Anda di halaman 1dari 68

Tambahan Refrigerant Piping

1
Ref.: 2006 ASHRAE HANDBOOK REFRIGERATION + McQuay Refrigerant Piping Design Guide AG 31-011
24.03. 2014
Filter Drier
Solenoid
Valve
Sight Glass
Bulb
2
1. Prinsip Dasar Perpipaan Refrigeran

Perancangan dan operasional sistem perpipaan refrigeran :

1. dapat menjamin kecukupan refrigeran masuk ke evaporator,
2. tersedianya ukuran pipa refrigeran tanpa menimbulkan jatuh tekanan yang
berlebihan,
3. dapat mencegah penumpukkan minyak pelumas pada trap yang terdapat pada
sistem perpipaan refrigeran,
4. setiap saat dapat mencegah kompressor dari kekurangan/kehilangan minyak
pelumas,
5. dapat mencegah refrigeran cair atau minyak pelumas selama operasi dan idle
masuk ke kompressor,
6. dapat mempertahankan kebersihan sistem dan selalu dalam keadaan kering.

3
4
2. Aliran refrigeran

1. Kecepatan

Kecepatan refrigeran di jalur cair/liquid line mengikuti ketentuan Tabel 1.

Kecepatan refrigeran pada jalur gas (hot gas, pada sistem AC, suction line,
short length), umumnya tinggi.

Pada aplikasi industri dan komersial (peralatan bekerja kontinyu),
kecepatan aliran refrigeran disarankan rendah.

Kecepatan refrigeran pada jalur cair dari kondenser ke receiver
disarankan 0.5 m/s untuk menjamin adanya gravitasi positif dan mencegah
aliran balik refrigeran cair.

Kecepatan refrigeran pada jalur cair dari receiver ke evaporator
disarankan < 1.5 m/s untuk mencegah terjadinya water hammer (bila
digunakan solenoid valve atau valve yg digerakkan dg bantuan aliran listrik)
5 Gambar 1. Flow Rate per KiloWatt of Refrigeration for Refrigerant 22
Tabel 1. Recommended Gas Line Velocities
2. Laju alir

Laju alir refrigeran R-22 dan R-134a dapat dilihat pada Gambar 1. dan 2.,

Untuk memperoleh laju alir total, pilih nilai yang sesuai dan kalikan dengan
kapasitas sistem,

Masukkan saturated refrigerant temperature pada sisi keluar evaporator dan
temperature liquid aktual masuk ke peralatan (cair), (termasuk subcooling di
condensers dan liquid-suction interchanger, bila ada/digunakan),

Gambar 1. dan 2. berdasarkan saturated evaporator temperature,

Laju alir yg diperoleh dari Gambar mungkin sedikit lebih tinggi dari kondisi
aktual (suction vapor dalam kondisi superheated),

Laju alir refrigeran dapat direduksi sebesar 0.5% untuk setiap kenaikan
superheat didalam evaporator,
6
7
Gambar 2. Flow Rate per KiloWatt of
Refrigeration for Refrigerant 134a
3. Penentuan dimensi


Jatuh tekanan pada sisi hisap dan tekan akan menurunkan kapasitas
kompressor dan menaikkan daya listrik penggerak kompressor.

Jatuh tekanan

Jatuh tekanan pada jalur refrigeran akan menurunkan efisiensi sistem
secara keseluruhan,

Oleh karenanya penentuan dimensi harus berdasarkan : meminimalkan
biaya dan memaksimalkan efisiensi,

Table 2 menunjukkan efek jatuh tekanan pada suatu sistem R-22 yang
beroperasi pada temperatur saturasi evaporator 5C dan 40C saturated
condensing temperature.

Typically, the refrigeration system is sized for pressure losses of 1 K
or less for each segment of the discharge, suction, and liquid lines.
8
9
Tabel 2. Approximate Effect of Gas Line Pressure
Drops on R-22 Compressor Capacity and Power
a
Jalur cair (liquid lines)

Jatuh tekanan disarankan tidak terlalu besar (menyebabkan pembentukan fasa
gas pada liquid line dan ketidakcukupan tekanan cairan pada liquid feed device).
Systems are normally designed so that pressure drop in the liquid line from
friction is not greater than that corresponding to about a 0.5 to 1 K (1
o
F to 2
o
F)
change in saturation temperature.
Liquid subcooling adalah satu
2
nya cara untuk mengatasi kerugian tekanan pada
liquid line untuk menjamin bahwa refrigeran keluar katup ekspansi masuk ke
evaporator, dalam keadaan cair.
Bila subcooling tidak mencukupi, terjadi flashing di liquid line, akan dan menurunkan
efisiensi sistem secara keseluruhan.
Penurunan tekanan akibat friksi pada liquid line, disebabkan adanya beberapa
accessories yang terpasang seperti : solenoid valves, filter-driers, hand valves,
piping dan fittings,
Riser pada liquid lines merupakan salah satu sumber kerugian tekanan. Harus
ditambahkan pada kerugian tekanan total. Kerugian riser 11.3 kPa/m (0,5 psi/ft)
tinggi kolom cairan didalam riser.
10
11
=
Tabel 3.
12
Suction Lines
Suction lines are more critical than liquid and discharge lines from a design
and construction standpoint.
Refrigerant lines should be sized to :
(1) provide a minimum pressure drop at full load,
(2) return oil from the evaporator to the compressor under minimum load
conditions, and
(3) prevent oil from draining from an active evaporator into an idle one.
A pressure drop in the suction line reduces a systems capacity because it
forces the compressor to operate at a lower suction pressure to maintain a
desired evaporating temperature in the coil.
The suction line is normally sized to have a pressure drop from friction no greater
than the equivalent of about a 1 K (2
o
F) change in saturation temperature.
13
Discharge Lines
Pressure loss in hot-gas lines increases the required compressor power per unit of
refrigeration and decreases compressor capacity.

Pressure drop is normally designed not to exceed the equivalent of a 1 K (2
o
F)
change in saturation temperature.

Recommended sizing tables are based on a 0.02 K/m (1
o
F) change in saturation
temperature.
14
15
Tabel 5. Special Fitting Losses in Equivalent Metres of Pipe
16
Tabel 6. Valve Losses in Equivalent Metres of Pipe
17
Example 2. Determine the line size and pressure drop equivalent (in
degrees) for the suction line of a 105 kW R-22 system, operating at 5C
suction and 40C condensing temperatures. Suction line is copper tubing,
with 15 m of straight pipe and six long-radius elbows.

Solution: Add 50% to the straight length of pipe to establish a trial
equivalent length. Trial equivalent length is 15 1.5 = 22.5 m. From
Table 3. (for 5C suction, 40C condensing), 122.7 kW capacity in
54 mm OD results in a 0.04 K loss per metre equivalent length.
Straight pipe length = 15.0 m
Six 50 mm long-radius elbows at 1.0 m each (Table 4.) = 6.0 m
Total equivalent length = 21.0 m
t = 0.04 21.0(105/122.7)
1.8
= 0.63 K
Because 0.63 K is below the recommended 1 K, recompute for the next
smaller (42 mm) tube (i.e., t = 2.05 K). This temperature drop is too large;
therefore, the 54 mm tube is recommended
18
One of the most difficult problems in low-temperature
refrigeration systems using halocarbon refrigerants is
returning lubrication oil from the evaporator to the
compressors
Oil Management in Refrigerant Lines
Oil Circulation
Oil mixes well with halocarbon refrigerants at higher temperatures.

As temperature decreases, miscibility is reduced, and some oil separates to form
an oil-rich layer near the top of the liquid level in a flooded evaporator.

If the temperature is very low, the oil becomes a gummy mass that prevents
refrigerant controls from functioning, blocks flow passages, and fouls heat
transfer surfaces.

Proper oil management is often key to a properly functioning system.

19
DISCHARGE (HOT-GAS) LINES
Hot-gas lines should be designed to :

Avoid trapping oil at part-load operation,

Prevent condensed refrigerant and oil in the line from draining back to the
head of the compressor,

Have carefully selected connections from a common line to multiple
compressors,

Avoid developing excessive noise or vibration from hot-gas pulsations,
compressor vibration, or both.
20
21
Gambar 3. Aplikasi perpipaan tipikal
22
Gambar 4. Condensing Unit dengan DX Air Handling Unit
23
Double
Suction Riser
Gambar 5. Air Cooled Chiller dengan Remote Evaporator
24
25
Tabel 7. Temperature vs Pressure Drop
Tabel 8. Pressure Drop pada Liquid Lines untuk
berbagai Refrigeran
Pressure Drop and Perubahan Temperatur
1
Based on saturated liquid refrigerant at 100
o
F (37.7
o
C)
26
Thermal Expansion Valve
Gambar 7a. TXV dan pemasangannya
27
28
Gambar 8. Detail Perpipaan Remote Evaporator
Suction Lines
29
30
Discharge Lines
Gambar 10. Detail Discharge Line Piping
Gambar 10.a Perpipaan Hot Gas By-pass Tipikal
31
32
Gambar 11. Multi Evaporator
33
1. Equivalent Length
Gambar 12.
Hitung panjang ekuivalen dari sistem perpipaan
liquid line spt. pada Gambar. 12
Liquid line terdiri dari :
Panjang pipa 22 ft , diameter 1 3/8 inch
Long radius elbow : 7 buah
Filter drier : 1 buah
Sight glass : 1 buah
Globe Valve : 1 buah
2. Sizing Liquid Lines
Hitung liquid lines dan sub cooling yg diperlukan utk mencegah
terjadinya flashing di TX valve dari Gambar 12.
Refrigeran : R-410A
Pipa : copper pipe
Temperatur evaporator : 40
o
F (4,4
o
C)
Temperatur kondenser : 120
o
F (48,9
o
C)
Kapasitas pendinginan : 60 tons (211 kW)
Panjang eq. liquid lines : 113,6 ft (34,64 m)
Terdapat 20 ft (6,1 m) riser, evaporator terletak diatas kondenser
Langkah 1. Estimasi ukuran pipa
Untuk kapasitas 60 tons, gunakan Tabel 9.
Pada diameter pipa 1 3/8 inch kapasitas 79,7 tons (280 kW)
Catatan: panjang ekuiv. dan condensing temp. pada Tabel berbeda dengan
kondisi rancangan.
34
11
ASHRAE Handbook Refrigeration, Chapter 2, 2006.
35
Langkah 2. Hitung T aktual
Gunakan Note 5. pada Tabel 9. beda temperatur saturasi
aktual dapat dihitung.
36
Notes for Table 8:
1. Table capacities are in tons of refrigeration.
2. p = pressure drop due to line friction, psi per 100 ft of equivalent line length
3. t = corresponding change in saturation temperature,
o
F per 100 ft
4. Line capacity for other saturation temperatures t and equivalent lengths Le
5. Saturation temperatures t for other capacities and equivalent lengths Le
Catatan untuk Tabel 9 :
Langkah 4. Menghitung jatuh tekanan total
Gunakan Tabel 8. dengan riser 20 ft. Untuk Refrigeran R-410A 0,43
psi/ft (9,73 kPa/m).
37
Langkah 3. Menghitung jatuh tekanan aktual pipa
Berdasarkan Tabel 9. Jatuh tekanan untuk temp. drop saturasi 1
o
F (0,56
o
C)
dengan panjang 100 ft ekuivalen adalah 4,75 psi (32,75 Pa).
Jatuh tekanan aktual dapat dihitung dengan :
Langkah 5. Cari tekanan saturasi R-410A pada TX Valve
Dari Tabel properties R-410A, tekanan saturasi R-410A pada 120
o
F adalah
433 Psia (absolut) (2985 kPaA). Untuk menghitung tekanan saturasi pada TX Valve
tekanan saturasi R-410A pada 120
o
F jatuh tekanan.
38
Langkah 7. Cari temperatur sub-cooling yg dibutuhkan R-410A (cair
jenuh) pada TX Valve
39
40
3. Sizing Suction Lines
Suction line dengan satu riser
sebuah air cooled chiller
dengan evaporator terpisah
(remote evaporator)
41
42
10
ASHRAE Handbook Refrigeration, Chapter 2, 2006.
Catatan untuk Tabel 10 :
43
Langkah 1. Estimasi ukuran suction line
Gunakan Tabel 10. dengan diameter 3 1/8 ,
didapat kapasitas pendinginan 57,1 tons (200,8 kW)
Langkah 2. Koreksi untuk kondisi operasi aktual
Untuk beban penuh, condensing temp. 120
o
F perlu dikoreksi
bagian bawah Tabel 10.
Langkah 3. Hitung T aktual
Catatan 5 pada Tabel 10. untuk menghitung beda temperatur saturasi
berdasarkan kondisi desain aktual.
44
Langkah 4. Hitung jatuh tekanan aktual
Pada Tabel 10. dibagian atas, jatuh tekanan untuk 40
o
F, perubahan temperatur
jenuh untuk panjang ekuivalen 100 ft (30,5 m) adalah 1,93 psi (13,3 kPa).
Untuk suction pipa diameter 1 3/8 memiliki
temperatur drop 1,2
o
F dan p=1,16 psi sdh
mencukupi/dpt diterima.
Langkah 5. Pada beban minimum di riser, konfirmasi apakah minyak
pelumas dapat kembali
Hitung kapasitas minimum :
45
Dengan Tabel 11, pipa 3 1/8 (79 mm) dengan temperatur refrigeran 50
o
F (10
o
C),
maka kapasitas minimum yg diizinkan adalah 15,7 tons ( 55,2 kW).
Tabel 11. ini berdasarkan condensing temperature 90
o
F (32,2
o
C).
Untuk berbagai condensing temperature, lihat faktor koreksi dibagian bawah Tabel.
Karena kapasitas minimum yg diizinkan (12,6 tons) > kapasitas minimum (10 tons),
maka suction pipe 3 1/8 terlampau besar untuk aliran didalam riser.
Dengan ukuran riser tsb. kapasitas minimum 25 tons (88 kW) (misalnya tandem 2 buah
scroll compressors) dapat terpenuhi.
46
47
Solusi : kurangi ukuran riser satu tingkat dan ulangi langkah 5 agar
kondisi minimum dapat tercapai.
Ukuran pipa riser menjadi 2 5/8 (67 mm) dgn pipa horisontal 3 1/8.
Gunakan Tabel 11. cek kapasitas minimum utk riser 2 5/8 (67 mm)
pada condensing temperature 90
o
F (32,2
o
C)
Kapasitas minimum yg diperbolehkan 8,1 tons < dari kapasitas minimum,
sehingga riser 2 5/8" dapat digunakan.
Langkah 6. Dengan dimensi riser yg baru, hitung jatuh tekanan
suction line aktual
48
Jatuh tekanan pada suction line terdiri merupakan jumlah dari pipa horisontal 3 1/8 (79 mm)
dgn pipa vetikal 2 5/8 (67 mm). Panjang ekuivalen pipa vertikal 42 ft (12,8 m).
Berdasarkan Tabel 10. kapasitas pipa 2 5/8 adalah 35,8 tons (125,87 kW).
Untuk menghitung temperatur drop suction line vertikal Catatan 3 pada Tabel 10.
Tabel 10. bagian atas, jatuh tekanan untuk 40
o
F saturation temperature,
panjang ekuivalen 100 ft 1,93 psi (13,3 kPa).
49
Untuk pipa horizontal 3 1/8, dengan panjang ekuivalen 22 ft (6,7 m) :
50
51
4. Sizing Discharge Lines
Indoor process chiller with remote air-cooled condenser, single riser
Refrigeran : R-22
Pipa : copper pipe , tipe L
Temperatur evaporator : 20
o
F (-6,7
o
C)
Saturated Suction Temperature (SST)
Superheat : 15
o
F
Temperatur kondenser : 110
o
F
Discharge temperatur : 140
o
F (60
o
C)
Kapasitas pendinginan : 250 ton (880 kW), dua sirkuit,
dengan turn down sampai dengan 33 %.
Panjang eq. discharge lines: pipa horisontal :
bag. bawah 15 ft (4,6m)
bag.atas 10 ft (3 m)
Panjang ekuivalen single discharge riser 110 ft (33,5 m)
52
9
ASHRAE Handbook Refrigeration, Chapter 2, 2006
53
Catatan untuk Tabel 12 :
54
Langkah 1. Estimasi ukuran discharge line
Gunakan Tabel 12. 250 ton didapat pipa 4 1/8 yang mampu untuk 276,1 ton
(970 kW) pada 20
o
F SST.
Langkah 2. Koreksi untuk kondisi operasi aktual
Gunakan Tabel 12. bagian bawah, untuk koreksi condensing
temp. 110
o
F.
Langkah 3. Hitung T aktual
Gunakan Notes 5 Tabel 12.untuk menghitung beda antara saturation
temperature dengan aktual :
55
Langkah 4. Hitung jatuh tekanan aktual
Pada Tabel 12. dibagian atas, jatuh tekanan untuk 1
o
F, perubahan
temperatur jenuh untuk panjang ekuivalen 100 ft (30,5 m) adalah 3,05 psi.
Untuk discharge pipa diameer 4 1/8 memiliki temperatur drop
0,86
o
F dan pressure drop 2,61 psi sdh mencukupi/dpt diterima.
56
Langkah 5. Pada beban minimum di riser, konfirmasi apakah minyak
pelumas dapat kembali
Temperatur discharge aktual dan condensing temperatur
adalah 140
o
F dan 110
o
F.
Dengan bantuan Tabel 13. kapasitas minimum yg diizinkan
Sebesar 62 tons (218 kW).
Karena kapasitas minimum sistem (82,5 tons) > kapasitas riser (62 tons)
riser dapat digunakan.
57
15
ASHRAE Handbook Refrigeration, Chapter 2, 2006
Tabel 13. Kapasitas Minimum untuk discharge riser R-22
15
58
5. Sizing Hot Gas By-pass line
59
Refrigeran : R-407C
Kapasitas pendinginan : 30 tons, dengan tandem kompressor ulir
Kapasitas minimum : 5 tons
Kapasitas kompressor minimum : 15 tons untuk tiap kompressor
Temperatur evaporator : 26
o
F (-3,3
o
C)
Temperatur kondenser : 120
o
F dan turun sampai 80
o
F pada
saat beban minimum
Panjang ekuivalen pipa : 10 ft (3 m)
60
Langkah 1. Estimasi ukuran valve HGBP
Langkah 2. Pilih valve HGBP
Tabel 14 (dari Sporlan)
Untuk kapasitas 10 tons, 26
o
F temperatur evaporator dan
80
o
F condensing temperatur diperoleh jenis valve ADRHE-6
kapasitas 9,43 tons.
Dapat digunakan pipa berdiameter 5/8, 7/8 atau 1 1/8 solder connection.
HGBP valve = Minimum compressor capacity Minimum system capacity
HGBP valve = 15 tons 5 tons = 10 tons
(HGBP valve = 52.8kW-17.6 kW = 35.2 kW)
61
Langkah 3. Estimasi dimensi pipa untuk HGBP
Gunakan Tabel 15. Untuk kapasitas 10 tons, pipa 1 1/8 mampu
untuk kapasitas 8,5 tons pada 20
o
F SST.
Panjang pipa ekuivalen (10 ft) hanya 10 % dari panjang ekuivalen
pada tabel (p=3,3 psi/100ft) kapasitas pipa diameter 1 1/8 terlampau besar.
Pilih diameter 7/8 deliver 4,2 tons.
Pada beban penuh perlu koreksi untuk temperatur kondenser aktual 80
o
F.
Dari faktor koreksi (bag.bawah Tabel 15.) :
Actual capacity = Table capacity 0.787
Actual capacity = 4.2tons 0.787 = 3.31tons
Langkah 4. Hitung T aktual
Catatan nomor 5 pada Tabel 15. :
62
Langkah 5. Hitung jatuh tekanan aktual
Pada bagian atas Tabel 15. jatuh tekanan untuk 1
o
F perubahan
saturated temperatur dengan panjang ekuivalen 100 ft adalah sebesar 3,3 psi.
Jatuh tekanan pipa diameter 7/8 (2,42 psi) < P Tabel 15. dapat menjaga aliran
refrigeran pada kapasitas minimal.
Sebagai perbandingan :
Diameter 1 1/8 P = 0,65 psi P OK tapi volume refrigeran .
Diameter 5/8 P = 13,65 psi kecepatan refrigeran menyebabkan noise.
HGBP valve akan membuka pada 6
o
F diatas SST (26
o
F) 32
o
F.
Pada saat SST 26
o
F HGBP valve akan menyalurkan refrigeran yg ekuivalen
dengan beban 10 tons dari discharge line menuju inlet evaporator.
63
Tabel 14. HGBP Valve Sizing (Sporlan)
64
12
ASHRAE Handbook Refrigeration, Chapter 2, 2006.
Tabel 15. Tabel Line Sizing R-407C (tons)
12
65
Catatan untuk Tabel 15.
66
67
8 m
t
1
= 30
o
C
P
1
= 1525 kPa
1
2
R 507A
t
2
, P
2
= ?
Liquid line
Dari Tabel R 507A, pada t =30
o
C tekanan saturasi = 1459 kPa
Refrigeran dalam kondisi SUBCOOLED
Pada t =30
o
C densiti liquid = 1022,6 kg/m
3
Pada t =30
o
C densiti liquid = 1022,6 kg/m3
Kerugian tekanan akibat ketinggian 8 m = g h = 1022,6 x 9,81 x 8 =
Jika kerugian gesekan pada riser diabaikan, maka tekanan pada
Titik 2 = 1525 -80,25 = 1444,75 kPa < dari tekanan saturasi 1459 kPa
Artinya : sejumlah cairan akan flashing menjadi uap dan temperatur akan
turun sampai pada temperatur saturasi (pada tekanan saturasi).
Uap yang terkandung didalam cairan masuk ke katup ekspansi akan
menjadi hambatan.
80253,65 Pa = 80,25 kPa
68

Anda mungkin juga menyukai