Anda di halaman 1dari 92

DESIGN III : GENERAL ARRANGEMENT AND SAFETY PLA

DEPARTMENT OF MARINE ENGINEERING


FACULTY OF MARINE TECHNOLOGY - ITS

Data Mahasiswa
Semester/ Tahun Ajaran : Genap Tahun 2016/2017
Nama : Tan Ali Al Ayubi
NRP : 4211646000028
Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji, M.Sc

Data Kapal
Nama Kapal MV ALITAN - II
Tipe Kapal Bulk Carrier
Jarak Pelayaran Cigading - Jeddah (4665 Nautical Miles)
Waktu Pelayaran 13 Hari
Lpp 196.6 m
Lwl 202.5 m
B 33.0 m
H 17.6 m
T 10.2 m
Cb 0.78
Vs 15.4 knots

Data Rule & Regulation Yang Digunakan


Classification Society : BV
Statutory : Solas CH-2/II, Fire Safety Code, STCW, dan ILO
Tonnage Measurement Convention 1969
Flag State : Indonesia

Worked By Agreed By
Rev. Date of Information
Name Initial Lecturer Initial
Tan Ali Al Ayubi Ir. Amiadji, M.Sc
DATA KAPAL
A. Data Utama Kapal
Tipe Kapal Bulk Carrier Cm 0.987
Panjang (Lpp) 196.6 m Cb 0.78
Lebar (B) 33 m Cp 0.8
Tinggi geladak (H) 17.6 m
Diperoleh berdasarkan Speed
Sarat air (T) 12.8 m Length Ratio menurut NSP
Kecepatan dinas (Vs) 15.4 knot

B. Perhitungan Awal
1. MENENTUKAN Lwl 4. MENENTUKAN Am
l = (1 + 3%) Lpp Am = Cm x B x T
= (1 + 3%) 134 = 416.9088
= 202.50 meter

2. MENENTUKAN Ldisplacement 5. MENENTUKAN Vdisp


Lwl = 202.498 Vdisp = Cb x Lwl x B x T
L disp = 1/2*(Lpp+Lwl) = 66717.42 meter3
199.549 meter
654.68 feet
3. MENENTUKAN Speed Length Rat 6. MENENTUKAN Berat Displasmen (▲)
ngth Ratio = Vs/√Ldisp ▲ = ▼x ρ air laut
= 0.601875 = 68385.36 ton

7. MENENTUKAN Luas Permukaan Basah (S)


S= 1.025*Lpp((CbxB)+(1.7*T))
= 9859.121375 m2

Data Kapal Lengkap


Length Between Perpendicular Lpp 196.6 meter = 645.013 feet
Length on The Waterline Lwl 202.498 meter = 664.364 feet
Lebar B 33 meter = 108.268 feet
Sarat Air T 12.8 meter = 41.9948 feet
Ship Service Speed Vs 15.4 Knots = 7.9156 m/s
Volume Displacement � 66717.4 m3
Mass Displacement ∆ 68385.4 Ton
Block Coefficient Cb 0.78
Midship Coefficient Cm 0.987
Prismatic Coefficient Cp 0.8
Tinggi Geladak H 17.6

Rute Kapal Tanjung Priok (Indonesia) - Jeddah (Arab Saudi)


Jarak antar pelabuhan Tanjung Priok-Jeddah 8640 km = 4665 Nautical Miles
Waktu ke Pelabuhan Tanjung Priok-Jeddah 303 Hour 12.6218 Days

Muatan : Massa
Kacang Tanah Kupas = 753 kg/m3 0.753 ton/m3
Gandum = 769 kg/m3 0.769 ton/m3
TAHANAN & PROPULSI KAPAL
Metode : Harvald & Guldhammer

Data Ukuran Utama Data Pendukung Menghitung Froude Number Menghitung Reynold
LBP = 196.6 m L/(V^1/3)= 4.99
LWL = 202.5 m ν = 0.000001188 m2/s Fn = vs/ √g x L Rn =( vs.L)/
B= 33 m g= 9.81 m/s2 vs dalam m/s vs dalam m/s
T= 12.8 m B/T = 2.58 vs = 7.92176 m/s Rn =
H= 17.6 m LCB = 1.414 m Fn = 0.178
Cb = 0.78 Dimana :
Cm = 0.987 V = Volume Displ (m3) *Fn digunakan untuk menghitung *Rn digunakan untuk men
Cp = 0.8 ν = Viskositas Kinematis (m2/s) Koefisien Tahanan Sisa (Cr) Koefisien Tahanan Gesek
vs = 15.4 Knots g = Percepatan Gravitasi (m/s2)
Menghitung WSA Koefisien Gesek (Cf) Koefisien Tahanan Sisa (Cr)
Menurut Rumus I.T.T.C 1957 Koefisien Tahanan Sisa dicari dengan menggunakan gr
S = 1.025L( Cb x B + 1.7T) Cf = 0.075 / (LogRn - 2)^2 diagram guldhammer. Nilai-nilai yang menentukan nila
S luasan permukaan basah (m2) menurut diagram guldhammer adalah nilai rasio panjan
Cf = 0.001475128 dengan volume displacement, dan nilai Cp.
S= 9859.22 m2

L/(V^1/3)= 4.99
Koreksi 10^3 Cr terhadap B/T = 2,5 Cp = 0.8
Nilai 10^3 x Cr pada grafik Guldhammer digunakan pada kapal
dengan ratio B/T = 2,5. Untuk kapal tidak dengan ratio B/T= 2,5 *(1)
maka diperlukan koreksi sebagai berikut : L/(V^1/3) 10^3 x Cr
10^3 Cr = 10^3 Cr (B/T=2,5) + Koreksi B/T 4.50 1.400
Koreksi LCB = 0.16(B/T - 2.5) 5.00 1.220
Koreksi LCB = 0.0125 4.99 1.223
10^3 Cr koreksi = 1.24

TAHANAN & PROPULSI KAPAL


Metode : Harvald & Guldhammer *Pada Kecepatan Dinas

Koreksi LCB Penentuan nilai ( ∂10^3Cr/∂LCB) dan 10^3 C


*(2)
Pada metode ini terdapat LCB standart yang digunakan untuk
menyatakan bahwa suatau kapal memiliki letak titik benam longitudinal
yang dipandang sebagai letak yang terbaik dan memberikan tahanan
yang kecil, informasi tersebut diringkas dalam kurva 5.5.15.

*(1)
∆LCB = LCB Ship - LCB Standard
Fn = 0.178
Cp = 0.8
Cp ( ∂10^3Cr/∂LCB)
0.8 0.110

Maka nilai ( ∂10^3Cr/∂LCB) adalah :


0.110
% LCB Standard = 0.18 % Mencari 10^3 x Cr2
LCB Standard = 0.365 10^3Cr2 = 10^3Cr1 + (( ∂10^3Cr/∂LCB)*|∆L
∆LCB = 1.050 10^3Cr2 = 1.351
Cr = 0.001351

TAHANAN & PROPULSI KAPAL


Metode : Harvald & Guldhammer *Pada Kecepatan Dinas

Perhitungan Tahanan Tambahan Tahanan Udara dan Kemudi Sea Margin


L= 202.5 m
Menurut buku "Tahanan dan Propulsi Kapal" Tahanan Udara Penambahan nilai tambahan total men
bab 5, 5.2.4, Koefisien penambahan tahanan 10^3 Caa = 0.07 daerah pelayaran :
untuk korelasi model - kapal umumnya
ditentukan sebagai berikut Tahanan Kemudi Pelayaran Atlantik
10^3 Cas = 0.04 utara ke barat,
L 10^3Ca
100 0.4 v Maka Koefisien Tahanan Udara dan Taha- Pelayaran Pasifik,
150 0.2 nan Kemudi adalah : Pelayaran Australia
200 0.0 dan Atlantik Selatan
202.5 -0.010 Caa = 0.00007
Cas = 0.00004 Pelayaran Asia Timur
Ca = -0.00001 dan Atlantik Utara
ke Timur
Perhitungan Tahanan Total

Ct = Cf + Cr + Ca + Caa + Cas Penambahan Tahanan akibat area pelay


Rt = 1/2*Ct*ρ*S*(vs^2)
Ct = 0.00293 Rt = (Rt) + (Rt x 15%)
Rt = 927707.6 N Rt = 1066.864
Rt = 927.7076 kN

Keterangan :
<= Diubah sesuai data kapal dan koefisien dari grafik
<= Hasil Perhitungan
<= Hasil Akhir Perhitungan
<= Hasil Tahanan Total
Menghitung Reynold Number

Rn =( vs.L)/ ν
vs dalam m/s
1350300000

*Rn digunakan untuk menghitung


Koefisien Tahanan Gesek (Cf)

Tahanan Sisa (Cr)


dengan menggunakan grafik
ilai yang menentukan nilai Cr
adalah nilai rasio panjang garis air
dan nilai Cp.

cepatan Dinas

0^3Cr/∂LCB) dan 10^3 CR2


r/∂LCB) adalah :

1 + (( ∂10^3Cr/∂LCB)*|∆LCB|)

cepatan Dinas

Sea Margin

han nilai tambahan total menurut

Summer Winter
15% 20%
Summer Winter
15% 30%
Summer Winter
12% 18%

Summer Winter
15% 20%

an Tahanan akibat area pelayaran


(Rt) + (Rt x 15%)
kN
TAHANAN & PROPULSI KAPAL
Metode : Holtrop *Pada Kecepatan Dinas

Data Kapal
Range of variables for statistical power prediction methode at MARIN LBP = 196.6
Ship Type Max.Fn Cp L/B B/T LWL = 202.50
Tanker, Bulk Carrier 0.24 0.73-0.85 5.1 - 7.1 2.4 - 3.2 B= 33
Trawlers, Coaster 0.38 0.55-0.65 3.9 - 6.3 2.1 - 3.0 T= 12.8
Container Ship 0.45 0.55-0.67 6.0 - 9.5 3.0 - 4.0 D= 17.6
Cargo Liners 0.30 0.56-0.75 5.3 - 8.0 2.4 - 4.0 Cb = 0.78
Ro-Ro, car-ferries 0.35 0.55-0.67 5.3 - 8.0 3.2 - 4.0 Cm = 0.987
Cp = 0.8
Batasan Pada Metode Holtrop *(1) Menghitung Cf ( Koefisien Gesek ) *(2) Menghitung Form
-Fn hingga 1,0 Menurut Rumus I.T.T.C 1957 Menurut Metode Holtrop nilai form factor da
-Cp : 0.55 - 0.67 Cf = 0.075 / (LogRn - 2)^2 adalah sebagai berikut :
-B/T : 2.10 - 4.00
-L/B : 3.90 - 14.90 Cf = 0.00148 1 + k1 = 0.93 + 0.487118 x C14 x ((B/L)^
x ((T/L)^0.46106) x ((L/LR)^0.1
x ((L^3/VDispl)^0.36486) x ((1-

C Stern = 8 LR = L x ( 1-Cp + (0.06 x Cp x (LCB/


C14 = 1 + ( 0.011 x C Stern)

Maka :
LR = 46.7486
(B/L) = 0.163
(L/LR) = 4.332

(L/LR) = 4.332
(L^3/VDispl) = 124.46
(1-Cp) = 0.2
C14 = 1.088
1+k1 = 1.3226062

TAHANAN & PROPULSI KAPAL


Metode : Holtrop *Pada Kecepatan Dinas

*(3) Menghitung Luas Permukaan Basah (S) *(4) Menghitung Luas Permukaan Tambahan (Sapp) dan n
Luas Permukaan Basah jika tidak diketahui maka
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
S = L*((2xT)+B)x√Cmx(0.453+(0.4425 x Cb)
-(0.2862 x Cm) - (0.003467x(B/T))
+ (0.3696 x Cwp)
(tanpa menggunakan bulbousbow)
CWP = 0,248 + 0,778 x Cbwl
Cbwl = 0.77

Cwp = 0.7900
S= 9416.15 m2

*(5) Menghitung Tahanan Tambahan (Rapp) Menurut BKI.Vol II, Section 14


Menurut Metode Holtrop nilai tahanan tambahan
dapat dicari dengan menggunakan rumus sbg berikut : Sapp = c1.c2.c3.c4.((1.75.L.T)/100)
Dimana :
RApp = 0.5 x ρ x (Vs^2) x Sapp x (1+k2 eq) x Cf c1 = 1.0
c2 = 1.0
Maka : c3 = 1.0
c4 = 1.0
RApp = 2922.3758 N Maka:
2.922 kN Sapp = 43.999

1+k2 eq = (∑(1+k2 v) x Sapp)/∑Sapp


Maka :
1+k2 eq = 1.4

*(6) Menghitung Tahanan Gesek (Rf)


Menurut Rumus I.T.T.C 1957 tahanan gesek dapat Maka :
dihitung dengan rumus berikut : Rf = (1/2) x Cf x ρ x S x (Vs^2) Rf =

TAHANAN & PROPULSI KAPAL


Metode : Holtrop *Pada Kecepatan Dinas

*(7) Menghitung Tahanan Gelombang (Rw)


Menurut metode Holtrop, tahanan gelombang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rw = c1 x c2 x c5 x Vdispl x ρ x g x exp ( (m1.(Fn^d)) + m2.cos(λ.(Fn^-2)))……N

Dimana :
C1 = 2223105.(C7^3.78613).((T/B)^1.07961).((90-iE)^-1.37565)

C7 = 0.229577*((B/L)^0.33333) Jika nilai B/L < 0.11


C7 = B/L jika 0.11< B/L <0.25
C7 = 0.5-(0.0625(L/B)) jika B/L > 0.25

C2 = EXP(-1.89.√C3)
C3 = 0.56*(Abt^1.5)/(B.T((0.31*√Abt)+TF-Hb))
C5 = 1-((0.8*AT)/(B*T*Cm))

λ = 1.446*Cp - 0.03*(L/B) Jika L/B < 12


λ = 1.446*Cp - 0.36 Jika L/B > 12
m1 = 0.0140407*(L/T)-1.75254*(Vdispl^1/3/L)+4.79323*(B/L)-C16

C16 = 8.07981*Cp - 13.8673*(Cp^2) + 6.984388*(Cp^3) Jika Cp < 0.80


C16 = 1.73014-0.7067*Cp Jika Cp > 0.80
m2 = C15*(Cp^2)*EXP(-0.1*(Fn^-2))

d= -0.9
C15 = -1.69385 Jika (L^3/Vdispl) <= 512
C15 = 0 Jika (L^3/Vdispl) => 1727
C15 = -1.69385+(((L/(Vdispl^1/3))-8)/2.36) Jika 512 < (L^3/Vdispl) < 1727
Maka :
B/L = 0.163 C15 = -1.69385 L/T = 15.82
L^3/Vdispl = 124.46 m2 = -0.045739 m1 = -0.51
L/(Vdispl^1/3)= 4.993 C16 = 1.165 λ= 0.973

TAHANAN & PROPULSI KAPAL


Metode : Holtrop *Pada Kecepatan Dinas

*(8) Menghitung Tahanan Korelasi Model - Kapal (Ra)


Menurut metode Holtrop, tahanan korelasi antara model dan kapal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ra = 0.5*ρ*(Vs^2)*S*Ca

Ca = 0.006*((L+100)^-0.16)-0.00205+0.003*√L/7.5*(Cb^4*
c2*(0.04-c4) Maka :
Dimana : TF/L =
C4 = TF/L Jika TF/L <= 0.04 C4 =
or Ca =
C4 = 0.04 Jika TF/L > 0.04
C2 = 1.0 Ra =

Penambahan Tahanan akibat area pelayaran


Rtotal = Rf(1+K1) + Rapp + RW + Ra Rt = (Rt) + (Rt x 15%)
Rtotal = 844.58 Rt = 971.27103
*Pada Kecepatan Dinas

Data Kapal
m Vs = 15.4 Knots
m L/B = 6.14
m B/T = 2.58
m Vs = 7.922 m/s
m ν= 0.000001188 m2/s
LCB = 1.414 m
Rn = 1350286663.70
Fn = 0.178
*(2) Menghitung Form Factor
etode Holtrop nilai form factor dari (1+k) dan C14
bagai berikut :

0.93 + 0.487118 x C14 x ((B/L)^1.06806 )


x ((T/L)^0.46106) x ((L/LR)^0.121563)
x ((L^3/VDispl)^0.36486) x ((1-Cp)^-0.604247)

L x ( 1-Cp + (0.06 x Cp x (LCB/((4xCp) - 1 ))))


1 + ( 0.011 x C Stern)

*Pada Kecepatan Dinas

rmukaan Tambahan (Sapp) dan nilai (1+k2)

Sejauh ini untuk perancangan


luas permukaan tambahan
diketahui sebagai berikut :
Rudder behind Stern

Maka :
1+k2 v = 1.4

c1.c2.c3.c4.((1.75.L.T)/100)

untuk tipe kapal umum


untuk kemudi tipe umum
untuk profil NACA dan plat kemudi
untuk kemudi didalam propeller jet

m2

(∑(1+k2 v) x Sapp)/∑Sapp

(Rf)

446725.77 N
446.72577 kN

*Pada Kecepatan Dinas

w)

TF = 12.8 m
AT = 0.1 m2
C5 = 1.0
Abt = 0.0 m2
C3 = 0.0
HB = 0.0 m
C2 = 1.0
C7 = 0.163
iE = 22 derajat
C1 = 2.51

Vdispl = 66717.421 m3

Rw = 143109.06 N
143.1091 kN

*Pada Kecepatan Dinas

- Kapal (Ra)

0.06
0.04
0.000356

107709.8 N
107.7098 kN
MENENTUKAN MAIN ENGINE

*(1) Menentukan EHP *(2) Menentukan Wake Friction (w


Wake friction atau arus ikut merupaka
Daya Efektif atau EHP adalah daya yang diperlukan untuk menggerakkan kapal di perbandingan antara kecepatan kapa
air atau untuk menarik kapal dengan kecepatan v. Perhitungan daya efektif kapal dengan kecepatan air yang menuju ke
(EHP), menurut buku HARVARD,TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL, 6.2.1 hal. 135 propeller. Dengan menggunakan rum
sebagai berikut: yang diberikan oleh Taylor, maka
didapat :

EHP = RT x Vs dinas ….. kW Dimana :


RT dinas = 1066.86 kN 1 kW = 1.341 HP w = 0.5*Cb - 0.05
Vs dinas = 7.9218 m/s Cb = 0.78
EHP = 8451.4 kW w= 0.34

EHP = 11333.4 HP

*(3) Menghitung Thrust Deduction Factor (f) *(4) Menghitung Speed of Advance (Va) *(5) Efisiensi Relatif Rotative
Berdasarkan hubungan rumus koefisien t, nilai t adalah Nilai ηrr untuk kapal denga
propeller tipe single screw
sebagai berikut : Va = (1-w) x Vs
berkisar 1.0-1.1. (Principal
t=kxw k = 0.7 -0.9 Vs = 7.9218 m/s Naval Architecture hal 152
diambil k = 0.8 pada perencanaan propelle
dan tabung poros propeller
t= 0.272 Va = 5.228 m/s
diambil:

*(6) Efisiensi Lambung (ᶮh) *(7) Efisiensi Open Water (ηo)


Open water efficiency yaitu efisiensi dari propeller yang didapat Diambil :
pada saat dilakukan open water test nilainya berkisar antara
ηh = (1-t)/(1-w)
40-70%, dan diambil :
ηh = 1.1030 *(8) Koefisien Propulsif (P

diambil : 50% PC =
*(9) Menghitung Delivery Horsepower (DHP) PC =
Menghitung Daya pada baling-baling atau DHP dapat dikaitkan dengan perbandingan nilai
Daya efektif kapal atau EHP dan Koefisien Propulsif. Dimana dituliskan dengan rumus sebagai
berikut : PC = EHP/DHP …(kW) DHP = 15324.0 kW
DHP = EHP/PC ….(kW) 20549.5 HP

MENENTUKAN MAIN ENGINE

*(10) Menghitung Daya pada Poros Baling-baling (SHP)


Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan mengalami losses sebesar 2%, sedangkan pada kapa
yang kamar mesinnya pada daerah midship kapal mengalami losses sebesar 3%.(“Principal of Naval Architecture hal 131”)
Pada perencanaan ini, kamar mesin terletak dibagian belakang, sehingga losses yang terjadi hanya 2%, maka :

Losses = 100% - 2%
Losses = 98% <= efisiensi shaft

Maka nilai SHP adalah :

SHP = DHP/ηs
SHP = 15636.8 kW

*(11) Menghitung Daya Penggerak Utama yang Diperlukan (BHP) & Menentukan Mesin
(1) BHP pada kondisi scr TIPE MAIN ENGINE
Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (ηG),
pada tugas ini memakai sistem roda gigi reduksi tunggal atau
Merk : Wartsila
single reduction gears dengan loss 2% untuk arah maju
sehingga, Cycle : 4stroke
Type : 14V46F
ηG = 100% - 2% Jumlah Cylinder : 14
ηG = 98% 6334.798 BHP at MCR : 22680
16800
BHP = SHP/ηG Engine Speed : 600
BHP = 15955.9 kW SFOC : 172.5
Weight : 216
(2) BHP pada kondisi mcr Ratio GB 3.033
BHP mcr adalah daya output dari main engine keluaran pabrik (Maximum hsil reduksi 197.8239
Continuous Rating = 100%) . dimana besarnya diambil 80% - 85%.
Sehingga cukup dengan daya 80% - 85% dari MCR, kapal dapat
bergerak dengan kecepatan (vs)

AUXILARY ENGINE/ GENERATOR SET

EHP AE = 20% x EHP ME


= 20% x 8451.4
= 1690.288 kw
direncanakan AE berjumlah 3
EHP AE = 563.4292 kw
Menentukan Wake Friction (w)
tion atau arus ikut merupakan
ngan antara kecepatan kapal
ecepatan air yang menuju ke
Dengan menggunakan rumus
erikan oleh Taylor, maka

0.5*Cb - 0.05

*(5) Efisiensi Relatif Rotative (ηrr)


Nilai ηrr untuk kapal dengan
propeller tipe single screw
berkisar 1.0-1.1. (Principal of
Naval Architecture hal 152 )
pada perencanaan propeller
dan tabung poros propeller ini
diambil:

*(8) Koefisien Propulsif (PC)

ηh x ηrr x ηo
0.5515

r 2%, sedangkan pada kapal


Naval Architecture hal 131”).
hanya 2%, maka :
ntukan Mesin
E MAIN ENGINE

HP
kW
RPM
g/kWh
Ton

Rpm
PERBANDINGAN KEBUTUHAN MESIN DI KAPAL

REQUIREMENT BHP MCR : 15955.8895444759 KW

NO JENIS WARTSILA 14V46F MAN V48/60B MAK VM 43 C


1 POWER (KW) 16800 18400 16000
2 DIMENSI PxLxT (m) 11.65 X 4.243 X 5.62 10.25 X 4.713 X 5.517
11.943 X 4.027 X 4.524
3 SFOC 172.5 184 178
4 BERAT (kg) 233 259 220
4 RPM 600 514 514

1 Power Status Power (Kw)


Wartsila Memenuhi 16800
Man BW Memenuhi 18400
MAK Tidak Memenuhi 16000

2 Perbandingan Kebutuhan Bahan Bakar (FO)


a. Fuel Oil pada mesin Wartsila (HFO)
WFO = P x SFOC x (S / Vdinas)
Dimana :
P = Power Main Engine (BHPmcr)
= 16800 Kw
SFOC = Specific Fuel Oil Consumption
= 172.5 gr/kWh Wartsila 14V46F
SFOC yang digunakan yang pada saat beban 85% atau sama dengan BHPscr
S = Radius Pelayaran
= 4665 milles laut Cigading (Indonesia) - Jeddah (Arab Saudi)
V= 15.4 knots
waktu pelayaran = 303 jam
konstanta penambahan bahan bakar = 1.5 (1.3-1.5)
Perhitungan WFO direncakan untuk = 1 kali pelayaran

WHFO = P x SFOC x (S/V dinas) x C x 10-6


= 1316.802 ton
Volume HFO dengan γ = 0.8 - 1.01 ton/m3 γ= 1.01 ton/m3
V HFO = 1303.765 m3
V HFO 10% = 1434.141 m3

b. Fuel Oil pada mesin MAN BW (HFO)


WFO = P x SFOC x (S / Vdinas)
Dimana :
P = Power Main Engine (BHPmcr)
= 18400 Kw
SFOC = Specific Fuel Oil Consumption
= 184 gr/kWh MAN V48/60B
SFOC yang digunakan yang pada saat beban 85% atau sama dengan BHPscr
S = Radius Pelayaran
= 4665 milles laut Cigading (Indonesia) - Jeddah (Arab Saudi)
V= 15.4 knots
waktu pelayaran = 303 jam
konstanta penambahan bahan bakar = 1.5 (1.3-1.5)
Perhitungan WFO direncakan untuk = 1 kali pelayaran
WHFO = P x SFOC x (S/V dinas) x C x 10-6
= 1538.359 ton
Volume HFO dengan γ = 0.8 - 1.01 ton/m3 γ= 1.01 ton/m3
V HFO = 1523.128 m3
V HFO 10% = 1675.441 m3

c. Fuel Oil pada mesin MAK (HFO)


WFO = P x SFOC x (S / Vdinas)
Dimana :
P = Power Main Engine (BHPmcr)
= 16000 Kw
SFOC = Specific Fuel Oil Consumption
= 178 gr/kWh MAK VM 43 C
SFOC yang digunakan yang pada saat beban 85% atau sama dengan BHPscr
S = Radius Pelayaran
= 4665 milles laut Cigading (Indonesia) - Jeddah (Arab Saudi)
V= 15.4 knots
waktu pelayaran = 303 jam
konstanta penambahan bahan bakar = 1.5 (1.3-1.5)
Perhitungan WFO direncakan untuk = 1 kali pelayaran
WHFO = P x SFOC x (S/V dinas) x C x 10-6
= 1294.083 ton
Volume HFO dengan γ = 0.8 - 1.01 ton/m3 γ= 1.01 ton/m3
V HFO = 1281.270 m3
V HFO 10% = 1409.397 m3

3 Engine Propeller Matcing


Dari perhitungan EPM maka efisiensi dari tiap-tiap mesin adalah:

No Type Mesin Nprop SCR MCR EPM


1 WARTSILA 14V46F 195 90% 96% Accept
2 MAN V48/60B 162.7 105% 109% Over Load
3 MAK VM 43 C 170.4 60% 63% NO

4 Ketersediaan di Pasaran
Menurut Brosur tiap-tiap Main Engine bahwa untuk Mesin dengan kebutuhan daya
No Type Mesin Ketersediaan
1 WARTSILA 14V46F Harus Pesan/Indent
2 MAN V48/60B Harus Pesan/Indent
3 MAK VM 43 C Harus Pesan/Indent

ketersediaan mesin di pasar, harus melakukan pemesanan,


hal ini dikarenakan daya mesin yang jarang dipesan karena daya yang besar.
PROPELLER

*(1) Menghitung Daya berdasarkan Engine


(1) BHP Mcr (3) DHP
Menghitung Daya berdasarkan Engine yang telah dipilih Berdasarkan perhitungan sebelumnya, rumus D
Maka : adalah sebagai berikut :
BHPmcr= BHPscr/ Mcr Mcr = 85% SHP = DHP/ηS
DHP = SHP x ηB
= 16800 kW = 16134.7 kW

(2) SHP
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, rumus SHP
adalah sebagai berikut :
BHPscr = SHP/ ηG ηG = 98%
SHP = BHPscr x ηG
= 16464 kW

*(2) Perhitungan Sarat Kosong


∆ = 68385.4 Ton
Payload = 51191.97 Ton H1 = 2.5 H of Forcastle Deck (Wres) Berat Cadangan
L1 = 17.4 L of Forcastle Deck
(1) Perhitungan LWT H2 = 10 H of Superstructure Wres =
(Wst ) Menghitung Berat baja L2 = 44.75 L of PoopDeck Wres =

Perhitungan berat baja kapal Wst = K x E^1.36 (LWT) Light Weight Ton
berdasarkan formula dari Watson, Wst = 8940.085 Ton
RINA (Practical Ship Design, DGM
Watson) : LWT =
E = Lloyd's Equip Number (Woa) Berat Outfit dan Akomodasi LWT =
E = LBP(B+T) + 0.85LBP(H-T)
+0.85*((H1.L1)+0.75*(H2.L2)) Woa = 0.4 x LBP x B (Wba) Berat Ballast Kapa
Woa = 2595.12 Ton Wba =
E = 10128.66 m2 diambil =
K= 0.0319 (Wmt) Berat Instalasi Permesinan
Wba =
Dimana nilai K didapat dari Tabel yang Wmt = 0.72 x BHPmcr^0.78 (Ballast digunakan jika sarat k
terdapat pada buku practical ship
design hal 85. Wmt = 1422.57 Ton tidak memenuhi )

PROPELLER

*(2) Perhitungan Sarat Kosong *(3) Menghitung BP


Perhitungan Sarat Kosong tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan rumus ∆ = Lwl x B x T x Cb x 1.025, melainkan
dengan menggunakan kurva hidrostatik fungsi displacement.
Kurva Hidrostatik fungsi Displacement sendiri dibuat dengan cara
menghitung displacement pada setiap ketinggian WL. N engine = 197.8239
N engine = 195.8
WL (m) ∆ (Ton) LWT = 27023.58 Ton
2 8772.64 T = 6.413 m
3 18351.52 21.041 Ft Vs = 15.4
4 28669.52 Nprop = 196
8 39316.78 1 m = 3.28084 Ft DHP = 21628.3
10 50410.02
12 62103.66 Va = 10.16393
12,8 66888.43 BP1 = 87.44
0.1739 x √BP1 = 1.626

*(4) Penerimaan Tipe Propeller


Type 0.1739
P/Do 1/Jo δo Do (Ft) Db (Ft) Dmax (Ft)
Propeller √BP1
B3 - 35 1.626 0.58 3.45 349.4 18.13 17.41 21.041
B3 - 50 1.626 0.595 3.5 354.4 18.40 17.66 21.041
B3 - 65 1.626 0.63 3.300 334.2 17.34 16.65 21.041
B3 - 80 1.626 0.68 3.15 319.0 16.56 15.89 21.041
B4 - 40 1.626 0.62 3.28 332.2 17.24 16.55 21.041
B4 - 55 1.626 0.625 3.280 332.2 17.24 16.55 21.041
B4 - 70 1.626 0.645 3.25 329.1 17.08 16.40 21.041
B4 - 85 1.626 0.68 3.1 313.9 16.29 15.64 21.041
B4 - 100 1.626 0.745 3 303.8 15.77 15.14 21.041
B5 - 45 1.626 0.64 3.180 322.0 16.71 16.05 21.041
B5 - 60 1.626 0.63 3.2 324.1 16.82 16.15 21.041
B5 - 75 1.626 0.665 3.15 319.0 16.56 15.89 21.041

PROPELLER

*(4) Penerimaan Tipe Propeller


Type 0.1739 P/Do 1/Jo δo Do (Ft) Db (Ft) Dmax (Ft)
Propeller √BP1
B5 - 90 1.626 0.69 3.080 311.8987 16.19 15.54 21.041
B5 - 105 1.626 0.74 3 303.7975 15.77 15.14 21.041
B6 - 50 1.626 0.68 3.07 310.8861 16.14 15.49 21.041
B6 - 65 1.626 0.670 3.100 313.9241 16.29 15.64 21.041
B6 - 80 1.626 0.675 3.040 307.8481 15.98 15.34 21.041
B6 - 95 1.626 0.695 3.050 308.8608 16.03 15.39 21.041

Maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai δb dengan persamaan sebagai berikut :
δb = Db x N
Va
1/Jb = 0.009875 x δb
Type δb 1/Jb P/Db ηb
Propeller
Type δb 1/Jb P/Db ηb
Propeller
B3 - 35 335.39 3.312 0.58 0.485
B3 - 50 340.25 3.36 0.595 0.453
B3 - 65 320.81 3.168 0.63 0.433
B3 - 80 306.23 3.024 0.68 0.419
B4 - 40 318.87 3.1488 0.62 0.457
B4 - 55 318.87 3.1488 0.625 0.451
B4 - 70 315.95 3.12 0.645 0.440
B4 - 85 301.37 2.976 0.68 0.418
B4 - 100 291.65 2.88 0.745 0.413
B5 - 45 309.14 3.0528 0.64 0.449
B5 - 60 311.09 3.072 0.63 0.448
B5 - 75 306.23 3.024 0.665 0.430
B5 - 90 299.42 2.9568 0.69 0.422
B5 - 105 291.65 2.88 0.74 0.409
B6 - 50 298.45 2.9472 0.68 0.429
B6 - 65 301.37 2.976 0.670 0.430
B6 - 80 295.53 2.9184 0.675 0.425
B6 - 95 296.51 2.928 0.695 0.418

PROPELLER

*(5) Menghitung Kavitasi Propeller


h= 8.8 m <= jarak poros propeller ke sarat Nprop =
Va = 5.2283 m/s RT = 1066.86 kN t=
Type Ao or Ad Tc
Ae/Ao Ao (ft2) Ap (ft2) Ap(m2) Vr2 Thrust
Propeller (ft2) Hitungan
B3 - 35 0.35 237.882 83.259 77.779 7.2259 1476.15 1465.47 0.088
B3 - 50 0.50 244.827 122.413 113.936 10.5850 1518.45 1465.47 0.058
B3 - 65 0.65 217.646 141.470 130.539 12.1274 1352.91 1465.47 0.057
B3 - 80 0.80 198.310 158.648 144.573 13.4312 1235.14 1465.47 0.056
B4 - 40 0.40 215.016 86.006 79.558 7.3911 1336.89 1465.47 0.094
B4 - 55 0.55 215.016 118.259 109.256 10.1502 1336.89 1465.47 0.069
B4 - 70 0.70 211.101 147.770 135.845 12.6204 1313.04 1465.47 0.056
B4 - 85 0.85 192.064 163.254 148.771 13.8212 1197.10 1465.47 0.056
B4 - 100 1.00 179.873 179.873 161.237 14.9794 1122.85 1465.47 0.055
B5 - 45 0.45 202.105 90.947 83.711 7.7771 1258.25 1465.47 0.095
B5 - 60 0.60 204.655 122.793 113.305 10.5264 1273.79 1465.47 0.070
B5 - 75 0.75 198.310 148.732 136.048 12.6392 1235.14 1465.47 0.060
B5 - 90 0.90 189.594 170.634 155.105 14.4097 1182.05 1465.47 0.055
B5 - 105 1.05 179.873 188.866 169.515 15.7485 1122.85 1465.47 0.053
B6 - 50 0.50 188.365 94.182 85.827 7.9735 1174.57 1465.47 0.100
B6 - 65 0.65 192.064 124.842 114.052 10.5957 1197.10 1465.47 0.074
B6 - 80 0.80 184.701 147.761 134.821 12.5253 1152.26 1465.47 0.065
B6 - 100 1.00 185.918 185.918 168.785 15.6807 1159.67 1465.47 0.051
PROPELLER

*(6) Menghitung Clearance Propeller

Type Clearanc Clearanc KESIMPULAN PEMILIHAN PROPELLER


Dmax Pitch
Propeller e Prop. e
B3 - 35 6.413 5.943 Accept 3.0774 Propeller yang dipilih
B3 - 50 6.413 6.029 Accept 3.2028 Type Diameter N (Rpm)
B3 - 65 6.413 5.684 Accept 3.1974 Propeller (m)
B3 - 80 6.413 5.426 Accept 3.2943
B3-35 5.31 196
B4 - 40 6.413 5.650 Accept 3.1276
B4 - 55 6.413 5.650 Accept 3.1528
B4 - 70 6.413 5.598 Accept 3.2239
B4 - 85 6.413 5.340 Accept 3.2420 Setelah didapatkan efisiensi propeller (ηb) maka
B4 - 100 6.413 5.168 Accept 3.4373 dilakukan perhitungan ulang DHP, SHP, dan BHP
B5 - 45 6.413 5.478 Accept 3.1300 karena memiliki koefisien propulsif yang berbeda
B5 - 60 6.413 5.512 Accept 3.1005 nilai BHP mcr < BHP Engine (kW)
B5 - 75 6.413 5.426 Accept 3.2216
B5 - 90 6.413 5.305 Accept 3.2684 EHP = 8451.44 kW
B5 - 105 6.413 5.168 Accept 3.4142 ηb = 0.485
B6 - 50 6.413 5.288 Accept 3.2106
B6 - 65 6.413 5.340 Accept 3.1943 ηh = 1.10
B6 - 80 6.413 5.236 Accept 3.1559 PC = 0.53
B6 - 100 6.413 5.254 Accept 3.2601 DHP = 15797.98 kW
SHP = 16120.38
BHPscr = 16449.37 kW
BHPmcr = 19352.20 kW

BHP Engine = 16800 kW


KET : ACCEPT
e

ungan sebelumnya, rumus DHP

ηB = 98%

(Wres) Berat Cadangan

2% x (Wst + Woa + Wmt)


388.73 Ton

(LWT) Light Weight Ton

Wst+Woa+Wmt+Wres+Wba
27023.58 Ton

(Wba) Berat Ballast Kapal


10 - 20% ∆
20%

13677.07 Ton
(Ballast digunakan jika sarat kosong
tidak memenuhi )

*(3) Menghitung BP
<= 100%
RPM 97%

3.033
Knots
RPM 97% mcr #VALUE! 16000 514 169.4692 #VALUE!
HP #VALUE! 18400 514 169.4692 #VALUE!

m/s

Db < Db (m)
Dmax
Accept 5.31
Accept 5.38
Accept 5.08
Accept 4.84
Accept 5.04
Accept 5.04
Accept 5.00
Accept 4.77
Accept 4.61
Accept 4.89
Accept 4.92
Accept 4.84

Db < Db (m)
Dmax
Accept 4.74
Accept 4.61
Accept 4.72
Accept 4.77
Accept 4.68
Accept 4.69

bagai berikut :
3.26 Rps
0.2720

σ0.7R Tc Burril Cavitation Tc Burril

0.5805 0.212 NO
0.5730 0.211 NO
0.6044 0.216 NO
0.6303 0.221 NO
0.6077 0.217 NO
0.6077 0.217 NO
0.6128 0.218 NO
0.6395 0.223 NO
0.6586 0.226 NO
0.6250 0.220 NO
0.6214 0.219 NO
0.6303 0.221 NO
0.6432 0.223 NO
0.6586 0.226 NO
0.6451 0.224 NO
0.6395 0.223 NO
0.6508 0.224 NO
0.6489 0.224 NO
MILIHAN PROPELLER

peller yang dipilih

P/Db ηb

0.5800 0.485

efisiensi propeller (ηb) maka perlu


an ulang DHP, SHP, dan BHP
fisien propulsif yang berbeda,
P Engine (kW)
RUTE PELAYARAN

ASAL KAPAL : INDONESIA PORT: TANJUNG PRIOK


ENDURANCE : 13 Hari atau 312 jam
Service Speed : 15.4 Knot
Jarak Tempuh Maks. : 4804.8 Nautical Miles

Tracking 1
Loading : Tanjung Priok - Indonesia Muat: Kacang
Destinasi : Jeddah-Saudi Arabiah
Jarak Tempuh : 4583 NM 298 jam 12.40 hari

Tracking 2
Start : Jeddah - Saudi Arabiah Muat: Kosong
Transit Loading : Cochin-India
Jarak Tempuh : 2544 NM 165 jam 6.88 hari

Tracking 3
Loading : Cochin-India Muat: Gandum
Destinasi : Tanjung Priok-Indonesia
Jarak Tempuh : 2128 NM 138 jam 5.76 hari

Pengisian kebutuhan akomodasi:


1 Pengisian di Indonesia untuk kebutuhan perjalanan ke Saudi Arabiah dengan membawa
Jagung dengan waktu tempuh 298 jam atau sepanjang 4583 Nautical Miles
2 Pengisian di Saudi Arabiah untuk kebutuhan perjalanan ke India untuk memuat
gandum dengan jarak dan waktu tempuh 2544 Nautical Miles selama 165 jam dan
dilanjutkan lagi perjalanan ke Indonesia dengan membawa muatan gandum dari India
selama 138 jam dengan jarak tempuh 2128 Nautical miles.
Sehingga total waktu perjalanan pulang dari Saudi Arabiah ke Indonesia yaitu:
Waktu total = 303 Jam 12.64069 Hari
Jarak Total = 4672 Nautical Miles
DAFTAR PUSTAKA DAN STANDAR-STAN

Dalam Merancang General Arrangem


Peraturan Pemerintah (Flag State), Cla
memenuhi tingkat keamanan dan efis
Berikut merupakan standar-standar ya

1 Peraturan Menteri Perhubun


2 Classification Indonesia (BKI)
3 Berau Veristar Classification (
4 Solas Chapter-2/II, Fire Safety
5 STCW (Crew and ships safety
6 ILO Tonnage Measurement C
R PUSTAKA DAN STANDAR-STANDARNYA

Merancang General Arrangemen, maka dibutuhkan standar standar yang berlaku baik dari
an Pemerintah (Flag State), Classification, ataupun Konvention agar kapal yang direncanakan
nuhi tingkat keamanan dan efisien.
merupakan standar-standar yang di pakai dalam perencanaan General Arrangement:

Peraturan Menteri Perhubungan KM 70 tahun 1998 Tentang pengawakan kapal niaga


Classification Indonesia (BKI) Vol. II, Rules For Hull tahun 2014
Berau Veristar Classification (BV) NR 467 Rules For The Classification of Steel Ships th. 2017
Solas Chapter-2/II, Fire Safety Code
STCW (Crew and ships safety)
ILO Tonnage Measurement Convention 1969
PERHITUNGAN DASAR GANDA (DOUBLE BOTTOM)

Menurut BKI Vol II Th. 2014


Tinggi double bottom (h) pada ruang muat tidak boleh kurang dari:

h = 350 + 45 x B B: Lebar Kapal = 33


1835 mm
direncanakan: 1940 mm
1.94 m

RENCANA JARAK GADING

BKI 2014 Vol. II, Sec. 11.A.1.2.


Jarak gading ceruk buritan dan haluan maksimum 600 mm.
Jarak gading dari sekat ceruk buritan sampai ujung buritan kapal (AP).
Direncanakan: AP - Sekat ceruk buritan adalah 12 jarak gading.
AP - Stern Boss (Fr.8) = 600 x 8 4800 mm = 4.8 m
Frame 8 - Frame 12 = 600 x 4 2400 mm = 2.4 m
7200 mm = 7.2 m
Panjang dari sekat ceruk haluan (collision bulkhead) dari FP adalah:
Minimal = 0,05 x L = 0,05 x 196,6 = 9,83 m
Maksimal = 0,08 x L = 0,08 x 196,6 = 15,73 m
Direncanakan: 25 x Jarak gading (600) = 15000 mm

Jarak gading pada bagian tengah kapal dari sekat ceruk buritan sampai dengan sekat ceruk haluan
menurut BKI 2013, jarak gading (a0) tidak boleh lebih dari:
a0 = L / 500 + 0,48 (BKI 2013 Vol II, Sec 9 - 1)
= 196,6 / 500 + 0,48
= 0,873 m
Direncanakan : 0,8 m atau 800 mm untuk jarak gading melintang
0.87 m atau 870 mm untuk jarak gading memanjang

Rencana Web Frame (Gading Besar)


Menurut BKI Vol II Th. 2014, gading besar adalah 3 sampai 5 jarak gading.
Jarak transverse pada konstruksi memanjang sama dengan jarak gading besar.

SEKAT ENGINE ROOM


16%LPP = 17% X 196.6 = 33.422
20%LPP = 20% X 196.6 = 39.32
0.4Lpp 0.4 x 196.6 = 78.64
Data Kapal
Tipe Kapal : Bulk Carrier
Lpp : 196.6 m
B : 33 m
H : 17.6 m
T : 12.8 m
Cb : 0.78
Cm : 0.987
Vs : 15.4 knot
Jarak Pelayaran : 4665 miles
Waktu Pelayaran : 303 jam

A. Perhitungan Gross Tonnage

1. Volume kapal di bawah permukaan air

Waterline 0,5A A FS A * FS
0 1701.833 3403.666 1 3403.666
1 2197.1815 4394.363 4 17577.45
2 2347.4544 4694.9088 2 9389.818
3 2430.871 4861.742 4 19446.97
4 2478.5195 4957.039 2 9914.078
5 2516.4951 5032.9902 4 20131.96
6 2555.0188 5110.0376 2 10220.08
7 2595.8672 5191.7344 4 20766.94
8 2642.8553 5285.7106 2 10571.42
9 2702.2331 5404.4662 4 21617.86
10 2782.2341 5564.4682 2 11128.94
11 2856.2722 5712.5444 4 22850.18
12 2905.3205 5810.641 1 5810.641
ΣA 182830

Volume dari base line sampai WL 12 m


V = 1/3 x h x ΣA.s , dimana h = 1 m
= 60943.332 m 3

Waterline 0,5A A FS A * FS
12 2905.3205 5810.641 1 5810.641
12.4 2917.83 5835.66 4 23342.64 94086.780
12.8 2928.6104 5857.2208 1 5857.221
∑ A * FS = 35010.5

Volume dari WL 12 m sampai 12,8 m


V = 1/3 x h x ΣA.s , dimana h = 0.4 m
= 4668.067 m 3

Volume badan kapal yang tercelup air


V = 65611.399 m3
2. Volume freeboard

Waterline 0,5A A FS A * FS
12.8 2928.610 5857.2208 1 5857.221
15.2 2965.442 5930.88498 4 23723.54
17.6 3006.733 6013.466 1 6013.466
∑ A * FS = 35594.23

Volume dari WL 12 m sampai 12,8 m


V = 1/3 x h x ΣA.s , dimana h = 2.4 m
= 28475.381 m 3

Main deck Poop deck


Panjang : 26.4 m Panjang : 22.4 m
Lebar : 20 m Lebar : 17 m
Luasan : 528 m2 Luasan : 380.8 m2
Tinggi : 2.5 m Tinggi : 2.5 m
Volume : 1320.000 m3 Volume : 952.000 m3

Boat deck Bridge deck


Panjang : 18.4 m Panjang : 18.4 m
Lebar : 17 m Lebar : 17 m
Luasan : 312.8 m2 Luasan : 312.8 m2
Tinggi : 2.5 m Tinggi : 2.5 m
Volume : 782 m3 Volume : 782 m3

Navigatiaon deck Forecastle deck


Panjang : 12.8 m Panjang : 17 m
Lebar : 12 m Lebar : 19 m
Luasan : 153.6 m2 Luasan : 195.5548 m2
Tinggi : 2.5 m Tinggi : 2.5 m
Volume : 384 m3 Volume : 488.887 m3

Total Volume bangunan atas dimana K1 = 0.2 + 0.02 log10(V)


= 4708.887 m3 = 0.300

total tinggi bangunan atas = 12.5

Volume kapal secara keseluruhan (V) :


= 98795.67 m3

Perhitungan Gross Tonnage (GT) :


GT = K1 x V
= 29628.303 m3
B. Perhitungan Jumlah Crew

Dalam menentukan jumlah anak buah kapal harus seefisien mungkin, karena hal ini
mempengaruhi besar kecilnya ruangan dan terbatasnya jumlah persediaan bahan
makanan dan air tawar. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah type kapal, besar kapal,
banyaknya pekerjaan yang dilayani anak buah kapal, rute pelayaran, sistem otomatisasi
yang ada pada kapal, dan peraturan dari negara yang bersangkutan.

1. Deck Department

Jabatan Jumlah Tugas


Captain 1 Orang Penanggung jawab penuh atas kapal
Membuat Administrasi Teknis saat
Chief Officer 1 Orang Loading/Unloading
Second Officer 1 Orang Membantu Chief Officer/Ass. Chief Officer
Third Officer 1 Orang Membantu Chief Officer/Ass. Chief Officer
Radio Operator 1 Orang Melakukan komunikasi dengan pihak luar
Quarter Master 3 Orang Mengemudikan kapal pada saat berlayar
Boatswain 1 Orang Berkomunikasi dengan pihak pelabuhan pada saat akan bersandar de
Sea Man 1 Orang Membaca radar dan kompas
Boys 1 Orang Membantu crew-crew
Steward 1 Orang Membantu Chief Cook
Jumlah Crew 12 Orang

2. Engine Department

Jabatan Jumlah Tugas


Chief Enggineering 1 Orang Penanggung jawab penuh atas Kamar Mesin
Second Engineering 1 Orang Membantu Chief Engineer/Ass. Chief Engineer
Third Engineering 1 Orang Membantu Chief Engineer/Ass. Chief Engineer
Mechanic 2 Orang Menangani masalah maintenance dan
perawatan komponen permesinan yang
terdapat dalam Kamar Mesin
Electricion 2 Orang Menangani masalah maintenance dan
perawatan komponen kelistrikan yang terdapat
dalam Kamar Mesin
Pumpman 2 Orang Mengawasi dan mengoperasikan pompa
Jumlah Crew 9 Orang

3. Cooking Department

Jabatan Jumlah Tugas


Chief Cooking 1 Orang Membuat dan menyiapkan makanan crew
Assistent Cook 2 Orang Membantu Chief Cook
Jumlah Crew 3 Orang

Total Crew 24 Orang


bd

bd
pd
pd
nd
pd
md
md
md
md

bd
bd
pd

md

md
md

pd
pd
A PENENTUAN RUANG AKOMODASI
1 Ruang Akomodasi meliputi deck kimbul dan deck sekoci dengan tinggi 2500 mm
dari deck utama berdasarkan "Accomodation Convention dan International Labour
Organization" tahun 1949 di Genova.
2 Ruang Tidur (Sleeping Room)
- Ruang tidur per orang tidak boleh kurang dari 2,35 m 2 untuk kapal antara
300 - 3500 BRT
- Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimal 1,90 m
- Tempat tidur tidak boleh lebih dari susunan, dimana tempat tidur yang diatas berjarak
75 cm dari langit-langit dan jarak dari lantai bawah 30 cm.
- Ukuran tempat tidur minimum 1,9 x 0,60 m 2
- Ukuran perwira 1 orang menempati satu ruang
- Sleeping room untuk radio effier menurut british regulation harus berdekatan dengan
ruang radio.

3 Sanitary Accomodasi
- Setiap kapal harus melengkapi dengan Sanitary Accomodasi termasuk Wash Basin and
dan shower bath.
- Jumlah minimum Kamar Mandi dan WC untuk kapal dibawah 5000 BRT adalah 4 buah
Direncanakan 8 buah dengan rincian sebagai berikut :
Ø KM / WC untuk Kapten 1 buah
Ø KM / WC untuk chief egineer 1 buah
Ø KM / WC untuk perwira lain 2 buah
Ø KM / WC untuk ABK 4 buah
Jumlah KM/WC di Kapal 8 buah
Ø Ukuran kamar mandi dan WC
= 3 x (3 Jarak gading)
= 3 x 3 x 0.8
= 7.2 m 2

4 Pintu dan Jendela


a. Ukuran pintu
Direncanakan ukuran standart (menurut HENSKE)
- Tinggi (h) = 1700 mm
- Lebar (b) = 650 mm
- Tinggi ambang pintu 200 - 300 mm, diambil 250 mm

b. Ukuran Jendela
Ukurannya diambil sebagai berikut :
1 Square Window (segiempat)
Tinggi (h) = 250 - 350 mm
Lebar (b) = 400 - 500 mm
Direncanakan 300 x 450 mm
2 Jenis Bulat (Scuttle)
- Diameter 250 - 350 mm diambil 350 mm

5 Side Ladder (Tangga Samping)


- Menentukan panjang dan lebar tangga
Dimana :
LWT
T1 =
Lpp x B x Cb x g x 1.004
14240.620
T1 =
196.60 x 33.00 x 0.78 x 1.025 x 1.004
= 2.735 m

6 Panjang Tangga
L = H - T1
Sin 450
= 17.60 - 2.735
0.707
= 21.03 m
7 Lebar tangga (b) antara 0,75 s/d 1 diambil 1 m

B PERENCANAAN RUANG KONSUMSI


Ruang konsumsi meliputi :
a. Gudang Bahan Makanan
Ø Luas gudang bahan makanan antara 0,5 - 1 m 2/orang, jadi untuk 20 orang ABK
0.8 x 24 = 19.2 m2
b. Gudang kering diletakkan pada deck utama
Luas gudang kering
= 2/3 x gudang makanan
= 2/3 x 19.2
= 12.8 m 2

Direncanakan = L x P
= 3.2 x 4
= 12.8 m 2

Gudang dingin diletakkan pada deck utama


Luas gudang dingin
= 1/3 x luas gudang makanan
= 1/3 x 19.2
= 6.4 m 2

Direncanakan = L x P
= 1.6 x 4
= 6.4 m 2

c. Ruang makan (Mess Room)


Dilengkapi meja kursi dan peralatan lain yang dapat menampung seluruh pemakai
pada waktu bersamaan.

Terdapat 1 atau lebih meja panjang yang kursinya terpasang mati.


Mess room untuk perwira dan ABK dipisahkan
Mess room untuk ABK berada pada deck utama
Luas 0,6 - 1,3 m2/orang diambil = 1.3 m2/orang
Untuk perwira luasnya = 8 x 1.3 = 10.4 m2
Direncanakan = L x P
= 4 x 3.2
= 12.8 m2
Untuk ABK = 16 x 1 = 16 m2
Direncanakan = L x P
= 4 x 4
= 16 m 2
d. Galley (Dapur)
Ø Diletakkan pada deck utama belakang
Ø Terhindar asap, debu dan tidak boleh opening langsung antara Galley dengan
Sleeping Room.
Ø Dinding atas terbuka dan dilengkapi
Ø Ventilasi/ kisi-kisi untuk menempatkan udara segar (Ventilasi)
Ø Kaca sinar yang dapat dibuka dan ditutup
Ø Tungku masak, ukuran dan jumlahnya disesuaikan dengan luas galley
0,5 s/d 0,8 /orang 0.6 X 24 = 14.4 m2
sehingga luasannya 3.6 x 4.8 = 17.28 m2

e. Pantry
Yaitu ruangan yang digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman serta
peralatan lainnya diletakkan digeladak poop deck.
- Dilengkapi dengan rak-rak untuk menggantungkan peralatan masak
- Di sepanjang dinding terdapat meja masak dengan kemiringan 95 0 yang dilengkapi
lubang-lubang cucian, sedang meja dilapisi dengan timah
- Untuk menghidangkan ke ruang makan dilewatkan melalui jendela sorong (seperti loket)

C. PERENCANAAN RUANG NAVIGATION


Ruang navigation menempati tempat tertinggi dari geladak bangunan atas terdiri dari :
Ruang Kemudi (Well room)
Ruang Radio (Radio Room)
Ruang Peta (Chart Room)
1 Ruang Kemudi (Wheel House Room)
Ø Pandangan arah depan dan samping kapal tidak boleh harus memotong air (Load Line)
tidak boleh lebih dari 1,25 kali panjang kapal ke depan.
Ø Pintu samping kearah flying bridge dibuat pintu geser
Ø Jarak dinding depan ke kompas kurang lebih 900 mm
Ø Jarak jari-jari kompas ke kemudi (roda kemudi) kurang lebih 500 mm
Ø Jarak roda kemudi ke dinding belakang kurang lebih 600 mm
Ø Pandangan dari Wheel House ke arah haluan harus memotong garis air tidak boleh
lebih dari 1,25 panjang kapal ke depan.
2 Ruang Radio (Radio Room)
Ø Diletakkan di sebelah kanan bagian belakang ruang kemudi ukuran luas tidak boleh
kurang 12 square feet atau 17,64 m2.
Direncanakan 4 x 5 = 20 m2

Ø Ruang tidur markonis diletakkan dekat pada radio room


Ø Antara ruang radio dengan ruang kemudi dihubungkan dengan pintu geser
3 Ruang Peta (Chart Room)
Ruang peta diletakkan di bagian ruang kemudi, meliputi :
Ø Ukuran ruang peta tidak boleh kurang 8 x 8 feet atau 2,4 x 2,4 = 5,76 m 2.
Direncanakan 3.6 x 4.2 = 15.12 m2
Ø Meja peta diletakkan dan merapat dengan dinding ke depan.
Direncanakan 1.8 x 2.1 x 1 m
Ø Antara Chat Room dengan Wheel House dihubungkan pintu geser.
4 Lampu Navigasi
a. Lampu Jangkar (Anchor Light)
Penempatan pada dinding tiang depan dan warna lampu sama dengan putih.
Sudut pancar = 225o
Jarak penempatan tiang terhadap garis tegak haluan :
L1 ≤ 1/4 LOA dari LPP
≤ 1/4 x 202.50
≤ 50.6245
Direncanakan 10 jarak gading dari FP
13 x 0.6 + 0.5 x 4 = 9.8 m
H diambil m (42 jarak gading dari FP dari frame 115 - 157)
Maka h1 diambil h1 l1, direncanakan 12 m (h1 minimal 6 m).

b. Lampu tiang puncak (mast light)


Ditempatkan pada tiang muat kapal
Warna cahaya putih, sudut pancar 225 ke depan h
h2 = h1 + h dimana h = 4 - 5 ke depan, diambil 5
= 12 + 5
= 17 m dari Main Deck
100 ≥ L2 ≥ 1/4 LOA
100 ≥ L2 ≥ 50.6245
12 = 29.21 m terletak pada frame 108

c. Lampu Penerangan Samping Kapal (Side kapal)


Ditempatkan pada dinding kanan kiri rumah kemudi.
Warna cahaya (merah untuk port slide dan hijau untuk startboard)
Tinggi lampu dari geladak utama (h3)
h3 = Rg 1 + Rg 2 + Rg 3 + 1
= 2.2 + 2.2 + 2.2 + 1
= 7.6 m

d. Lampu Navigasi Buritan (Stern Light)


Penempatan pada tiang buritan (tiang lampu)
Warna cahaya putih, sudut pancar 315o
Tinggi dari geladak utama
h4 = 15 feet
= 15 x 0.3048 = 4.572

e. Lampu Isyarat Tanpa Komando (Not Under Command Lihgt)


Penempatan pada tiang dirumah geladak
Sudut pancar 225o, warna cahaya putih
Tinggi dari Deck Utama
h5 = h2 + h' (h' = 4 - 5 m, diambil 5 m)
= 17 + 5
= 22 m
Jarak dari ujung FP
l3 ≥ 1/3 LOA
≥ 1/3 x 202.50
≥ 67.49933
Diambil m dari FP, pada gading no

I. PERENCANAAN RUANGAN-RUANGAN LAINNYA


1 Gudang Lampu (Lamp Store)
- Ditempatkan di haluan kapal bawah Deck Akil
Gudang ini tersimpan berbagai macam lampu yang diperlukan di kapal untuk
persiapan atau cadangan.
2 Gudang Cat (Paint Store)
- Diletakkan dibawah Geladak Akil haluan kapal, dipakai untuk menyimpan kaleng-
kaleng cat serta perlengkapannya.
3 Gudang Tali (Boot Winch Store)
- Terletak dihaluan kapal dibawah Deck Akil. Untuk menyimpan tali rambut, tali tanda
serta tali-tali lainnya.
4 Gudang Segel (Bonded Store)
- Ditempatkan di bawah Geladak Winch, gunanya untuk menyimpan sementara
barang - barang yang dibebaskan dari bea masuk masuk
5 Gudang Umum (General Store)
- Ditempatkan bersebelahan dengan gudang segel dibawah Geladak Winch, gunanya
untuk menyimpan peralatan yang bagus atau rusak yang mempunyai nilai untuk
diperbaiki atau dijual.

6 Ruang Mesin Kemudi


- Sebagai tempat mengolah gerak kapal juga dilengkapi dengan instalasi mesin
kemudi darurat untuk mengemudikan kapal saat instalasi kemudi mengalami
kerusakan.
7 Ruang Batteray
- Diletakkan diatas Intermediate Deck
- Direncanakan ukuran 2,5 x 1,95 (3 jarak gading)
- Digunakan menyimpan peralatan batteray yang dipakai untuk menghidupkan per-
alatan navigasi jika supply daya listrik yang didapat dari generator mengalami ke-
rusakan atau putus.
8 Ruang CO 2

- Digunakan untuk menyimpan CO2 yang digunakan untuk pemadam kebakaran


- Ditempatkan didekat kamar mesin agar penyaluran CO 2 mudah bila ada kebakaran
di kamar mesin
PENGATURAN RUANG AKOMODASI DAN KEBUTUHAN OPERASIONAL

NO ITEM AMOUNT FACILITY DIMENSIONS AREA


1 Sleeping Room
a. Captain & C. Engine 2 Room Single Bed 4mx5m 20 m2
Captain (1 Person) Table
Chief Engineer (1 Person) TV
Cup Board
Sofa
Bathroom
b. Chief Officer 7 Room Single Bed 3.2 m x 4 m 12.8 m2
Table
Cup Board
TV
c. Crew 15 Room Single Bed 2.4 m x 4 m 9.6 m2
Table
Cup Board

2 Sanitary Acomodation
a. Bath Room 8 Room WC 1.6 m x 2 m 3.2 m2
Westafle
Shower, etc.
b. Loundry Room 1 Room Wash Machine 4mx4m 16 m2
Cup Board, etc

3 Consumption Room
a. Galley 1 Room Coocing set 4mx4m 16 m2
Westafle
Cup Board, etc
b. Pantry 1 Room Westafle 3.2 m x 4 m 12.8 m2
Table, Cup board, etc
c. Dry Prove Storage 1 Room Cup Board, etc 3.2 m x 4 m 12.8 m2
d. Cold Prove Storage 1 Room Refrigerator 1.6 m x 4 m 6.4 m2
e. Mess Room
Chief Officer 1 Room Table, Cup board, etc 3.2 m x 4 m 12.8 m2
Crew 1 Room Table, Cup board, etc 4mx4m 16 m2

4 Navigation Set
a. Whell House Room 1 Room Navigation set 4 m x 12 m 48 m2
b. Radio Room 1 Room Radio, etc 3.2 m x 4 m 12.8 m2
c. Chart Room 1 Room Table, chart, etc 3.2 m x 4 m 12.8 m2

5 Other Room
a. ESAB Room 1 Room Batterai 3.2 m x 4 m 12.8 m2
b. CO2 Room 1 Room CO2 3.2 m x 4 m 12.8 m2
c. Rope Store 1 Room Rope 3.2 m x 4 m 12.8 m2
d. Lamp Store 1 Room Lamp 3.2 m x 4 m 12.8 m2
e. Paint Store 1 Room Paint 3.2 m x 4 m 12.8 m2
f. Bounded Store 1 Room Random 3.2 m x 4 m 12.8 m2
g. General Store 1 Room Random 3.2 m x 4 m 12.8 m2
h. Steering Gear Room 1 Room Steering gear, pump 4mx4m 16 m2

PENENTUAN FASILITAS DAN AKSEBILITAS ANTAR RUANG DAN DECK

NO ITEM AMOUNT FACILITY DIMENSIONS AREA


1 Stairs
a. Stairs for Deck House 22 Stairs Angle of stairs 450 4mx1m
b. Stairs for Engine Room 8 Stairs Angle of stairs 45 0
7mx1m
c. Side Ladders 2 Stairs Angle of stairs 450 21.5 m x 1 m
d. Emergency Stairs E/R 2 Stairs Embarkation Ladder 15 m x 0.8 m

2 Window & Door


a. Sequare Window 70 Window 0.35 m x 0.5 m
Scuttle Window 45 Window Water tight D 0.35 m
b. Door 120 Door 1.7 m x 0.65 m
J. PERLENGKAPAN VENTILAS
berupa deflektor pemasukan d
sebagai pengganti udara.
Perhitungan deflektor pemasu
ITS halaman 109
1 Ruang Muat 1
a.

Dimana :

Ld =

=
Dengan demikian dapat diketa
d1 =

=
Deflektor Pemasukan Ruang M
d1 =
a =
b =
c =
r =
e min
APAN VENTILASI
ektor pemasukan dan pengeluaran yang terletak pada deck dan berfungsi
gganti udara.
deflektor pemasukan dan pengeluaran berdasarkan buku perlengkapan kapal

uang Muat 1
Deflektor Pemasukan udara pada Ruang Muat I
d1 = V x N x gO + 0.05
900 x p x v x g1

V = Volume Ruang Muat 1 = 0 m3


N = Banyaknya udara tiap jam = 15 kali
V = Kecepatan udara yang melalui deflektor pemasukan 2.2 s/d 4 m/det,
diambil 4 m/det
L
2
#REF!
2
#REF! m2
mikian dapat diketahui diameter setiap deflektor
Ld

1/4 x p
#REF!

0.25 x 3.14
#REF! m
masukan Ruang Muat I
#REF!
0.16 x d = 0.16 x #REF! = #REF!
0.3 x d = 0.3 x #REF! = #REF!
1.5 x d = 1.5 x #REF! #REF!
1.25 x d = 1.25 x #REF! #REF!
= 0.4 m
Deflektor Pengeluaran Ruang Muat I
d1 = #REF!
a = 2 x d = 2
b = 0.25 x d = 0.25
c = 0.6 x d = 0.6
e min = 0.4 m

b. Deflektor Pemasukan pada Ruang Muat II


d2 = V x N x gO
900 x p x V
0 d2 = 0.000 x 15 x 1
11304 900 x 3.14 x 4
0 = 0.050
r = 0.5 x d
= #REF! #REF!
0.25 x 3.14 0.785
= #REF! m #REF!
Ukuran Deflektor Pemasukan Ruang Muat II
d2 = #REF!
a = 0.16 x d = 0.16
b = 0.3 x d = 0.3

c = 1.5 x d = 1.5
r = 1.25 x d = 1.25

e min = 0.4 m
Ukuran Deflektor Pengeluaran Ruang Muat II
d2 = #REF!
a = 2 x d = 2
b = 0.25 x d = 0.25
c = 0.6 x d = 0.6
e min = 0.4 m
c. Deflektor Pemasukan udara pa
x #REF! = #REF! d2 =
x #REF! = #REF!
x #REF! #REF! 0 d2 =
11304
0 =
r =
+ 0.05 =
x g1
+ 0.05 Luas lingkaran deflektor
x 1 L =
=
=
b =
c =
r =
e min
Ukuran Deflektor Pengeluaran
x #REF! = #REF! d3 =
x #REF! = #REF! a =

x #REF! = #REF! b =
x #REF! = #REF! c =

e min

d. Deflektor pada Ruang Mesin


x #REF! = #REF! d2 =
x #REF! = #REF!
x #REF! = #REF! 0 d2 =
11304
0 =
r =
=
=
masukan udara pada Ruang Muat III
V x N x gO + 0.05
900 x p x V x g 1

0 x 15 x 1 + 0.05
900 x 3.14 x 4 x 1
0.050
0.5 x d
0.5 x 0.050
0.025 m
an deflektor
3.14 x r2
3.14 x 0.001
0.002 m 2

0.3 x d = 0.3 x #REF! = #REF!


1.5 x d = 1.5 x #REF! = #REF!
1.25 x d = 1.25 x #REF! = #REF!
= 0.4 m
ektor Pengeluaran Ruang Muat III
#REF!
2 x d = 2 x #REF! = #REF!

0.25 x d = 0.25 x #REF! = #REF!


0.6 x d = 0.6 x #REF! = #REF!

= 0.4 m

da Ruang Mesin
V x N x gO + 0.05
900 x p x V x g1
0 x 15 x 1 + 0.05
900 x 3.14 x 4 x 1
0.050 1.354 0.05
0.5 x d
0.5 x 0.05
0.025 m
Luas lingkaran deflektor
L = 3.14 x r2
= 3.14 x 0.000625
= 0.002 m2
Dipakai 2 buah deflektor pemasukan pada ruang muat 1 maka luas lubang pemasuk-
an tiap deflektor
Ld = L
2
= 0.002
2
= 0.000981 m2
Sehingga dengan demikian dapat dicari diameter tiap deflektor pemasukan :
d = Ld
1/4 x p #REF! #REF!

K. PERLENGKAPAN KESELAMATAN PELAYARAN


1 Sekoci Penolong
Kapasitas sekoci disesuaikan dengan jumlah ABK = 32 orang (sesuai buku perlengkapan
kapal ITS hal 67 - 68)
L = 7.62 m cb =
B = 2.36 m a =

H = 0.96 m b =
c =

Kapasitas ruangan = 366 f3


Berat sekoci = 1326 kg
Jumlah sekoci = 2 buah
Jumlah orang = 36 orang
Berat orang = 2700 kg
Berat perlengkapan = 305 kg
Berat total = 4331 kg
2 Dewi - dewi
Untuk sekoci yang beratnya 2.300 kg keatas digunakan gravity
keluar tanpa penumpang (Turning Out Condition) dewi - dewi
dengan sistem gravitasi (type RAC - 3)
Data - Data sebagai berikut :
a = 2550 mm
b = 300 mm
c = 1150 mm
d = 750 mm
e = 600 mm
f = 250 mm
g = 1050 mm
h = 3450 mm
3 Alat - alat penolong lainnya yang harus ada pada kapal
- Ditempatkan sedemikian rupa
dicapai tempatnya oleh setiap
- Jumlah pelampung tergantung
dibawa 8 buah
3 Baju Penolong (Life Jacket)
Err:509 sebagai pelindung tambahan pada saat meninggalk
300 mm para awak dapat terapung dalam waktu cukup lama

225 mm diatas permukaan air.


460 mm Persediaan baju penolong :

- Harus tersedia minimal, baju penolong u


- Mampu mengapung diatas permukaan a
minimal 7.5 kg (tahan terhadap minyak)
- Harus disimpan pada tempat yang strate
diambil.
- Harus mempunyai warna yang jelas atau
4 Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran yang dipakai ada 2 ma
a. Steam Smothering
Menggunakan CO2 yang dialirkan untuk
b. Foom Type Fire Exthinguiser
Pemadam api menggunakan busa, ditem
g beratnya 2.300 kg keatas digunakan gravity Davits, kondisi menggantung
umpang (Turning Out Condition) dewi - dewi yang digunakan adalah Roland

berat tiap bagian = 635 kg

lebar sekoci 2000 mm

ng lainnya yang harus ada pada kapal


Ditempatkan sedemikian rupa dalam keadaan siap untuk dipakai dan cepat
dicapai tempatnya oleh setiap orang di kapal.
Jumlah pelampung tergantung dari jenis dan panjang kapal dan minimum yang

i pelindung tambahan pada saat meninggalkan kapal akibat kecelakaan agar


wak dapat terapung dalam waktu cukup lama dengan bagian kepala tetap

Harus tersedia minimal, baju penolong untuk setiap ABK


Mampu mengapung diatas permukaan air selama 24 jam sebagai bebas
minimal 7.5 kg (tahan terhadap minyak)
Harus disimpan pada tempat yang strategis pada saat ada bahaya dapat mudah

Harus mempunyai warna yang jelas atau dapat dilihat dan dilengkapi peluit

pemadam kebakaran yang dipakai ada 2 macam :

Menggunakan CO2 yang dialirkan untuk memadamkan api

Pemadam api menggunakan busa, ditempatkan terbesar di seluruh ruangan kapal.


Perhitungan LWT
Berat Baja Kapal

Perhitungan berat baja kapal berdasarkan formula dari Watson, RINA (Practical Ship Design, DGM Watson) :
E = Lpp(B+T)+ 0.85 Lpp(H-T)+0.85{(L1.h1)+0.75(L2.h2)}

Dimana : L1 = panjang forcastle deck = 16.5 m


h1 = tinggi forcastle = 2.5 m
L2 = panjang poopdeck = 29.4 m
h2 = tinggi bangunan atas = 13 m

sehingga nilai E adalah = 10128.121 m2

Berat baja kapal (Wst)


Wst = K x E1.36

Dimana nilai K didapat dari Tabel yang terdapat pada buku practical ship design page 85.

Wst = K x E1.36 K = 0.031 ± 0.002 Diambil nilai K = 0.035


= 9808.154 ton

Berat Outfit dan Akomodasi


WOA = 0.4 x Lpp x B
= 2595.12 ton (Practical Ship Design Page. 100 DGM Watson)

Berat Instalasi Permesinan


Wmt = 0.72 x MCR 0.78 ,dimana BHP MCR = 16800.00 Kw
= 1422.570

Berat Cadangan (WRes)


Untuk menghindari kesalahan pada perencanaan akibat perkiraan yang kurang tepat dalam hal perhitungan serta
hal-hal yang sebelumnya belum dimasukkan dalam perhitungan, maka perlu faktor penambahan berat (2 - 3) %
LWT, diambil angka penambahan sebesar 3%
WRes = 3% (Wst+WOA+Wmt)
= 414.77534 ton

LWT = Wst+Woa+Wmt+Wres
= 14240.6 ton

Perhitungan DWT
DWT= Berat displacement - LWT ,dimana Berat dispalcement (D) = 68385
= 54144.7 ton

Komponen DWT
1 - Berat Heavy Fuel Oil ( HFO )

WFO = P x SFOC x (S / Vdinas)

Dimana :
P = Power Main Engine (BHPscr) 1 HP = 0.746 kW
= 22680 Hp
= 16800 Kw
SFOC = Specific Fuel Oil Consumption
= 172.5 gr/kWh Wartsila 14V46F
SFOC yang digunakan yang pada saat beban 85% atau sama dengan BHPscr
S = Radius Pelayaran
= 4804.8 milles laut Tanjung Priok (Indonesia) - Jeddah (Arab Saudi)
Vs = 15.4 knots
waktu pelayaran = 312 jam
konstanta penambahan bahan bakar = 1.43 (1.3-1.5)

Perhitungan WFO direncakan untuk = 1 kali pelayaran


WHFO = P x SFOC x (S/V dinas) x C x 10
-6

= 1292.972 ton
Volume HFO dengan γ = 0.8 - 1.01 ton/m3 γ= 1.01
V HFO = 1280.17 m3
V HFO 10% = 1408.187 m3

2 - Berat Diesel Oil (DO)


Karena MDO juga digunakan pada auxiliary engine sehingga ada penambahan dalam perhitungan berat

diesel oil yang digunakan, hal ini untuk memastikan kebutuhan MDO tercukupi untuk main engine dan

auxiliary engine. Konstanta yang digunakan untuk penambahan yaitu 0,1-0,2

WDO = (0.1- 0.2)* WFO diambil nilai = 0.18


= 232.735 ton

Volume tangki DO : γ DO = 0,84 - 0,92 ton/m3


VDO = WDO / γ DO = 0.92 ton/m3
= 252.973 m3
penambahan 10 % = 278.26999 m3
1.6 7.35 17.1
201.096

3 - Berat Lubricating Oil (LO) :


WLO = P x LOC x (S/Vs) x 1.3 x 10-6
= 5.247 ton LOC = 0.7 gr/kwh

VLO = WLO / γ LO
= 6.101 m3 γ LO = 0.86 ton/m3
Oil tank in separate system = 30 m3

Storage Volume = 36.101 m3 6.7110765


VLO 10% = 39.711076 m 3

4 - Provision dan Crew


Berat Provision = 3,5 - 5 kg orang/hari dan diambil = 5 kg
Berat tersebut terdiri dari 2,5 Kg pakaian dan 2,5 Kg makanan.
Wprov = W x n x 10-3 Jumlah Crew (n) = 24 Orang
= 0.12 ton
Wcrew = Worg x n x 10-3 Berat rata- rata orang = 100 Kg
= 2.4 ton

5 - Perhitungan Volume Tangki Air Tawar


a. Untuk Kebutuhan Makan dan Minum untuk 1 trip :
Wfwd = tc x (S/24V) x Cfwd , dimana : tc = 24
= 31.200 ton S = 4804.8
V = 15.4
Cfwd = 100
0.1

Waktu Bongkar muat di kapal diperkirakan (t) = 12 jam


didapat, Wfwd = t x Cfwd x tc
= 1.2000 ton
Jadi, total kebutuhan air tawar untuk makan dan minum didapat :
Wfwd tot = 32.400 ton

b. Untuk kebutuhan mandi dan cuci untuk 1 trip :


Wfww = tc x (S/24V) x Cfww , dimana : Cfww = 0.6
= 187.200 ton
Waktu Bongkar muat di kapal diperkirakan = 12 jam
didapat, Wfww = t x Cfww x tc
= 7.200 ton
Jadi, total kebutuhan air tawar untuk mandi dan cuci didapat :
Wfww tot = 194.400 ton

c. Untuk kebutuhan memasak untuk 1 trip :


Wfwc = tc x (S/24V) x Cfwc , dimana : Cfwc= 0.005
= 1.560 ton
Waktu Bongkar muat di kapal diperkirakan = 12 jam

Wfwc = t x Cfwc x tc
= 0.060 ton
Jadi, total kebutuhan air tawar untuk memasak didapat :
Wfwc total = 1.620 ton

d. Untuk kebutuhan motor induk untuk 1 trip :


,dimana : c (jumlah penambahan pendingin untuk sistem) = 7
Wfwj = P x c x (S/24V) x Cfwd
= 1.529 ton

e. Untuk kebutuhan motor bantu untuk 1 trip :


Wfae = (0.1 - 0.2) x Wfwj , diambil nilai 0,2 x Wfwj
= 0.3058 ton

# Total Kebutuhan Fresh Water untuk Konsumsi (makan, minum, dan Memasak) :
Wf k = Wfwc + Wfwd
= 34.020 ton
V Wfk = 34.02 m3
V Wfk+10% = 37.422 m3

# Total Kebutuhan Fresh Water untuk lain-lain (cooling, cuci, dll) :


Wf k = Wfae + Wfwj + Wfww
= 196.235 ton
V Wfk = 196.23456 m3
V Wfk+10% = 215.85802 m3

Sehingga dari perhitungan diatas didapat nilai Wf total :


WFW total = Wfwd + Wfww + Wfwc + Wfwj + Wfae
= 230.255 ton

W total = WFO + WDO + WLO + WFW + WCREW


= 1761.328 ton

Sehingga besar payload :


Payload= DWT - Wtotal
= 52383.41 ton
muat: Kacang tanah kupas
0.753 ton/m3
maka volume cargo yang dibutuhkan adalah:
V = 69566.28 m3
Penambahan faktor konstruksi : 5%
V = 73044.594 m3
The capacity V [m3] of oil residues (sludge)
tanks shall be determined as follows
V= K · C · D
Where,
K = 0,015 for ships where heavy fuel oil is used and 0,005 where diesel oil or other fuel
which does not need purification is used.
= 0.015 (Heavy fuel oil is used and purified)
= 0.005 (MDO is not purified)
C= 0.005
VHFO = 1280.170 m3
VMDO = 252.973 m3
D = maximum duration of voyage, normally taken 30 days in absence of data. [d]
13 days Tj Priok - Jeddah

The result :
V (MDO) = 0.005 x 56,74 x 7
= 16.443 m3
V (HFO) = 0.015 x 113,98 x 7
= 249.633 m3
Total V = 266.076 m3

The capacity of the oily bilge water tank shall be determined as follows:

Germanisher Loyd Chapter 2 Section 11 O Piping Systems, Valves and Pumps 3.3.5
Where, P = main engine power [KW]
P= 16800 KW
So the capacity of the oily bilge water tank = P/250
= 67.2 m3
ctical Ship Design, DGM Watson) :

esign page 85.

rang tepat dalam hal perhitungan serta


u faktor penambahan berat (2 - 3) %
ton

HFO
SETTLING TANK DAY TANK
HARIJAM JARAK HARI JAM JARAK
2 48 739.2 1 24 369.6
atau sama dengan BHPscr ### TON 99.459 TON
197 m3 98.474614 m3
donesia) - Jeddah (Arab Saudi) 217 m3 108.32208 m3
433 m3 TOTAL 216.64415 m3 TOTAL
16 7 1.94
650 m3 217.28 m3
433
layaran

ton/m3

da penambahan dalam perhitungan berat

MDO tercukupi untuk main engine dan

n yaitu 0,1-0,2
orang
mill laut
knot
kg/org/hr
ton/org/hr

ton/hari

ton/hari
gr/kWh

dan Memasak) :

utuhkan adalah:
ere diesel oil or other fuel

bsence of data. [d]


CONSUMABLE FOR OPERATIONS SHIPS

NO ITEM PLACE CONSUMABLE VOLUME


1 Fuel Oil
a. HFO 1292.972 ton 1408.187 m3
b. MDO 252.973 ton 278.270 m3
2 Fresh Water 230.255 ton 253.280 m3
3 Lubrication Oil 5.247 ton 39.711 m3
4 Ballast Tank 8890.096 ton 8673.265 m3

40.32
PLANNED

1419.181 m3
279.542 m3
265.418 m3
8.000 m3
8673.265 m3
PERHITUNGAN PERALATAN KEMUDI (RUDDER)

1 PENENTUAN LUAS DAUN KEMUDI

Berdasarkan aturan Biro Klasifikasi Indonesia 2014 Vol.2 section 14, untuk mencapai kemampuan
manuver kapal yang baik, ukuran luasan daun kemudi (A) tidak kurang dari perumusan berikut ini:

1,75  L  T m2
A  c1  c2  c3  c4 
100

Dimana : c1 = Faktor untuk tipe kapal


1,0 untuk kapal umum
c2 = Faktor untuk tipe kemudi
0.9 untuk setengah menggantung
c3 = Faktor untuk profil daun kemudi yang digunakan
1,0 untuk NACA – Profile
c4 = Faktor dari peletakkan daun kemudi
1,0 untuk kemudi pada aliran arus propeller
L = Lpp
T = Sarat Kapal

Sehingga diperoleh Luasan minimum daun kemudi sebagai berikut :

A= 1 x 0.9 x 1 x 1 x ((1.75 x 196.25 x 10.99 )/100))


= 39.635 m2

2 Dimensi utama daun kemudi


Tipe Daun Kemudi menggunakan tipe "SEMI SPADE RUDDER"
Berdasarkan Van Lamerens “Resistance, propulsion and steering of ship” untuk daun kemudi pada
kapal dengan single propeller memiliki luasan di depan sumbu poros daun kemudi (balansir) kurang
dari 23% A
diambil : 20% A

maka A didepan rudder stock (A1f + A2f) = A' = 23% A


= 23% x 33.969
A' = 7.927 m2
Sedangkan persyaratan dalam perancangan ukuran daun kemudi adalah sebagai berikut :

b
 1,8; b = 1.8 c dan A=b x c = 1.8 c x c
c

= 2.099 m

b = 1.8 c = 3.777 m

A1 = 50% A total - A1f

A2 = 50% A total - A2f

A1f = 35% A' = 2.774 m2

A2f = 65% A' = 5.152 m2

A1 = (50% A total) - A1f) = 17.04286 m2

A2 = (50% A total) - A2f) = 14.665 m2

Untuk jarak C1 dan C2 ditentukan dengan rumusan sebagai berikut :

C1 = 9.024 m C2 = 7.765 m

3 Menentukan gaya- gaya pada daun kemudi

Biro Klasifikasi Indonesia Vol.2, 2014 memberikan rumusan yang digunakan dalam perhitungan
gaya pada daun kemudi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Cr = 132 . A . v2 . k1 . k2 . k3 . kt dalam N

Untuk menentukan gaya pada daun kemudi maka perlu juga diketahui terlebih dahulu beberapa
koefisien- koefisien yang nantinya akan digunakan dalam perhtungan gaya pada daun kemudi.
Koefisien - koefisien yang digunakan :
k1 = (A + 2 )/3
aspect ratio (L) adalah perbandingan antara kuadrat b dengan At
dimana At = A + A rudder horn
dalam hal ini aspect ratio tdk boleh >2

At = 42.01
L = 0.34
k1 = 0.78
k2 = 1.10 (karena dipakai profil NACA dan pada keadaan maju)
k3 = 1.00 (karena kemudi terletak di belakang semburan propeller)
kt = 1.00 (ketentuan dari BKI, jika tidak diketahui maka kt = 1)

Sehingga gaya total pada daun kemudi adalah

Cr = 1064404.40 N = 1064.40 kN

Karena yang digunakan adalah semi spade rudder, maka harus dicari distribusi gayanya
Gaya - gaya pada luasan trapesiodal daun kemudi adalah :
1. Pada luasan A1
CR1 = CR.A1/A
CR1 = 457693.9 Newton = 457.69 kN
2. Pada luasan A2
CR2 = CR.A2/A
CR2 = 393829.6 Newton = 393.83 kN

4 Menentukan Torsi Pada Tongkat Kemudi


Dalam perhitungan torsi pada tongkat kemudi (rudder stock) untuk rudder jenis semi-spade Biro
Klasifikasi Indonesia Vol. II, 2014, memberikan acuan yang ditentukan berdasarkan sebagai
berikut :
QR = CR . r
QR1 = CR1 . r1 dan QR2 = CR2 . r2
r = c (α - kb)
kb = Af / A
Maka,
r1 = c1 (α - kb1) r = c2 (α - kb2)
kb1 = A1f / A1 kb2 = A2f / A2
Sehingga didapatkan ,
kb = 0.200 kb1 = 0.163 kb2 = 0.351
r = 0.273 r1 = 1.509 r = -0.166

QR = 290379.383 Nm = 290.379 kNm


QR1 = 1606021.358 Nm = 1606.021 kNm
QR2 = -176461.317 Nm = -176.461 kNm

5 Menentukan Daya Mesin Kemudi


Sebelum menghirtung daya mesin kemudi terlebih dahulu menghitung daya pada tongkat kemudi.
Berdasarkan rumusan dalam buku "Marine auxiliary Machinary and System" oleh M. Khetagurov
daya yang dibutuhkan untuk memutar tangkai daun kemudi adalh sebagai berikut :
Nrs = Q  
R rs
75
Dimana :
wrs = 2 p

 180
a = merupakan sudut putar kemudi 35o
t = merupakan waktu putar kemudi 28 detik
Maka,
Nrs = 168.850 HP
Sehingga dengan demikian daya motor yang harus dihasilkan oleh steering gear untuk
menggerakan kemudi adalah sebagai berikut :

N rs
N ST 
SG
Dimana: ηSG = Efisiensi steering gear (0,35 – 1,0) Diambil 0,5

NST = 337.700 HP
251.823 KW
Data Kapal
Tipe Kapal : Bulk Carrier
Lpp : 196.6 m
Lwl : 202.50 m
B : 33 m
H : 17.6 m
T : 12.8 m
Cb : 0.78
Vs : 15.4 knot
Jarak Pelayaran : 4665 mil
Waktu Pelayaran : 303 jam
Displacement : 68385 ton

A. Perencanaan Jangkar, Rantai Jangkar Dan Tali Tambat (Anchoring And Mooring Sistem)
Equipment Number
Peralatan jangkar, rantai jangkar, kawat seling, tali temali ditentukan berdasarkan Equipment
Number (Z) (BKI vol. II section 18), dimana dihitung dari rumus dibawah ini:

Equipment Number = Δ2/3 + 2. B.H + A/10


Dimana :
Δ : Displacement Kapal pada sarat penuh kap (ton)
B : Lebar kapal maksimal (m)
H : Tinggi freeboard (tinggi kapal tidak tercelup air) yang diukur dari garis muat sampai
puncak teratas rumah geladak (m)
A : Luas proyeksi lambung kapal bangunan atas rumah geladak diatas garis muat
musim panas dalam batas L (m2)

Maka :
Δ = 68385 ton
H = Tinggi kapal dikurangi Tinggi sarat kapal + Σ Tinggi bangunan atas

= 17.3 m
A = (LWL × fb) + (Σ luas bangunan atas dilihat dari samping)
fb = H - T = 4.8 m2
Luas Bangunan atas dari samping = 288.5 m2
= 1260.490 m 2

Sehingga,
Z = Δ2/3 + 2 x B x H + A/10
= 2959.928
Dari perhitungan diatas, maka direncanakan kapal menggunakan peralatan Jangkar, Rantai
Jangkar dan Tali Tambat sebagai berikut :
a) Jumlah jangkar :3 buah
b) Berat jangkar : 8700 kg
c) Rantai jangkar :
Panjang : 632.5 m
Diameter d1 : 95 mm untuk ordinary quality
d2 : 84 mm untuk special quality
d3 : 73 mm untuk extra special quality
d) Tali tarik :
Panjang minimal : 260 m
Beban putus : 1470 kN

e) Tali Tambat :
Jumlah :6 buah
Panjang minimal @ : 200 m
Beban putus : 500 kN

Chain Locker
Berdasarkan BKI, volume II section 18 chain locker dapat dihitung dengan rumusan yang ada
di bawah ini. Sehingga dapat dicari sebagai berikut :

S = 1,1 x d2 x l / 105 ( m3 )

Dimana : direncanakan :
d = diameter rantai (mm) p= 4.2 m
l = panjang rantai (m) l= 2.2 m
Maka : t= 6.96 m
S = 62.791 m3 Vol = 64.3104 m3

Luas Mud box


Amin = 33d2chain
= 0.297825 m2 9.828225
Mudbox terletak dibawah chain locker yakni dengan ketinggian 400mm +
penambahan untuk semen sekitar 100mm. Maka total x L x T chain locker
yang dirancang yakni:

panjang = 4.2 m
lebar = 2.2 m
tinggi = 0.4 m
= 3.696 m2
Gaya Tarik Pengangkatan Jangkar (windlass):
Gaya tarik pengangkatan untuk satu buah jangkar ditentukan berdasarkan data - data berikut :
a. Berat jangkar(Ga)
Ga = 8700 Kg
b.Ukuran balok rantai(dc)
dc ≈ √Ga
≈ 93.27 mm
direncanakan: 95 mm
c. Berat rantai jangkar permeter (pa)
Untuk rantai stud-link
Pa = 0.0218dc2
= 196.745 Kg
d. Panjang rantai jangkar yang menggantung(La)
La = 100 m
e. factor gesekan yang terjadi adalah (f) =37.5

Sehingga gaya tarik jangkar :


Z = d2(f + 0,218 (h-100)) [N]
= 338437.5 N
Zmax = 507656.3 N 507.6563 kN
6 Windlass (Derek Jangkar)
a. Daya tarik untuk 2 jangkar
Tcl = 2 x f x Ga + Pa + la 1 - g
x
2 ga
Dimana :
f = Faktor gesekan pada hawse pipe (1.28 - 1.35)
= 1.35
Ga = Berat jangkar (kg)
= 8700 kg
Pa = Berat rantai tiap meter
= 0.021 x d1 2
= 0.021 x 95
= 189.525 kg/m
la = Panjang rantai jangkar yang menggantung (m)
= l x m x Dcl
60 x Va
Dimana :
Va = Kecepatan jangkar = 0.2 m/det
m = Putaran motor (523 - 1160) = 1000 rpm
Dcl = Diameter efektif dari tabel lifer
= 0.013 x d
= 0.013 x 95
= 1.235 m
la = 3.14 x 1000 x 1.235
60 x 0.2
= 323.1583 mm
a = Berat jenis material rantai jangkar
= 7750
g = Berat jenis air laut
= 1.025
Jadi,
Tcl = 2 x 1.35 x 8700 + 189.525 + 323.16 1 - 1.025
x
7750
= 2.7 x 9213 x 0.99987
12437.12 12435
= 24870.9551805 kg

b. Torsi pada cable lifer (Mcl)


Mcl = Tcl x Del kg.m
2 x cl
Dimana :
Dcl = 1.235 m
cl = Koefisien kabel lifer (0.9 - 0.91)
= 0.91
Tcl = Daya mesin 2 jangkar = 24871
Jadi,
Mcl = 24871 x 1.235
2 x 0.91
= 16876.72 kg.m
c. Torsi pada motor windlass Electric Warping Winc
M = Mcl (kg.m) Untuk penarikan tali-ta
La x a Capstan.
Dimana : Untuk kapasitas angka
La = Perbandingan putaran poros motor windlass dengan putaran cable lifer
= m
Cl
m = Putaran motor (523 - 1160) rpm A
= 1000 rpm B
Cl = 60 x Va C
0.04 x d
= 60 x 0.2
0.04 x 95
= 3.158 rpm
la = 1000
3.158
= 316.67 rpm
a = 0.7 - 0.855
= 0.75
M = 1000
316.667 x 0.75
= 4.211 kg.m

d. Daya efektif Windlass (Ne)


Ne = M x m
716.2
= 4.211 x 1000
716.2 1 HP = 0.7355 Kw
= 5.879 Hp = 4.324 Kw

e. Bollard yang digunakan adalah type vertikal. Berdasarkan ukuran diameter rantai
jangkar = 46 mm, didapat ukuran standarf dari bollard type vertikal adalah sebagai berikut :
D = 300 mm G = 513 mm
L = 1450 mm W1 = 35 mm
B = 430 mm W2 = 5 mm
H = 530 mm r1 = 45 mm
a = 900 mm r2 = 105 mm
b = 370 mm e = 60
c = 55 mm f = 115 mm

f. Chest Chost dan Fair Led


Berguna untuk mengurangi adanya gesekan antara tali dengan lambung kapal pada saat
penambatan kapal. Dimensinya tergantung dari diameter bollard dan breaking stress.
Untuk diameter bollard = 300 mm dan breaking stress/kabel 15.5 ton, ukurannya sbb :
L = 600 mm C2 = 250 mm
B = 130 mm c = 42 mm
H = 125 mm d = 70 mm
C1 = 130 mm G = 30 mm
Electric Warping Winch dan Capstan
Untuk penarikan tali-tali apung pada waktu penambatan kapal digunakan Warping Winch dan
7 ton
Untuk kapasitas angkatnya
= 2 x Berat jangkar
= 2 x 8700
= 17400 kg = 17.4 ton
= 550 mm D = 450 mm
= 350 mm E = 405 mm
= 750 mm F = 200 mm
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN RUANG MUAT SERTA TANGKI - TANGKI
1 PERHITUNGAN CARGO HOLD
a. CARGO HOLD 1 Web Frame 80 - 92
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 419.292 2 838.584 1 838.584
4.55 443.202 2 886.404 4 3545.616
7.16 450.776 2 901.552 2 1803.104
9.77 456.469 2 912.938 4 3651.752
12.38 464.669 2 929.338 2 1858.676
14.99 471.683 2 943.366 4 3773.464
17.6 476.840 2 953.68 1 953.680
∑ 16424.876
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 14289.642 M3

b. CARGO HOLD 2 Web Frame 71 - 80


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 463.256 2 926.512 1 926.512
4.55 474.948 2 949.896 4 3799.584
7.16 475.200 2 950.4 2 1900.800
9.77 475.200 2 950.4 4 3801.600
12.38 475.200 2 950.4 2 1900.800
14.99 475.200 2 950.4 4 3801.600
17.6 475.200 2 950.4 1 950.400
∑ 17081.296
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 14860.728 M3

c. CARGO HOLD 3 Web Frame 62 -71


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 475.200 2 950.4 1 950.400
4.55 475.200 2 950.4 4 3801.600
7.16 475.200 2 950.4 2 1900.800
9.77 475.200 2 950.4 4 3801.600
12.38 475.200 2 950.4 2 1900.800
14.99 475.200 2 950.4 4 3801.600
17.6 475.200 2 950.4 1 950.400
∑ 17107.200
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 14883.264 M3

d. CARGO HOLD 4 Web Frame 53 - 62


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 461.880 2 923.76 1 923.760
4.55 475.200 2 950.4 4 3801.600
7.16 475.200 2 950.4 2 1900.800
9.77 475.200 2 950.4 4 3801.600
12.38 475.200 2 950.4 2 1900.800
14.99 475.200 2 950.4 4 3801.600
17.6 475.200 2 950.4 1 950.400
∑ 17080.560
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 14860.087 M3

e. CARGO HOLD 5 Web Frame 44 -53


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 383.147 2 766.294 1 766.294
4.55 433.193 2 866.386 4 3465.544
7.16 451.159 2 902.318 2 1804.636
9.77 468.647 2 937.294 4 3749.176
12.38 472.060 2 944.12 2 1888.240
14.99 473.499 2 946.998 4 3787.992
17.6 473.893 2 947.786 1 947.786
∑ 16409.668
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 14276.411 M3

Total Volume Cargo Hold adalah:


Vtotal = 73170.132 M3
55097.109 ton
Kebutuhan = 73044.594 M3
55002.579 ton

2 PERHITUNGAN TANGKI FUEL OIL


a. HFO GENERAL SERVICE TANK Web Frame 43 - 44
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 27.037 2 54.074 1 54.074
4.55 35.675 2 71.35 4 285.400
7.16 43.688 2 87.376 2 174.752
9.77 49.243 2 98.486 4 393.944
12.38 51.165 2 102.33 2 204.660
14.99 51.796 2 103.592 4 414.368
17.6 52.022 2 104.044 1 104.044
∑ 1631.242
V = 1/3 x h x ∑ h= 2.61 m
V = 1419.181 M3
Volume Kebutuhan = 1408.187 M3
1419.181 > 1408.187 M3

b. SETTLING TANK & FODT Frame 36 - 43


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 42.014 2 84.028 1 84.028
4.55 47.096 2 94.191 4 376.764
7.16 48.108 2 96.216 1 96.216
∑ 557.008
V = 1/3 x h x ∑ h= 3.675 m
V = 682.335 M3

b.1 DAYLY TANK Frame 38 -43


Direncanakan =
p = 4.000 m
l = 4.000 m Vol = 117.6 m3 x 2 Tanki
t = 7.350 m Vol Total = 235.2 m3
Volume Kebutuhan = 216.64415 m3 < 235.2 m3

b.2 SETTLING TANK Frame 36 - 43


Vol Total Tanki (Settling tank + Dayly) = 682.335 m3
Vol Total Dayly Tank = 235.2 m3
Maka, Vol Total Setling Tank = 447.135 m3
Volume Kebutuhan = 433.2883 m3 < 447.135 m3

c. MDO Frame 33 - 36
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 16.105 2 32.21 1 32.210
4.55 19.466 2 38.932 4 155.728
7.16 20.130 2 40.2598 1 40.260
∑ 228.198
V = 1/3 x h x ∑ h= 3.675 m
V = 279.542 M3
Volume Kebutuhan = 278.26999 M3 < 279.542 M3

3 PERHITUNGAN TANKI FRESH WATER (FWT) Frame 29 - 32


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 14.313 2 28.626 1 28.626
4.55 18.618 2 37.236 4 148.944
7.16 19.549 2 39.098 1 39.098
∑ 216.668
V = 1/3 x h x ∑ h= 3.675 m
V = 265.418 M3
Volume Kebutuhan = 230.25456 M3 < 265.418 M3

4 PERHITUNGAN TANKI LO (LUBRICATION OIL)

Volume Kebutuhan = 6.1009786 m3


Direncanakan =
P= 1.6 m
L= 2m
T= 2.5 m
Volume = 8 m3
Letak = Frame 40 - 42
5 PERHITUNGAN TANGKI BALLAS
a. Tanki Ballas di bawah Cargo Hold
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
0 1653.417 2 3306.834 1 3306.834
0.97 2070.158 2 4140.316 4 16561.264
1.94 2196.282 2 4392.564 1 4392.564
∑ 24260.662
V = 1/3 x h x ∑ h= 0.97 m
V = 7844.281 M3 P air laut = 1.025 ton/m3
= 8040.3877 ton

b. Tanki Ballas di Fore Peak Tank W. Frame 44 - Fr 110


WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
0 0.667 2 1.334 1 1.334
0.97 28.586 2 57.172 4 228.688
1.94 41.560 2 83.12 1 83.120
∑ 313.142
V = 1/3 x h x ∑ h= 5.32 m
V = 555.305 M3 P air laut = 1.025 ton/m3
= 569.18778 ton
Total Volume Tanki Ballas = 8413.468 m3
= 8609.576 ton
Volume Ballas adalah 10% - 17 % dari Volume displasement kapal
Vdispl = 66717.421 m3
10% < 12.6% < 17%
6671.742 m3 < 8413.468 m3 < 11341.962 m3

RESUME PERHITUNGAN VOLUME TANGKI-TANGKI


NO TANKI V. KEBUTUHAN V. TANGKI LETAK
1 Fuel Oil (FO)
a. HFO 1408.187 m3 1419.181 m3 Web Frame 43 - 44
b. MDO 278.270 m3 279.542 m3 Frame 33 - 36
2 Lubrication Oil (LO) 6.101 m 3
8.000 m 3
Frame 40 - 42
3 Fresh Water (FW) 230.255 m 3
265.418 m 3
Frame 29 - 32
4 Ballas (WBT) 6671.742 m3 8413.468 m3 W. Frame 44 - Fr 110
5 Cargo Hold 73044.594 m 3
73170.132 m 3
W.Fr 42 - W.Fr 92
WF. 43-44
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
0 13.430 2 26.86 1 26.860
0.97 23.370 2 46.74 4 186.960
1.94 27.080 2 54.16 1 54.160
∑ 267.980
V = 1/3 x h x ∑ h= 0.97 m
V= 86.647 M3 P air laut = 1.025 ton/m3
= 88.813038 ton

fr.10-14
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
0 29.135 2 58.27 1 58.270
0.97 39.520 2 79.04 4 316.160
1.94 43.300 2 86.6 1 86.600
∑ 461.030
V = 1/3 x h x ∑ h= 1.75 m
V = 268.934 M3

266.07637
SLUDGE TANK
WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 5.480 2 10.96 1 10.960
4.55 10.227 2 20.454 4 81.816
7.16 12.154 2 24.308 1 24.308
∑ 117.084
V = 1/3 x h x ∑ h= 1.25 m
V = 48.785 M3
Volume Kebutuhan = Err:509 M3 < 48.785 M3

WL (m) 1/2 A 2x A FS A x FS
1.94 5.480 2 10.96 1 10.960
4.55 10.227 2 20.454 4 81.816
7.16 12.154 2 24.308 1 24.308
∑ 117.084
V = 1/3 x h x ∑ h= 1.25 m
V = 48.785 M3
Volume Kebutuhan = 6.100979 M3 < 48.785 M3
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BONGKAR MUAT

Perencanaan ambang palkah I, II, III


Lebar ambang palkah = 0.6 x B
= 0.6 x 33.00
= 19.8 m
Lebar ambang palkah direncanakan = 21 m (RM I, II, III, & IV)
= 15 m (RM V)
Beban yang direncanakan = 5 ton
Panjang ruang muat adalah
RM I = 28.8 m
RM II = 28.8 m
RM III = 28.8 m
RM IV = 28.8 m
RM V = 35.2 m
150.4
Panjang ambang palkah
Lubang palka kurang lebih memiliki panjang total sebesar 0,5 Lpp
L total = 0.5 x Lpp
= 0.5 x 196.6
= 98.3 m
Panjang ambang palkah tiap cargo hold perkiraan dari total panjang ambang palkah adalah:
L rata-rata = Ltotal / total cargo hold
= 98.3 / 5
= 19.66 m
Direncanakan panjang ambang palkah tiap cargo hold adalah:
ambang palkah I = 19.2 m
ambang palkah II = 19.2 m
ambang palkah III = 19.2 m
ambang palkah IV = 19.2 m
ambang palkah V = 22.4 m
99.2
PERALATAN BONGKAR MUAT

Kecepatan angkat crane = 50 menit 0.833 m/s


Tinggi double bottom = 1.94 m
Tinggi palkah T md = 15.66 m
Tinggi tutup palkah T pal = 2m 0.833333
Panjang lintasan crane dari main deck ke dermaga 1.25
Plint = 6m
Total lintasan bongkar muat
S = (P lint + ((T md + T pal) x 2) x 2
82.64 m
Waktu bongkar muat 1 siklus
t1 = (Lintasan / kecepatan crane)
= 1.6528 menit
Payload = 52383.4 ton
Jumlah palka = 5 ruang
Jumlah crane = 3 unit
Berat beban / SWL = 26.560 ton 1972.235
Pulley = 1 unit 1086.57
18.1095
Cargo Hold I = 10760.10052 ton
Cargo Hold II & III = 22397.22561 ton
Cargo Hold IV & V = 21939.78327 ton

Total siklus bongkar muat = kapasitas cargo hold / kapasitas crane


= 843.2555444 siklus
Jadi total waktu bongkar muat = 1393.732764 menit
23 jam
Power crane = 250 kw
30t electric hydraulic bucket grab clamshell grab bucket
PERMESINAN PADA GELADAK KAPAL

NO MESIN JUMLAH KAPASITAS FUNGSI


1 Winchlass 1 4.324 Kw Untuk peralatan jangkar
2 Grab Crane 3 250 Kw Untuk bongkar muat kapal
4 Motor skoci 2 5 kw untuk menurunkan skoci
5 Steering gear 1 251.823 Kw Sebagai penggerak kemudi

Perhitungan Displacement, DWT dan LWT


1 Displacement
D = Lwl x T x B x Cb x ρ air laut
= 68385.357 ton

2 DWT
Komponen -komponen DWT
No. Komponen Berat Keterangan
a. Fuel Oil
HFO 1292.972 ton Heavy Fuel Oil
MDO 232.735 ton Marine Fuel Oil
LO 6.101 ton Lubrication Oil
b. FW 196.235 ton Fresh Water
c. Provision & Crew 2.520 ton Berat crew dan Barang bawaan
d. Payload 52383.409 ton Berat muatan kapal
∑ 54113.971 ton DWT

3 LWT Kapal
No. Komponen Berat Keterangan
a. Wst 9808.1543936695 ton Berat baja kapal
b. Woa 2595.120 ton Berat Outfitting kapal
c. Wmt 1422.570 ton Berat Permesinan kapal
d. Wres 414.7753406914 ton Berat tambahan
14240.620030404 ton LWT Kapal

Anda mungkin juga menyukai