Sistem bahan bakar merupakan sistem yang berfungsi untuk menampung bahan bakar yang diperlukan selama
perjalanan, mencampur udara dan bahan bakar pada komposisi yang paling tepat, mengkabutkan bahan bakar,
mengontrol jumlah campuran yang masuk kedalam silinder guna mengontrol tenaga dan kecepatan sepeda motor.
1. Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran yang ada di udara agar tidak masuk ke
dalam silinder.
2. Tangki bahan bakar berfungsi: menampung bahan bakar yang diperlukan selama perjalanan
3. Kran bahan bakar berfungsi: menutup dan membuka aliran bahan bakar dari tangki ke karburator
4. Saringan bahan bakar berfungsi: menyaring kotoran pada bahan bakar yang akan masuk ke
karburator agar kotoran tidak menyumbat saluran atau spuyer karburator.
5. Karburator berfungsi :
a. mencampur udara dan bahan bakar pada komposisi yang paling tepat,
b. mengkabutkan bahan bakar sehingga mudah dibakar
c. mengontrol jumlah campuran yang masuk kedalam silinder guna mengontrol tenaga dan
kecepatan sepeda motor.
B. SARINGAN UDARA
Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran yang udara yang akan masuk ke karburator,
selanjutnya maksuk ke dalam silinder. Saringan udara dipasang sebelum karburator. Terdapat dua model saringan
udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
Metode membersihkan saringan kering berbeda dengan saringan basah. Pada saringan kering dengan meniup
menggunakan udara bertekanan dari arah berlawanan dengan arah udara masuk, sedangkan untuk saringan basah
dengan mencuci dengan solar, diperas, kemudian dicelup ke oli pelumas dan diperas kembali. Ilustrasi metode
membersihkan adalah sebagai berikut:
Saringan kering Saringan basah
Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar yang diperlukan selama perjalanan. Bahan tangki
bahan bakar antara lain plat, almunium, plastik. Tangki sepeda motor sport terletak didepan jok, dibuat menarik
karena selain sebagai tangki juga sebagai asessoris sehingga desain menyatu dengan bodi kendaraan. Tangki sepeda
motor cub diletakkan dibawah jok sehingga bentuk bukan pertimbangan utama.
Kapasitas tangki tergantung dari kapasitas mesin dan penggunaan sepeda motor. Misalkan: Sepeda motor Honda
Tiger dengan kapasitas mesin 200 CC, jenis motor sport dan turing mempunyai tangki dengan kapasitas 13 liter
dengan cadangan 2,5 liter. Sementara itu sepeda motor Kawasaki Ninja dengan kapasitas mesin 150 cc, jenis motor
sport mempunyai tangki dengan kapasitas 10 liter, cadangan 2 liter.
tangki dilengkapi dengan tutup tangki. Fungsi tutup tangki antara lain:
1. Brlather pipe type yaitu tutup tangki dengan lubang pernapasan menggunakan pipa kecil, biasanya
digunakan pada jenis motor cross
2. Normal type yaitu tutup tangki yang paling banyak digunakan pada sepeda motor kapasitas kecil
3. Check Valve type yaitu tutup tangki yang menggunakan check valve untuk mengontrol lubang
pernapasan. Kelebihan tipe ini adalah saat sepeda motor roboh bensin tidak akan tumpah karena check
ball akan membuka saluran pernapasan saat motor tegak, namun saat motor roboh maka check ball akan
menutup lubang pernapasan sehingga bensin tidak tumpah.
Kran bahan bakar ( Fuel cock) berfungsi menutup dan membuka aliran bahan bakar dari tangki ke karburator.
Berdasarkan lokasinya kran bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Standard type
Pada jenis ini kran berada di bawah tangki bahan bakar. Kelemahan tipe ini adalah sering terjadi kebocoran
tangki disekitar kran, karena saat merubah posisi kran maka ikatan kran dan tangki goyang, selain itu pada
bagian tersebut adalah bagian paling rendah sehingga adanya air didalam tangki akan menggenang di sekeliling
ujung kran.
a. Posisi OFF
Aliran bahan bakar dari tangki ke karburator ditutup
b. Posisi ON
Aliran bahan bakar dari tangki ke karburator terbuka. Bensin mengalir melalui pipa panjang sehingga bila
ujung pipa sudah tidak mendapat bensin maka aliran terhenti meskipun didalam tangki masih terdapat
bensin, yaitu bensin cadangan.
2. Vacuum Type
Vacuum type fuel cock merupakan kran bahan bakar yang membuka dan menutup secara otomatis. Pembukaan
kran disebabkan gaya yang diperoleh dari kevacuuman pada intake manifold, dan menutupnya kran disebabkan
oleh gaya pegas yang mendorong katup.
Prinsip kerja:
Saat mesin hidup kevacuuman intake manifold meningkat, gaya dari kevacuuman menghisap diafragma melawan
gaya pegas, karena katup kran bahan bakar menyatu dengan diafragma maka katup tertarik sehingga membuka.
Bahan bakar mengalir dari tangki ke karburator.
Saat mesin sepeda motor mati maka kevacuuman pada intake manifold hilang, gaya pegas mendorong diafragma,
diafragma mendorong katup menutup. Aliran bahan bakar dari tangki ke karburator terhenti.
Keuntungan:
1. Tangki tidak memiliki cadangan bahan bakar, sehingga bila pengendara kurang perhatian pada fuel gauge,
dan bensin di tangki habis maka motor akan mogok
2. Setelah mengisi bahan bakar dari keadaan tangki kosong, atau setelah membongkar karburator mesin tidak
dapat langsung dihidupkan, karena menunggu bensin di ruang pelampung karburator dalam jumlah yang
cukup
3. Combination Type
Combination type merupakan penggabungan dari standard type dengan vacuum type. Kran bahan bakar tipe
ini memiliki kran pengatur dan kran bahan bakar yang bekerja otomatis, sehingga memiliki gabungan
keunggulan standard type dan vacuum type.
1. Posisi ON
Posisi ON merupakan posisi penggunaan normal. Bahan bakar akan mengalir ke karburator bila mesin hidup.
Prinsip kerja sama dengan vacuum type, yaitu :
a. Saat mesin hidup kevacuuman intake manifold meningkat, gaya dari kevacuuman menghisap diafragma
melawan gaya pegas, karena katup kran bahan bakar menyatu dengan diafragma maka katup tertarik
sehingga membuka. Bahan bakar mengalir dari tangki ke lubang (A), ke lubang (C) ke lubang (E) ke
lubang (F) kemudian ke karburator.
b. Saat mesin sepeda motor mati maka kevacuuman pada intake hilang, gaya pegas mendorong diafragma,
diafragma mendorong katup menutup. Hubungan lubang (E) dan lubang (F) tertutup, sehingga aliran bahan
bakar dari tangki ke karburator terhenti.
2. Posisi RES
Posisi RES merupakan posisi penggunaan bahan bakar cadangan. Saluran masuk dari tangki adalah lubang (B),
dimana posisi lubang (B) lebih rendah dari lubang (A). Bahan bakar akan mengalir ke karburator bila mesin
hidup. Prinsip kerja sama dengan vacuum type, yaitu :
a. Saat mesin hidup kevacuuman intake manifold meningkat, gaya dari kevacuuman menghisap diafragma
melawan gaya pegas, karena katup kran bahan bakar menyatu dengan diafragma maka katup tertarik
sehingga membuka. Bahan bakar mengalir dari tangki ke lubang (B), ke lubang (D) ke lubang (E) ke
lubang (F) kemudian ke karburator.
b. Saat mesin sepeda motor mati maka kevacuuman pada intake manifold hilang, gaya pegas mendorong
diafragma, diafragma mendorong katup menutup. Hubungan lubang (E) dan lubang
(F) tertutup, sehingga aliran bahan bakar dari tangki ke karburator terhenti.
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran pada bahan bakar yang akan mengalir ke karburator.
Konstruksi dan lokasi saringan bahan bakar bermacam-macam, diantranya:
Hal yang perlu diperhatikan pada saringan bahan bakar antara lain:
F. KARBURATOR
1. Bahan bakar
2. Oksigen atau udara
3. Api atau temperatur diatas titik nyala bahan bakar.
Pembakaran akan lebih mudah dilakukan bila bahan bakar dalam bentuk kabut atau butiran kecil dengan komposisi
campuran udara dan bahan bakar tepat. Proses pengabutan bahan bakar dan bercampurnya udara dengan bahan
bakar disebut proses karburasi, alat yang digunakan untuk proses karburasi disebut karburator.
Ukuran karburator ditunjukkan dari ukuran lubang atau diameter dalam bagian terkecil, yaitu bagian venturi. Satuan
ukuran yang digunakan adalah mm, semakin besar ukuran semakin besar kapasitas karburator.
Slow jet / pilot jet (spuyer langsam) merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk mengontrol aliran bahan
bakar pada sistem putaran rendah dan menengah. Semakin besar ukuran semakin besar pula bahan bakar yang
mampu dialirkan.
Contoh: # 35
Gb.5. 14 Posisi slow jet
Main jet (Spuyer utama) merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk mengontrol aliran bahan bakar sistem
putaran menengah dan tinggi. Semakin besar ukuran semakin besar pula bahan bakar yang mampu dialirkan.
Contoh: # 122,5
Jet needle (jarum skep) merupakan bagian merupakan bagian karburator yang berfungsi untuk mengontrol besar
lubang needle jet. Bentuk jet needle adalah tirus sehingga saat jet needle ditarik diameter lubang needle jet
dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.
Needle jet (spuyer jarum) merupakan bagian karburator yang bersama jet needle berfungsi untuk mengontrol
besar lubang yang berhubungan dengan venturi. Bentuk tirus dari jet needle sehingga diameter lubang needle jet
dapat bervariasi sesuai bukaan throttle valve.
Slow air jet / slow air bleed merupakan lubang yang dilewati udara saat
mesin putaran stasioner. Besar lubang slow air jet mempengaruhi campuran
saat putaran stasioner maupun putaran rendah.
Contoh kode lubang : # 127,5
Saat langkah hisap, piston bergerak dari TMA menuju TMB, ruang di dalam silinder membesar, tekanan turun
sehingga udara mengalir ke dalam silinder.
Aliran udara melewati venturi sehingga kecepatan naik dan tekanan turun. Turunnya tekanan di venturi
menyebabkan bensin diruang pelampung terhisap keluar bertemu dengan udara dan terurai atau pecah menjadi
butiran-butitan kecil.
Konsep pengabutan karburator hampir sama dengan pengabutan yang terjadi pada penyemprot obat nyamuk.
Didepan lubang pompa terdapat pipa kecil yang dihubungkan dengan tangki cairan obat, saat pompa obat nyamuk
ditekan maka udara dari dalam pompa mengalir keluar, karena kecepatan aliran tinggi maka tekanan dilubang
pompa turun dan menghisap cairan obat yang ada di dalam tangki, cairan obat keluar bertemu dengan udara dan
terurai menjadi butiran kecil.
I. MACAM KARBURATOR
Karburator dapat diklasifikasikan menurut aliran dan prinsip pengontrolannya. Berdasarkan aliranya karburator
dapat dikelompokkan menjadi:
Aliran udara dari atas ke bawah, karburator jenis ini mempunyai kelebihan yaitu memanfaatkan gaya grafitasi guna
meningkatkan pengabutan, namun mempunyai kelamahan bila karburator banjir bensin mengalir ke manifold
sehingga mesin sulit dihidupkan. Karburator jenis ini banyak digunakan pada mesin mobil, dan beberapa motor
sport
Bahan bakar yang masuk ke dalam silinder harus mudah terbakar agar dapat menghasilkan efisiensi konversi energi
dan tenaga maksimal. Pembakaran bahan bakar akan mudah dilakukan bila komposisi campuran udara dan bahan
bakar tepat dan butiran sangat kecil atau bensin dalam bentuk gas.
Perbandingan udara dengan bahan bakar yang tepat memungkinkan terjadi pembakaran sempurna, sehingga:
Perbandingan udara dengan bahan bakar yang ideal adalah 14,7 gr udara dengan 1 gr bahan bakar, perbandingan
ideal juga sering disebut perbandingan Stoichiometric. Perbandingan udara dengan bahan bakar (Air Fuel Ratio
atau AFR) dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Perbandingan udara dengan bahan bakar sesungguhnya tergantung dari temperatur dan kondisi kerja mesin.
Perbandingan saat menghidup mesin (starting), berbeda dengan saat idling, putaran lambat maupun saat dipercepat.
Hubungan perbandingan dengan kondisi kerja mesin adalah sebagai berikut:
Lambda () merupakan perbandingkan antara jumlah udara sesunggunya yang masuk ke dalam siliden dibandingkan
dengan udara secara teori. Lambda () dapat dirumuskan:
=
Stoichiometric
14,7 14,7
=---------------- =-------------- = 1
14,7 :1 14,7
Artinya:
AFR AFR
5 0,340 15 1,020
7 0,476 16 1,088
9 0,612 17 1,156
11 0,748 18 1,224
13 0,884 19 1,293
Pemahaman terhadap nilai ini mempermudah untuk menyatakan kondisi campuran yang masuk ke dalam mesin
dan dapat lebih mudah menganalisis kondisi mesin.
Grafik pada gambar 5.26 menggambarkan hubungan antara nilai dengan gas buang yang dihasilkan mesin (dengan
asumsikan mesin dalam kondisi normal pada kecepatan konstan). Seperti terlihat pada grafik, konsentrasi emisi CO
dan HC menurun pada campuran kurus, namun kandungan NO x meningkat pada AFR yang semakin kurus.
Sebaliknya, ketika campuran kaya, NOx menurun tetapi CO dan HC meningkat. Hal ini berarti, pada mesin bensin
sangat sulit untuk mencari upaya penurunan emisi CO, HC dan NOx pada waktu bersamaan, apalagi dengan
mengubah campurannya saja.
Grafik konsumsi bahan bakar (b) mencapai titik terendah pada posisi beberapa titik di atas 1. Pada posisi itu pula
didapatkan nilai NOx yang tinggi, meskipun CO dan HC pada titik rendah. Pada saat tersebut proses pembakaran
terjadi mendekati sempurna dengan CO2 maksimum.
Jika menginginkan kondisi pembakaran dengan tenaga maksimum, maka harus dibuat lebih rendah dari nilai 1,
kira-kira 0,90, namun dengan konsekuensi konsumsi dan emisi CO dan HC akan meningkat tinggi.
Agar dapat berkerja sesuai dengan kondisi kerja mesin, maka karburator dibagi menjadi beberapa sistem. Sistem
tersebut antara lain:
1. Sistem pelampung
2. sistem Cuk
3. Sistem kecepatan rendah
4. Sistem kecepatan tinggi
5. Sistem percepatan
Sistem pelampung berfungsi untuk mengatur jumlah bensin diruang pelampung tetap stabil pada volume tertentu.
Komponen sistem pelampung antara lain:
Prinsip kerja:
Saat bahan bakar di ruang pelampung kurang, permukaan bahan bakar rendah, pelampung turun, jarum pelampung
turun, saluran terbuka dan bahan bakar dari tangki mengalir ke ruang pelampung.
Bertambahnya bensin diruang pelampung membuat permukaan bensin naik, pelampung ikut naik, jarum pelampung
terdorong untuk jarum pelampung menutup saluran, aliran bensin dari tangki keruang pelampung terhenti.
Gangguan pada sistem palampung antara lain ruang pelampung banjir sehingga bensin masuk ke mesin dan mesin
sulit dihidupkan. Penyebab pelampung banjir antara lain:
a. Pelampung bocor sehingga pelampung tenggelam, jarum pelampung pada posisi terbuka terus menerus.
b. Jarum pelampung aus, sehingga tidak mampu menutup saluran dengan rapat, bensin dari tangki mengalir
terus menerus ke ruang pelampung.
c. Dudukan jarum pelampung aus, sehingga tidak mampu menutup saluran dengan rapat, bensin dari tangki
mengalir terus menerus ke ruang pelampung.
d. Penyetelan tinggi permukaan terlalu tinggi.
e. Bensin kotor, sehingga kotoran mengganjal jarum pelampung, jarum pelampung tidak mampu menutup
saluran dengan rapat, bensin dari tangki mengalir terus menerus ke ruang pelampung.
Sistem cuk berfungsi untuk memperkaya campuran saat starting agar mesin mudah hidup. Metode memperkaya
campuran dapat dikelompok menjadi 2, yaitu:
Saat sistem cuk difungsikan, saluran cuk terbuka, terjadi kevacuuman pada saluran cuk, bensin dari ruang
pelampung terhisap kesaluran cuk, untuk menambah bahan bakar yang mengalir melalui slow jet, campuran
lebih kaya.
Pengoperasian sistem cuk dilakukan secara mekanis menggunakan tuas cuk. Tuas cuk diletakkan di stang
pengemudi atau langsung dikarburator.
Pengoperasian sistem cuk secara otomatis. Saat mesin start kondisi dingin pembukaan cuk besar sehingga jumlah
bahan bakar tambahan juga besar. Saat menghidupkan mesin kondisi panas, katup cuk menutup sehingga tidak
perlu penambahan bahan bakar
Gb. 5.31 Cuk elektrik
Prinsip kerja:
Saat kondisi mesin dingin saluran sistem cuk terbuka atau sistem cuk bekerja, sehingga mesin lebih mudah
dihidupkan.
Setelah mesin hidup dan temperatur udara dingin, tahanan PTC kecil, arus yang mengalir besar dari alternator ke
element pemanas lebih besar, panas yang dihasilkan tinggi, wax element memuai lebih besar, starter plunger
tertarik sehingga saluran cuk membuka lebih lebar, suplai bahan bakar dari sistem cuk banyak, campuran lebih kaya.
Temperatur mesin berangsur-angsur naik, tahanan PTC membesar, arus yang mengalir semakin kecil, panas element
berkurang, pemuaian wax element kecil, starter plunger berangsur – angsur menutup seiring dengan naiknya
temperatur mesin.
3. Sistem percepatan
Sistem percepatan (acceleration system) berfungsi untuk memperkaya campuran saat mesin dipercepat. Saat
mesin dipercepat bukaan throttle langsung membesar, namun putaran mesin masih tetap randah, akibatnya
kevacuuman di venturi rendah, bensin dari pelampung yang mengalir ke venturi kecil, sehingga campuran sangat
kurus, tenaga mesin menurun. Guna mengatasi fenomena tersebut beberapa motor sport dilengkapi dengan pompa
percepatan yang akan menyemprotkan bahan bakar saat motor dipercepat. Pada sepeda motor Honda sistem ini
disebut TPFC (Trancient Power Fuel Control)
Gb. 5.33 Sistem percepatan
Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar maka nok akan menekan tuas penggerak dan tuas penggerak menekan push rod.
Selanjutnya push rod akan menekan acceleration pump diafragma, bensin yang ada diruang pompa ditekan
sehingga tekanan naik, inlet check valve tertutup, outlet check valve terbuka, bensin akan menyemprot pada
accelerator nozzle ke venture. Penyemprotan bensin tersebut membuat campuran bahan bakar lebih kaya.
Saat handle gas dilepas karena gaya pegas mendorong acceleration pump diafragma, sehingga ruang pompa
membesar, inlet check valve terbuka, outlet check valve tertutup, bensin dari ruang pelampung terhisap masuk ke
ruang pompa.
Hal yang perlu diperhatikan pada karburator menggunakan pompa percepatan adalah jangan memainkan handle gas
sat mesin mati, sebab mesin akan sulit hidup karena banjir pada manifold.
Sistem kecapatan rendah (low speed system) berfungsi untuk mensuplay campuran bahan bakar saat putaran
idling maupun kecepatan rendah. Komponen yang bekerja antara lain:
a. Slow air
bleed
b. Slow jet
c. Air srew.
Prinsip kerja:
Saat katup gas dilepas motor bekerja dalam kondisi idling atau stasioner. Piston throttle valve terdorong oleh
pegas sehingga hampir menutup. Kevacuuman dibelakang piston throttle valve yaitu di orifice tinggi, bensin
dari ruang pelampung terhisap keluar, bahan bakar yang akan keluar dipecah dahulu oleh slow air bleeder
sehingga atomisasi campuran lebih baik, campuran lebih homogen, pembakaran lebih sempurna.
5. Sistem Kecepatan menengah
a. Sistem kecepatan menengah berfungsi mensuplai campuran bahan bakar saat mesin kecepatan menengah.
Komponen yang bekerja antara lain: Slow air bleed, Slow jet, Air srew, Main air bleed, Main jet, Air
bleed, Needle jet.
Gb. 5.36 Aliran udara dan bahan bakar saat putaran menengah
Prinsip kerja:
Saat handel gas diputar lebih lebar, throttle valve tertarik keatas sehingga venture membesar. Needle jet
diikat dengan piston throttle, sehingga naiknya throttle valve juga menarik needle jet menyebabkan lubang
main jet membesar. Naiknya throttle valve menyebabkan kevacuuman pada venturi. Bensin dari ruang
pelampung terhisap keluar ke venturi dan orifice , bahan bakar yang akan keluar ke venturi dipecah dahulu oleh
main air bleed sedangkan yang ke orifice oleh slow air bleed sehingga atomisasi campuran lebih.
Sistem kecepatan tinggi (high speed system) berfungsi mensuplai campuran bahan bakar pada saat mesin
kecepatan tinggi. Komponen yang bekerja antara lain: Main air bleed, main jet, jet needle dan needle jet.
Gb. 5.37 Aliran udara dan bahan bakar saat putaran tinggi
Prinsip kerja:
Saat katup gas diputar, piston throttle valve tertarik keatas sehingga venturi membesar. Needle jet diikat
dengan piston throttle valve, sehingga naiknya piston throttle juga menarik needle jet menyebabkan lubang
main jet membesar. Naiknya piston throttle menyebabkan kevacuuman terbesar pindah dari orifice ke venturi.
Bensin dari ruang pelampung terhisap keluar ke venturi, bahan bakar yang akan keluar dipecah dahulu oleh
main air bleeder sehingga atomisasi campuran lebih baik, campuran lebih homogen, pembakaran lebih
sempurna. Pada saat ini slow jet tidak berfungsi karena kevacuuman pada orifice rendah.
Hubungan antara bagian karburator yang berfungsi terhadap lebar bukaan throttle valve dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gb. 5.38 Hubungan bagian karburator yang berfungsi terhadap bukaan throttle valve.
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan diantaranya nampan tempat mencuci karburator, udara bertekanan
(kompresor), kunci dan obeng.
b. Bongkar karburator, rendam komponen pada cairan bensin pada nampan yang telah disediakan.
c. Bersikan komponen satu persatu, keringkan dengan menyemprot menggunakan udara bertekan. Sisikan
komponen yang telah dibersihkan pada tempat yang lain.
d. Periksa main jet, slow jet dari kemungkinan aus tau tesumbat.
e. Periksa needle jet dan air srew dari kemungkinan aus.
f. Periksa dan stel tinggi angkat pelampung
2. Menyetel Karburator
1.400 rpm).
d. Stel putaran stasioner dengan mengatur throttle stop screw sampai putaran mesin ± 1.400 rpm.
Four Gas Analyzer merupakan alat untuk mengukur emisi gas buang, dengan alat tersebut dapat diketahui kadar
CO (Carbon Monoxyda), HC (Hydro Carbon), O2 dan lambda (λ). Berpedoman pada nilai lambda yang
ditunjukkan alat ukur, dapat disetel campuran yang tepat dan akurat. Langkah menyetel karburator dengan four gas
analyzer adalah sebagai berikut:
Agar pembacaan alat ukur akurat maka knalpot tidak boleh bocor
N. BAHAN BAKAR
Bahan bakar yang digunakan sepeda motor adalah bensin. Bensin yang banyak dipasarkan saat ini untuk kendaraan
bermotor di Indonesia antara lain: premium, premix, dan super TT. Bermacam bensin didapat dari beberapa proses,
sebagai berikut.
a. Distilasi atau penyulingan: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 4080 (tergantung
komposisi hidrokarbon).
b. Perengkahan katalitik: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 9096 (tergantung kondisi operasi
proses).
c. Reformasi katalitik: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 80107.
d. Isomerisasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 7084.
e. Alkilasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 9396 dan bahkan bisa 100, tergantung bahan baku.
f. Polimerisasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktan 9599, bensin ini dikenal dengan nama Super TT.
Bensin yang mengandung aromatik lebih dominan, bilangan oktan-nya lebih tinggi. Bensin yang mengandung
parafinik lebih dominan, bilangan oktan-nya lebih rendah, untuk mendapatkan bilangan oktan yang tinggi biasanya
pabrik penyulingan minyak menambahkan bahan bakar aditif, yang disebut sebagai octane booster. Di antara
bahan aditif tersebut adalah timbal (Pb) dalam bentuk senyawa organik (TEL- tetra ethyl lead), yang berbahaya
bagi kesehatan manusia. Selain berbahaya, bahan tersebut juga menghasilkan residu timbal yang melekat pada
saluran gas buang.
Kendaraan yang menggunakan katalisator tidak boleh menggunakan bahan bakar bertimbal karena dapat merusak
katalisator, untuk mengatasi masalah itu, ditambahkan senyawa oksigenat, misalnya:
1. MTBE (methyl tertiarybuthyl ether);
2. ETBE (ethyl tertiarybuthyl ether);
3. alkohol, dll.
Berikut ini diperlihatkan spesifikasi teknis untuk bahan bakar yang ada di Indonesia.
Sifat Batasan
Minimal Maksimal
octane number 88
RVP (psi) 9
residu (vol) 2
Sifat Batasan
Minimal Maksimal
(psi) 9
test Negative
residu (vol) 2
Sifat Batasan
Minimal Maksimal
octane number 98
RVP (psi) 9
residu (vol) 2
Sifat Batasan
Minimal Maksimal
octane number 95
RVP (k.Pa) 62
residu (vol) 2
Sifat Batasan
Minimal Maksimal
octane number 80
RVP (k.Pa) 62
Residu (vol) 2