PENDAHULUAN
1
2
puncak (3,8%) dan torsi puncak (3,9%). Hal ini mengakibatkan akselerasi
menjadi lebih baik dibandingkan dengan kondisi standar.
Menurut KIM Heung-Soeb dkk. (1998 :178-183) dalam penelitiannya
Active Noise Control With The Active Muffler In Automotive Exhaust System,
diperoleh hasil dari percobaan pertama, knalpot aktif dirancang dan
dikembangkan sehingga kebisingan primer dan suara kontrol disebarkan
sebagai gelombang bidang di saluran keluar. oleh karena itu, mikrofon
kesalahan dapat ditempatkan di luar pusat pipa ekor bersuhu tinggi.
Selanjutnya, kinerja kontrol ditingkatkan dengan mensintesis komponen
frekuensi harmonik kedua dari mesin.
Kedua, dalam kasus sistem di mana fungsi transfer bagian sekunder berubah,
seperti kebisingan knalpot, dibandingkan dengan metode off-line
konvensional, metode on-line yang diusulkan mampu memperoleh
pengurangan kebisingan knalpot di atas 5 dB di tingkat kekuatan suara secara
keseluruhan.
Menurut Obodeh dkk. (2009 :59-65) dalam penelitiannya Improving The
Performance Of Two-Stroke Motorcycle With Tuned Adjustable Exhaust Pipe,
diperoleh hasil penelitian bahwa untuk kekuatan output, ada perbedaan
konsumsi bahan bakar yang spesifik. Sistem pembuangan yang disetel
ternyata memiliki efek dampak besar pada konsumsi bahan bakar tertentu,
menurunkannya sebesar 12%. Emisi engine-out utama, HC dan CO berkurang
minimal 27,8 dan 10,7%, masing-masing output daya yang ditingkatkan
sebesar 15,8% peningkatan juga tercapai. Alasannya adalah dijelaskan dengan
melihat bagaimana gelombang tekanan tuning di port knalpot diubah karena
modifikasi sistem pembuangan.
Menurut M Rajasekhar dkk. (2012 :395-398) dalam penelitiannya Design
And Optimization Of Exhaust Muffler In Automobiles, diperoleh hasil
penelitian bahwa ditemukan perubahan yang lebih unggul mengenai performa
akustik dan performa mesin. Dengan knalpot baru, ketebalan baffle diubah
2mm menjadi 3mm. Frekuensi maksimum yang diperoleh adalah 381 Hz.
Menurut Krunal dkk. (2016 :1332-1338) dalam penelitiannya
Investigation Of Geometrical Parameter On Performance Of Muffler Using
4
CFD Analysis, membuat tiga model knalpot yang berbeda dan dirancang
untuk output mesin dari mesin diesel LCV serta aliran telah disimulasikan
menggunakan ANSYS FLUENT. Diperoleh hasil pengamatan perubahan
parameter geometris bahwa terjadi pengurangan tekanan knalpot pada model
base case adalah 90,008%, Pengurangan tekanan buang pada model cangkang
elips sedang 89,22%, Pengurangan tekanan knalpot pada base case dengan
Length Perpanjangan pipa hisap model 40 mm sebesar 90.615%. Oleh karena
itu peneliti menyimpulkan bahwa kasus dasar dengan ekstensi Panjang Pipa
hisap model 40 mm lebih efisien dalam mereduksi tekanan knalpot jika
dibandingkan dengan model base case model dan model cangkang elips.
Menurut Bondan. (2017) dalam penelitiannya Comparison Of Standart
Exhaust And Racing Exhaust On Machine Performance, diperoleh hasil
penelitian bahwa percobaan pada knalpot standar menghasilkan tenaga puncak
17.00 hp dan torsi maksimum 11.35 ft-lbs (15.38 Nm). Dimana knalpot
standar memiliki dimensi yang lebih kecil diameter dengan perbesaran
diameter 2 kali dan panjang pipa header lebih pendek 5 cm. Namun percobaan
pada knalpot racing menghasilkan tenaga puncak 17,08 hp dan torsi
maksimum 11,46 ft-lbs (15.53 Nm). Dimana knalpot racing berdimensi lebih
besar dengan perbesaran diameter 3 kali dan panjang header pipa yang lebih
panjang.
Mengenai uraian diatas, peneliti mencoba untuk membuat variasi terhadap
tipe header knalpot yang berguna untuk mencari tahu hasil pengaruh
penggunaannya terhadap performa, akselerasi, dan konumsi bahan bakar pada
kendaraan berbahan bakar bensin yaitu engine 4 stroke 1500 cc.
1.5 Manfaat
Manfaat khusus dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mampu meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan, khususnya sebagai
pertimbangan penelitian tentang penggantian header knalpot terhadap
performa, akselerasi dan konsumsi bahan bakar untuk meningkatkan
tenaga secara maksimum.
2. Bagi kalangan luas dapat digunakan atau diaplikasikan pada kendaraan
bermotor milik masing-masing.
B− A
F
Dimana :
A = Kilometer awal (km)
B = Kilometer akhir (km)
F = Jumlah bahan bakar yang terpakai (liter)
(id.total.com, 2019).