Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“ANALISA TURBINE HEAT RATE PADA TURBIN DI PLTU SULUT-3”

OLEH:
RIVAL MAULANA
17021104025

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MANADO
2021
PENGESAHAN JURUSAN TEKNIK MESIN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Rival Maulana
NIM : 17021104003
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi
Benar bahwa mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas
Teknik, Jurusan Teknik Mesin, telah melakukan Kerja Praktek di PLTU SULUT
Kema Minahasa Utara, terletak di Desa Kema 1, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara,
Prov. Sulawesi Utara mulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan 15 April 2021.
Demikianlah pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Manado, Mei 2020

Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I

Jefferson Mende, ST., MT.


NIP. 197505202005011002

Ketua Jurusan Teknik Mesin Unsrat Koordinator Mata Kuliah Kerja


Praktek

Dr. Eng. Charles Punuhsingon, ST, MT Dr. Eng. Tritiya A. R Arungpadang,


ST, MT
NIP. 197509262006041001 NIP. 197508252000031001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Analisa Turbine Heat Rate pada Turbin di Pltu Sulut-3
Nama : Rival Maulana
Nim : 17021104025
Program Studi : SI Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi

Mengesahkan
Manado, Februari 2021
Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek

Jefferson Mende, ST., MT.


NIP. 197505202005011002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan praktek kerja dan penulisan
laporan praktek kerja di PLTU Sulut 3, Desa Kema 1, Kec. Kema, Kab. Minahasa
Utara, Prov. Sulawesi Utara. Kerja Praktek ini dilakukan sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah praktek kerja di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi.
Dengan selesainya kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan-masukan kepada penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan dan memudahkan Penulis dalam
melaksanakan kerja praktek dan dalam mengerjakan laporan.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan motivasi
selama kerja praktek dan dalam mengerjakan laporan.
3. Ketua dan Sekertaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi Manado.
4. Bapak Jefferson Mende, ST., MT. selaku pembimbing yang telah membantu dan
memberikan masukan dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini.
5. Jajaran pegawai LNET yang selalu siap membantu penulis dalam melaksanakan
praktek kerja serta dalam penyusunan laporan.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
dalam melaksanakan praktek kerja, dan penulisan laporan praktek kerja.

Kema, Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN JURUSAN TEKNIK MESIN……………………………………i


LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2.Rumusan…………………………………………………………………...1
1.3.Tujuan……………………………………………………………………..1
1.4.Batasan Masalah…………………………………………………………...1
1.5.Waktu dan Tempat Kerja Praktek…………………………………………2
1.6.Manfaat Kerja Praktek…………………………………………………….2
1.7.Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek…………………………….3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN………………………………………………..4
2.1 Sejarah Perusahaan………………………………………………………..4
2.2 Lokasi Perusahaan………………………………………………………..5
2.3 Tugas dan Fungsi…………………………………………………………5
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan………………………………………….5
2.5 Sarana dan fasilitas……………………………………………………….6
2.6 Maklumat pelayanan……………………………………………………..6
2.7 Sistem Kerja……………………………………………………………...6
2.8 Sarana Fasilitas…………………………………………………………...7
BAB III LANDASAN TEORI…………………………………………………..8
3.1 Turbin Uap………………………………………………………………8
3.2 Prinsip Kerja Turbin Uap………………………………………………...9
3.3 kondensor………………………………………………………………..10

iv
BAB IV METODE PENULISAN LAPORAN…………………………………14
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………………...14
4.2 Bahan dan alat…………………………………………………………..14
4.3 Metode Penelitian ……………………………………………………….15

BAB V PEMBAHASAN………………………………………………………...18
5.1 Pembahasan Turbine Heat Rate………………………………………………18
5.2 Pembahasan Hasil……………………………………………………….19
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………..21
6.1 Kesimpulan……………………………………………………………...21
6.2 Saran…………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………22
LAMPIRAN……………………………………………………………………..23

v
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Logsheet harian


Tabel 5.2 Hasil Perhitungan data

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi PLTU sulut 3


Gambar 2.2 Struktur Organisasi LNET
Gambar 3.1 Turbin uap Unit 2 PLTU sulut 3
Gambar 3.2 Grafik T-s Siklus rankine PLTU sulut 3
Gambar 4.1 Flowmeter
Gambar 4.2 Pressure Gauge
Gambar 5.1 Grafik perhitungan Turbine Heatrate

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, tuntutan
terhadap tenaga kerja yang terampil dan diharapkan dapat mengatasi masalah yang
dapat muncul di lapangan semakin meningkat. Pada kenyataannya sektor tenaga
kerja terampil dirasakan sangat kurang jumlahnya. Agar kebutuhan akan tenaga
kerja yang terampil terpenuhi, maka seluruh mahasiswa Program Studi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi diwajibkan untuk
melaksanakan Praktek Kerja. Dengan program praktek kerja ini mahasiswa dituntut
untuk belajar secara langsung sehingga wawasan dan cara berpikir diperluas. Selain
itu, kemampuan mahasiswa sebagai calon sarjana Teknik Mesin pun ikut
berkembang.
Pada pelaksanaan praktek kerja ini, berkesempatan di PLTU Kema
Minahasa Utara untuk Menganalisa Heat Rate pada turbin uap.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
mengetahui Turbine Heat Rate.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai yaitu :
Mengetahui jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik
sebesar 1 kWh.

1.4 Batas Permasalahan

1
Penelitian ini membahas tentang turbine heat rate berdasarkan Daya Harian.
Adapun batasan masalah yang kan dibahas adalah dalam penelitian ini yaitu turbine
heat rate.

1.5 Waktu dan Pelaksanaan


Kerja praktek ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai dengan
tanggal 1 April 2021. Penelitian dilaksanakan pada PLTU Sulut 3, Desa Kema 1,
Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, Prov. Sulawesi Utara.

1. 6 Manfaat Kerja Praktek


Bagi mahasiswa, pelaksanaan kerja praktek ini memberikan gambaran nyata
dalam dunia kerja mengenai aspek teori yang sudah di pelajari di perkuliahan,
memberikan tambahan pengalaman kerja dan ilmu baru tentang teknologi industri
serta membuka peluang jalan untuk peluang kerja saat mahasiswa terjun ke dunia
kerja. Dalam menyelesaikan pekerjaan selama kerja praktek berlangsung,
mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa Efisiensi turbin uap.

Manfaat kerja praktek bagi Jurusan Teknik Mesin dinyatakan dalam dua hal.
Manfaat pertama adalah praktek kerja menjadi sarana pembanding ilmu
pengetahuan tentang teknologi agar dapat dikoreksi atau ditambahkan pada system
kurikulum. Kerja praktek juga meningkatkan mutu pendidikan sehingga didapat
suatu keselarasan antara teori-teori yang diberikan dalam kurikulum dengan
kenyataan di lapangan kerja.
Kerja praktek memberikan beberapa manfaat bagi PLTU Sulut 3 Kema,
manfaat pertama adalah kerja praktek merupakan bahan masukan bagi pengelola
PLTU dalam hal keselamatan maupun pengeoperasian turbin. Selain itu,
pelaksanaan kerja praktek juga merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam
kapasitas sebagai perusahaan dalam usaha membangun bangsa dan negara dalam
dunia pekerjaan dengan memberikan sarana kepada mahasiswa untuk menambah
wawasan dan mengasah kemampuan.

2
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan
Laporan Praktek Kerja, yang meliputi latar belakang masalah, tujuan praktek kerja,
batasan masalah, waktu dan pelaksanaan praktek kerja, manfaat praktek kerja,
metode penulisan laporan praktek kerja, dan sistematika penulisan laporan praktek
kerja.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Berisi pembahasan mengenai sejarah dan struktur organisasi PLTU Sulut 3
Kema, Minahasa Utara.
BAB III LANDASAN TEORI
Berisi teori, pendapat, prinsip, dan sumber-sumber lain yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan dapat dipergunakan sebagai
pembanding atau acuan di dalam pembahasan masalah.
BAB IV METODE PENGAMBILAN DATA
Berisi metode-metode yang dilakukan dalam pengambilan data pada saat
dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan di PLTU Sulut 3 Kema, Minahasa Utara.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi penjelasan mengenai metode-metode pengambilan data pada saat
dilaksanakannya Kerja Praktek di PLTU Sulut 3 Kema, Minahasa Utara dengan
pembahasan yang berisi analisa efisiensi turbin, identifikasi masalah serta
pengumpulan data yang diperlukan pada turbin.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan berdasarkan uraian yang telah dibuat, dan saran.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Shandong Licun Power Plant Technology atau LNET adalah
perusahaan asing yang berpusat di China dan memiliki izin beroperasi di Indonesia
berdasarkan akte notaris 04 tertanggal 14 Juli 2015. Nama notaris adalah Ardelia
Hidayati, S.H., Jakarta. LNET merupakan perusahaan yang ditunjuk MCL
(Minahasa Cahaya Lestari) sebagai perusahaan pihak ketiga untuk mengoperasikan
power plant sebagai penyedia daya listrik yang terletak di PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap) Desa Kema satu, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, Provinsi
Sulawesi Utara.
PLTU Sulut 3 selaku nama project yang disepakati oleh MCL, Sinohydro
dan LNET memiliki kapasitas 2x50 MW dimulai tahap konstruksinya pada bulan
Februari 2019 hingga sekarang dengan dana sekitar ± Rp. 2.397.066,00 . Saat ini
tahap konstruksi telah mencapai 75% penyelesaian dan akan segera mulai
berproduksi di awal quartal tahun 2021 untuk didistribusikan ke PLN.
Sejak pendiriannya, LNET telah memperkerjakan 70% warga lokal dan
30% warga asing sebagai operator coal handing, boiler, turbine, electrical,
instrument control dan water treatment.

4
2.2 Lokasi Perusahaan
LNET atau PLTU Sulut 3 terletak di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga
Uap) Desa Kema satu, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Gambar 2.1 Lokasi LNET/PLTU 3 SULUT (Google Maps)

2.3 Struktur Organisasi


PT. Shandong Licun Power Plant Technology (LNET) memiliki struktur
yakni:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi LNET

5
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
2.4.1 Visi
“Harmony, Innovation, Development and Win-win”.
2.4.2 Misi
1. Agar dapat terwujudnya hubungan kerja yang serasi, selaras dan seimbang.
2. Agar ercapainya suasana ketenangan dan kepuasan kerja dalam perusahaan
guna meningkatkan produktivitas.
3. Agar adanya kebijaksanaan yang seragam dan berlaku umum di perusahaan
sehingga setiap pekerja dapat diberikan suatu kesempatan dan perlakuan
yang sama untuk maju dan mengembangkan karirnya tanpa membedakan
golongan-golongan suku dan agama.
4. Agar tercapainya suatu daya kerja yang optimal dari pekerja dan pimpinan
dalam mengelola, mengurus, dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab
yang ditugaskan kepadanya.
2.5 Nilai
Profesional, jujur & berintegritas.
2.6 Maklumat pelayanan
LNET mempunyai maklumat pelayanan yaitu: “Kami menyediakan layanan
dengan sikap yang tulus, keterampilan yang luar biasa, manajemen yang matang,
dan teknologi yang sangat baik untuk membantu pemiliknya mengatasi masalah
tersebut”.
2.7 Sistem Kerja
1. Dalam pemberian gaji, tiap bagian-bagian operator itu berbeda-beda, gaji
tertinggi yaitu operator bagian boiler dan turbine, berikutnya water
treatment, dan seterusnya. Berlaku juga dengan adanya gaji tambahan atau
bonus disaat tertentu.

2. Jam kerja harian

6
Jam kerja operator dibagi dengan 3 shift, shift pagi yaitu pukul 07.30-15.30,
shift tengah 15.30-23.30 dan shift malam 23.30-07.30. Total jam kerja 8
jam. Waktu kerja dalam 1 minggu selama 5 hari kerja.
3. Jam Istirahat
Waktu istirahat selama 60 menit, untuk masing-masing shift waktu istirahat
pada pertengahan total waktu kerja dalam sehari.

2.8 Sarana dan Fasilitas


Untuk mendukung kegiatan produksi LNET dalam projek PLTU Sulut 3
terdapat beberapa sarana dan fasilitas pendukung, antara lain yaitu 3 asrama
penginapan, lapangan olahraga, kendaraan antar jemput untuk ke lapangan kerja,
listrik, air, masker, hand sanitizer, seragam lapangan, helm pengaman, sepatu
pengaman, ruangan belajar, dan lain-lainnya yang tentunya membuat kami nyaman
dengan lingkungan sekitar.

7
BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Turbin Uap

Gambar3.1 Turbin uap Unit 2 PLTU sulut 3


Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi
mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan
bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan
digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat
digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit
tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi potensial
menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan
berbagai cara.
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan
rotor yang merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah
komponen lainnya yang meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling dan
sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap
memanfaatkan energi kinetik dari fluida kerjanya yang bertambah akibat
penambahan energi termal.

8
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Secara umum system turbin uap di bagi atas 5 bagian yaitu :
1. Steam turbine
2. Governor dan turbin control
3. Steam supply dan drainage system
4. Cooling system
5. Oil pressure system

3.2 Prinsip Kerja Turbin Uap


Pada intinya prinsip kerja turbin uap adalah menerima energi kinetik dari
superheated vapor (uap kering) yang dikeluarkan oleh nosel sehingga sudu-sudu
turbin terdorong secara anguler atau bergerak memutar.Secara singkat prinsip
kerja turbin uap adalah sebagai berikut :
1. Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas
dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami
pengembangan. Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil
dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan
uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel. Uap
yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang
berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang
mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin, perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan
poros turbin.
2. Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu turbin
berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh
sudu-sudu turbin yang berjalan, supaya energi kinetis yang tersisa saat

9
meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang
lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu
gerak, maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang
satu baris sudu tetap ( guideblade ) yang berguna untuk mengubah arah
kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak
dengan arah yang tepat.
3. Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus
dapat dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat
dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin
menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
3.3 kondensor
Kondensor adalah alat penukar panas yang berfungsi untuk menkondensasikan
uap keluaran dari turbin uap ke tingkat keadaan cair jenuh sebelum dipompakan
lagi ke ketel. Cara kerja kondensor adalah menggunakan aliran carian pendingin.
Cairan pendingin yang disirkulasikan akan menyerap panas dari uap keluaran
turbin sehingga cairan pendingin memanas, sedangkan fluida kerja berubah fasa.
System Kondensor terdiri dari banyak bagian alat / komponen yang bekerja
bersama-sama. Supaya kondensor bisa bekerja normal, maka semua komponen
kondensor harus bisa bekerja dengan maksimal. Kerusakan atau masalah pada
salah satu komponen kondensor akan menyebabkan gangguan pada kondensor
bahkan bisa menyebabkan trip Turbin Uap.
1. Pipa Kondensor
Berfungsi Untuk menyerap panas dari uap bekas turbin sehingga
temperaturnya (suhu) uap turun dan berubah fasa menjadi air (cair)
Terletak di bagian dalam Kondensor dan terdiri dari ratusan pipa-pipa
dengan diameter kecil yang disusun rapat dan tersusun secara horizontal.
Air pendingin akan dimasukkan ke dalam pipa kondenser dari bagian
bawah (inlet) dan dikeluarkan dari bagian atas (outlet).
Sedangkan uap bekas Turbin akan bersentuhan dengan pipa Kondensor
bagian luar.
2. Cooling Water Pump (CWP)

10
Adalah sebuah pompa air yang mengalirkan air pendingin ke bagian dalam
pipa Kondensor. Air pendingin bisa berasal dari air tawar (sumur,
sungai,danau, rawa dll) atau air asin (air laut).
3. Pompa Vakum
Pompa vakum berfungsi untuk menarik gas-gas yang tidak diperlukan
keluar dari Kondensor. Kegagalan dalam membuang gas-gas tersebut akan
membuat tekanan di dalam Kondensor turun/jelek/positif (Drop) yang
akan menyebabkan uap bekas Turbin mengalami kesulitan mengalir ke
kondensor dan bisa menyebabkan harus diturunkannya beban turbin atau
bahkan membuat turbin uap trip. Pompa Vakum akan mengalirkan air dari
tangki ejektor melewati suatu nozzle berkecepatan tinggi dan dilewatkan
ke saluran pipa yang sempit yang terhubung ke dalam Kondensor.
Akibatnya gas-gas di dalam Kondensor akan tertarik dan dibuang bersama
air ejektor ke udara luar (atmosfer).
4. Hotwell
Hotwell adalah suatu alat yang terdapat di bawah kondenser namun masih
menjadi satu dengan Kondensor dan berfungsi menampung air kondensat.
5. Pompa Kondensat ( Condensate Pump )
Berfungsi untuk memompakan air Kondensat di Hotwell ke Tangki
Deaerator (Deaerator Tank).
6. System Uap Perapat ( Steam Seals System )
Berfungsi untuk memberikan uap perapat pada Labirin Turbin agar udara
luar tidak masuk ke dalam Kondensor. Uap bertekanan rendah akan
memenuhi labirin yang berfungsi sebagai perapat sehingga hanya uap
yang akan di hisap vakum Kondensor.
7. Parameter Kontrol dan Instrumen Berfungsi untuk mengetahui / membaca
tekanan dan temperatur di dalam ruang kondensor.
3.5 Siklus Rankine
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk
pembangkit daya yang menggunakan uap ( steam ). Siklus Renkine nyata yang
digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus
renkine ideal asli yang sederhana. siklus ini merupakan siklus yang paling banyak

11
digunakan untuk pembangkit daya listrik sekarang ini. Oleh karena siklus Rankine
merupakan siklus uap cair maka paling baik siklus itu digambarkan dengan
diagram T - s dengan garis yang menunjukkan uap jenuh dan cair jenuh.

Gambar 3.2 Grafik T-s Siklus rankine PLTU sulut 3

Keterangan gambar:
1) Proses 1 – 1’ : Penaikan tekanan pada air menggunakan condensate
extaction pump.
2) Proses 1’ – 2 : Pemanasan air low pressure heater
3) Proses 2 – 2’ : Penaikan tekanan air menggunakan boiler feed pump.
4) Proses 2’ – 3 : Pemanasan air pada high pressure heater dan
padaeconomizer. 5) Proses 3 – 4 : Pemanasan air menjadi uap air pada
wall tube dan downcomer didalam boiler.
6) Proses 4 – 5 : Pemanasan uap air menjadi uap panas lanjut (superheated
steam)padasuperheater.
7) Proses 5 – 6 : Proses ekspansi di dalam hp,ip,lp turbin..
8) Proses 6 – 1 : Pendinginan uap menjadi air didalam condenser.

3.6 Turbine HeatRate


Turbine heat rate adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
memproduksi listrik sebesar 1 kWh. Dan dinyatakan dalam (kJ/kWh). Turbine
heat rate menunjukan perbandingan dari energi total yang digunakan untuk

12
memutar turbin, dengan energi listrik nett yang dihasilkan oleh generator. Dan
dinyatakan dalam (kJ/kWh). Turbine Heat Rate Turbin dapat dikalkulasi dengan
persamaan :
(ṁ1 x h1)−(ṁf x hf+ ṁs x hs)
HRt = …………………………………….. (3.1)
𝑃𝑔

Dimana :
HRt = Turbine Heatrate (Kj/kwh)

ṁ1 = Laju aliran massa Main Steam


h1 = entalpi Main Steam
ṁf = Laju aliran massa Feed water (air Umpan)
hf = entalpi Feed water
ṁs = Laju aliran massa desuperheater spray
hs = entalpi desuperheater spray

13
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PLTU Sulut-3 Desa Kema
1, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara. Dan Waktu Pelaksanaan 2
Februari 2021 sampai dengan 1 Mei 2021
4.2 Bahan dan alat
3.2.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain adalah;
1. Data Log Sheet harian karyawan.
3.2.2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain adalah:
1. Flow Meter

Gambar 4.1 Flowmeter


Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu
aliran material (liquid, gas) dalam suatu aliran dengan segala aspek aliran
itu sendiri yaitu kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau
volume dari material yang mengalir dalam jangka waktu tertentu atau
sering disebut totalizer.

14
2. Pressure Gauge

Gambar 4.2 Pressure Gauge


alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau cairan)
dalam tabung/benda tertutup.
3. Temperature Gauge

Gambar 4.3 Temperature gauge


Temperature gauge adalah jenis sensor suhu yang masih bersifat analog.

15
4.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara sistematis dan struktur pelaksanaannya
dengan prosedur penelitian seperti pada gambar 3.6. Penjelasannya sebagai berikut:

Mulai

Studi Literatur

Pengambilan
Data

Pengolahan data
dan analisis

Kesimpulan

Selesai

1. Metode Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan membaca buku-buku


penunjang lainnya mengenai daya turbin uap dan thermodinamika dasar.

16
2. Metode Studi Lapangan Metode ini dilakukan dengan pengamatan dan
pengumpulan data yang diperlukan.
3. Metode Pengolahan dan Analisa Data Metode ini dilakukan pengolahan data
yang telah diperoleh penulis untuk menghitung nilai-nilai yang termasuk pada
efisiensi daya turbin uap.

17
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan Turbine Heat Rate


Berikut data yang di pakai dalam perhitungan nilai turbine heatrate
berdasarkan rata-rata Log sheet harian operator turbin:

Laju Aliran Suhu Tekanan Entalpi


Daya Keterangan
(t/h) (°𝐶) (Mpa) (kJ/kg)

MS 97,4 532 6,27 3496,11

30MW FW 97,9 197 6,9 761,68

Spray 5,2 141 6,9 597,683

MSF 159 531 6,79 3488.34

40MW FW 161 202 8,3 863,992

Spray 4,6 149 8,3 632,762

MS 185 532 8,39 3473,39

50MW FW 186 219 9,9 848,018

Spray 5,14 155 9,9 659,446

MSF 205 537 8,46 3485,6

60MW FW 209 226 9,9 895,889

Spray 4,2 162 9,9 869.562

Tabel 5.1 Data logsheet

18
5.1.2 Perhitungan Turbine Heat Rate
Diketahui:
ṁ1: Laju aliran massa Main steam
h1 : Entalpi Main Steam
ṁf : Laju aliran massa Feed water
hf : Entalpi Feed water
ṁs: Laju aliran massa Spray water
hs: Entalpi Spray water
pg: Daya yang dihasilkan generator
pexc: Daya eksitasi generator
(ṁ1 x h1)−(ṁf x hf + ṁs x hs)
𝐻𝑅𝑇= pg−pex𝑐

Dimana 1 kJ = 1 /4.1868 kcal

(97400 𝑥 3496,11)−(97900 𝑥 761,68+5200 𝑥 597,683)


HRT= 30000
(340521114)−(77676423.6)
= 30000

= 8761,489 kJ/kWh
8761,498
= 4.1868

= 2092,64 kcal

5.2 Pembahasan Hasil


Dari hasil perhitungan heatrate berdasarkan data dari tabel diatas maka
didapatkan hasil nilai heatrate dengan metode perhitungan turbine heatrate
mempunyai hasil seperti tabel 45.2 sebagai berikut:

Daya Unit

kJ/kWh Kcal/kWh

30MW 8761,489 2092,64

40MW 10315,816 2463.89

50MW 9629,12 2299.87

19
60MW 8725,533 2084.05

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Data


Dari data hasil perhitungan pada tabel 5.2 maka dapat dibuat grafik untuk
memudahkan pembahasan hasil data. Gambar 5.2 dibawah ini menggambarkan
grafik hasil perhitungan turbine heatrate

Grafik Taik Turun HRT


14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
30MW 40MW 50MW 60MW

kcal/kWh kJ/kWh

Gambar 5.1 Grafik perhitungan Turbine Heatrate


Dari data hasil perhitungan heatrate pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa nilai
turbine heatrate mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak begitu signifikan
nilai turbine heatrate terendah terjadi pada daya 60MW dengan nilai 8725,533dan
nilai turbin heatrate tertinggi terjadi pada daya 40MW dengan nilai 10315,816.
kenaikan dan penurunan turbin heatrate tersebut dapat dilihat pada gambar grafik
5.1.

20
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan Analisa heatrate dengan metode perhitungan
turbine heatrate pada unit 1 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Jumlah kalor terendah yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWh
terdapat pada daya 60 MW dengan nilai kalor 2092,64 sedangkan nilai
kalor paling tinggi berada pada daya 40MW dengan nilai 2463.89.
2. Nilai entalpi pada Uap maupun air berpengaruh terhadap besaran kalori
yang di butuhkan dalam menghasilkan daya listrik

6.2 Saran
1. Setiap perubahan entalpi dipengaruhi oleh perubahan Suhu juga tekanan
pada sistem yang mana di kendalikan oleh seorang operator. Maka dari itu
para operator harus lebih memperhatikan besaran entalpi yang sesuai
dengan daya tanpa harus menaikan nilai heatrate yang mana berpengaruh
pada efisiensi turbin maupun sistem

21
DAFTAR PUSTAKA

Berbagi Energi – Hendra Yudisaputro – Minggu, 22 maret 2015 –


http://berbagienergi.com/2015/03/22/heatrate-input-output/

Turbin uap - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sunarwo, Supriyo

https://jurnal.polines.ac.id/index.php/eksergi/article/view/265/241:~:text=Turb
ine%20heat%20rate%20adalah%20jumlah,nett%20yang%20dihasilkan%20oleh%
20generator.

22
LAMPIRAN

23
24

Anda mungkin juga menyukai