ANALISA VARIASI DIAMETER DAN VARIASI DESIGN BY-PASS PADA SISTEM PERPIPAAN
ROPP-030.
Abstrak
Suatu sistem perpipaan membutuhkan adanya by-pass yang digunakan sebagai jalur alternatif apabila main line
mengalami kerusakan atau dalam keadaan maintenance. Untuk perancangan by-pass suatu system perpipaan perlu
dilakukan stress analysis dan flexibility analysis. Analisa ini berguna untuk melihat apakah system by-pass tersebut
memenuhi code untuk diaplikasikan. Dalam perancangan by-pass system perpipaan ini perlu dilakukan variasi, baik
itu variasi diameter ataupun design. Penelitian ini membahas tentang variasi terhadap diameter dan design by-pass
pada sistem perpipaan ROPP 030. Yang dianalisa dengan menggunakan bantuan software CAESAR 5.1. Dari hasil
analisa yang telah dilakukan diperoleh nilai tegangan maksimum adalah 249422.4 Kpa dengan Allowable stress
183400.5 Kpa pada load case Occasional yang terjadi pada design alternatif 2 diameter 8 inchi dan nilai
displacement maksimum yang terjadi adalah 5.781 mm ke arah negatif pada sumbu z dengan allowable
displacement 5 mm yang terjadi pada design alternatif 1 diameter 4 inchi. Sebelum melakukan analisa menggunakan
CAESAR 5.1 perlu dilakukan analisa pressure input pada by-pass dengan menggunakan software ANSYS. Dari
analisa pressure input diperoleh nilai pressure input maksimum sebesar 20.1 kg/cm2 yang terjadi pada by-pass
diameter 4 inchi.
Kata Kunci : by-pass, stress analysis, flexibility analysis, CAESAR II, ANSYS.
1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini hampir seluruh aspek
kehidupan menggunakan teknologi. Dan untuk
perkembangan teknologi dibutuhkan sumber daya
alam yang cukup. Oleh karena itu, banyak pihak yang
melakukan eksplorasi sumber daya alam di seluruh
dunia. Salah satu sumber daya alam yang banyak
dicari adalah minyak dan gas bumi.
Banyak teknologi yang dikembangkan untuk
menunjang kegiatan eksplorasi minyak dan gasbumi.
Baik itu digunakan untuk kegiatan eksplorasi ataupun
distribusi. Salah satu teknologi yang digunakan untuk
kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi adalah
sistem perpipaan. Sistem perpipaan ini digunakan
untuk mengalirkan minyak dan gas hasil eksplorasi
baik itu dari suatu sistem produksi atau antar sistem
produksi.
Suatu sistem perpipaan yang digunakan untuk
kegiatan eksplorasi melwati proses perancangan yang
cukup rumit dan panjang. Hal ini dikarenakan
ketersediaan lahan dan finansial yang terbatas untuk
mengakomodasi sistem perpipaan dalam suatu sistem
produksi. Selain itu suatu sistem perpipaan juga
dirancang untuk tetap beroperasi meski dalam keadaan
maintenance. Karena apabila sistem perpipaan
berhenti dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan perusahaan merugi dengan jumlah yang
tidak kecil.
Dasar Teori
Sistem Perpipaan
F
A
dengan :
= tegangan (N/m2)
F
= gaya tegak lurus terhadap potongan (N)
A
= luas (m2)
Regangan (strain)
Jika sebuah batang diberikan pembebanan langsung
kemudian timbul tegangan, panjang batang akan
berubah. Jika panjang awal batang adalah L dan
perubahan panjang batang adalah L, maka regangan
adalah hasil dari sebagai berikut :
Regangan () =
Perubahan Panjang
Panjang Awal
L
L
Catatan :
1.) Kriteria A : Tidak Perlu dianalisis
2.) Kriteria B : Harus dikoreksi dengan metode
sederhana yang ada
3.) Kriteria C : Detail analisis harus dihitung
dengan computer.
PD Fax
4t n
A
2
b
4 S t2 S L S h
Beban Occasional
Stress yang terjadi pada beban occasional
merupakan jumlah stress longitudinal akibat tekanan,
berat, dan beban sustain lain serta stress yang
dihasilkan oleh beban occasional misalnya angin atau
gempa. Stress ini tidak boleh melebihi 1.33Sh.
2
b
4St2 S L kSh
Beban Ekspansi
Stress yang diakibatkan oleh adanya ekspansi
termal dan atau displacement Se akan dihitung dengan
persamaan:
Se
2
b
4 St
(2.26)
1
Se
Z
ii M i
iO M O M t
2
(2.27)
Se
1000
Z
dengan :
=
S
ii M i 2 iO M O 2 M t 2
t
i
Z
S
=
=
Sc
Sh
f
S
=
=
=
=
i
o
Fax
atau
(2.28)
Dengan :
Sb
ii M i 2 iO M O 2
Z
1000 ii M i iO M O
2
Sb
St
Mt
1000 M t
psi atau St
kpa
2Z
2Z
Se S a
dan
Dimana :
L
=
Z
S
=
=
10 ZS
W
Node
Cases
Actual
Stress
(Kpa)
Allowable
Stress
(Kpa)
Ratio
Remark
599
Hidrotest
55171.8
241316.5
22.9
Pass
599
Sustain
49712.6
137895.1
36.1
Pass
69
Occasional
56336.0
183400.5
30.7
Pass
90
Occasional
92982.1
183400.5
50.7
Pass
58
Expansion
21780.0
323236.7
6.7
Pass
69
Expansion
22128.8
322636.8
6.9
Pass
90
Expansion
47863.3
323165.0
14.8
Pass
Pressure
(kg/cm2)
20.1
18.1
14.9
8.46
Node
Cases
Actual
Stress
(Kpa)
Allowable
Stress
(Kpa)
Ratio
Remark
220
Hidrotest
60495.4
241316.5
25.1
Pass
220
Sustain
45196.6
137895.1
32.8
Pass
220
Occasional
45707.8
183400.5
24.9
Pass
200
Occasional
71482.1
183400.5
39.0
Pass
20
Expansion
23576.9
323543.4
7.3
Pass
20
Expansion
17115.7
322362.2
5.3
Pass
200
Expansion
33518.7
323405.1
10.4
Pass
Cases
Actual
Stress
(Kpa)
Allowable
Stress
(Kpa)
Ratio
Remark
599
Hidrotest
71499.9
241316.5
29.6
Pass
500
Sustain
34775.2
137895.1
25.2
Pass
69
Occasional
37092.3
183400.5
20.2
Pass
Node
Cases
Actual
Stress
(Kpa)
90
Occasional
44730.9
183400.5
24.4
Pass
660
Hidrotest
52992.7
241316.5
22.7
Pass
660
Expansion
27511.7
313280.5
8.8
Pass
660
Sustain
57126.5
137895.1
41.4
Pass
69
Expansion
15288.2
328286.5
4.7
Pass
69
Occasional
77617.0
183400.5
42.3
Pass
90
Expansion
18704.4
328409.5
5.7
Pass
90
Occasional
137026.4
183400.5
74.7
Pass
58
Expansion
20584.3
325060.2
6.3
Pass
69
Expansion
38170.6
324776.4
11.8
Pass
90
Expansion
79232.8
325308.2
24.4
Pass
Allowable
Stress
(Kpa)
Ratio
Remark
Forces (N)
Moments (N.m)
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
N17
15
-966
53
344
14
Operasi
N17
15
-749
77
11
Operasi
N17
15
-966
53
344
14
Sustain
N17
-2
-740
63
-6
CASES
Moments (N.m)
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
N17
19
-1152
86
513
-6
Operasi
N17
18
-808
10
99
-4
-10
Operasi
N17
19
-1152
86
513
-6
Sustain
N17
-5
-793
77
-12
Moments (N.m)
Nozzle
Item
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
N17
19
-1345
121
683
-21
-20
Operasi
N17
18
-865
14
120
-29
-27
Operasi
N17
19
-1345
121
683
-21
-20
Sustain
N17
-9
-846
90
-17
CASES
Moments (N.m)
Nozzle
Item
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
N17
18
1749
197
1038
-85
-59
Operasi
N17
17
-979
18
165
-98
-73
197
1038
-85
-59
121
-29
CASES
Operasi
N17
18
1749
Sustain
N17
-16
-952
Forces (N)
Nozzle
Item
CASES
Forces (N)
Moments (N.m)
Cases
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
-7
-187
16
-60
-33
81
Operasi
-14
-161
51
-33
-53
99
Operasi
-7
-187
16
-60
-33
81
Sustain
-9
-290
24
-20
12
Operasi
-7
68
10
-168
-31
108
Operasi
-9
-2
-153
-27
96
Operasi
-7
68
10
-168
-31
108
Sustain
-32
-213
-3
-51
-19
(4010)/A
(4020)/B
Forces (N)
4.4 Analisis
Sistem
Cases
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
-8
48
18
-186
-45
149
Operasi
-22
116
74
-161
-74
185
Operasi
-8
48
18
-186
-45
149
Sustain
-17
-180
28
-53
-25
19
Operasi
-1
503
20
-369
-39
210
Operasi
-4
320
-1
-321
-31
177
Operasi
-1
503
20
-369
-39
210
Sustain
-47
-21
-1
-154
-27
(4020)/B
Moments (N.m)
Kondisi
Cases
Defleksi
(mm)
Node
Orientasi
Dx
-4.517
79
Dy
-3.84
519
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
-7
336
23
-333
-57
231
Operasi
-29
464
101
-319
-94
289
Operasi
-7
336
23
-333
-57
231
Dz
2.301
618
Sustain
-27
-68
32
-111
-29
24
Dx
-3.563
220
Operasi
10
1000
33
-585
-41
337
Dy
-1.971
660
Operasi
640
-7
-483
-27
269
Dz
1.619
909
Operasi
10
1000
33
-585
-41
337
Dx
-4.517
79
Sustain
-64
166
-252
-35
Dy
-3.84
519
Dz
2.301
618
Dx
-0.735
678
Dy
-0.762
670
Dz
-0.346
129
Operasi
(4010)/A
Operasi
(4020)/B
Operasi
By-pass
Moments (N.m)
(4010)/A
Nozzle
Item
Displacement
Forces (N)
Moments (N.m)
Cases
Fx
Fy
Fz
Mx
My
Mz
Operasi
-11
1191
45
-737
-82
438
Operasi
-60
1554
178
-788
-138
564
Operasi
-11
1191
45
-737
-82
438
Sustain
-56
210
45
-248
-42
23
Operasi
37
2283
80
1103
-32
656
Operasi
49
1370
-13
-811
-6
506
Operasi
37
2283
80
1103
-32
656
Sustain
-117
514
-435
-57
-48
Sustain
(4010)/A
(4020)/B
Displacement
Displacement
Kondisi
Operasi
Operasi
Operasi
Sustain
Defleksi
(mm)
Node
Orientasi
Dx
-4.63
79
Dy
-3.731
519
Dz
2.197
Dx
Kondisi
Defleksi
(mm)
Node
Orientasi
Dx
-4792
79
Dy
-3.595
519
618
Dz
2.015
618
-3.447
220
Dx
-3.079
609
Dy
-1.96
660
Dy
-1915
660
Dz
1.381
160
Dz
1.37
170
Dx
-3.447
220
Dx
-4.792
79
Dy
-1.96
660
Dy
-3595
519
Dz
1.381
160
Dz
2.015
618
Dx
-0.38
678
Dx
-0.199
220
Dy
-0.506
670
Dy
-0.319
518
Dz
0.231
598
Dz
0.145
618
Operasi
Operasi
Operasi
Sustain
Operasi
Operasi
Operasi
Sustain
Defleksi
(mm)
Node
Orientasi
Dx
-4697
79
Dy
-3.67
519
Dz
2.122
618
Dx
-3.25
220
Dy
-1947
660
Dz
1.39
160
Dx
-4.697
79
Dy
-3.67
519
Dz
2.122
618
Dx
-0.261
220
Dy
-0.38
898
Dz
0.183
598
5.1. Kesimpulan
Dari analisis Data yang telah dilakukan diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1.
5.2. Saran
1.