangat berpengaruh terhadap prestasi motor, sehingga dari waktu ke waktu ada
perbaikan kualitas bahan bakar. Khusus untuk motor diesel, yang awalnya hanya menggunakan solar, kini sudah
berkembang, yaitu telah tersedia biosolar dan pertamina dex. Untuk itu diujicobakan pengunaannya pada mesin diesel
silinder tunggal di laboratorium uji prestasi mesin fakultas teknik UTA’45 sehingga didapatkan parameter prestasi untuk
masing – masing bahan bakar. Pengujian dilakukan dengan metode pengaturan derajat sebagai tuas acuan kecepatan yaitu 5o,
10o, 15o, dan 20o dan hasilnya adalah pada 5o, gaya untuk solar 56 N, pertamina dex, 64 N dan biodiesel 60 N.
Dari hasil pengujian selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan preastasi mesin yang adalah sebagai berikut dan
secara keseluruhan prestasi mesin yang menggunakan pertamina dex lebih tinggi dari penggunaan biosolar dan solar; yang
adalah sebagai berikut : daya poros : 3,2343 kW, 3,3048 kW, 3,5045 kW; torsi : 7,28 Nm. 7,8 Nm, 8,32 Nm; pemakaian
bahan bakar : 0,377 kg/kW.h, 0,353 kg/kW.h, 0,314 kg/kW.h dan efisiensi termal : 22,952%, 25,09% dan 27,086%.
Kata kunci : solar,biosolar dan pertamina dex , daya, torsi dan efisiensi termal
70
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– Oktober 2017 – Terbit 64 halaman
proses destilasi dan menghasilkan fraksi solar lainnya dengan tujuan untuk mengubah
dengan titik didih antara 250o C sampai dengan karakteristiknya agar sesuai dengan kebutuhan.
300o C. bilangan cetana 43, kandungan sulfur
antara 3000 sampai dengan 3500 ppm. Pertamina dex; merupakan bahan bakar diesel
Sebagai bahan bakar, solar memiliki berkualitas tinggi dengan kadar sulfur yang
karakteristik tertentu, yaitu : rendah (dibawah 300 ppm),yang berfungsi
1. Tidak berwarna/terkadang berwarna kuning untuk menghindari penyumbatan injektor,
dan berbau kandungan partikular (PM) sangat sedikit dan
2. Tidak akan menguap pada temperatur bersih dan menghasilkan emisi gas buang yang
normal lebih ramah lingkungan, menghasilkan tenaga
3. Memiliki kandungan sulfur lebih tinggi jika yang besar dan irit bahan bakar, suara mesin
dibanding biosolar dan pertamina dex halus. Bilangan cetana 53, dan telah memenuhi
4. Memiliki flash point antara 40 oC sampai standar Euro 4.
dengan 100 o C
5. Terbakar spontan pada temperatur 300 oC Angka cetane merupakan indikator kualitas
6. Menimbulkan panas yang tinggi kurang suatu bahan bakar bila ditinjau dari kecepatan
lebih 10.500 kkal/kg terbakarnya bahan bakar motor diesel. Semakin
tinggi angka cetane bahan bakar, maka akan
Untuk menghasilkan pembakaran yang baik, mengurangi waktu tunda pembakaran, sehingga
solar memiliki syarat – syarat berikut : bahan bakar dapat terbakar dengan cepat.
71
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– Oktober 2017 – Terbit 64 halaman
terhadap porosnya dan benda akan berhenti apabila BsFc : konsumsi bahan bakar spesifik (sfc)
ada udaha melawan torsi dengan besar sama
dengan arah berlawanan. Pemakaian bahan bakar (mf) diperoleh dengan
persamaan berikut :
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros
harus diketahui dulu torsinya. Untuk mengukur 𝑚𝑓 =
𝑏 3600
torsi digunakan dinamometer. 𝑥 𝑥 𝜌𝑏𝑏
𝑡 1000
Pada sebuah mesin, torsi ditunjukkan oleh momen
Dimana:
sebagai output dari poros engkol. Dalam
pengoperasiannya torsi dibutuhkan pada waktu b : volume buret (CC)
kendaraan akan bergerak atau pada saat
mempercepat laju kendaraan, dan tenaga berguna t : waktu (detik)
untuk memperoleh kecepatan tinggi. Proses
ρbb : spesifik gravitasi bahan bakar (kg/l)
pembakaran yang sempurna pada sebuah mesin
memberikan dampak positif terhadap torsi mesin mf : pemakaian bahan bakar
yang dihasilkan. Pada sebuah mesin yang
beroperasi akan menghasilkan gaya pada torak
sebagai hasil dari tekanan hasil pembakaran (F) dan
jari-jari lingkar poros engkol ®, sehingga besarnya Efisiensi Termal
torsi dapat ditentukan dengan :
Efisiensi termal menunjukkan prestasi peralatan
T = F.r termal, yang berhubungan dengan energi termal
yang dihasilkan. Efisiensi termal dapat diperoleh
Dimana : dengan persamaan berikut :
𝐵𝐻𝑃
T = torsi keluaran mesin (nm) 𝜂𝑡ℎ = 𝑥 100%
𝑄𝑖𝑛
F = gaya (N)
Dimana :
r = jari-jari lingkar poros engkol (m)
𝜂th : efisiensi termal
Torsi menyebabkan benda dapat berputar terhadap
porosnya, benda akan berhenti berputar bila ada BHP : daya poros
usaha melawan torsi dengan besar yang sama dan
Qin : nilai kalor bahan bakar
berlawanan arah.
𝑚𝑓 𝑥 𝐿𝐻𝑉𝐵𝐵
Untuk mengetahui besar daya poros, torsinya harus 𝑄𝑖𝑛 =
3600
diketahui. Pengukuran torsi dapat dilakukan
dengan menggunaan dinamometer. Prinsip kerja Dimana :
dinamometer adalah dengan memberi beban yang
berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mf : konsumsi bahan bakar
mendekati nol rpm.
LHVBB : Nilai kalori rendah bahan bakar
Konsumsi bahan bakar spesifik
3. Metodologi Penelitian
Konsumsi bahan bakar spesifik adalah
Penelitian ini dilakukan di laboratorium uji
perbandingan banyaknya pemakaian bahan bakar
prestasi mesin dan menggunakan mesin Diesel
setiap jam tiap daya yang dihasilka. Harga
Loncin 441 CC, empat langkah, satu silinder
pemakaian bahan-bakar spesifik yang makin
dengan injeksi langsung. Ketiga jenis bahan
rendah menunjukkan efisiensi yang makin tinggi.
bakar diuji satu – satu untuk mendapatkan data
Besar pemakaian bahan bakar yang spesifik
prestasi mesin, seperti terlihatpada diagram alir
dihitung dengan persamaan berikut :
berikut :
𝑚𝑓
𝐵𝑆 𝐹𝑐 = (𝑘𝑔/𝑘𝑊ℎ)
𝑁𝑒
Dimana :
72
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– Oktober 2017 – Terbit 64 halaman
7
6
5
Daya (kW)
4
3
2
1
0
0 10 20 30
Tuas kecepatan (derajat)
20
Gambar 3. Konsumsi bahan bakar terhadap
torsi (Nm)
15 tuas kecepatan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
10
penggunaan bahan bakar spesifik rata – rata
5 untuk masing – masing bahan bakar adalah
sebagai berikut ; solar, 0,377 kg/kW.h, biosolar,
0 0,353kg/kW.h dan pertamina dex, 0,314 kg/kW.h
0 10 20 30
Tuas Kecepatan (derajat)
73
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, Edisi terbit II– Oktober 2017 – Terbit 64 halaman
DAFTAR PUSTAKA
35
Aris Munandar, Wiranto dan Koichi Tsuda, 2008.
Efisiensi termal (%) 30 Motor Diesel Putaran Tinggi, Jakarta, PT. Balai
25 Pustaka.
20
15 Arismunandar, W.2005, Penggerak Mula: Motor
Bakar Torak, Bandung, ITB
10
5 Ferguson.CR.Kirrkpatrick,AT,2001,”Internal
0 Combustion Engines” California, Colorado State
0 10 20 30 University.
Tuas kecepatan (derajat)
Heywood,B John, 1988,”internal Combustion
Engines Fundamentals” McGraw-Hill
Dari grafik diatas terlihat bahwa rata – rata Stone Richard and Ball K Jeffrey,
efisiensi termal untuk solar adalah 22,952%, 2004”Automotive Engineering Fundamentals”SAE
biosolar adalah 25,09% dan pertamina dex Internasional, Amerika
adalah 27,086%.
5. Kesimpulan
74