Disusun oleh :
NIM. 0910623030-62
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh:
Dr.Eng.Yudy Surya Irawan, ST, M. Eng Ir. Tjuk Oerbandono, M.Sc., CSE.
NIP. 19750710 199903 1 004 NIP. 19740930 200012 1 001
Pengaruh Aging Treatment Terhadap Porositas dan Kekuatan Puntir Produk Silinder
Al-Mg-Si Pada Squeeze Casting
ABSTRAK
Pada penelitian skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh aging treatment terhadap porositas
dan kekuatan puntir produk silinder Al-Mg-Si dengan menggunakan metode pengecoran DSC (Direct Sequeeze
Casting). Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh efek aging treatment terhadap porositas dan
kekuatan puntir produk silinder Al-Mg-Si pada squeeze casting. Metode penelitian yang dilakukan pertama yaitu
membuat diagram alir penelitian untuk memudahkan proses melakukan penelitian, menentukan tempat penelitian,
variable yang digunakan, menyiapkan alat dan bahan. Untuk tahapan yang kedua yaitu prosedur penelitian yang
meliputi melakukan prosedur pengecoran, bekerja dengan alat squeeze casting, melanjutkan langkah aging
treatment, melakukan prosedur pengujian porositas, dan melakukan pengujian kekuatan puntir. Pada penelitian
spesimen dipanaskan dalam suhu aging yang bervariasi dengan masing-masing waktu 8 jam. Setelah dilakukan
penelitian maka akan diperoleh penurunan porositas dan terjadi peningkatan pada kekuatan puntir. Nilai
porositas terkecil terjadi pada variasi suhu 200C sebesar 0,8150% dan nilai puntir yang terbesar pada
variasi suhu 200 C sebesar 190,2 Mpa
Kata kunci: Metode Pengecoran Logam, Squeeze Casting, DSC, Aging Treatment
diklasifikasikan menjadi 2 dilihat dari
PENDAHULUAN mekanisme pengisian logam cair kedalam
Hal yang melatar belakangi penelitian ini cetakan pengecoran squeeze yaitu DSC
diantaranya adalah tuntutan kemajuan (Direct Sequeeze Casting) dan ISC (Indirect
teknologi terhadap modernisasi dalam Sequeeze Casting), namun pada penelitian
segala bidang. Kususnya dalam bidang metode yang digunakan adalah metode DSC
industri dimana peralatan industri saat ini (Direct Sequeeze Casting) (ASM Handbook
dituntut untuk berkualitas misalnya seperti 1998).
suatu alat yang ringan namun memiliki sifat Seiring dalam perkembangan teknologi
yang kuat, tahan korosi dan dapat menahan pengolahan bahan, alumunium banyak
beban yang besar. digunakan sebagai bahan baku industri,
Salah satu yang dapat di kembangkan dimana parameter yang digunakan adalah
untuk menghasilkan peralatan diatas yaitu produk harus ringan, penghantar panas
dapat di promosikan industri pengecoran yang baik dan bertitik cair yang rendah,
logam sebagai pusat perkembangannya. sehingga alumunium sering kali digunakan
Sehingga diharapkan kedepannya hal untuk menggantikan logam lain dengan
tersebut dapat membantu perkembangan fungsi yang sama. Selain itu alumunium
Negara pada sektor industri dan juga dapat dipadukan dengan beberapa
perekonomian. unsur logam untuk meningkatkan sifat
Dalam perkembangan industri mekaniknya misalnya AL-Mg-Si, dimana
pengecoran logam dikenal beberapa metode paduan ini memiliki keunggulan
yang digunakan Salah satunya adalah diantaranya adalah kekuatan mekaniknya,
metode Squeeze Casting dimana metode ini keuletan, konduktivitas panas logam ini
cukup memadai untuk kondisi perubahan cair tersebut kedalam cetakan, yang mana
tegangan, selain itu juga daya tahan korosi cetakan itu memiliki kemampuan untuk
terhadap uap air cukup tinggi (Surdia Tata, tahan terhadap temperatur tinggi dengan
1986:136). Sehingga paduan logam diatas bentuk rongga cetakan sesuai bentuk logam
yang akan digunakan dalam penelitian ini. yang dibuat, kemudian dibiarkan dingin lalu
Namun pada dasarnya disisi membeku. Terdapat beberapa urutan
keunggulan pasti ada kekurangan, dimana kegiatan yang harus dilakukan dalam
material ini kekuatan bahan alumunium melakukan pengecoran logam diantaranya
murninya sangatlah kecil sehingga perlu membuat cetakan, pencairan logam,
adanya heat treatment yang bertujuan pembersihan logam, dan pemeriksaan hasil
untuk memperbaiki sifat mekaniknya. coran.
Dalam hal ini adalah aging treatment, yaitu B. Pengecoran Squeeze
proses yang dilakukan dalam waktu dan (Squeeze Casting)
suhu tertentu (ASM handbook 1991). Pengecoran squeeze sering
Sehingga dalam penelitian ini akan dicari digambarkan sebagai suatu proses dimana
kekuatan puntir dan porositas silinder logam cair dibekukan di bawah tekanan
komposit Al, Mg, Si. eksternal yang relatif tinggi. Proses ini
Adapun permasalahan yang diangkat mengkombinasikan proses forging dan
didalam penelitian ini adalah bagaimana casting.
pengaruh efek aging treatment terhadap Pengecoran squeeze disebut juga
porositas dan kekuatan puntir produk penempaan logam cair (liquid metal
silinder Al-Mg-Si pada squeeze casting. forging). Proses pemadatan logam cair
Berdasarkan permasalahan tersebut terdapat dilakukan di dalam cetakan yang ditekan
beberapa batasan yaitu pembahasan yang dengan tenaga hidrolis. Penekanan logam
difokuskan pada porositas dan kekuatan cair oleh permukaan cetakan akan
puntir, bahan yang digunakan adalah paduan menghasilkan perpindahan panas dan
Al-Mg-Si, tekanan plunger squeeze casting menghasilkan penurunan porositas seperti
75 MPa, suhu tuang logam cair 900 ºC, sering terjadi pada produk cor besi tempa
temperatur Cetakan. 150 ºC, kecepatan (wrought iron). Penekanan juga berfungsi
penuangan dijaga konstan, dan Suhu suhu untuk membuat produk yang rumit.
aging treatment 100 ºC, 125 ºC, 150 ºC, 175 Hasil proses penempaan logam cair
ºC, 200 ºC. Hal tersebut bertujuan untuk adalah produk yang mendekati ukuran
mengetahui pengaruh efek aging treatment standarnya (near-net shape) dengan
terhadap porositas dan kekuatan puntir kualitas yang baik. Sedangkan struktur
produk silinder Al-Mg-Si pada squeeze mikro hasil pengecoran squeeze terlihat
casting. lebih padat dibandingkan dengan hasil
pengecoran dengan gravitasi. Hal ini
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengecoran dikarenakan kontak logam cair dengan
Logam permukaan die memungkinkan terjadinya
Definisi pengecoran logam (metal perpindahan panas yang cukup cepat
casting) adalah salah satu proses manufaktur sehingga menghasilkan struktur mikro
dimana logam dicairkan dalam tungku yang homogen dengan sifat mekanik yang
peleburan kemudian di tuangkan kedalam baik. Berdasarkan mekanisme pengisian
rongga cetakan (cavity) yang serupa dengan logam cair ke dalam die, pengecoran
bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. squeeze dikategorikan menjadi 2 jenis,
Dalam hal ini dijelaskan prinsip dasar yaitu: direct squeeze casting dan indirect
pengecoran logam adalah mencairkan logam squeeze casting.
dalam dapur kemudian menuangkan logam
• DSC (Direct Squeeze Casting) paling sederhana dalam penghitungan
DSC merupakan proses pengecoran tegangan yang terjadi pada material.
dimana logam cair didinginkan Dalam batas elastis tegangan geser
melalui pemberian tekanan secara bervariasi secara linier dari nol di bagian
langsung yang diharapkan mampu pusat lingkaran hingga mencapai
mencegah munculnya porositas gas maksimum pada permukaan terluar benda
dan penyusutan. uji. Pengujian dilakukan dengan
mencengkam salah satu ujung benda uji
silinder pada grip pemegang (chuck),
sementara ujung lainnya diberikan
pembebanan melalui kepala beban.
Deformasi diukur dengan alat pengukur
sudut puntir (twisting) yang dinamakan
troptometer. Penentuan deformasi
Gambar 1 Mekanisme Direct Squeeze didasarkan atas perpindahan sudut
Casting. (angular displacement) dari suatu titik
Sumber : Tjitro dan Firdaus . 2000: yang berada dekat ujung benda uji
110. terhadap posisi suatu titik dengan elemen
longitudinal yang sama di ujung lainnya
momoen torsi dapat dihitung dengan
• ISC (Indirect Squeeze Casting)
menggunakan rumus: (Djaprie, Sriati.
Istilah indirect dipakai untuk
1991. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta
menggambarkan injeksi logam ke
: Penerbit Erlangga..)
dalam rongga cetakan dengan
bantuan piston berdiameter kecil
dimana mekanisme penekan ini
dipertahankan sampai logam cair dengan :
membeku. MT : Momen torsi (N.m)
F : Gaya (N)
L : Panjang lengan (m)
KESIMPULAN
Gambar 9 grafik suhu aging terhadap Adapun yang dapat disimpulkan dari
momen torsi penelitian ini adalah dimana telah diketahui
pengaruh aging treatment terhadap
porositas dan kekuatan puntir produk
silinder Al-Mg-Si :
• Peningkatani suhu aging akan
berbanding terbalik dengan
porositas
• Peningkatan suhu aging juga akan
meningkatkan kekuatan puntir
• Prosentase terendah dan kekuatan
puntir tertinggi terdapt pada
Gambar 10 grafik pengaruh aging
variasi suhu 200C yaitu sebesar
treatmen terhadap kekuatan puntir
0,88% dan 190,2Mpa
DAFTAR PUSTAKA
ASM handbook Vol. 4. 1991. Heat
Treating. Materials. Detroit: ASM
International
ASM handbook Vol. 8. 1998. Mechanical
Gambar 11 hasil uji puntir
Testing and Evaluation. Materials
Park, OH : ASM International
Dari grafik diatas dapat diperoleh nilai
momentorsi minimum yaitu pada suhu De Garmo, E. P. 1990. Materials and
100ᵒC dengan momentorsi 5,763 N.m dan Processes In Manufacturing. John
untuk nilai momentorsi maksimum yaitu Wiley and Sons, Inc.
pada suhu 200ᵒC dengan momentorsi 8,093
N.m. Sedangkan pada grafik diatas juga di Dieter, G.E; 1988: Mechanical Metallurgy;
tunjukkan nilai minimum untuk nilai SI metric edition, McGraw-Hill,
tegangan geser pada suhu 100 ᵒC adalah ISBN 0-07-100406-8..
135,96 MPa dan untuk nilai maksimumnya Djaprie, Sriati. 1991. Ilmu dan Teknologi
pada suhu 200ᵒC adalah 190,92 MPa. Pada Bahan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
grafik diatas terliahat bahwa pada variasi
Surdia, dan Kenji. 1996. Teknik
Pengecoran Logam. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Tjitro, dan Firdaus. 2000. Pengecoran
Squeeze. Surabaya: Jurnal Teknik
Mesin Vol.3 UK Petra hal. 109-
113.