Anda di halaman 1dari 34

BAB III

LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah PGM-FI

Programmed fuel injection?


Suatu sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi control elektronik . sehingga
mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh
mesin pada setiap keadaan.

Gambar 2.1 CX 500 TURBO


Sekarang kita akan membahas sejarah Sepeda Motor Honda PGM-FI, pada tahun 1982
Honda sudah memperkenalkan model CX 500 Turbo yang merupakan sepeda motor pertama
di dunia yang menggunakan teknologi INJEKSI.CX 500 Turbo memiliki akselerasi yang
lebih baik dari model Honda CB 900F dan memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik
dari CX 500 yang masih karbura

Gambar 2.2 PERKEMBANGAN PGM-FI

1
Pada tahun 2002 Honda menerapkan Teknologi PGM-FI pada motor RC 211V yang
mengikuti kelas balap MOTOGP,pasti rekan-rekan semua tahu apa itu MOTO GP dan
Pembalap Honda pada saat itu adalah Valentino Rossi. Dengan diterapkannya PGM-FI pada
Honda RC 211V hasilnya motor tersebut memiliki performa yang sangat bagus sebagai
motor balap. Sampai saat ini Honda selalu menggunakan Teknologi PGM-FI pada motor
balapnya yang terbaru yaitu RC 213 V yang mengikuti balap Moto GP tahun 2013.

Pada Bulan Desember tahun 2005, PT AHM mengaplikasikan teknologi PGM-FI di


Indonesia yaitu pada Supra X 125 yang menjadikannya sepeda motor pertama di Indonesia
yang menggunakan Teknologi Injeksi dengan keunggulan paling hemat bahan bakar dan
ramah lingkungan.Sampai saat ini Honda sudah banyak mengaplikasikan Tenologi PGM-FI
pada Sepeda Motor nya.Contoh Sepeda Motor Honda yang sudah menggunakan Teknologi
PGM-FI yaitu Supra X 125 R, Revo AT (Bebek Matic), CBR 250R (ABS & Non ABS), PCX
125, CBR 150 R, Supra X 125 Helm In, Spacy Helm In, Vario 125 Helm In, PCX 150, New
Honda BeAT, dan Type Sport terbaru CB150R Street Fire.

2.2 Pengenalan sistem PGM-fi


Sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara elektronik
yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh
mesin pada setiap keadaan
2.2.1 Perbandingan sistem suplai bahan bakar:

Gambar 2.3 Perbandingan Sistem Suplai Bahan Bakar

1
2.2.2 Perbandingan dimensi partikel bahan bakar

Gambar 2.4 Perbandingan Dimensi Partikel Bahan BAkar

2.2.3 Keunggulan sistem PGM-fi

1. Lebih irit bahan bakar

Gambar 2.5 Perbandingan Asumsi Bahan Bakar

Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh
ECU sesuai dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin. Seperti sensor
rpm, jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di sekitar mesin. Bahkan
pada kondisi pengendaraan tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU
mampu mengontrol perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini memberikan
keuntungan tersendiri yaitu mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.

1
2. Fuel ekonomi
Campuran udara dan bahan
bakar di mesin injeksi yang
selalu akurat, membuat
penggunana. bahan bakar
menjadi lebih efisien alias
hemat.

Gambar 2.6 Perbandingan Campuran Udara dan Bahan Bakar

3. Performa lebih baik


Pada tipe karburator,
antara pengabut bensin
(spuyer) dengan silinder
jaraknya agak jauh. Selain itu,
perbedaan bobot berat jenis
antara bensin dan udara
mengakibatkan volume udara
yang masuk tidak imbang
Gambar 2.7 Performa Lebih Baik dengan jumlah bensin yang
dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang responsif. Sedangkan motor injeksi menempatkan
pengabut bensin (injektor) dekat silinder. Saluran bensin yang menuju injektor bertekanan
antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan intake manifold. Berhubung diameter
mulut injektor sangat kecil, ketika sinyal listrik dari ECU mengaktifkan injektor maka bensin
yang menyembur berbentuk kabut. Saat katup gas dibuka, udara dan bensin menghasilkan
campuran yang homogen serta perbandingan yang ideal. Dibantu mutu api yang bagus akan
menghasilkan pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih responsif sesuai perubahan
katup gas.

1
4. Mesin mudah dihidupkan

Pada kondisi dingin


Mesin PGM-FI mudah di hidupkan di kondisi dingin

Pada waktu lama motor tidak di gunakan


Mesin PGM-FI mudah dihidupkan walaupun motor
disimpan dalam jangka waktu lama
Gambar 2.8 Kelebihan Mesin PGM-FI

Pada temperatur rendah (dingin), menghidupkan mesin berkarburator dibutuhkan


campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan pada motor
injeksi karena sudah dilengkapi sensor temperatur mesin serta sensor temperatur udara
masuk. Saat menghidupkan mesin (starting) dan kondisi dingin, secara otomatis jumlah
semprotan bensin ditambah. Sehingga mesin mudah dihidupkan dalam kondisi apapun dan
tidak terpengaruh kondisi cuaca.
5. Mudah perawatan

Gambar 2.9 Perawatan Sistem Bahan Bakar

Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama,
belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan
aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan
waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan
injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak
perlu diapa-apakan lagi. karena selain steril, juga telah dibackup dengan filter halus sebelum
masuk ke injector biar lebih aman.

1
6. Ramah lingkungan

Di knalpot motor injeksi


biasanya di lengkapi catalytics
converter (CC), sistem ini akan
merubah zat zat hasil
pembakaran yang berbahaya
menjadi zat yang lebih ramah
ligkungan atau dengan
menggunakan sistem sensor
O2.
Gambar 2.10 Emisi Gas Buang PGM-FI
2.2.4 Kekurangan Sistem PGM-FI

1. Perawatan Harus di Bengkel Khusus


Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara sembarangan, maka perawatan atau
perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi.
2. Modifikasi lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika ingin
memodifikasi motor injeksi.
2. Harga sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga butuh
alternator atau pembangkit listrik lebih besar.
3. Lebih sensitif soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati.
4. Sensitif terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar.
Oleh karena itu disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi.
Selain itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal dalam bahan bakar.

1
2.2.5 Cara Merawat Sistem PGM-FI

 Check selang bahan bakar


Injektor berfungsi menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke mesin
yang takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit (ECU). Selain
berperan penting dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar mesin, peranti ini
juga sangat menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah motor.
Namun, ketepatan sistem kerja itu juga tergantung komponen lain, termasuk selang dan
pompa bahan bakar. Bila selang kotor atau bocor, maka kerja injektor tidak akan maksimal.
Oleh karena itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak 2.000 kilometer.
 Check pompa bahan bakar
Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka sebaiknya
dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di peranti ini cukup
mudah.
Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan di
bagian tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka Anda
harus membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui cara itu, Anda
akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
 Check posisi klep injector
Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh pabrikan.
Namun, tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai penyebab. Oleh karena
itu, agar kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep berada posisi yang tepat.
Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu renggang
maka asupan bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu rapat. Akibatnya,
semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti takaran dari pabrik.
Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan tenaga mesin loyo atau motor boros bahan
bakar.
 Check busi dan filter udara
Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang bakar.
Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur udara di
ruang bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran. Proses pembakaran
yang tidak sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir, tenaga dari mesin pun loyo.

1
Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub busi.
Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel kertas
telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya.
Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar juga
terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat
ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar
 Check ECU
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar
yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini terganggu
maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran. Akibatnya,
stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah, maka kendaraan
tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab kerusakan ECU, di antaranya
adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting
akibat terkena air dan lain-lain.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan. Bila
Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik, sebaiknya
dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu tidak
berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU
 Gunakan bahan bakar yang berkualitas
Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu
sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar pabrik
pembuatnya.
Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi yang
tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat spray
quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang sempurna.
 Perhatikan kondisi aki
Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai bahan
bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam hal ini
adalah Aki.
Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi anda
jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki benar
benar soak.

1
 Check kondisi injector
Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot dengan
cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi kurang
sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi, pemiliknya kerap
melepas filter udara standar atau menggantinya dengan produk aftermarket. Akibatnya, udara
kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel di dinding-dindingnya. Debu dan
kotoran tersebut lama-lama akan mengerak.
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector:
o Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh mengandung kadar solven terlampau
tinggi.
o Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan sarung tangan karet untuk
menghindari gaya elektro statik yang dapat mempengaruhi sensor-sensor.
o Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat menyuntik
cairan pembersih injektor.
o Servis Injektor dan TB tiap 10.000km
 Ikut memeriksa bagian saat servis
Motor injeksi memang dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain butuh
ketelitian pada saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan service, anda
sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada kalanya mekanik
melakukan kecerobohan.
 Lakukan service berkala
Lakukan service rutin setiap 3000 km. Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk satu
tahun
 Tidak memodifikasi lampu
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai bawaan pabrik akan membuat kerja ECU bingung
dalam pembagian kelistrikan. Gunakan lampu yang sesuai watt dan voltase. Hindari
menambah aksesori lampu pada motor. Karena sistem ECU akan tidak stabil memerintahkan
tegangan dan perpengaruh terhadap kelangsungan ECU

 Panaskan mesin sebelum digunakan


Hal yang harus selalu dilakukan yakni, sebelum Anda pergi menggunakan motor injeksi,
ada baiknya Anda memanaskan mesinnya terlebih dulu dengan cara menghidupkan mesin 1
sampai 5 menit.

1
 Kurangi akselarasi cepat
Saat mengendarai motor injeksi, ada baiknya Anda tidak menggebernya terlalu cepat
atau melajukan dengan cara melepas selongsongan gas dengan cepat atau lambat. Ini
biasanya akan memperpendek usia mesin motor injeksi Anda.
 Selalu check tangki bensin
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya yakni, Anda harus selalu mengecek tangki
bensin. Pastikan tangki bensin tidak pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan agar
tidak mengisi bensin dalam keadaan tangki kosong.
2.3 Sistem PGM-fi
2.3.1 Sistem aliran bahan bakar
Bahan bakar disedot dari tangki oleh pompa bahan bakar yang di kirim dengan desakan ke
saringan bahan bakar yang telah disaring di kirim ke injektor serta cold starter injetor.
Desakan dalam saluran bahan bakar (fuel line) dikontrol oleh preassure regulator. keunggulan
bahan bakar dialirkan kembali ketangki lewat return line. getaran pada baan bakar yang
dikarenakan oleh ada penginjeksian diredam oleh pulsation damper. Bahan bakar
diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai sama dengan injection signal dari
EFI computer. Cold star injector menginjeksikan bahan bakar segera ke air intake chamber
waktu cuaca dingin hingga mesin bisa dihidupkan dengan gampang.

A. Aliran bahan bakar dalam sistem PGM-FI

Gambar 2.11 Aliran Bahan Bakar Sistem PGM-FI

1
B. Pompa Bahan Bakar
Fuel pump module ( pompa bahan bakar ) dipasang di dalam tangki bahan bakar dan
terdiri dari fuel cunction filter, pompa,fuel pressure
regulator dan float (pelampung). Fungsi dari fuel
pump module adalah memompa dan mengalirkan
bahan bakar dari injeksi ke injektor. Tekanan bahan
bakar di dalam sistem aliran bahan bakar di atur oleh
pressure regulator pada 294kPa (3.0kgf/cm3, 43 psi).
Pressure regulator mengembalikan bahan bakar
dengan membuka katup pada saat bahan bakar
melebihi 294kPa (3.0kgf/cm3, 43 psi).

Gambar 2.12 Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)

Bagian pada pompa bahan bakar

Gambar 2.13 Bagian Pompa Bahan Bakar

1
Prinsip kerja pompa bahan bakar
1. Pompa bahan bakar dijalankan oleh sinyal listrik dari ECM sewaktu kunci
kontak diputar ke posisi ON
2. Pompa bahan bakar memompa bahan bakar ke dalam slang bahan bakar. Pada
waktu ini, tekanan bahan bakar meningkat di dalam slang bahan bakar
dikarenakan bahan bakar tertahan oleh injektor
3. ECM menghentikan pompa bahan bakar 2 detik setelah kunci kontak di putar
ke posisi ON. Tekanan bahan bakar di dalam slang bahan bakar dipertahankan
bahkan setela pompa bahan bakar berhenti beroperasi

Ketika mesin di matikan


ECM menghentikan pengoperasian pompa bahan bakar dan injektor sewaktu mesin di
matikan. Seperti diperlihatkan dibawah tekanan bahan bakar di dalam saluran bahan bakar di
pertahankan bahkan sewaktu komponen-komponen dari saluran bahan bakar tidak beroperasi

C. Pressure Regulator
Bagian atas dari pressure regulator terkena tekanan bahan bakar di dalam saluran bahan
bakar. Jika tekanan bakan bakar melebihi tekanan standar (294 Kpa), maka valve akan
terdorong membuka. Bahan bakar melalui valve dan kembali ke tangki bahan bakar

Gambar 2.14 Pressure Regulator

1
Prosedur pengukuran tekanan pompa bahan bakar

 Pastikan kunci kontak ke posisi “OFF”


 Lepaskan connektor pompa bahan bakar
 Putar kunci kontak ke posisi “ON”
 Hidupkan sepeda motor sampai mesin mati
 Putar kunci kontak ke posisi “OFF”
 Lepaskan slang bahan bakar
 Pasang fuel pressure gauge dengan benar
 Pasang kembali connector pompa bahan bakar
 Putar kunci kontak ke posisi “ON”
 Hidupkan sepeda motor dan lihat hasil pengukuran,pastikan tekanan yang di
hasilkan adalah 294 Kpa

Gambar 2.15 Pengukuran Tekanan Bahan Bakar

1
D. Fuel Injector
Injektor yakni berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bahan bakar,
dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di system PGM-
FI ini bisa membuat partikel bahan bakar terhalus sedunia
Injector bekerja sesuai dengan sinyal dari ECM untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam
intake manifold. Injector terdiri dari komponen: filter, selenoid coil, plunger, spring dan
needle valve.
Lubang injector (Nozzle Fuel Injector)
Diameter injection port : 0.152mm
Jumlah lubang pada injector :
6 port : SupraX 125FI, Spacy FI, Revo AT, PCX,
CBR150R
12 port : CBR250RR
Tekanan bahan bakar : 294 kPa/12V
Gambar 2.16 A. Injector

B. Lubang Injector

1
Prinsip kerja injektor

ECM menentukan pengaturan waktu injeksi bahan bakar. ECM menirim sinyal listrik ke
solenoid coil, sehingga pada solenoid coil terjadi gaya magnit yang menyebabkan plunger
dan needle valve tertarik yang mengakibatkan terbukanya lubang-lubang nozzle
injector,sehingga bahan bakar bertekanan 294kPa akan terinjeksi menuju ke ruang bakar .
Apabila ECM menghentikan aliran listrik maka gaya kemagnetan pada solenoid akan hilang,
maka plunger dan needle valve akan terdorong kembali oleh pegas dan menutup kembali
lubang-lubang nozzle injector.

Gambar 2.17 Prinsip Kerja Injector

E. Fuel Feed Hose (selang pemasukan bahan bakar)

Slang pemasokan bahan bakar pada PGM-FI mempunyai lebih banyak lapisan daripada
slang untuk kendaran dengan karburator sehingga dapat tahan terhadap tekanan yang lebih
besar dan material berbeda.
Jika slang pemasokan bahan bakar di pasang dengan lengkungan atau puntiran yang ekstrim,
maka akan menyebabkan masalah pada pemasokan bahan bakar dan kerusakan pada sklang.
Sewaktu memasang slang pemasokan bahan bakar,pastikan bahwa slang telah di tempatkan
sesuai aliran dengan benar (lihat buku pedoman reparasi)

1
F. throttle body

Throttle body berfungsi untuk mengatur jumlah udara masuk sewaktu pengendara
mengoperasikan throttle valve yang terhubung dengan throttle grip. Di dalam throttle body
sendor TP (Throttle Position) dan Idle Adjusting Screw.
 Sensor throttle position berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve
 Idle adjusting screw berfungsi untuk mengatur jumlah udara masuk pada waktu putaran
stasioner
Gambar 2.18 Throttle Body

G. Idle Air Screw

Idle air screw terletak pada throttle body. Saluran udara idle memasok aliran udara yang
dibutuhkan selama putaran stasioner

Saluran udara idle didesain dalam bentuk yang membelok, sehingga tidak mudah dipengaruhi
oleh adanya dengan memutar idle air screw untuk menambah/mengurangi celah antara screw
dan dinding saluran idle air pada throttle

Gambar 2.19 Idle Air Screw

1
Pemeriksaan putaran stasioner mesin

Hubungkan tachometer dan diperiksa putaran stasioner mesin standart : 1400±100 (rpm)
atau 1700±100 (rpm)
Apabila diperlukan penyetelan, putar idle air screw untuk memperoleh putaran stasioner
mesin sesuai spesifikasi.
Jangan putar idle air screw lebih dari ¼ putaran sekaligus
Setelah penyetelan tunggu lebih dari sepuluh detik dan periksa kembali putaran stasioner
mesin
PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW
2 putaran keluar dari dudukan penuh Putaran stasioner mesin yang rendah dapat disebabkan
oleh saluran udara yang tertahan atau idle air screw yang kotor.

H. Idle Air Control Valve (IACV)


IACV mengatur jumlah aliran udara masuk pada puataran stasioner, pengaturan tersebut
melalu throttle valve dengan menoperasikan slide valve sesuai dengan sinyal pemasukan dari
ECM agar dapat mempertahankan putaran stasioner mesin yang ditentukan standar.
Pengendali ini secara otomatis mengatur kecepatan putaran stasioner mesin. Dengan
mekanisme ini, maka kecepatan puataran stasioner mesin tidak perlu diperiksa atau disetel

Gambar 2.20 Idle Air Control Valve

1
Gambar 2.21 Komponen IACV

2.3.2 Sistem Kontrol Elektronik

1
2.3.3 SISTEM PENGAPIAN PGM-FI

1. Fungsi sisitem pengapian

Menghasilkan percikan bunga api pada celah busi, Guna Memulai Proses

Pembakaran Campuran Bahan Bakar Dengan Udara Didalam Ruang Bakar.

Saat Pengapian (Saat Percikan Api Pada Busi) Harus Tepat.

Saat Pengapian

2. PENGETIAN SISTEM PENGAPIAN

Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang ada dalam motor bensin yang

menjamin agar motor dapat bekerja. Sistem pengapian ini berfungsi untuk

menimbulkan bunga api dengan menggunakan koil pengapian (ignition coil) yang

kemudian dialirkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi untuk membakar bahan

bakar yang telah dikompresikan di dalam silinder. Sistem pengapian harus dapat

menghasilkan loncatan bunga api, saat menghasilkan pun harus tepat, dan saat motor

mengalami perubahan beban atau kecepatan, sistem pengapian hareus bisa

menyesuaikan sehingga motor dapat bekerja dengan sempurna.

3. PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN

1. Apabila tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa semua sambungan

terhadap kontak yang longgar atau tidak baik sebelum mengukur tegangann

puncak.

2. Pakailah Digital multimeter yang dapat di beli di pasaran dengan impedansi

minimum 10 Ohm/DCV.

3. Angka yang tampil akan berbeda tergantung pada impendansi internal

multimeter.

1
4. Jika memakai imrie diagnostic tester (model625), ikutilah petunjuk pemakaian

pabrik pembuatanya.

4. PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

1. Lepaskan air cleaner beserta komponan pendukungnya.

2. Hubungkan timing light pada kabel busi silinder no 1.

3. Pastikanm timing light menyala ketika mesin dihidupkan, jika timing light tidak

menyala (sesuai petunjuk pemeriksaan).

4. Lepaskan kabel busi no1.

5. Hubungkan kabel busi ke busi seolah-olah menempel atau ada jarak antara kabel

busi dengan busi.

6. Periksa pengapian busi ketika mesin distarter, jika tidak terjadi pengapian atau

tidak ada loncatan bunga api, periksa power supply. Peringatan; sebelum

melakukan pemeriksaan pengapian busi ketika mesin di starter, pastikan jangan

sampai ada bahan gas yang mudah terbakar.

7. Lepaskan busi. Ketika melepas busi, hati-hati gunakan kain lap jika kondisi busi

masih dalam keadaan panas.

8. Membersihkan busi. Jika terdapat oli, bersihkan busi dengan bensin sebelum

dibersihkan spark plug cleaner. Jika elektroda busi terdapat kerak karbon atau

basah, keringkan elektroda dan bersihkan dengan spark plug cleaner . tekanan

udara jangan melebihi 588 kpa, dan lamanaya tidak lebih dari 20 detik.

9. Periksa secara visual elektroda busi dari kerusakan dan keretakan insulator.

Ganti busi jika menunjukan kerusakan,.

10. Memriksa celah elektroda. Ukur celah elektroda dengan menggunakan gap

gauge atau ticknes gauge. Jika celah elektroda tidak sesuai dengan spesifikasiu

gantilah busi dengan yang baru. Jika celah elektroda busi yang baru tidak sesuai

1
dengan spesifikasi, stel celah elektroda busi. Gunakan merk busi yang sama

untuk semua silinder.

11. Periksa tahanan insulator busi(harus lebih dari 20 mega ohm). Jika tahanan

insulator kurang dari harga spesifikasi gantilah busi.

12. Pasangkan busi, kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi(momen

spesifikasi : 14.7-21.6N.M)

13. Pasangkan ignittion coil dengan kabelnya pada tutup silinder head.

14. Hubungkan kabel tegangan tinggi ke busi

15. Pasang air cleaner beserta komponen pendukungnya.`

TEGANGAN PUNCAK PRIMER COIL PENGAPIAN

NOTE:

 Perhatikan semua sambungan-sambungan sistem sebelum melakukan

pemeriksaan jika sistem di lepaskan, maka tegangan puncak yang diukur salah.

 Periksa kompresi silinder dan periksa bahwa busi telah di pasang dengan benar.

Letakan sekuller pada standar tengahnya di atas permukaan datar.

Lepaskan bok bagasi

Lepaskan tutup busi dan busi

Hubungkan busi yang masih baik (1) pada tutup busi dan hubungkan dengan

massa pada cover silinder head seperti dilakukan pada test percikan bungan api

busi.

Dengan kabel primer coil pengapian tersambung, hubungkan jarum-jarum

pengetesan imrie diagnostic tester atau peak voltage adaptor keterminal primer

coil pengapian dan massa.

1
TOOL:

Imrie diagnostic tester(model 625) atau peak voltage adaptor 07HGJ-

0020100 dengan digital multitester (impedansi minimum 10 M ohm/DCV)

yang dapat di beli di pasaran.

HUBUNGKAN:kuning/biru (+)-Massa(-)

Putar kunci kontak ke ON.

Periksa tegangan awal pada saat ini.

Tegangan battery harus diukur.

Jika tegangan awal tidak dapat diukur. Ikuti pemeriksaan pada tabel

troubleshooting.

Tarik handel rem sepenuhnya.

Tarik standar samping keatas.

Putar mesin dengan starter dan ukur tegangan puncak primer coil pengapian.

TEGANGAN PUNCAK :Minimum 100 V

Jika tegangan puncak lebih rendah dari pada nilai standard. Lakukan

pemeriksaan-pemeriksaan pada tabel troubleshooting.

Fungsi dan struktur dari sensor-sensor PGM-FI


Sensor-sensor sistem PGM-FI berfungsi mendeteksi bermacam- macam kondisi pada
kendaraan seperti kecepatan putaran mesin, cairan pendingin mesin, suhu oli mesn dan
mengubah kondisi-kondisi tersebut dalam sinyal-sinyal elektrik.
CCM menerima sinyal elektrik dan masing-masing sensor dan menjalankan fungsi komponen
pengendali berdasarkan informasi tersebut. Oleh karena itu, semua kabel-kabel sensor
terhubung pada ECM.
Sensor-sensor PGM-FI system:

1
1. Temperature sensor
 Engine Oil Temperature (EOT) Sensor
 Engine coolan temperature (ECT) Sensor
 Intake Air Temperature (IAT) Sensor
2. Throttle Position (TP) Sensor
3. Manifold Sabsolute Pressure (MAP) Sensor
4. Ignition Pulser Generator (CKP) Sensor
5. O2 Sensor
6. Bank Angle Sensor (BAS) Sensor

2.4 Sensor sistem PGM-FI


2.4.1 Temperatur sensor
Temperature Sensor Banyak dari sensor yang mendeteksi perubahan suhu memakai
thermistor. Prinsip dasar dari thermistor adalah perubahan nilai tahanan (resistance) jika
suhu/temperatur yang mengenai thermistor ini berubah. Thermistor ini merupakan gabungan
antara kata thermo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan). Astra Honda Training Centre
Sistem PGM-FI Materi ini ditujukan hanya untuk kalangan terbatas SMK Binaan Honda,
tidak untuk diperjual-belikan ataupun peruntukan lainnya 118 Voltase dari listrik yang
mengalir melalui thermistor berubah berdasarkan pada suhu yang dideteksi dan voltase yang
dihasilkan dipakai sebagai sinyal pengeluaran dari sensor suhu. Tahanan dari thermistor
menjadi lebih kecil sewaktu suhu bertambah.

Gambar 2.22 Temperatur Sensor

1
Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor & Engine Oil Temperature
(EOT) Sensor
ECT dan EOT Sensor berfngsi untuk mendeteksi perubahan suhu mesin
Sensor ECT atau EOT dipasang tergantung pada metode pendinginan mesin. Sensor
ECTdigunakan
Pada sepeda motor dengan metode pendinginan radiator (cairan pendinginan), sedangkan
sensor EOT diasang pada sepeda motor dengan metode pendinginan udara.
ECT atau EOT sensor mendeteksi perubahan pada suhu mesin dengan mengubahnya ke
dalam
Perubahan pada nilai tahanan thermistor. ECM menerima sinyal elektrik dari sensor tersebut
sebagai voltase yang berubah-ubah dan ECM akanmenyesuaikan jumlah injeksi bahan bakar
dan waktu pengapian berdasarkan temperatur mesin.
IAT sensor berfungsi untuk mendeteksi suhu pada inlate pipe intake
Intake air temperature sensor (sensor temperature udara pada sensor) di pasang untuk
membantu mengubah perbandingan udara dan bahan bakar tergantung pada suhu dari udara
pada intake.
Bagian yang mendeteksi suhu dari sensor ini, di tempatkan thermistor yang mempunyai
volume lebih kecil daripada sensor ECT/EOT, sehingga perubahan suhu yang kecil dapat di
respon dengan balik oleh sensor IAT (sangat positif)

Gambar 2.23 ECT dan EOT

1
2.4.2 Throttle Position (TP) Sensor
TP sensor (sensor posisi throttle) berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle
valveSensor ini di pasang pada sumbu yang sama dengan throttle valve dan memakai sebuah
variable resistor yang tahanannya berubah berdasarkan pembukaan throttle valve.
Oleh karena itu, sewaktu listrik melalui variable resistor, voltase berubah berdasarkan
seberapa besar sudut throttle valve terbuka dan voltase yang di hasilkan di pakaib sebagai
sinyal elektrik yang di keluarkan dari sensor TP.

Gambar 2.24 Posisi TP pada Throttle Body

2.4.3 Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor


MAP sensor berfungsi mendeteksi perubahan tekanan intake manifold.
Manifold absolute pressure sensor dipasang untuk mendeteksi jumlah udara yang mengalir ke
dalam mesin dengan cara mendeteksi perubahan tekanan pada intake manifold. MAP sensor
terdiri atas sebagai berikut: peralatan yang merasakan teklanan (pressure sensor device)
Terbuat dari silicone diaphragm, yang mengubah nilai tahanannya seaktu terkena tekanan,dan
sebuah amplifer (alat untuk memperkuat) yang memperbesar perubahan kecil pada voltase.
Oleh karena itu, sewaktu listrik mengalir melalui variable resistor, voltase berubah
berdasarkan pada tekanan yang didetek si oleh voltase yang dihasilkan dipakai sebagai sinyal
pengeluaran dari MAP sensor. ECM menerima sinyal pengeluaran dari sensor sebagai voltase
yang berubah-ubah.

Gambar 2.25 MAP

1
2.4.4 Ignition Pulse Generator (CKP) Sensor
CKP Sensor berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft
CKP Sensor adalah perangkat elektronik yang digunakan pada motor pembakaran didalam
untuk memonitor posisi atau kecepatan putar dari crankshaft. Informasi yang didapat akan
digunakan oleh ECM untuk mengontrol waktu pengapian dan parameter-parameter lainnya
(jumlah injeksi bahan bakr pengaturan waktu injeksi) CKP Sensor terdiri dari flywheel (rotor)
yang mempunyai tonjolan-tonjolan 3(reluctor) dari sebuah pickup coil (coil dan magnit)
Sewaktu crankshaft berputar, reluctor pada flywheel melewati CKP Sensor, maka terjadilah
flux magnetik (medan magnit) di dalam kumparn pickup. CKP Sensor mendeteksi perubahan
flux magnetik dengan mengubahnya menjadi voltase yang dikirim ke ECM

2.4.5 Oksigen (O2) Sensor


O2 Sensor berfungsi untuk memperbaiki campuran udara/bahan bakar dengan cara
mendeteksi konsentrasi oksigen yang dikandung di dalam gas buang
O2 Sensor terdiri dari sebuah peralatan zirconia berbentuk cylinder, dan dilapisi dengan emas
putih. Sensor ini terpasang pada bagian pembuangan di cylinder head. Permukaan luar dari
sensor berhubungan langsung terhadap gas buang dan permukaan dalam berhubungan
langsung terhadap udara atmosfer
Perangkat sensor menghasilkan voltase ketika kedua kondisi berikut terpenuhi: perangkat
sensor terkena suhu tinggi (efektif pada 316oC) dan ada perbedaan pada konsentrasi oksigen
anatar gas buang dan udara atmosfer. Perubahan voltase yang dihasilkan berdasarkan
perbedaan konsentrasi oksigen akan dipakai sebagai sinyal elekrik dari O2 Sensor. Voltase
akan lebih tinggi sewaktu jumlah oksigen di dalam gas buang makin keicl (bahan bakar lebih
kaya atau perbandingan udara/bahan bakar lebih kecil)

Gambar 2.26 Sensor O2

1
2.4.6 Bank Angle Sensor
Bank Angle Sensor berfungsi memerintahkan ECM untuk menghentikan aktivitas suplai
bahan bakar oleh injektor pada saat sepeda motor berada posisi diam(berhenti) dengan
kemiringan tertentu
Pengoperasian
Hubungan posisi antara IC&latch-up circuit dengan bandul (pendulum) jika bidang pendulum
(yang tidak ada coakan) menutupi IC&latch-up circuit. Pada watu tertentu akan mengirim
sinyal elektrik ke ECM untuk memutus aliran listrik pada injektor, ignition coil dan fuel
pump(tidak berfungsi). Hal ini terjadi hanya pada saat sepeda motor dalam keadaan diam
dengan kemiringan 550± 5o

Gambar 2.27 Bank angle sensor

2.5 Self Diagnostic Function & Troubleshooting

Gambar 2.28 kemiringan pada BAS

1
Self Diagnostic Function (Fungsi Diagnosa Mandiri)
Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem PGM-FI, maka MIL
(malfuction indicator lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari
sistem agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada
sepedamotor (MIL terletak pada panel speedometer)

2.5.1 Kode Kerusakan Sistem PGM-FI

Gambar 2.29 kedipan MIL

1
MIL(Malfunction Indicator Lamp)
Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3detik) dan kedipan panjang
(1.3detik). MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10. Jika dua atau
lebih kode kegagalan yang terdeteksi, maka semua kode akan dikeluarkan secara berulang-
ulang.

Gambar 2.30 Pembacaan kedipan


Berdasarkan kode kegagalan, anda dapat mempersempit analisa kerusakan, kemungkinan
terjadi kelainan bisa pada rangkaian atau sensor. Untuk mengidentifikasi, anda harus
memeriksa rangkaian dan komponen yang di temukan bermasalah berdasarkan kode
kegagalan

1
Pemeriksaan histori kode kegagalan dalam ECM Apabila kerusakan pada sensor sudah
diperbaiki, maka MIL tidak akan berkedip. Akan tetapi ECM masih merekam/menyimpan
adanya kode kegagalan yang terjadi sebelumnya. Bisa ketahui dengan cara memasangkan
DLC short connector pada DLC.
ECM akan menyimpan kode kegagalan sesuai dengan jenis kerusakan yang di deteksi.
Waalaupun sudah ada perbaikan atau penggantian sensor,ECM masih menyimpan kode
kegagalan sebelumnya, untuk menghilangkan atu menghapus memori yang tersimpan dalam
ECM dengan prosedur mereset (lihat prosedur penghapusan kode kegagalan pada ECM)

2.5.2 Prosedur menghapus kode


kegagalan dalam ECM
1. Lepaskan coper hingga DLC terlihat
2. Pastikan kunci kontak pada posisi “OFF”
3. Lepaskan DLC cap (penutup DLC)
4. Hubungkan DLC short connector
5. Putar kunci kontak ke posisi ”ON”
6. Lepaskan DLC short connector
pasangkan kembali dalam waktu 5detik
7. MIL akan berkedip pendek secara terus
menerus (tanda berhasil menghapus kode
kegagalan

Gambar 2.31 prosedur reset

8. Putar kunci kontak ke posisi “OFF” , lepaskan DLC short connector Dan pasang kembali
penutup DLC

1
Prosedur menghapus kode kegagalan yang tidak berhasil Proses penghapusan tidak
berhasil jika DLC short connector tidak tersambung dalam waktu 5 detik (Langkah no 6
salah), maka lampu indikator MIL akan menyala terus (tidak berkedip), Hal ini menunjukkan
bahwa proses penghapusan tidak berhasil (memori kerusakan masih tersimpan di ECM).
Apabila kunci kontak diputar ke posisi “OFF” kemudian diputar “ON” lagi, indikator FI akan
berkedip sesuai dengan kode kegagalan yang masih tersimpan.
2.5.2.1 Prosedur reset TP sensor dan ECM
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pastikan ECM tidak menyimpan kode kegagalan.
2. Jika kode kegagalan tersimpan dalam ECM, maka proses reset sensor TP / ECM tidak dapat
dilakukan.
3. Lakukan reset sensor TP/ ECM apabila salah satu dari part yang berhubungan dengan sistem
bahan bakar diganti dengan yang baru, diantaranya :
• Throttle body/pipa intake
• Idle air screw
• Pompa bahan bakar/saringan bahan bakar
• Injector
• Sensor O2
4. Lakukan reset sensor TP / ECM apabila salah satu dari part mesin diganti dengan yang
baru/pada saat overhaul, diantaranya :
• Cylinder head/valve/valve guide/valve seat
• Cylinder/piston/ring piston
Urutan prosedur reset TP sensor/ECM:
1. Putar kunci kontak ke OFF
2. Lepaskan penutup DLC dan pasang DLC connector
3. Lepaskan konektor sensor EOT.
4. Hubungkan terminal-terminal konektor sisi kabel dengan kabel jumper (jumper line)
Hubungan: kabel warna Kuning/biru – Hijau/jingga

Gambar 2.32 A. prosedur reset TP

1
5. Putar kunci kontak ke posisi ”ON”
6. Lepaskan jumper line dari konektor sensor EOT. MIL berkedip selama 10 detik (pola
penerimaan reset) Putar kunci kunci kontak ke posisi OFF
7. Pasang kembali konektor sensor EOT
8. Lepaskan DLC short connector, tutup kembali DLC short connector dengan penutup DLC
9. Hidupkan mesin pada putaran stasioner selama kurang lebih 20 menit.

Prosedur reset TP (B)


Prosedur Altitude Seting (setting ketinggian)
Pilih MODE yang cocok sesuai dengan ketinggian daerah setempat, sebagai contoh :
MODE 1 : Dari titik mula altitude tinggi (ketinggian diatas permukaan laut melebihi
2000 m) ke Altitude rendah (ketinggian diatas permukaan laut kurang dari
2000 m)
MODE 2 : Ketinggian 2.000 – 2.500 m diatas permukaan laut
MODE 3 : Ketinggian 2.500 – 3.500 m diatas permukaan laut
MODE 4 : Ketinggian 3.500 m atau lebih tinggi diatas permukaan laut

1
TROUBLESHOOTING
Sepeda motor honda memperlihatkan salah satu dari gejala kerusakan, perhatikan kedipan
MIL. Bacalah kedipan MIL dan jelaskan prosedur Troublesshooting yang tepat, jika tidak
ada kode kegagalan disimpan didalam memori ECM atau MIL tidak berkedip . maka jalankan
prosedur pendiagnosaan untuk gejala itu, dalam urutan yang didaftarkan dibawah, sampai
anda menemukan penyebabnya

1
TABEL KODE KEDIPAN MIL DAN GEJALA YANG TIMBUL

Anda mungkin juga menyukai