Anda di halaman 1dari 21

JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


LAPORAN
MATA KULIAH MEKATRONIKA
PALANG KERETA API OTOMATIS

Disusun oleh :
Fauzi Rahman
Andeadi Bayu Rivascha
I Gusti Irfan Adiyanto Ranuh

2112100135
2112100098
2112100152

JURUSAN S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

1.1 Latar Belakang


Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu alat terpenting dalam
mencegah terjadinya peristiwa kecelakaan kereta api. Angka kecelakaan kereta api
di Indonesia masih memprihatinkan. Faktor teknologi merupakan salah satu hal
yang men-dominasi penyebab tingginya angka kecelakaan. Kerusakan pada sarana
ataupun prasarana yang meliputi sistem komunikasi, sistem persinyalan,
kerusakan pada petunjuk kecepatan lokomotif, tidak berfungsinya sistem
pengereman dengan maksimal, kondisi rel yang tidak baik (kondisi ballast,
bantalan, dan alat penambal yang tidak baik), terjadinya genjotan track, keadaan
wesel rel yang tidak baik, dan keausan pada kop rel merupakan beberapa masalah
yang sering muncul. Kerusakan sarana dan prasarana.
Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu teknologi yang dapat
mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan human error. Yaitu dengan adanya
sistem peringatan dini dan sistem palang pintu otomatis. Diharapkan
permasalahan-permasalahan dalam sistem perkeretaapian, terutama dalam segi
kecelakaan dapat diminimalisir. Untuk itu pemanfaatan sinar infra-red yang
dipadukan dengan sensor photodiode dapat menjadi solusi cerdas bagi
optimalisasi kerja palang pintu pada sistem perkeretaapian Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kami membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah merancang suatu alat untuk aplikasi ilmu mekatronka?
2. Bagaimana merancang suatu sistem terintegrasi menggunakan sistem
infra-red dan photodiode untuk menghasilkan gerak palang kereta api
otoomatis?
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini adalah:
1. Pembelajaran untuk dapat merancang suatu alat sebagai pengaplikasian
ilmu mekatronika.
2. Merancang suatu sistem terintegrasi menggunakan sensor infra-red yang
dipadukan dengan sensor photodiode agar menghasilkan gerak palang
kereta api otomatis.

1.4 Batasan Masalah

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Berdasarkan rumusan masalah yang terkait dengan alat ini cukup luas serta
keterbatasan kemampuan yang dimiliki, maka kami perlu membatasi masalah
yang akan dibahas dalam tugas besar ini :
1. Alat ini merupakan teknologi tepat guna yang berbasis secara otomatis
dibuat secara model prototype.
2. Alat ini menggunakan sensor cahaya LDR sebagai pengganti sensor
sensor yang lainnya.
3. Alat ini menggunakan motor Servo untuk penggerak palang pintu kereta
api.
4. Alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai kontroler
palang pintu kereta api dan motor servo sebagai actuator.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Cara Kerja Alat

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 2.1 Skema penempatan alat palang pintu otomatis


Cara kerja palang pintu kereta api otomatis ini membuka dan menutup
secara otomatis dengan menggunakan teknologi sensor yang dapat mendeteksi
keberadaan kereta tersebut apabila sudah mendekati palang pintu kereta api.
Sensor-sensor ini akan diletakkan di sekitar palang pintu kereta api otomatis
tepatnya di kedua sisi palang pintu kereta api sehingga palang pintu kereta api
otomatis dapat bekerja membuka dan menutup saat kereta datang dan pergi.
Sistem yang akan dibuat dalam penulisan ini adalah suatu sistem yang
menggunakan kombinasi modul sensor Infrared dan photodiode. Penggunaan
modul photodiode digunakan sebagai pembacaan sensor halangan. Dimana saat
kereta lewat dan mengenai sensor infrared dan menghalangi photodiode maka
palang kereta akan terbuka. Saat itu buzzer akan bunyi dan LCD menyala dengan
tulisan AWAS KERETA API. Kemudian saat disisi lain kereta sudah tidak
menghalangi infrared dengan photodiode atau kereta sudah lewat maka palang
akan terbuka diikuti dengan buzzer akan mati dan LCD menyala dengan tulisan
SELAMAT JALAN.

2.2 Komponen Elektronika


Pada perakitan alat palng kereta otomatis ini diprlukan beberapa
komponen elektronika diantaranya adalah :

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 2.2 Skema Perakitan Alat


2.2.1 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Gambar 2.3 Arduino


Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino UNO
Parameter
Microcontroller
Operating Voltage
Input Voltage (recommended)
Input Voltage (limits)
Digital I/O Pins
DC Current for 3.3V Pin
Flash Memory
SRAM
EEPROM
Clock Speed
Size
2.2.2 LCD (Liquid Cristal Display)

Value
Atmega328
5V
7-12V
6-20V
14 (6 sebagai output PWM)
50mA
32kB
2kB
1kB
16 MHz
75x54x15 mm

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment
dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan
medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris
menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register

Gambar 2.4 Liquid Cristal Display


2.2.3 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali
dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada
motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali
ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo disusun dari
sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum
putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo
diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) motor servo dan (b) kontruksi motor servo

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2.2.4

LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis


Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas
cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Naik turunnya nilai
Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya.
Adapun simbol dan bentuk LDR (Light Dependent Resistor) ditunjukkan
seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.6 Simbol dan Bentuk LDR

2.2.5

LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Gambar 2.7 Bentuk dan symbol dari LED

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2.2.6

BUZER
Buzzer ialah komponen yang menukarkan gelombang elektrik ke
gelombang bunyi yang berfrekuensi tinggi. Buzer berkuasa rendah dan
memerlukan arus elektrik yang rendah. Buzzer selalu digunakan
untuk mengeluarkan isyarat bunyi penggerak.
Terdapat dua jenis buzzer yaitu buzzer piezo dan buzzer elektromagnetik.
Buzzer piezo adalah buzzer yang mengeluarkan nada bunyi yang nyaring
sedangkan buzzer elektromagnetik adalah buzzer yang mengeluarkan nada bunyi
yang rendah dan tidak berkutub.
berkutub.

Gambar 2.8 Buzzer


2.2.7

Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua


kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 2.9 Pengkodean Resistor


Fungsi dan kegunaan resistor dalam rangkaian adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Sebagai pembagi arus


Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penurun tegangan
Sebagai penghambat arus listrik
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Flowchart
3.1.1 Flowchart Sistem Kerja Palang Pintu Kereta Api
START
*LED, LCD, Buzzer,
Photodioda, Arduino,
Motor Servo, Power
Suply
Pembuatan Dan Skema
Alat
Perakitan dan Rangkaina
Sens
Alat

or

LDR 1
LDR 2
Pemrograman
ARDUINO
END
alat
Palang
Kereta
LCD
LED
menyala
Motor
Servo
Menutup Percobaan
Motor
Servo
terbuka
LCD mati
Buzzer
berbunyi
LED
Kreta
Api
Lewat
Buzzer
mati
Caha

ya

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3.1.2 Flowchart cara pembuatan prototype

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Alat

3.2 Peralatan yang digunakan


LED
: 6 buah

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LCD

: 1 buah

Buzzer

: 1 buah

LDR

: 3 buah

Arduino

: 1 buah

Motor Servo

: 1 buah

Power Suply

: 1 buah dari baterai dan 1 buah dari laptop

Kabel Jumper
Terminal Kabel : 2 buah
Resistor

: 6 buah

3.2.1 Spesifikasi Alat


1. Servo Towerpro SG90

Gambar 3.2 Motor Servo Turnigy


Dimension: 22mm x 11.5mm x 22.5mm
Net Weight: 9 grams
Operating speed: 0.12second/ 60degree ( 4.8V no load)
Stall Torque (4.8V): 17.5oz /in (1kg/cm)
Temperature range: -30 to +60
Dead band width: 7usec
Operating voltage: 3.0V~7.2V
Fit for ALL kind of R/C Toys
2. Arduino Mega

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 3.3 Arduino


Spesifikasi Arduino Uno
Microcontroller
Operating Voltage
Input Voltage (recommended)
Input Voltage (limit)
Digital I/O Pins
Analog Input Pins
DC Current per I/O Pin
DC Current for 3.3V Pin
Flash Memory
SRAM
EEPROM
Clock Speed
Length
Width
Weight

3. Kabel Jumper

: ATmega2560
: 5V
: 7-12V
: 6-20V
: 54 (of which 15 provide PWM output)
: 16
: 20 mA
: 50 mA
: 256 KB of which 8 KB used by bootloader
:8 KB
: 4 KB
: 16 MHz
: 101.52 mm
: 53.3 mm
: 37 g

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 3.4 Kabel Jumper


Spesifikasi Kabel Jumper :
Jumlah kabel : 40 kabel
Mudah dipasang dan digunakan
Panjang masing-masing kabel: 20 cm dengan diameter 2,54 mm
Male ke female 1p-1p pin header
4. Terminal Kabel

Gambar 3.5 Terminal Kabel


5. LCD Display

Gambar 3.6 LCD Display


Spesifikasi LCD Display
Tipe LCD
Pin
Warna background
Warna Text
LCD Display Mode
Background Color

: 16 x 2 karakter
: Jumlah pin adalah 16 pin
: SOLID BLUE (Biru)
: Putih
: STN, Positive, Transflective
: Deep Blue

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Viewing Angle
Driving Method
Outline Dimension
Power Supply

:
:
:
:

6H
1/16 duty, 1/5 bias
80*36*15.8 MAX
5V

6. Batere Kotak

Gambar 3.7 Baterai Kotak Energizer


Spesifikasi :
MSDS Material
Voltage rate
Size/Dimension
Weight

: Alkaline Manganese Dioxide Zinc (Cylindrical) PSDS


: 9 Volt
: 1.04" Lx0.69" Wx1.91" H (26.5mmx17.5mmx48.5mm)
: 1.6 oz (45.59g)

7. Resistor

Gambar 3.8 Resistor


Spesifikasi :
Tahanan
Jumlah
8. Kabel Jumper

: 100 kOhm
:3

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Gambar 3.9 Kabel Jumper
Spesifikasi Kabel Jumper:
Jumlah kabel : 40 kabel
Mudah dipasang dan digunakan
Panjang masing-masing kabel: 20 cm
Diameter 2,54 mm
Male ke female 1p-1p pin header
9. Sensor Cahaya (LDR)

Gambar 3.10 Sensor Cahaya (LDR)

Spesifikasi LDR (Light Dependent Resistant) :


Diameter kepala LDR 5 mm.
LDR terbuat dari Cadium Sulfida, bahan ini dihasilkan dari serbuk
keramik.
Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 M dan dalam
keadaan terang sebesar 1k atau kurang.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umun Alat

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

(a)

(b)
Gambar 4.1 (a) dan (b) Prototype Palang Pintu Kereta Api Otomatis

Keterangan gambar a :
1. Sensor 1
2. Sensor 2
3. Sensor 3
4. Buzzer
5. LED
6. LCD Display
7. Komponen gambar b

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
8. Motor servo
Keterangan gambar b :
1. Arduino
2. Terminal Kabel
3. Baterai
4. PCB LCD
5. Kabel Jumper
Sistem kerja alat :
1. Kereta api akan melewati sensor 1 sehingga menutupi sinar yang dipancarkan
LED yang seharusnya ditangkap LDR hal ini membuat layar LCD menyala
dengan menampilakn tulisan Awas Ada Kereta Api bersamaan dengan
bunyi dari buzzer dan menyalanya lampu LED sebagai lampu peringatan
2. Kemudian kereta akan melewati sensor kedua, seperti sebelumnya pancaran
sinar LED tertutupi sehingga LDR tidak bisa menangkap cahaya sehingga
Servo sebagai prototype palang pintu kereta api otomatis akan menutup
3. Sensor ketiga apabila terlewati oleh kereta dan LDR terhalangi menerima
pancaran cahaya dari LED maka servo sebagai palang pintu kereta api
otomatis akan terbuka dan LCD akan menampilkan tulisan SELAMAT
JALAN

4.2. Wiring Digram

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

4.3. Pemograman Arduino

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Anda mungkin juga menyukai