Anda di halaman 1dari 7

[Type the document title]

1 JURUSAN TEKNIK SIPIL




METODE MODIFIKASI ACI

Data yang diketahui :
Data pengujian karakteriktik sebagai berikut :
1. Berat jenis agregat kasar batu pecah kondisi SSD = 2.578
2. Berat jenis agregat halus pasir kondisi SSD = 2.557
3. Kadar air batu pecah = 2,278 %
4. Kadar air pasir = 9,223 %
5. Penyerapan batu pecah = 2,053 %
6. Penyerapan pasir = 2,934 %
7. Ukuran maksimum agregat = 40 mm
8. Persentase gabungan
Batu Pecah 1-2 = 35 %
2-3 = 30 %
Pasir = 35 %
9. Kuat tekan yang diinginkan = 35 MPa
10. Benda uji yang digunakan = Silinder
11. Jumlah benda uji = 15 buah
12. Standar Deviasi (Ditentukan) = 60 kg/cm





[Type the document title]

2 JURUSAN TEKNIK SIPIL


Sebagai contoh perencanaan proporsi unsur beton (semen,pasir,agregat kasar dan
jumlah air adukan) bagi elemen struktur balok/ kolom yang terlindung ditetapkan
kekuatan tekan rencana pada umur 28 hari,
Fc =350 x 0,83 fcr = fc+M
= 290,5 kg/m
3
= 29,05 + 2,64 x 6 - 4 Mpa
= 29,05 Mpa = 40,89 Mpa 41 Mpa
Untuk perencanaan, ditetapkan :
1. Berdasarkan kondisi lingkungan pengecoran, ditetapkan besarnya slump rencana antara
75mm 100mm



2. Jarak tulangan dan ukuran penampang balok hanya memungkinkan penggunaan agregat
maksimum = 40 mm dan dari hasil pemeriksaan dilaboratorium, pada kondisi kering
muka (Saturated Surface Dry, SSD) diperoleh:
Sifat agregat kasar :
- Specific gravity = 2,58
- Berat volume padat =1,405 kg/l = 1405 kg/m
3


Sifat agregat halus (pasir) :
- Specific gravity = 2,56
- Modulus kehalusan = 2,65












[Type the document title]

3 JURUSAN TEKNIK SIPIL


Tabel 12
Jumlah air perlu untuk setiap m
3
beton dan udara terperangkap untuk berbagai slump
dan ukuran maksimum agregat

Slump
[mm]
Berat air [kg/m
3
] beton untuk ukuran agregat berbeda
10mm 12,5mm 20mm 25mm 38mm 50mm 75mm
150
mm
25-50 208 199 187 179 163 154 142 125
75-100 228 217 202 193 179 169 157 136
150-170 243 228 214 202 187 178 169 -

Persentase udara [%] yang ada dalam unit beton
3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,3 0,2

3. Dari tabel 12 degan ketentuan diatas diperoleh berat air campuran beton dan presentase
udara yang terperangkap sebagai berikut :
Jumlah air = 179 kg/m
3

Presentase udara yang terperangkap = 1.0 %
4. Mengingat konstruksi beton terlindung, tidak diperlukan Tabel 9 sehingga W/C ratio
rencana diperoleh berdasarkan pada kekuatan tekan rencana. Table 9 didasarkan pada
benda uji slinder bersisi 150 mm, maka fcr (silinder) = (41 Mpa), sehingga dari table 9
diperoleh W/C = 0,44
5. Dari hasil langkah 3 dan 4 dihitung berat semen perlu untuk 1 m
3
beton:
Berat semen =197/0,44 = 406.8 kg/m
3
= 407 kg/m
3
beton.

















[Type the document title]

4 JURUSAN TEKNIK SIPIL


Tabel 13
Presentase volume agregat kasar/satuan volume beton

Ukuran
maksimum
agregat
kasar [mm]
Presentase volume agregat kasar dibandingkan dengan satuan
volumebeton untuk modulus kehalusan agregat halus tertentu
2,40 2,60 2,80 3,00
10,0 50 48 46 44
12,5 59 57 55 53
20,0 66 64 62 60
25,0 71 69 67 65
37,5 75 73 71 69
50,0 78 76 74 72
75,0 82 80 78 76
150,0 87 85 83 81

6. Dari tabel 13 dengan ketentuan :
Ukuran maksimum agregat kasar = 40 mm
Angka modulus kehalusan agregat halus (pasir) =2,65
Diperoleh nilai volume agregat kasar sebesar = 0,72
Dengan demikian berat agregat kasar perlu yang memiliki berat volume = 1405 kg/m
3

adalah:
0,72 x 1405 = 1011,6
= 1012 kg/m
3


7. Penentuan proporsi unsur beton bagi adukan beton untuk setiap m
3
beton dari tahapan
perhitungan yang telah dilakukan (specific gravity semen = 3,15) :
Volume semen = 407/(3,15 x 1000) = 0.129 m
3

Volume air = 179/(1 x 1000) = 0,179m
3

Volume agregat kasar = 1012/(2,65 x 1000) = 0,382 m
3

Volume udara terperangkap = 1.0 % = 0,01 m
3

Total volume diluar unsur agregat halus =0.7 = 0,7 m
3






[Type the document title]

5 JURUSAN TEKNIK SIPIL


Dari perhitungan diatas, volume agregat halus dalam setiap m
3
beton:
Volume agregat halus = (1,0 0,7) m
3
= 0,3 m
3

Dengan nilai specific grafity = 2,56 kondisi SSD, berat rencana agregat halus adalah :
= (0,3 x 2,56x 1000) kg = 768 kg

8. Perhitungan berat bagi setiap m
3
beton adalah :
Semen = 407 kg
Air = 179 kg
Agregat halus = 768 kg (kondisi SSD)
Agregat kasar = 1012 kg (kondisi SSD)
Total = 2366 kg

Hasil rancangan sebelum koreksi
Semen = 407 kg
Air = 179 kg
Agregat halus = 768 kg (kondisi SSD)
Agregat kasar = 1012 kg (kondisi SSD)
Total = 2366 kg

Untuk 1 adukan benda uji :
Silinder = 4 buah
Volume = x 3,14 x (0,15)
2
x 0,30 x 1,2 x 4
= 0,025 m
3

= 0,025 m
3

Tabel 2 formulir kesimpulan hasil rancangan
Volume (m
3
) Air (kg/lt) Semen (kg) Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Berat
total
(kg)
1 m
3
179 407 768 1012 2366
1 adukan
0,025(m
3
)
4.475 10,175 19,2 25,3 59,15

[Type the document title]

6 JURUSAN TEKNIK SIPIL



Perhitungan koreksi
1. Kadar air
Agregat halus (pasir) = 9,223% x 768 = 70,83kg
Agregat kasar (batu pecah) = 2,278 % x 1012 = 23,05 kg
= 93,88 kg
Total kadar air = 93,88 kg

2. Peyerapan air
Agregat halus (pasir) = 2,934% x 768 = 22,53 kg
Agregat kasar (batu pecah) = 2,053 % x 1012 = 20,78kg
Total penyerapan air = 43,31 kg

Hasil rancangan setelah koreksi
Semen = 407 = 407 kg/m
3

Air = 179 -93,88+43,31 = 128.43 kg/m
3

Pasir = 768 + 70,83 22,53 = 816.3 kg/m
3

Batu pecah = 1012 + 23,05 20,78 = 1014.27 kg/m
3

Total = 2366 kg/m


Tabel 2 formulir kesimpulan hasil rancangan



Volume (m
3
) Air (kg/lt) Semen (kg) Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Berat
total
(kg)
1 m
3
128,43 407 816,3 1014,27 2366
1 adukan
0,025 (m
3
)
3,21 10,18 20,41 25,36 59,15

[Type the document title]

7 JURUSAN TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai