Diajukan Oleh :
Menyetujui :
Mengetahui :
Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya
penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan dan menyelesaikan penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini .
Dalam proses pembuatan laporan praktik kerja lapangan ini penulis telah
banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
2. Bapak Nobert Sitorus S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.
3. Bapak Suparmono S.T., M.T selaku Kepala Prodi Teknik Listrik
Politeknik Negeri Medan.
4. Bapak Nobert Sitorus S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengalaman, arahan dan pengetahuan selama penyusunan
Laporan Kerja Praktik (PKL) ini.
5. Bapak Syahminan Siregar selaku Manager PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pembangkitan Belawan.
6. Bapak Safaruddin N. D. selaku Supervisor Pemeliharaan Listrik PLTU PT.
PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan.
7. Bapak Yossi Dwi Putra selaku Pembimbing Lapangan di PT. PLN
(Persero) Unit pelaksana Pembangkitan Belawan.
8. Seluruh pegawai dan para staff di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Belawan.
9. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Politeknik Negeri Medan.
10. E. Sitepu dan T.E. Raja Guk-guk selaku orang tua penulis,Apriella Erawati
Sitepu selaku kakak penulis, dan Dicky Yosua Sitepu selaku adik penulis
yang senantiasa memberikan bantuan doa, materi dan selalu memberi
motivasi kepada penulis dalam penyelesaian laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.
11. Rekan satu kelompok PKL : Beby Laurensia Situmorang, Dahnial
Gunawan Sinaga, Ema Bonita Tampubolon dan Gideon Panahatan
Simangunsong.
12. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2017 terkhusus kelas EL-6C.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi tata tulis dan
kualitas serta wawasan terhadap masalah yang telah disampaikan.Oleh karena itu
penulis dengan sepenuh hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang
mana nantinya dapat membuat laporan ini menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi pembaca.Atas perhatiannya
penulis mengucapkan terima kasih.
PENDAHULUAN
1.2. Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada :
Tanggal : 03 Februari 2020 - 03 Maret 2020
Waktu : 08.00 - 16.00 WIB
Tempat : PT. PLN (PERSERO) Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan
bagian Har Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
1
1.3. Tujuan Praktik
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Belawan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa, meliputi aspek teknis
dan non teknis.
2. Meningkatkan soft skill mahasiswa dalam hal kerja sama, komunikasi dan
koordinasi dalam dunia kerja.
3. Mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh divisi Har listrik PLTU di
PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan.
4. Memahami cara kerja dan prosedur pemeliharaan Motor Transfer Demin
Water Pump (TDWP).
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 2.1 Area PT. PLN (Persero) UPK Belawan Tampak Atas
sebuah
pulau yang bernama naga putri dengan luas wilayah 47 hektar, di desa pulau
sicannang, kecamatan belawan, 24 km sebelah Utara kota Medan, dekat dengan
pesisir pantai dan pelabuhan belawan. Dapat dilihat area PT. PLN (Persero) Unit
pelaksana pembagkitan belawan tampak atas pada gambar 2.1
Misi :
Moto: “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better life)”
Dalam sebuah perusahaan memiliki suatu proses bisnis agar setiap bagian pham
dimana ruang lingkup kerjanya. Setiap bagian juga dapat mengetahui bagaimana
cara menyelesaikan setiap permasalahan secara efektif dan efesien. Berikut adalah
bagian-bagian dari proses bisnis di PT. PLN (Persero) Unit pelaksana
Pembangkitan Belawan :
Manager
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap bidang, tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas yang
dilakukan dalam setiap bidang masing-masing.
Manager Bagian
Manager bagian ini bertugas membantu manager. Dalam PLN Unit Pelaksana
Pembangkitan Belawan ini ada 5 asisten manager yang membawahi bidangnya
masing-masing, Meliputi :
Supervisor
Bagian ini merupakan pelaksanaan dalam kegiatan operasi dan bertanggung
jawab kepada manager bagian.
Operator
Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan
dilapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.
2.1.3 Prinsip Kerja PLTU
PLTU bekerja berdasarkan siklus yang berulang-ulang atau close loop system
yaitu air menjadi uap dan uap mnjadi air kembali menjadi air dan kembali menjadi
uap begitu seterusnya. Untuk memahami prinsip kerja dari PLTU,
Pertama-tama, deep well pump digunakan untuk mempompa air. Air yang
diperoleh dari deep well masih mengandung zat-zat dan juga endapan lumpur.
Kemudin air tersebut di pompakan menuju water treatment plant (WTP) agar
endapan lumpur dan zat-zat tersebut tidak ada lagi. Air yang dihasilkan dari water
treatment plant (WTP) tersebut berupa air demin.
Lalu, air demin yang diperoleh tadi di pompakan kedalam tangki air
demin. Lalu air demin yang dari tangki air demin dipompakan menuju ke hotwell
kemudian dipompakan menuju ke feed water tank menggunakan kondesat pump
untuk ditampung sebelum air demin dimasukkan kedalam boiler. Air yang
disimpan lalu di masukkan kedalam boiler feed pump untuk di pompakan kedalam
boiler.
Lalu dipompakan lagi ke dalam boiler feed pump (BFP). Dari boiler feed
pump (BFP). Sebagian air tersebut dipanaskan lagi pada high pressure heater
(HPH) dengan menggunakan uap yang diperoleh dari high temperature turbin.
Tujuan adalah untuk penghematan bahan bakar.
Lalu, dari high pressure hester (HPH) air tersebut di pompakan lagi ke
economizer untuk dipanaskan kembali menjadi uap. Pada PLTU unit 1 dan 2
menggunakan bahan bakar HSD (High speed diesel) digunakan untuk proses
pembakaran awal dan MFO (Marine fuel oil) digunakan untuk proses pembakaran
utamanya.
Sedangkan pada PLTU unit 3 dan 4 menggunakan bahan bakar HSD (high
speed diesel) dan gas digunakan untuk proses pembakaran awal dan MFO (
marine fuel oil) digunakan untuk proses pembakaran utamanya.
a) System 6 KV Pada Unit 1 & 2
Gambar 2.4 System 6 KV Pada Unit 1 & 2 Pada PLTU UPK Belawan
Gambar 2.5 System 6 KV Pada Unit 3 & 4 Pada PLTU UPK Belawan
2.2 Peralatan Umum PLTU
PLTU adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan uap kering untuk
menggerakkan turbin. Energi mekanik yang dihasilkan turbin digunakan untuk
menggerakkan generator. Sehingga, generator akan mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Berikut beberapa peralatan yang digunakan di PLTU PT.
PLN Sektor Pembangkitkan Belawan :
2.2.5 Economizer
Economizer adalah pemanas awal didalam boiler. Uap yang dihasilkan dari
economizer masih berupa uap basah sehingga belum dapat digunakan oleh turbin.
2.2.11 Kondensor
Kondensor digunakan untuk mengubah uap menjadi demin air kembali.
Sehingga dapat digunakan kembali untuk dipanaskan pada boiler. Cara
pendinginan dengan menggunakan bantuan dari air laut.
…………………………………………………………………. 1)
Dengan :
P = Banyaknya kutub
selain untuk menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar tadi
diperlukan untuk membatasi atus mula yang besar pada saat start. Disamping itu
dengan mengubah-ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.
b) Rotor Sangkar
Motor induksi jenis ini mempunyai motor dengan kumparan yang terdiri atas
beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga mempunyai
sangkar tupai konstruksi rotor seperti ini sangat sederhana bila dibandingkan
dengan rotor mesin listrik lainnya.
Dengan demikian harganya pun murah, karna konstruksinya yang demikian.
Untuk membatasi arus mula yang besar, tegangan sumber harus dikurangi dan
biasanya digunakan ototransformator atau saklar Y – A. Tetapi berkurangnya arus
akan berakibat berkurangnya kopel.
Besar arus startnya dari 4 sampai 7 dari arus beban penuhnya (bila tidak
diketahui biasanya dipakai 6x arus beban penuhnya). Hal ini terjadi karena motor
pada saat diam memiliki momen inersia (motor dalam keadaan diam), sehingga
untuk mengalahkan momen inersia ini dibutuhkan arus yang besar.
Starter ini terdiri dari Breaker sebagai proteksi hubung singkat, Magnetik
Contactor, Over Currrent Relay dan komponen control seperti push button, MCB
dan pilot lamp. Kontrol Start dan Stop dilakukan dengan push button yang
mengontrol tegangan pada coil contactor. Sementara itu output OCR terangkai
secara serrie sehingga jika OCR trip, maka output OCR akan melepas tegangan ke
coil contactor.
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas
3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer
untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start,
starter terhubungsecara Star. Gulunganstator hanya menerima tegangan sekitar
0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line.
Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter.
Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara
Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani
dengan berat.
A. Data Teknis
Adapun data teknis dari motor TDWP unit 3 & 4 adalah :
Daya : 15 KW
Frekwensi : 50 Hz
Faktor Daya : 0,85
Speed : 3000 rpm
Segitiga V : 380 / 1,6 A
B. Referensi
Diambil dari Buku petunjuk dari pabrikan dan Buku catatan pemeliharaan.
E. Catatan mutu
Motor listrik dapat berfungsi dengan baik.
1. Pengukuran vibrasi.
Pengukuran ini dilakuakan agar operator dapat mengetahui kondisi
getaran yang ada motor, pengukuran ini menggunakan Vibration meter.
A. Data Teknis
1. Mengetahui nilai tahanan isolasi motor 380 V
2. Alat dan Bahan
a. Toolset.
b. Alat ukur tahanan isolasi.
c. Buku
d. Pulpen
3. Referensi
Standar IEEE 43 – 2000
4. Personil Pelaksana
1 orang pegawai pemeliharaan Listrik PLTU
1 orang Helper pemeliharan Listrik PLTU
5. Catatan Mutu
6. Safety Induction
Adapun peralatan safety Induction ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut
ini.
8. Post Maintenance
Adapun langkah – langkah dalam melakukan post maintenance
adalah sebagai berikut.
1. Pasang kembali hubungan belitan motor dan cover terminal
motor.
2. Rapikan peralatan kerja dan bersihkan lokasi kerja.
3. Dokumentasikan hasil pengukuran.
2.4.4 Corrective Maintenance Motor 380 V
Aries Karyadi, 2016, “Analisa Energi Dan Eksergi Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Banten 3 Lontar” Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Marlon Hetharia, 2018, “Analisis Energi Pada Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (Pltu)” Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018
Rahmi Berlianti, 2015,“Analisis Motor Induksi Fasa Tiga Tipe Rotor Sangkar
Sebagai Generator Induksi Dengan Variasi Hubungan Kapasitor Untuk
Eksitasi “ Jurnal Nasional Teknik Elektro Vol: 4, No. 1, Maret 2015
Supriadi Legino,2017, “Analisis Potensi Penghematan Pada Pltu Unit 5 Dengan
Audit Energi Pada Motor Pemakaian Sendiri Di Pt Pjb Muara Karang
Jurnal Energi & Kelistrikan” VOL. 9 NO. 1, JANUARI - MEI 2017
bayuqren. (2012, oktober 9). Dunia Listrik. Retrieved Maret 5, 2020, from
bayu93saputra.blogspot.com:
http://bayu93saputra.blogspot.com/2012/10/motor-induksi.html
LAMPIRAN