Anda di halaman 1dari 4

RESUME KULIAH TAMU

TECHNOPRENEUR 02
MENCARI PELUANG BISNIS KREATIF DALAM AEC 2014
Narasumber

: Ray Asmoro (Founder PT. Formula Indonesia)

Tempat/Waktu

: Gedung Robotika ITS, pukul 08.30-11.30

Kelompok IX:
1.
2.
3.
4.

Mochammad Fitroh Dzulqornain


Bayu Estu Suprayogi
Rina Rezkia Rekso P
Nuri Setyo Taufiqqurrahman
5. Rijalul Fikri

(2112100070)
(2111100082)
(1112100113)
(2712100090)
(1112100074)

RESUME KULIAH TAMU


TECHNOPRENEUR 02

Menjadi seorang Entrepeneur


Dalam menjalankan suatu pekerjaan terkadang seseorag hanya fokus akan pekerjaan yang
dihadapinya. Ini seakan membuat orang tersebut hanya seperti robot yang sulit untuk berkembang.
Dalam menghasilkan uang jika hanya diperlukan tenaga dan pemikiran yang biasa maka akan
mendapatkan hasil yang biasa. Perlu ada pemikiran out of the box atau pemikiran kreatif dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga memungkinkan mendpatkan hasil yang lebih dari biasanya.
Setiap usaha yang dilakukan bukan merupakan bentuk kegagalan. the only failure is kegagalan
berpartisipasi . Diumpamakan seperti kalah sebelum perang. Hal ini yang sering membuat
seseorang terkekang, kurang berani ambil resiko dan berpikir tidak seperti biasanya.
Pemikiran kreatif pun bisa didapat dari pembelajaran yang ada. Maka To make sure you get of
your learning. Jadi di setiap kesempatan kita harus mendapat pembelajaran yang lebih. Selain itu
dalam menjadi seorang entrepeneur harus dapat memberikan 100% yang kita miliki untuk
mendapatkan hasil yang 100% juga.
Terdapat perbedaan antara seorang entrepreneur dengan businessman. Seorang entrepeneur
dapat menghasilkan pendapat bagi dirinya dan juga orang lain. Dan memiliki pandangan untuk
membuka lapangan pekerjaan demi kemakmuran bersama. Namun seorang busineesman hanya
orientasi pada bagaimana menghasilkan uang untuk dirinya sendiri.

Faktor yang Diperhatikan dalam Menjalankan Bisnis


Dalam menjalankan bisnis tentu ada banyak hal yang harus diperhatikan dengan tujuan agar
bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu berkembang . Antara lain faktor-faktor yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Cash flow
Merupakan aliran uang dimana bagaimana uang itu digunakan dengan baik sehingga dari
setiap bagian dalam bisnis mampu berjalan dengan baik. Dengan pengaturan cash flow yang
bagus maka akan meminimalisir kerugian yang ada
2. Produktifitas,
Setelah cash flow terbentuk maka kemudian difokuskan dalam meningkatkan produktifitas
dengan tujuan untuk meningkatkan laba .
3. Sistem
Setelah produktifitas meningkat, sudah waktunya untuk membuat sistem. Tujuan pembuatan
sistem ini adalah untuk menstabilkan apa yang dilakukan sebelumnya. Baik dari segi
kontroling, alur pengorganisasian dan hal lainnya.
4. Development
Ketika sistem sudah bagus maka sudah dianggap stabil. Langkah selanjutnya adalah
memperluas koneksi, pengembangan produk maupun target pemasaran agar dapat menjadi
bisnis yang besar dan dapat membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan.

Basic seorang Pebisnis

Dalam bisnis, hardskill atau kepintaran hanya memegang peran tidak lebih dari 12,5%, dan 87,5%
merupakan positive attitude yang meliputi skill dari menjalin networking, leadership,
kemampuan untuk mengenali keadaan. Dalam menganalisa kondisi yang ada dalam bisnisnya, seorang
pebisnis harus memiliki basic dasar yang kuat. Basic tersebut antara lain:

2
lainyya

1. Cara pandang
Bagaimana seorang pebisnis menggunakan suatu metode untuk menganalisa sesuatu. Cara
pandang yang bagus maka akan mempercepat pebisnis dalam menganalisa kondisi yang ada
2. Jarak pandang
Merupakan batas sejauh mana seseorang memandang sesuatu dan memikirkan visi yang jauh ke
depan namun tetap berdasarkan kondisi real. Jarak pandang akan mempengaruhi seseorang untuk
memutuskan sesuatu untuk jangka waktu berapa lama.
3. Sudut pandang
Merupakan bagaimana seseorang memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Tidak
melulu hanya berdasarkan pribadi seorang pebisnis namun harus bisa melihat sudut pandang dari
konsumen, sudut pandang dari lawan, sudut pandang dari karyawan dan sudut pandang yang lainnya.
Dengan banyaknya sudut pandang akan memberikan banyak referensi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan

Bersaing dalam AEC 2015

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan terutama oleh negara-negara di kawasan Asia
Tenggara khususnya anggota ASEAN. Dimana pada tahun tersebut merupakan tahun awal diberlakukannya AEC
(Asean Econonic Community). AEC merupakan kesepakatan bersama dari anggota-anggota ASEAN yang berisi
kesepakatan bahwa antar anggota ASEAN dapat memperjualbelikan produk dengan bebas, mengirim tenaga kerja
dengan bebas, dan pada intinya menuntut terbukanya aktifitas ekonomi antar anggota ASEAN. Hal ini dapat
menjadi ancaman maupun keuntungan, bergantung pada kesiapan dan sudut pandang. Dapat menjadi ancaman
ketika kita masih belum siap akan skill maupun modal maka kita hanya akan menjadi korban dari AEC. Namun
dapat menjadi keuntungan ktika kita sudah siap skill maupun modal sehingga akan lebih bebas dalam
mengembangkan usaha.
Kita dituntut untuk berpikir lebih kreatif lagi dalam menghadapi AEC. Tidak terkecuali dari segi bisnis,
bisnis kreatif merupakan bentuk bisnis yang mudah berkembang dan sangat memungkinkan diterapkan pada AEC
2015. Kunci dari keberhasilan dalam AEC adalah ide kreatif dan komunikasi yang bagus. Karena meskipun
memiliki ide yang bagus namun tidak dapat mengkomunikasikannya hanya akan menjadi sia-sia. Begitupun
sebaliknya

KESIMPULAN

Menjadi seorang enterpreneurship harus dapat memberikan sesuatu 100 % jika menginginkan hasil
yang 100%
Faktor-faktor yang penting dalam menjalankan suatu bisnis yaitu: cash flow, produktifitas, sistem
dan development
Seorang pebisnis harus memiliki basic-basic dalam menjalankan usahanya yaitu: sudut pandang, cara
pandang, dan jarak pandang
Dalam mengadapi AEC, kita harus mempersiapkan skill dan kemampuan berkomunikasi. Selain itu
bisnis kreatif merupakan bisnis yang memiliki peluang besar untuk bertahan dalam AEC. Kita
dituntut untuk berpikir lebih kretif lagi lebih dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai