Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KELELAHAN STRUKTUR BANGUNAN LAUT

1. Apa sajakah macam beban siklis yang menyebabkan terjadinya kelelahan pada struktur
bangunan laut? Jelaskan masing-masing secara komprehensif.

Beban siklis frekuensi rendah (quasi-statis) yang ditimbulkan oleh eksitasi gelombang
dengan jumlah sekitar 107 s.d. 108 kali selama umur operasi BL (20 tahun).

Beban siklis frekuensi tinggi (dinamis), yang dapat diklasifikasikan menjadi beban
transient (slamming, wave slapping, hull whipping) dan steady (mesin, baling-baling,
hull springing) dengan jumlah sekitar 106 kali selama umur operasi BL (20 tahun).

Beban siklis frekuensi sangat rendah (statis) akibat perubahan beban (logistik) di atas
BL dan hidrostatik (pasut) dengan jumlah sekitar 4.000 s.d. 8.000 kali selama umur
operasi BL (20 tahun).

Beban siklis karena gradien panas tak beraturan akibat cuaca dan temperatur
muatan dengan jumlah sekitar 7000 kali selama umur operasi BL (20 tahun).

2. Apakah perbedaan utama analisis FLS dengan WSD, ULS and ALS?

FLS:
-

Mempertimbangkan semua level intensitas beban.

Mempertimbangkan jumlah kejadian semua level beban selama umur operasi.

WSD, ULS, ALS


-

Hanya mempertimbangkan beban maksimum, mis. gelombang maks. 1-tahunan


dan/atau 100-tahunan.

Hanya mempertimbangkan 1 (satu) kali kejadian beban-beban maksimum.

3. Apakah tuntutan utama dari API RP2A sehubungan dengan analisis kelelahan pada
perancangan struktur bangunan laut?

A detailed fatigue analysis should be performed for template type structures. It is


recommended that a spectral analysis technique be used.

In general the design fatigue life of each joint and member should be at least twice
the intended service life of the structure (ie. SF = 2.0).

For the design fatigue life D should not exceed unity (<1.0)

For critical elements whose sole failure could be catastrophic use of larger SF should
be considered (eg. up to 5.0) applied also for members where access for
inspection and repair is restricted.

4. Jelaskan apa yang dinamakan grafik S-N. Bagaimanakah data kelelahan struktur untuk
grafik S-N diperoleh?

Grafik S-N memuat sebaran data hasil test kelelahan (dilakukan di laboratorium).

Grafik S-N menampilkan korelasi antara rentang tegangan (stress range), S (MPa
atau N/mm2), dan jumlah siklus, N, pembebanan yang mengakibatkan kelelahan
(didefinisikan sebagai terjadinya keretakan awal pada sambungan)

Grafik diberikan dalam skala log log.

5. Apa dan bagaimanakah kurva S-N diperoleh? Bagaimanakah bentuk umum persamaan
dari kurva S-N ?. Jelaskan faktor-faktor ketaktentuan apa yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan persamaan tersebut (pakai gambar sket untuk membantu
penjelasan!). Apakah pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan kurva S-N untuk
perancangan struktur?

Kurva S-N adalah garis rata-rata sebaran data yang diturunkan dengan pendekatan
regresi.

Data kurva S-N diperoleh dari test material dengan ketebalan:

t = 32 mm untuk sambungan tubular (kelas T).

t = 22 mm untuk sambungan lain (kelas B,C,D,E,F,F2,G dan W).

Bentuk umum persamaan dari kurva S-N:


atau

A = intersepsi sumbu log

m = kemiringan kurva S-N

Bila kurva S-N standar akan dipakai untuk struktur dengan ketebalan pelat yang
berbeda maka harus dilakukan koreksi sbb:

t
N N0 0
t
karena N 0

m/4

A
Sm

A t
maka N m 0
S t

m/4

Tingkat keyakinan akurasi penentuan kurva S-N dipengaruhi oleh parameter


kemiringan (slope) dan intersepsi (intercept) atau posisi kurva di dalam grafik. Kedua
parameter mempunyai ketaktentuan (uncertainty). Kombinasi ketaktentuan kedua
parameter menjadikan ketaktentuan total kurva S-N.

Grafik S-N; a. ketaktentuan dari kemiringan, b. ketaktentuan


Intersepsi, c. ketaktentuan total

Dalam perancangan praktis biasanya dipilih kurva dengan tingkat keyakinan 95%
(kira-kira sama dengan menurunkan kurva rata-rata dengan 2 kali simpangan baku).

6. Jelaskan prosedur analisis kelelahan dengan metode deterministik.

Perhitungan kelelahan sambungan struktur didasarkan pada hukum kegagalan


kumulatif Palmgren-Miner, yang dinyatakan dalam persamaan:

D
i 1

ni
n
n
n
n
1 2 3 ......... m
N i N1 N 2 N 3
Nm

dimana :
-

ni = jumlah siklus rentang tegangan dengan harga Si yang sebenarnya terjadi


pada sambungan akibat beban eksternal (gelombang).

Ni = jumlah siklus rentang tegangan dengan harga Si yang menyebabkan


kegagalan sambungan yang ditinjau. Harga besaran ini dapat diperoleh
dari kurva S-N untuk jenis sambungan yang sesuai.

Si = rentang tegangan; 2 (dua) kali amplitudo tegangan yang terjadi pada


sambungan.

Sesuai dengan hukum Palmgren-Miner, kegagalan sambungan akan terjadi jika


indeks kerusakan D mencapai harga 1.0.

Secara ringkas prosedur penyelesaian perhitungan kelelahan struktur dapat


dilakukan sbb :
-

Peroleh data distribusi gelombang berisi harga-harga Hi (m), Ti (detik) dan Pi.

Hitung beban gelombang pada setiap sambungan yang ditinjau sebagai fungsi Hi
(m), Ti (detik) (dengan teori gelombang reguler metode deterministik).

Hitung rentang tegangan nominal Si(nom) (N/mm2) untuk tiap-tiap sambungan


(melalui stress analysis, FEM).

Hitung SCF yang sesuai untuk jenis sambungan yang ditinjau.

Hitung rentang tegangan maksimal Si (N/mm2) pada hot spot.

Pilih diagram S-N untuk jenis sambungan yang sesuai dan hitung harga-harga Ni
sebagai fungsi Si (N/mm2), dapat dibaca dari grafik atau diselesaikan dari pers
NSm=A.

Hitung tiap-tiap Pi/(NixTi) dan masukkan ke persamaan:

P1T
PT
PT
PT
2 3 ........ m 1 untuk memperoleh umur kelelahan
N1T1 N 2T2 N 3T3
N mTm

sambungan yang ditinjau T (hasil akhir dalam tahun).


7. Jelaskan prosedur analisis kelelahan dengan metode full-spectral (pakai gambar sket
untuk membantu penjelasan!).

Melakukan analisis beban gelombang reguler untuk menghasilkan RAO respons


struktur (Bending Moment, Shear Force); dilakukan untuk berbagai arah gelombang
yang sesuai (mis. 0, 45, 90, 135, 180 deg).

Mentransformasikan RAO respons struktur menjadi RAO tegangan (stress analysis,


FEM).

Tahap ketiga adalah melakukan analsis spektral lengkap (full spectral analysis), yang
meliputi:
-

menentukan mode operasi bangunan laut dengan mempertimbangkan data


sebaran gelombang (wave scatter diagram),

menentukan peluang kejadian arah gel, kombinasi H & T gelombang, variasi


spektra gel (bila ada), kecepatan (untuk kapal yang melaju).

Melakukan perhitungan untuk mendapatkan spektra rentang tegangan


berdasarkan RAO dan spektra gelombang (untuk tiap-tiap) mode operasi. Hal ini
adalah sama dengan mengubah informasi karaketristik tegangan pada
gelombang reguler menjadi tegangan di gelombang acak (gelombang laut).

Menghitung spektra respons tegangan sesuai dengan mode operasi diatas.

m2
) dan sebaran siklus tegangan
m0
S S 2 / 2 m0
dalam kurun waktu pendek sesuai dengan dist Rayleigh ( ps ( S )
) untuk
e
m0

Menentukan jumlah siklus tegangan ( n0

1
2

tiap-tiap mode operasi diatas.

Menghitung sebaran siklus tegangan dalam kurun waktu panjang (yang merupakan
penjumlahan
siklus
tegangan
dalam
kurun
waktu
pendek)
dengan
mempertimbangkan umur operasi T (tahun detik) dan peluang kejadian elemenelemen dalam mode operasi diatas, dan menyelesaikan persamaan

( NL (

pi p j pk ) xTL ) dan ( pL ( S )

pi p j pk ps ( S )

pi p j pk

distribusi sebaran beban kelelahan akan mengikuti distribusi Weibull.

Mengkorelasikan hasil analisis dan perhitungan sebaran siklus tegangan dalam kurun
waktu panjang dengan data kelelahan kurva S-N memakai hukum Palmgren-Miner
( NL (

pi p j pk ) xTL ) untuk menentukan umur kelelahan sambungan

struktur yang ditinjau.


8. Apakah yang dimaksud dengan hot spot? Apakah SCF dan faktor-faktor apa saja yang
yang harus diperhitungkan dalam menentukan SCF?

Hot spot: adalah lokasi pada suatu sambungan (tubular) dimana terjadi tegagan
tarik/tekan maksimum. Secara umum diidentifikasi sda tiga tipe tegangan dasar yang
menyebabkan munculnya hot spot (Becker, et al., 1970):
-

Tipe A, disebabkan oleh gaya-gaya aksial dan momen-momen yang merupakan


hasil dari kombinasi frame dan truss jacket.

Tipe B disebabkan detail-detail sambungan struktur seperti geometri sambungan


yang kurang memadai, variasi kekakuan yang bervariasi disambungan dan lainlain.

Tipe C, disebabkan oleh faktor metalurgis yang dihasilkan dan kesalahan


pengelasan, seperti undercut, porosity, dan lain-lain.

SCF adalah faktor konsentrasi tegangan.

Faktor yang yang harus diperhitungkan dalam menentukan SCF:


-

rentang tegangan

Besarnya SCF untuk tiap sambungan akan berbeda tergantung pada


geometrinya dan SCF ini merupakan parameter yang dapat mengindikasikan
kekuatan sambungannya. Konsentrasi tegangan menggambarkan suatu kondisi
dimana telah terjadi tegangan lokal yang tinggi akibat dari geometri sambungan
tersebut, sehingga dibutuhkan keakuratan yang tinggi dalam penentuan nilai
tegangan hot spot, dan juga penetuan SCF untuk jenis sambungan yang
berbeda.

9. Apakah variabel dan dalam persamaan pdf Weibull, dan faktor-faktor apa yang
mempengaruhi besarnya nilai kedua variabel tersebut? Berapa nilai yang lazim untuk

bangunan laut? Apakah dampak besar atau kecilnya nilai terhadap kelelahan struktur
bangunan laut?

= parameter skala

= parameter bentuk

Harga adalah merupakan fungsi rentang tegangan ekstrem.

Harga adalah merupakan fungsi konfigurasi struktur dan lokasi lautan; untuk
persamaan umum harga berkisar antara 0.75 s.d. 2.0; untuk bangunan laut
biasanya harga berkisar antara 0.9 (struktur besar) s.d. 1.1 (struktur kecil).

10. Pada analisis awal kelelahan suatu sambungan stuktur bangunan laut telah diperoleh
data sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah. Kolom (1) dan (2) menunjukkan
kombinasi antara rentang tinggi gelombang dan periode gelombang, sedangkan kolom
(3) adalah peluang kejadian kombinasi parameter gelombang tersebut di lokasi dimana
struktur dioperasikan. Kolom (4) menunjukkan hasil analisis rentang tegangan hot spot
yang terjadi pada sambungan struktur akibat eksitasi tiap-tiap gelombang dengan
kombinasi parameter dalam kolom (1) dan (2). Bilamana struktur yang dirancang
mempunyai jenis sambungan yang dapat dinyatakan dalam persamaan kurva S-N
dengan harga: log A = 12.1492 dan m = 3, hitunglah berapa umur kelelahan struktur
tersebut.
Hi (m)
(1)
0.0 1.0
1.0 2.0
2.0 3.0
3.0 4.0
4.0 5.0
5.0 6.0
6.0 7.0

Ti (det)
(2)
3
5
7
9
10
11
12

Pi
(3)
0.8781
0.1035
0.0124
0.0042
0.0011
0.0005
0.0001

Si (N/mm2)
(4)
10
30
80
125
160
190
220

Jawaban Soal No. 10


i) Prosedur analisis deterministik akan diterapkan dalam analisis ini, sehingga
persamaan berikut dipakai:
m

Pi T
PT
PT
PT
PT
1 2 3 ...... m 1 atau
N i Ti N1T1 N 2T2 N 3T3
N m Tm

D
11

T 1

Pi

NT
i 1

i i

P
P
P
P
1 1 2 3 ...... m
N m Tm
N1T1 N 2T2 N 3T3

(det)

ii) Pi dan Ti dapat diperoleh dari informasi dalam tabel, sedangkan Ni harus
diperoleh dari persamaan kurva S-N:
log N log A m log S atau N A / S m

Dari data dketahui log A = 12.1492, atau A = 1012.1492 = 1.4099 x 1012 dan harga
m = 3.0, sehingga
N i 1.4099 1012 / S I3 dihitung dalam tabulasi

iii) Pi dan Ti dapat diperoleh dari informasi dalam tabel, sedangkan Ni harus
diperoleh dari persamaan kurva S-N:
Hi (m)
(1)
0.0 1.0
1.0 2.0
2.0 3.0
3.0 4.0
4.0 5.0
5.0 6.0
6.0 7.0

Ti (det)
(2)
3
5
7
9
10
11
12

Karena

Pi
(3)
0.8781
0.1035
0.0124
0.0042
0.0011
0.0005
0.0001

Si (N/mm2)
(4)
10
30
80
125
160
190
220

Pi
2.4974 x 10-9 maka T 1

N
T
i 1
i i

Ni
(5)
1.4099 x 109
5.2219 x 107
2.7537 x 106
7.2187 x 105
3.4421 x 105
2.0555 x 105
1.3241 x 105
Jumlah =

Pi

NT
i 1

Pi/(NixTi)
(6)
2.0760 x 10-10
3.9641 x 10-10
6.4329 x 10-10
6.4647 x 10-10
3.1957 x 10-10
2.2113 x 10-10
6.2936 x 10-11
2.4974 x 10-9

4.0042 x 108 det atau

i i

T = 12.6971 tahun umur kelelahan sambungan struktur


11. Data kurva S-N dalam soal no. 10 telah diperoleh dari pengujian sample struktur dengan
ketebalan t0 sebesar 22.0mm. Bilamana data tersebut akan diterapkan dalam analisis
kelelahan komponen struktur yang dirancang mempunyai ketebalan t = 28.0mm, maka
buatlah evaluasi sebagai berikut:
a. Dengan mempertimbangkan adanya faktor konversi ketebalan, bagaimanakah
bentuk persamaan S-N yang baru ?
b. Dengan memakai informasi dalam tabel soal no. 10, hitunglah berapa umur
kelelahan struktur yang dirancang dengan t = 28.0mm.

Jawaban Soal No. 11a


i) Persamaan kurva S-N untuk sambungan struktur dengan ketebalan t0 = 22 mm:
log N log A m log S atau log N 12.1492 3 log S

ii) Bilamana data dalam butir i) tersebut akan diterapkan dalam analisis kelelahan
komponen struktur yang dirancang mempunyai ketebalan t = 28.0mm, maka
jumlah siklus kelelahan harus dikonversi menjadi:
N

(t )

( t0 )

t
0
t

m/4

iii) Karena:
log N log A m log S

atau N

A
Sm

atau (untuk m = 3.0 dan A = 1.4099 x 1012):


N

(t )

A 22.0
m

S
28.0

N (t )

3.0 / 4

1.4099 1012

Sm

22.0

28.0

3.0 / 4

1.1766 1012
Sm

iv) Bila dirubah dalam bentuk persamaan logaritmik menjadi:


log N(t) = log (1.1766 x 1012) m log S
v) Jadi persamaan umum kurva S-N untuk struktur dengan ketebalan t = 28.0 mm
(untuk harga m tetap = 3.0) adalah:
log N = 12.0706 3.0 log S

atau

N = 1.1766 x 1012/S3

Jawaban Soal No. 11b


i) Prosedur perhitungan sama dengan soal No. 10, dengan memakai persamaan
kurva S-N untuk menghitung Ni sbb:
N i 1.1766 1012 / S I3 dihitung dalam tabulasi

ii) Pi dan Ti dapat diperoleh dari informasi dalam tabel, sedangkan Ni harus
diperoleh dari persamaan kurva S-N:
Hi (m)
(1)
0.0 1.0
1.0 2.0
2.0 3.0
3.0 4.0
4.0 5.0
5.0 6.0
6.0 7.0
m

Karena

Ti (det)
(2)
3
5
7
9
10
11
12

Pi
(3)
0.8781
0.1035
0.0124
0.0042
0.0011
0.0005
0.0001

Si (N/mm2)
(4)
10
30
80
125
160
190
220

Pi
2.9926 x 10-9 maka T 1

i 1 N i Ti

Ni
(5)
1.1766 x 109
4.3578 x 107
2.2980 x 106
6.0242 x 105
2.8726 x 105
1.7154 x 105
1.1050 x 105
Jumlah =

Pi

NT
i 1

Pi/(NixTi)
(6)
2.4877 x 10-10
4.7501 x 10-10
7.7084 x 10-10
7.7465 x 10-10
3.8293 x 10-10
2.6498 x 10-10
7.5415 x 10-11
2.9926 x 10-9

3.3416 x 108 det atau

i i

T = 10.5961 tahun umur kelelahan sambungan struktur dengan t = 28 mm

12. Kurva S-N sambungan struktur kelas E menurut DNV dapat diberikan dalam bentuk
persamaan log N = 12.5196 3.0 log S. Data ini akan dipakai dalam analisis kelelahan
suatu komponen struktur pada bangunan laut yang dioperasikan minimum selama 20
tahun, dimana siklus rentang tegangan total yang akan terjadi diperkirakan sebesar
1.08x108 kali. Dari evaluasi awal diperoleh informasi bahwa siklus rentang tegangan
tersebut mempunyai distribusi Weibull dengan parameter bentuk sebesar 0.92. Dengan
mempertimbangkan aspek fabrikasi, kemudahan inspeksi dan sebagainya maka dalam
perancangan kelelahan komponen tersebut harus diperhitungkan faktor keselamatan
sebesar 2.0. Jika dalam analisis dapat diterapkan closed form fatigue equation, dengan
data-data yang tersedia dan persyaratan yang ditentukan tersebut, hitunglah besarnya
rentang tegangan maksimum yang diijinkan terjadi pada komponen struktur yang
dirancang.
Catatan:
- Jangan lupa menuliskan satuan!
- Persamaan untuk perhitungan:

Sem
NL
(1 m / )
A (ln N L )m /
( x ) 0.0076 exp (1.6 x ) 1.26

Jawaban Soal No. 12


-. Struktur dioperasikan untuk kurun waktu 20 tahun D = 1.0
-. Struktur harus dirancang dengan faktor keamanan = 2.0, sehingga indeks
kelelahan harus diambil D = 1.0/2.0 = 0.5; atau dengan kata lain struktur
dirancang untuk mempunyai umur kelelahan 40 tahun
-. Persamaan kurva S-N sambungan struktur kelas E menurut DNV:
log N = 12.5196 3.0 log S

-. Persamaan kelelahan bentuk tertutup:

Sem
NL
D
(1 m / )
A (ln N L )m /
-. Atau bila diubah menjadi persamaan rentang tegangan maksimum yang diijinkan
adalah:
Sem

D A (ln N L )m /
N L (1 m / )

atau Se 3

D A (ln N L )m /
N L (1 m / )

dimana:
D = 0.5
log A = 12.5196 A = 1012.5196 = 3.3083 x 1012
NL = 1.08 x 108 ln NL = 18.4876
m = 3.0

= 0.92

m/ = 3.2609
(ln NL)m/ = (18.4876)3.2609 = 13,548.81

(1 + m/ ) = 1 + 3.2609 = 4.2609
( x ) 0.0076 exp (1.6 x ) 1.26

(1 + m/ ) = (4.2609) =0.0076 x exp (1.6 x 4.2609) + 1.26 = 8.2037


-. Jadi rentang tegangan maksimum yang diijinkan untuk struktur yang akan
diroperasikan selama 20 tahun adalah:
Se 3

0.5 3.3083 1012 13 ,548.81


8.2307
1.08 10 8

Se = 293.22 N/mm2
13. Data kurva S-N dari DNV dalam soal no. 12 telah diperoleh dari pengujuan sample
struktur dengan ketebalan t0 sebesar 22.0mm. Bilamana data tersebut akan diterapkan
dalam analisis kelelahan komponen struktur yang dirancang mempunyai ketebalan t =
28.0mm, maka buatlah evaluasi sebagai berikut:
a. Dengan mempertimbangkan adanya faktor konversi ketebalan, bagaimanakah
bentuk persamaan S-N yang baru ?
b. Dengan memakai informasi dalam soal no. 12, hitunglah berapa besarnya tegangan
ijin maksimum bila ketebalan komponen struktur yang dirancang adalah 28.0mm.

Jawaban Soal No. 13a


-. Data kurva S-N dari DNV dalam soal no. 12 diperoleh dari pengujuan sample
struktur dengan ketebalan t0 = 22.0 mm. Bilamana data tersebut akan diterapkan
dalam analisis kelelahan komponen struktur yang dirancang mempunyai
ketebalan t = 28.0mm, maka jumlah siklus kelelahan harus dikonversi menjadi:
t
N (t ) N( t0 ) 0
t

m/4

-. Karena:
log N log A m log S

atau N

A
Sm

atau (untuk m = 3.0 dan A =3.3083 x 1012):

22.0

m 28.0
S

(t )

2.7609 1012

3.0 / 4

N(t )

3.3083 1012 22.0

28.0
Sm

3.0 / 4

Sm

-. Bila dirubah dalam bentuk persamaan logaritmik menjadi:


log N(t) = log (2.7609 x 1012) m log S

-. Jadi persamaan umum kurva S-N untuk struktur dengan ketebalan t = 28.0 mm
(untuk harga m tetap = 3.0) adalah:
log N = 12.4411 3.0 log S
Jawaban Soal No. 13b
-. Prosedur penyelesaian dan data-data, kecuali persamaan kurva S-N, adalah
sama dengan soal no. 12.
-. Persamaan rentang tegangan maksimum yang diijinkan adalah:
Sem

D A (ln N L )m /

N L (1 m / )

atau Se

D A (ln N L )m /
N L (1 m / )

dimana:
D = 0.5
log A = 12.4411 A = 2.7609 x 1012
NL = 1.08 x 108 ln NL = 18.4876
m = 3.0

= 0.92
m/ = 3.2609
(ln NL)m/ = (18.4876)3.2609 = 13,548.81

(1 + m/ ) = 1 + 3.2609 = 4.2609
( x ) 0.0076 exp (1.6 x ) 1.26

(1 + m/ ) = (4.2609) =0.0076 x exp (1.6 x 4.2609) + 1.26 = 8.2037


-. Jadi rentang tegangan maksimum yang diijinkan untuk struktur dengan ketebalan
t = 28.00 mm yang akan diroperasikan selama 20 tahun adalah:
Se 3

0.5 2.7609 1012 13 ,548 .81


8.2307
1.08 10 8

Se = 276.07 N/mm2
14. Bilamana akan dilakukan analisis kelelahan pada struktur bangunan laut yang telah
beroperasi beberapa tahun, faktor-faktor apa sajakah yang harus dipertimbangkan agar
diperoleh hasil yang cukup akurat?

15. Apakah perbedaan analsiis beban gelombang deterministik dan analsis beban
gelombang dengan metode spektra?

16. Harap pelajari peraturan tentang analisis kelelahan struktur bangunan laut dari
perusahaan klasifikasi lain (ABS, DNV, LR atau yang lain), kemudian bandingkanlah
dengan peraturan API. Perbedaan-perbedaan apakah yang ada? Apakah perbedaanperbedaan tersebut dapat dianggap signifikan?

Anda mungkin juga menyukai