SYSTEMS
1
DIRECT-STEAM PLANTS
• Direct steam plants digunakan pada reservoir yg vapor-dominated
yaitu sumur yg memproduksi uap kering baik jenuh (saturated)
atau sedikit panas lanjut (superheated), dimana uap tersebut
digunakan secara langsung untuk memutar turbin.
• Uap membawa sejumlah non-condensable gas pada berbagai
konsentrasi dan komposisi
• Pada pemipaan di antara sumur dan turbin terdapat :
separator tipe centrifugal-cyclone yg ditempatkan dekat dgn
sumur untuk memisahkan partikulat seperti; debu dan rock bits
drain pots (traps) di sepanjang pemipaan untuk membuang
kondensasi,
final moisture remover ditempatkan di pemasukan powerhouse
2
Direct steam plants (lanjutan)
• Gambar 1 menunjukkan diagram sederhana unutk direct-steam
plants
• Tipe Condensing plants seperti ini adalah tipikal instalasi yg
digunakan di Amerika Serikat
• Pada sejumlah negara, tipe back-pressure, membuang langsung
ke atmosfir dimungkinkan tergantung pada standard lingkungan
setempat
3
Direct steam plants (lanjutan)
6
Direct steam plants (lanjutan)
• Selama kondensat tidak diresirkulasikan ke boiler seperti power-
plant yg konvensional, bisa digunakan untuk air penambah
cooling tower
• Kenyataanya, kondensat yg tersedia sangat berlebih, biasanya
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir
• Jumlah yg diinjeksikan biasanya 10 – 20 % berat uap yg diproduksi
• Produksi uap yg dikatagorikan panjang adalah lebih dari 35 th
• Penggunaan air-cooled condenser memungkinkan re-injeksi 100%,
namun demikian sejauh ini masih tetap tidak ekonomis
• Cooling tower dgn IDF baik counter-flow maupun cross-flow
biasanya digunakan untuk sistem wet cooling tower, walaupun
natural draft tower juga digunakan pada sejumlah plant di Itali,
Jepang, dan New-Zealand.
• Besarnya kapasitas dari yg kecil (0 -15MW) sampai dgn yg
ukuran moderat (55 – 60MW), dan sampai dengan 135MW;
tetapi yg praktis digunakan adalah 20 – 60MW per unit, unit
terkecil dgn modular design. 7
Direct steam plants (lanjutan)
Tabel 1: daftar peralatan utama yg biasa digunakan pada direct-
steam plant sebagaimana digunakan di The Geysers dan
Larderello.
Steam supplay sistem :
• Wellhead valves and controls
Blowout preventer (waktu pengeboran)
Master valves
Bleed lines
• Steam Purifier
Wellhead, axial particulate remover
• Steam piping, insulation, and supports
Condensate traps
Expansion lops or spools
Steam Headers
Final Moisture remover
Vertical demister
8
Direct steam plants (lanjutan)
Turbine Generator and control :
• Steam turbine-generator with accessories
Multistage, impulse/reaction turbine
Inter-stage moister removal (option)
Single-cylinder, single flow
Single-cylinder, double flow
Tandom-compound, four flow
Rotor material : SS (tipe 12%Cr, 6%Ni, 1,5% Mo)
Blade material : SS (tipe 403, 13% Cr)
Stator material : carbon steel
Direct coupled, hydrogen-or air cooled, two or four pole
synchronous generator with static excitation
Lubricating oil system
9
Direct steam plants (lanjutan)
Turbine Generator and control (lanjutan):
•Control System
Digital-computer-based distributed control system
Continuous data acquisition system
Programmable component controller
Full automation and remote control (optional)
•Air Compressor
One or two stage, motor driven units for plant and/or
instrument air
Condenser, gas ejection, and pollution control (jika diperlukan) :
•Condenser
Direct contact or surface type
Barometric or low-level jet type
Integral gas cooler
Material for wetted surface: stainless steel (type. 316 or 316L)
10
Direct steam plants (lanjutan)
11
Direct steam plants (lanjutan)
Heat rejection system :
• Water cooling tower
Multi-cell, mechanically induced-draft, counter-flow or
cross-flow type
Natural draft type (rarely used)
Drift eliminator
Fire-retardant materials of construction
• Cooling water pumps and motors
Vertical, centrifugal , wet-pit type
Stainless steel wetted surfaces
Low-head, high volume flow type,
Four 25 % or two 50% capacity units
Electric-motor driven
• Cooling water treatment system
chemical additives to control pH to 6,5 to 8,0
12
Direct steam plants (lanjutan)
Backup system :
• Standby power supply
Back-feed from grid
Diesel generator
13
FLASH-STEAM PLANTS
• Reservoir uap kering: jarang, tipe yg umum: cairan lebih
dominan, dimana produksi sumur berupa campuran dua fasa
(cairan dan uap)
• Kualitas campuran (dlm prosentase berat uap) sebagai fungsi dari
kondisi reservoir, dimensi sumur dan tekanan wellhead
• Kualitas wellhead yg tipikal adalah antara 10 s/d 50%
• Dari pengalaman, sejumlah mesin dapat menerima semua aliran
dua fasa dan menghasilkan daya. Pendekatan konvensional adalah
dgn memisahkan fasa-fasa dan hanya menggunakan uap untuk
menggerakkan turbin.
• Selama tekanan wellhead rendah, biasanya 0,5 s/d 1 Mpa abs.,
massa jenis cairan dan uap berbeda sangat signifikan (f / g = 175
s/d 350), shg efektif digunakan separator sentrifugal. Efisiensi
separator siklon bisa mencapai 99,99%
14
Flash Plants (lanjutan)
• Cairan dari separator bisa dibuang dgn cara: menginjeksikan ke
sumur, digunakan sebagai sumber panas dgn menggunakan heat
exchanger untuk berbagai aplikasi pemanasan langsung, atau di
flash ke tekanan rendah oleh control valve atau plat orifice, shg
menghasilkan uap tambahan untuk digunakan pada turbin
tekanan rendah
15
Single-Flash Plants (lanjutan)
18
Single-Flash Plants (lanjutan)
Tabel 2: daftar peralatan utama pada single-flash plant (lihat juga tab. 1)
Brine and steam supply system :
• Separator vessel
Vertical cyclone type
Bottom-outlet steam discharge
Operate at or near wellhead pressure
External or integral water collecting tank
• Atmospheric discharge silencers
Rock mufflers or cyclone silencers with weir flow control
• Ball-check valve
• Brine piping, insulation, and supports
Turbine-generator and controls
Condensers, gas ejection and pollution controls (jika perlu)
Heat rejection system
Backup system
Noise abatement system (jika perlu)
19
Single-Flash Plants (lanjutan)
20
Double-Flash Plants
• Dari laju aliran massa fluida yg sama dgn single-flash, sekitar 20
s/d 25% daya lebih dapat dihasilkan bila digunakan double flash
technology.
• Yg kedua, uap tekanan rendah yg dihasilkan dari pemisahan
cairan pada penurunan tekanan lanjutan, dikirim ke turbin
tekanan rendah secara terpisah atau pada tingkat tertentu dari
turbin utama.
• Secara prinsip operasi double-flash similar dgn single flash
• Double flash plant bagaimanapun juga lebih mahal dgn adanya
peralatan tambahan seperti: flash vessel, sistem pemipaan untuk
uap tekanan rendah, control valve tambahan, dan turbin
tambahan.
• Gambar 3 menunjukkan diagram sederhana double flash
21
Double-Flash Plants (lanjutan)
22
Double-Flash Plants (lanjutan)
Tabel 3: daftar peralatan utama pada double-flash plant (lihat juga tabel 1 & 2)
23
GEOFLUID GATHERING & DISPOSAL SYSTEM
• Ada beberapa pilihan untuk mengumpulkan, memproses dan
membuang fluida panasbumi pada flash-steam plant
• Dgn memperhatikan pada single-flash plant, berikut ini beberapa
pengaturan yg mungkin digunakan :
24
Geofluid Gathering and Disposal System (lanjutan)
• Untuk double-flash plant, penambahan proses flash yg kedua
menaikkan jumlah pengaturan yg bisa dipakai.
• Secara praktis, alternatifnya adalah sbb:
1. Separators dan flashers pada setiap wellhead, pemipaan tekanan
tinggi dan rendah ke powerhouse, pemipaan air panas dari setiap
sumur produksi ke sumur injeksi
2. Pemipaan fluida dua fasa dari stiap sumur ke powerhouse,
separators dan flasher di powerhouse, pemipaan pendek uap ke
turbin, pemipaan air panas dari powerhouse ke sumur injeksi
3. Pemipaan dua fasa menghubungkan sumur-sumur ke stasiun satelite
separator/flasher di lapangan (field), pemipaan uap tekanan tinggi
dan rendah dari satelite ke powerhouse, pemipaan air panas dari
satelite ke sumur injeksi.
4.Pemipaan dua fasa dari sumur-sumur ke satelite flashers di
lapangan, pemipaan uap tekanan tinggi dan pemipaan air panas
ke powerhouse, flasher di powerhouse , pemipaan pendek uap
tekanan rendah ke turbin, dan pemipaan air panas dari
25
powerhouse ke sumur injeksi
Geofluid Gathering and Disposal System (lanjutan)
• List tersebut tidak lengkap dan mendalam. Sebagai contoh, bisa
jadi terdapat sejumlah kondisi yg menyukai separator wellhead
dengan flasher satelite, atau sejumlah kombinasi pengaturan
seperti dijelaskan di atas
• Pilihan yg terbaik akan ditentukan oleh pertimbangan ekonomis,
termasuk didalamnya kondisi yg meliputi temperatur, tekanan,
dan kualitas geofluid; distribusi sumur (produksi dan injeksi)
relatif terhadap lokasi powerhouse; topography setempat; dan
metoda disposal (pengaliran) fluida (termasuk sejumlah teknik
pengontrol scale yg diperlukan).
• Beberapa pertimbangan diberikan juga untuk pengembangan
lokasi kemudian, sedapat mungkin meminimisasi perubahan bila
diperlukan pengembangan plant suatu saat untuk
mengakomodasi penambahan unit.
26
BINARY PLANTS
• Pada binary plant, energi termal dari geofluid dipindahkan
melalui sebuah heat exchanger ke fluida kerja sekunder agar bisa
digunakan siklus Rankine konvensional secara baik.
• Dlm kasus ini geofluid tidak kontak dgn komponen berputar pada
power plant, sehinga meminimisasi (jika tidak meniadakan)
penyebab erosi
• Binary plants bisa sangat menguntungkan dibawah kondisi tertentu,
misalnya pada temperatur geofluid yg rendah, katakanlah kurang
dari 1500C, atau geofluid dengan kandungan noncondensable gas
tinggi, atau sangat korosif, atau potensi pengotoran yg tinggi.
• Potensi pengotoran (scaling) inilah yg biasanya membuat lebih buruk
ketika fluida panas bumi berubah menjadi uap (di-flash),
• Kebanyakan binary plant beroperasi dgn sumur dipompa, dan
geofluid berada pada fasa cair,
27
Binary Plants (lanjutan)
• Penting untuk dicatat bahwa geothermal powerplant yg pertama
dikomersialkan yaitu di Larderello adalah binary plants. Uap
panas bumi digunakan untuk menguapkan air bersih untuk
memutar turbin uap, sebab material yg tersedia saat itu tidak
bisa menahan korosi uap panas bumi bila digunakan langsung
memutar turbin.
• Diagram alir untuk binary plant yg dasar ditunjukkan pada Gb. 4.
• Siklus daya terdiri dari : preheater, evaporator, seperangkat control
valve, satu paket turbin-generator, kondensor, dan pompa pengisi.
• Air atau udara bisa digunakan untuk pendinginan tergantung
kondisi lokasi,
• Jika pendingin basah (wet cooling) digunakan, sumber air
penambah yg independen harus ada selama kondensat uap panas
bumi tidak tersedia sebagaimana pada kasus direct-steam atau
flash-steam plant
28
Binary Plants (lanjutan)
• Dengan mempertimbnagkan pengotoran zat kimia, brine
buangan (waste brine) tidak diijinkan untuk penambah cooling
tower.
• Sejumlah altenatif fluida kerja untuk siklus daya telah
diperkenalkan. Dlm memilih, yg penting adalah mendapatkan
kesesuaian termodinamik yg baik terhadap karakteristik geofluid,
terutama temperatur geofluid
• Diantara sifat penting dari kandidat fluida kerja adalah :
Tekanan dan temperatur kritis
Sifat-sifat kejenuhan (termasuk fluida yg menunjukkan kondensasi
mundur)
Stabilitas termal
Racun
Ozone Depletion Potential (Potensi merusak ozone)
Koefisien perpindahan panas
Harga
29
Binary Plants (lanjutan)
30
Binary Plants (lanjutan)
• Hidrokarbon seperti isobutana, isopentana, dan propana adalah
kandidat fluida kerja yg baik, juga termasuk sejumlah refrigeran
• Fluida yg optimal akan memberikan efisiensi penggunaan yg
tinggi, aman dan ekonomis
• Binary plant sangat baik untuk paket-paket modul dgn range daya
1 s/d 3 MW per unit.
• Plant yg digambarkan pada gambar 4 adalah simple binary plant
yg memenuhi siklus Rankine dasar.
• Siklus yg lebih canggih memungkinkan untuk memberikan efisiensi yg
lebih tinggi
• Sebagai contoh, siklus tipe cascade yg menggunakan lebih dari satu
tingkat tekanan evaporator yg menghasilkan daya luaran lebih besar
untuk kondisi geofluid yg sama, albeit lebih mahal dan lebih
kompleks. Gambar 5 menunjukkan dual presure cascade binary plant
31
Binary Plants (lanjutan)
P : (Well) Pump
HPE : High pressure Evaporator
LPE : Low Pressure Evaporator
HPPH : High Pressure Pre-heater
LPPH : Low Pressure Pre-heater
IP : Injection Pump
FF : Final Tilter
IW : Injection Well
CSV : Control and Stop Valve
HPT : High Pressure Turbine
LPT : Low Pressure Tuerbine
G : Generator
C : Condenser
CP : Condensate Pump
BP : Boster Pump
Gambar 5. Diagram alir dual-pressure
CT : Cooling Tower binary geothermal powerplant
CWP : Cooling Water Pump
M : Make-upp Water
32
Binary Plants (lanjutan)
• Unit daya terdiri dari turbin tekanan tinggi dan rendah disambungkan ke
generator tunggal
• Geofluid mengalir berturut-turut melalui evaporator tekanan (dan
temperatur) tinggi, evaporator tekanan (dan temperatur rendah), dan pre-
heater tekanan tinggi dan rendah secara paralel, sebelum disaring dan
diinjeksikan ke sumur
• Secara prinsip, baik turbin dgn tekanan masuk sub-kritis atau super-kritis
dapat diseleksi, tetapi para pembuat biasanya memilih berdasarkan
kesederhanaan (simplicity) dan kehandalan (reliability) dlm operasi yg
akhirnya secara teoritis memberikan efisiensi lebih tinggi
• Jika fluida kerja campuran yg dipilih (isobutana-propana, atau air-amonia),
kemudian proses evaporasi dan kondensasi pada tekanan konstan akan
berlangsung pada temperatur yg berubah. Karaktersitik ini mengikuti
kecocokan yg baik antara brine dan fluida kerja (proses evaporasi), dan
air pendingin dan fluida kerja (proses kondensasi), memberikan efisiensi
heat exchanger yg lebih tinggi dan efisiensi seluruh sistem menjadi lebih
baik
33
Binary Plants (lanjutan)
• Jika keluaran turbin membawa panas lanjut yg signifikan, rekuperator panas
mungkin diperlukan untuk memanaskan awal fluida kerja. Kedua gambaran di atas
digunakan untuk binary-plant Kalina (Nevada), yg secara skematik ditunjukkan pada
gambar 6
PW : Production Well
P : (Well) Pump
SH : Superheater
E : Evaporator
IP : Injection Pump
FF : Final Tilter
IW : Injection Well
CSV : Control and Stop Valve
T/G : Turbine/Generator
R :Recuperator
PH :Preheater
C : Condenser
CP : Condensate Pump
CT : Cooling Tower
Gambar 6. Diagram alir Kalina binary CWP : Cooling Water Pump
geothermal powerplant M : Make-upp Water
34
Binary Plants (lanjutan)
Tabel 4: daftar peralatan utama pada Binary-plant yg tipikal (lihat juga tabel 1, 2, 3)
35
Tabel 4: lanjutan
36
Tabel 4: lanjutan
37
COMBINED OR HYBRID PLANTS
• Sejak fluida panas bumi ditemukan dengan sifat fisik dan kimia yg
beragam (temperatur, tekanan, noncondensable gas, disolved solids, pH,
dan potensi pengotoran dan korosi), berbagai sistem konversi energi telah
dikembangkan untuk memenuhi seperangkat kondisi khusus tersebut
• Sistem dasar yg dijelaskan pada bab terdahulu dapat dikombinasikan
untuk mencapai sistem yg lebih efektif untuk aplikasi khusus.
PW : Production Well
WV : Wellhead valve
SP : Steam Piping
ST : Steam turbine
G : Generator
E : Evaporator
PH : Preheater
IP : Injection pump
IW : Injection well
BT : Binary turbine
C : Condenser
CP : Condensate Pump
Gambar 7. Diagram alir direct-steam CW : Cooling Water Pump
binary geothermal powerplant
39
Single-Flash Binary Plant
• Kombinasi single-flash dan binary cycle dapat dipertimbangkan sebagai
suatu alternatif pengganti double flash plant
• Dua pilihan adalah sebagai berikut :
Condensing steam turbine (gambar 8)
Back-pressure turbine (gambar 9.a dan 9.b)
PW : Production Well
WV : Wellhead valve
CS : Cyclone Separator
BCV : Ball-check valve
SP : Steam piping
ST : Steam turbine
G : Generator
WP : Water piping
E : Evaporator
PH : Pre-heater
IP : Injection Pump
IW : Injection Well
BT : Binary turbine
Gambar 8. Diagram alir single-flash C : Condenser
binary geothermal powerplant CP : Condensate Pump
CW : Cooling Water
40
Single-Flash Binary Plant (lanjutan)
(a)
(b)
42
Integrated Single- and Double Flash Plant
• Meskipun double flash plant lebih efisien, dan dlm banyak hal lebih hemat
dibanding single flash plant, belakangan ini seringkali sistem yg dipilih
pada pengembangan lapangan terbaru mengikuti beberapa alasan
berikut:
Capital cost yg rendah
Mudah dioperasikan
Kebutuhan untuk mempelajari sejarah sumur produksi dan injeksi
Kebutuhan untuk mempelajari pengalaman operasi
• Diagram alir gambar 10 menunjukkan dua unit single-flash
diintegrasikan dgn unit double-flash
• Dual-pressure turbine diisi medium-dan uap teknan rendah dari flash
vessel tekanan tinggi dan rendah secara terus menerus
• Satu pertimbangan penting dlm desain adalah potensi scaling dari
waste brine
• Selama semua disolved soild tetap berada pada fasa cair,
konsentrasinya jauh lebih tinggi pada yg diinjeksikan dibanding geofluid
yg diproduksi
43
Integrated Single- and Double Flash Plant (lanjutan)
45
POWER PLANTS PERFORMANCE
46
POWER PLANTS PERFORMANCE (lanjutan)
W
• Untuk geothermal plant efiisensi penggunaan : ηu
m
e
Dimana W = daya listrik yg dihasilkan
m = laju aliran massa geofluid total yg diperlukan
e = exergy spesifik dari geofluid pada kondisi reservoir
e h P1 , T1 h P 0 , T0 T0 s P1 , T1 s P0 , T0
47