Anda di halaman 1dari 84

KOMPONEN UTAMA

REFRIGERASI
KOMPRESOR
Jenis Kompresor
Berdasarkan penggeraknya :
- Torak/Reciprocating
- Rotary
- Sentrifugal (masuk ke jenis rotary)
- Screw (masuk ke jenis rotary)
- Scroll (masuk ke jenis rotary)
Berdasarkan konstruksinya :
- Hermetik
- Semi hermetik
- Open type
BERDASARKAN LETAK MOTORNYA:
1. OPEN TYPE
Crank shaft pada mobil dapat disebut poros engkol pada motor

Seal Crank shaft : penahan fluida dari kebocoran agar tidak keluar dari sistem
Pengertian Kompresor open type : kompresor yang
letak motornya berpisah dari sistem refrijerasinya.

Contoh : pada sistem AC mobil

Mekanisme kerja :
Engine/motor listrik di sambungkan dengan V-belt,
ini yang akan menggerakkan kompresor.

Kopling pada mobil : memutus gerakan dari engine


ke kompresor
Transmisi/persneling : untuk menyambungkan
antara kopling dan kompresor
No. Kelebihan kekurangan
1. Memudahkan Konstruksi lebih besar dan
penggantian motor tanpa lebih mahal.
membongkar sistem
refrigerasi
2. Motor penggerak bisa Sering terjadi kebocoran
menggunakan turbin, refrigeran pada seal crank
diesel dan penggerak lain shaft yang keluar
tanpa bergantung aliran
tenaga dari PLN.
2. SEMI HERMETIC
No. Kelebihan kekurangan
1. Memudahkan penggantian Ketika terjadi kerusakan
motor karena seal antara mekanis, maka semua
motor dan kompresor sistem harus dibersihkan.
yang bisa dibuka.
2. Harga lebih ekonomis Ketika terjadi pecah katup
dibandingkan kompresor akibat liquid suction
open type biasanya disertai motor
terbakar akibat serpihan
logam masuk ke dalam
motor.
2. HERMETIC
No. Kelebihan Kekurangan
1. Harga murah. Ketika motor terbakar, maka
jarang diservice biasanya
langsung diganti.

2. Noise level rendah. Level oli sulit dilihat.


BERDASARKAN CARA KERJANYA:
1. RECIPROCATING (TORAK)
Mekanisme kerja Torak/piston, katup
hisap & tekan
- TMA
- TMB
- Langkah hisap, kompresi, ekspansi dan buang
Komponen pada Kompresor Torak
- Oil filter
- Oil desicitator
Beda Motor bakar 2 tak dan 4 tak
• Untuk 2 tak : Satu kerja dalam 2 langkah
proses
• Untuk 4 tak : Satu kerja dalam 4 langkah
proses
2. ROTARY CENTRIFUGAL

Discharge port

Discharge line

Volute Diffuser

Rotor
Impeller

Inlet Guide Vane


Suction Port

Suction Line
MULTI STAGE CENTRIFUGAL
3. HELICAL ROTARY SCREW
MEKANISME REFRIGERAN DI KOMPRESOR
4. SCROLL
Mekanisme Siklus Refrigerasi
Thermodynamic

Efficicency

Mechanical
(Machine)
Fluid Mechanics
Cost

Heat Transfer
Kelistrikan

• Spesifikasi motor listrik yaitu 380 Volt


dan 3 phasa
• Ada hubungan dengan alat kontrol
In heat engine, efficiency is a conversion factor, it is a measure of how much heat
energy (input) converted to mechanical or electrical energy (output), however, this is
not the case in refrigeration, where the input energy (mechanical for example) is
applied to make energy transfers from the cooled space (low temperature reservoir)
to refrigerant. In other words, we do not see energy output in refrigeration system,
where both energies mechanical to compressor and heat to evaporator are input
energy. That is why people prefere to use another factor rather than efficiency to
express the performance of refrigeration systems, and they call it Coefficient of
performance.

In the case of heat engines, the cycle can be explained as follows: energy transfers
from high temperature reservoir to low temperature one and finally mechanical work
is produced. The performance for such systems is measured as the ratio of the work
done (desired energy) to the energy input as a heat source (energy that costs). This
parameter, which called efficiency, can not exceed unity because at any point the
output will never exceeds the energy input, otherwise the thermodynamic laws
destroy. For the heat pumps (cooling or heating), the cycle will be reversed, the heat
energy transfers from low temperature reservoir to high temperature one. This
cannot be done unless external mechanical work (compressor work) is applied. Here,
the ratio of the desired energy (heat absorbed in refrigeration) to the energy that
costs (compressor work) exceeds unity, and called the COP, is the measure of the
heat pumps performance.
Komparasi Heat Pump vs HE & Ref.
Example for calculate COP
• https://www.nuclear-power.net/nuclear-
engineering/thermodynamics/thermodynami
c-cycles/heating-and-air-
conditioning/coefficient-of-performance-heat-
pump/
KONDENSOR
• Fungsi : Membuang kalor dan mengubah
wujud refrigeran gas menjadi cair

• Pemilihan jenis dan ukuran kondensor :


- Harga
- Jumlah energi yang diperlukan
- Harga dan karakteristik media pendingin
- Kapasitas pendinginan ruangan
1. AIR COOLED
• Digunakan pada sistem berskala rendah dan
sedang kap. 20 ton refrigerasi
• Terdiri dari pipa tembaga yang dibentuk coil
(continues tube coil) dilengkapi lembaran tipis
alumunium (finned tube) > meningkatkan luas
permukaan transfer panas
• Desain temperatur berkisar 30 – 40 F diatas
suhu ambien / lingkungan
A. REMOTE CONDENSER
Kapasitas 1 kW sampai 500 kW

B. CONDENSING UNIT
Kapasitas <1 kW sampai > 500 kW
Kecepatan Aliran udara yang melewati kondensor :
*kec.udara normal 2,5 – 6 m/s

𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬 𝒌𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒐𝒓


𝑽=
𝐂𝐩 𝐱 ∆𝐓 𝐱 𝛒 𝐗 𝐋𝐮𝐚𝐬 𝑲𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒔𝒐𝒓

Faktor untuk parameter aliran udara optimum dari fan kondensor :


- Kecepatan aliran udara minimum yang menghasilkan aliran turbulen
- Koefisien perpindahan panas yang tinggi
- Tidak menyebabkan drop tekanan berlebihan pada siklus refrijerasi
Nomenklatur
• Kapasitas panas atau Cp = Q / m x dT
• Cp udara 1.0035 kJ/kg.K sedangkan Cp
air (25°C) 4.1813 kJ/kg.K
• Massa jenis 𝛒 = m / V
• 𝛒 udara 1,2 kg/m^3
Kelebihan Air Cooled Condensor :
- Lebih mudah dalam hal maintenance
- Dapat digunakan dilokasi sulit pengadaan air
bersih
Kelemahan Air Cooled Condensor :
- Bila suhu ambien meningkat, maka suhu
kondensor ikut meningkat
- Konsumsi daya lebih besar dibanding water
cooled condensor
- Kapasitas dan harga kompresor juga harus
lebih besar dibanding water cooled condensor
2. WATER COOLED
Water cooled condensor dibedakan menjadi :
- Sistem air buang
- Sistem air tersirkulasi ulang (+ Cooling tower)
*Laju aliran air ideal antara 0,045 – 0,06 l/s per kW paling ekonomis dan seimbang antara daya
kompresor dengan yang dibutuhkan pompa

Makin rendah laju aliran aliran, makin tinggi kenaikan temperatur, sehingga dibutuhkan rangkaian
pipa yang lebih panjang

Faktor untuk parameter aliran air optimum water cooled kondensor :


- Kecepatan aliran air minimum yang menghasilkan aliran turbulen
- Koefisien perpindahan panas yang tinggi
- Tidak menyebabkan drop tekanan berlebihan pada siklus refrijerasi
- Pengotoran permukaan pipa : kualitas air, temperatur kondensasi dan
frekuensi maintenance
A. SHELL AND TUBE
B. SHELL AND COIL
C. TUBE IN TUBE
3. EVAPORATIVE CONDENSER
EVAPORATOR
Outline
• Klasifikasi berdasarkan Konstruksi : bar, tube, fin
• Klasifikasi berdasarkan Bentuk : persegi, bulat
• Sirkulasi udara : natural, force convection
• Temperatur : Low – Medium – High
• Sirip (fin) : Renggang – Rapat
• Medium : Udara – air – brine (campuran)
• Jenis refrigeran : Dry - Flooded
• Kelembapan : Frozen – No frozen - Defrost
• Berdasarkan Row : 1,2, 3 dst
• Arah aliran : Searah, berlawanan, tegak lurus
Proses Thermal di Siklus Refrigerasi

• Superheating : Panas lanjut


Mengambil kalor (Evaporasi)
Posisi di Suction line
• Sub cooling : Pendinginan
lanjut
Membuang kalor (Kondensasi)
Posisi di Discharge line
BERDASARKAN KONSTRUKSINYA:
A.Bare tube evaporator
B. Finned tube evaporator
C. Plate surface evaporator
Berdasarkan metode pemasukan refrigerannya:

1. Dry expansion evaporator


2. Flooded evaporator
Berdasarkan sirkulasi udaranya:
1. Natural convection evaporator
2. Forced convection evaporator
Pada banyak sistem pendinginan, refrigeran akan menguap di evaporator dan
mendinginkan fluida yang melalui evaporator.

Evaporator pada AC umumnya menggunakan direct-expansion evaporator.

Berdasarkan zat yang didinginkan, evaporator dibedakan menjadi


1. Evaporator pendingin udara ; AC, kulkas
2. Evaporator pendingin cairan ; chiller

Condenser Vs Evaporator (Difference)

Aliran, temperatur, fasa pada siklus refrigerasi Chiller


Berdasarkan fluida yang didinginkan:
1. Air cooling evaporator
2. Liquid chilling evaporator
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin untuk
menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas ke
lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan sebagai mesin pendingin pilihan untuk
mengkondisikan fasilitas industri dan fasilitas umum.

Aplikasi menurunkan suhu


semua jenis peralatan dan
proses seperti untuk mesin
injeksi, peralatan
pengelasan, kilang minyak,
stasiun pembangkit listrik,
pabrik kimia dan pabrik
makanan dan minuman
Jenis-jenis Liquid chilling evaporator

1. Double pipe cooler (tube in tube cooler)


2. Baudelot cooler (falling film surface)
3. Shell and coil evaporator

4. Shell and tube evaporator


Jenis evaporator berdasarkan dengan cara kerjanya

Selain itu, akan dibahas juga mengenai kelebihan serta kekurangan masing-
masing evaporator tersebut.

1. Horizontal Tube Evaporator


Jenis ini merupakan evaporator yang paling klasik dan banyak diaplikasikan pada
berbagai bidang industri. Umumnya, jenis ini digunakan untuk keperluan-keperluan
skala kecil dengan penggunaan teknologi sederhana.

Kelebihan dan Kekurangan:


1.Sulit untuk dibersihkan karena pengendapan yang memicu timbulnya kerak terjadi
pada permukaan luar pipa. Kontruksi alat ini perlu didesain sedemikian rupa agar
bundle pipa bisa dikeluarkan untuk keperluan pembersihan.
2.Koefisien perpindahan panas cukup rendah sehingga kurang efisien, hal tersebut
disebabkan karena dalam operasinya tidak memungkinkan terjadinya sirkulasi cairan.
2. Standard Vertical-Tube Evaporator
Prinsip kerja pada standard vertical-tube evaporator yakni, cairan akan mengalir di
dalam pipa sementara uap (steam) mengalir di dalam shell. Di dalam tabung, cairan
akan mendidih dan uap yang timbul bergerak membawa cairan ke atas. Pada tahap
ini, akan terjadi sirkulasi cairan yang disebabkan oleh perbedaan fasa antara fluida
yang terdiri dari campuran uap-cair dengan cairan yang berada di bagian luar pipa.

Pada bagian atas pipa terdapat ruang (bejana uap) yang berperan memisahkan
cairan dengan uap. Proses pemisahan antar uap dengan cairan dalam ruang uap
dimana uap akan keluar melalui saluran atas sementara cairan akan keluar melalui
saluran di bagian bawah bejana, selanjutnya akan bersirkulasi kembali melalui pipa-
pipa.

Jenis evaporator ini memiliki keunggulan yakni, perpindahan panas berlangsung


dengan baik karena perpindahan panas terjadi secara natural convection (konveksi
alami). Selain itu, endapan juga akan terbentuk di permukaan dalam pipa sehingga
mempermudah pembersihannya. Sementara kekurangannya yaitu, perpindahan
panas yang terjadi secara berulang kali sehingga kurang ideal digunakan terhadap
jenis cairan yang tidak tahan terhadap panas, contohnya jus, susu dan sebagainya.
3. Basket Evaporator
Sirkulasi cairan berlangsung natural (natural circulation) dan terjadi dengan baik
sehingga transfer panas secara konveksi akan berlangsung secara efektif dalam jumlah
besar. Natural circulation disebabkan oleh adanya perbedaan rapat massa karena
pebedaan fasa antara cairan yang terdapat di dalam pipa dengan cairan yang berada di
luar pipa. Selain itu, kerak yang terbentuk di bagian luar pipa mempersulit proses
pembersihan, jenis ini hampir mirip dengan horizontal tube evaporator.
4. Vertical Tube Evaporator With Forced Circulation
Evaporator jenis ini menggunakan pompa untuk membantu proses sirkulasi sehingga
memperbesar koefisien perpindahan panas. Perpindahan panas dilakukan secara paksa
atau konveksi paksa, tujuannya untuk mempercepat laju perpindahan panas antar
fluida. Selain itu, penggunaan pompa juga bertujuan untuk mencegah terjadinya
penyumbatan di dalam pipa, karena dengan menggunakan pompa maka tentu arus
aliran akan tinggi sehingga meminimalkan timbulnya endapan penyebab kerak. Selain
itu, aliran yang cepat akan membuat fluida kerja yang mengalir menjadi/lebih homogen.

Jenis evaporator ini masih digolongkan dalam dua jenis sesuai dengan jenis tube yang
digunakan, yakni submerged tube type dan boiling tube type. Cara kerja dari submerged
tube tipe yaitu, keseluruhan pipa pemanas berada di bawah cairan (tercelup), cairan
akan masuk melalui suatu saluran ke dalam bejana pemisah uap-cair. Sementara boiling
tube tipe, pipa pemanas tidak seluruhnya tercelup ke dalam larutan, cairan umpan
seluruhnya akan masuk ke wadah pemanas. Evaporator ini umumnya memiliki harga
yang relatif mahal, baik itu dari segi harga, perawatan dan pengoperasiannya.
5. Long Tube Vertical Evaporator
Long tube vertical evaporator memiliki ukuran tube transfer panas yang lebih
panjang bila dibandingkan dengan ukuran tube pada jenis evaporator lainnya.
Tujuannya yakni untuk memperbesar serta mempercepat sirkulasi cairan agar
proses perpindahan panas lebih besar. Setelah aliran memasuki ruang uap
untuk dipisahkan dari uap yang telah terbentuk, selanjutnya akan mengalir ke
bawah melalui pipa luar evaporator.

Keunggulan jenis evaporator ini yakni koefisien perpindahan panas jauh lebih
besar, sehingga panas yang diserap oleh cairan jauh lebih besar. Sementara
kekurangannya adalah besarnya jumlah cairan yang menguap karena tube
transfer panas yang jauh lebih panjang.
TUGAS – CREATE REFRIGERATION ANIMATION

- Simulasi Pecahan / penjelasan perkomponen utama

- Simulasi Aliran refrigeran dan kelistrikan

- Kondisi temperatur dan tekanan pada sistem dan

komponen utama

EXAMPLE :
Simulasi Aliran Sistem Refrigeran

Simulasi pecahan / penjelasan komponen Evaporator


QUIZ

1. Sebutkan jenis kompresor berdasarkan penggeraknya ?


Jelaskan kekurangan & kelebihannya masing-masing.

2. Sebutkan jenis kompresor berdasarkan konstruksinya ?


Jelaskan kekurangan & kelebihannya masing-masing.

3. Sebutkan jenis kondensor yang kalian ketahui ? Jelaskan


perbedaan mekanisme kerjanya.

4. Jelaskan perpindahan panas yang terjadi pada kompresor


dan kondensor/evaporator !

ENJOY IT...
PRESENTASI

1. Presentasi artikel terkait simulasi aliran fluida by CFD pada

4 komponen utama

2. Presentasi Project Individu membuat Animasi Aliran Fluida

pada Sikluas Kompresi Uap


ALAT EKSPANSI
1. Keran ekspansi manual
2. Keran pelampung sisi tekanan rendah
2. Keran pelampung sisi tekanan tinggi
4. Keran ekspansi otomatis

Keterangan:
1. Baut pengatur
2. Pegas
3. Membram
4. Jarum dan dudukan
5. Saringan.
P2- tekanan evaporator
P3-tekanan pegas.
5. Keran ekspansi thermotatis
5. Keran ekspansi thermotatis
ANIMASI
6. Pipa Kapiler
REFERENCE

https://www.prosesindustri.com/2016/06/jenis-jenis-evaporator-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya.html

Anda mungkin juga menyukai