PRAKTIKUM WATERNET
DISUSUN OLEH:
FEBYANANTI PUTRI ALAMSYAH
(201810340311107)
DISUSUN OLEH :
LEMBAR ASISTENSI
(PRAKTIKUM WATERNET)
Nama : Febyananti Putri Alamsyah
No Induk : 201810340311107
No. TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/Paraf
1 5 Maret 2021 Setiap tikungan atau pertemuan antar pipa itu
pasti berupa titik atau nodal, dan nodal pasti
mengaliri 1 blok
Lanjutkan perhitungan demand, elevasi dan
panjang pipa sesuai skala, diamter dan katalog
pipa
4 28 Maret 2021
Oke
Malang, / /
Dosen Pembimbing,
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM WATERNET
Disusun oleh:
Laporan ini telah disusun sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) di
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Waternet ini
dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti program Praktek Kerja Nyata di
praktikum ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran dan
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 4
BAB IV ............................................................................................................................... 39
BAB V ................................................................................................................................. 75
Lampiran................................................................................................................. (terlampir)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.17 Grafik Hubungan Antar Node dengan Energi Relative ............................. 62
Gambar 4.19 Grafik Hubungan Antar Node dengan Energi Absolut ............................. 64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Diameter Kekasaran Beberapa Bahan (Material) Pipa Baru ........................... 18
11. Model jaringan pipa : (1) Bercabang (branch) / (2) Tertutup (loop)
*(lingkari yang dipilih, coret yang tidak perlu)
Tabel Hubungan jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air bersih (lt/org/hr)
Malang, 2020
Dosen Pembimbing
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA –GEODESI
HIDROLIKA – MEKTAN TEKNOLOGIBETON
Jl. Raya Tlogomas 246 Telp. (0341) 464318 Psw. 176 Malang 65144
a. Node Elevation
b. Energy Relative
c. Energy Absolute E. Grafik node :
a. Energy Relative
b. Demand
c. Energi Absolute F. Grafik pipa :
a. Kehilangan Energi
b. Discharge
G. Gambar report/output:
a. Node
b. Pipe
c. Pump
d. Tank
H. Kontrol analisa kehilangan energi berdasarkan metode yang dipilih
+222
+224
1 : 1110
Febyananti Putri Alamsyah (201810340311107)
BAB I
PENDAHULUAN
Program ini waternet ini dirancang untuk melakukan simulasi aliran air atau fluida lainnya
(bukan gas) dalam pipa baik dengan jaringan tertutup (loop) maupun jaringan terbuka dan
sistem pengaliran (distribusi) fuida dapat menggunakan sistem gravitasi, sistem pompanisasi
maupun keduanya. WaterNet dirancang dengan memberikan banyak kemudahan sehingga
pengguna dengan pengetahuan minimal tentang jaringan distribusi (aliran dalam pipa) dapat
menggunakannya juga. Input data dibuat interaktif sehingga memudahkan dalam simulasi
jaringan dan memperkecil kesalahan pengguna saat menggunakan WaterNet. Hasil hitungan
yang tidak dapat diedit, ditampilkan dan dilindungi agar tidak diedit oleh pengguna. Secara
umum pointer mouse akan menunjukkan karakteristik apakah data dapat diubah, diganti atau
tidak.
Fasilitas WaterNet dibuat agar proses editing dan analisa pada perancangan dan optimasi
jaringan distribusi air dapat dilakukan dengan mudah. Output WaterNet dibuat dalam bentuk
database, text maupun grafik yang memudahkan pengguna untuk selanjutnya memprosesnya
langsung menjadi hardcopy atau proses lebih lanjut dengan program lain sebagai laporan yang
menyeluruh.
Kemampuan dan fasilitas WaterNet dalam simulasi jaringan pipa secara garis besar adalah
sebagai berikut :
Menghitung debit dan tekanan di seluruh jaringan pipa pada setiap node yang merupakan
titik dengan elevasi tidak berubah dengan instalasi reservoir, pompa, katup, dan tangki.
Menghitung demand atau air yang dapat diambil pada sebuah node jika tekanan pada node
tersebut telah ditentukan.
Fasilitas pompa dengan persamaan Q - H (debit terhadap head) mengikuti persamaan daya
tetap (constant power), Parabola (satu titik) dan Parabola (3 titik). Pengguna menentukan
debit dan tekanan (head) rencana pompa tersebut atau menggunakan power pompa pada tipe
pompa daya tetap. Fasilitas pompa dilengkapi dengan waktu saat pompa bekerja (on) dan
tidak bekerja (off). Pompa dapat diatur penggunaan waktunya pada jam-jam tertentu oleh
pengguna, atau bekerja terus sepanjang simulasi. Pompa juga dapat diatur sistem kerjanya
berdasarkan elevasi tangki yang disuplai, sehingga pompa secara otomatis tidak berkerja
pada saat tangki telah penuh dan bekerja kembali saat tangki hampir kosong.
Fasilitas default diberikan untuk memudahkan pengguna dalam input data. Data default akan
digunakan untuk setiap pipa, pompa, node yang ditentukan oleh pengguna.
Fasilitas pustaka untuk kekasaran pipa dan kehilangan tinggi tenaga sekunder. Fasilitas ini
mempermudah pengguna untuk menentukan atau memperkirakan nilai diameter kekasaran
pipa serta kehilangan tinggi tenaga sekunder di setiap belokan, sambungan dan lain-lain.
Fasilitas katup PRV (Pressure Reducing Valve), FCV (Flow Control Valve), PBV (Pressure
Breaking Valve) dan TCV (Throttling Control Valve) yang sangat diperlukan oleh jaringan
pipa.
Fasilitas tipe aliran BERUBAH yang sangat berguna untuk simulasi perubahan elevasi di
dalam tangki akibat fluktuasi pemakaian air oleh masyarakat yang dipengaruhi oleh jumlah
pemakaian air berdasarkan jam – jaman. Pada akhirnya fasilitas ini dapat digunakan untuk
menghitung volume tangki yang optimal serta menguji kinerja jaringan untuk debit yang
fluktuatif. Pengguna dapat memeriksa tinggi tekanan dan debit di setiap node, serta debit
dan kecepatan aliran di setiap pipa, untuk mengoptimalkan jaringan. Fasilitas tipe aliran
BERUBAH menghitung distribusi aliran dan tekanan di seluruh jaring pipa setiap time step
(interval waktu) 60 menit, 30 menit, 15 menit dan 6 menit.
Fluktuasi kebutuhan air di setiap node dapat ditentukan oleh pengguna. Fasilitas ini membuat
simulasi jaringan distribusi menjadi lebih realistis karena kebutuhan setiap node dapat dibuat
sesuai dengan kebutuhan sebenarnya pada lokasi perencanan, misalnya kebutuhan air untuk
perumahan, pabrik, rumah sakit, sekolah, hydran kebakaran dan lain lain yang berbeda setiap
jamnya. Kebutuhan di setiap node tidak hanya terbatas pada satu tipe kebutuhan sesuai
dengan kondisi yang mungkin terjadi di lapangan. Waternet menyediakan tipe campuran
dengan berbagai kebutuhan untuk tiap tipe.
Fasilitas editing dalam bentuk grafik interaktif sangat memudahkan pengguna dalam
merencanakan jaringan pipa. Fasilitas ini meliputi menggambar dan menentukan pipa baik
arah maupun hubungan (sambungan) antara pipa satu dengan pipa lainnya dalam jaringan,
menentukan letak pompa, reservoir, tangki dan katup. Menghapus pipa, reservoir, tangki,
pompa dan katup yang tak dikehendaki. Fasilitas notasi node dan pipa yang memudahkan
pengguna mengingat lokasi yang dimaksud dan secara sepintas melihat data jaringan
maupun hasil hitungan. Editing dapat juga dilakukan dengan berfokus pada tabel misalnya
tabel data node atau pipa. Pada saat yang sama lokasi yang diedit pada tabel ditunjukkan
pada gambar jaringan pipa. Dengan demikian pengguna dapat mengenali pipa atau node
yang sedang diedit dan bukan sekedar berhadapan dengan angka-angka seperti nomer node
dan pipa.
Hasil hitungan secara keseluruhan dapat ditampilkan dengan fasilitas lain baik dalam bentuk
grafik maupun tabel. WaterNet menyediakan fasilitas untuk menampilkan grafik tekanan,
kebutuhan maupun perubahan elevasi atau kedalaman dalam tangki serta fasilitas untuk
menampilkan hasil dalam tabel berformat text. Hasil tampilan tersebut akan dengan mudah
dianalisis, dan jika hasil menunjukkan bahwa jaringan belum memuaskan, jaringan dapat
dengan mudah diedit kembali.
Fasilitas mengubah posisi node dan pipa yang tidak diinginkan dapat dilakukan dengan
sangat mudah mengikuti gambar peta yang ada. Dalam hal ini, jika penggambaran pipa
Laporan Praktikum Waternet 2
Febyananti Putri Alamsyah (201810340311107)
dipilih dengan tipe skalatis (pilihan diberikan oleh WaterNet), maka perpindahan node juga
merupakan perubahan panjang pipa yang berhubungan dengan node tersebut.
Fasilitas penggambaran secara skalatis juga merekam panjang pipa baik pipa lurus maupun
belok, berdasarkan koordinat x,yz. Maksudnya panjang pipa dihitung berdasarkan lokasi x,y
serta ketinggian atau elevasi kedua ujung pipa.
Fasilitas Link Importance sangat dibutuhkan untuk melihat tingkat layanan tiap pipa
terhadap keseluruhan jaringan sehingga jumlah pipa dalam suatu jaringan distribusi dapat
dihemat (dikurangi), atau sebaliknya, jika Link Importance dari sebuah pipa terlalu tinggi
maka perlu dipikirkan kemungkinan pipa parallel.
Kontur dapat dibuat berdasarkan peta kontur topografi yang dapat mempermudah input
elevasi node mengikuti kontur yang dibuat.
Masih banyak fasilitas lain yang tersedia yang dirasakan sangat membantu dalam usaha
menghitung dan merencanakan jaringan distribusi air atau fluida dalam pipa.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Reservoir
Reservoir adalah bangunan yang berfungsi untuk mengatasi beban puncak, menampung air
yang telah diolah dan memberi tekanan. Jenis reservoir meliputi:
1. Ground Reservoir
Bangunan penampung air bersih yang terletak di bawah permukaan tanah.
2. Elevated Reservoir
Adalah bangunan penampung air bersih yang terletak di atas tanah dengan ketinggian
tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh masih tercapai.
Volume tanki reservoir yang akan dibuat pada sistem air bersih yaitu :
2.2 Pompa
Pompa adalah suatu peralatan yang dipakai untuk mengubah energi mekanik (dari mesin
penggerak pompa) menjadi energi tekan pada fluida pompa yang ditekan. Pada umumnya pompa
digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat rendah ke tempat lain yang lebih tinggi
tempatnya dan lebih tinggi tekanannya ataupun untuk sirkulasi.
Kapasitas pompa torak merupakan positif (Positif Displacment Pump) dimana pemindahan
fluida kerja nya adalah volume per volume pompa ini mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas
selama pergerakan piston sepanjang langkahnya. Akan tetapi tidak seluruh cairan dapat
mencapai pipa buang yang di sebabkan oleh kebocoran.
Adalah kapasitas pompa jika pompa bekerja pada efisiensi total maksimum pompa
(Qop) dalam satuan volume per waktu.
Adalah laju aliran volume fluida yang dialirkan melalui pipa tekan dalam satuan volume per
waktu.
Laporan Praktikum Waternet 4
Febyananti Putri Alamsyah (201810340311107)
Persamaan energi persatuan berat fluida untuk sistem pompa gambar 2.1 adalah :
𝑃𝑠 𝑉𝑠 2 𝑃𝑑 𝑉𝑑 2
Zs + + + 𝐻𝑃 = Zd + + + 𝐻𝐿
2𝑔 2𝑔
dimana:
Zs = Head statis elevasi isap /suction pompa (m)
Zd = Head statis elevasi buang / discharge pompa (m)
Ps = Head statis tekanan isap / suction pompa (N/ni2)
Pd = Head statis tekanan buang / discharge pompa (N/m2)
Vs = Head dinamis kecepatan fluida pada ujung isap / suction pompa (m/det).
Hp = Head pompa (m).
HL = Head losses total instalasi perpipaan sistem pompa (m).
= Berat jenis fluida oleh karena itu head total pompa adalah:
Oleh karena itu head total pompa adalah:
Unjuk kerja pompa umumnya digambarkan dalam kurva Q-H Seperti gambar 2.2.
2.2.3 Daya
WHP = . g . Q act . He
Pe = Psh.ηop
Dimana :
Pe = daya output/efektif pompa (Watt)
WHP = daya air pompa/water horse power (Watt)
ηop = efisiensi total pompa
Laporan Praktikum Waternet 6
Febyananti Putri Alamsyah (201810340311107)
c. Daya Motor
Pem = η mot. Pm
Dimana :
Pem = daya output moto (Watt)
Pm = daya listrik untuk motor (Watt)
Ηmot = efisensi motor
2.2.4 Effisiensi
Ada beberapa macam effisiensi, yaitu:
a. Effisiensi Hidrolis
Adalah efisiensi yang disebabkan oleh adanya kerugian head akibat gesekan antar
partikel fluida dan dengan dinding rumah pompa.
𝐻𝑒− ℎ𝑝 𝐻𝑒
ηh = 𝐻𝑒 + =
ℎ𝑝 𝐻𝑡ℎ
ηv = efisiensi volumetric
Qact = kapasitas actual (m3/S)
Qi = kapasitas indikatif (m3/S)
c. Efisiensi Internal/Indikatif
Akibat kerugian head dan kapasitas yang terjadi pada pompa maka akan
menyebabkan kerugian daya.
𝑃
η1 = 𝑃𝑖 = η1 . ηv
Dimana :
Η1= efisiensi internal
Pe = daya efektif pompa (Watt)
Pi = daya indikatif pompa (Watt)
d. Efisiensi Mekanis
Adalah efisiensi akibat kerugian gesekan antara bantalan dan poros pompa.
𝑃𝑖 𝑃𝑠ℎ−𝑃𝑚𝑓
ηm = 𝑃𝑠ℎ = 𝑃𝑠ℎ
Dimana :
ηm = efesiensi mekanis
Pi = daya indikatif (Watt)
Psh = daya poros (Watt)
Pada pembesaran dan pengecilan pipa secara tiba-tiba dapat dilihat pada gambar 2.7.
Sehingga head loss dapat dicari dengan :
1 𝑉22
ℎ𝑓 = ( − 1)
𝐶𝑐 2𝑔
Pada pembesaran dan pengecilan pipa secara gradual dapat dilihat pada gambar 2.8.
Sehingga head loss dapat dicari dengan :
1 𝑉22
ℎ𝑓 = ( − 1)
𝐶𝑐 2𝑔
Untuk aliran laminer, faktor gesekan dapat pula dihitung secara matematis tetapi tidak
ada hubungan dengan bilangan Reynols pada aliran turbulen, yaitu:
ρ. v. D
𝑅𝑒 =
ʋ
Dimana :
F = faktor gesek
Re = bilangan Reynold
Kekasaran (e)
Material
dalam mm
Harga kekasaran material pipa pada tabel masih tergantung pada banyak hal seperti
pabrik pembuatnya, pengaruh kemampuan manusia. Pada usia pipa yang lebih tua (setelah pipa
dipakai) kekasaran akan naik. Ada baiknya, untuk proyek proyek yang cukup besar jika
kekasaran pipa yang akan digunakan diuji dulu di laboratorium. Dengan demikian perencanaan
jaringan pipa dapat lebih mendekati kenyataan.
Dimana:
HL = headloss dalam (m)
Q = debit aliran dalam (liter/dt)
L = panjang pipa dalam (m)
D = diameter pipa dalam (mm)
C = koefisien kekasaran (faktor Hazen-Williams)
Tabel 2.6 Koefisien kekasaran pada pipa
Concrete or
120 – 140 1.0 – 10 0.012 – 0.017
concrete lined
Kehilangan energi di tempat tempat tersebut disebut sebagai kehilangan energi minor.
Walaupun disebut minor, kehilangan di tempat tempat tersebut mungkin saja jauh lebih besar
dibandingkan dengan kehilangan energi akibat gesekan dengan pipa. Dengan demikian kehilangan
energi tersebut harus diperhatikan dalam perhitungan. Pada kondisi lain, saat pipa sangat panjang,
kehilangan minor atau sekunder mungkin menjadi tidak signifikan terhadap kehilangan energi
utama.
Kehilangan energi minor dalam bahasa matematika ditulis sebagai:
Dengan,
k : koefisien kehilangan energi minor
V : kecepatan aliran
Koefisien k bervariasi tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan
sebagainya. Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 s/d 1. Berikut diberikan koefisien
k untuk berbagai macam fitting pada Tabel 3.2 menurut (Haestad, 1998). Tentu saja angka yang
ditunjukkan masih berupa pendekatan, karena harga k yang sebenarnya merupakan fungsi dari
bahan, kehalusan pembuatan fitting, umur fitting dan faktor manusia.
Fitting K Fitting k
Dari tabel 2.2.2. tampak bahwa harga k fitting sangat variatip, tergantung pada berbagai faktor.
Selain itu pengaruh peBantuan manusia (man work) kadang sangat berpengaruh terhadap
kehilangan tenaga pada fitting, terutama untuk berbagai macam sambungan. Pipa telah
direncanakan dan diproduksi oleh pabrik dengan memperhitungkan kehilangan energi yang sekecil
kecilnya. Misalnya penyambung pipa dibuat dengan ukuran diameter yang tepat dapat
mengakomodasi diameter luar pipa yang akan disambung dan panjang pipa yang masuk ke dalam
sambungan tertentu. Jika peBantu tidak memasukkan pipa yang akan disambung secara sempurna
sesuai dengan yang dimaksud oleh pabrik pipa, maka akan terjadi ekspansi tiba-tiba pada
sambungan tersebut beberapa kali sehingga menambah kehilangan energi.
Sulit kiranya untuk menguji harga k untuk setiap bentuk belokan dan katup yang akan dipakai
dalam jaringan penyedia air. Biasanya jenis jenis belokan yang digunakan sudah baku, sehingga
pengujian koefisien tidak terlalu banyak.
Katup agak lain dengan belokan dan penyempitan (perubahan diametr pipa). Katup dapat
diatur menutup dan membuka, yang berarti mengubah diameter pipa secara variatip. Dengan
demikian kehilangan energi yang disebabkan oleh katup sangat variatip, atau k katup sangat
bervariasi tergantung pada posisi katup. Pada Hakekatnya harga k katub dapat berkisar antara 0
hingga tak terhingga.
BAB III
PENGENALAN WATERNET
Untuk memulai Program WaterNet, klik Start pada Window (di bagian pojok kiri bawah),
klik Program File, dan temukan program WaterNet. Program WaterNet digunakan untuk
perencanaan dan optimasi jaringan distribusi fluida dalam pipa
Jika anda suka, anda dapat membuat shortcut untuk kedua program tadi di desktop anda
sehingga mudah diakses.
Setelah anda klik Program WaterNet, anda langsung terhubung dengan Program WaterNet
yang siap membantu anda. Tampilan pertama yang dimunculkan adalah jendela peretujuan seperti
terlihat pada
Klik tombol setuju, agar anda dapat menggunakan WaterNet. Jika anda klik tombol tidak
setuju, anda keluar dari WaterNet. Jika anda klik tombol setuju berarti anda menyetujui
persyaratan yang ditampilkan pada jendela Selamat Datang tersebut yang pada intinya
menyebutkan bahwa anda bertanggung jawab sepenuhnya pada hasil rancangan, optimasi,
hitungan atau hal lain yang berkaitan dengan penggunaan program WaterNet.
Gambar 3.1. selalu muncul saat WaterNet dibuka. Selain diingatkan pada konsekuensi yang
harus anda tanggung jika menggunakan WaterNet, anda juga diingatkan pada tempat anda
bertanya atau berkonsultasi melalui internet Seperti pada Gambar Dibawah ini.
Layar Waternet
Layar WaterNet terdiri dari tiga bagian utama yaitu Jendela Grafik, Tombol (Perintah dan
Pilihan) dan Menu Utama. Gambar layar WaterNet dapat dilihat pada gambar 3.2.
Jendela Grafis
Jendela Grafis yaitu lembar kerja pada WaterNet yang merupakan daerah tempat menggambar
(grafis) dua dimensi dan penggambarannya bergantung pada tombol yang terpilih pada
Tombol Pilihan WaterNet.
Tombol
Secara garis besar Tombol terdiri dari dua bagian yaitu Tombol Perintah dan Tombol Pilihan.
Tombol Perintah merupakan tools yang terletak di bawah Menu Utama arah horisontal,
sedang Tombol Pilihan pada arah vertikal (Gambar 3.2).
Sebelum anda membuka file baru, atau editing file lama, maka Tombol (tools) tidak akan
berfungsi.
Mulai Waternet
Jalankan program waternet anda, buatlah file baru dengan klik pada kotak “Open New File”
dan isilah default datanya sesuai dengan keinginan anda, atau seperti gambar 3.4. ingatlah untuk
memilih “Skematik” pada default pipa identifikasi pipa, node dan pompa yang telah anda isikan
dapat diubah lagi sesuai dengan keinginan perencana setelah program waternet dijalankan dengan
menggunakan tombol editing.
Klik Ok
Setelah pengisian default selesai klik “Ok” akan akan muncul jendela seperti pada gambar 3.5
berikut untuk mengatur ukuran, orientasi dan margin kertas yang akan digunakan dalam
penggambaran jaringan anda
Gunakan Tombol Pipa untuk menggambar jaringan pipa. Sebagai contoh adalah gambar 3.6.
Pipa satu dengan pipa lain dapat disambung dengan mudah dengan memulai gambar pipa baru dari
titik sedekat mungkin dengan node yang akan anda sambung. Jika jarak awal pipa baru anda cukup
dekat, WaterNet akan secara otomatis menyambung pipa tersebut dengan pipa yang lama.
Setiap pipa yang selesai digambar diberi nomor, demikian juga node atau ujung ujung pipa
tersebut secara otomatis. Pada Gambar 3.6, pipa nomor 1 dibuat yang pertama kali, selanjutnya
pipa nomor 2 dan seterusnya. Jaringan pipa sederhana tersebut telah disimpan dalam database
WaterNet. Jaringan pipa ini belum dapat di-run karena belum ada node yang mempunyai reservoir
atau tangki sehingga belum mempunyai elevasi tekanan air. Oleh karena itu akan dipasang
reservoir pada Node 1. Reservoir dipasang dengan menggunakan Tombol Reservoir. Gambar
jaringan yang terjadi adalah sebagaimana gambar. Untuk memudahkan melihat gambar jaringan
pipa pergunakan Menu Utama Zoom atau dengan cara lebih mudah cukup menekan F2, F3 atau
F4
node atau pipa dengan Tombol Editing Jaringan. Klik tombol kemudian klik Node 3 di Jendela
Grafik,
Terlihat pada jendela node tersebut nomor node yang sedang di-edit atau ditampilkan pada
pojok kiri atas yaitu node nomor 3. Elevasi node ditampilkan sebesar 110 m, kebutuhan dasar pada
node 1.5 liter/detik. Data lain yang ditampilkan adalah jumlah pipa yang terkoneksi pada Node 3,
serta nomor pipa masing masing dan node pada pipa tersebut yang terhubung dengan Node 3.
Jendela untuk kehilangan energi masih kosong atau Not Available (N/A). Jendela ini baru terisi
jika telah dilakukan running.
Demikian pula jika anda klik Pipa 6 akan anda dapatkan Gambar 3.8. Nomor pipa ditampilkan
di sebelah kiri atas Jendela Edit Pipa. Selain data diameter, panjang pipa serta diameter kekasaran
pipa, ditampilkan juga status pipa yaitu BUKA. Debit di pipa belum ada karena belum dilakukan
running. Jika nilai debit positip berarti arah aliran searah dengan arah pipa sedang negatip
menunjukkan arah aliran yang berkebalikan dengan arah pipa. Arah Pipa 6 yaitu dari Node 6 ke
Node 7
Gambar 3.9 Jendela Pengaturan Node Gambar 3.10 Jendela Pengaturan Pipa
Running Program
Sekarang jaringan sederhana telah siap untuk di-Run. Yang diperlukan tinggal klik Tombol
GO, yaitu perintah untuk running. Pada saat di-klik GO pada tombol Menu Utama, maka akan
mendapatkan tampilan yang menunjukkan variabel penting yang digunakan dalam running.
Variabel tersebut meliputi panjang maksimum dan minimum pipa, diamter kekasaran pipa,
viskositas cairan yang dialirkan, elevasi maksimum dan minimum, jumlah pompa dan lain lainnya.
Tampilan variabel tersebut diharapkan dapat mengingatkan apakah sudah sesuai dengan
yang dimasukkan. Hal tersebut diperlukan karena kadang-kadang kesalahan terjadi pada saat
seseorang memasukkan bilangan sebagai harga variabel
Pada laporan tersebut tertulis OK dengan lampu hijau di sampingnya. Pada 3 kotak peringatan
tampak bahwa semua node mempunyai tekanan di atas nol ; semua node terhubung dalam jaringan
dan pompa tak ada. Selain itu terdapat komentar pada pipa 11 yang mengalami aliran laminar. Hal
ini bisa disebabkan karena diameter pipa yang besar. Kondisi laminar ini bukanlah permasalahan
yang besar karena air hanya dalam kondisi diam saja di pipa. Yang harus menjadi perhatian adalah
malah tekanan air di node yang jika tekanannya melebihi kekuatan pipa dapat membuat pipa pecah.
Klik “Tutup”, dan anda mempunyai jaringan yang telah dilengkapi dengan arah aliran.
Membuat Kontur
Sekarang kita akan membuat kontur tekanan relatip, tekanan absolut atau elevasi. Kontur
tekanan relatip dan tekanan absolut hanya dapat dibuat jika WaterNet sudah di-running. Kontur
elevasi dapat dibuat jika file kontur sudah pernah dibuat.
Kontur Elevasi
Sekarang kita akan membuat kontur elevasi dengan elevasi 130, 120, 125 dan 110 m,
sebagaimana gambar 3.15. Pertama kita membuat file kontur menggunakan Tombol Membuat
Contur. Klik tombol ini kemudian akan muncul jendela sebagaimana gambar 2.15. Pada jendela
terdapat kota isian nama file kontur yang dibuat. Jika kita tidak menggganti nama file kontur maka
WaterNet secara otomatis memberi nama “Contur1.Wtn” pada direktori “c:\Program
Files\WaterNet”. Kemudian klik “Contur Baru (hapus yang lama)”. Isi elevasi dengan 130
kemudian klik “Gunakan”. Secara otomatis kita kembali di Jendela Grafik. Klik mouse kiri di
beberapa tempat di Jendela Grafik yang mempunyai elevasi 130. Setelah selesai klik mouse kanan.
Untuk elevasi 120, 125 dan 110 m dikerjakan dengan cara yang sama.. Setelah itu klik “Selesai &
Exit”. Kemudian kita lanjutkan dengan meng-klik Tombol Conturing.
Untuk membuat kontur elevasi solid blok/diarsir. Klik “Input Contur Topografi dan Hitung”
akan muncul pertanyaan file kontur yang akan ditampilkan sebagai kontur solid blok/diarsir.
Masukan nama file kontur yang telah dibuat melalui Tombol Membuat Contur Elevasi yaitu
Contur1.WCn. Setelah WaterNet running. Jika garis kontur yang dibuat dengan Tombol
Membuat Contur Elevasi juga mau ditampilkan klik “Tampilkan Titik Contur Asli’’. Kemudian
klik “Pilih Warna Garis Contur” pilih warna merah. Ukuran legenda dapat diperbesar dengan
meng-klik anak panah kanan. Pilihan Selang Warna digunakan untuk mengubah legenda kontur.
Sekarang kita coba ubah legenda kontur dengan meng-klik “Ditentukan Pemakai” maka akan
muncul pertanyaan maksimum masukan angka 140 (artinya elevasi 140) dan minimum angka 100.
Warna kontur pun dapat diubah dari Jendela Contur. Warna Top diartikan nantinya warna elevasi
maksimum sedang warna 5 untuk elevasi minimum. Setelah selesai meng-edit klik “Hitung
Contur”, kemudian klik “Exit”. Sekarang di Jendela Grafik belum ada text “Legenda Contur”.
Untuk itu klik Tombol Text. Letakan cursor pada posisi Text akan ditulis. Ketik “Legenda Contur”
di situ. Untuk meng-edit huruf pada text dapat melalui Tombol Font. Sekarang legenda kontur
digeser dekat text. Klik Tombol Geser Grafik letakan gambar tangan ke legenda kemudian geser.
Sekarang kita telah mendapatkan gambar jaringan pipa dengan konturnya sesuai dengan gambar
3.15. Namun jika kita memeriksa elevasi tiap node belum sesuai dengan kontur tadi untuk
menyesuaikan klik Tombol Conturing kemudian klik “Elevasi node belum disesuaikan dengan
contur >>”. Kemudian klik “Exit”.
Tombol yang penting dari kontur ini selain yang tadi adalah Tombol Mengedit dan menghapus
contur. Sekarang coba klik tombol ini kemudian letakan gambar tangan yang muncul pada salah
satu node kontur elevasi 120, kemudian geser maka garis kontur elevasi 120 berubah. Sedang
untuk menghilangkan node-node kontur yang ada letakan gambar tangan pada node kontur tadi
kemudian klik mouse kanan. Untuk menyimpan perubahan ini klik Menu Utama File pilih menu
Save & Update Contur.
Untuk menghilangkan kontur elevasi ini klik Tombol Conturing kemudian klik “Tutup
Contur”. Ingat kontur yang kita buat tadi tidak disimpan di database WaterNet kecuali file
Contur1.WCn tadi. Jadi untuk memunculkan kontur elevasi dilakukan penghitungan kontur
sebagaimana langkah-langkah tadi di atas.
Seringkali kita perlu mengetahui hasil running misalnya nodes yang nilai tekanan relatipnya
di atas 100 m (dianggap jenis pipa yang digunakan akan pecah jika tekanan relatip air yang
mengalir di dalam pipa di atas 100 m). Kita dapat mengetahui dengan cepat melalui menu Node
di Menu Utama Monitoring.
Selain itu kita mempunyai Tombol Gauging, dengan tombol ini memudahkan kita melihat
nilai-nilai yang ada di jaringan. Klik Tombol Gauging kemudian pilih “Relative Pressure
Head” kemudian arahkan kursor ke Node 16 maka akan tertampil Erel = 16.
Hasil dari running ini dan gambar jaringan pipa di Jendela grafik dapat juga dicetak ke printer
dengan memilih menu Print di Menu Utama File.
Selain itu kita dapat membuat dalam bentuk file text (*.txt), file plot (*.plt) atau file bitmap
(*.bmp). Kita pilih menu Out put ke file di Menu Utama File, akan muncul ketiga pilihan tadi,
sebagaimana gambar 3.13. Jika kita sudah memilih dan menyimpan nama file tersebut, maka untuk
file text kita dapat buka di WaterNet melalui Tombol Buka File Text. Dari file tersebut data Tangki
dan Pompa tidak ada karena tidak terpasang di jaringan pipa yang kita buat. Pipa 11 ada tetapi
nilai debit, head loss dan gradien hidrolik tidak ada ini berarti Pipa 11 dianggap tidak ada dalam
jaringan pipa.
File Plot atau Plot File dengan akhiran PLT merupakan file khusus gambar jaringan anda dalam
bentuk vektor. Oleh karenanya file PLT (yang menggunakan Hewlett Packard Graphic Language
dapat anda akses dari program lain yang mengenalinya seperti misalnya Corel Draw. Corel Draw
dapat mengubah file tersebut ke file lain sehingga dapat dibaca misalnya oleh AutoCad.
File BMP merupakan jenis bitmap. File ini sudah tak dapat diedit secara vektor tetapi harus
dengan editor file Bitmap seperti Photo Paint, PhotoShop dan program lainnya. Anda masih dapat
menambahkan keterangan pada gambar gambar tersebut. File BMP ber resolusi tidak terlalu tinggi
tetapi dapat diperbaiki melalui PhotoPaint. Jika anda ingin file bitmap yang lebih jelas anda perlu
zoom daerah yang ingin anda salin dalam bentuk bitmap. Seluruh file dapat anda pindah ke bitmap
bagian demi bagian sehingga semuanya jelas. Setelah itu anda dapat menggabungkankannya
kembali sehingga menjadi satu jaringan penuh melalui program seperti CorelDraw atau yang
lainnya.
Pada tabel di atas tersebut menggambarkan aktivitas pemakaian air yang sangat berkaitan
dengan pemakaian air pada jam puncak dan harian maksimum, pemakaian air tersebut tentunya
sangat berkaitan dengan aktivitas rutin dari setiap rumah tangga.
Sekarang saatnya membuat simulasi lebih realistis yaitu mengubah kebutuhan pada node 7, 6
, 17 , 10 , 12 , 14 , dan 16 yang merupakan fungsi waktu. Variasi kebutuhan ini dapat di-edit
melalui Jendela Edit Node. Klik Tombol Editing Jaringan, klik Node 7 dengan mouse kiri, maka
muncul Jendela Edit Node 7. Klik tombol di bagian ujung kanan text “Jenis Kebutuhan” akan
didapatkan tampilan sebagaimana Gambar 3.8. Pada gambar tersebut tampak bahwa koefisien
demand tiap jam masih seragam sama dengan 1. Ini berarti kebutuhan setiap jamnya pada Node
7 selalu tetap. Angka koefisien demand ini dikalikan dengan kebutuhan dasar (demand) yang telah
yang diisikan pada Node 7.
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1 Data
Jaringan pipa air bersih dengan pola tetap (Steady)
Keterangan :
1. Flow type : Steady (constan)
2. Jaringan pipa : Permukiman
3. Jumlah titik simpul : 42 titik
4. Target tingkat layanan : 95 %
5. Unit kebutuhan air : 72 lt/orang/hari
6. Kebutuhan Air taman : 39 lt/hari
=4x4
= 16 jiwa
Berdasarkan total jumlah penduduk, pemukiman ini diklasifikasikan ke jenis Kota Kecil
dengan rentang penduduk dari 3.000-20.000 Penduduk
Konsumsi
o Rumah Tangga = Jiwa x Unit kebutuhan air
= 342 x 72
= 24624 lt/hr
15%
o Non Domestik = x Konsumsi domestic
100%
15%
= x 24624
100%
= 3693,6 lt/hr
Total (lt / hr )
o Total (lt/dt) =
24 x60 x60
28317,6 (𝑙𝑡/ℎ𝑟)
= 24𝑥60𝑥60
= 0,33 lt/dt
30%
Kehilangan = 100% x Total (lt/dt)
30%
= x 0,33
100%
= 0,098 lt/dt
Pada Nodal 7
+224,00
𝟐.𝟏𝟎
X = 224 – (( 𝟖,𝟏𝟎 ) x (224-222)
X
= + 223,48
+222,00
2,10
8,10
POMPA
Pompa yang dipakai adalah pompa DABS, Dimana dengan spesifikasi daya dorong (head)
16 meter, spesifikasi lengkapnya ada dibawah. Kenapa dipilih pompa tersebut karena dengan daya
dorong (head) tersebut sangat cocok dengan perencanaan yang ada ketika di output WaterNetnya,
yang dibutuhkan dari tiap titiknya adalah energy relative ±15 meter tidak terlalu kecil ataupun
terlalu besar, karena jika terlalu kecil ditakutkan air tidak biasa memenuhi kebutuhan air ditiap
titiknya, sedangkan jika terlalu besar ditakutkan pipa akan pecah/hancur karena dorongan air yang
terlalu deras dari proses pengerjaan waternetnya akan dijelaskan pada dibawah. Setelah semua
selasai dan semua dapat teraliri sesuai dengan kebutuhan air yang dibutuhkan, maka perencanaan
dapat digunakan.
Dengan harga pompa Rp. 15.000.000,-
SPESIFIKASI POMPA
DAB PUMPS S.pA Italy
TANGKI
Setelah di dapat spesifikasi pompa selanjutnya adalah merencanakan Tangki yang akan di
pakai, tangki direncanakan dengan tinggi kaki 2 meter dan luasan 5 x 5 m atau 25 m2. Letak
tangki berada setelah pompa dan berada di elevasi yang sama +224.00 jadi peran pompa sangat
besar untuk mengalirkan air dari reservoir ke pompa karena elevasi yang tidak menurun bahkan
naik untuk naik ke tangki.
1. Di bawah merupakan tampilan awal saat membuka program Waternet. Untuk membuat file
baru, Anda bisa mengklik New File, dan jika Anda sudah mempunyai file Waternet yang
ingin Anda buka kembali maka Anda bisa membukanya dengan mengklik Open File.
2. Pada proses ini akan dibuat file baru dengan mengklik New File. Setelah mengklik tombol
New File, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah. Tuliskan nama dan
designer, lalu pilih head loss equation (Hazen Williams). Dan pilih friction diameter
3. Pilihlah ukuran kertas yang kita inginkan lalu klik apply & exit.
6. Lalu mulailah gambar jaingan pipa sesuai dengan skema yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Untuk membuat jaringan pipa Anda bisa menggunakan Tombol Pipa. Pipa satu dengan
pipa lain dapat disambung dengan mudah dengan memulai gambar pipa baru dari titik
sedekat mungkin dengan node yang akan Anda sambung.
7. Letakkan reservoir pada node nomor 1 karena kita ketahui bahwa reservoir adalah sumber
air yang digunakan untuk mengaliri kebutuhan air ke setiap rumah dengan pipa.
8. Klik pipa nomor 1 dan mulailah input data dengan mengisi diameter pipa dan panjang
pipa sesuai di tabel input data sampai pipa ke 42.
9. Klik node nomor 5 dan mulailah input data dengan mengisi elevasi node dan demand
(kebutuhan air) sesuai di tabel input data sampai node ke 42.
10. Klik reservoir dan isilah elevasi yang sudah dihitung dengan cara interpolasi.
11. Letakkan pompa di node nomor 2 dan isi head (kapasitas) dari pompa.
12. Letakkan Tangki pada node no 4 dan atur elevasi pada tangki.
13. Dan mulailah untuk klik tombol GO untuk memastikan apakah perencanaan jaringan pipa
sudah OK atau belum.
Pada gambar 4.15 merupakam gambar skema jaringan pipa yang di rencanakan secara gabungan
dan pada gambar tersebut sudah di inputkan pompa dan tangki maka pada sekma gambar jaringan
perpipaan ini siap untuk di runing dan selanjutnya akan dapat dilihat hasil dari data output.
Gambar 4.17 Grafik hubungan antara node dengan energi relative (m)
Dari hasil grafik ini dapat diambil kesimpulan bahwa energi relatif tertinggi terletak pada node 28
dengan nilai energy relative 27,213 m, sedangkan nilai energi relatif terendah terletak pada node
1, node 2, dan node 6 karena pada node 1 merupakan node letak reservoir, dan pada node 2 dan 6
merupakan letak pompa, jadi pada node 1, 2, dan 6 memiliki energi relatif 0 m, di lihat dari
keseluruhan hasil grafik pada perencanaan jaringan pipa ini tergolong aman dan dapat terdistribusi
lancar ke semua titik jaringan pipa.
Dari hasil grafik ini dapat diambil kesimpulan bahwa demand tertinggi terletak pada node 14 dan
36 dengan nilai demand 0,769 l/s, sedangkan nilai demand terendah terletak pada node 1,2,3,4,6,7
karena pada node 1 merupakan node letak reservoir, node 2 dan 6 merupakan letak pompa dan
node 4 merupakan tangki. Dari letak node 1, 2, 3, 4, 6, 7 tidak membutuhkan kebutuhan air, jadi
pada node 1, 2, 3, 4, 6, 7 memiliki nilai demand 0 l/s, di lihat dari keseluruhan hasil grafik pada
perencanaan jaringan pipa ini tergolong aman dan dapat terdistribusi lancar ke sumua titik jaringan
pipa
Gambar 4.19 Grafik hubungan antara node dengan energi absolut (m)
Dari hasil grafik ini dapat diambil kesimpulan bahwa energi absolut tertinggi terletak pada node
7 dengan nilai energy absolut 244,510 m, sedengkan nilai energi absolut terendah terletak pada
node 1, 2, 6 karena pada node 1 merupakan node letak reservoir jadi pada node 1 memiliki nilai
energi absolut 224 m, di lihat dari keseluruhan hasil grafik pada perencanaan jaringan pipa ini
tergolong aman dan dapat terdistribusi lancar ke sumua titik jaringan pipa
Dari hasil grafik ini dapat diambil kesimpulan bahwa loss energi tertinggi terletak pada pipa 3
dengan nilai head loss 3,594 (m)sedengkan nilai energi loss terendah terletak pada pipa 25 dengan
nilai head loss 0,002 (m) di lihat dari keseluruhan hasil grafik pada perencanaan jaringan pipa ini
tergolong aman dan dapat terdistribusi lancar ke sumua titik jaringan pipa.
Dari hasil grafik ini dapat diambil kesimpulan bahwa laju aliran volume air tertinggi terletak pada
pipa 1, 2, 3 dengan nilai discharge 29,437 l/s, sedangkan nilai discharge terendah terletak pada
pipa 25 dengan nilai discharge 0,168 l/s, di lihat dari keseluruhan hasil grafik pada perencanaan
jaringan pipa ini laju aliran volume air tergolong aman dan dapat terdistribusi lancar ke semua titik
jaringan pipa.
WARNING
****
Secondary loss in the pipes are missing. For more realistic design you should add secondary
A relatively long pipes model in the software may contain several pipes in reality depending on
the real length of each pipe
****
Demands type of pattern at nodes are Constant
Average demand is applied to all nodes. Please consider the maximum demand condition
Pump data
Pump number : 1
Pump status : ON
Design Discharge = 16.41 ( l/s )
Design Head = 16 ( m )
Operating Discharge = 29.44 ( l/s )
Operating Head = 4.17 ( m )
Assumed Optimum Efficiency = 95 %
Approximated running Efficiency = 18.79 %
Pump number : 2
Pump status : ON
Design Discharge = 16.41 ( l/s )
Design Head = 16 ( m )
Operating Discharge = 12.95 ( l/s )
Operating Head = 18.01 ( m )
Assumed Optimum Efficiency = 95 %
Approximated running Efficiency = 12.9 %
Tank Data
Tank Number 1
Tank shape : Prismatic
Area = 25 ( m 2)
Maximum Elevation = 233 ( m )
Minimum Elevation = 227 ( m )
Elevation during simulation = 227.3 ( m )
----------------------------------------------------
COMMENT AND EVALUATION
----------------------------------------------------
The following general comments are based on hydraulics performance of the network.
The comments are aimed at suggesting whether the network need updating
The comments are devided into 1. Node, 2. Pipe, 3. Tank, 4. Pump, and their interactions
---------------------------------------------------
GENERAL COMMENT AND EVALUATION
---------------------------------------------------
---------------------------------------------------
COMMENT ON RESERVOIRS
---------------------------------------------------
The capacity of reservoir 1 has been assumed as unlimited. Edit the reservoir if necessary
---------------------------------------------------
COMMENT ON NODES
---------------------------------------------------
The ratio between the maximum average demand of all nodes and the minimum average demand
of all nodes = 192.49
The range of demand is too high, check the high and low demands in the network
The demand of one or more nodes are constant. Chek the demand. The following are the nodes
with constant demands
Node 5 , Node 9 , Node 10 , Node 12 , Node 13 , Node 14 , Node 15 , Node 16 , Node 17 ,
Node 18 , Node 19 , Node 20 , Node 21 , Node 23 , Node 24 , Node 25 , Node 26 , Node 27
, Node 29 , Node 30 , Node 31 , Node 32 , Node 33 , Node 34 , Node 35 , Node 36 , Node
37 , Node 38 , Node 39 , Node 40 , Node 41 , Node 42
All demands at nodes are constant(no fluctuation) This is not realistic, correct the demands
(ignore when intended)
The minimum pressure in node(s) are negative (for example node 5 ). This node is not capable of
distributing water in the node's area
The network was simulated under average demand. The coefficient at all nodes is 1
Low pressure at nodes, for example node 5 may even lower during peak flow (during early in the
morning or evening). Use EXTENDED simulation for more complete results
--------------------------------------------------
COMMENT ON PIPES
---------------------------------------------------
All pipes in the network is the same type.Are you sure to use the same pipe type?. Consider
stronger pipe like GI when the pipe is not underground
There are 42 stright pipes
Among the stright pipes, there are 42 pipes without secondary loss coefficient such as bends
Parts or all of the secndary loss coefficient along the pipes are small. Consider to use secondary
coefficient at least = 1.0 for each pipes
Correct the pipes data
Following are pipes with too large diameter (Ignore if it is intentionally assigned)
Pipes 1 , Pipes 2 , Pipes 3 , Pipes 4 , Pipes 5 , Pipes 6 , Pipes 7 , Pipes 8 , Pipes 9 , Pipes 10
, Pipes 11 , Pipes 12 , Pipes 13 , Pipes 14 , Pipes 15 , Pipes 16 , Pipes 17 , Pipes 18 , Pipes
19 , Pipes 20 , Pipes 21 , Pipes 22 , Pipes 23 , Pipes 24 , Pipes 25 , Pipes 26 , Pipes 27 ,
Pipes 28 , Pipes 29 , Pipes 30 , Pipes 31 , Pipes 32 , Pipes 33 , Pipes 34 , Pipes 35 , Pipes
36 , Pipes 37 , Pipes 38 , Pipes 39 , Pipes 40 , Pipes 41 , Pipes 42 ,
---------------------------------------------------
COMMENT ON TANKS
---------------------------------------------------
Size of tank 1 is enough when the peak discharge is not so large for example 1.25 of the average
---------------------------------------------------
COMMENT ABOUT PUMPS
---------------------------------------------------
End of Report
Printed on 3/19/2021
PIPA 1
1,85 1,85
𝑄 𝑥 𝐿0,54 0,0294 𝑥 11,100,54
HF = (0,2785 𝑥 𝐶𝐻 𝑥 𝐷2,63 ) = (0,2785 𝑥 150 𝑥 0,1652,63 ) = 0,233 m (ok)
𝐻𝐹 0,233
I= ( ) = (11,10 ) = 0,002 𝑚 …(ok)
𝐿
PIPA 8
1,85 1,85
𝑄 𝑥 𝐿0,54 0,00639 𝑥 32,750,54
HF = ( 2,63
) =( 2,63
) = 0,074 m (ok)
0,2785 𝑥 𝐶𝐻 𝑥 𝐷 0,2785 𝑥 150 𝑥 0,140
𝐻𝐹 0,074
I= ( ) = (32,75 ) = 0,002 𝑚 …(ok)
𝐿
PIPA 17
1,85 1,85
𝑄 𝑥 𝐿0,54 0,00290 𝑥 15,320,54
HF = ( 2,63
) =( 2,63
) = 0,022 m (ok)
0,2785 𝑥 𝐶𝐻 𝑥 𝐷 0,2785 𝑥 150 𝑥 0,114
𝐻𝐹 0,022
I= ( ) = (15,32 ) = 0,001 𝑚 …(ok)
𝐿
PIPA 24
1,85 1,85
𝑄 𝑥 𝐿0,54 0,000642 𝑥 26,970,54
HF = ( ) =( ) = 0,004 m (ok)
0,2785 𝑥 𝐶𝐻 𝑥 𝐷2,63 0,2785 𝑥 150 𝑥 0,0892,63
𝐻𝐹 0,004
I= ( ) = (26,97 ) = 0,0001 𝑚 …(ok)
𝐿
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Tugas Praktikum Waternet ini maka dapat diambil keimpulan sebagai berikut :
a. Kebutuhan air dalam suatu kota berbeda-beda tergantung dari unit pemakaian air per
orang dalam satu kota dan jumlah kebutuhan.
b. Jumlah titik simpul yaitu 42 titik.
c. Perencanaan digunakan untuk rumah 2 lantai, sehingga energi relatif yang dihasilkan
minimal sebesar 5 m.
d. Diameter pada tiap pipa berbeda-beda tergantung pada daerah yang dilayani oleh pipa
tersebut dan jumlah air yang harus disalurkan oleh pipa tersebut. Untuk diameter yang
digunakan ada 4 macam yaitu D = 0,165 m; 0,14 m; 0,114 m; dan 0,089 m. Pada jaringan
non utama. Pemilihan diameter juga dilihat dari tersedia atau tidak pipa dengan diameter
tersebut dipasaran.
5.2 Saran
Dari hasil Tugas Praktikum Waternet diharapkan agar:
a. Bisa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dilingkungan Universitas Muhammadiyah
Malang maupun di dunia kerja apabila mahasiswa sudah lulus.
b. Bisa menjadi referensi untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan air bersih apabila
mahasiswa sudah berada di dunia kerja.
Tiap tahun mengalami peningkatan dalam pembelajaran di Laboratorium Aplikasi Komputer
baik dalam fasilitas maupun tenaga Asisten.