Pabrik yang Sudah Berdiri Berbicara tentang operasi praktis untuk pabrik yang sudah berdiri, maka hendaknya diperhatikan bebrapa hal yang bersangkutan yaitu : pengambilan prinsip, prinsip-prinsip umum dari keputusan kerja, kontrol pembiayaan, teknik perawatan, ukuran-ukuran praktis, perawatan sesaat, termasuk perbaikan perencanaan, dan bahan-bahan yang lebih baik dari konstruksi, dan perencanaan pendahuluan serta pengaturannya. Didalam menghadapi beban kerja, khususnya pada operasi praktis adalah mempunyai kaitan yang erat. Kontrol Pemberian Pekerjaan Ideal sekali suatu proyek dikerjakan dengan skala volume pekerjaan serta waktu yang panjang diberikan secara sekaligus. Di dalam perjanjian kontrak antara pemeberi dan pelaksana pekerjaan memang jumlah volume dan jadwal waktu serta besarnya biaya cukup jelas. Akan tetapi orang cenderung sealalu sembrono dalam melaksanakannya walaupun tidak semua orang melaksanakannya. Oleh karenanya untuk menetralisir hal itu maka pekerjaan diberikan tiap termim. Setelah termin A selesai dengan baik barulah diperkenankan melangkah kepada termin B dan seterusnya. Ini semata-mata untuk menjaga mutu pekerjaan. Jadwal dan Peramalan Dengan penjadwalan, maka pengawas berfikir kapan selesainya pekerjaan yang diperkirakannya itu. Dalam jadwal itu pula pengawas lapangan harus mempunyai catatan harian yang kiranya bisa dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan dan koreksi. Peramalan mingguan merupakan cara lengkap mengenai pekerjaan untuk seluruh dan personal keahlian dari kelompok kerja. Masing-masing kelompok dengan koordinatornya sendiri. Kebutuhan Pemborong Luar Kebutuhan akan pemborong luar adalah merupakan dasar dari jenis pekerjaan yang ditangani, jadwal kerja di dalam rangka eksistensi pabrik, fasilitas, tenaga ahli, biaya dan lain-lain. Tentu tenaga ahli, modal, pengalaman dan nama baik pemborong itu menjadi acuan juga bagi pihak selaku pemberi kerja. Insinyur Perencanaan dan Jadwal Perencanaan merupakan langkah awal dari keberhasilan suatu pekerjaan. Bagaimana lingkup pekerjaan, batasan waktu, standar kemampuan pekerjaan dan alat-alat besar akan sangat berarti bagi kualitas serta kuantitas hasil kerja. Analisa Pekerjaan Terdapat dua pendekatan dalam kaitan dengan perencanaan hasil kerja. Pertama adalah analisa pekerjaan yang menangkut jenis pekerjaan, deskripsi, metode kerja, lingkup dan hasil kerja yang diharap. Dalam hal ini oerlu diperhitungkan kemungkinan-kemungkinan waktu yang hilang. Analisa Teknik Di dalam pemakaian analisa teknik pada pekerjaan mesin, terdapat tiga fungsi penting yaitu : siapa, bagaimana, dan apa di dalam kaitan dengan pelaknsanaan pekerjaa tersebut, sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Dalam kaitan ini pula studi waktu penting saklai untuk bisa memproyeksikan berapa jumlah person yang terlibat, peralatan, alokasi biaya tiap seksi dengan batasan-batasan waktu yang ada. Kontrol Bahan Terdapat beberapa strategi yang bisa dipandang dapat membantu dalam control bahan, diantaranya : 1. Sebaiknya perawatan dan kelompok konstruksi kecil menggunakan bahan yang berasal dari gudang penyimpanan. 2. Baik rencana perawatan dan konstruksi sebaiknya tertulis. 3. Sebaiknya daerah dan posisi gudang pusat diawasi satu kelompok. 4. Hindari penyimpanan bahan di gudang yang sifatnya terlampau mudak dijual 5. Penyimpanan bahan sebaiknya satu tahun 6. Pempemakaian barang-barang yang serupa dari peralatan dalam perbandingan tahunan. Inspeksi Setiap aktivitas kepengawasan dari perwatan mesin memerlukan inspeksi. Apakah itu pengerjaan pabrik secara lengkap, overhaul, perawatan pencegahan dan lain-lain. Secara visual inspeksi bisa dilakukan pada saat peralatan beroperasi. Bagaimana tekanan pelumasannya, panas mesinnya, kerataan pembakaran da sebagainya. Ini semua didengar dan sekaligus dicatat untuk dikaji, apakah sudah bai atau belum. Pabrik Baru Persoalan pengoperasian pabrik baru terlebih dahulu perlu mendapatkan tentang studi kemungkinannya sebelum didirikan. Berapa besarnya kebutuhan pasar akan suatu produk, jenis , spesifikasi produk tertentu menuntu besarnya investasi, gedung , lay out tertentu dari pabrik, mesin, serta tenaga personal. Oleh sebab itu pencatatan setiap data mulai dari dari oermintaan produksi, biaya produksi dan secara impisit biaya perawatan mesin menjadi ujung tombak dan bahkan sangat strategis, seakan melebihi perawtan mesinnya sendiri. Laporan Pengawasan Kertas laporan kerja dibuat seminim mungkin tetatpi mencakup data yang diperlukan. Laporan cukup sederhana saja, tetapi pemakaiannya bisa universal. Pada bagian atas mencantumkan bagian kemudian garis tegas, baru berikutnya tanggal, mesin-mesin dan seterusnya. Laporan Pengawasan Rutin Laporan pengawasan yang lengkap adalah suatu dasar untuk pemberian pekerjaan perawatan berhubung adanya suatu permohonan pekerjaan perawatan yang berlangsung terus menerus. Evaluasi dari permohonan pekerjaan ini mencakup : 1. Kondisi yang baru. 2. Pengecekan kebutuhan kapan dilakukan urgensinya. 3. Koordinasi dengan orang-orang produksi untuk reparasi 4. Bagian dari pekerjaan perwatan bagian mana yang diinginkan. Inspeksi Hasil Pengawasan Pada sebagian pejabat yang kita jumpai, di mana di dalam praktek ia melakukan pengecekan mendadak ke lapangan untuk melihat dari dekat hasil dari kotrol dari pengawas-pengawasnya. Pada pabrik lainnya ternyata, bahwa turunnya mesin atau bahkan bagian dari peralatan harus diikuti dengan jadwal inspeksi selain jadwal program perawatan pencegahan itu sendiri. Methode Inspeksi Studi tentang waktu mempunyai arti penting atau katakanlah sangat membantu efektivitas kerja. Di suatu industry, seorang insinyur harus bisa mempelajari dan bahkan harus fasih perihal : 1. Mempelajari metode inspeksi dan pelayanan untuk bekerja lebih baik atau mempercepat proses pekerjaan itu selesai. 2. Rencana dari metode inspeksi 3. Penggantian spare part dengan membuatnya sendiri 4. Mengkaji hal setelah overhaul selesai. 5. Pakailah alat uji yang lebih cocok dan baik. 6. Menghitung dengan cepat kebutuhan perlatan. Petunjuk Petunjuk Inspeksi Petunjuk serta laporan dari pabrik biasanya menggnakan instruksi perawatan pencegahan sercara tertulis dari pihak satu kepada yang lain. Sumber pembuat informasinya adalah harapan dan instruksi dari pemilik pabrik, catatan pabrik, pengalaman perawatan, dan pengembangan pengetahuan berdasarkan tantangan-tantangan yang terjadi. Lebih baiknya dibuat di lembar perintah yang sederhana dan praktis perihal pelarangan dan sebaliknya. Pembuatan Laporan Perawatan Pemcegahan Penyusunan laporan tertulisa tentu membutuhkan staf-staf administrasi. Suatu bentuk laporan tidaklah dinilai dari tebal atau beratmya. Akan tetapi pejabat perawatan serta manajemen yang lebih tinggi karena cukup jelas perihal kebutuhan biaya dari laporan hasil kerja yang dibuat, sehingga laporan ini mempunyai relevansi atau arti yang strategis dalam merancang kebijakan baru dan sekaligus bisa dipakai untuk mengevaluasi program yang sudah berjalan. Data penting yang perlu pula tercakup dalam laporam itu diantaranya mengenai jumlah serta kualitas dari hasil produksi, di mana dan ke mananya. Demikian pula terhadap perlatan-peralatannya. Membantu Peningkatan Perawatan Pencegahan Terdapat banyak upaya lain selain dari inspeksi regular dalam rangka meningkatkan program perawtan pencegahan. Beberapa tuntutan praktis diantaranya adalah : 1. Penelitian bahan 2. Modifikasi perencanaan 3. Latihan perawatan 4. Latihan operator 5. Studi tentang peralatan dan mesin-mesin 6. Petunjuk petunjuk standar praktis 7. Standarisasi 8. Laporan khusus 9. Metode protektif logam 10. Ruang kantor perawatan 11. Analisa pencatatan data.