B. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami masalah tersebut, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
2. Keterampilan
Kemampuan untuk Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat sesuai
SOP, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kualitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalamranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD3 KD4
IPK IPK
3.4.1 Melalui model discovery learning, 4.4.1 Melalui model discovery learning,
peserta didik dapat menjelaskan peserta didik dapat mengetahui dan
pengertian roda dan ban beserta dapat membaca kode-kode roda
fungsinya dengan penuh rasa ingin dan ban
tahu 4.4.2 Melalui model discovery learning,
3.4.2 Melalui model discovery learning, peserta didik dapat menyelesaikan
peserta didik dapat mengelompok masalah yang ada di roda dan ban
kan jenis-jenis roda dan ban
beserta kode-kode ban dan timbul
penuh rasa ingin tahu untuk
mempelajarinya
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model discovery learning, peserta didik dapat mengetahui fungsi dari roda
adalah untuk menahan beban yang ada di body kendaraan sedangkan ban berfungsi
sebagai penupang seluruh berat kendaraan dengan ini siswa dapat mengembangkan nilai
karakter rasa ingin tahu, bertanggung jawab dan mandiri
E. Materi Pembelajaran
Teori tentang roda , jenis-jenis ban, dan macam-macam kode ban
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:**)
No Tahap/ Kegiatan Nilai-nilai Estimasi
Sintak Model karakter Waktu
2 Kegiatan Inti
a. Stimulus Guru menampilkan tayangan Rasa ingin
gambar/video/benda kerja yang tahu
berhubungan dengan roda dan ban
sepeda motor
Peserta didik mengamati dengan
cermat tayangan gambar/
video/benda kerja tersebut dengan
penuh semangat untuk
mempelajarinya
2 Kegiatan Inti
a. Stimulus Guru menampilkan tayangan Rasa ingin
gambar/video/benda kerja yang tahu
berhubungan dengan roda dan ban
sepeda motor
I. Sumber Belajar
1. Buku Paket Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 1, Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Tahun 2013
2. Modul Sasis Sepeda Motor
Websitehttp://danialmandala.blogspot.com/2013/12/materi-pengertian-fungsi-komponen-
cara.html
J. Penilaian Pembelajaran
No KD Teknik Penilaian Instrumen
2 3.4 Memahami jenis-jenis roda Tes Tulis Soal Tes Tulis Uraian
dan ban
3 4.5 Mampu membaca kode ban Tes Kinerja Lembar Uji Kinerja
MARSIYO,S.T ELKY
Gambar diatas menunjukan kode-kode yang biasanya terdapat pada roda, Misalnya ban berkode
215/65R15 89H. Angka '215' adalah lebar telapak ban dalam satuan ukuran milimeter. '65'
(Aspek Rasio), adalah rasio/perbandingan antara ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban.
Angka 65 di sini mengisyaratkan tinggi/tebal ban adalah 65% dari lebar telapak ban.
'R' (konstruksi), adalah pola jalinan benang/kawat yang memperkuat konstruksi ban. 'R' di sini
berarti ban tersebut memiliki pola jalinan berpola radial. Jika 'B' berarti ban tersebut mempunyai
konstruksi sabuk bias (bias belted). Untuk 'D' maka berarti konstruksinya adalah bias diagonal
(diagonal bias).
Angka 15 berikutnya adalah ukuran diameter rim/pelek dalam satuan inci dan angka '89'
mengisyaratkan beban maksimal (load index) yang diizinkan pada ban bersangkutan. Sesuai
dengan standar industri ban maka kode tersebut memiliki kapasitas beban maksimal sebesar 580
kilogram di tiap ban. Huruf "H' terakhir merupakan indikator kecepatan maksimal.
Jadi ban berkode 215/65R15 89H adalah ban dengan lebar telapak 215mm, ketebalan ban dengan
aspek rasio 65%x215(mm)=129(mm), berjenis radial untuk rim atau pelek berdiameter 15 inci,
mampu dibebani seberat 580 kg dengan batas kecepatan aman maksimal 210 km.
sehingga kita dapat menentukan jenis dan ukuran roda yang sesuai untuk kita pakai pada medan
yang akan kita hadapi.
berikut hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ban beserta fungsinya.
Menahan Beban, dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan
angin. Karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
Meredam Guncangan, tekanan angin dan tipe ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam
meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu
meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
Meneruskan tenaga dari mesin, ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan
pengereman ke permukaan jalan. Hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman,
yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.
Meneruskan fungsi kemudi, ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini
akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
Jenis-Jenis Ban
1. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar
cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk
sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam
dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam,
ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk berlapis berjalan pada sudut satu sama lain dan
tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki berlapis Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh
ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam
diagram tersebut bias lapisan.
2. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial
terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan
jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis
ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
Ban radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan saling
tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radial-ply. Ke-12 dalam
ply berlabel adalah diagram radial-ply. Ban radial memiliki sabuk lain, biasanya dari kabel baja,
berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial memiliki sabuk lain, biasanya Dari kabel baja,
ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. Konstruksi Radial memungkinkan dinding samping dari
ban untuk melenturkan bawah beban tanpa mempengaruhi kontak tapak dengan jalan. Konstruksi
memungkinkan Radial Dinding Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari Beban Tanpa
mempengaruhi Kontak tapak dengan jalan.
3. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in
diciptakan sekitar tahun 1990.
Desain tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa gagal karena
beberapa alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan antara dinding ban dan ban dalam
menghasilkan panas berlebih menyebabkan sebuah ledakan.Teknologi ban tubeless tidak jauh
dengan kebutuhan untuk ban dalam sehingga meningkatkan keselamatan.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan pinggiran
roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang pada pelek.Jika ban
tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke deflasi lembut dari
ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat
dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban
cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk
memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan mudah digunakan.Saat ini,
semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai fitment standar.
Tipe Tapak Ban
Rib
Jalan rata, kecepatan tinggi> berbagai jenis mobil Tahanan putar (rolling resistance) lebih kecil
Kendaraan mudah dikendalikan Suara yang ditimbulkan kecil Tenaga tariknya kurang baik
Lug
jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industri Tenaga tarik baik Rolling resistance cukup tinggi Tread
lebih mudah aus tidak merata Suara lebih besar
jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus Kendaraan lebih stabil Kemampuan pengendaraan
dan pengereman lebih baik
Balance Dinamis
Balance dinamis terjadi ketika ada beban yang tidak merata pada satu atau kedua sisi tengah
lateral ban dan pelek, sehingga menghasilkan goyangan sisi ke sisi ban, dengan kata lain roda
meliuk atau berputar sambil oleng, hall ini yang menyebabkan steer menjadi shimmy.