Disusun oleh:
Hendika Puji Haditama (20160220011)
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata
Kuliah Bahasa Indonesia yang Dibina oleh Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si.
Disusun oleh:
Hendika Puji Haditama (20160220011)
i
KATA PENGANTAR
akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, juga bertujuan untuk membantu
Materi yang dibahas dalam makalah ini terdiri dari tiga sub-bab yang
Dalam pembuatan makalah ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. H. Syamsul Ghufron, M.Si. selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan saran, serta berbagai pihak yang telah membantu
Makalah ini tentunya masih jauh dari sempurna. Karena itu, penulis sangat
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1 Sejarah dan Pengertian Biogas 7
2.2 Proses Pembentukan Biogas 10
2.3 Manfaat Biogas 17
DAFTAR PUSTAKA 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dua kali lipat dari 119,2 juta orang (dalam tahun 1971) menjadi 198,2 juta (dalam
tahun 1996). Tahun 2011 populasi telah mencapai 237 juta orang. Bahkan
diprediksikan jumlah populasi akan meningkat menjadi 264,4 juta dalam tahun
2020 dengan laju pertumbuhan 0,9% pertahun. Dalam tahun 1990, persentase
Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada
peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada
energi. Pada dasarnya, pemanfaatan energi seperti energi matahari, energi air,
energi listrik, energi nuklir, energi minyak bumi dan gas, serta energi mineral dan
Satu abad yang lampau batu bara menjadi kebutuhan yang penting dalam
sumber energi dalam energi komersial dunia. Karena itu, batu bara telah
mengakibatkan tercetusnya Revolusi Industri. Minyak bumi dan dan gas alam,
1
2
Bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi masih menjadi
sumber energi utama. Akan tetapi, penggunan energi tersebut yang semakin
terhadap lingkungan seperti emisi gas rumah kaca, pemanasan global, dan
kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk
2008).
Mineral), selama ini pergerakan harga minyak bumi sulit diperkirakan, karena
beberapa kali krisis harga minyak dunia, ternyata krisis yang terjadi akhir-akhir
iini tidak memberikan dampak yang cukup berarti dibandingkan krisis yang
sebelumnya. Pengaruh krisis harga minyak ternyata semakin tidak signifikan pada
Masa kejayaan Indonesia dari hasil minyak bumi era 1970-an hingga
1980-an tampaknya hanya tinggal kenangan. Jika pada dekade 1970-an kapasitas
produksi minyak mentah Indonesia masih berada pada kisaran angka 1,3 juta barel
per hari, lalu merangkak pada level 1,5 juta barel per hari (bph) sampai pada tahun
1998, kini hanya sekitar 1,070 juta barel per hari atau setara dengan produksi 33
tahun lalu (1972), yaitu pada saat industri minyak nasional mulai merangkak pada
potensi sumber daya alam, salah satunya yaitu biogas. Jenis energi ini berbentuk
organik, kotoran ternak. Melalui proses anaerob dapat dihasilkan. Sifat biogas ini
juga dapat diperbaharui (renewable). Berbeda dengan bahan bakar fosil yang
sampah merupakan merupakan hal yang krusial. Bahkan, sampah dapat dikatakan
4
dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk tersebut
terhadap barang maka semakin besar jumlah pula volume sampah yang dihasilkan
(Sucipto, 2011).
mencapai 50.000.000 ton per tahun dan sekitar 16.000.000 ton adalah sampah
rata-rata 6.250 ton per hari dan sekitar 4.400 ton adalah sampah organik.
pelik di berbagai pihak. Tak pelak sampah pun diremehkan dan dianggap sebelah
yang aman dan mudah. Cara ini dikenal dengan prinsip 3R, yaitu reduce
5
(kurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur ulang). Dengan cara ini
sudah banyak dihasilkan produk yang bermanfaat seperti biogas itu sendiri. Salah
Ketertarikan akan sumber energi biogas akhir-akhir ini meningkat. Hal ini
didasarkan pada fakta bahwa cadangan sumber energi fosil semakin meningkat.
Salah satu buktinya adalah adanya kebijakan pemerintah dalam konversi minyak
tanah ke gas (LPG). Dengan fakta ini sebenarnya beberapa anggota masyarakat
yang mempunyai potensi mengolah bahan organik menjadi biogas dapat berperan
serta lebih aktif. Manfaatnya adalah masyarakat dapat memperoleh energi yang
lebih murah dan lingkungannya juga lebih bersih. Memang, karena biogas
didukung, mengingat energi yang dipakai saat ini sebagian besar berasal dari
lingkungan dan tersedia di tingkat lokal dapat menjadi instrumen yang bermanfaat
oleh masyarakat lokal baik secara kuantitas, kualitas, maupun daya beli
PEMBAHASAN
terbarukan, dapat dibakar seperti gas LPG, dan dapat digunakan sebagai sumber
Pertanian, 2009).
Biogas sendiri adalah gas yang dihasikan dari produksi aktivitas anaerobik
bantuan bakteri metanogen atau metanogenik. Bakteri ini berada pada limbah-
limbah organik. Sebagian besar biogas terdiri dari campuran gas metana sebanyak
50-60% dengan gas-gas lain, seperti CO2 dan H2S. Biogas dihasilkan dari reaktor
yang umumnya disebut digester atau biodigester, di tempat inilah bakteri tumbuh
bahwa biogas merupakan gas yang ditimbulkan jika bahan-bahan organik, seperti
kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah, direndam dalam air dan disimpan
secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang
sebagian besar adalah berupa gas metan (gas yang memiliki sifat mudah terbakar)
dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas (Febriyanita, 2011).
7
8
dekomposer dan komposisi gas tergantung pada substansi yang sedang terurai.
Biogas yang dihasilkan dari sampah organik merupakan gas yang mudah terbakar
karena mengandung metana. Selain itu, hasil biogas tidak mengeluarkan bau dan
sebenarnya merupakan cara yang sehat untuk memanfaatkan sampah. Gas metana
ini sendiri sudah sejak lama digunakan oleh warga Mesir, Cina dan Roma Kuno
untuk dibakar dan menghasilkan panas. Menurut Rahmatiah (2014), metana dalam
biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan
energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit.
Komponen %
gas yang dikeluarkan rawa-rawa pada tahun 1770. Kemudian pada tahun 1806
metana. Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882) berhasil
mediasi kotoran hewan pada tahun 1884 dan penelitiannya menjadi landasan
unit pembangkit biogas dan akhirnya pembangkit biogas pertama dibangun pada
tahun 1900. Selama masa perang dunia II banyak petani di Inggris dan benua
Eropa lainnya yang membuat digester kecil untuk menghasilkan biogas yang
mengalami penurunan karena harga BBM semakin murah dan mudah, sehingga
memiliki kebutuhan sumber energi yang murah dan selalu tersedia. India
merupakan negara pelopor dalam penggunaan energi biogas di benua Asia dan
pengguna energi biogas ini dilakukan sejak masih dijajah oleh Inggris.
Negara lain seperti Cina, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini juga
biogas dengan skala rumah tangga yang telah dimanfaatkan oleh hampir sepertiga
lima juta rumah tangga menggunakan instalasi biogas sehingga biogas menjadi
awal tahun 1970-an, terutama karena bertujuan memanfaatkan buangan atau sisa
yang berlimpah dari benda yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, serta
mencari sumber energi lain di luar kayu bakar dan minyak tanah (Sukmana dan
Muljatinigrum, 2011).
bahan organik dengan suplai oksigen terbatas. Pada situasi tersebut kegiatan
metan di dasar danau atau sungai, tumpukan sampah yang sangat rapat, dan perut
anaerobnya. Hampir semua jenis bahan organik dapat digunakan untuk proses
pembuatan biogas. Untuk biogas sederhana, bahan organik yang paling banyak
digunakan di Indonesia adalah dari kotoran dan urin hewan. Beberapa bahan lain
11
yang digunakan adalah dari kotoran manusia, sampah bio (organik), dan sisa
Mikroorganisme
Bahan organik CH4 + CO2 + sel-sel baru + energi + produk
Pembentukan biogas sendiri terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap hidrolisis,
a. Tahap hidrolisis
oleh enzim dan dibantu dengan air. Enzim tersebut dihasilkan oleh bakteri
menjadi asam lemak. Protein oleh enzim protease menjadi peptide dan
anaerob dan fakultatif yang terlibat dalam proses hidrolisis antara lain
oksigen dan karbon yang diperoleh dari oksigen terlarut yang terdapat
Pada tahap ini senyawa dengan berat molekul rendah dekomposisi oleh
akibat proses bakteri penghasil asam. Asam yang dihasilkan oleh bakteri
a. Jenis bahan
macam, tetapi yang ideal adalah yang mudah didegradasi dan sedapat -
b. Temperatur
c. Rasio C/N
bahan organik tersebut (Suyitno dkk, 2010). Nilai C/N yang baik untuk
Urine 0,8
Kotoran kambing 30
Kotoran manusia 8
16
Rumput hijau 12
Sisa sayuran 35
Tabel rasio C/N untuk beberapa bahan organik (Suyitno dkk, 2010)
sangat penting, karena apabila tidak sesuai maka bakteri tidak dapat
terhadap terjadinya krisis energi fosil di tingkat daerah maupun nasional. Apabila
daerah-daerah yang kaya akan sumber daya peternakan, maka biogas ini akan
melambungnya harga minyak tanah dan LPG yang semakin tinggi (Setyawan,
2010)
Energi biogas dihasilkan dari proses fermentasi yang berasal dari bahan-
bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga dan
yang diakibatkan penggudulan hutan dan perusakan tanah. Karbon dalam biogas
merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga
atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Gas metana dalam biogas
bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metan dalam bahan bakar fosil tidak bisa
karena berasal dari bahan-bahan limbah organik. Berbeda dengan bahan bakar
fosil yang tidak dapat diperbaharui sehingga dapat menyebabkan bahan bakar
fosil menjadi langka. Harga minyak yang mahal semakin memungkinkan biogas
menjadi sumber energi alternatif serta kenaikan biaya sumber energi seperti tarif
Selain sebagai bahan bakar, biogas telah menciptakan lapangan kerja bagi
orang yang mengumpulkan kotoran binatang dan sampah lain, juga bagi orang
yang menjual sisa sampah sebagai pupuk, serta bagi para lelaki yang membangun
Hasil dari proses anaerobik gas bio selain energi, juga dihasilkan produk
samping seperti sludge. Material ini berupa padatan dan cair yang diperoleh dari
sisa poses anaerobik. Masing-masing dari material, baik padat maupun cair dapat
petani mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain-
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
besar berupa gas metan. Penelitian terhadap anaerobik gas metan sendiri sudah
selanjutnya.
pilihan energi terbarukan bagi masyarakat. Sifat biogas yang dapat dipebaharui ini
3.2 Saran
19
20
biogas dapat menjadi alternatif ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk
Hardoyo dkk. 2014. Panduan Praktis Membuat Biogas Portabel Skala Rumah
Tangga dan Industri. Yogyakarta: Lily Publisher
Kadir, Abdul. 1990. Energi: Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik, Potensi
Ekonomi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Sukmana, Rika Widya dan Anny M. 2011. Biogas dari Limbah Ternak. Bandung:
Penerbit Nuansa
21