Anda di halaman 1dari 17

1.

5 OPERASI PRAKTIS PERAWATAN


Pabrik yang Sudah Berdiri
Berbicara tentang operasi praktis untuk pabrik yang sudah berdiri,
maka hendaknya diperhatikan bebrapa hal yang bersangkutan yaitu :
pengambilan prinsip, prinsip-prinsip umum dari keputusan kerja,
kontrol pembiayaan, teknik perawatan, ukuran-ukuran praktis,
perawatan sesaat, termasuk perbaikan perencanaan, dan bahan-bahan
yang lebih baik dari konstruksi, dan perencanaan pendahuluan serta
pengaturannya.
Didalam menghadapi beban kerja, khususnya pada operasi praktis
adalah mempunyai kaitan yang erat.
Kontrol Pemberian Pekerjaan
Ideal sekali suatu proyek dikerjakan dengan skala volume
pekerjaan serta waktu yang panjang diberikan secara sekaligus. Di
dalam perjanjian kontrak antara pemeberi dan pelaksana pekerjaan
memang jumlah volume dan jadwal waktu serta besarnya biaya cukup
jelas.
Akan tetapi orang cenderung sealalu sembrono dalam
melaksanakannya walaupun tidak semua orang melaksanakannya. Oleh
karenanya untuk menetralisir hal itu maka pekerjaan diberikan tiap
termim. Setelah termin A selesai dengan baik barulah diperkenankan
melangkah kepada termin B dan seterusnya. Ini semata-mata untuk
menjaga mutu pekerjaan.
Jadwal dan Peramalan
Dengan penjadwalan, maka pengawas berfikir kapan selesainya
pekerjaan yang diperkirakannya itu. Dalam jadwal itu pula pengawas
lapangan harus mempunyai catatan harian yang kiranya bisa dijadikan
sebagai dasar untuk perbaikan dan koreksi.
Peramalan mingguan merupakan cara lengkap mengenai
pekerjaan untuk seluruh dan personal keahlian dari kelompok kerja.
Masing-masing kelompok dengan koordinatornya sendiri.
Kebutuhan Pemborong Luar
Kebutuhan akan pemborong luar adalah merupakan dasar dari
jenis pekerjaan yang ditangani, jadwal kerja di dalam rangka eksistensi
pabrik, fasilitas, tenaga ahli, biaya dan lain-lain. Tentu tenaga ahli,
modal, pengalaman dan nama baik pemborong itu menjadi acuan juga
bagi pihak selaku pemberi kerja.
Insinyur Perencanaan dan Jadwal
Perencanaan merupakan langkah awal dari keberhasilan suatu
pekerjaan. Bagaimana lingkup pekerjaan, batasan waktu, standar
kemampuan pekerjaan dan alat-alat besar akan sangat berarti bagi
kualitas serta kuantitas hasil kerja.
Analisa Pekerjaan
Terdapat dua pendekatan dalam kaitan dengan perencanaan hasil
kerja. Pertama adalah analisa pekerjaan yang menangkut jenis
pekerjaan, deskripsi, metode kerja, lingkup dan hasil kerja yang diharap.
Dalam hal ini oerlu diperhitungkan kemungkinan-kemungkinan waktu
yang hilang.
Analisa Teknik
Di dalam pemakaian analisa teknik pada pekerjaan mesin,
terdapat tiga fungsi penting yaitu : siapa, bagaimana, dan apa di dalam
kaitan dengan pelaknsanaan pekerjaa tersebut, sehingga mencapai hasil
yang memuaskan.
Dalam kaitan ini pula studi waktu penting saklai untuk bisa
memproyeksikan berapa jumlah person yang terlibat, peralatan, alokasi
biaya tiap seksi dengan batasan-batasan waktu yang ada.
Kontrol Bahan
Terdapat beberapa strategi yang bisa dipandang dapat membantu
dalam control bahan, diantaranya :
1. Sebaiknya perawatan dan kelompok konstruksi kecil menggunakan
bahan yang berasal dari gudang penyimpanan.
2. Baik rencana perawatan dan konstruksi sebaiknya tertulis.
3. Sebaiknya daerah dan posisi gudang pusat diawasi satu kelompok.
4. Hindari penyimpanan bahan di gudang yang sifatnya terlampau
mudak dijual
5. Penyimpanan bahan sebaiknya satu tahun
6. Pempemakaian barang-barang yang serupa dari peralatan dalam
perbandingan tahunan.
Inspeksi
Setiap aktivitas kepengawasan dari perwatan mesin memerlukan
inspeksi. Apakah itu pengerjaan pabrik secara lengkap, overhaul,
perawatan pencegahan dan lain-lain. Secara visual inspeksi bisa
dilakukan pada saat peralatan beroperasi. Bagaimana tekanan
pelumasannya, panas mesinnya, kerataan pembakaran da sebagainya. Ini
semua didengar dan sekaligus dicatat untuk dikaji, apakah sudah bai
atau belum.
Pabrik Baru
Persoalan pengoperasian pabrik baru terlebih dahulu perlu
mendapatkan tentang studi kemungkinannya sebelum didirikan.
Berapa besarnya kebutuhan pasar akan suatu produk, jenis , spesifikasi
produk tertentu menuntu besarnya investasi, gedung , lay out tertentu
dari pabrik, mesin, serta tenaga personal.
Oleh sebab itu pencatatan setiap data mulai dari dari oermintaan
produksi, biaya produksi dan secara impisit biaya perawatan mesin
menjadi ujung tombak dan bahkan sangat strategis, seakan melebihi
perawtan mesinnya sendiri.
Laporan Pengawasan
Kertas laporan kerja dibuat seminim mungkin tetatpi mencakup
data yang diperlukan.
Laporan cukup sederhana saja, tetapi pemakaiannya bisa
universal. Pada bagian atas mencantumkan bagian kemudian garis tegas,
baru berikutnya tanggal, mesin-mesin dan seterusnya.
Laporan Pengawasan Rutin
Laporan pengawasan yang lengkap adalah suatu dasar untuk
pemberian pekerjaan perawatan berhubung adanya suatu permohonan
pekerjaan perawatan yang berlangsung terus menerus.
Evaluasi dari permohonan pekerjaan ini mencakup :
1. Kondisi yang baru.
2. Pengecekan kebutuhan kapan dilakukan urgensinya.
3. Koordinasi dengan orang-orang produksi untuk reparasi
4. Bagian dari pekerjaan perwatan bagian mana yang diinginkan.
Inspeksi Hasil Pengawasan
Pada sebagian pejabat yang kita jumpai, di mana di dalam praktek
ia melakukan pengecekan mendadak ke lapangan untuk melihat dari
dekat hasil dari kotrol dari pengawas-pengawasnya. Pada pabrik lainnya
ternyata, bahwa turunnya mesin atau bahkan bagian dari peralatan harus
diikuti dengan jadwal inspeksi selain jadwal program perawatan
pencegahan itu sendiri.
Methode Inspeksi
Studi tentang waktu mempunyai arti penting atau katakanlah
sangat membantu efektivitas kerja. Di suatu industry, seorang insinyur
harus bisa mempelajari dan bahkan harus fasih perihal :
1. Mempelajari metode inspeksi dan pelayanan untuk bekerja lebih
baik atau mempercepat proses pekerjaan itu selesai.
2. Rencana dari metode inspeksi
3. Penggantian spare part dengan membuatnya sendiri
4. Mengkaji hal setelah overhaul selesai.
5. Pakailah alat uji yang lebih cocok dan baik.
6. Menghitung dengan cepat kebutuhan perlatan.
Petunjuk Petunjuk Inspeksi
Petunjuk serta laporan dari pabrik biasanya menggnakan instruksi
perawatan pencegahan sercara tertulis dari pihak satu kepada yang lain.
Sumber pembuat informasinya adalah harapan dan instruksi dari
pemilik pabrik, catatan pabrik, pengalaman perawatan, dan
pengembangan pengetahuan berdasarkan tantangan-tantangan yang
terjadi. Lebih baiknya dibuat di lembar perintah yang sederhana dan
praktis perihal pelarangan dan sebaliknya.
Pembuatan Laporan Perawatan Pemcegahan
Penyusunan laporan tertulisa tentu membutuhkan staf-staf
administrasi. Suatu bentuk laporan tidaklah dinilai dari tebal atau
beratmya. Akan tetapi pejabat perawatan serta manajemen yang lebih
tinggi karena cukup jelas perihal kebutuhan biaya dari laporan hasil
kerja yang dibuat, sehingga laporan ini mempunyai relevansi atau arti
yang strategis dalam merancang kebijakan baru dan sekaligus bisa
dipakai untuk mengevaluasi program yang sudah berjalan.
Data penting yang perlu pula tercakup dalam laporam itu
diantaranya mengenai jumlah serta kualitas dari hasil produksi, di mana
dan ke mananya. Demikian pula terhadap perlatan-peralatannya.
Membantu Peningkatan Perawatan Pencegahan
Terdapat banyak upaya lain selain dari inspeksi regular dalam rangka
meningkatkan program perawtan pencegahan. Beberapa tuntutan praktis diantaranya
adalah :
1. Penelitian bahan
2. Modifikasi perencanaan
3. Latihan perawatan
4. Latihan operator
5. Studi tentang peralatan dan mesin-mesin
6. Petunjuk petunjuk standar praktis
7. Standarisasi
8. Laporan khusus
9. Metode protektif logam
10. Ruang kantor perawatan
11. Analisa pencatatan data.

Anda mungkin juga menyukai