Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD FAUZI

NIM : ACE 116 041


M.K : MESIN OTOMOTIF

Modifikasi sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi gas


Dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak bumi dan semakin tingginya
konsumsi pemakaian bahan bakar minyak dikhawatirkan akan terjadi krisis energi. Mengatasi hal ini
sudah melakukan dan menganjurkan diferifikasi bahan bakar dari minyak bumi ke gas. Berbagai peneliti
atau kelompok masyarakat sudah melakukan inovasi untuk mengganti perlatan yang menggunakan bahan
bakar bensin ke gas. Salah satu diantaranya adalah alat transportasi sepeda motor. Dalam tugas akhir ini
dilakukan modifikasi sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi berbahan bakar gas. Modifikasi yang
dilakukan pada karburator. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk modifikasi karburator, pertama
dengan melepas pelampung dan menutup beberapa lubang, kedua dengan tetap menggunakan pelampung
dan menutup dua lubang. Dalam tugas akhir ini modifikasi dilakukan dengan cara yang kedua. Hasil
pengujian dengan jarak tempuh 104 Km, memperlihatkan bahwa biaya bahan bakar sepeda motor gas (Rp
8.400) lebih murah dibanding biaya bahan bakar sepeda motor bensin (Rp 10.350). Pembakaran pada
sepeda motor gas lebih baik dibanding sepeda motor bensin.
Kata kunci : karburator, bahan bakar

Karburator Bahan Bakar Gas


Untuk dapat mengoperasikan sepeda motor dengan menggunakan bahan bakar gas, ada dua cara
yang dapat dilakukan. Cara pertama dengan modifikasi karburator, yaitu dengan membuka pelampung
dan jarum pelampung yang ada pada karburator dan menutup sebuah saluran yang menghubungkan antara
bagian dalam karburator dengan udara luar. Pada karburator dengan bahan bakar bensin, saluran ini
berfungsi menjaga tekanan pada saluran venturi agar tetap berada pada nilai tekanan atmosfer. Namun
pada karburator berbahan bakar gas, saluran ini juga tidak memiliki fungsinya lagi sehingga harus ditutup
untuk mencegah adanya sejumlah bahan bakar gas yang keluar dari karburator (kebocoran). Salah satu
ruang yang ditutup diperlihatkan gambar 15.
Cara ini sudah pernah digunakan untuk modifikasi genset menjadi berbahan bakar gas yang menjadi tugas
akhir mahasiswa sebelumnya.
Cara kedua tetap menggunakan pelampung. Pada modifikasi cara kedua ini, kondisi karburator
tetap seperti keadaan karburator dengan menggunakan bahan bakar bensin, artinya tidak ada komponen
yang dilepas. Namun ada beberapa lubang yang harus ditutup untuk mencegah gas LPG dalam karburator
keluar ke udara bebas. Lubang yang ditutup yaitu saluran masuk bahan bakar bensin dan saluran
pembuangan bahan bakar bensin berlebih.
Sedangkan untuk saluran masuk udara dilakukan modifikasi dengan melepas saringan udara.
Untuk mengganti fungsi saringan udara ini, maka pada venturi dipasang sebuah penutup. Pada penutup ini
dibuat 2 buah lubang kecil sebagai saluran masuk udara. Untuk mengatur debit gas LPG yang masuk ke
karburator maka digunakan 2 buah kran yang bekerja secara terpisah. Kerja kedua kran ini akan dijelakan
pada prinsip kerja sepeda motor berbahan bakar gas. Modifikasi cara kedua akan digunakan untuk
mengubah sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi berbakar gas. Gambar berikut memperlihatkan
sepeda motor yang sudah diubah menjadi berbahan bakar gas.
dapat dijelaskan aliran bahan bakar gas LPG dari tabung gas ke ruang bakar. Gas LPG yang
berasal dari tabung gas mengalir melalui selang regulator. Gas LPG yang keluar dari tabung gas yang
memiliki tekanan sekitar 8 bar akan mengalami penurunan tekanan setelah melewati selang regulator. Hal
ini disebabkan pada selang regulator terdapat katup bola-bola yang berfungsi mengatur aliran gas LPG
yang keluar dari tabung.
Aliran gas LPG kemudian terbagi menjadi 2. Sebagian kecil gas LPG mengalir menuju kran
pengatur langsam. Aliran gas LPG yang mengalir melalui kran pengatur langsam ini langsung menuju ke
karburator. Kran ini berfungsi mengatur debit gas LPG yang mengalir ke karburator pada saat mesin
menyala pada putaran rendah / langsam. Kemudian sebagian besar aliran gas LPG mengalir menuju kran
pengatur debit. Kran ini berfungsi mengatur debit gas LPG yang mengalir ke karburator pada saat mesin
menyala pada putaran menengah dan putaran tinggi.
Prinsip kerja sepeda motor berbahan bakar gas ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat
awal penyalaan mesin gas LPG akan mengalir ke karburator melalui kran pengatur langsam. Pengaturan
bukaan kran ini dilakukan secara manual. Aliran gas LPG ini masuk ke karburator. Setelah masuk ke
karburator, gas LPG ini akan bercampur dengan udara yang masuk melalui saluran masuk udara.
Pencampuran udara dan bahan bakar gas LPG ini terjadi di saluran venturi karburator. Campuran udara
dan bahan bakar ini kemudian menuju ke ruang bakar melalui intake mainfold.
Kemudian saat mesin dijalankan, baik putaran menengah maupun putaran tinggi kran pengatur
debit akan membuka untuk mengalirkan gas LPG ke karburator. Pembukaan kran pengatur debit ini akan
bersamaan dengan pembukaan skep throotle pada karburator karena skep throotle dan kran pengatur debit
telah dihubungkan secara paralel dengan menggunakan tali gas bercabang. Oleh karena itu pembukaan
skep throotle dan kran pengatur gas akan dilakukan secara bersamaan dengan memutar handgrip gas pada
stang sepeda motor. Gas LPG yang melalui kran pengatur debit ini kemudian dialirkan ke karburator
melalui saluran intake venturi dengan menempatkan nozzle pada saluran intake venturi tersebut. Aliran
gas LPG ini diarahkan langsung menuju intake mainfold.
Untuk udara yang masuk ke karburator telah dilakukan pembatasan dengan menutup saluran
intake venturi kemudian membuat 2 buah lubang kecil pada penutup tersebut yang berfungsi sebagai
saluran masuk udara.
Pengujian dan Analisis
Sepeda motor hasil modifikasi sudah diuji dan diperbandingkan dengan sepeda motor berbahan
bensin. Beberapa aspek pengujian yang dilakukan meliputi biaya pemakaian bahan bakar berdasarkan
jarak tempuh, kecepatan maksimum yang dapat dicapai, dan kualitas pembakaran. Pengujian dilakukan
dengan menjalankan sepeda motor dengan jarak tempuh sejauh 104 Km dari kota Medan menuju daerah
Penatapan (perbatasan Kabupaten Tanah Karo dengan Kabupaten Deli Serdang), kemudian kembali lagi
menuju kota Medan. Dan sepeda motor berada pada kondisi beban berboncengan.
Untuk dapat menempuh jarak sejauh 104 Km, sepeda motor mengkonsumsi bahan bakar bensin
sebanyak 2.3 Liter. Dengan harga bahan bakar bensin sebesar Rp 4.500 per liternya, maka untuk jarak
tempuh ini dihabiskan biaya sebesar 2,3 x Rp 4.500 = Rp 10.350. Sedangkan pada pengujian dengan
menggunakan bahan bakar gas, sepeda motor menghabiskan 1,8 Kg gas LPG. Dengan harga bahan bakar
gas LPG 3 Kg senilai Rp 14.000 maka untuk jarak tempuh yang sama dihabiskan biaya sebesar Rp 8.400.
Pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar bensin, sepeda motor mampu mencapai
kecepatan tertinggi pada 90 Km/jam. Sedangkan pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar gas
LPG, sepeda motor hanya mampu mencapai kecepatan tertinggi pada 80 Km/jam. Penurunan kemampuan
sepeda motor ini disebabkan suplai bahan bakar gas yang masuk ke karburator terbatas karena adanya
pengecilan saluran bahan bakar. Hal ini menyebabkan karburator menghasilkan campuran yang kurus
antara bahan bakar dan udara pada saat sepeda motor diuji pada akselerasi tinggi sehingga energi
pembakaran yang dihasilkan tidak maksimal.
Sedangkan untuk kualitas pembakaran dapat diketahui melalui keadaan busi setelah penggunaan
sepeda motor untuk masing-masing bahan bakar. Pada pemakaian bahan bakar gas, busi terlihat berwarna
coklat yang mengindikasikan pembakaran yang baik di dalam silinder. Sedangkan pada pemakaian bahan
bakar bensin, pada kepala busi terlihat lapisan berwarna hitam tidak mengkilat yang merupakan lapisan
karbon yang terbentuk pada proses pembakaran di dalam silinder sebagai sisa pembakaran. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Kesimpulan

1. Sepeda motor berbahan bakar bensin dapat diubah menjadi berbahan bakar gas dengan modifikasi
karburator. Ada dua cara modifikasi, pertama dengan melepas pelampung, dan kedua dengan tetap
menggunakan pelampung.
2. Biaya pemakaian sepeda motor dengan menggunakan bahan bakar gas lebih murah dibandingkan biaya
pemakaian sepeda motor barbahan bakar bensin. Dengan jarak tempuh 104 Km biaya pemakaian bahan
bakar gas sebesar Rp 8.400, sedangkan biaya pemakaian bahan bakar bensin sebesar Rp. 10.350.
3. Kecepatan maksimum sepeda motor berbahan bakar gas bisa mencapai 80 Km/jam sedangkan
kecepatan maksimum sepeda motor berbahan bakar bensin bisa mencapai 90 Km/jam. Perbedaan ini
disebabkan debit gas yang masuk ke karburator terbatas sehingga campuran bahan bakar dan udara yang
dihasilkan menjadi campuran miskin.
4. Pembakaran sepeda motor berbahan bakar gas lebih sempuran dibanding sepeda motor berbahan bakar
bensin. Indikasinya terlihat pada kondisi busi setelah pengujian.

SARAN
1. Untuk meningkatkan kecepatan maksimum sepeda motor berbahan bakar gas sama atau melebihi
kecepatan sepeda motor berbahan bakar bensin, disarankan memperbaiki saluran masuk gas ke karburator
sehingga debit gas bisa lebih banyak.
2. Untuk keamanan pemakaian, disarankan instalasi bahan bakar gas menggunakan selang yang dilapisi
bahan anti panas.
3. Untuk menghindari kebocoran gas, pemasangan instalasi bahan bakar gas harus dilakukan sebaik
mungkin dengan melakukan pengujian kebocoran.

DAFTAR PUSTAKA

http://jewejd.blogspot.co.id/2010/10/modifikasi-sepeda-motor-berbahan-bakar.html

Anda mungkin juga menyukai