Anda di halaman 1dari 12

Prosiding SeminarNasional ke-8 Teknologidan KeselamatanPLTNsertaFasilitas Nuklir

Jakarta, 15 Oktober2002
ISSN: 0854 -2910
.ANALISIS TEGAN GAN PIPA
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR n

Y.B. Sitandung , B Bandriyana


PusatPengembangan
SistemReaktorMaju (P2SRM)-BATAN

ABSTRAK
ANALISIS TEGANGAN PIP A DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM
CAESAR ll. Analisis tegangan pipa ill bertujuan untuk mengetahui distribusi
tegangan sistem pemipaan sehingga konfigurasi penyangga pipa dapat ditentukan.
Sebagai contoh analisis, dipilih sistem pemipaan terhadap Gas Exchanger to Warm
Separator Line dengan data masukan yang dipersiapkan terlebih dahulu dalam sebuah
dokumen yaitu spesifikasi analisis sistem pemipaan yang isinya berupa karakteristik
pipa, sifat-sifat bahan, kondisi operas~ peralatan pendukung, clan lain-lain. Hasil
analisis berupa besaran tegangan, behan, pergeseran, clan penggunaan tipe penyangga
diverifikasi berdasarkan persyaratan dalam code, standard clan peraturan-peraturan yang
disesuaikan dengan kondisi sistem pipa yang dianalisis. Sebagai bukti bahwa sistem
pemipaan dalam keadaan aman dapat ditunjukkan daTi hasil analisis (beban aktual)
masih berada dibawah beban yang diijinkan. Dari langkah-langkah analisis yang
dilakukan, program CAESAR II memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat analisis
tegangan pipa baik sistem pemipaan instalasi nuklir maupun non nuklir

ABSTRACT
ANALYSIS OF PIPE STRESSUSING CAESAR II CODE. Analysis of this piping
stress with the purpose of knowing stress distribution piping system in order to
determinepipe supportsconfiguration.As an example of analysis, GasExchangerto
WarmSeparatorLine was choosenwith. input data wasfirstly preparedin a document,
i. e. piping analysis specification that its content named as pipe characteristics,
material properties, operation conditions,guide equipmentsand so on. Analysis result
such as stress, load; displacementand the use support type were verified based on
requirementsin the code, standard;and regulatorieswere suitable with piping system
condition analyzed As the proof that piping system is in safety condition, it can be
indicatedfrom analysis results (actual loads)which still under allowable load From
the analysis stepsthat have beendone CAESARII codefullfill requirementsto be used
as a tool of piping stress analysis as well as nuclear and non nuclear installation
piping system.
Prosiding Seminar Nasional ke-8 Teknologi don Keselamatan PLTN serlo Fasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
ISSN: 0854 -2910
PENDAHULUAN

keselamatan merupakan hat yang sangat utama untuk diperhatikan. Untuk menjamin

tercapainya tingkat keselamatan yang tinggi maka setiap sistem hams dirancang,
dianalisis clan diuji sesuai dengan persyaratanyang tercantum dalam code, standard clan

peraturan-peraturan yang berlaku. Pada tahap desain, analisis clan evaluasi terhadap
basil rancangan sistem pemipaan harus dilakukan secara interaktip. Apabila basil
analisis menunjukkan adanya penyimpangan, maka basil ini akan dikembalikan kepada
perancang untuk mendapatkanperbaikan. Adanya hubungan antara piping engineer dan

piping designeer yang interaktip ini diharapkan basil rancangan dapat mencapai
persyaratanteknis maupun keselamatanyang memadai.
Salah satu aspek analisis yang dibahas dalam makalah ill adalah metode analisis

tegangan pipa dengan menggunakan program CAESAR II. Program CAESAR II


mengandung PIPESTRESS yang merupakan kumpulan program-program komputer

khususnya pada variasi kombinasi pembebanan. Adapun program-program lain yang


juga digunakan untuk perhitungan teganganpipa adalah PS+CAEPIPE dan AUTOPIPE.
Program PS + CAEPIPE tidak dikomersilkan dan hanya digunakan untuk menganalisis

tegangan pipa standard nuklir oleh Westinghouse Electric Corporation sedangkan


AUTOPIPE sudah jarang digunakan. Dasar pemilihan penggunaan program CAESAR
II karena di samping pengoperasiannya sederhanadenganhasil cukup akurat dan juga

paling banyak digunakan dikalangan industri seperti kilang minyak, pabrik kimia, pipa
gas dan lain-lain. Program ini dapat menghitung beban pipa pada kondisi temperatur
dan tekanan diatas 350 °c dan 32(1)bar. Analisis tegangan pipa ini bertujuan untuk

mengetahui distribusi tegangan pada suatu sistem pemipaan dan mengevaluasi posisi
penyangganya sehingga tercapai sistem pemipaan yang stabil. Ketidak tepatan posisi
penyangga dapat menyebabkan distribusi tegangan sistem pemipaan tidak seimbang
yang berakibat pada gangguanmekanik sistempemipaan.
Dari segi ekonomi, ketepatan pemilihan lokasi daD bentuk penyangga dapat

mengurangi biaya sedangkan dari segi pemasangan,pengoperasian daD perawatan


penyangga,akan memberikanbanyak kemudahan.

224
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidon KeselamatanPLTNserta Fasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober2002
ISSN.. 0854 -2910

DASAR TEORI PERHITUNGAN ANALISIS TEGANGAN PIPA

Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan


Dalam suatu sistem pemipaan ada beberapa faktar pembebananyang
mengakibatkantimbulnya tegangandalam pipa antara lain:

1. Pembebanan Sustain(2)&(3).
Pembebanan sustain akibat pengaruh tekanan, berat (berat pipa clan berat isi
pip a) clan berat luar pipa (manusia, peralatan perawatan clan benda tak terduga).
Pergeseran pipa akibat beban sustain cenderung pada arah vertikal sehingga untuk
mengatasinya digunakan penyangga tipe restrain. Untuk menganalisis pengaruh
pembebanan sustain digunakan persamaan clan batas tegangan yang diijinkan seperti
terlihat dalam tabel AD1 (persamaan11A).

2. Pembebanan Expansi Termal(2)&(3),


Pembebanan expansi termal adalab efek proses kerja dari sistem. Pergeseran
pipa akibat beban expansi termal cenderung pada semua arab sehingga memerlukan
pengamatanyang teliti. Pergeseranyang besar dengan arab vertikal dapat diatasi dengan

menggunakan penyangga tipe spring hanger sedangkan pergeseran arab horizontal


mengharuskan menggunakan penyangga tipe snubber yang harga clan perawatannya
cukup tinggi. Untuk menganalisis pengaruh pembebanantermal digunakan persamaan
clan batas tegangan yang diijinkan seperti terlihat dalam tabel AOI (persamaan 113B
clan 13A)

3. Pembebanan Occasionaf2)&(3).
Pembebananoccasional, disamping pengaruhbeban sustainjuga termasuk beban
gempa bumi. Pembebanan seismic pada sistem pemipaan dapat dihitung berdasarkan
analisis statik atau perubahan analisis statik hila tingkat akurasinya tidak penting.
Untuk menganalisis pengaruh pembebananoccasional digunakan persamaan clan batas
teganganyang diijinkan seperti terlihat dalam tabell (persamaan 12A).
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam menganalisistegangan pipa dapat
terlihatdalamlabel
Prosiding SeminarNasional ke-8 Teknologidan KeselamatanPLTNserta Fasilitas Nuklir
Jakarta,15Oktober2002
ISSN: 0854 -2910

Tabell : Persamaan Analisis Tegangan (2)&(4)

Sustain 1.0 Sh PDJ(4tn) + 0,75iMDw/Z llA


Tennal(max) ~ iMjZ M13B
Tem1al(min)
Sistain+ Occasional kSh PMAXDJ(4tn) + 12A
0,75iMDw+MB)/Z
HydroTest 0.9 Sy SO + SL lOA
Sustain+ Wind

dengan
SA = £(1,25Sc+ 0,25 Sh)
Sh = Teganganyang di ijinkan pada temperatur desain
Sc = Teganganyang di ijinkan pada temperatur ruangan
f = Faktor reduksi tegangan (1,0)
p - Tekanan

tn = Tebal pipa

MDW = Momenakibatberatmati
Mc = Mornenakibattermal
z = Sectionmodulus
= Stressintensificationfaktor ( 1,0)
k - Suatufaktor yangharganya= 1,15

Sy = Yield strength
so = SL = Longitudinalcalculatedstressfor occasionalloads
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidon Keselamatan
PLTN sertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
ISSN: 0854 -2910

Uraian Kondisi Pembebanan


Uraian kondisi pembebanan seperti dalam Tabel 2 dimaksudkan untuk
mengetahui jenis pembebananyang dianalisis sesuai dengan kondisi sistem clan fasilitas
yang disediakan oleh program.

Pergeseran/Lendutan Pipa(4),
Pergeseranllendutan sangat penting untuk diamati karena disamping sebagai
petunjuk penempatan penyanggajuga mempunyai batas -batas tertentu. Pada instalasi
nuklir untuk beban deadweight (DW) tidak boleh melebihi 0,125 in clan untuk beban
kombinasi (termal + DW) <2,0 in sedangkan non nuklir pergeseran maximum untuk

deadweight<2,0 in.

ANALISIS DAN VERIFIKASI

Analisis
Sebagai implementasi dari analisis tegangan pipa ini dibahas suatu sistem
pemipaan Gas Exchanger to Warm Separator Line, Peciko Onshore Development
Project yang kami lakukan padaPT. SempecIndonesia.
Sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data inputan dari piping designeer,
proces engineer, cipil engineer, mechanical engineer clan berbagai code, standard,
peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahanyang bersangkutan.
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidon KeselamatanPLTNsertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober2002
ISSN: 0854 -2910

Bahan inputan tersebut adalah sebagaiberikut :


1. General specification ( piping, vessel dan welding)
2 Isometricdrawing)
3 Pipinggeneralarrangement
4 P&ill (Piping and InstrumentDiagram)
5 Equipmentnozzle
Vendordata
Seismicdanwind data

Dari bahan inputan tersebut diatas disatukan dalam satu dokumen yaitu
spesifikasi analisis sistem pemipaan atau tanpa dokumen dengan langsung menginput
kedalam program.Kumpulan data tersebut di atas di input kedalam program kemudian
diolah menjadi model yang bentuknya seperti gambar isometrik (Gb.l). Sebelum di run
data inputan diteliti ulang melalui petunjuk atau pilihan yang diberikan. Apabila data
kurang sesuai atau salah maka muncul tanda error sehingga memerlukan
pengecekan berulang-ulang melalui perintah yang ada. Salah satu contoh metode
analisistegangan pipa dapat dilihat pada Tabel3.

Tabel 3: Salah Satu Contoh Analisis Tegangan Pipa

:*~:~~~:~

Hljl"'
:::::::::\:I~ljq:::::::;
::!:Iiflili
Sesuai
Desain Over Over Over lnDut
2 Perbaikan Oke Over Over PosisiPenyangga
~ut
3 Menggeser Oke Over Over Posisi Penyangga
~l
-
Oke Over Oke Over Beban pada
Tennal dan OCC

Oke Oke Oke

Oke Over Over

Oke Over Oke

Oke Over
Oke Oke

228
6.
~
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidan Keselamatan
PLTN serta Fasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
ISSN.. 0854 -2910

Keterangan Tabel 3:
Langkah (1,2,3,4,5,6) internal piping engineer.
Langkah (7 clan8 ) konsultasi denganpiping designeer.

Langkah (9) konsultasi dengan piping designeer,proces engineer, civil engineer


clanmechanical engneer.
Langkah-langkah yang diambil diatas hanya bersifat umum clan bukan merupakan
petunjuktetap ataumengikat.

./

Z
~ x
130

Gambar 1. Model olot


Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidon Keselamatan
PLTN sertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober2002
ISSN: 0854- 2910
Gambar1 menampilkan
arab(x, Y,Z)
penyanggatipe restrain clanspring
titik clanpanjang element

Verifikasi(2)
Tujuannya ialah untuk membuktikan bahwa basil analisis sesuai dengan code,
standard clan peraturan -peraturan yang sudah ditetapkan. Persamaan-persamaan yang
digunakan dalam memverifikasi pembebanantunggal clan kombinasi baik batas -batas
tegangan dalam pipa maupun pembebanannossel peralatan dapat dilihat pada Tabel
clanTabel4.

Tabel4: Nossel Peralatan daD Batas-Batas Pembebanan (5)

230
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidon Keselamatan
PLTN sertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
ISSN: 0854 -2910

BASIL ANALISIS DAN DISKUSI

Basil Analisis
Pengamatan terhadap basil analisis tegangan pipa dapat dilakukan menurut
bentuk clan kondisi pembebanandengan mencatat beban-bebanyang paling maximum
clan dapat dilihat pada Tabel 5

Tabel 5 : Evaluasi Tegangan untuk AS ME B31.3

Pipa yang dianalisis dihubungkan kedua ujung-ujungnya pada dua buah nossel
peralatan yaitu tangki pemanas clan tangki penampunganclan hasil pembebanan nasset
dapat di lihat pada Tabel 6 clan7.
Prosiding SeminarNasionalke-8 Teknologidun Keselamatan
PLTN sertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
ISSN: 0854- 2910
Tabel 6 : Evaluasi Beban Terhadan Nossel Tan2ki Pemana~ (3)

Fx Fy Fz Mx My Mz
~

Design max -3173 -10669 -3581 -2433 3077 566


(W+P+T)
Design-Min 4000 142 5413 8024 -5634 -652
220 (W+P+T)
-

Sustain(W+P) 169 -5333 -142 254 502 929


-

Seismic(X) 1203 222 317 669 250 -2974


- -
Seismic(Y) 2 564 28 -202 -113 345
- -
Seismic(Z) -63 95 7651 1421 -856 300
--
Allowable 8900 11100 8900 9100 13500 9100

Tabel 7: Evaluasi Beban Terhadao Nossel Taneki Penamnun2an


-

Titik Kondisi Gaya (N) Momen


- -
(N-m)
Nossel --
Fx ~ Fz Mx ~ Mz
Designmax (W+P+T} -4276 -3795 -2757 -2328 -1828 -695
-

Design-Min(W+P+T) 3117 -6532 1978 967 1845 -3334


- ~

Sustain(W+p) 17 -6920 -351 -510 266 -1689


-
10 Seismic (X) 627 93 -302 312 705 626

Seismic (Y) 62 217 54 -46 -2 171


Seismic (Z) 138 -273 1005 -802 -761 -423
-

Allowable 11100 8900 8900 13500 9100 9100

Keterangan
Perbandingan tegangan antara basil analisis (aktual) denganbatas tegangan yang
diijinkan pada Tabel 5 sudah memenuhi persyaratan code ( perbandingan
tegangan dibawah 1,0).
Perbandingan gaya clan momen antara basil analisis (aktual) dengan batas beban
yang diijinkan pada Tabel 6 clan Tabel 7 sudah memenuhi persyaratan code

(aktual s allowable).

.
--
ISSN: 0854-2910

Diskusi
Setelah dilakukan analisis terakhir atas dasar persetujuanpihak perancang maka
basil yang ditunjukkan seperti pada Tabel 5, 6 clan 7 dapat memenuhi code, standard
clanregulatories.

waktu beroperasi penuh 100%.

dipertahankan sepanjang pembebanan(beban aktual) masih dibawah


batas-batasyang diijinkan.
2.

kepadacivil engineer.
4 Perubahanarab pipa dengan membuatpipe loop hams dirundingkan
denganpiping designeerdanprocessengineer.

~
Prosiding SeminarNasional ke-8 Teknologidan KeselamatanPLTN sertaFasilitas Nuklir
Jakarta, 15 Oktober 2002
0854 -2910
KESIMPULAN
Menganalisis sistem pemipaan denganCAESAR II hams memenuhi empat
urutan
persyaratan :
1. Keselamatan

Distribusi tegangan dapat diimbangi dengan konfigurasi penyangga


Hasil analisis (beban aktual) < daTibebanyang diijinkan
2. Konstruksi

Diintegrasikandengansistem-sistem
yanglain
"". Ruang operasi clanperawatandialokasikan.
Konstruksitidak menemuikesulitan.
Operasi clanPerawatan
Sistemdapatberoperasisesuairencana
Pengoperasianclanperawatan dilakukan denganmudah
Tidak mengganggu sistemyang lain
Ekonomis
Perhitungan dilakukan dengancepat, singkat clanakurat.
Lebih mengutamakanpenggunaanpenyanggatipe restrain.

ACUAN
1 ComputerProgramCAESARII Version4.22,Pipe StressAnalysisProgram,2001
2. PAUL R. SMITH, P.E. and THOMAS J. VAN LAAN, P.E, Piping and Pipe

Support System: July, 1983.


3 ASME I ANSI B31.1 & B31.3 Power Piping, 1989 Edition.
RC. HUDSON, R.E. FEIGEL and C.J. GOMEZ, ASME/ANSI B31.1 Poower
Piping, 1989 Edition.

4.
ISSN:

Anda mungkin juga menyukai