Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Makalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 3
2.2 Prinsip Kerja PLTP 4
2.3 Peralatan pada PLTP 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam
yang melimpah, salah satunya minyak bumi yang diolah untuk digunakan sebagai
bahan bakar. Namun dengan berkembangnya dunia industri, bahan bakar minyak
menjadi dilema, karena kandungan minyak bumi di dunia semakin menipis
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu perlu
adanya bahan bakar alternatif, yaitu panas bumi.
Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu
pemanfaatan tidak langsung dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan tidak
langsung yaitu memanfaatkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik.
Sedangkan pemanfaatan langsung yaitu memanfaatkan secara langsung panas
yang terkandung pada fluida panas bumi untuk berbagai keperluan. Fluida panas
bumi bertemperatur tinggi (>225oC) telah lama digunakan di beberapa negara di
dunia untuk pembangkit listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Energi Panas Bumi di bumi dan Indonesia
2. Sistem Hidrothermal
3. Jenis Energi Panas Bumi
4. Pengertian, Prinsip Kerja serta Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga
panas Bumi

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Energi Panas Bumi di bumi dan Indonesia
2 Mengetahui Sistem Hidrothermal
3 Mengetahui Jenis Energi Panas Bumi
4 Mengetahui Pengertian, Prinsip Kerja serta Peralatan pada Pembangkit
Listrik Tenaga panas Bumi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat
di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari
reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka
uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik.

3
2.2. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture
Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang
melaluiVent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
b. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan
ke Separator (Cyclone Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure
steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium,
Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
c. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang
akan masuk ke dalam Turbin.
d. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi
Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima
oleh sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan
menyebabkan generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi
konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.

4
e. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
f. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam
Condensor dengan sistemJet Spray (Direct Contact Condensor).
g. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap
lagi oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensorsebagai media
pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
h. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk keCooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan
dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor
sebagai media pendingin.
i. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
j. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
k. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.

2.3 Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi
juga dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-
valve tsb ada yang dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang
dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve
untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding),
saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir
sangat kecil agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur,
dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas
secara tiba-tiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan
mendadak dapat dihindarkan.

5
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt
Valve yang merupakan Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air
ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang terbawa, bola akan naik dan
menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan akan menyebabkan Bursting Disc
pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.

b. Steam Receiving Header


Steam Receiving Header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa
sumur produksi sebelum uap tersebut dialirkan menuju turbin.
c. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur
dalam aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi
adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping
dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke
dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir

6
keatas. Uap yang keluar dari separator jenis ini mempuyai tingkat
kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari
jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.
d. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiran
butiran air yang masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap
tersebut memasuki turbin. Sehingga demister dipasang tidak jauh dari
turbin uap.
e. Silincer

Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis


untuk mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur
yang akan disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan
yang luar biasa hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa
perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka
diperlukan Silencer untuk mengurangi kebisingan dan biasanya juga
mengontrol aliran fluida yang akan dibuang. Apabila fluida dari sumur
berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang yang
diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.

f. Turbin Uap

Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan


energi dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu
turbin. Sudu – sudu turbin ini memutar poros, poros karena dikopling
dengan generator, maka akan menggerakkan generator yang akan
menghasilkan listrik. Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :
 Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara
luar (Atmospheric Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga
turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin langsung
dibuang ke udara.

7
 Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini
uap keluar dari turbin dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.
g. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air


dengan cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses
terjadinya vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.
Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah
uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai
kesetimbangan massa dan energi. Pada volume yang sama, air akan
mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap. Sehingga
jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor,
kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena
sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang
disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan
volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan
dalam kondensro menjadi vakum.

h. Main cooling waterpump

Main cooling waterpump adalah pompa yang bertugas untuk


memompakan air kondensat dari kondensor menuju ke menara pendingin.

i. Main Cooling Tower


Fungsi dari menara pendingin adalah menurunkan temperaturair
kondensat yang keluar dari kondensor. Air kondensat yang telah
diturunkan temperaturnya ini sebagian akan dikembalikan ke kondensor
untuk emngkondensasikan fluida berikutnya dan sebagian lagi akan
dialirkan ke sumur injeksi untuk dikembalikan ke dalam perut bumi.
Menara pendingin terdapat dua jenis yaitu Mechanical Draft
Cooling Tower dan Natural Draught Cooling Tower. Pada Mechanical
Draft Cooling Tower, air panas dari kondensor disemprotkan pada
strukutur kayu berlapis yang disebutt fill. Udara yang dilewatkan pada
bagian bawah fill dan air jatuh dari bagian atas fill. Ketika air mengalir
melawati rangkaian fill tersebut, maka perpindahan panas akan terjadi

8
dari air ke udara. Ciri khas dari menara pendingin jenis ini adalah
terdapatnya kipas angina (fan) di bagian atas menara yang kecepatannya
dapat diatur sesuai dengan kondisi udara diluar dan beban dari turbin.
Fungsi dari fan ini adalah mengatur aliran udara pendingin. Natural
Draught Cooling Tower adalah menara pendingin yang bekerja dengan
prnsip hamper sama dengan Mechanical Draft Cooling Tower, hanya saja
aliran udara pendingin pada Natural Draught Cooling Tower tidak
berasal dari fan, aliran udara pendingin pada menara pendingin jenis ini
terjadi sebagai akibat dari bentuk fisik menara yang berbentuk corong
tinggi terbuka ke atas. Saat ini Mechanical Draft Cooling Tower lebih
umum digunakan dibandingkan Natural Draught Cooling Tower.
j. Reinjection Pump
Reinjection pump adalah pompa yang digunakan untuk mngalirkan air
hasil pemisahan dan air kondensat kembali ke dalam perut bumi.
k. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka
Non Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan
cara dihisap oleh Ejector .

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil studi mengenai Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi adalah sebagai berikut :
1. Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal
yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya
yang mempunyai temperature sedang (150‐225oC). Pada dasarnya sistem
panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas
dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan
secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan,
sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak
antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi
pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).
2. Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi adalah suatu pembangkitan listrik
yang menggunakan panas bumi sebagai tenaga pembangkitannya.
3. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai