Anda di halaman 1dari 7

1

Pelurusan Puli Alur-V (V-belt pulley)


Umum

Faktor yang paling penting dalam pemasangan puli adalah untuk memastikan bahwa puli
sabuk sudah diluruskan dengan benar.

Banyak masalah yang menyebabkan kerusakan ban dan katrol disebabkan penyetelan
yang salah.

Pelurusan umumnya dilakukan secara sistematis dengan dua langkah berikut ini:
1. Pertama, poros diluruskan
2. Kedua, puli dipasang dengan benar pada poros.

Kelurusan puli yang baik sangat penting, karena kalau tidak maka bagian ujung sabuk
akan cepat aus. Penyimpangan yang umum terjadi dapat dilihat pada Diagram 1.

A B C D

(a), (b), (c) Katrol yang salah setel (d) Katrol ban yang disetel
dengan benar

Gambar 1 Katrol

A Penyimpangan kearah sejajar, poros tidak sejajar satu dengan yang lainnya.
B Penyimpangan sudut, poros tidak disetel dengan benar meskipun dari atas
tampaknya sejajar.
C Penyimpangan aksial, poros sudah sejajar dan lurus, tetapi puli tidak lurus.
D Pemasangan poros dan puli sudah sejajar dan lurus.
2
Prosedur Pelurusan

Pelurusan poros bisa dilakukan dengan dua cara:


1. Dengan mengukur jarak antar shaft di berbagai titik untuk memastikan bahwa
semuanya paralel. (Diagram 2).
2. Dengan menggunakan level dan mata sendiri untuk memeriksa bahwa shaft berada
pada bidang yang sama (Diagram 2).

Gambar 2 Memeriksa shaft letaknya paralel

Untuk meluruskan puli dapat digunakan staight edge. Kalau jarak antar pusat shaft
besar, maka paling cocok digunakan straight edge. Untuk jarak yang sedang, paling
cocok digunakan string line. Setelah salah satu katrol telah diletakkan pada posisi yang
benar, katrol yang satunya lagi diluruskan dengannya. Prosedur pelurusan dengan
metode tali dilukiskan dibawah ini.

Tali harus pelan-pelan dinaikkan sehingga menyentuh kedua permukaan puli. Puli yang
kedua digerakkan ke arah aksial sehingga menyentuh tali dan kedua puli dikunci pada
posisinya seperti diperlihatkan pada Diagram 3.
3

Gambar 3 Metode penyetelan dengan string (tali)

Perhatian:
Tergantung dari jenis hub (leher poros) yang ada dalam puli katrol, apabila leher
porosnya tapered, maka apa yang tadinya lurus bisa menyimpang setelah leher poros
dipasang.

Umumnya, penampang lintang puli penggerak alur-v memerlukan gaya untuk mencapai
defleksi dan ketegangan puli yang tepat, dihitung per inchi dari pusat poros. Sebaiknya
menggunakan buku petunjuk untuk mendapatkan ukuran yang tepat.

Puli penggerak alur-v mendapat cengkeramannya dari ekspansi yang terjadi saat
mengelilingi puli katrol. Jadi dasar sabuk V tidak boleh sampai menyentuh dasar alur
puli, karena kalau sampai ke dasar maka kemungkinannya puli aus atau tidak cocok.

Pelurusan Rantai Penggerak

Pelurusan
Pelurusan sproket rantai sangat penting pada operasi pemindahan daya dan prosedur ini
pelurusannya sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Sebagaimana pada sabuk-v, kedua
shaft pertama diperiksa untuk memastikan kedataran dan kesejajarannya dengan
menggunakan spirit level dan feeler bar atau gauges.

Gambar 4 Memeriksa kedataran dan kesejajaran pada poros


4

Gambar 5 Memeriksa kelurusan pada muka sproket

Sebuah straight edge dapat dipakai untuk memeriksa kelurusan muka sprocket seperti
diperlihatkan dalam Diagram 5.
Apabila poros memiliki posisi yang berbeda pada saat diam dan beroperasi, setel
sprocket (roda rantai) dengan shaft pada posisi operasinya.

Motor listrik yang mempunyai sleeve bearing merupakan contoh dari pernyataan di atas.
Saat sedang beroperasi rotor dapat mengambil posisi di bagian pusat dengan sendirinya
dan selanjutnya pelurusan dapat dilakukan setelah mesinnya berhenti.

Apabila jarak antara sumbu poros terlalu besar untuk staight edge, maka bisa digunakan
kawat piano. Putar sproket and periksa kelurusannya di berbagai posisi.

Penyetelan Kekenduran

Gerakkan driver belakang pada posisi yang tepat, kencangkan sabuk tersebut sesuai
dengan spesifikasinya. Bila mungkin, putarlah drive beberapa kali untuk menepatkan
sabuk pada alurnya. Tegangan yang benar dapat diperoleh dengan cara:

 Metoda menarik/defleksi—diperlukan seperangkat meja.


Pada gambar di bawah ini:
S = Span/jarak dengan titik tengah (inchi)
D = defleksi diukur dengan ukuran per enam puluh empat inchi dengan tegangan
tertentu atau dengan menggantungkan alat pemberat yang dilengkapi dengan spring
scale. Akan didapatkan defleksi 1/64 per inchi span tersebut.
5

Gambar 6 Metoda defleksi dalam mengatur tegangan belt sehingga sesuai


dengan spesifikasi
6
Tabel berikut ini merupakan petunjuk umum metoda defleksi. Buku petunjuk yang
dikeluarkan pabrik akan memberikan petunjuk yang sesuai dengan produknya.

Tekanan defleksi yang dianjurkan


(tarikan diukur dalam pound)
Belt Normal Maksimum Belt baru
A 2 3 4
B 4 6 8
C 8 12 14
D 12 22 26
E 21 35 40
3V 4 7 9
5V 9 12 15
8V 20 30 40

Berdasarkan pada tabel di atas, tentukan defleksi yang dianjurkan untuk pemasangan
bagian B dengan titik pusat berjarak 30 inchi, bila tarikan yang diharuskan adalah 8
pound.

S=30} {¿

S 30
D= = =15} over {32} } } {¿¿¿
64 64

Tidak seperti penggerak sabuk, penggerak rantai tidak memerlukan tegangan awal,
tetapi harus disetel agar cukup kendur. Apabila rantainya terlalu ketat maka akan cepat
aus. Apabila terlalu kendur maka akan bergetar dan mengurangi umur.

Untuk rantai yang dipasang di unit-unit yang dapat disetel jarak sumbunya, kekenduran
harus disetel kira-kira 2% dari jarak sumbu. Dengan kata lain, apabila jarak sumbu
adalah satu meter maka kekenduran sebaiknya 20mm. Ini dapat dirubah dengan menarik
rantai pada satu sisi dan mengukur kekenduran pada sisi yang lain dengan
menggunakan penggaris dan straight edge.

Puli penggerak vertikal memerlukan kekenduran yang lebih banyak dibandingkan


dengan puli penggerak horizontal. Sebuah puli penggerak sebaiknya jangan seluruhnya
vertikal.
7

Gambar 7 Mengukur kekenduran pada unit yang mempunyai jarak sumbu


tengah yang dapat disetel

Untuk penggerak dengan jarak sumbu tetap, sebuah sproket bantu atau pegas penegang
akan mengatur kekenduran secara otomatis.

Penting untuk diketahui bahwa rantai akan bertambah panjang saat operasi dan yang
mempunyai jarak sumbu yang dapat diatur harus disetel dari waktu ke waktu.
Pertambahan panjang ini bukan karena ada kerusakan rantai, tetapi karena keausan pada
roller, bushing dan pasak harus diberikan kompensasi akibat pertambahan panjang
tersebut.

Perpanjangan rantai mempunyai batasan, karena pada sproket yang besar rantai yang
sudah aus bisa lepas dari geriginya, sedangkan pada sproket yang lebih kecil hal tersebut
tidak akan terjadi. Katalog rantai akan menunjukkan jumlah gerigi maksimum yang bisa
ditampung sproket besar untuk uliran rantai tertentu.

Anda mungkin juga menyukai