Anda di halaman 1dari 17

PERANCANGAN ULANG KOPLING PADA TOYOTA

YARIS
oleh Belajar Bersama On Line pada 03 Oktober 2010 jam 14:33
PERANCANGAN KOPLING PADA TOYOTA YARIS

3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS
Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki
spesiIikasi sebagai berikut :

1. Daya maksimum (N) : 109 dk

2. Putaran pada daya maksimum (n) : 6000 rpm

3. Torsi maximum ( T ) : 14,4 kgm

4. Putaran pada torsi maximum ( n ) : 4200 rpm

3.2. Rumus-rumus yang Digunakan

3.2.1. Torsi maksimum
Kopling plat gesek bekerja karena adanya gaya gesek (U) dengan permukaan, sehingga
menyebabkan terjadinya momen puntir pada poros yang di gerakkan. Momen ini bekerja
dalam waktu tr sampai putaran kedua poros sama. Pada keaadan terhubung tidak terjadi slip
dan putaran kedua poros sama dengan putaran awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat
persamaan :
Mr Mb Mh

Dimana :
7 Torsi gesek |kgI.cm|
- momen puntir poros transmisi |kgI.cm|
Torsi percepatan |kgI.cm|

Nilai Mh dapat dihitung dengan persamaan :
h 71620 nN
Dengan :
Torsi maksimum |kgI.cm|
N Daya maksimum |hp|
N putaran poros |rpm|
71620 konstanta korelasi satuan

3.2.2. Teori Gesek

Harga torsi gesek didapat dari hubungan :
7 C . Mh
Dengan :
7 Torsi gesek |kgI.cm|
C Konstanta
Harga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk kendaraan
mobil.

3.2.3. Kerja Gesek dan Daya Gesek

Kerja gesek ditentukan dari hubungan antara torsi, putaran, dam waktu terjadinya slip yaitu :
7 1910..t7n7

Dimana :
7 Kerja gesek |kgI.cm|
7 Torsi gesek |kgI.cm|
n Putaran |rpm|
tR Waktu penyambungan / slip |detik|
1910 Faktor korelasi satuan
Harga daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan Irekuensi penggunaan
kopling, yaitu jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan waktu yaitu :
N7 41027.x:7
Dimana :
N7 Daya gesek |hp|
: Frekuensi penekanan kopling dalam satu jam
27104 Faktor korelasi satuan

3.2.4. Diameter Rata-rata Plat Gesek

Diameter rata-rata plat gesek ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk diameter
rata-rata, yaitu :
/ 71,5 2/1...nf/-KNTR4,0
Dengan :

/ Diameter rata-rata pelat |cm|
/- Ratio antara lebar pelat terhadap diameter rata-rata
KT Parameter koeIisien gesek
n Putaran

3.2.5. Pengujian Harga K1 dan KU

Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas yang diizinkan setelah
adanya pembulatan-pembulatan dalam perhitungan, maka jika harga KT tidak berbeda jauh
dengan pemilihan harga awal dan harga KU masih berkisar antara 2-8 maka rancangan ini
dapat dilanjutkan :
KT 2/1...1000.vf/-Nf
KU f/-7...22
Kecepatan tangensial adalah :
v 60..n/a

3.2.6. Luas Bidang Tekan

Tekanan permukaan terjadi akibat adanya gaya tekan yang mengenai satuan luas bidang
tekan, gaya ini dipengaruhi oleh koeIisien gesek sebesar 0.3, dan ini adalah koeIisien
gesek bahan permukaan pelat gesek yang kita pilah. Luas bidang tekan sama dengan luas
permukaan pelat dan dapat diperoleh dari hubungan :

F a.b.d.j.Y

Dimana :
F Luas bidang tekan |cm2|
Y Faktor koreksi luas permukaan akibat pengurangan luas alur

3.2.7. Tekanan Rata-rata Permukaan

Tekanan rata-rata dicari dari hubungan torsi maksimum, diameter rata-rata, koeIisien gesekan
dan luas bidang tekan :
p F/7...2
Dimana :
p Tekanan permukaan rata-rata |kgI/cm2|
KoeIisien gesek
F Luas bidang tekan |cm2|

3.2.8. Tekanan Maksimum Permukaan

Tekanan permukaan maksimum digunakan untuk memilih pelat gesek yang cocok dan aman.
Pada lampiran tebal tertulis harga-harga tekanan untuk bahan pelat gesek. Hubungan antara
tekanan maksimum dan tekanan rata-rata adalah :
!max pt// |kgI/cm2|

3.2.9. Umur Pelat Gesek

Daya saing pelat gesek sangat ditentukan oleh umur dari pelat gesek itu. Umur pelat gesek
ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesiIik dan gaya gesek, sedangkan untuk
menghitung volume keausan digunakan rumus :
'v F.Sv
Dengan :
'v Volume keausan |cm3|
F Luas permukaan bidang tekan |cm2|
Sv Batas keausan |cm|
Umur pelat gesek akhirnya dapat ditentukan dari persamaan :
LB RvvNQ'.
Dimana :
LB Umur pelat gesek |jam|
'v Volume keausan |cm3|
Qv Keausan spesiIik

3.2.10. Temperatur Kerja Plat dan Kopling

Temperature kerja kopling harus memenuhi temperature yang diizinkan, karena apabila
melewati batas yang diizinkan akan menyebabkan pelat gesek cepat sekali aus sehingga umur
opling akan lebih pendek. Temperature kerja opling dipengaruhi oleh koeIisien
perpindahan panas dari rumah opling, luas perpindaha panas dan temperature sekeliling,
temperature kerja opling adalah :
t tLAt

dengan :
t Temperatur kerja opling
tL Temperatur lingkungan
At Kenaikan temperature
Semua parameter dalam satuan C. sementara itu kenaikan temperatur dapat diketahui dengan
persamaan :
At KKRaFN..632
Dengan :
FK Luas permukaan bidang pendingin |m2|
K KoeIisien perpindahan panas |kkal/mC.jam|
luas permukaan bidang pendingin dapat diketahui dengan rumus :
FK a.dk.bk ()4.22i//a
Dimana :
/ Diameter terluar atau diameter rumah opling |cm|
- Lebar rumah kopling |cm|
koeIisien perpindahan panas, dari rumah opling dapat diketahui dari hubungan berikut :
K 4.56(vk)3/4
dengan :

v 60..n/a
v Kecepatan tangensial rumah kopling |m/det|
maka kenaikan temperatur dapat dihitung dari hubungan sebagai berikut :
ts RaFN..632
dengan :
NR Daya gesek
F Luas permukaaan bidang pendingin
KoeIisien perpindahan panas

3.2.11. Pemasangan Paku Keling

Paku keeling yang dipasang pada pelat gesek dan pelat penghubung berIungsi untuk
meneruskan putaran pelat gesek ke pelat penghubung dan seterusnya ke HUB, dan
selanjutnya keporos. Untuk perhitungan pemasangan paku keeling didapat dengan
menggunakan perhitungan berikut. Gaya yang dialami oleh setiap paku keeling didapatkan
dengan menggunakan persamaan berikut :
F ZR.2
Dengan :
F Gaya yang diterima masing-masing paku keeling
R Torsi gesek
Z Jumlah paku keeling
Dimensi paku keeling diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :

/ 14,3..4tF

dengan :
F Gaya yang diterima masing-masing paku keeling
t Tegangan geser material paku keeling

3.2.12. Analisis Pegas

Pegas berIungsi sebagai peredam getaran dan penahan gaya permukaan terhadap pelat gesek.
Pegas ini juga berIungsi sebagai penerus daya dari HUB kepelat. Pada pegas ini bekerja
momen torsi yang mengakibatkan tegangan geser. Tegangan ini dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
t 7t...22a
Dengan :
t Momen torsi maksimum
Panjang pegas
7 Diameter pegas

3.2.13. Analisis Tegangan Pada Pegas Diafragma

Pada rumah kopling terdapat pegas diaIragma yang berbentuk cincin (bellivelle spring) pada
pegas ini terdapat gaya P yang dapat melakukan pemasangan dan palepasan kopling.
Tengangan yang terjadi pada pegas ini didapat dari persamaan berikut :
o 22..-tEKi
Ki Konstanta pegas untuk steel bellivelle spring
T Tebal pegas
E Modulus elastisitas

HASIL DAN ANALISA
4.1. Hasil Perhitungan
4.1.1. Perhitungan Torsi Maksimum
Pemilihan torsi maksimum didasarkan pada harga paling tinggi antara torsi maksimum yang
diperoleh dari data spesiIikasi dengan harga torsi maksimum (statik) yang diperoleh melalui
hubungan daya maksimum dan putarannya. Dasar pemilihan torsi yang lebih besar karena
perhitungan didasarkan pada beban maksimum yang mungkin terjadi berdasarkan Iaktor
keamanan.
Dengan diketahuinya beban maksimum, pemilihan bahan yang akan digunakan dapat
dilakukan dengan baik dan mempunyai kekuatan di atas beban maksimum. Dari persamaan,
maka torsi maksimum adalah :
71620 X 6000109
1302 kgm.cm
Dalam hal ini harga torsi maksimum yang diperoleh dari data spesiIikasi ternyata lebih besar
daripada harga torsi maksimum (statik), maka untuk menjaga keamanan pemakaian dipilih
harga torsi yang lebih tinggi, yaitu

1302 kgm.cm dengan kecepatan putar mesin n 4200 rpm.

1.1.2. Perhitungan Teori Gesek

Dengan diketahuinya harga Mh , maka dapat ditentukan besarnya teori gesek. Harga C dapat
dipilih dari tabel 1 pada lampiran II, yang mana ini berkisar antara 2 3 untuk kendaraan
motor. Dengan memilih C 2,2 maka diperoleh harga torsi gesek sebesar :
Mr 2,2 X 1302 2864,4 kgm . cm

1.1.3. Perhitungan Kerja Gesek dan Daya Gesek

Dari persamaan (3), dengan mengasumsikan tR 0,5 detik, maka besarnya kerja gesek yang
dihasilkan adalah :
Ar 19105,042004,2864xx
Ar 3149,34 kgm.cm
Dari cara kerja gesek ini, dengan mengasumsikan pemakaian kopling rata-rata pada kondisi
jalan apapun adalah 60 kali tiap jam, didapatkan besarnya daya gesek adalah :
Nr 410276034,3149xx
Nr 410274,188960x 0,69 hp

1.1.4. Perhitungan Diameter Rata-Rata Plat Gesek

Harga KT dan /- dapat diketahui dari tabel 2 pada lampiran II. Harga-harga Tersebut diambil
berdasarkan jumlah pelat gesek, dalam hal ini untuk TOYOT YRIS jumlah pelat gesek yang
dimiliki j 2, maka akan Diketahui dari tabel bahwa harga KT berkisar antara 1 1,6 dan
harga /- berkisar antara 0,15 0,3.. Dengan memilih harga KT 1,5 dan harga /- 0,175 ,
maka akan didapat harga diameter rata-rata sebagai berikut :
d 71,5 2142002175,05,169,0xxx4,0
71,5 02,3469,04,0
71,5 ( 0,02 )4,0
14,95 cm
Sehingga lebar pelat akan diperoleh dengan subtitusi harga d ke dalam rasio /-, yaitu : /-
0,175
b 0,175 x 14,95
b 2,61 cm
Dari harga ini dapat ditentukan besarnya diameter dalam pelat ( d1 ) dan Diameter luar pelat (
d0 ).
Diameter dalam pelat ( d1 ) :
d1 d b ( 14,95 2,61 )
d1 12,34
Diameter luar pelat ( d0 ) :
d0 d b ( 14,95 2,61 )
d0 17,56 cm

1.1.5. Pengujian Harga K1 dan KU

Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas yang Diizinkan, terlebih
dahulu ditentukan besarnya kecepatan tangensial pelat gesek,
yaitu :
v 6042001095,1414,32xxx
v 32,86 m/s
Sehingga ;
KT 2186,322)56,17(61,2100069,0xxxx
KT 44,525690
KT 1,31 kgm.cm2
Ternyata harga KT tidak jauh berbeda dengan pemilihan harga awal, maka harga KT dapat
diterima. Selanjutnya dilakukan pengecekan harga KU sesuai dengan
persamaan (7).
Ku 2)95,14(61,24,286422xxx
6,11668,5728
4,91.10-3 kgm.cm
Harga Ku dapat diterima karena masih mendekati harga dalam batas yang diizinkan.

1.1.6. Perhitungan Luas Bidang Tekan

Dari data di atas dan dengan memakai persamaan (9), serta diasumsikan Y 0,9 , maka luas
bidang tekan dapat dicari, yaitu :
F 3,14 x 2,61 x 14,95 x 2 x 0,9
F 220,53 cm2

1.1.7. Perhitungan Tekanan Rata-Rata Permukaan

Dengan mengasumsikan koeIisien gesek dari permukaan gesek () 0,3 , maka tekanan rata-
rata adalah :

! 53,22095,143,04,28642xxx
! 5,79 2cmgm

1.1.8. Perhitungan Tekanan Maksimum Permukaan

Tekanan maksimum permukaan digunakan untuk memilih pelat gesek yang cocok dan aman.
Pada tabel 2 pada lampiran II tertulis harga-harga tekanan untuk bahan pelat gesek. Dari
persamaan (11) didapatkan besarnya tekanan maksimum permukaan adalah :

!ma 5,79 . 34,1295,14
!ma 7,01 2cmgf

Dengan asumsi koeIisien gesek dari permukaan gesek adalah 0,1 dan tekanan maksimum
yang diizinkan agar keamanan selama pemakaian terjamin adalah 3,22 2cmgf , maka dari
tabel 2 pada lampiran II dapat disimpulkan bahwa permukaan pelat gesek dapat terbuat dari
bahan s-0stos !70ss0/ Hi/7aulically wit plastic , yang mempunyai limit koeIisien gesek
antara 0,2 0,35 dan tekanan permukaan yang diizinkan antara 0,5 80 2cmgf . Jadi, bahan
ini sesuai digunakan untuk rancangan, karena tekanan maksimum permukaan gesek yang
dirancang masih berada dalam batas tersebut.

1.1.9. Perhitungan Umur Plat Gesek

Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesiIik dan daya gesek.
Dengan adanya paku keling, maka tebal lapisan permukaan gesek yang aus diukur dengan
keadaan paku keling tersebut adalah 2 mm dan ini sama
dengan tebal keausan maksimum dari pelat gesek.
'' F x keadaan paku keling x j
'' 220,53 x 0,2 x 2
'' 88,212 cm3
Dengan asumsi QV 0,125 , maka :
LB 69,0125,0212,88x
LB 9,77 jam

4.1.10 Perhitungan Temperatur Kerja Pelat dan Kopling
Temperatur yang terjadi pada pelat gesek dipengaruhi oleh besarnya daya gesek (Nf) yang
bekerja pada pelat tersebut. Makin besar daya gesek, makin tinggi temperature yang terjadi,
sehingga dalam pemilihan bahan haruslah bahan yang mempunyai ketahanan yang baik
terhadap temperatur yang tinggi atau temperatur yang terjadi tidak melebihi jangkauan yang
diizinkan untuk pelat tersebut. Dengan asumsi temperatur lingkungan adalah 300C,
temperatur kerja opling adalah :
/ asumsi
/ d0 2 x 3 cm
/ 5 cm
Karena itu ;
/ d0 2 x 3 cm
/ (17,56 6) cm
/ 23,56 cm
FK 3,14 x 23,56 x 5 4)34,1256,23(14,322
FK 686,08 cm2
KoeIisien perpindahan panas dari rumah opling dapat diketahui dari hubungan Pada
persamaan (17), dimana kecepatan tangensial yang dihasilkan adalah :
'K 60420056,2314,3xx
'K 5178,488 scm
'K 51,78 sm

Sehingga :
K 4,5 6 x (51,78)43
K 202,67 kkal/m0C. jam
Dengan data-data di atas dapat dicari kenaikan temperatur sebagai berikut :
At 67,2021008,68669,06324xxx
At 31090,1308,436x
At 31,37 0C
Sehingga temperatur kerja opling ( asumsi temperatur lingkungan 20 0C)
Adalah:
t 20 0C 31,37 0C
t 51,37 0C
Berdasarkan tabel 2 pada lampiran II temperatur kerja yang diizinkan untuk s-0stos !70ss0/
Hi/7aulically wit !lastic sampai 500 0C, jadi temperaturkerja opling hasil rancangan dapat
diterima karena masih dalam batas yang diizinkan.

1.1.11. Paku Keling

Pada motor TOYOTA YARIS ini digunakan tiga macam paku keling yang berbeda Iungsi,
yaitu :
1. Paku keling untuk permukaan gesek dengan plat penghubung
Torsi (7) 2864,4 kgm . cm
Jarak keling ke pusat 7 adalah 5 cm
FR 77 cmcmgf10.4,2864
286,44 kgI 2864,4 kg
Jumlah keling yang digunakan ada 18 buah, maka gaya geser yang ditanggung satu buah
opling adalah :
FR1 184,2864 159,13 N
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 2 (n 2)
Untuk bahan paku keling digunakan AIMg3F18, dengan Fs 2 dan :max 27 Mpa
didapatkan :
:max 227pa 13,5 pa
Maka diameter paku keling yang diizinkan adalah :
/l 5,13214,313,1594xxx
78,8452,636
2,7 mm < 3 mm

2. Paku kling untuk plat penghubung 1 dengan plat penghubung 2Torsi ( Mr ) 28644 kgIcm
Jarak kelimg kepusat r adalah 7cm
FR 77 cmgfcm74,2864 409,2 kgIcm
Jumlah keeling yang digunakan adlah 18 buah, maka gaya geser yang ditanggung satu buah
opling adalah :
FR1 182,409 22,73 N
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 3 ( n 3 )

Untuk bahan paku keeling digunakan AIMg3F18, denganFs 2 dan omax 27 Mpa didapat
:
omax 227pa 13,5 Mpa

Maka diameter paku keeling yang sesuai adalah :
/l max1...4tanFR 5,13.3.14,373,22.4 17,12792,90
2,6 < 3 mm

3. Paku keeling untuk penghubung dengan HUB

Torsi ( 7 ) 28644 kgIcm
Jarak keeling kepusat r adalah 5,5 cm
FR 77 cmgfcm5,54,2864 520,8 kgI 52080 N
Jumlah keeling yang digunakan ada 16 buah, maka gaya geser yang ditanggung satu buah
opling adalah :
FR1 185208 289,3 N
Jumlah patahan yang diasumsikan adalah 4 ( n 4 )
Untuk bahan paku keeling yang digunakan AIMg3F18, dengan Fs 2 dan omax 27 Mpa,
didapatkan
omax 227mpa 13,5 Mpa
Maka diameter paku keeling yang sesuai adalah :
/1 5,13.4.14,33,289.4 56,1692,1157 2,6 < 3 mm
1.1.12. Poros

Untuk perancangan poros, hal yang sangat berpengaruh adalah torsi dari kopling, Didapatkan
harga torsi gesek dari kopling adalah 28644 kgI.cm yang setelah dikonversikan ke satuan SI
menjadi : 28,644 x 9,81 280,99 Nm 28099764 Nmm Material yang diambil untuk poros
ini adalah AISI 4340 COLD DRAWN dengan oyp 99000 psi atau 682,8 Mpa Dengan
menggunakan rumus perhitungan poros dan harga tegangan geser, kita akan mendapatkan
harga diameter poros yang kita inginkan, yaitu :
/ 28,682.14,3280990.163NmmNmm
992,214344958403
3395,2096mm
12,8 mm
YeIri Chan, ST.MT Universitas Darma Persada

Anda mungkin juga menyukai