Sistem Perpipaan
Dalam mendesain suatu sistem perpipaan, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan agar didapat
suatu desain yang safe dan economical.
1. Prosedur Desain
Langkah-langkah dalam desain pipa adalah sebagai berikut:
I. Penentuan masalah, yang meliputi:
a. Karakteristik dari fluida yang akan dianalisa, termasuk laju alir dan headloss yang diijinkan;
b. Lokasi pipa: sumber dan tujuan, dan struktur tanah yang akan dilalui;
c. Kode desain yang harus diikuti, dan
d. Material yang akan digunakan.
II. Penentuan rute pipa awal, panjang garis dan perbedaan static head.
V. Analisa tegangan dilakukan dalam konfigurasi pipa sampai didapatkan kondisi yang aman dan sesuai
dengan kode.
VI. Pipe Support System yang sesuai dengan hasil analisa tegangan pipa.
2. Karakteristik Fluida
Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan adalah laju aliran massa, tekanan, temperatur, saturasi
indeks dan headloss yang diijinkan sepanjang aliran pipa.
3. Piping Layout
Informasi yang cukup untuk mengidentifikasi layout awal untuk pipa dan lokasi yang tepat dari komponen-
komponen yang terhubung. Layout awal ini kemudian
dibawa ke lapangan untuk diperiksa mengenai kondisi tanah, daerah pemukiman,
ekspansi loop, hot spot, resiko slip, jalan persimpangan, saluran air, perubahan elevasi, dan akses.
Pipes
Untuk pipa, material yang digunakan biasanya A53-B, A106-B dan API 5L-B
pipa, dengan toleransi pabrik. Pipa yang tersedia di pasaran biasanya memiliki toleransi pabrik sebesar 12,5%
dan schedule berbasis di B36.10.
Fittings
Untuk material yang digunakan biasanya A234 WPB. Semua dimensi sesuai dengan B16.9.
Flanges and valves rating
Flanges mengacu pada standar ANSI B16.5. Sampai diameter 24 “, biasanya menggunakan standar ANSI
150, ANSI 300, ANSI 600 dan ANSI 900. Untuk flanges lebih besar dari 26 “, ANSI B16.47 berlaku. Material
yang digunakan untuk flanges adalah A-181 dan A-105.
6. Stress Analysis
Circumferential stress dan Hoop stress karena internal pressure menjadi faktor untuk pemilihan pipa dengan
ketebalan yang sesuai.
Analisa tegangan harus dilakukan dengan beban berikut agar sesuai dengan kode persyaratan dalam B31.1.
B31.1 mensyaratkan bahwa pipa yang akan dianalisa antar anchor karena pengaruh:
1. Sustained loads, Gravity + Pressure;
2. Operation loads, thermal expansion stress atau thermal expansion stress + sustained loads;
3. Occasional loads, sustained loads + seismic load atau wind load perpendicular tegak lurus pipa;
4. Occasional loads, sustained loads + seismic loads sepanjang arah dari pipa;
5. Melawan arah beban gempa atau angin.
Selain hal diatas, analisa harus dilakukan pada kondisi no friction untuk menentukan beban maksimum pada
anchor pada beban seismic