Oleh
PT. RAJA RAFA SAMUDRA
PEMBENTUKAN ENERGI FOSIL
Berbagai macam hewani dan Selama fase berjuta juta tahun Saat ini, dengan adanya teknologi
tanaman yang mati tertanam di maka sedimen , pasir, tanah, dan pengeboran, maka sisa-sisa
dasar laut, dan kemudian tertutup bebatuan, semakin menumpuk hewani & tanaman yang telah
oleh sedimen dan pasir selama yang menyebabkan tekanan & berubah menjadi energi fosil
berjuta-juta tahun. panas semakin tinggi pada sisa- minyak & gas dapat diperoleh.
sisa hewani & tanaman yang
tertanam di paling dasar.
JENIS-JENIS ENERGI FOSIL
▪ Bila dilihat dati aspek ekonomi dan teknis, arti dari bahan bakar adalah sebagai material
yang apabila dibakar dapat meneruskan hasil dari proses pembakaran tersebut dengan
sendirinya dan disertai dengan pengeluaran kalori.
▪ Kalori ini sendiri dapat diartikan sebagai jumlah energi atau panas yang dihasilkan dari
pembakaran.
* Data merupakan estimasi umum dan dapat berbeda dan berubah tergantung dari kondisi dimana material diperoleh
SATUAN HEATING VALUE *
JENIS BAHAN BAKAR
VOLUME BTU/UNIT KCAL/UNIT
COAL ( BATU BARA ) Kg 23.800 6,000
KEROSENE ( MINYAK TANAH ) Liter 35,079 8,840
GASOLINE FUEL ( BENSIN ) Liter 34,000 8,572
DIESEL FUEL ( SOLAR ) Liter 35,964 9,063
INDUSTRIAL DIESEL ( SOLAR INDUSTRI ) Liter 38,754 9,766
LIQUID PETROLEUM GAS ( ELPIJI ) Kg 44,524 11,220
NATURAL GAS ( GAS ALAM ) m3 36,037 9,081
KOMPOSISI KANDUNGAN BBG
Laporan
komposisi rata-
rata gas alam pipa
wilayah Jakarta
6 - 10 kilometer
6 - 10 kilometer
SUMBER GAS ALAM INDONESIA
Pengunaan BBG sebagai alternatif bahan bakar memberikan banyak manfaat seperti:
1. Ramah Lingkungan karena karbondioksida yang dihasilkan rendah;
2. Meningkatkan Efisiensi Biaya Operasional & Perawatan karena BBG tidak
menimbulkan kerak pada ruang bakar/ignator,
3. Penghematan dari harga beli BBG yang lebih kompetitif dibanding bahan bakar
fosil lainnya seperti Bensin, Solar, ataupun LPG (Liquified Petroleum Gas).
Namun untuk mesin dapat mengunakan CNG kendaraan akan memerlukan instalasi
sistem Peralatan Konverter BBG.
Sistem Peralatan Konversi Gas atau Conversion System merupakan rangkaian paket
peralatan yang dapat metransfer gas alam bertekanan tinggi (> 200 bar) dari tangki
penyimpanan gas terkompresi (CNG Cylinder Tank) ke kompartemen mesin di mana
tekanan aliran gas yang dibutuhkan untuk pembakaran adalah dibawah 1 bar.
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis Sistem Konversi ke Gas:
1. Sistem Konversi Ganda atau Bi-Fuel System
2. Sistem Konversi Campuran atau Dual Fuel System
3. Sistem Konversi 100% Gas atau Gas Dedicated System
SISTEM KONVERTER BI-FUEL
KEAMANAAN KONVERTER KIT
Tabung penyimpan merupakan tabung yang telah difabrikasi secara khusus dan telah
melewati beberapa fase pengujian juga telah dilengkapi dengan beberapa alat
pengamanan sebagai berikut:
▪ Tabung penampung BBG telah difabrikasi khusus menurut standard mutu dan
proses produksi internasional yang sangat ketat untuk menjamin bahwa tabung BBG
dapat menahan benturan yang keras, temperature maupun kondisi cuaca yang
ekstrem sekalipun.
▪ Perusahaan pembuat tabung CNG harus melewati prosedur persyaratan
international yang ketat seperti ISO 9001;
▪ Proses fabrikasi tabung harus mengikuti proses standard internasional seperti ISO
11439, ISO 98901, ECE R110, ASME division VIII, yang mana setiap tabung yang
lulus telah diverifikasi tingkat ketebalan, tanpa cacat material, dan pengujian
tekanan minimum 3 kali dari tekanan kerja normal tabung.
▪ Setiap tabung telah dilengkapi dengan katup pengaman tekanan berlebih atau
safety relieve valve.
▪ Setiap tabung yang beredar dan digunakan di Indonesia telah di periksa dan test
berkala setiap maximum 5 (lima) tahun sekali oleh Kementerian Departmen Tenaga
Kerja, dan disertai dengan sertifikat setiap kali pengujian.
TINGKAT KEAMANAAN BBG
BBG mempunyai keunggulan keamanaan dibandingkan dengan BBM maupun bahan bakar
gas lainnya seperti LPG yaitu tidak mudah terbakar. Hal ini disebabkan karena:
1. Densitas atau Specific gravity atau berat particle daripada gas alam yang lebih rendah
dari udara yaitu berkisar 0,6 gravitas dibandingkan udara yang berat particlenya adalah
1. Sehingga kalau ada kebocoran maka gas alam akan naik ke atas dengan cepat.
2. Selain itu Auto Ignition atau temperatur saat bahan bakar akan menghasilkan api
dengan sendirinya tanpa harus ada sumber api pengapian untuk BBG adalah berkisar
di 700°C, sedangkan LPG ada pada suhu 510°C, Bensin pada 260 °C, dan Diesel Solar
adalah berkisar pada temperature 315°C.
PENGUNAAN BBG DI ASIA PASIFIK
PENGGUNAAN BBG DI INDONESIA
KENDARAAN BBG ADA SEJAK 1930an
CNG ADVISORY, CNG DELIVERY, CNG CONVERSION, CNG SERVICE & MAINTENANCE
Casa Verde Building 3rd Floor.Jl. Mampang Prapatan Raya No. 17K .Mampang. Jakarta Selatan. 12790.
Phone : +62 21 799 8784. Email: sekretariate@rajarafasamudra.com