ABSTRAK
Pada makalah ini dilakukan evaluasi tegangan pada sistem perpipaan Ammonia Plant. Ammonia Plant sangat
dibutuhkan di dunia industri yang digunakan untuk resin, bahan peledak, plastik, dan lain-lain. Menurut data dari
tahun 2014 ke 2019 kebutuhan ammonia anhydrous terus meningkat. Kebutuhan tahun 2014 berkisar 140 juta
metric ton dan tahun 2019 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 150 juta metric ton. Ammonia Plant
yang ada di Indonesia salah satunya berada di Kalimantan Timur. Sistem perpipaan Ammonia Plant tersebut sudah
beroperasi sejak tahun 2004 dan belum sekalipun diinspeksi secara berkala. Objek penelitian adalah sistem
perpipaan ammonia plant dari tangki kapasitas 40000 MT. Sistem perpipaan memiliki peran penting di dalam
industri proses sehingga harus terjamin kinerjanya. Code dan standard yang mengatur sistem perpipaan industri
proses yaitu ASME B31.3. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, nilai tegangan longitudinal akibat sustain load
dan tegangan hoop line pada 4 line number yang tergolong critical hampir semuanya tergolong kriteria diterima
karena nilainya lebih rendah dari tegangan ijin sebesar 20000 psi, kecuali pada line number 12"-AL-09505-LK1-
C35 yang tergolong kriteria ditolak karena memiliki nilai tegangan longitudinal akibat sustain load sebesar
1178836.70 psi yang melebihi nilai tegangan ijin.
Kata Kunci: ammonia, tegangan longitudinal, tegangan hoop line, sustain load
ABSTRACT
This paper evaluates the stress on the Ammonia Plant piping system. Ammonia Plant is very much needed in the
industrial world for resins, explosive materials, plastics, and others. According to data from 2014 to 2019 the
demand for anhydrous ammonia continues to increase. The demand for 2014 was around 140 million metric tons
and in 2019 there was a significant increase of 150 million metric tons. One of the ammonia plants in Indonesia
is in East Kalimantan. The Ammonia Plant piping system has been operating since 2004 and has not been inspected
periodic. The object of research is the ammonia plant piping system from a tank with a capacity of 40000 MT. The
piping system has an important role in the process industry, so its performance must be guaranteed. The code and
standards governing the industrial process piping system, namely ASME B31.3. Based on the results of the analysis
and evaluation, almost all of the longitudinal stress values due to sustain load and hoop line stress on 4 line
numbers are classified as accepted criteria because their values are lower than the allowable stress of 20000 psi,
except for line number 12 "-AL-09505- LK1-C35 which is classified as the criteria is rejected because it has a
longitudinal stress value due to the sustain load of 1178836.70 psi which exceeds the allowable stress value.
g. Jalur pipa NPS 3´ dan lebih besar dengan Kriteria pipa kritis menurut kontraktor jika
ketebalan dinding lebih besar dari 10% dilakukan pemodelan dan simulasi analisa tegangan
diameter pipa luar. (Biasanya adalah menggunakan bantuan komputer sebagai berikut.
perpipaan injeksi air dan perpipaan [10]
tekanan tinggi API yang digunakan di
a. Semua jalur pipa dengan temperatur
unit pengeboran).
h. 3LSD EHUGLQGLQJ WLSLV 136 ´ dan lebih desain lebih dari 425° C (800° F).
besar dengan ketebalan dinding kurang b. Proses, regenerasi, dan jalur decoking ke
dari 1% dari diameter pipa luar. (tipikal dan dari semua pemanas yang dibakar dan
adalah pipa pembuangan generator turbin generator uap.
gas). c. Jalur proses ke dan dari semua kompresor
i. Semua jalur pipa NPS 3" dan yang lebih dan semua blower.
besar yang terhubung ke peralatan sensitif d. Semua nominal diameter 80 mm dan lebih
seperti peralatan berputar. Namun, besar terhubung ke peralatan berputar
saluran minyak pelumas, saluran media lainnya.
pendingin dan lain-lain untuk peralatan e. Jalur pipa proses utama dan regenerasi ke
tersebut tidak boleh dipilih karena item dan dari reaktor.
ini. f. Semua jalur pipa yang berisi sambungan
j. Semua perpipaan yang dianggap terkena ekspansi.
getaran karena beban internal dan g. Semua jalur pipa dengan lapisan tahan api
eksternal seperti tekanan transien, internal (internal refractory lining).
slugging, vortex shedding induced h. Semua jalur pipa nominal diameter 100
osillations, gas berkecepatan tinggi dan mm dan lebih besar terhubung ke penukar
herby acoustic getaran membran dinding panas berpendingin udara.
pipa. i. Semua jalur pipa nominal diameter 150
k. Semua perpipaan terhubung ke pressure mm dan lebih besar dengan temperatur
relief valve dan rupture disc. desain 200°C atau lebih.
l. Semua pipa blowdown NPS 2´ dan lebih Kriteria kontraktor jika analisa menggunakan
besar tidak termasuk saluran perhitungan manual
pembuangan. a. Semua jalur NPS 500 mm dan lebih besar,
m. Semua perpipaan di sepanjang flare tanpa memperhatikan suhu desain.
tower. b. Semua jalur NPS 300 mm dan yang lebih
n. Semua perpipaan di atas NPS 3" besar terhubung ke tangki penyimpanan.
kemungkinan besar akan terpengaruh
oleh pergerakan penghubung peralatan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
atau oleh defleksi struktur. 3.1 Penentuan Critical Line List
o. Perpipaan GRE NPS 3" dan lebih besar. Pada penentuan pipa kritis ini digunakan 3
p. Semua perpipaan NPS 3´ dan yang lebih metode kriteria yaitu menurut buku achmad
besar untuk uap keluar. chamsudi, DNV RP D101, dan kriteria kontraktor.
q. Jalur pipa vertikal panjang (umumnya 20 Sehingga dengan adanya ketiga metode ini akan
meter dan lebih tinggi). membantu lebih tepat sasaran dalam hal menentukan
r. Semua produksi dan injeksi manifold jalur pipa bisa dikatakan kritis atau tidak kritis. Jika
dengan pipa penghubung. dinyatakan kritis menurut salah satu kriteria maka
s. Jalur lingkaran api yang termasuk semua dianggap pipa kritis. Jalur perpipaan yang kritis akan
saluran hidrokarbon yang mengandung dilanjutkan dengan pemodelan dan simulasi dengan
minyak dan gas. Jika instalasi akan bantuan software. Tabel 1 adalah data spesifikasi
dirancang untuk penutupan yang aman pipa yang diambil dari PFD dan data sheet. Data dari
setelah ledakan / ledakan desain yang tabel 1 tersebut digunakan untuk menentukan
tidak disengaja. Jalur pipa lain yang kriteria pipa kritis.
ditentukan dalam spesifikasi proyek DAL
atau dokumen proyek serupa harus utuh Tabel 1. Spesifikasi Pipa Ammonia Plant Ada
setelah ledakan. (Periksa peraturan Objek Yang Diteliti
nasional dan peraturan kelas yang relevan
seperti DNVGL-OS-A101). System Line Nama
Spesifikasi
Element Number Peralatan
t. Jalur pipa yang termasuk dalam kategori
III menurut PED untuk instalasi yang Piping 24"-AL- Ammonia Liquid Sch 20, BE,
09502-LK1- Withdrawal ASTM-A333-
akan ditempatkan di Eropa. C35 Line (To Pump - 6, SMLS or
u. Jalur lain yang diminta oleh pemilik, P-9501A/B/C) ERW
class society, proyek atau analis tegangan
pipa yang bertanggung jawab kritis.
Jurnal Teknologi Maritim p-ISSN: 2620-4916
Volume 1,No 5,Tahun 2021 e-ISSN: 2620-7540
16"-AL- Ammonia Liquid Sch 20, BE, Gambar 6. Penentuan Kriteria Critical Line List
09505-LK1- Withdrawal ASTM-A333-
C35 Line (Pump 6, SMLS or Pada Line Number 12"-AL-09506-LK1-C35
Discharge Line ERW
to loading arm) Pada line number 16"-AL-09505-LK1-C35
Tabel 8. Spesifikasi Line Number 20"-AL-09504- Berikut adalah tabel spesifikasi line number 12"-
LK1-C35 AL-09506-LK1-C35 dan hasil perhitungan tegangan
Parameter Nilai longitudinal yang diakibatkan sustained load.
NPS 20 Tabel 11. Spesifikasi Line Number 12"-AL-
Sch 20 09506-LK1-C35
Wall thickness Parameter Nilai
0.375
(in) NPS 12
ID (in) 19.25
Sch 30
OD (in) 20
Wall thickness 0.33
Jurnal Teknologi Maritim p-ISSN: 2620-4916
Volume 1,No 5,Tahun 2021 e-ISSN: 2620-7540
Tegangan Hoop 581.86 psi Tabel 16. Hasil Perhitungan Tegangan Hoop Line
Number 16"-AL-09505-LK1-C35
Tegangan Ijin 20000 psi
Parameter Nilai Satuan
Kriteria Diterima
Hasil perhitungan manual menurut ASME B31.3 Tegangan Hoop 772.31 psi
bahwa nilai tegangan longitudinal akibat sustained
load dan tegangan hoop Line Number 12"-AL- Tegangan Ijin 20000 psi
09506-LK1-C35 masih memenuhi syarat Kriteria Diterima
dikarenakan nilai tegangan yang terjadi lebih rendah
dibandingkan nilai tegangan ijin pipa. Hasil perhitungan manual menurut ASME B31.3
bahwa Line Number 16"-AL-09505-LK1-C35
Berikut adalah tabel spesifikasi line number 16"- memiliki nilai tegangan longitudinal akibat
AL-09505-LK1-C35 dan hasil perhitungan tegangan sustained load yang sangat besar dikarenakan jalur
longitudinal yang diakibatkan sustained load. pipanya sangat panjang dan tidak memenuhi syarat
ASME B31.3 karena memiliki nilai tegangan lebih
Tabel 14. Spesifikasi Line Number number 16"- dari yang diijinkan. Tetapi nilai tegangan hoop
AL-09505-LK1-C35 masih memenuhi syarat karena nilai tegangan di
Parameter Nilai bawah tegangan yang diijinkan ASME B31.3.
NPS 16
4. KESIMPULAN
Sch 20 Pada hasil evaluasi yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Jurnal Teknologi Maritim p-ISSN: 2620-4916
Volume 1,No 5,Tahun 2021 e-ISSN: 2620-7540
a. Pada line number 24"-AL-09502-LK1-C35, [6] 3 0DKDUGKLND ³3HQHUDSDQ PHWRGH WLPH KLVWRU\
nilai tegangan longitudinal akibat sustain load XQWXN IHQRPHQD ZDWHU KDPPHU ´ J. Teknol.
adalah sebesar 12013.82 psi dan nilai tegangan Marit., vol. 1, no. 2, pp. 37±44, 2018.
[7] A. Chamsudi, Diktat-Piping Stress Analysis.
hoop line adalah sebesar 963.84 psi, dimana
2005.
kedua nilai tegangan tersebut masih tergolong [8] S. Kannappan, Introduction to Pipe Stress
dalam kriteria diterima karena nilainya masih Analysis. John Wiley & Sons, Inc, 1986.
lebih rendah dari tegangan ijin yaitu sebesar [9] DNV, Structural analysis of piping systems
20000 psi. (DNV RP D101), July 2017. .
b. Pada line number 20"-AL-09504-LK1-C35, [10] Pertamina, ³'(6,*1 ,16758&7,21 )25
nilai tegangan longitudinal akibat sustain load 3,3,1* )/(;,%,/,7< $1$/<6,6 ´
adalah sebesar 1534.09 psi dan nilai tegangan
hoop line adalah sebesar 803.2 psi, dimana
kedua nilai tegangan tersebut masih tergolong
dalam kriteria diterima karena nilainya masih
lebih rendah dari tegangan ijin yaitu sebesar
20000 psi.
c. Pada line number 12"-AL-09506-LK1-C35,
nilai tegangan longitudinal akibat sustain load
adalah sebesar 2440.55 psi dan nilai tegangan
hoop line adalah sebesar 581.86 psi, dimana
kedua nilai tegangan tersebut masih tergolong
dalam kriteria diterima karena nilainya masih
lebih rendah dari tegangan ijin yaitu sebesar
20000 psi.
d. Pada line number 12"-AL-09505-LK1-C35,
nilai tegangan longitudinal akibat sustain load
adalah sebesar 1178836.70 psi dan nilai
tegangan hoop line adalah sebesar 772.31 psi.
Pada line number ini, untuk nilai tegangan
longitudinal akibat sustain load tergolong
dalam kriteria ditolak karena lebih besar dari
tegangan ijin sebesar 20000 psi. Sedangkan
nilai tegangan hoop line masih tergolong dalam
kriteria diterima karena nilainya masih lebih
rendah dari tegangan ijin.
PUSTAKA
[1] Fecke, M., Garner, S., Cox, B, Review of Global
Regulations for Anhydrous Ammonia
Production. Icheme Symposium, 2016.
[2] 3DWWDEDWKXOD 9 5LFKDUGVRQ - ³,QWURGXFWLRQ WR
$PPRQLD 3URGXFWLRQ ´ CEP magazine, Sep.
2016.
[3] 8 6 *HRORJ\ 6XUYH\ ³1LWURJHQ IL[HG ±
$PPRQLD ´ Mineral Commodity Survey, Jan.
2020.
[4] ASME, ASME B31.3: Process Piping. 2016.
[5] P. Mahardhika, E. Julianto, A. Indartono, and
* ( .XVXPD ³$1$/,6$ 3(1*$58+
KENAIKAN TEKANAN FLUIDA
TERHADAP TEGANGAN DAN
FLEKSIBILITAS PIPA BLOWDOWN A106
*5$'( $ %(5'$6$5.$1 $60( % ´
TEKNIK, vol. 39, no. 1, pp. 67±72, Aug. 2018,
doi: 10.14710/teknik.v39i1.17118.