• Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas ( >
235ocelcius), dan air yang tersedia di reservoir amat sedikit
jumlahnya.
• Seperti terlihat digambar, cara kerjanya adalah uap dari sumber
panas bumi langsung masuk ke turbin melalui pipa. kemudian
turbin akan memutar generator untuk menghasilkan listrik.
• Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua yang telah digunakan
pada Lardarello, Italia pada tahun 1904.
• Jenis ini adalah cocok untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan
gas yang tinggi.
• Bilamana uap kering tersedia
dalam jumlah lebih besar,
dapat dipergunakan PLTP jenis
condensing, dan dipergunakan
kondensor dengan
kelengkapan nya seperti
menara pendingin dan
pompa, Tipe ini adalah sesuai
untuk kapasitas lebih besar.
• Contoh adalah PLTP Kamojang
1 x 30 MW dan 2 x 55 MW,
serta PLTP Drajad 1 x55 MW.
Wt (usaha out )
Wk (usaha in )
• Untuk itu perlu di cari terlebih dahulu nilai enthalpy outlet turbin
(h5) pada kondisi aktual.
• Nilai h5 (enthalpy exhaust turbin aktual) di dapa dari persamaan :
Dimana :
Wt = Daya turbin
ṁ = Steam flow inlet turbine
wts = kerja turbin kondisi
• Pada saat pengambilan data performa turbin didapat flow steam yang di
pakai oleh auxiliary steam untuk menyerap NCG yang terkandung didalam
uap yang tidak terkondensasi didalam kondensor yaitu dengan
menggunakan ejektor.
• Jadi steam flow inlet turbine diperoleh dari persamaan :
Steam flow inlet turbine = Main steam flow - Steam ejector flow
Dimana :
ṁ = Main steam flow atau uap yang di pakai (kg/h)
Ẇ = Daya output atau daya yang dibangkitkan (kW)
8. Menghitung Nilai Heat Rate
• Untuk menghitung nilai heat rate menggunakan persamaan :
• Turbine Heat Rate = TSR (h4)
9 . Menghitung Effisiensi Termal Turbin
• Untuk menentukan nilai effisiensi termal turbin dapat dihubungkan
dari nilai heat rate, dengan persamaan :
Dimana :
𝐸𝑘 = energi pada state k (kW)
ℎ𝑘 = entalpi pada state (kJ/kg)
ℎ0 = entalpi pada temperatur lingkungan (kJ/kg)
𝑆k0 = entropi spesifik pada state k (kJ/kg.K)
𝑆o0 = entropi spesifik udara pada temperatur lingkungan(kJ/kg.K)
𝑇0 = temperatur lingkungan (◦C)
• Sebelum menghitung efisiensi eksergi dari setiap unit/komponen,
maka dihitung juga eksergi loss pada setiap unit dengan persamaan
sebagai berikut:
• Dengan demikian, dapat dihitung efisiensi eksergi dari setiap unit yang
membandingkan antara energi masuk sebagai eksergi yang digunakan dengan
eksergi keluaran sebagai energi yang termanfaatkan dengan persamaanberikut
ini:
• Selain itu, dihitung juga efisiensi eksergi overall dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi PT. Indonesia Power UPJP Kamojang dengan
persamaan berikut:
dimana :
• ƞJI = efisiensi eksergi
• Ẇnet = daya listrik netto
• Ḗin = eksergi total yang masuk ke plant.
Perhitungan Kerugian Eksergi BerdasarkanTermoekonomi
• Perhitungan biaya kerugian energi dari pembangkit listrik tenaga panas
bumi PT. Indonesia Power UPJP Kamojang dengan menggunakan acuan
pada Tarif Dasar Listrik (TDL) per kWh.
• Tarif Dasar Listrik di Indonesia per bulan Maret 2018 untuk golongan I-4/TT
dengan batas daya lebih dari 30.000 kVa adalah sebesar 1.467,28 Rp/kWh,
sehingga persamaan berikut yang digunakan untuk menghitung biaya
kerugian energi pada PLTP Kamojang :
• 𝐶 = 𝐸 𝑥 DTL𝑥 ℎ𝑜urs
dimana :
• 𝐶 = biaya rugi energi (Rp/bln)
• 𝐸 = Energi loss (kW)
• DTL = Tarif Dasar Listrik (Rp/kWh)
• ℎ𝑜ur𝑠 = waktu operasi
Asumsi
• Asumsi yang digunakan untuk mempermudah dalam penyelesaian permasalahan adalah sebagai
berikut :
1. Setiap komponen siklus dianalisis sebagai volume atur pada kondisi tunak.
2. Pompa beroperasi secara adiabatik
3. Generator memiliki efisiensi sebesar 98%.
4. Efek energi kinetik dan potensial diabaikan.
Gambar 2. Diagram T-s. Siklus Single Flash pada PLTP Kamojang Unit II
Enthalpi h3, masukan tubin P=600kPa,
0
T=170,75 C
• Untuk menghitung nilai entahalpi masuk turbin menggunakan
hitungan interpolasi;
y y1 x x1
y2 y1 x2 x1
y y
y 2 1 x x1 y1
x2 x1
dikethui : 0,6 MPa, T 170,750 C
Ta 158,830 C ha 2756,2kJ / kg , sa 6,7593kJ / Kg .0 K
Tc 2000 C hc 2850,6kJ / kg sc 6,9613kJ / kg 0 K
2850,6kJ / kg 2756,2kJ / kg
h3
200 C 158,83 C
0 0 170, 75 0
C 158,830
C 2756,2kJ / kg
h3 2.783,5kJ/kg
Enthalpi s3, masukan tubin P=600kPa,
T=170,75 C0
• Efisiensi Sistem
=
• Dalam menghitung nilai
eksergi setiap statenya
digunakan data
temperature, tekanan
dan laju aliran pada
setiap state.
• Berikut gambar state
pada PT. Indonesia
Power UPJP Kamojang :
- Dengan diketahui entalpi uap, ℎ2 adalah sebesar 2767,1 kJ/kg,entalpi keluaran state 2 menuju
state 7, ℎ7 adalah sebesar 2059,45kJ/kg dan entalpi keluaran state 2 menuju state 3, ℎ3
adalahsebesar 2783,53 kJ/kg. Sehingga perhitungannya adalah :
• Setelah diperoleh nilai kualitas fraksi kekeringan, 𝑋2 maka dapat
dihitung nilai massa laju aliran dari state 2 menuju state 3
dengansebagai berikut :
• dan persamaan
berikut perhitungan energi loss dan efisiensi eksergi setiap unit :
• Selanjutnya, dapat dihitung efisiensi eksergi overall.
• Dengan menggunakan persamaan
• Dimana, sebelum menghitung efisiensi eksergi, dihitung terlebihdahulu 𝑊𝑛𝑒𝑡 yaitu daya
listrik netto dari plant, dengan persamaan berikut :