4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
1
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
teori dasar perencanaan dan pemilihan Dengan adanya daya dan putaran,
bahan dan proses harus diaplikasikan. maka poros akan mendapat beban berupa
momen puntir. Oleh karena itu dalam
2. Tinjauan Pustaka
penentuan ukuran-ukuran utama poros
Untuk memperoleh gaya-gaya yang akan dihitung berdasarkan beban puntir
diterima poros, maka terlebih dahulu serta kemungkinan kejutan/tumbukan
harus menentukan total beban yang dalam pembebanan, seperti pada saat
diteriman oleh poros. Adapun rumus gaya motor mulai berjalan. Jika momen puntir
yang diterima poros adalah: (disebut juga momen rencana) adalah T
F = m.g (1) (N.mm) maka besarnya torsi poros yang
Dimana: dikerjakan pada poros dapat dihitung
F = gaya (N) sebagai berikut:
g = percepatan gravitasi (m/s2) T= x (5)
m = massa (kg)
Jika P adalah daya nominal dari Dimana :
output penggerak mesin berbagai macam T = torsi poros (N.m)
faktor keamanan biasanya dapat diambil n = putaran poros (rpm)
dalam perencanaan, sehingga korelasi Pd = daya yang direncanakan (kW)
pertama dapat diambil kecil. c. Tegangan yang diizinkan
a. Jika faktor koreksi adalah fc maka daya Dalam perencanaan poros ini dipilih
rencana Pd sebagai patokan adalah bahan yang dalam perencanaannya
(Sularso, 2002) : diambil kekuatan tarik terbesar. Maka
Pd = Fc x P (2) tegangan izin dari bahan dapat diperoleh
Dimana : dari rumus:
Pd = daya yang direncanakan (kW) = (6)
Fc = faktor koreksi
Dimana :
P = Daya mesin (W)
= Tegangan diizinkan (N/mm2)
Maka untuk menghitung putaran
= Kekuatan tarik (N/mm2),
poros yang digerakkan n dapat dihitung
sf = Faktor keamanan
dengan rumus:
sf = Faktor keamanan poros
n = . (3)
d. Momen lentur poros
Dimana : Momen lentur yang terjadi pada poros
n = Putaran penggerak (rpm) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
n = Putaran yang digerakkan (rpm) M=F.x (7)
d = Diameter pulley penggerak (mm) Dimana :
d = Diameter pulley digerak (mm). M = Momen lentur poros (N.mm)
Untuk mencari putaran poros pada F = Gaya (N)
perbandingan aliran putaran poros x = Jarak poros (mm)
transmisi dengan poros lain dapat dihitung
e. Tegangan lentur poros
dengan rumus:
n =
.
(4) Tegangan lentur yang terjadi pada
poros dapat dihitung dengan persamaan
Dimana : berikut :
n = Putaran poros gigi (rpm) = (8)
n = Putaran poros (rpm)
Z = Jumlah gigi Dimana :
b. Torsi poros = Tegangan lentur poros (N/mm2)
2
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
3
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
4
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
, = 752,63 rpm
=
Untuk putaran poros (n4) maka dapat
= 538,05 N
dihitung menggunakan rumus sebagai
Perhitungan Poros berikut:
Adapun perhitungan ini dilakukan z1 =19
sebagai langkah awal untuk menganalisa z2 =29
komponen-komponen pada traktor tangan. n3 = 752,63 rpm
Dengan menggunakan data dari tabel maka:
.
(1) dan tabel (2) didapatkan nilai sebagai n =
berikut: . ,
=
Daya yang ditransmisikan
P = 8,5 HP = 493,1 rpm.
= (1 HP = 0,735 kW) Untuk putaran poros (n5) maka dapat
Putaran poros (n1) = 2200 rpm dihitung menggunakan rumus sebagai
Faktor koreksi (fc) = 1,5 berikut:
Daya yang ditransmisikan (P) yaitu: z1 =21
P = 8,5 HP x 0,735 kW z2 =31
= 6,248 kW n4 = 493,1 rpm
Dengan diketahuinya daya yang maka:
.
ditransmisikan maka dapat dihitung daya n =
rencana dengan persamaan (2) sebagai . ,
=
berikut:
Pd = Fc x P = 334 rpm
= 1,5 x 6,248 kW Untuk putaran poros (n6) maka dapat
= 9,372 kW. dihitung menggunakan rumus sebagai
Untuk menghitung putaran poros (n2) berikut:
dapat menggunakan persamaan (3) z1 =23
sebagai berikut: z2 =37
Diameter pulley penggerak = 100 mm n5= 334 rpm
Diameter pulley yang digerakkan = 200 maka:
.
mm. n =
.
n = =
.
.
= = 207,62 rpm
= 1100 rpm Untuk putaran poros (n7) maka dapat
Untuk mencari putaran poros pada dihitung menggunakan rumus sebagai
perbandingan aliran putaran poros berikut:
transmisi dengan poros lain dapat z1 = 27
menggunakan persamaan (4) sebagai z2 = 41
berikut: n6 = 207,62 rpm
z1 =13 maka:
.
z2 =19 n =
n2 = 1100 rpm . ,
=
maka:
. = 136,73 rpm
n =
.
=
5
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
6
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
7
Vol. 3, No. 4, Desember 2018
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
nilai ini masih dibawah dari tegangan Surdia. T. S, 2000, Pengetahuan Bahan
izin sebesar 83 MPa. Teknik, Pradia Paramita, Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian maka Indonesia
dapat disarankan bahwa: Sularso, dan Kiyokatsu Suga. 1997. Dasar
1. Untuk penelitian selanjutnya, akan Perancanaan dan Pemilihan Elemen
lebih baik jika mengembangkan Mesin. Jakarta: PT Pradana Paramida.
penelitian ini. Wagues Pack, Curtis. 2013. Mastering
2. Ketika mendapatkan data dari berbagai
Autodesk Inventor 2013 and Autodesk
sumber, maka teliti pada satuannya, Inventor LT 2013, Sybex.
terlebih lagi harus disamakan dahulu
satuannya, karena setiap sumber Zainuri A. M., 2006, Mesin Pemindah
menggunakan satuan yang berbeda Bahan (Material Ndeling Equipment).
maka dapat memilih satuan yang Edisi Pertama, Yogyakatra.
dianggapny aman untuk digunakan.
Daftar Pustaka
Afriansyah dkk, 2013, Perancangan
Poros Roda Depan Untuk Mobil
Harapan dan Analisa Simulasi
Pembebanan Statik Menggunakan
Perangkat Lunak Ansys 14,0, Jurusan
Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknik
Harapan.
Dwi Djumhariyanto dkk , 2016, Analisa
Tegangan Poros Roda Mobil Listrik
dengan Metode Elemen hingga,
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Jember.
Kastiawan I. M. 2010. Statika Struktur.
Surabaya, Indonesia.
Khurmi R.S. dan Gupta J.K, 2005, A
Textbook of Machine Design (S.I
Unit), Eurasia Publishing House
(PVD). LTD., First Multicolour
Edition, New Delhi.
Mhd Daud Pinem,. 2017, Ansys,
Informatika Bandung.
Permanazul, 2014, mesin dan alat
pertanian: komponen traktor tangan.
Sukanto Jatmiko dkk, 2012, Analisa
Kekuatan Puntir dan Kekuatan
Lentur Putar Poros Baja ST 60
Sebagai Aplikasi Perancangan Bahan
Poros Baling-Baling Kapal, Program
Studi Teknik Perkapalan Fakultas
Teknik UNDIP