Anda di halaman 1dari 37

1

BAB VII
SABUK V DAN TALI PENGGERAK
7.1. Pendahuluan
Kita akan membicarakan sabuk-V yang digunakan pada pabrik dan bengkel
dimana daya yang dipindahkan dari puli satu ke puli yang lain besar dan jarak
antar kedua puli sangat dekat.

Sabuk-V dibuat dari susunan karet dicetak dan ditutup dengan barang
tenunan seperti terlihat pada gambar 7.1 (a). Sabuk ini dibuat dengan bentuk segi
empat dan dibuat tak berujung pangkal, ini akan lebih baik dan sesuai untuk
penggerak pendek. Biasanya sudut yang digunakan untuk sabuk V dari 30o 40o.
Daya dipindahkan oleh bagian antara sabuk dan puli alur-V . Kelonggaran yang
diperbolehkan pada bagian bawah alur seperti terlihat pada gambar 7. 1. (b),
untuk menaikkan daya keluaran, beberapa sabuk V dapat dioperasikan
berdampingan. Ini dapat dijelaskan bahwa pada berbagai sabuk penggerak V,
semua sabuk dirancang kecepatan yang sama agar beban dibagi sama-sama
diantaranya. Bila salah satu sabuk putus, maka seluruh rangkaian akan diganti
pada waktu yang sama.

Gambar 7. 1. Sabuk-V dan puli alur V


7.2. Tipe sabuk-V dan puli
Menurut Standart India ( IS : 2492 1974 ) , sabuk V dapat dibuat dalam
lima tipe yaitu, A, B, C, D dan E. Dimensi standart sabuk V dapat dilihat pada
tabel 7.1. Puli sabuk V dapat dibuat dari besi tuang atau baja yang ditekan agar
beratnya turun. Dimensi dari puli alur V standart menurut IS : 2494-1974, seperti
pada table 7.2.

Tabel 7. 1. Dimensi standat sabuk-V Menurut IS : 2494 - 1974


Tipe sabuk

Range daya
dalan kW

A
B
C
D
E

0,7 3,5
2 15
7,5 75
20 150
30 - 350

Diameter
lingkaran
puncak
minimum
puli (D)
mm
75
125
200
355
500

Lebar atas
(b) mm

Ketebalan
(t) mm

Berat per
meter
panjang
dalam N

13
17
22
32
38

8
11
14
19
23

1,06
1,89
3,43
5,96
-

Tabel 7. 2. Dimensi standart puli alur-V Menurut IS : 2494 - 1974


( semua dimensi dalam mm )
Tipe
sabuk

Jumlah blok
alur

A
B
C
D
E

11
14
19
27
32

12
15
20
28
33

3,3
4,2
5,7
8,1
9,6

8,7
10,8
14,3
19,9
23,4

10
12,5
17
24
29

15
19
25,5
37
44,5

6
9
14
14
20

Berat per
meter dalam
N
1,06
1,89
3,43
5,96
-

Catatan : Lebar muka (B) = ( n 1 ) e + 2 f


7.3. Panjang standart puncak dari sabuk-V
Menurut IS : 2494-1974, sabuk-V ditunjukkan dengan tipe dan panjang sisi
dalam nominal. Untuk contoh sebuah sabuk-V tipe A dan panjang sisi dalan 914
mm ditunjukkan seperti A 914-IS:2494. Panjang sisi dalam standart dari sabuk-V
dalam mm seperti berikut ini.
610, 660, 711, 787, 813,
914, 965, 991, 1016, 1067, 1092,
1168, 1219, 1295, 1372, 1397,
1422, 1473, 1524, 1600, 1626,
1651, 1727, 1778, 1905, 1981,
2032, 2057, 2159, 2286, 2438,
2464, 2540, 2667, 2845, 3048,
3150, 3251, 3404, 3658, 4013,
4115, 4394, 4572, 4953, 5334,
6045, 6807, 7569, 8331, 9093,
9885, 10617, 12141, 13665,
15189, 16713.
Menurut IS: 2494-1974,
Panjang puncak ditetapkan sebagai panjang keliling sabuk
pada lebar puncah ( yaitu lebar
pada sumbu netral) sabuk. Nilai
lebar puncak tetap konstan
untuk setiap tipe sabuk terlepas
dari sudut alur .
Panjang puncak ditentukan oleh tambahan panjang sisi dalam : 36 mm
untuk tipe A , 43 mm untuk tipe B, 56 mm untuk tipe C, 79 mm untuk tipe D dan 92
mm untuk tipe E. Berikut tabel memperlihatkan panjang puncak standart untuk
bervariasi tipe sabuk.

Tabel 7.3. Panjang puncak standart sabuk-V Menurut IS: 2494-1974


Tipe sabuk
A

B
C
D
E

Panjang puncak standart sabuk-V dalam mm


645, 696, 747, 823, 848, 925, 950, 1001, 1026, 1051, 1102
1128, 1204, 1255, 1331, 1433, 1458, 1509, 1560, 1636, 1661, 1687,
1763, 1814, 1941, 2017, 2068, 2093, 2195, 2322, 2474, 2703, 2880,
3084, 3297, 3693
932, 1008, 1059, 1110, 1212. 1`262, 1339, 1415, 1440, 1466
1567, 1694, 1770, 1821, 1948, 2024, 2101, 2202, 2329, 2507, 2583,
2710, 2888, 3091, 3204, 3701, 4056, 4158, 4437, 4615, 4996, 5377.
1275, 1351, 1453, 1580, 1681, 1783, 1834, 1961, 2088, 2113
2215, 2342, 2494, 2723, 2901, 3104, 3205, 3307, 3459, 3713
4069, 4171, 4450, 4628, 5009, 5390, 6010, 6863, 7625, 8387, 9149
3127, 33330, 3736, 4092, 4192, 4194, 4473, 4651, 5032, 5413, 6124,
6886, 7648, 8410, 9172, 9934, 10696, 12220, 13744, 15268, 16792
5426, 6132, 6899, 7661, 8423, 9185, 9947, 10709, 12233, 13757,
15283, 16805

Catatan : Sabuk-V juga dibuat panjang puncak tidak standart (yaitu ukuran lebih
dan dibawah ukuran). Panjang puncak sabuk standart ditunjukkan oleh nomor
tingkatan 50. Sabuk ukuran lebih ditunjukkan dengan nomor tingkatan lebih dari
50, walaupun sabuk dibawah ukuran ditunjukkan oleh nomor tingkatan kurang
dari 50. Ini dapat dijelaskan bahwa satu satuan dari jumlah tingkatan ditunjukkan
2,5 mm dari panjang puncak nominal . Sebagai contoh sebuah sabuk-V dipasaran
A-914-52 tanpa keterangan sebuah sabuk ukuran lebih panjang sisi dalam 914 mm
dan panjang puncak 950 mm. Sebuah sabuk dipasaran A 914 50 tanpa
penjelasan sabuk ukuran lebih dengan jumlah (52-50) = 2 unit nomor tingkatan.
Karena satu unit nomor tingkatan menunjukkan 2,5 mm, maka dari itu panjang
puncak sabuk dapat ditunjukkan 950 + 2 x 2,5 = 955 mm. Demikian juga, sabuk
dipasaran A 914 48 tanpa keterangan sabuk dibawah ukuran , yang panjang
puncak adalah 950 2 x 2,5 = 945 mm.
7.4. Keuntungan dan kerugian sabuk penggerak-V pada sabuk penggerak datar
Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian dari sabuk penggerak V bila
dibandingkan dengan sabuk penggerak datar.
Keuntungan keuntungan,
1. Sabuk penggerak V dapat seragam karena jarak yang pendek antara
kedua pusat puli.
2. Penggerak ini positip, sebab slip antara sabuk dan alur puli dibaikan.
3. Karena sabuk-V dibuat tanpa sambungan dan tidak terjadi . trobel maka
dari itu penggerak halus.
4. Dapat dipakai umur panjang , 3 sampai 5 tahun,
5. Dapat dipasang dengan mudah dan diputar balik,.
6. Operasi sabuk dan puli tenang,

5
7. Sabuk mempunyai kemampuan sampai betul kejut bila mesin dihidupkan.
8. Perbandingan kecepatan tinggi ( maksimum 10 ) dadicapai,
9. Gerakan sabuk pada alur diambil batas tertinggi (perbandingan gaya
tegang). Karena itu daya yang dipindahkan oleh sabuk V lebih tinngi dari
pada sabuk datar untuk koefisien gesek yang sama, hubungan dan gaya
tegang yang diijinkan sabuk.
10. Sabuk-V dapat beroperasi dalam satu arah , dengan sisi kencang sabuk
pada bagian atas atau bawah. Garis pusat dapat horizontal , vertical .
Kerugian-kerugian,
1. Sabuk penggerak-V tidak dapat digunakan dengan jarak pusat jauh,
karena berat per satuan panjang sangat besar,
2. Sabuk-V tidak tahan lama seperti sabuk datar.
3. Konstruksi dari puli untuk sabuk- V lebih rumit dari pada puli sabuk
datar.
4. Karena sabuk-V mendapat kwalitas yang pasti dari merangkak, maka
dari itu tidak sesuai untuk hubungan kecepatan aplikasi seperti mesin
sinkronius dan peralatan penepat wantu.
5. Umur sabuk tinggi dengan pengaruh perubahan temperature, tidak putus
gaya tegang sabuk dan tak sebanding dengan panjang sabuk. .
6. Gaya tegang sentrifugal mencegah digunakan sabuk-V pada kecepatan
dibawah 5m/s dan diatas 50 m/s.
7.5. Perbandingan gaya tegang untuksabuk-V
Sebuah sabuk-V dengan sebuah alur puli seperti diperlihatkan pada gambar
7.2.
Misalkan, R1 = Reaksi normal antara sabuk
dan sisi alur
R = Reaksi total pada bidang alur.
= Koefisien gesek antara sabuk
dan sisi sisi alur.
Menguraikan reaksi reaksi secara
vertical pada alur, kita dapatkan,
R = R1 sin + R1 sin
= 2 R1 sin
Gambar 7.2. Sabuk-V dengan alur

Perbandingan gaya tegang sabuk penggerak -V cosec kali sabuk


penggerak datar.

6
atau

R1 = 2 sin
Kita tahu bahwa gaya gesek,
2 R1 2 x
R cos ec

2 sin

R
sin

Mempertimbangkan sebagian kecil dari sabuk, hakekat sudut pada


pusat, gaya tegang pada satu sisi didapat T dan pada sisi lain (T + T) . Sekarang
hasilnya diperoleh perlawanan pergeseran sama dengan R cosec melawan
R.
Jadi hubungan antara T1 dan T2 untuk penggerak sabuk-V didapatkan,
T
2,3 log 1 cos ec
T2
7.6. Penggerak-V datar
Untuk beberapa kasus, terutama bila
sabuk datar akan menggantikan sabuk-V,
untuk ke ekonomisan dapat digunakan puli
datar, sebagai pengganti puli beralur besar
seperti terlihat pada gambar 7. 3.
Biaya untuk membuat alur dapat dihapuskan.
Gambar 7.3. Sabuk penggerak-V
penggerak yang demikian dapat dikenal sebagai penggerak-V datar.

Soal latihan 7. 1. Sebuah konpresor, wajib memindah daya sebesar 90 kW ,


yang berputar kira-kira pada 250 r.p.m. Digerakkan oleh sabuk-V dari motor listrik
yang berputar pada 750 r.p.m. Diameter puli pada poros kompresor tidak boleh lebih
dari 1 meter sedangkan jarak antar kedua puli dibatasi sampai 1,75 meter. Kecepatan
sabuk tidak boleh melebihi 1600 m/min.

7
Hitunglah jumlah sabuk-V yang diperlukan untuk memindah daya bila tiaptiap sabuk mempunyai luas penampang melintang 375 mm 2 dan berat jenisnya adalah
1000 kg/m3 dan mempunyai tegangan tarik yang diperbolehkan 2,5 MPa. Sudut alur
puli adalah 35o. Koefisien geser antara sabuk dan puli adalah 0,25. Hitung juga
panjang tiap-tiap sabuk yang diperlukan.
Penyelesaian. Diketahui : P = 90 kW = 90 x 10 3 W ; N2 = 250 r.p.m. ; N1 = 750
r.p.m. ; d2 = 1 m ; x = 1,75 m ; v = 1600 m/min = 26,67 m/s ; a = 375 mm2 ; = 375 x 106
m2 ; = 1000 kg/m3 ; = 2,5 MPa = 2,5 N/mm2 ; 2 = 35o atau = 17,5o ; = 0,25
Pertama-tama kita menghitung diameter puli pada poros motor (d1). Kita
tahu bahwa ,
N1
d
d N
1 x 250
1 atau d 1 2 2
0,33 m
N2
d2
N1
750

Gambar 7.4. Puli kompresor


Untuk sabuk penggerak terbuka , seperti terlihat pada gambar 7.4.
O M
r r2
d d2
1 0,33
sin 2
1
1

0,1914
O1O2
x
2x
2 x 1,75

11,04 o

dan sudut putar puli kecil (yaitu pada poros motor) adalah,
= 180o 2 = 180 2 x 11,04 = 157,92o
157,92 x

180

2,76 rad

Kita tahu bahwa masa sabuk per meter panjang sabuk adalah,
m = Luasan x panjang x berat jenis
= 375 x 10-6 x 1 x 1000 = 0,375 kg/m
Gaya tegang sentrifugal,
TC m . v 2 0,375 26,67
2

267 N

dan gaya tegang maksimum pada sabuk adalah,


T = x a = 2,5 x 375 = 937,5 N
Gaya tegang sabuk pada sisi kencang,

8
T1 = T - TC = 937,5 - 267 = 670,5 N
Misalkan, T2 = Gaya tegang sabuk pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa,
T
2,3 log 1 . cos ec 0,25 x 2,76 x cos ec 17,5
T2
= 0,69 x 3,3255 = 2,295
T
T
2,295
log 1
0,9976 atau 1 9,95 (Diambil antilog dari

2, 3
T2
T2
0,9976)
dan
T2 = T1/9,95 = 670,5/9,95 = 67,4 N
Jumlah sabuk-V
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan per sabuk adalah,
= ( T1 T2 ) v = (670,5 67,4) 26,67 = 16085 W
= 16,085 kW
Jumlah sabuk-V
Jumlah daya yang dipindahkan

90

= Daya yang dipindahkan per sabuk 16,085


= 5,6 diambil jumlah sabuk 6
Panjang tiap-tiap sabuk,
Kita tahu bahwa jari-jari puli pada poros motor,
r1 = d1/2 = 0,33/2 = 0,165 m
dan radius puli pada poros kompresor adalah,
r2 = d2/2 = 1/2 = 0,5 m
Kita tahu bahwa panjang tiap-tiap sabuk adalah,
2

r1 r2
L r1 r2 2 x
x

0,165 0,5 2 x 1,75

0,165 0,5 2
1,75

= 2,09 + 3,5 + 0,064 = 5,654 m


Soal latihan 7.2. Sebuah sabuk penggerak terdiri dari dua sabuk-V parallel,
diatas alur puli yang sama ukurannya. Sudut alur puli adalah 30 o. Luas penampang
melintang tiap sabuk adalah 750 mm2 dan = 0,12. Berat jenis bahan sabuk adalah
1,2 Mg/m3 dan tegangan aman maksimum pada bahan sabuk adalah 7 MPa.
Hitunglah daya yang dapat dipindahkan antara puli yang mempunyai diameter 300
mm pada putaran 1500 r.p.m. Hitung juga putaran poros dalam r.p.m , pada saat
memindahkan daya maksimum.
Penyelesaian. Diketahui : n = 2 ; 2 = 30o atau = 15o ; a = 750 mm2 = 750 x
10-6 m2 ; = 0,12 ; = 1,2 Mg/m 3 = 1200 kg/m3 ; = 7 MPa = 7 x 10 6 N/m2 ; d = 300
mm = 0,3 m ; N = 1500 r.p.m.
Kita tahu bahwa masa sabuk per meter panjang sabuk adalah,
m = Luas x panjang x berat jenis

9
= 750 x 10-6 x 1 x 1200 = 0,9 kg/m
dan kecepatan sabuk adalah,
v

d N
x 0,3 x 1500

23,56 m / s
60
60

Gaya tegang sentrifugal,


TC = m. v2 = 0,9 x (26,56)2 = 500 N
dan gaya tegang maksimum adalah,
T = x a = 7 x 106 x 750 x 10-6 = 5250 N
Kita tahu bahwa gaya tegang sabuk pada sisi kencang adalah,
T1 = T TC = 5250 500 = 4750 N
Misalkan, T2 = Gaya tegang sabuk pada sisi kendor,
Karena kedua puli ukurannya sama besar, maka dari itu sudut putar () =
o
180 = rad.
Kita tahu bahwa,
T
2,3 log 1 . cos ec 0,12 x x cos ec 15 o
T2
= 0,377 x 3,8637 = 1,457
T
1,457
T
log T1 2,3 0,6335 atau T1 4,3 (Diambil antilog dari
2
2
0,6335)
dan
T2 = T1/4,3 = 4750/4,3 = 1105 N
Daya yang dipindahkan ,
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan oleh sabuk adalah,
P = ( T1 T2 ) v x n = (4750 1105) 23,56 x 2
= 171750 W = 171,75 kW
Putaran poros,
Misalkan, N1 = Puttaran poros dalam r.p.m, dan
v1 = Kecepatan sabuk dalam m/s.
Kita tahu bahwa untuk daya maksimum, gaya tegang sentrifugal adalah,
2
TC = T/3 atau m v1 T / 3
atau
0,9 (v1)2 = 5250/3 = 1750

(v1)2 = 1750/0,9 = 1944,4 atau v1 = 44,1 m/s


Kita tahu bahwa kecepatan sabuk (v1),
d N 1 x 0, 3 x N 1
44,1

0,0157 N 1
60
60
N1 = 44,1/0,0157 = 2809 r.p.m
Soal latihan 7.3. Dua poros yang jarak antar pusatnya adalah 1 meter terpisah
akan dihubungkan dengan sabuk penggerak-V. Puli penggerak mensuplai daya 95 kW
dan mempunyai diameter efektif 300 mm. berputar pada 1000 r.p.m, akan
menggerakkan puli yang berputar pada 375 r.p.m. Sudut alur pada puli adalah 40 o.
Gaya tegang yang diperbolehkan dalam 400 mm2 luas penampang melintang sabuk

10
adalah 2,1 MPa. Bahan sabuk mempunyai berat jenis 1100 kg/m 3. Puli yang
digerakkan menggantung, jarak pusat dari dekat bantalan adalah 20 mm. Koefisien
gesek antara sabuk dan pelek puli adalah 0,28. Hitunglah : 1. Jumlah sabuk yang
dibutuhkan; dan 2. Diameter puli poros yang digerakkan, jika tegangan geser yang
diijinkan adalah 42 MPa.
Penyelesaian. Diketahui : x = 1 m ; P = 95 kW = 95 x 103 W ; d1 = 300 mm =
0,3 m ; N1 = 1000 r.p.m. ; N2 = 375 r.p.m ; 2 = 40 o atau = 20o ; a = 400 mm2 = 400
x 10-6 m2 ; = 2,1 MPa = 2,1N/mm 2 ; = 1100 kg/m3 ; = 0,28 ; = 42 MPa = 42
N/mm2
Pertama-tama, kita menghitung diameter puli yang digerakkan (d2). Kita
tahu bahwa
N1
d
d N
300 x 1000
1 atau d 2 1 1
= 800 mm = 0,8 m
N2
d2
N2
375
Untuk sabuk penggerak terbuka, seperti diperlihatkan pada gambar 20.4,
sin =

r2 r1
d d1
0 ,8 0 ,3
2

= 0,25
x
2x
2 x1

= 14,5o
dan sudut putar pada puli kecil atau puli penggerak,
= 180o 2 = 180 2 x 14,5 = 151o
= 151 x

180

= 2,64 rad

Kita tahu bahwa masa sabuk per meter panjang sabuk adalah,
m = Luas x panjang x berat jenis
= 400 x 10-6 x 1 x 1100 = 0,44 kg/m
dan kecepatan pada sabuk,
d1 N 1
x 0 ,3 x 1000

v =
= 15,71 m/s
60
60
Gaya tegang sentrifugal,
TC = m. v2 = 0,44 (15,71)2 = 108,6 N
dan gaya tegang maksimum pada sabuk,
T = x a = 2,1 x 400 = 840 N
Gaya tegang sabuk pada sisi kencang,
T1 = T TC = 840 108,6 = 731,4 N
Kita tahu bahwa
T1
. cos ec = 0,28 x 2,64 cosec 20o
2,3 log
T
2
= 0,74 x 2,9238 = 2,164
T1
T1
2 ,164

log
= 0,9407 atau
= 8,72 ... (Diambil antilog
T2
2 ,3
T2
0,9407)
dan

T2 = T1/8,72 = 731,4/8,72 = 83,9 N

1. Jumlah sabuk yang dibutuhkan

11
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan per sabuk,
= (T1 T2) v = (731,4 83,9) 15,71 = 10 172 W = 10,172 kW
Jumlah sabuk yang yang dibutuhkan
Daya total yang dipindahkan

= Daya yang dipindahkan per sabuk


=

95
= 9,34 ditetapkan 10 Terjawab.
10 ,172

2. Diameter porospuli yang menggerakkan


Misalkan D = Diameter poros yang menggerakkan
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros puli penggerak,
T =

P x 60
95 x 10 3 x 60

= 2420 N-m = 2420 x 103 N-mm


2 N2
2 x 375

Karena puli penggerak menggantung dan jarak antar pusat dekat dari dekat
bantalan adalah 200 mm, maka momen bending pada poros akibat dari tarikan
pada sabuk,
M = (T1 + T2 + 2TC) 200 x 10
... (No. Sabuk = 10)
= (731,4 + 83,9 + 2 x 108,6) 200 x 10 = 2065 x 103 N-mm

Momen torsi ekivalen,

Te = T 2 M 2 = 2420 x 10 3 2 2065 x 10 3 2 N-mm


= 3181 x 103 N-mm
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
3181 x 103 =

atau

x x D3
x 42 D 3 = 8,25 D3
16
16

D3 = 3181 x 103/8,25 = 386 x 103


D = 72,8 ditetapkan 75 mm Terjawab.

Soal latihan 7.4. Daya 60 kW putaran 750 r.p.m. akan dipindahkan dari sebuah
motor listrik ke poros kompresor dengan putaran 300 r.p.m. dengan sabuk-V .
Diameter puli besar kira-kira adalah 1500 mm. Jarak antar pusatnya kira-kira 1600
mm, dan faktor beban lebih dapat diambil 1,5. Diambil perencanaan lengkap sabuk
penggerak. Sebuah sabuk dengan luas penampang melintang 350 mm 2 dan berat
jenisnya adalah 1000 kg/m3 dan mempunyai tegangan tarik yang diijinkan 2 MPa
yang ada untuk digunakan. Koefisien gesek antara sabuk dan puli dapat diambil 0,28.
Puli yang digerakkan menggantung sampai panjang 300 mm dari dekat bantalan dan
dipasang pada poros yang mempunyai tegangan geser yang diijinkan 40 MPa dengan
bantuan sebuah pasak . Poros , puli dan pasak juga harus direncanakan.

Penyelesaian. Diketahui : ; P = 60 kW ; N1 = 750 r.p.m. ; N2 = 300 r.p.m ; d2


= 1500 mm ; x = 1650 mm ; faktor kelebihan beban = 1,5 ; a = 350 mm2 = 350 x 106
m2; = 1000 kg/m3 ; = 2 MPa = 2 N/mm2 ; = 0,28 ; = 40 MPa = 40 N/mm2
1. Perencanaan sabuk penggerak

12
Pertama-tama, kita menghitung diameter (d1) puli motor. Kita tahu bahwa
N1
d
d N
1500 x 300
1 atau d 1 2 2
= 600 mm = 0,6 m
N2
d2
N1
750
dan

r2 r1
d d1
1500 600
2

= 0,2727
x
2x
2 x 1650

sin =

= 15,83o
Kita tahu bahwa sudut kontak,
= 180o 2 = 180 2 x 15,83 = 148,34o
= 148,34 x

180

= 2,6 rad

Misalkan

T1 = Gaya tegang sabuk pada sisi kencang, dan


T2 = Gaya tegang sabuk pada sisi kendor.
Diasumsikan sudut alur puli, 2 = 35o atau = 17,5o. Kita tahu bahwa
T
2,3 log 1 . cos ec = 0,28 x 2,6 x cosec 17,5o = 2,42
T2
= 0,74 x 2,9238 = 2,164
T
T1
2 ,42

log 1
= 1,0526 atau
= 11,28
T2
2 ,3
T2

...

(i)
... (Diambil antilog dari 1,0526)
Kita tahu bahwa kecepatan sabuk,
d1 N 1
x 0 ,6 x 7500

v =
= 23,66 m/s
60
60
dan masa sabuk per meter panjang sabuk,
m = Luas x panjang x berat jenis
= 350 x 10-6 x 1 x 1000 = 0,35 kg/m
Gaya tegang sentrifugal pada sabuk,
TC = m. v2 = 0,35 (23,66)2 = 196 N
dan gaya tegang maksimum pada sabuk,
T = Tegangan x luas = x a = 2 x 350 = 700 N
Gaya tegang sabuk pada sisi kencang,
T1 = T TC = 700 196 = 504 N
dan

T2 =

T1
504

11 ,28
11 ,28

= 44,7 N

... [Dari persamaan

(i)
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan per sabuk,
= (T1 T2) v = (504 44,7) 23,66 = 10 867 W = 10,867 kW
Karena faktor kelebihan beban adalah 1,5, maka sabuk akan direncanakan
untuk 1,5 x 60 = 90 kW.
Jumlah sabuk yang dibutuhkan,
Daya yang direncanakan

= Daya yang dipindahkan per sabuk

13
=

90
= 8,3 ditetapkan 9 Terjawab.
10 ,867

Karena sabuk-V akan direncanakan untuk 90 kW, maka dari Tabel 7.1, kita
dapatkan bahwa sabuk tipe D dapat digunakan.
Kita tahu bahwa panjang puncak dari sabuk,
r r1 2 =
L = (r2 + r1) + 2 x + 2
x

d 2 d1 2 x d 2 d1
2
4x
=

1500 600 2

(1500 + 600) + 2 x 1650 +

4 x 1650

= 3300 + 3300 + 123 = 6723 mm


Dikurangi 79 mm untuk sabuk tipe D , kita temukan bahwa panjang sisi
dalam dari sabuk adalah,
= 6723 79 = 6644 mm
Menurut IS: 2494-1974, panjang sisi dalam standart sabuk-V yang
mendekati adalah 6807 mm.
Panjang puncak dari sabuk,
L1 = 6807 + 79 = 6886 mm Terjawab.
Sekarang kita menentukan jarak pusat terluar yang baru (x1) diantara
kedua puli. Kita tahu bahwa

d 2 d 1 2 x1 d 2 d 1
L1 =
2
4 x1
6886 =

1500 600 2 x1 1500 600


2
4 x1

= 3300 + 2 x1 +

810 000
4 x1

... (d1 dan d2 diambil dalam

mm)
6886 x 4 x1 = 3300 x 4 x1 + 2 x1 x 4x1 + 810 000
3443 x1 = 1650 x1 + x12 + 101 250
2
x1 1793 x1 + 101 250 = 0

atau
atau

2
x12 = 1793 1793 4 x 101 250

2
1793 1677
=
= 1735 mm Terjawab . (Diambil
2

bertanda + )
2. Perencanaan poros
Misalkan
D = Diameter dari poros
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh penggerak atau poros puli
kompresor,
T =

Daya rencana x 60
90 x 10 3 x 60

= 2865 N-m
2 N1
2 x 300

14
= 2865 x 103 N-mm
Karena puli menggantung 300 mm, maka momen bending pada poros akibat
gaya tegang sabuk,
M = (T1 + T2 + 2TC) 300 x 9
... ( Jumlah sabuk = 9)
= (504 + 44,7 + 2 x 196) 300 x 9 = 2540 x 103 N-mm
Momen torsi ekivalen,
Te = T 2 M 2 = 2865 x 10 3 2 2540 x 10 3 2
= 3830 x 103 N-mm
Juga kita tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
3830 x 103 =
atau

16

x x D3

16

x 40 x D 3 = 7,855 D3

D3 = 3830 x 103/7,855 = 487,6 x 103


D = 78,7 ditetapkan 80 mm Terjawab.

3. Perencanaan puli
Dimensi untuk puli standart beralur-V (Merujuk gambar 7.1) seperti
diperlihatkan pada Tabel 7.2, dari yang ditentukan bahwa untuk tipe sabuk D
w = 27 mm , d = 28 mm, a = 8,1 mm , c = 19,9 mm , f = 24 mm , dan
e = 37 mm
Kita tahu bahwa lebar muka dari puli,
B = (n 1) e + 2 f = (9 1) 37 + 2 x 24 = 344 mm. Terjawab.
4. Perencanaan pasak
Dimensi standart pasak untuk diameter poros 80 mm adalah
Laber pasak = 25 mm, dan tebal pasak = 14 mm . Terjawab
Soal latihan 7.5. Sebuah sabuk-V digerakkan oleh sebuah puli datar dan
sebuah puli-V. Penggerak memindahkan daya 20 kW dari sebuah puli-V yang
berdiameter 250 mm beroperasi pada putaran 1800 r.p.m ke puli datar yang
berdiameter 900 m. Jarak antar pusatnya adalah 1 m, sudut alur 40 o dan = 0,2.
Bila berat jenis sabuk adalah 1110 kg/m3 dan tegangan yang diijinkan adalah 2,1 MPa
untuk bahan sabuk, bagaimana jumlah sabuk yang akan dibutuhkan bila ukuran-C
sabuk-V mempunyai luas penampang melintang 230 mm2 akan digunakan.
Penyelesaian. Diketahui : P = 20 kW ; d1 = 250 mm = 0,25 m ; N1 = 1800
r.p.m. ; d2 = 900 mm = 0,9 m ; x = 1 m = 1000 mm ; 2 = 40 o atau = 20o ; = 0,2 ;
= 1100 kg/m3 ; = 2,1 MPa = 2,1N/mm2 ; a = 230 mm2 = 230 x 10-6 m2
Gambar 7..5. memperlihatkan sebuah penggerak V- datar. Pertama-tama,
kita menentukan sudut kontak untuk kedua puli,
Dari geometri untuk gambar 7.5, kita tentukan bahwa
O2 M
r r1 d 2 d 1 900 250
2

sin =
= 0,325
O1O2
x
2x
2 x 1000

= 18,96o

15

Gambar 7.5. Puli-V dan puli datar


Kita tahu bahwa sudut kontak untuk puli kecil atay puli-V,
1 = 180o 2 = 180o 2 x 18,96 = 142,08o
= 142,08 x /180 = 2,48 rad
dan sudut kontak pada puli besar atau puli datar,
2 = 180o + 2 = 180o + 2 x 18,96 = 217,92o
= 217,92 x /180 = 3,8 rad
Kita telah mempunyai pembahasan bahwa bila puli mmempunyai
perbedaan sudut kontak () , maka perencanaan akan mengacu pada puli yang
mempunyai . yang kecil.
Kita tahu bahwa untuk puli kecil atay puli-V,
. = . 1 c0sec = 0,2 x 2,48 x cosec 20o = 1,45
dan untuk pul;i besar atau puli datar,
. = . 2 = 0,2 x 3,8 = 0,76
Karena (.) untuk puli besar atau puli datar yang terkecil, maka
perencanaan berdasar pada puli besar atau puli datar,
Kita tahu bahwa kecepatan keliling sabuk adalah,
d1 N 1
x 0 ,25 x 1800
v

= 23,56 m/s
60
60
Masa sabuk per meter panjang sabuk,
m = Luas x panjang x berat jenis = a x l x
= 230 x 10-6 x 1 x 1100 = 0,253 kg/m
Gaya tegang sentrifugal,
TC = m. v2 = 0,253 (23,56)2 = 140,4 N
Misalkan
T1 = Gaya tegang sabuk pada sisi kencang, dan
T2 = Gaya tegang sabuk pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa gaya tegang sabuk maksimum ,
T = Tegangan x luas = x a = 2,1 x 230 = 483 N
Kita juga tahu bahwa gaya tegang sabuk maksimum atau gaya tegamg
sanuk maksimum,
T = T1 + TC

T1 = T - TC = 483 140,4 = 342,6 N


Kita tahu bahwa
T
2,3 log 1 . = 0,2 x 3,8 = 0,76
T2

16
T1
T1
0,76/2,3 = 0,3304 atau
log
= 2,14 ... (Diambil antilog
T2
T2

0,3304)
dan

T2 = T1/2,14 = 342,6/2,14 = 160 N

Daya yang dipindahkan per sa dipindahkanbuk,

= (T1 T2) v = (342,6 160) 23,56 = 4302 W = 4,302 kW


Kita tahu bahwa jumlah sabuk yang dibutuhkan
Daya total yang dipindahkan

= Daya yang dipindahkan per sabuk


20

= 4 ,302 = 4,65 ditetapkan 5 Terjawab.


7.7. Keuntungan tali penggerak
Tali penggerak digunakan sangat luas untuk memindahkan sejumlah daya
besar, dari satu puli ke puli yang lain, dengan mempertimbangkan jaraknya. Ini
dapat dijelaskan bahwa penggunaan sabuk datar dibatasi untuk pemindahan daya
menengah dari satu puli ke puli yang lain bila kedua puli tidak lebih dari 8 meter .
Tali penggerak serabut mempunyai keuntungan berikiut ini :
1. Memberikan ketenangan, kuat, tanpa servis,
2. Mereka kecil terpengaruh oleh kondisi luat ruangan,
3. Poros boleh tidak lurus,
4. Daya dapat diambil dariberbegai arah.
5. Memberikan efisiensi yang tinggi.
Tali beserabut biasaanya mempunyai penampang melintang bulat seperti
diperlihatkan pada gambar 7.6.(a). Puli katrol untuk tali serabut, seperti gambar
7.6 (b) . Sudut alur puli untuk tali penggerak biasanya 45o.

Gambar 7. 6. Tali dan puli katrol


Satu keuntungan utama dari tali penggerak adalah bahwa jumlah tali
penggerak dapat diambil dari satu puli penggerak. Sudut alur puli untuk tali
penggerak biasanya adalah 45o. Ukuran yang tepat untuk roda puli adalah 40 d
dan ukuran minimum adalah 36 d, dimana d adalah diameter tali dalam cm.
Jumlah alur tidak boleh lebih dari 24.

17
Tali serabut dengan alur puli seperti diperlihatkan pada gambar 7.6 (a) . Tali
derabut dapat direncanakan sama seperti pada sabuk-V. Kita telah mempunyai
pembahasan bahwa, perbandingan gaya tegang penggerak adalah,
T
2,3 log 1 . cos ec
T2
dimana , , dan mempunyai arti biasa
Soal latihan 7.6. Sebuah puli digunakan untuk memindahkan daya dengan
bantuan tali yang mempunyai diameter 3,6 meter dan mempunyai sudut alur 45 o.
Sudut kontak 170o dan koefisien gesek antara tali dan sisi alur adalah 0,28. Gaya
tegang maksimum yang diperbolehkan untuk tali adalah 960 N dan masa tali adalah
1,5 kg per meter panjang tali. Hitunglah putaran puli dalam r.p.m. dan daya yang
dipindahkan bila kondisi maksimum daya besar.
Penyelesaian. Diketahui : d = 3,6 m ; n = 15 ; 2 = 45 o atau = 22,5o ; =
170 = /180 = 2,967 rad ; = 0,28 ; T = 960 N ; m = 1,5 kg/m.
o

Putaran dari puli


Misalkan
N = Putaran puli dalam r.p.m.
Kita tahu bahwa untuk daya maksimum, kecepatan puli,
v =

T
=
3m

960
3 x 1 ,5

= 14,6 m/s

Kita juga tahu bahwa kecepatan pada puli adalah,


d.N
x 3 ,6 x N

14,6 =
= 0,19 N
60
60

N = 14,6/0,19 = 76,8 r.p.m. Terjawab.


Daya yang dipindahkan
Kita tahu bahwa untuk daya maksimum, gaya tegang sentrifugal.
TC = T/3 = 960/3 = 320 N
Gaya tegang tali pada sisi kencang,
T1 = T TC = 960 320 = 640 N
Misalkan
T2 = Gaya tegang tali pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa
T1
. cos ec = 0,28 x 2,967 x cosec 22,5o = 2,17
2,3 log
T2

atau
dan

T1
2 ,17

log
= 0,9435
2 ,3
T2
T1
= 8,78
... (Diambil antilog dari 0,9435)
T2
T2 = T1/8,78 = 640/8,78 = 73 N
Daya yang dipindahkan,
P = (T1 T2) v x n = (640 73) 14,6 x 15 = 124 173 W

18
= 124,173 kW . Terjawab.
Soal latihan 7.7. Sebuah puli tali yang mempunyai 10 tali dan kecepatan
kelilingnya 1500 m/s meimdahkan daya 115 kW . Sudut putar untuk setiap tali 180o
dan sudut alur adalah 45o. Koefisien gesek antara tali dan puli adalah 0,2.
Diasumsikan tali akan benar-benar pada titik ketengangan, hitunglah gaya tegang
pada sisi kencang dan sisi kendor tali. Masa setiap tali adalah 0,6 per meter panjang
tali.
Penyelesaian. Diketahui : n = 10 ; v = 1500 m/min = 25 m/s ; P = 115 kW =
115 x 103 W ; = 180o = rad ; 2 = 45o atau = 22,5o ; = 0,2 ; m = 0,6 kg/m.
Misalkan
T1 = Gaya tegang tali pada sisi kencang,
T2 = Gaya tegang tali pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa daya total yang dipindahkan (P),
115 x 103
= (T1 T2) v x n = (T1 T2) 25 x 10 = 250 (T1 T2)

(T1 T2) = 115 x 103/250 = 460


... (i)
Kita juga tahu bahwa,
T1
. cos ec = 0,2 x x cosec 22,5o = 1,642
2,3 log
T
2

atau

T1
1 ,642

log
= 0,714
2 ,3
T2
T1
= 5,18
... (Diambil antilog dari 0,714)
T2

... (ii)

Dari persamaan (i) dan (ii), kita dapatkan bahwa


T1 = 570 N, dan T2 = 110 N
Kita tahu bahwa gaya tegang sentrifugal.
TC = m. v2 = 0,6 (25)2 = 375 N
Gaya tegang total tali pada sisi kencang,
Tt1 = T1 + TC = 570 + 375 = 945 N Terjawab.
dan gaya tegang total tali pada sisi kencang adalah,
Tt2 = T2 + TC = 110 + 375 = 485 N Terjawab.

Soal latihan 7.8. Sebuah tali penggerak memindahkan daya sebesar 600 kW
dari sebuah puli yang mempunyai diameter efektif 4 m, yang berputar pada 90 r,p,m.
Sudut putarnya adalah 160o, sudut alurnya 45o, koefisien gesek 0,28, masa tali 1,5
kg/m dan gaya tegang yang diperbolehkan tiap tali adalah 2400 N. Hitunglah jumlah
tali yang dibutuhka.

19

Penyelesaian. Diketahui : P = 600 kW ; d = 4 m ; N = 90 r.p.m. ; = 160o =


160 x /180 = 2,8 rad ; 2 = 45o atau = 22,5o ; = 0,28; m = 1,5 kg/m ;
T = 2400 N
Kita tahu bahwa kecepatan keliling sabuk adalah,
v

d N
x 4 x 90

= 18,85 m/s
60
60

Gaya tegang sentrifugal.

TC = m. v2 = 1,5 (18,85)2 = 533 N


dan gaya tegang tali pada sisi kencang
T1 = T TC = 2400 533 = 1867 N
Misalkan
T2 = Gaya tegang tali pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa
T1
. cos ec = 0,28 x 2,8 x cosec 22,5o
2,3 log
T
2
= 0,784 x 2,6131 = 2,0487
T1
T1
2 ,0487

log
= 0,8907 atau
= 7,78 ... (Diambil antilog dari
T2
2 ,3
T2
0,8907)

T2 = T1/7,78 = 1867/7,78 = 240 N


Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan per tali
P = (T1 T2) v = (1867 240) 18,85 = 30 670 W = 30,67 kW
Jumlah tali yang dibutuhkan,
Daya total yang dipindahkan

= Daya yang dipindahkan per tali


=

600
= 19,56 ditetapkan 20 Terjawab.
30 ,67

Soal latihan 7.9. Sebuah tali penggerak memindahkan daya sebesar 250 kW
dari sebuah puli yang berdiameter 1,2 m, berputar pada kecepatan 300 r.p.m. Sudut
putar dapat diambil radian. Sudut sudut setengah alur adalah 22,5o. Tali yang
digunakan mempunyai diameter 50 mm. Masa tali adalah 1,3 kg per meter panjang
tali dan tiap-tiap tali mempunyai gaya tegang tarik maksimum 2,2 kN, koefisien gesek
antara tali dan puli adalah 0,3. Hitunglah jumlah tali yang dibutuhkan . Jika puli
menggantung berjarak 0,5 m, usulkan ukuran puli bila poros dibuat dari baja yang
mempunyai tegangan geser 40 MPa.

Penyelesaian. Diketahui : P = 250 kW = 250 x 103 W ; d = 1,2 m ; N = 300


r.p.m. ; = rad ; = 22,5o ; dr = 50 mm ; m = 1,3 kg/m ; T = 2,2 kN = 2200 N ;
= 0,3; = 40 MPa = 40 N/mm2.
Kita tahu bahwa kecepatan sabuk adalah,
v

d N
x 1,2 x 300

= 18,85 m/s
60
60

20
dan gaya tegang sentrifugal.
TC = m. v2 = 1,3 (18,85)2 = 462 N
Gaya tegang tali pada sisi kencang
T1 = T TC = 2200 462 = 1738 N
Misalkan T2 = Gaya tegang tali pada sisi kendor,
Kita tahu bahwa
T1
. cos ec = 0,3 x x cosec 22,5o
2,3 log
T
2
= 0,9426 x 2,6131 = 2,463
T
T
2 ,463
log T1 2 ,3 = 1,071 atau T1 = 11,8 ... (Diambil antilog dari
2
2
1,071)
dan
T2 = T1/11,8 = 1738/11,8 = 147,3 N
Jumlah tali yang dibutuhkan,
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan per tali
P = (T1 T2) v = (1738 147,3) 18,85 = 29 985 W = 29,985 kW
Jumlah tali yang dibutuhkan,
Daya total yang dipindahkan

= Daya yang dipindahkan per tali


=

250
= 8,34 ditetapkan 9 Terjawab.
29 ,985

Diameter poros untuk puli


Misalkan D = Diameter dari poros puli
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros puli ,
T =

P x 60
250 x 10 3 x 60

= 7957 N-m
2 N
2 x 300

Karena puli menggantung 0,5 m, maka momen bending pada poros akibat
gaya tarik tali,
M = (T1 + T2 + 2TC) 0,5 x 9
... ( Jumlah sabuk =
9)
= (1738 + 147,3 + 2 x 462) 0,5 x 9 = 12 642 N-m
Momen torsi ekivalen,
Te = T 2 M 2 = 7957 2 12 642 2 = 14 938 N-m
= 14,938 x 106 N-mm
Juga kita tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
14,938 x 106 =
atau

x x D3
x 40 x D 3 = 7,855 D3
16
16

D3 = 14,938 x 106/7,855 = 1,9 x 106


D = 123,89 ditetapkan 125 mm Terjawab.

21
7.8. Kawat bajatali
Bila jumlah daya besar untuk dipindahkan diatas jaraknya panjang dari
satu puli ke puli yang lain ( yaitu, bila jarak pul;i terpisah diatas 150 meter), maka
kawat tali akan digunakan. Kawat tali adalah sangat luas digunakan pada elevator,
kerekan tambang, crane, konveyor, peralatan pengangkutan dan jembatan gantung.
Kawat baja berputar pada alur puli tetapi mereka tenang berada dibawah pada
*aluran dan tidak akan terjepit diantara sisi alur.
Tali baja dibuat dari penarikan kawat secara dingin untuk menaikan
kekuatandan sifat tahan lama. Ini dapat dijelaskan bahwa kekuatan pada kawat
baja mengalami kenaikan maka ukuran akan diturunkan. Berbagai bahan
digunakan untuk kawat tali agar kekuatannya mengalami kenaikan adalah besi
tempa, baja tuang, baja tuang extra kuat, baja bajak dan baja paduan. Untuk
peralatan khusus, kawat tali dapat juga dibuat dari tembaga, bronze, aluminium
paduan dan baja tahan karat.
7.9. Konstruksi kawat baja
Kawat tali memp[unyai berbagai keuntungan bila dibandingkan dengan tali
serabut.
1. Dapat mengangkat beban besar, 2. Operasinya sangat halus,
3. Dapat menerima beban kejut,
4. Dapat diandakan,
5. Dapat tahan lama,
6. Tidak rusak pada beban tiba-tiba,
7. Efisiensi tinggi, dan
8. Biaya murah.
Kawat tali dibuat dengan berbagai tingkatan dari kawat baja yang
mempunyai tegangan tarik antara 1200- 2400 MPa seperti diperlihatkan pada tabel
berikut;

Tabel 7.4. Kelas dan tegangan tarik kawat


Kelas kawat
Kekuatan
tarik (MPa)

120

140

160

180

200

1200-1500

1400-1700

1600-1900

1800-2100

2000-2400

Kawat pertama dibuat khusus


dengan perlakuan panas dan ditarik
dingin agar mempunyai kekuatan yang
tinggi dan tahan lama. Kawat baja ini

22
dibuat dengan mesin khusus. Jumlah
kawat semuanya 7, 19 atau 37 berputar
kedalam sebuah untai dan sejumlah
untaian , biasanya 6 atau 8 berputar
diatas bagian tengah atau pusat dari
tali seperti diperlihatkan pada gambar
7.7. Bagian tengah dapat dibuat dari
rami, goni, asbes atai kawat baja lunak.
Bagian tengah dapat secara kontinu
kejenuhannya dengan pelumasan agar
mempunyai umur yang panjang . Asbes
atau kawat lunak bagian tengah digunakan bila tali mendapat panas radiasi
seperti pesawat angkat yang dioperasikan
dekat dapur pemanas. Betapapun, penurunan tali bagian tengah fleksibilitas tali
dan hanya digunakan bila tali hanya mendapat penekana tinggi seperti kasus
beberapa tali diatas drum.

Gambar 7.8. Penampang melintang kawat tali


Menurut arah perputaran tali sendiri dan pada helaian, tali dapat
diklasifikasikan seperti berikut :
1. Melintang atau model tali reguler. Tipe tali ini, arah perputaran untaian
kawat berlawanan arah putaran bidang, seperti pada gambar 7.9 (a). Tali
tipe ini sangat popular.
2. Paralel atau tali model biasa. Tali tipe ini, arah perputaran untaian
kawat sama dengan untaian tali, seperti pada gambar 7.9 (b). Tali tipe ini
mempunyai permukaan bantalan yang lebih baik tetapi sangat keras dan
putarannya sangat mudah bila dibebani. Tali tipe ini sangat fleksibel dan
tahan aus sangat efektif. Karena tali ini mempunyai kecenderungan slip,
maka tali ini digunakan untuk mengangkat dan kerekan dengan jalan
pengarah.

23

Gambar 7.9. Klasifikasi tali menurut arah perputaran tali


3. Komposit atau tali kebalikan peletakan. Tali tipe ini, dua untaian kawat
yang saling berdekatan dimana perputarannya berlawanan arah, seperti
diperlihatkan pada gambar 7.9 (c). Arah bentangan tali dapat kekanan
atau kekiri, tergantung apakah untaian kea rah kanan atau ke arah kiri ,
tetapi kea rah kanan yang banyak digunakan.
7.10. Perencanaan kawat tali
Kawat tali akan direncanakan dengan jumlah untaian dan jumlah kawat
setiap untaian . Sebagai contoh, sebuah kawat tali mempunyai enam untaian dan
tujuh kawat setiap untaian ini direncanakan dengan 6 x 7 tali. Berikut tabel
memperlihatkan perencanaan standart tali dan penggunaannya.

Tabel 7.5. Penandaan tali standar dan penggunaannya


Penandaan standart
Tali 6 x 7
Tali 6 x 19
Tali 6 x 37
Tali 8 x 19

Penggunaan
Tali standart ini biasanya kasar digunakan sebagai
penarik pada pertambangan, lintas kereta, pemindah
daya
Ini tali standar kerekan digunakan untuk perlengkapan
pada pertambangan, penggali, pesawat angkat, mesin
keruk, elevator, lintas trem, pengeboran minyak.
Ini adalah tali ektra fleksibel digunakan pada pabrik
baja, pesawat angkat, elevasi kecepatan tinggi.
Ini juga termasuk tali kerek eksa fleksimel

7.11. Sifat-sifat dari tali kawat


Berikut tabel yang memperlihatkan sifat-sifat dari berbagai tipe kawat tali.
Sifat-sifat tali , diameter kawat tali (d) dalam mm.

Tabel 7.6. Tali kawat baja untuk perlengkapan pertambangan


Tipe tali

Diameter nominal

Berat rata-rata

Kekuatan tarik (N)

24

(mm)
6x7
6 x 19

Kekuatan tarik tali (MPa)


1600 MPa
1800 MPa

(N/m)

8, 9, 10,11, 12, 13, 14, 16


18, 19, 20, 21, 22, 14, 25
26, 27, 28, 31 35
13, 14, 16, 18, 19, 20, 21
22, 24, 25, 28, 29, 32, 35
36, 38

0,0347 d2

530 d2

600 d2

0,0363 d2

530 d2

595 d2

Tabel 7.7. Kawat baja tali gantungan untuk mengangkat,


ketinggian dan pesawat angkat
Kekuatan tarik (N)
Kekuatan tarik tali (MPa)
1100 MPa
1250-1400 MPa

Diameter nominal
(mm)

Berat rata-rata
(N/m)

6 x 19

6, 8, 10, 12, 14, 16


18, 20, 22, 25

0,0383 d2

385 d2

435 d2

8 x 19

8, 10, 12, 14, 16


18, 20, 22, 25

0,034 d2

355 d2

445 d2

Tipe tali

Tabel 7.8. Kawat baja digunakan pada sumur minyak dan


pengeboran minyak

Tipe tali
6x7
6 x 19
6 x 37
8 x 19

Diameter
nominal (mm)
10,11,13, 14,
16,19, 22, 25
13,14,16,19,
22,25,29,32,
32,35, 38
13, 14, 16, 19,
22, 25, 26, 32,
35,38
13, 14, 16,19
22, 25, 29

Berat kirakira (N/m)

Tegangan tarik maksimum (N)


Kekuatan tarik kawat
1600-1800
1800-2000
2000-2250
MPa
MPa
MPa

0,037 d2

550 d2

610 d2

0,037 d2

510 d2

570 d2

630 d2

0,037 d2

490 d2

540 d2

600 d2

0,0338 d2

530 d2

Tabel 7.9. Kawat tali baja untuk peralatan mesin umum seperti ,
pesawat angkat eskavator dll.
Tegangan tarik rata-rata (N)

25

6 x 19

6 x 37

8,9,10,11,12,13,14,
16,18, 20,22,24,26
28,32,36, 38, 40
8,9,10,11,12,13,14,
16,18,20,22, 24,26,
28,32,36,40,44,48,
52, 56

0,0375 d2

540 d2

590 d2

0,038 d2

510 d2

550 d2

Berikut ini tabel yang memperlihatkan diameter tali (d w) dan luas kawat tali
(A) untuk berbagai tipe kawat tali :

Tabel 7.10. Diameter kawat dan luas kawat tali


Tipe tali kawat
Diameter kawar
tali (dw)
Luas kawat tali
(A)

6x8

6 x 19

6 x 37

8 x 19

0,106 d

0,063 d

0,045 d

0,050 d

0,38 d2

0,38 d2

0,38 d2

0,35 d2

Faktor keamanan untuk kawat tali berdasarkan tegangan tarik


maksimum adalah diberikan pada tabel berikut :
Tabel 7.11. Faktor keamanan untuk kawat tali
Aplikasi kawat tali
Kabel lintasan
Tali bubut
Pesawat tambang :
Kedalaman sampai
150 m
300 600 m
600 900 m
Lebih dari 900 m
Beberapa macam
pesawat angkat

Faktor keamanan
4,2
3,5
8
7
6
5
5

Aplikasi kawat tali


Derek angkat
Tali penarikan
Mesin listrik kecil
dan pesawat
angkat diudaraan
Crane diatas dan
derek jembatan
Derek dinding dan
tiang derek
Derek cawan tuang
panas
Jerat tali

Faktor keamanan
6
6
7
6
6
8
8

Kawat tali pada puli katrol dan drum, diameter puli katrol dapat diperbesar
agar penurunan tegangan bending pada tali bila tali bengkok disekeliling puli
katrol atau puli. Tabel berikut memperlihatkan diameter puli katrol untuk berbagai
tipe kawat tali.

Tabel 7.12. Diameter puli katrol (D) untuk kawat tali

26

Tipe kawat tali


6x7
6 x 19

Diameter puli katrol yang


direkomendasikan (D)
Diameter puli
Diameter puli
katrol minimum
katrol istimewa
42 d
72 d
30 d
60 d

45 d
100 d

20 d

30 d

6 x 37

18 d

27 d

8 x 19

21 d

31 d

Alur puli katrol dapat


mempengaruhi umur tali dan
pemeliharaan tali. Bila alur
lebih besar dari tali, maka tali
tidak dapat cukup menumpu
maka dari bagian lingkaran
normal dan mengakibatkan
kenaikan akibat kelelahan.
Pada sisi lain, jika alur terlalu
Kecil, maka tali dapat terjepit
kedalam alur dan perputaran
normal tali tidak dapat
dicegah. Standart pelek dari
alur puli diperlihatkan pada
gambar 7.10 (a) dan alur
standart drum untuk kawat
tali diperlihatkan pada gambar 7. 10 (b).

Pemakai
Tambang, penarikan jalan
lintas.
Tali kerekan
Crane muatan, kerekan
pertambangan.
Derek, mesin keruk,
elevator, lintas trem,
pengeboran minyak.
Pesawat angkat, elevator
kecepatan tinggi dan
geseran kecil.
Tali pesawat angkat ektra
fleksibel

27

Gambar 7.10. Pelek alur puli katrol dan alur drum


Untuk pelayanan ringan dan menengah puli katrol dibuat dari besi tuang,
tetapi untuk pelayanan berat pesawat angkat puli katrol dibuat dari baja cetakan.
Puli katrol biasanya dipasang tetap pada poros bantalan antigesekan. atau bushing
yang terbuat dari bahan bronze.
Drum ukuran sedang pada kerekan tangan dibuat sederhana. Kerekan
dioperasikan oleh sebuah motor listrik atau motor bakar yang mempunyai sebuah
drum dengan alur melingkar, seperti terlihat pada gambar 7.10 (b) . Lingkaran
puncak (p) dari alur dapat dibuat sedikit besar tetapi diameter tali dapat
menghindari gesekan dan ketahanan aus antara lilitan.
Berbagai tipe alat pengunci tali diperlihatkan pada gambar 7.11. Spline pada
tali dapat dihindari sebab penurunan kekuatan pada tali 25 sampai 30 persen dari
kekuatan normal maksimum.

Gambar 7.11. Tipe pengunci kawat tali

28

Efisiensi berbagai tipe pengunci diberikan pada tabel berikut.

Tabel 7.13. Efisiensi pengunci tali


(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

Tipe pengunci
Kawat baja dengan pengikat seng, gambar 7.11 (a)
Dengan sarung empat atau lima lipatan tali, gambar 7.11 (b)
Sarung khusus penyeimbang bentuk elip, gambar 7.11 (c)
Dengan sarung regular elip, gambar 7.11 (d)
Kawat dengan tiga baut penjepit, gambar 7.11 (e)

Efisiensi (%)
100
90
90
85
75

7.12. Tegangan-tegangan pada kawat tali


Kawat tali mendapat tipe tegangan sebagai berikut.
1. Tegangan langsung akibat pengangkatan beban aksial dan berat tali.
Misalkan, W = Beban pengangkatan,
w = Berat tali, dan
A = Luas penampang melintang tali bersih.
Tegangan langsung,
d

W w
A

2.
Tegangan bending bila belitan tali bulat puli katrol atau drum. Bila
kawat tali luka diatas puli katrol, maka tegangan bending akan menghasilkan tali
dengan tegangan pada bagian atas dan tegangan tekan pada bagian bawah sisi
tali.Tegangan bending yang dihasilkan cenderung diatas beberapa faktor seperti
konstruksi tali, ukuran kawat, tipe pusat dan pengendalian nilai dari aluran.
Nilai kira-kira tegangan bending pada kawat seperti diusulkan oleh Reuleaux,
E x dw
b v
D

29

dan beban bending ekivalen pada tali adalah,


E x dw x A
Wb b x A v
D
dimana
Ev = Modulus elastisitas kawat tali,
dw = Diameter kawat,
D = Diameter puli katrol atau drum, dan
A = Luas penampang melintang tali.
Ini dapat kita jelaskan bahwa Ev bukan modulus elastisitas bahan kawat ,
tetapi seluruh tali. Nilai Ev dapat diambil 77 kN/mm2 untuk tali besi tempa dan 84
kN/mm2 untuk tali baja. Nilai Ev didapatkan secara eksperimen bahwa Ev = 3/8 E,
dimana E adalah modulus elastisitas bahan tali.
Jika b adalah tegangan bending setiap tali, maka beban pada tali
keseluruhan akibat bending dapat ditentukan dari hubungan berikut,
Wb

dw 2 n x b
4

dimana n adalah jumlah total kawat pada bagian tali.


3.Tegangan-tegangan pada waktu mulai bergerak dan berhenti. Pada waktu
bergerak dan berhenti, tali dan beban yan ditumpuakan dipercepat. Beban
tambahan yang dihasilkan pada tali yang diberikan oleh,
Wa

W w
xa
g

(W dan w dalam newton)

30
dan tegangan yang sama,
a

W w
a
x
g
A

dimana

a = Percepatan tali dan beban tali, dan


g = Percepatan akibat gravitasi.
Jika waktu (t) diperlukan untuk mencapai kecepatan (v) diketahui, maka
nilai a diberikan dengan,
a = v/60 t
Kasus umum bila tali mulai bergerak akan kendor (h) yang akan
ditanggulangi setelah tali tegang dan mulai mendesak beban tarik. Ini akan
menghasilkan beban impak pada tali.
Beban impak mulai bergerak dapat dihtung dengan persamaan impak, yaitu

2a x h x E v
W st W w 1 1

d x l x g

dan kecepatan tali (vr) bila pada saat tali tegang,


vr

2a x h

dimana

a = Percepatan tali dan beban,


h = Kelambanan tali,
l = Panjang tali.
Bila tidak terjadi kelambanan tali, maka h = 0, dan vr = 0, oleh karena itu,
Beban impak pada waktu mulai bergerak,
Wst = 2 (W + w )
dan tegangan yang sama,
st

2 W w
A

4.Tegangan akibat perpindahan kecepatan. Penambahan tegangan akibat


pertukaran kecepatan dapat dihitung sama dengan yang telah dibicarakan diatas
dimana percepatan diberikan dengan,
a = ( v2 v1)/ t
dimana (v2 v1) adalah pertukaran kecepatan dalam m/s dan t adalah waktu dalam
detik.
5.Tegangan efektif. Jumlah tegangan sebenarnya (d) dan tegangan bending
(b) adalah dianggap tegangan efektif tali pada waktu bekerja secara normal.
= d + b
Tegangan efektif pada tali pada waktu mulai bergerak,
= st + b
dan tegangan efektif tali pada waktu percepatan beban
= d + b + a
Pada saat perencanaan tali kawat baja, jumlah tegangan dapat diambil lebih
kecil dari tegangan maksimum dibagi dengan faktor keamanan.

31

Prosedur perencanaan tali kawat baja, berikut ini prosedur yang dapat
diikuti pada saat merencanakan tali kawat baja.
1. Pertama-tama, pilih tipe tali yang sesuai dari Tabel,
20.6, 20.7, 20.8, 20.9 untuk memberikan aplikasi.
2. Tentukan perencanaan beban dengan asumsi
Faktor keamanan 2 sampai 2,5 kali faktor
keamanan yang diberikan pada Tabel 20.11.
3. Tentukan diameter kawat tali (d) dengan
perencanaan tegangan tarik pada tali periksa
dengan perencanaan beban.
4. Tentukan diameter tali (dw) dan luas tali (A) dari
Tabel 20.10.
5. Tentukan variasi tegangan (atau beban) pada tali
seperti yang telah dibahas pada artikel 20.22.
6. Tentukan tegangan efektif (atau beban) pada
waktu kerja normal, pada waktu mulai dan pada
waktu percepatan beban.
7. Sekarang tentukan faktor keamanan aktual dan dibandingkan dengan faktor
keamanan yang diberikan pada Tabel 20.11. Bila faktor keamanan aktual
dibawah batas yang diijinkan maka perencanaan aman.

32
Soal latihan 7.10. Pilih kawat tali untuk pesawat angkat vertikal yang
mengangkat beban sebesar 55 kN dari kedalaman 300 m.Tali mempunyai kecepatan
500 meter/min akan dicapai dalam 10 detik.
Penyelesaian : Diketahui : W = 55 kN = 55 000 N; Kedalaman = 300 m
v = 500 m/min ; t = 10 detik.
Berikut ini prosedur yang dapat digunakan untuk memilih tali kawat baja
untuk pesawat angkat vertical.
1. Dari tabel 7.6, kita dapat menentukan bahwa tali kawat baja untuk
peralatan penarikan pada pertambangan adalah dua tipe, yaitu 6 x 7 dan
6 x 19. Misalkan kita ambil tipe tali 6 x 19.
2. Dari tabel 7.11, kita dapatkan bahwa faktor keamanan untuk pesawat
angkat pertambangan dari kedalaman 300 sampai 600 m adalah 7.
Karena perencanaan beban penghitungannya dengan mengambil faktor
keamanan 2 sampai 2,5 kali faktor keamanan yang diberikan pada tabel
7.11, maka misalkan kita ambil faktor keamanan adalah 15.
Perencanaan beban untuk tali kawat baja,
= 15 x 55 = 825 kN = 825000 N
3. Dari tabel 7.6, kita dapat menentukan bahwa kekuatan tarik tali 6 x 19
yang terbuat dari tali yang kekuatan tarikya 1800 MPa adalah 595 d2
(dalam newton), dimana d adalah diameter tali dalam mm. Persamaan
kekuatan tarik ini untuk perencanaan beban, kita dapatkan
595 d2 = 825000

d2 = 825000/595 = 1386,5
d = 37,2 mm ditetapkan 38 mm.
4. Dari tabel 7.10, kita dapatkan bahwa untuk tali tipe 6 x 19 ,
Diameter tali,
dw = 0,063 d = 0,063 x 38 = 2,4 mm
dan luas dari tali, A = 0,38 d2 = 0,38 x (38)2 = 550 mm2
5. Sekarang misalkan hasil perhitungan variasi beban pada tali seperti yang
dibicarakan dibawah :
(a) Dari tabel 7.6, kita dapatkan bahwa berat tali adalah,
w = 0,0363 d2 = 0,0363 x (38)2 = 52,4 N/m
= 52,4 x 300 = 15720 N
kedalaman 300 m
(b) Dari tabel 7.12, kita dapatkan bahwa diameter puli katrol (D) dapat
diambil 60 sampai 100 kali diameter tali (d). Misalkan kita ambil
D = 100 d = 100 x 38 = 3800 mm
Tegangan bending,
b

Ev x d w
84 x 10 3 x 2,4

D
3800

= 53 N/mm2
( diambil Ev = 84 x 103 N/mm2)
dan beban bending ekivalen pada tali adalah,
Wb = b x A = 53 x 550 = 29150 N
(c) Kita tahu bahwa percepatan tali dan beban,
a = v/60 t = 500/60 x 10 = 0,83 m/s2
Beban tambahan akibat percepatan,

33
Wa

W w
55000 15720
xa
x 0,83
g
9,81

= 5983 N
(d) Kita tahu bahwa beban impak selama perjalanan (bila tidak ada
pengencangan pada tali),
Wst = 2 ( W + w ) = 2 (55000 + 15720) = 141440 N
6. Kita tahu bahwa beban efektif pada tali pada waktu bekerja secara
normal (yaitu, pada waktu pengangkatan seragam atau beban paling
bawah).
= W + w + Wb = 55000 + 15720 + 29150 = 99870 N
Faktor keamanan actual pada waktu bekerja secara normal
=

825000
99870

8,26

Beban tali efektif pada waktu mulai pengangkatan,


= Wst + Wb = 141440 + 29150 = 170590 N
Faktor keamanan pada waktu mulai pengangkatan
=

825000
4,836
170590

Beban efektif tali pada waktu percepatan beban (yaitu, pada awal
pengangkatan 10 menit sesudah mulai pengangkatan)
= W + w + Wb + Wa
= 55000 + 15720 + 29150 + 5983 = 105853 N
Faktor keamanan actual pada saat percepatan beban
=

825000
7 ,8
105853

Karena factor keamanan actual seperti yang telah dihitung diatas adalah
aman, maka diameter kawat baja 38 mm dan tipe kawat baja 6 x 19 adalah
memuaskan.

Soal latihan 7.11. Sebuah bajak kawat tali baja extra flesibel berukuran 8 x 19
berdiameter 38 mm digunakan dengan drum kerek diameter 2 m untuk mengangkat

34
beban seberat 50 kN . Hitunglah faktor keamanan (perbandingan pemutus beban
denan beban kerja maksimum) pada kondisi operasi berikut dibawah :
Kawat baja wajib mengangkat dari kedalaman 900 meter . Kecepatan
maksimum 3 m/s dan percepatannya adalah 1,5 m/s 2, bila mulai bergerak dari bawah
dengan kondisi tidak kendor .Diameter dari kawat tali dapat diambil 0,05 d, dimana d
adalah diameter kawat tali. Tegangan pemutus bajak baja adalah 1880 N/mm 2 dan
modulus elastisitas seluruh tali adalah 84 x 10 3 N/mm2. Berat tali adalah 53 N/m
panjang tali.
Penyelesaian :Diketahui : d = 38 mm ; D = 2 m = 2000 mm ; W = 50 kN =
50 000 N Kedalaman = 900 m ; v = 3 m/s ; a = 1,5 m/s2 ; dw = 0,05 d ; Tegangan
pemutus = 1880 N/mm2 ; Ev = 84 x 103 N/mm2 ; w = 53 N/m = 53 x 900 = 47 700 N
Karena kawat baja yang dipakai dari tipe 8 x 19, maka dari itu jumlah total
kawat pada tali adalah,
n = 8 x 19 = 152
Kita tahu bahwa diameter tiap-tiap tali adalah,
dw = 0,05 d = 0,05 x 38 = 1,9 mm
Luas penampang melintang tali kawat baja,
A

d w 2 n 1,9 2 152 431 mm 2


4
4

dan perubahan kekuatan minimum pada tali


= Perubahan kekuatan x luasan
= 1880 x 431 = 810 280 N
Kita tahu bahwa tegangan bending adalah,
b

E v x d w 84 x 10 3 x 1 ,9

79 ,8 N / mm 2
D
2000

dan beban bending ekivalen pada tali,

W b b x A 79 ,8 x 431 34 390 N

Penambahan beban akibat percepatan tali dan pengangkatan beban ,


Wa

W w
50000 47700
xa
x 1 ,5 14 940 N
g
9 ,81

Beban impak pada waktu mulai pengangkatan (bila tidak terjadi


penegangan pada tali),
Wst = 2 (W +w) = 2 (50000 + 47700) = 195 400 N
Kita tahu bahwa beban efektif pada tali pada waktu bekerja normal
= W + w + Wb = 50 000 + 47 700 + 34 390 = 132 090 N
Faktor keamanan pada waktu bekerja normal
= 810 280/132 090 = 6,13 Terjawab
Beban efektif pada tali pada waktu mulai pengangkatan
= Wst + Wb = 195 400 + 34 390 = 229 790 N
Faktor keamanan pada waktu mulai pengangkatan
= 810 280/229 790 = 3,53 Terjawab
Beban efektif pada tali pada waktu percepatan beban (yaitu, pada waktu
pertama 2 detik sesudah mulai pengangkatan)
= W + w + Wb + Wa = 50 000 + 47 700 + 34 390 + 14 940
= 147 030 N

35

Waktor keamanan pada waktu percepatan beban


= 810 280/147 030 = 5,51 Terjawab

Soal latihan 7.12. Sebuah pesawat angkat bengkel digunakan untuk


mengangkat beban seberat 25 kN langsung dengan kawat tali dan sebuah kait. Berat
kait dan lainnya adalah 15 kN. Diameter drum yang dipakai adalah 30 kali diameter
kawat tali . Pengangkatan beban dengan percepatan 1 m/s2. Hitunglah diameter kawat
tali. Dapat diambil faktor keamanan 6 dan modulus young untuk kawat tali 80
kN/mm2. Tegangan maksimum dapat diambil 1800 MPa. Luas penampang melintang
dari kawat tali dapat diambil 0,38 kali kwadrat diameter kawat tali .
Penyelesaian : Diketahui : W = 25 kN = 25000 N, w = 15 kN = 15 000 N ; D
= 30 d ; a = 1 m/s2 ; Ev = 80 kN/mm2 = 80 x 103 N/mm2 ; u = 1800 MPa = 1800
N/mm2 ; A = 0,38 d2
Misalkan, d = Diameter kawat tali dalam mm,
Kita tahu bahwa beban sebenarnya pada tali kawat baja,
Wd = W + w = 25 000 + 15 000 = 40 000 N
Diasumsikan bahwa tali yang digunakan adalah tipe 6 x 19. Maka dari tabel
20.10, kita dapatkan bahwa diameter kawat tali adalah,
dw = 0,063 d
Kita tahu bahwa beban bending pada tali,
E x dw
Wb v
xA
D

80 x 10 3 x 0,063 d
x 0,38 d 2 63,84 d 2 N
30 d

dan beban pada tali akibat percepatan,


Wa

W w
25 000 15 000
xa
x 1 4080 N
g
9 ,81

Beban total yang bekerja pada tali

= Wd + Wb + Wa = 40 000 + 63,84 d2 + 4080


= 44 080 + 63,84 d2
Kita tahu bahwa beban total pada tali adalah,
= Luas kawat baja x tegangan yang diijinkan

1800
A x u 0,38 d 2 x
114 d 2
F .S
6

(i)

(ii)
Dari persamaan (i) dan (ii), kita dapatkan
44 080 + 63,84 d2 = 114 d2
d2

44080
879
114 63,84

atau d 29,6 mm

Dari table 20.9, kita dapatkan bahwa untuk tipe 6 x 19 diameter nominal
standart kawat baja adalah 32 mm. Terjawab

36
SOAL-SOAL LATIHAN
1.Sebuah sabuk penggerak-V terdiri dari tiga sabuk-V diatas puli beralur yangsama
ukurannya. Sudut alur puli adalah 30o dan koefisien geseknya adlah 0,12.
Luas penampang melintang tiap sabuk adalah 800 m 2 dan tegangan aman yang
diijinkan untuk bahan sabuk adalah 3 MPa. Hitunglah daya yang dapat
dipindahkan antara dua puli yang berdiameter 40 mm berputar pada 960 r.p.m.
(Ans. 101,7 kW)
2. Daya yang dipindahkan antara dua poros oleh sabuk-V yamg masanya 0m9 kg/m
panjang sabuk. Gaya tegang maksimum yang diijinkan pada sabuk dibatasi
sampai 2,2 kN. Sudut putar 170o dan sudut alur adalah 45o. Jika koefisien gesek
antara sabuk dan puli adalah 0,17, hitunglah 1. Kecepatan sabuk untuk daya
maksimum, dan 2. Daya yang dipindahkan pada kecepatan tersebut.
(Ans. 28,54 m/s, 30,66 kW)
3.Sebuah sistem sabuk penggerak-V memindahkan daya sebesar 100 kW pada
putaran 475 r.p.m. Sabuk mempunyai masa 0,6 kg/m. Gaya tegang sabuk
maksimum yang diijinkan adalah 900 N. Sudut alur adalah 38 o dan sudut kontak
adalah 160o. Hitunglah jumlah sabuk maksimum dan diameter puli. Koefisien
gesek antara sabuk dan puli adalah 0,2.
(Ans. 9 ; 0,9 m)
4. Sebuah sabuk-V memindahkan daya sebesar 20 kW dari sebuah puli katrol yang
mempunyai diameter lingkaran puncak 250 mm ke puli yang mempunyai
diameter 900 mm. Jarak antara pusat kedua poros adalah 1000 mm. Sudut alur
adalah 40o dan koefisien gesek untuk sabuk dan puli katrol adalah 0,2 dan
koefisien gesek antara sabuk dan puli datar adalah 0,2. Penampang melintang
sabuk adalah lebar 40 mm pada bagian atas, lebar 20 mm pada bagian bawah
dan kedalaman 25 mm. Berat jenis sabuk adalah 1000 kg/m 3 dan gaya tegang
yang diijinkan per sabuk adalah 1000 N. Hitunglah jumlah sabuk yang
dibutuhkan.
(Ans. 3 )
5. Hitunglah jumlah sabuk-V yang dibutuhkan untuk memindahkan daya sebesar
30 kW , untuk kondisi berikut :

Kecepatan
Diameter puncak
Sudut alur puli

Puli kecil
1120 r.p.m
225 mm
34o

Puli besar
280 r.p.m
900 mm
34o

Beban kerja maksimum per sabuk


= 560 N
Koefisien gesek
= 0,15
Jarak antara pusat puli
= 875 mm
Masa sabuk
= 0,3 kg/m
(Ans. 7)
6. Hitunglah prosentase kenaikan kapasitas daya mungkin dibuat merubah
dari sebuah sabuk penggerak datar ke sabuk penggerak-V. Diameter puli datar
sama dengan diameter lingkaran puncak alur puli. Putaran puli sama dengan
putaran puli yang beralur.Koefisien gesek untuk alur dan sabuk datar sama
adalah 0,3. Sudut alur puli sabuk-V adalah 60o. Bahan sabuk sama dan

37
mempunyai luas penampang melintang yang sama. Pada setiap kasus, sudut
putar adalah 150o.
(Ans. 217,52 %)
7. Sebuah tali penggerak wajib memindahkan daya sebesar 750 kW dari sebuah
puli yang berdiameter 1m berputar pada 450 r.p.m. Tarikan aman tiap sabuk
adalah 2250 N dan masa sabuk adalah 1 kg/m panjang sabuk. Sudut putar dan
sudut alur berturut-turut adalah 150o dan 45o. Hitunglah jumlah tali yang
dibutuhkan untuk penggerak jika koefisien gesek antara tali dan puli adalah 0,3.
(Ans. 22)
8.Data berikut diberikan untuk tali puli yang memindahkan daya 24 kW :
Jarak antara puli = 400 mm ; Putaran puli = 110 r.p.m ; Sudut alur = 45 o ; Sudut
putar = 160o ; Koefisien gesek = 0,28 ; Jumlah tali = 10 ; Masa dalam kg/m
panjang tali = 53 C. Gaya tegang kerja dibatasi sampai 122 C, dimana C =
luasnya ( yaitu, keliling) tali dalam meter. Hitunglah gaya tegang awal dan
diameter tiap-tiap tali.
(Ans. 675,55 N ; 31,57 mm)
9.Pilih kawat baja yang sesuai untuk mengangkat beban 10 kN dari sumur minyak
dengan kedalaman 60 m. Tali mempunyai faktor keamanan yang sama yaitu 6.
Berat ember adalah 5 kN. Beban diangkat keatas dengan kecepatan maksimum
150 meter/min yang mana dapat dicapai dalam 1 detik. Hitung juga tegangan
yang dihasilkan pada tali akibat permulaan pengangkatan dengan kekendoran
awal 250 mm. Kekuatan tarik rata-rata tali dapat diambil 590 d2 newton (dimana
d adalah diameter dalam mm) untuk kawat baja tipe 6 x 19. Berat tali adalah
18,5 N/m. Diambil diameter tali (dw) = 0,063 d, dan luas tali (A) = 0,38 d2.
(Ans. 20 mm ; 412 MPa)
10. Mengusulkan ukuran yang sesuai dari tipe 6 x 19 kawat baja pesawat angkat
dari poros pertambangan panjangnya 1000 m dan kecenderungan jeruji 60 o
dengan arah horizontal. Berat loncatan beban adalah 100 kN. Percepatan
maksimum dibatasi sampai 1,5 m/s2. Diameter drum dimana badan tali terluka
dapat diambil 80 kali diameter tali. Gesekan mobil adalah 20 N/kN berat normal
sampai pendakian dan gesekan tali pada rol pengarak adalah 50 N/kN berat
normal pendakian. Diasumsikan faktor keamanannya 5. Berikut sifat-sifat tali
pesawat angkat fleksibel 6 x 19 yang diberikan : Diameter tali (d) dalam mm.
Berat tali per meter = 0,0334 d2 N ; perubahan beban = 500 d2 N ; diameter kawat
= 0,063 d mm ; luas kawat dalam tali = 0,38 d2 mm2 ; modulus elastisitas ekivalen
= 82 kN/mm2.
(Ans. 105 mm)

Anda mungkin juga menyukai