LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah PGM-FI
1
Pada tahun 2002 Honda menerapkan Teknologi PGM-FI pada motor RC 211V yang
mengikuti kelas balap MOTOGP,pasti rekan-rekan semua tahu apa itu MOTO GP dan
Pembalap Honda pada saat itu adalah Valentino Rossi. Dengan diterapkannya PGM-FI pada
Honda RC 211V hasilnya motor tersebut memiliki performa yang sangat bagus sebagai
motor balap. Sampai saat ini Honda selalu menggunakan Teknologi PGM-FI pada motor
balapnya yang terbaru yaitu RC 213 V yang mengikuti balap Moto GP tahun 2013.
1
2.2.2 Perbandingan dimensi partikel bahan bakar
Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh
ECU sesuai dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin. Seperti sensor
rpm, jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di sekitar mesin. Bahkan
pada kondisi pengendaraan tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU
mampu mengontrol perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini memberikan
keuntungan tersendiri yaitu mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.
1
2. Fuel ekonomi
Campuran udara dan bahan
bakar di mesin injeksi yang
selalu akurat, membuat
penggunana. bahan bakar
menjadi lebih efisien alias
hemat.
1
4. Mesin mudah dihidupkan
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama,
belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan
aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan
waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan
injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak
perlu diapa-apakan lagi. karena selain steril, juga telah dibackup dengan filter halus sebelum
masuk ke injector biar lebih aman.
1
6. Ramah lingkungan
1
2.2.5 Cara Merawat Sistem PGM-FI
1
Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub busi.
Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel kertas
telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya.
Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar juga
terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat
ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar
Check ECU
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar
yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini terganggu
maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran. Akibatnya,
stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah, maka kendaraan
tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab kerusakan ECU, di antaranya
adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting
akibat terkena air dan lain-lain.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan. Bila
Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik, sebaiknya
dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu tidak
berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU
Gunakan bahan bakar yang berkualitas
Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu
sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar pabrik
pembuatnya.
Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi yang
tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat spray
quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang sempurna.
Perhatikan kondisi aki
Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai bahan
bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam hal ini
adalah Aki.
Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi anda
jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki benar
benar soak.
1
Check kondisi injector
Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot dengan
cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi kurang
sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi, pemiliknya kerap
melepas filter udara standar atau menggantinya dengan produk aftermarket. Akibatnya, udara
kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel di dinding-dindingnya. Debu dan
kotoran tersebut lama-lama akan mengerak.
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector:
o Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh mengandung kadar solven terlampau
tinggi.
o Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan sarung tangan karet untuk
menghindari gaya elektro statik yang dapat mempengaruhi sensor-sensor.
o Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat menyuntik
cairan pembersih injektor.
o Servis Injektor dan TB tiap 10.000km
Ikut memeriksa bagian saat servis
Motor injeksi memang dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain butuh
ketelitian pada saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan service, anda
sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada kalanya mekanik
melakukan kecerobohan.
Lakukan service berkala
Lakukan service rutin setiap 3000 km. Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk satu
tahun
Tidak memodifikasi lampu
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai bawaan pabrik akan membuat kerja ECU bingung
dalam pembagian kelistrikan. Gunakan lampu yang sesuai watt dan voltase. Hindari
menambah aksesori lampu pada motor. Karena sistem ECU akan tidak stabil memerintahkan
tegangan dan perpengaruh terhadap kelangsungan ECU
1
Kurangi akselarasi cepat
Saat mengendarai motor injeksi, ada baiknya Anda tidak menggebernya terlalu cepat
atau melajukan dengan cara melepas selongsongan gas dengan cepat atau lambat. Ini
biasanya akan memperpendek usia mesin motor injeksi Anda.
Selalu check tangki bensin
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya yakni, Anda harus selalu mengecek tangki
bensin. Pastikan tangki bensin tidak pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan agar
tidak mengisi bensin dalam keadaan tangki kosong.
2.3 Sistem PGM-fi
2.3.1 Sistem aliran bahan bakar
Bahan bakar disedot dari tangki oleh pompa bahan bakar yang di kirim dengan desakan ke
saringan bahan bakar yang telah disaring di kirim ke injektor serta cold starter injetor.
Desakan dalam saluran bahan bakar (fuel line) dikontrol oleh preassure regulator. keunggulan
bahan bakar dialirkan kembali ketangki lewat return line. getaran pada baan bakar yang
dikarenakan oleh ada penginjeksian diredam oleh pulsation damper. Bahan bakar
diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai sama dengan injection signal dari
EFI computer. Cold star injector menginjeksikan bahan bakar segera ke air intake chamber
waktu cuaca dingin hingga mesin bisa dihidupkan dengan gampang.
1
B. Pompa Bahan Bakar
Fuel pump module ( pompa bahan bakar ) dipasang di dalam tangki bahan bakar dan
terdiri dari fuel cunction filter, pompa,fuel pressure
regulator dan float (pelampung). Fungsi dari fuel
pump module adalah memompa dan mengalirkan
bahan bakar dari injeksi ke injektor. Tekanan bahan
bakar di dalam sistem aliran bahan bakar di atur oleh
pressure regulator pada 294kPa (3.0kgf/cm3, 43 psi).
Pressure regulator mengembalikan bahan bakar
dengan membuka katup pada saat bahan bakar
melebihi 294kPa (3.0kgf/cm3, 43 psi).
1
Prinsip kerja pompa bahan bakar
1. Pompa bahan bakar dijalankan oleh sinyal listrik dari ECM sewaktu kunci
kontak diputar ke posisi ON
2. Pompa bahan bakar memompa bahan bakar ke dalam slang bahan bakar. Pada
waktu ini, tekanan bahan bakar meningkat di dalam slang bahan bakar
dikarenakan bahan bakar tertahan oleh injektor
3. ECM menghentikan pompa bahan bakar 2 detik setelah kunci kontak di putar
ke posisi ON. Tekanan bahan bakar di dalam slang bahan bakar dipertahankan
bahkan setela pompa bahan bakar berhenti beroperasi
C. Pressure Regulator
Bagian atas dari pressure regulator terkena tekanan bahan bakar di dalam saluran bahan
bakar. Jika tekanan bakan bakar melebihi tekanan standar (294 Kpa), maka valve akan
terdorong membuka. Bahan bakar melalui valve dan kembali ke tangki bahan bakar
1
Prosedur pengukuran tekanan pompa bahan bakar
1
D. Fuel Injector
Injektor yakni berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bahan bakar,
dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di system PGM-
FI ini bisa membuat partikel bahan bakar terhalus sedunia
Injector bekerja sesuai dengan sinyal dari ECM untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam
intake manifold. Injector terdiri dari komponen: filter, selenoid coil, plunger, spring dan
needle valve.
Lubang injector (Nozzle Fuel Injector)
Diameter injection port : 0.152mm
Jumlah lubang pada injector :
6 port : SupraX 125FI, Spacy FI, Revo AT, PCX,
CBR150R
12 port : CBR250RR
Tekanan bahan bakar : 294 kPa/12V
Gambar 2.16 A. Injector
B. Lubang Injector
1
Prinsip kerja injektor
ECM menentukan pengaturan waktu injeksi bahan bakar. ECM menirim sinyal listrik ke
solenoid coil, sehingga pada solenoid coil terjadi gaya magnit yang menyebabkan plunger
dan needle valve tertarik yang mengakibatkan terbukanya lubang-lubang nozzle
injector,sehingga bahan bakar bertekanan 294kPa akan terinjeksi menuju ke ruang bakar .
Apabila ECM menghentikan aliran listrik maka gaya kemagnetan pada solenoid akan hilang,
maka plunger dan needle valve akan terdorong kembali oleh pegas dan menutup kembali
lubang-lubang nozzle injector.
Slang pemasokan bahan bakar pada PGM-FI mempunyai lebih banyak lapisan daripada
slang untuk kendaran dengan karburator sehingga dapat tahan terhadap tekanan yang lebih
besar dan material berbeda.
Jika slang pemasokan bahan bakar di pasang dengan lengkungan atau puntiran yang ekstrim,
maka akan menyebabkan masalah pada pemasokan bahan bakar dan kerusakan pada sklang.
Sewaktu memasang slang pemasokan bahan bakar,pastikan bahwa slang telah di tempatkan
sesuai aliran dengan benar (lihat buku pedoman reparasi)
1
F. throttle body
Throttle body berfungsi untuk mengatur jumlah udara masuk sewaktu pengendara
mengoperasikan throttle valve yang terhubung dengan throttle grip. Di dalam throttle body
sendor TP (Throttle Position) dan Idle Adjusting Screw.
Sensor throttle position berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve
Idle adjusting screw berfungsi untuk mengatur jumlah udara masuk pada waktu putaran
stasioner
Gambar 2.18 Throttle Body
Idle air screw terletak pada throttle body. Saluran udara idle memasok aliran udara yang
dibutuhkan selama putaran stasioner
Saluran udara idle didesain dalam bentuk yang membelok, sehingga tidak mudah dipengaruhi
oleh adanya dengan memutar idle air screw untuk menambah/mengurangi celah antara screw
dan dinding saluran idle air pada throttle
1
Pemeriksaan putaran stasioner mesin
Hubungkan tachometer dan diperiksa putaran stasioner mesin standart : 1400±100 (rpm)
atau 1700±100 (rpm)
Apabila diperlukan penyetelan, putar idle air screw untuk memperoleh putaran stasioner
mesin sesuai spesifikasi.
Jangan putar idle air screw lebih dari ¼ putaran sekaligus
Setelah penyetelan tunggu lebih dari sepuluh detik dan periksa kembali putaran stasioner
mesin
PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW
2 putaran keluar dari dudukan penuh Putaran stasioner mesin yang rendah dapat disebabkan
oleh saluran udara yang tertahan atau idle air screw yang kotor.
1
Gambar 2.21 Komponen IACV
1
2.3.3 SISTEM PENGAPIAN PGM-FI
Menghasilkan percikan bunga api pada celah busi, Guna Memulai Proses
Saat Pengapian
Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang ada dalam motor bensin yang
menjamin agar motor dapat bekerja. Sistem pengapian ini berfungsi untuk
menimbulkan bunga api dengan menggunakan koil pengapian (ignition coil) yang
kemudian dialirkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi untuk membakar bahan
bakar yang telah dikompresikan di dalam silinder. Sistem pengapian harus dapat
menghasilkan loncatan bunga api, saat menghasilkan pun harus tepat, dan saat motor
1. Apabila tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa semua sambungan
terhadap kontak yang longgar atau tidak baik sebelum mengukur tegangann
puncak.
minimum 10 Ohm/DCV.
multimeter.
1
4. Jika memakai imrie diagnostic tester (model625), ikutilah petunjuk pemakaian
pabrik pembuatanya.
3. Pastikanm timing light menyala ketika mesin dihidupkan, jika timing light tidak
5. Hubungkan kabel busi ke busi seolah-olah menempel atau ada jarak antara kabel
6. Periksa pengapian busi ketika mesin distarter, jika tidak terjadi pengapian atau
tidak ada loncatan bunga api, periksa power supply. Peringatan; sebelum
7. Lepaskan busi. Ketika melepas busi, hati-hati gunakan kain lap jika kondisi busi
8. Membersihkan busi. Jika terdapat oli, bersihkan busi dengan bensin sebelum
dibersihkan spark plug cleaner. Jika elektroda busi terdapat kerak karbon atau
basah, keringkan elektroda dan bersihkan dengan spark plug cleaner . tekanan
udara jangan melebihi 588 kpa, dan lamanaya tidak lebih dari 20 detik.
9. Periksa secara visual elektroda busi dari kerusakan dan keretakan insulator.
10. Memriksa celah elektroda. Ukur celah elektroda dengan menggunakan gap
gauge atau ticknes gauge. Jika celah elektroda tidak sesuai dengan spesifikasiu
gantilah busi dengan yang baru. Jika celah elektroda busi yang baru tidak sesuai
1
dengan spesifikasi, stel celah elektroda busi. Gunakan merk busi yang sama
11. Periksa tahanan insulator busi(harus lebih dari 20 mega ohm). Jika tahanan
spesifikasi : 14.7-21.6N.M)
13. Pasangkan ignittion coil dengan kabelnya pada tutup silinder head.
NOTE:
pemeriksaan jika sistem di lepaskan, maka tegangan puncak yang diukur salah.
Periksa kompresi silinder dan periksa bahwa busi telah di pasang dengan benar.
Hubungkan busi yang masih baik (1) pada tutup busi dan hubungkan dengan
massa pada cover silinder head seperti dilakukan pada test percikan bungan api
busi.
pengetesan imrie diagnostic tester atau peak voltage adaptor keterminal primer
1
TOOL:
HUBUNGKAN:kuning/biru (+)-Massa(-)
Jika tegangan awal tidak dapat diukur. Ikuti pemeriksaan pada tabel
troubleshooting.
Putar mesin dengan starter dan ukur tegangan puncak primer coil pengapian.
Jika tegangan puncak lebih rendah dari pada nilai standard. Lakukan
1
1. Temperature sensor
Engine Oil Temperature (EOT) Sensor
Engine coolan temperature (ECT) Sensor
Intake Air Temperature (IAT) Sensor
2. Throttle Position (TP) Sensor
3. Manifold Sabsolute Pressure (MAP) Sensor
4. Ignition Pulser Generator (CKP) Sensor
5. O2 Sensor
6. Bank Angle Sensor (BAS) Sensor
1
Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor & Engine Oil Temperature
(EOT) Sensor
ECT dan EOT Sensor berfngsi untuk mendeteksi perubahan suhu mesin
Sensor ECT atau EOT dipasang tergantung pada metode pendinginan mesin. Sensor
ECTdigunakan
Pada sepeda motor dengan metode pendinginan radiator (cairan pendinginan), sedangkan
sensor EOT diasang pada sepeda motor dengan metode pendinginan udara.
ECT atau EOT sensor mendeteksi perubahan pada suhu mesin dengan mengubahnya ke
dalam
Perubahan pada nilai tahanan thermistor. ECM menerima sinyal elektrik dari sensor tersebut
sebagai voltase yang berubah-ubah dan ECM akanmenyesuaikan jumlah injeksi bahan bakar
dan waktu pengapian berdasarkan temperatur mesin.
IAT sensor berfungsi untuk mendeteksi suhu pada inlate pipe intake
Intake air temperature sensor (sensor temperature udara pada sensor) di pasang untuk
membantu mengubah perbandingan udara dan bahan bakar tergantung pada suhu dari udara
pada intake.
Bagian yang mendeteksi suhu dari sensor ini, di tempatkan thermistor yang mempunyai
volume lebih kecil daripada sensor ECT/EOT, sehingga perubahan suhu yang kecil dapat di
respon dengan balik oleh sensor IAT (sangat positif)
1
2.4.2 Throttle Position (TP) Sensor
TP sensor (sensor posisi throttle) berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle
valveSensor ini di pasang pada sumbu yang sama dengan throttle valve dan memakai sebuah
variable resistor yang tahanannya berubah berdasarkan pembukaan throttle valve.
Oleh karena itu, sewaktu listrik melalui variable resistor, voltase berubah berdasarkan
seberapa besar sudut throttle valve terbuka dan voltase yang di hasilkan di pakaib sebagai
sinyal elektrik yang di keluarkan dari sensor TP.
1
2.4.4 Ignition Pulse Generator (CKP) Sensor
CKP Sensor berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft
CKP Sensor adalah perangkat elektronik yang digunakan pada motor pembakaran didalam
untuk memonitor posisi atau kecepatan putar dari crankshaft. Informasi yang didapat akan
digunakan oleh ECM untuk mengontrol waktu pengapian dan parameter-parameter lainnya
(jumlah injeksi bahan bakr pengaturan waktu injeksi) CKP Sensor terdiri dari flywheel (rotor)
yang mempunyai tonjolan-tonjolan 3(reluctor) dari sebuah pickup coil (coil dan magnit)
Sewaktu crankshaft berputar, reluctor pada flywheel melewati CKP Sensor, maka terjadilah
flux magnetik (medan magnit) di dalam kumparn pickup. CKP Sensor mendeteksi perubahan
flux magnetik dengan mengubahnya menjadi voltase yang dikirim ke ECM
1
2.4.6 Bank Angle Sensor
Bank Angle Sensor berfungsi memerintahkan ECM untuk menghentikan aktivitas suplai
bahan bakar oleh injektor pada saat sepeda motor berada posisi diam(berhenti) dengan
kemiringan tertentu
Pengoperasian
Hubungan posisi antara IC&latch-up circuit dengan bandul (pendulum) jika bidang pendulum
(yang tidak ada coakan) menutupi IC&latch-up circuit. Pada watu tertentu akan mengirim
sinyal elektrik ke ECM untuk memutus aliran listrik pada injektor, ignition coil dan fuel
pump(tidak berfungsi). Hal ini terjadi hanya pada saat sepeda motor dalam keadaan diam
dengan kemiringan 550± 5o
1
Self Diagnostic Function (Fungsi Diagnosa Mandiri)
Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem PGM-FI, maka MIL
(malfuction indicator lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari
sistem agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada
sepedamotor (MIL terletak pada panel speedometer)
1
MIL(Malfunction Indicator Lamp)
Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3detik) dan kedipan panjang
(1.3detik). MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10. Jika dua atau
lebih kode kegagalan yang terdeteksi, maka semua kode akan dikeluarkan secara berulang-
ulang.
1
Pemeriksaan histori kode kegagalan dalam ECM Apabila kerusakan pada sensor sudah
diperbaiki, maka MIL tidak akan berkedip. Akan tetapi ECM masih merekam/menyimpan
adanya kode kegagalan yang terjadi sebelumnya. Bisa ketahui dengan cara memasangkan
DLC short connector pada DLC.
ECM akan menyimpan kode kegagalan sesuai dengan jenis kerusakan yang di deteksi.
Waalaupun sudah ada perbaikan atau penggantian sensor,ECM masih menyimpan kode
kegagalan sebelumnya, untuk menghilangkan atu menghapus memori yang tersimpan dalam
ECM dengan prosedur mereset (lihat prosedur penghapusan kode kegagalan pada ECM)
8. Putar kunci kontak ke posisi “OFF” , lepaskan DLC short connector Dan pasang kembali
penutup DLC
1
Prosedur menghapus kode kegagalan yang tidak berhasil Proses penghapusan tidak
berhasil jika DLC short connector tidak tersambung dalam waktu 5 detik (Langkah no 6
salah), maka lampu indikator MIL akan menyala terus (tidak berkedip), Hal ini menunjukkan
bahwa proses penghapusan tidak berhasil (memori kerusakan masih tersimpan di ECM).
Apabila kunci kontak diputar ke posisi “OFF” kemudian diputar “ON” lagi, indikator FI akan
berkedip sesuai dengan kode kegagalan yang masih tersimpan.
2.5.2.1 Prosedur reset TP sensor dan ECM
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pastikan ECM tidak menyimpan kode kegagalan.
2. Jika kode kegagalan tersimpan dalam ECM, maka proses reset sensor TP / ECM tidak dapat
dilakukan.
3. Lakukan reset sensor TP/ ECM apabila salah satu dari part yang berhubungan dengan sistem
bahan bakar diganti dengan yang baru, diantaranya :
• Throttle body/pipa intake
• Idle air screw
• Pompa bahan bakar/saringan bahan bakar
• Injector
• Sensor O2
4. Lakukan reset sensor TP / ECM apabila salah satu dari part mesin diganti dengan yang
baru/pada saat overhaul, diantaranya :
• Cylinder head/valve/valve guide/valve seat
• Cylinder/piston/ring piston
Urutan prosedur reset TP sensor/ECM:
1. Putar kunci kontak ke OFF
2. Lepaskan penutup DLC dan pasang DLC connector
3. Lepaskan konektor sensor EOT.
4. Hubungkan terminal-terminal konektor sisi kabel dengan kabel jumper (jumper line)
Hubungan: kabel warna Kuning/biru – Hijau/jingga
1
5. Putar kunci kontak ke posisi ”ON”
6. Lepaskan jumper line dari konektor sensor EOT. MIL berkedip selama 10 detik (pola
penerimaan reset) Putar kunci kunci kontak ke posisi OFF
7. Pasang kembali konektor sensor EOT
8. Lepaskan DLC short connector, tutup kembali DLC short connector dengan penutup DLC
9. Hidupkan mesin pada putaran stasioner selama kurang lebih 20 menit.
1
TROUBLESHOOTING
Sepeda motor honda memperlihatkan salah satu dari gejala kerusakan, perhatikan kedipan
MIL. Bacalah kedipan MIL dan jelaskan prosedur Troublesshooting yang tepat, jika tidak
ada kode kegagalan disimpan didalam memori ECM atau MIL tidak berkedip . maka jalankan
prosedur pendiagnosaan untuk gejala itu, dalam urutan yang didaftarkan dibawah, sampai
anda menemukan penyebabnya
1
TABEL KODE KEDIPAN MIL DAN GEJALA YANG TIMBUL