MOTOR 125 CC
1.
Dadang Jatnika
2.
Nugraha Teja Kusumah
Program Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Mandala
Jl. Soekarno Hatta No.597 Bandung
Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854
ABSTRACT
Modification of automotive field conducted aims to get a better performance of a working system of
a machine so that in this study, the authors examine the effect of piston diameter turnover to the
performance of 125 cc motorcycles machine is aimed to determine the effect on the volume of
piston steps / Compression Cylinder ( Engine Capacity). The research method used is
experimental research method that is research method that can test correctly hypothesis
concerning causal relation (cause of effect). The given treatment is in the form of modification to
125 cc motorcycle with piston turnover then observation of effect / effect of piston turnover to fuel
consumption and improvement of compression cylinder / cc performance. The motor test is done
with motorcycle125 cc Consumption Test by using Pierburg TGS 1995 test with serial number
2221 PLU M6H7. Dyno Test with Sportdyno V3.1 with Dynamometer SD325 and Roller Inertia
4.6.From the result of research indicate that the change of standard piston diameter 52,3 mm with
piston racing diameter 53 mm and 55 mm can further reduce fuel consumption and also can
further improve the performance of compression cylinder.
Keyword: Influence of change of diameter of motor fuel cylinder
ABSTRAK
Modifikasi bidang otomotif yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan unjuk kerja yang lebih
baik dari sebuah sistem kerja sebuah mesin sehingga pada penelitian ini, penulis meneliti
pengaruh pergantian diameter piston terhada kinerja mesin sepada motor 125 cc ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap volume langkah torak / Compression Cylinder
(Kapasitas Mesin). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental
yaitu metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal
(sebab akibat). Perlakuan yang diberikan yaitu berupa modifikasi terhadap sepeda motor125 cc
dengan pergantian piston kemudian dilakukan observasi efek / pengaruhnya dari pergantian
piston terhadap konsumsi bahan bakar dan peningkatan kinerja compression cylinder / cc.
Pengujian motor dilakukan dengan Uji Konsumsi sepeda motor125 cc dengan menggunakan alat
uji Pierburg TGS 1995 dengan serial number 2221 PLU M6H7. Selain itu dilakukan juga Dyno
Test dengan menggunakan alat Sportdyno V3.1 dengan Dynamometer SD325 dan Roller Inertia
4.6.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pergantian piston standar diameter 52,3 mm dengan
piston racing diameter 53 mm dan 55 mm dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar serta
dapat lebih meningkatkan kinerja compression cylinder .
Kata Kunci : Pengaruh perubahan diameter silinder motor bakar
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 9
Salah satu area mesin yang bahan bakar dan peningkatan kinerja
mengalami modifikasi yang trand saat ini compression cylinder/cc. Kemudian
adalah merubah volume ruang bakar ( cc / dilakukan observasi efek/pengaruhnya dari
compression cylinder ), yang bertujuan untuk pergantian piston terhadap konsumsi bahan
meningkatkan performance mesin sepeda bakar dan peningkatan kinerja compression
motor. Mesin sepeda motor125 cc, cylinder/cc.
sebetulnya untuk 125 cc sudah cukup besar Melalui metode penelitian eksperimental
tetapi di zaman sekarang terutama di dunia diharapkan hasil penelitian ini dapat
otomotif sepeda motor sekarang sudah menggambarkan secara sistematis mengenai
mempunya cc yang besar. Tetapi di kalangan pengaruh dari pergantian piston standar 52,3
muda masih kurang bertenaga, dapat mm menjadi piston racing dengan diameter
mengambil alternative memodifikasi 53 mm dan 55 mm terhadap konsumsi bahan
kapasitas mesin dengan mengganti bakar dan peningkatan kinerja compression
komponen racing atau mengambil dari jenis cylinder/cc.
motor lain yang mempunyai diameter piston Spesifikasi Sampel Penelitian
yang lebih besar. Untuk menaikan volume
silinder biasanya dilakukan ubahan pada
diameter piston dan langkah piston.
Dengan memperhatikan uraian di
atas, penulis melakuna penelitan pengaruh
pergantian piston racing berdiameter 53 mm
dan 55 mm yang di terapkan pada mesin 125
cc yang mempunyai diameter 52,3 mm. Gambar 1. Sepeda Motor 125 cc
Sampel yang digunakan pada
II. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah sepeda motor 125 cc.
Adapun spesfikasi sepeda motor tersebut
Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.
merupakan penelitian eksperimental yang Tabel 1 Spesifikasi Sepeda Motor 125 cc
secara khusus di maksudkan untuk
mengotrol hipotesis tandingan atau variabel
ekstranus yaitu variabel yang bersaing Tahun 2003-2004
Produksi Indonesia
dengan variabel independen yang sengaja
kita rancang. Penelitian eksperimen Mesin 4-stroke, SOHC, 1 Cylinder
merupakan penelitian yang dilakukan untuk Kapasitas Mesin 124.9 cc (125)
Diameter x Langkah 52,4 x 57,9 mm
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari Rasio Kompresi 9,0 : 1
suatu perlakuan yang diberikan secara Max. Power 9,3 ps @ 7500 rpm
Max. Torsi 10,1 N.m @ 4000 rpm
sengaja terhadap objek penelitian. Metode Pendingin Udara
penelitian eksperimental merupakan metode Pengapian CDI-DC, Battery
Battery/Accu MF 12V-3,5 Ah
penelitian yang dapat menguji secara benar Busi ND U20EPR9, NGK CPR6EA-9
hipotesis menyangkut hubungan kausal Transmisi 4-speed (N-1-2-3-4-N) Rotary
Kopling Otomatis, Basah, Ganda
(sebab akibat). Dalam studi eksperimen Starter Electric dan Kick
peneliti memanipulasi paling sedikit satu
DIMENSI
variabel, mengontrol variabel lain yang Panjang x Lebar x Tinggi 1901 x 708 x 1078 mm
relevan, dan mengobservasi Jarak Sumbu Roda 1246 mm
Jarak ke Tanah 137 mm
efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih Kapasitas Olie Mesin 0.70 liter
variabel terikat. Dalam penelitian ini, Tangki BBM 3,7 liter
Berat 101,6 kg (NF125-Honda Kharisma 125)
perlakuan yang diberikan yaitu berupa 102,2 kg (NF125D-Honda Kharisma
modifikasi terhadap sepeda motor 125 cc 125D)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 10
Teknik pengumpulan data yang menggunakan piston standar berdiameter
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan 52,3 mm dengan RPM dan KMH yang
melakukan survey alat dengan pengesetan berbeda. Dan pada posttest pada Dyno
alat dan pengujian motor standar pabrik. Test, pengujian yang dilakukan
Pengujian dilakukan dua tahapan yaitu menggunakan piston racing berdiameter 53
pretest dan posttest. Pengujian motor mm dan 55 mm dengan RPM dan KMH yang
dilakukan dengan pembongkaran mesin lalu berbeda juga. Pada Dyno Test temperature
dilakukan pemasangan piston dan ring yang digunakan adalah 25.0o C,
piston. Dilanjutkan dengan perakitan mesin. kelembapannya (Humidity) 60 %, dan
Kemudian dilakukan pengujian motor setelah tekanan (Pressure) 1000.0 mbar.
modifikasi. Jenis pengujian yang dilakukan
salah satunya adalah Uji Konsumsi Bahan Tabel 2 Hasil Pretest Uji Konsumsi Bahan
Bakar dengan menggunakan alat uji Pierburg Bakar dengan Piston Standar Berdiameter
TGS 1995 dengan serial number 2221 PLU 52,3 mm
M6H7. Selain itu dilakukan juga Dyno Test Putaran Penguk Penguk Penguk Rata-rata
Mesin uran 1 uran 2 uran 3 Pengukuran
dengan menggunakan alat Sportdyno V3.1 (rpm) (L/jam) (L/jam) (L/jam) (L/jam)
dengan Dynamometer SD325 dan Roller Idle(100 0.21 0.18 0.20 0.20
0)
3000 0.31 0.31 0.38 0.33
4000 0.46 0.49 0.45 0.47
5000 0.79 0.88 0.98 0.88
6000 1.07 1.10 1.10 1.09
7000 1.37 1.34 1.30 1.34
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 11
didasarkan pada RPM yang berbeda
sedangkan yang kedua didasarkan pada
KMH yang berbeda.Hasilnya yaitu bahwa
nilai Max.Torque adalah 9.85 pada RPM
Tabel 4 Hasil Posttest Kedua Uji 4410 dan KMH 54.1 sedangkan
Konsumsi Bahan Bakar dengan Piston Max.Horsepower yaitu 7.5 pada RPM 6191
Racing Berdiameter 55 mm dan KMH 76.0.
Putaran Penguk Penguk Penguk Rata-
Mesin uran 1 uran 2 uran 3 rata Analisis Data
(rpm) (L/jam) (L/jam) (L/jam) Penguk
uran Perhitungan Volume Silinder
(L/jam)
Idle(10 0.15 0.12 0.15 0.14 Rumus yang digunakan untuk menghitung
00) volume silinder yaitu sebagai berikut.
3000 0.28 0.27 0.22 0.26
4000 0.40 0.42 0.45 0.42 ,
× × ( )
5000 0.79 0.71 0.71 0.74
6000 1.11 1.07 1.11 1.10 Keterangan:
7000 1.31 1.24 1.23 1.26
Vl : Volume langkah torak
Uji Dyno Test
D : Diameter silinder
Pada Dyno Test dilakukan pengujian L : Langkah torak
pada sepeda motor 125 cc pada ketiga jenis
piston yaitu, piston standar berdiameter 52,3 Berdasarkan rumus di atas, maka dilakukan
mm, piston racing berdiameter 53 mm dan 55 tiga perhitungan dengan menggunakan
mm. ukuran diameter silinder piston yang
Pengujian pada piston standar berbeda. Untuk perhitungan yang pertama,
berdiameter 52,3 mm merupakan pretest, diameter silinder (D) yang digunakan
dilakukan 2 kali pengujian. Pengujian yang merupakan diameter silinder piston standar
pertama didasarkan pada RPM yang yaitu 52,3 mm. Perhitungannya yaitu sebagai
berbeda sedangkan yang kedua didasarkan berikut.
pada KMH yang berbeda.Hasilnya yaitu
bahwa nilai Max.Torque adalah 6.49 pada - Diameter dalam Silinder (D) = 52,3
RPM 5035 dan KMH 61.1 sedangkan mm = 5,23 cm
Max.Horsepower yaitu 5.2 pada RPM 5963
dan KMH 72.4. - Langkah torak (L) = 57,9 mm = 5,79
Pengujian pada piston racing berdiameter cm
53 mm merupakan posttest pertama,
dilakukan 2 kali pengujian.Pengujian yang × × ( )
pertama didasarkan pada RPM yang
berbeda sedangkan yang kedua didasarkan ,
× × ( )
pada
, × = 0.785 × 27,35 ×
, × ( , )
KMH yang berbeda.Hasilnya yaitu bahwa 5,79 = 124,31 cm (cc) dibulatkan menjadi 3
nilai Max.Torque adalah 8.59 pada RPM 125 cc. Jadi volume langkah torak sepeda
4822 dan KMH 59.0 sedangkan motor125 cc dengan menggunakan piston
Max.Horsepower yaitu 6.7 pada RPM 5973 standar diameter 52,3 mm adalah 125 cc.
dan KMH 73.1.
Untuk perhitungan yang kedua, diameter
Pengujian pada piston racing berdiameter 55 silinder (D) yang digunakan merupakan
mm merupakan pretest kedua, dilakukan 2 diameter silinder piston racing yaitu 53 mm.
kali pengujian.Pengujian yang pertama Perhitungannya yaitu sebagai berikut.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 12
- Diameter dalam Silinder (D) = 53 mm Rasio kompresi = (volume silinder + volume
= 5,3 cm ruang bakar) : volume ruang bakar
- Langkah torak (L) = 57,9 mm = 5,79 Untuk data volume silinder mudah dicari
cm karena datanya ada di brosur, yaitu kapasitas
mesin. Tapi, untuk volume ruang bakar tidak
× × ( ) dicantumkan, bahkan di buku servis atau
manual book sekalipun, padahal data tentang
, volume ruang bakar kadang diperlukan
× × ( )
terutama saat akan upgrade mesin.
, × = 0.785 × 28,09 ×
, × ( , ) Maka dari itu, data tentang volume
5,79 = 127,67 cm (cc) dibulatkan menjadi3
ruang bakar juga perlu diketahui. Salah satu
130 cc. Jadi volume langkah torak sepeda cara paling akurat adalah dengan
motor Honda Kharisma 125D dengan menghitung volume ruang bakar
menggunakan piston racing diameter 53 mm menggunakan cairan dan buret, diukur saat
adalah 130 cc. piston dalam posisi TMA. Namun cara ini
lumayan sulit dilakukan terutama oleh yang
Untuk perhitungan yang ketiga, diameter awam, karena selain perlu buret juga perlu
silinder (D) yang digunakan merupakan bongkar head silinder untuk menutup celah
diameter silinder piston racing juga yaitu 55 ring piston.
mm. Perhitungannya yaitu sebagai berikut.
Ada cara yang lebih mudah untuk
- Diameter dalam Silinder (D) = 55 mm mengukur volume ruang bakar, yaitu dengan
= 5,5 cm mengunakan hitungan rasio kompesi seperti
rumus diatas.
- Langkah torak (L) = 57,9 mm = 5,79
cm Rasio kompresi = (volume silinder + volume
ruang bakar) / volume ruang bakar
× × ( )
Rasio kompresi = (volume silinder / volume
, ruang bakar) + (volume ruang bakar / volume
× × ( )
ruang bakar)
, × = 0.785 × 30,25 ×
, × ( , ) Rasio kompresi= (volume silinder / volume
5,79 = 137,49 cm (cc) dibulatkan menjadi3
ruang bakar) + 1
140 cc. Jadi volume langkah torak sepeda
motor 125 cc dengan menggunakan piston volume silinder / volume ruang bakar = rasio
racing diameter 55 mm adalah 140 cc. kompresi – 1
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 13
124,31 cc. Perhitungannya yaitu sebagai menunjukkan bahwa perbedaan
berikut. penggunaan piston standar
berdiameter 52,3 mm dan piston
volume ruang bakar = 124,31 / (9,0 – 1) racing berdiameter 53 mm dan 55
mm dapat berpengaruh terhadap
volume ruang bakar = 15.53 cc peningkatan kinerja compression
Untuk membuktikan akurasinya, coba dibalik cylinder.
: 3. Baik pada penggunaan piston standar
rasio kompresi = (volume silinder + volume diameter 52,3 mm ataupun pada
ruang bakar) : volume ruang bakar penggunaan piston racing diameter
53 mm dan 55 mm tidak memiliki
rasio kompresi = (124.9 + 15.53) : 15.53 perbedaan pada perbandingan
kompresi pada sepeda motor Honda
rasio kompresi = 9.04 : 1 Kharisma 125D. Hal ini menunjukkan
bahwa perbedaan penggunaan piston
untuk dimater 53 mm sebagai berikut standar berdiameter 52,3 mm dan
piston racing berdiameter 53 mm dan
rasio kompresi ꞊ (127.67 + 15.53 ) : 15.53
55 mm tidak berpengaruh terhadap
rasio kompresi ꞊ 9.22 : 1 perbandingan kompresi.
rasio kompresi ꞊ (138.49 + 15.53 ) : 15.53 Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
melakukan penelitian dengan tema yang
rasio kompresi ꞊ 9.91 : 1 sama, maka diharapkan dapat memperluas
aspek yang diteliti serta pemilihan metode
III. Kesimpulan Dan Saran penelitian yang tepat dan sesuai dengan
fenomena. Serta diharapkan dapat
Kesimpulan mengambil sampel yang lebih bervariatif dan
lebih banyak.Dan mampu mengembangkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
penelitian dengan menghubungkannya
pada sepeda motor Honda Kharisma 125D,
dengan faktor-faktor lainnya.
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1. Pergantian piston standar diameter
52,3 mm dengan piston racing
Aziz, M.S.A., Mustaqim, dan Siswiyanti,
diameter 53 mm dan 55 mm dapat
lebih mengurangi konsumsi bahan (2012), “Analisis Penggunaan Piston
bakar pada sepeda motor Honda Kharisma pada Motor Supra Fit Terhadap
Kharisma 125D. Hal ini menunjukkan Peningkatan Kinerja Compression
bahwa perbedaan penggunaan piston Cylinder/cc”.Tersedia:download.portalgaruda.
standar berdiameter 52,3 mm dan org/article.php?article=116821&val=5335 (23
piston racing berdiameter 53 mm dan Agustus 2015)
55 mm pada sepeda motor Honda
Kharisma 125D dapat berpengaruh Nugroho, A,(2005), Ensiklopedi Otomotif.
terhadap konsumsi bahan bakar.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2. Pergantian piston standar diameter
52,3 mm dengan piston racing NN,(2004), Modul Pemeliharaan/Servis
diameter 53 mm dan 55 mm dapat SistemKarburatr.Deppennas.
lebih meningkatkan kinerja
compression cylinder pada sepeda NN,(2014),Proses Pembakaran pada Mesin
motor Honda Kharisma 125D. Hal ini Sepeda Motor, (Online) Tersedia
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 14
:http://www.arenaterbaru.com/2014/01/prose
s-pembakaran-pada-mesin-sepeda.html (20
Oktober 2015)
Priyanto,(2008), Bore-Up-Honda-100cc
Legenda.(Online), Tersedia:
http://www.ahass.com (22 Desember 2011)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.2 DESEMBER 2017 – ISSN 1979-4818 15