Anda di halaman 1dari 16

DESAIN V-BELT PADA TRAKTOR TANGAN DUA RODA

LAPORARAN TUGAS MANDIRI

MS3111 Elemen Mesin

Oleh

Roni Hotasi R.P. Simatupang

13115058

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Mesin ITB bertujuan untuk mampu untuk menjadi kreatif dan inovatif
bekerja secara individu maupun dalam tim secara efektif, berkomunikasi secara efektif belajar
sepanjang hayat, beradaptasi sesuai perkembangan di lingkungan karirnya. Dengan berpedoman
pada tujuan tersebut, maka diharapkan lulusan Teknik Mesin ITB akan mampu mengaplikasikan setiap
ilmu yang di dapat sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan.

Sabuk atau belt merupakan salah satu produk dari keilmuan teknik mesin yang bertujuan untuk
meneruskan putaran dari suatu sheave ke sheave lainnya. Belt digunakan apabila ingin
mentransmisikan daya dalam jarak yang cukup jauh. Salah satu jenis belt yang ada dikenal adalah v-
belt. V-belt memiliki bentuk permukaan berupa trapesium yang berguna untuk mengurangi
kemungkinan slip yang dapat terjadi antara belt dan sheave.

Dewasa ini banyak ditemukan peralatan-peralatan penunjang kehidupan manusia yang


menggunakan v-belt sebagai salah satu alat transmisi. Salah satu mekanisme yang menggunakan v-
belt adalah traktor tangan dua roda. Traktor tangan dua roda merupakan alat pertanian yang
digunakan untuk membajak. Ada banyak jenis traktor, namun untuk lahan pertanian skala kecil traktor
tangan lebih sering digunakan.

Pada kesempatan ini penulis akan mencoba untuk mendesain ulang v-belt traktor tangan dua roda
dengan memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah Elemen Mesin.

1.2 Tujuan
1. Menentukan jeni v-belt yang akan digunakan berdasarkan data yang dimiliki
2. Menentukan safety factor dan umur dari v-belt yang didesain
3. Membuat gambar mesin dari hasil desain v-belt
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Belt dan Jenis-Jenis Belt

Belt merupakan salah satu elemen mesin fleksibel yang digunakan untuk system konveyor
dan transmisi daya pada jarak yang relatif jauh. Tidak jarang belt digunakan untuk menggantikan
roda gigi, poros, bearing, dan beberapa jenis ala transmisi rigid lainnya. Belt memiliki keuntungan
disbanding alat transmisi rigid, yakni harganya lebih murah, mampu meredam shock dan getaran,
juga perawatannya lebih mudah.

Belt memiliki beberapa tipe, yaitu flat belt, round belt, v-belt, dan timing belt.

2.2 Analisis V-belt

Bentuk permukaan potong dari v-belt telah distandarkan oleh manufaktur, dimana terdapat
dua jenis standar. Standar pertama adalah menggunakan alphabet yang menunjukkan ukuran dalam
satuan inci. Standar kedua adalah menggunakan angka yang menunjukkan ukuran dalam satuan
metrik. Setiap ukuran v-belt memiliki pilihan ukuran minimum sheave nya, seperti yang terlihat pada
table 17-9.
Untuk mengidentifikasi suatu v-belt, v-belt disertai oleh belt-section letter diikuti oleh
keliling dalam dari v-belt (lihat table 17-10). Sementara itu, untuk menentukan pitch length dari
suatu v-belt maka perlu menjumlahkan nilai keliling dalamnya (table 17-10 dan table 17-11). Misal,
v-belt B75 akan memiliki pitch length senilai 76,8 in.

Selain menggunakan table 17-10 dan table 17-11, pitch length juga dapat dihitung
menggunakan center-to-center distance atau jarak antar pusat sheave, C.

Pada belt juga dikenal istilah warp angle,


Untuk menganalisis sebuah v-belt, dapat mengikuti tahapan berikut:

• Temukan 𝑉, 𝐿𝑝 , 𝐶, ∅, 𝑑𝑎𝑛 exp(0,5123∅)


• Temukan 𝐻𝑑 , 𝐻𝑎 , 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝑏
• Temukan 𝐹𝑐 , ∆𝐹, 𝐹1 , 𝐹2 , 𝐹𝑖 , 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑓𝑠
• Jika memungkinkan, tentukan umur belt dalam number of passes atau jam

Nilai V dapat dicari dari persamaan yang terdapat pada halaman 865 Buku Shighley’s
Mechanical Engineering Design.

𝐿𝑝 dan 𝐶 dapat dicari dari persamaan 17-16a dan 17-16b. Sementara warp angle ∅ dapat
dicari dari persamaan 17-1.

Untuk 𝐻𝑑 dan 𝐻𝑎 dapat dicari dari persamaan 17-17 dan 17-19

Nilai 𝑁𝑏 sendiri diperoleh dari persamaan 17-20


Centrifugal Tension, 𝐹𝑐 dapat dicari dari persamaan 17-21
Sementara factor of safety dapat dicari melalui persamaan 17-26

Untuk menghitung umur belt dalam jumlah number of passes dapat menggunakan
persamaan 17-27

Dimana nilai K dan b diperoleh dari table 17-17 dan

Kb diperoleh dari table 17-16.

Untuk menghitung umur belt dalam jumlah hours dapat menggunakan persamaan 17-28
BAB III
DATA DAN PERHITUNGAN
3.1 Data

Untuk mendesain v-belt pada traktor tangan dua roda diperoleh data yang dihimpun oleh
penulis dari sumber di internet dan buku shigley.

Big Sheave Diamater D 11,8 inch


Small Sheave Diameter d 7,87 inch
Kecepatan motor n 2400 rpm
Daya Hnom 10,5 hp
Jarak pusat ke pusat C 37 inch
*Jenis motor : Yanmar TF 105 ML-di

3.2 Jenis Belt

Kita dapat menentukan belt-section type berdasarkan daya dan diameter minimum sheave
melalui tabel 17-9. Dari tabel kita ketahui belt-section type kita adalah B.

Selanjutnya kita dapat menghitung nilai 𝐿𝑝 menggunakan persamaan 17-16a dan diperoleh
nilai 𝐿𝑝 = 105,0019 𝑖𝑛𝑐ℎ. Dengan tabel 17-10 dan 17-11 kita bisa menghitung nilai kelilingnya, 𝐿 =
105,0019 − 1,8 = 103,2 𝑖𝑛𝑐ℎ. Dari tabel 17-10 kita peroleh circumference dari belt adalah 103.

Dari dua informasi di atas kita dapat menentukan dengan mudah jenis belt yang kita
gunakan, yaitu B103 v-belt. Dengan demikian dalam perhitungan berikutnya kita akan menggunakan
nilai 𝐿𝑝 = 104,8 𝑖𝑛𝑐ℎ.

3.3 Safety Factor

Langkah pertama dalam menganalisis v-belt adalah menentukan peripheral speed dan warp
angle dari v-belt.

Peripheral speed dapat dihitung dari persamaan pada buku shigley’s Mechanical Engineering
Design halaman 865.

𝑉 = 𝜋 𝑑 𝑛⁄12

Sementara warp angle dapat dihitung dari persamaan 17-1.

V 4944,86 ft/min
∅ 3,035 (173,9) Rad (deg)
exp(0,5123∅) 20,807
Dari tabel 17-12 untuk 𝑉 = 4944,86 𝑓𝑡/𝑚𝑖𝑛 diperoleh 𝐻𝑡𝑎𝑏 = 4,9 ℎ𝑝.

Nilai 𝐾1 dan 𝐾2 diperoleh dari tabel 17-14 dan 17-17. Kemudian dengan persamaan 17-17
kita dapat menghitung 𝐻𝑎 .

K1 0,76
K2 1,05
Htab 4,9
Ha 3,9102 hp

Sementara 𝐻𝑑 dapat dihitung dari persamaan 17-19 dengan nilai design factor 1. Nilai 𝐾𝑠
dipilih 1,5 karena diasumsikan traktor tangan dua roda ini akan bekerja pada lingkungan kerja
dengan shock besar dan sumbe tenaga merupakan motor diesel empat langkah, sehingga torsinya
tidak seragam.

Ks 1,5
nd 1
Hd 15,75 hp

Nilai 𝑁𝑏 adalah hasil pembagian 𝐻𝑑 dengan 𝐻𝑎 yang dibulatkan ke atas.

𝑁𝑏 ≥ 𝐻𝑑 /𝐻𝑎 → 5

Dari tael 17-16 dapat diperoleh nilai 𝐾𝑐 dan kita pun dapat kenghitung nilai 𝐹𝑐 menggunakan
persamaan 17-21.

Kc 0,965
Fc 23,5959 lbf

Kemudian kita dapa menghitung nilai ∆𝐹, 𝐹1 , 𝐹2 , 𝐹𝑖 dari persamaan 17-22, 17-23, 17-24, dan
17-25 secara berturut-turut.

∆F 21,02168 lbf
F1 45,67886 lbf
F2 24,65718 lbf
Fi 11,57212 lbf

Safety Factor dapat dihitung menggunakan persamaan 17-26


3,9102(5)
𝑛𝑓𝑠 = = 1,24
10,5(1,5)

3.4 Umur Belt

Untuk menghitung umur belt, kita perlu untuk mencari beberapa variable yang berkaitan
dengan perhitungan kita nanti.

𝑇1 𝑑𝑎𝑛 𝑇2 dapat dihitung melalui persamaan pada halaman 884 buku Shigley’s Mechanical
Engineering Design. Sementara nilai 𝐾𝑏 dapat diperoleh dari tabel 17-16.

Kb 576
T1 118,8681898 lbf
T2 94,4924226 lbf

Dari tabel 17-17 kita peroleh nilai K dan b, kemudian kita dapat menghitung umur belt
berdasarkan number of passes dengan persamaan 17-27.

K 1193
b 10,926
Np 8(1010) passes

Umur belt berdasrakan waktu dapat dihitung dengan persamaan 17-28

8(10)10 (104,8)
𝑡= = 2,35(10)6 𝑗𝑎𝑚
720(4944,86)
BAB IV
GAMBAR MESIN
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan

1. Jenis v-belt yang digunakan adalah B103


2. Safety factor dari belt adalah 1,24 dengan umur 8(1010) passes atau 2,35(106) jam
3. Gambar mesin dari desain belt dapat dilihat pada bab IV.
DAFTAR PUSTAKA

1) Budynas, Richard G., Nisbett, J. Keith, Shigley’s Mechanical Engineering Design


2) https://www.yanmar.com

Anda mungkin juga menyukai