Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pelaksanaan OJT

Pertumbuhan permintaan transportasi udara secara nasional

berdasarkan statistik mencapai dua digit artinya kesiapan terhadap

fasilitas operasional di bandar udara tentu membutuhkan perhatian serius

untuk memberikan pelayanan kepada pihak pemangku kepentingan

khususnya penumpang dan operator penerbangan. Dari ketiga sarana

transportasi yang digunakan antara lain darat, laut, dan udara, yang paling

diminati rupanya adalah transportasi udara dimana transportasi ini

menawarkan jasa angkutan yang cepat, nyaman, efektif, harga relatif

terjangkau dan tentunya aman. Oleh karena itu, dalam hal ini bandar

udara memiliki peranan yang sangat penting di sektor perhubungan

khususnya perhubungan udara.

Seiring dengan perkembangan dunia transportasi udara,

merupakan suatu kebutuhan yang mendasar untuk mempersiapkan

Sumber Daya Manusia yang terampil, bermutu dan profesional di bidang

penerbangan. Oleh karenanya, Akademi Teknik Dan Keselamatan

Penerbangan Makassar (ATKP Makassar) yang merupakan suatu Badan

Diklat di bawah Kementrian Perhubungan adalah lembaga yang diberi

kepercayaan untuk melaksanakan tugas tersebut.

1
2

Kegiatan On The Job Training (OJT) adalah salah satu progam

perkuliahan di Akademi Teknik Dan Keselamtan Penerbangan Makassar,

baik teori maupun praktek.

Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut, ATKP Makassar telah

membekali Tarunanya dengan berbagai keterampilan melalui pendidikan

dan latihan agar tercipta Manusia yang memiliki pengetahuan baik

akademik maupun ketrampilan lapangan dalam bidang penerbangan.

Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan mengadakan On

the Job Training (OJT), yaitu suatu program kurikulum yang bekerjasama

dengan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

Indonesia (LPPNPI) berupa praktek kerja lapangan di Jakarta Air Traffic

Service Center (JATSC).

2. Tujuan dilaksanakan OJT

Seperti telah dijelaskan diatas, maka kegiatan On The Job

Training ini memiliki tujuan sebagai berikut :

 Kegiatan praktek kerja lapangan menunjukkan kepada para taruna

tentang berbagai hal yang akan dihadapi oleh seorang teknisi

dilapangan khususnya teknisi yang menangani fasilitas

telekomunikasi penerbangan, navigasi, dan otomasi.

 Kegiatan praktek kerja lapangan ini sebagai media untuk

memberikan pengetahuan kepada taruna tentang perbedaan

antara praktek kerja di lapangan dengan disiplin ilmu yang

dipelajari dalam perkuliahan

OJT ATKP MAKASSAR JATSC AIRNAV


3

 Taruna dapat mengetahui dan memahami kondisi sebenarnya yang

ada di lapangan, mencakup kesulitan-kesulitan teknis dan non

teknis baik itu tentang administrasi maupun operasional.

 Taruna dapat memahami tugas-tugas sebagai seorang teknisi yang

ada hubungannya dengan unit-unit terkait dalam satuan kerja.

 Agar taruna dapat menerapkan prinsip-prinsip kerja secara efektif,

efisien serta mengutamakan keamanan dan keselamatan kerja

3. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam pelaksanaan OJT

adalah sebagai berikut:

 Divisi Teknik Komunikasi Penerbangan

 Divisi Teknik Automation System

 Divisi Teknik Pendaratan Presisi, Alat Bantu Navigasi dan

Pengamatan

4. Sistematika

Dalam penulisan laporan ini penulis mengklasifikasikan laporan

dalam beberapa bab yaitu :

 Bab I : Merupakan Pendahuluan dari laporan OJT (On The

Job Training) yang menjelaskan tentang latar belakang, tujuan

dilaksanakan OJT, ruang lingkup dan sistematika laporan.

 Bab II : Merupakan Penjelasan OJT (On The Job Training)

yang menjelaskan tentang gambaran umum lokasi OJT, uraian

OJT ATKP MAKASSAR JATSC AIRNAV


4

unit tempat OJT, dan sarana/ prasarana pendukung

operasional.

 BAB III : Merupakan permasalahan yang menjelaskan

tentang masalah yang dihadapi pada peralatan bandara,

Analisis penyebab timbulnya masalah, serta langkah – langkah

pemecahan maslah yang ditawarkan.

 BAB IV : Merupakan bagian penutup yang menjelaskan

tentang kesimpulan dan saran.

OJT ATKP MAKASSAR JATSC AIRNAV

Anda mungkin juga menyukai