1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On the Job Training
Berdasarkan perturan kepala pusat pengembangan sumber daya manusia perhubungan udara nomor : sm.106/003.A/I/PPSDMPU-2017 tentang pedoman On The Job Training (OJT) program diploma pendidikan dan pelatihan pembentukan di unit pelaksanaan teknis pusat pengembangan sumber daya manusia perhubungan udara. Pelaksanaan On the Job Training (OJT) merupakan kewajiban bagi peserta OJT Program Studi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara, sebagaimana tercantum dalam Nomor PM 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas peraturan menteri perhubungan no. PM 1 tahun 2014 tentang peraturan keselamatan penerbangan sipil bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulation Part 69) tentang lisensi, rating, pelatihan, dan kecakapan personil Navigasi Penerbangan, maka peserta diklat kompetensi di bidang Teknik Telekomunikasi Penerbangan dan personil yang akan memperoleh rating untuk pertama kali pada suatu unit pelayanan komunikasi penerbangan wajib melaksanakan On the Job Training (OJT). OJT merupakan suatu kegiatan Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat) untuk lebih mengenal dan menambah wawasan serta ruang lingkup pekerjaan Taruna untuk dapat bekerja secara individual maupun bekerja dalam Tim secara kompeten. Kegiatan OJT dapat menjadi kesempatan yang baik bagi Taruna untuk mengaplikasikan pendidikan teori serta praktek-praktek yang telah dilaksanakan selama pendidikan di Politeknik Penerbangan Medan, dengan kondisi yang ada di lapangan secara nyata. Sehingga Taruna bisa menggambarkan dunia kerja yang akan mereka jalani nanti. 1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan On the Job Training 1. Agar para taruna memperoleh pengetahuan, kesempatan, pengalaman, dan gambaran tugas-tugas seorang teknisi Telekomunikasi dan Navigasi Udara (TNU) di unit- unit yang bersangkutan. 2. Menerapkan teori dan keterampilan yang telah diperoleh dari pendidikan agar mengetahui situasi di lapangan kerja yang akan menjadi tanggung jawab para taruna ketika nanti bekerja sesuai dengan bidang yang dipelajari. 3. Melatih para taruna untuk menjadi seorang ahli di bidangnya. Membuka wawasan para taruna untuk memahami bahwa belajar merupakan kegiatan tanpa batas mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. 4. Dapat menumbuhkan kerja sama dalam team work serta melatih disiplin dan tanggung jawab yang tinggi. 5. Agar taruna mampu menganalisa sistem peralatan yang beragam secara luas dan mendalam serta mengetahui permasalahan yang dihadapi, memperoleh solusi dan menyimpulkan permasalahan serta bertanggung jawab dengan apa yang telah dikerjakannya.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik