Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Fadli Amahoru NRP : 2112100114 Angkatan : 2012

TEKNOLOGI TERBARU YANG DIGUNAKAN JUPITER Z1 Sejak pengenalan Jupiter Z1, Yamaha mengklaim peningkatan tenaga Jupiter Z1 hingga 20 persen. Kini powernya mencapai 10,06 PS di 7.750 rpm dan torsinya 9,9 Nm pada 6.500 rpm. Memang ada banyak perubahan yang tidak bisa dipisahkan, seperti desain ruang bakar dan aplikasi kruk as baru serta injeksi bahan bakarnya. Di bawah ini akan dijelaskan teknologi yang digunakan oleh Jupiter Z1

Paling signifikan adalah diaplikasinya roller rocker arm. Pelatuk klep model ini bisa dipastikan akan lebih minim gesekan karena pada bagian yang bersentuhan dengan camshaft atau noken as sudah dilengkapi roller.

Aplikasi roller rocker arm pun berbuntut pada perubahan desain camshaft. Yang baru jadi terlihat lebih gendut tapi tidak terlalu tinggi, selain itu dilengkapi juga dengan cam bearing di dua sisi.Secara durasi berubah agar lebih, tarikan lebih responsif.Durasi camshaft baru ini dikawinkan dengan klep baru yang kini lebih besar. Diameter payungnya jadi 26 mm untuk in dan 21 pada klep ex. Ukuran yang sama dengan klep Mio J dan Soul GT sekaligus lebih besar dari klep Jupiter lama yang hanya 23 mm in dan 20 mm ex.Batang klep baru jadi 5 mm, padahal yang sebelumnya hanya 4,5 mm.

Bila kita suka untuk mengutak atik mesin, salah satu racing part paling dicari adalah klep lebar dengan batang 5 mm. Sekarang klep jenis ini malah sudah jadi piranti standar di Jupiter Z1. Klep lebih besar dan kubah tanpa squish, rpm diklaim jadi lebih tinggi.Karena makin lebar, sudut klep juga dibuat lebih sempit. Yang baru menjadi 24 derajat untuk klep in dan 26 derajat pada klep ex. Yang lama klep, in 31 derajat dan ex 35 derajat. Efeknya, ruang bakarnya berubah total. Kubah pembakaran kini tanpa squish dan lebih landai.Dengan desain seperti sekarang volume combustion chamber jadi lebih besar sekaligus membuat putaran mesin jadi lebih tinggi. Meski mesinnya tipe long stroke tapi putaran mesinnya bisa lebih tinggi.

Yang menarik adalah, dari luar desain kepala silinder Jupiter Z1 terlihat baru. Kotak lebar tanpa banyak kisi-kisi. Ada dua tujuan dibuat desain seperti ini yang pertama memudahkan proses bongkar pasang. Tinggal lepas baut, maka semua komponen di kelapa silinder langsung terlihat.Fungsi yang kedua adalah mempercepat pendinginan mesin. Karena luas penampangnya lebih lebar, pelepasan panas jadi makin cepat.

Di lihat di atas, ada batang besi di sisi kanan kepala silinder, Itu hanya penguat saja, agar tidak bergetar, dengan aplikasi batang penguat ini, karet sil cover kepala silinder tidak akan mudah bocor. Oli pun tidak akan mudah merembes

Selain kepala silinder yang berubah total, konstruksi YZ Crank Technology juga memberikan andil besar. Awalnya banyak yang beranggapan kalau mesin stroke panjang seperti generasi Jupiter ini kurang bagus akselerasinya, putaran mesinnya tidak bisa tinggi. Tapi enginer , Mr Takeda (desainer NVL) justru beranggapan lain. Beliau percaya dengan mengaplikasikan teknologi ini, performanya bisa lebih baik. YZ Crank Technology ini diterapkan pada kruk as yang secara stroke tetap 57,9 mm dan diameter pistonnya 50,0 mm, artinya karakter mesinnya tetap over stroke. Tapi dengan mengatur ulang balance pada bandul kruk as, ayunannya jadi berubah. Ini sangat membantu ritme siklus pembakaran yang pada akhirnya membuat mesin bekerja lebih ringan. Putaran mesin jadi lebih tinggi dan minim getaran. Kalau sebelumnya, Jupiter Z pakai engine mounting dari karet, sekarang enggak perlu lagi.Selain balance, hollow pin crank-nya juga diperkuat dengan material yang ringan.

Lalu sekarang adalah pembahasan ke piston dan blok silinder. Kedua komponen ini baru dari sebelumnya, Pistonnya kini pakai tipe forged. Kekuatan piston jenis ini sudah tidak diragukan lagi, karena secara struktur logamnya lebih solid. Agar makin minim gesekan, piston baru Jupiter Z1 ini dibekali dengan ring piston yang sangat tipis. Uniknya, kalau biasanya Yamaha mengawinkan forged piston dengan Diasil silinder, kali ini tidak. Silindernya biasa saja. Karena konsumen di segmen ini umumnya doyan ngoprek mesin. Kalau mau bore up jadi lebih mudah,sekarang menggunakan cylinder teknologi spiny sleeve cylinder yang digunakan pada blok silinder barunya ini.

Spiny sleeve cylinder ini berbentuk seperti kulit durian di bagian belakang blok silinder. Fungsinya untuk pelepasan panas yang lebih cepat dan merata. Tentunya agar saat pemuaian ketika mesin panas, blok silinder tetap stabil dan tetap bulat. Meski tidak kasat mata, ketika memuai, blok silinder bisa berubah bentuk. Selanjutnya, pembahasan yang akan dijelasakan adalah sistem injeksi yang digunakan oleh Jupiter Z1 yang sebelumnya Jupiter Z hanya menggunakan karburator.

Masalah penggunaan merek perangkat injeksinya pun, Yamaha tidak terikat pada salah satu brand saja. Kalau pada Mio J, Soul GT dan V-Ixion menggunakan merek Mikuni, kali ini di Jupiter Z1 menggunakan keluaran Keihin.

Injeksi harus bisa membaca, melakukan proses dan mengkoreksi. Membaca maksudnya memiliki sensor-sensor yang membaca kondisi mesin dan lingkungan sebelum mesin bekerja. Seperti IAPS (Intake Air Pressure Sensor) dan IATS (Intake Air Temperature Sensor),Setelahnya adalah perangkat yang melakukan proses penyemprotan bahan bakar dan udara ke ruang bakar seperti throttle body dan injektor. Dan terakhir adalah yang mengkoreksi apakah pembakaran terlalu kaya atau miskin dengan O2 sensor di knalpot.

Sekarang perincian satu persatu komponen pada injeksi Jupiter Z1. Perangkat injeksi Yamaha ini dilengkapi dengan Sensor Unit yang terdiri dari TPS (Throttle Position Sensor), IAPS (Intake Air Pressure Sensor), IATS (Intake Air Temperature

Sensor), Crankshaft Position Sensor, Engine Temperature Sensor dan Oxygen Sensor.

Sebagai otaknya ada ECU dengan 33 pin yang mengolah semua data dari sensor dan memberikan perintah ke pada semua perangkat injeksi. Injeksi pada Jupiter Z1 dilengkapi dengan throttle body berdiameter 22 mm. Sedang injektor yang dipakai memiliki 6 lubang layaknya Yamaha V-Ixion.

Yang menarik pada throttle body Jupiter Z1 adalah saluran aliran udara dari air filter-nya. Dibuat down draft, langsung lurus turun ke throttle body.Dengan

konstruksi ini turunnya udara juga dibantu oleh gravitasi sehingga kecepatan udaranya lebih tinggi. Sedang untuk fuel pump-nya masih tipe brush tapi memiliki tekanan cukup tinggi. Yaitu mencapai 295 kPa. Untuk pengapiannya, kini memiliki magnet dengan output 140 watt yang memiliki 17 pick up rotor. Jelas jumlahnya banyak karena pick up rotor ini juga berfungsi sebagai panduan bekerjanya Crankshaft Position Sensor.

Anda mungkin juga menyukai