Anda di halaman 1dari 16

PAPER

PELABUHAN UDARA
KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK OPERASI PESAWAT

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Kelas B
Doni Nobel Manurung 21010118110005
Yosi Juniyawan Akbar 21010118120057
Muhammad Nafi’ M 21010118120061
Martinus Novento P 21010118120065
Naufal Hafizh R 21010118140075
Magdianov Putra M 21010118130082

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah


yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan paper ini.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang,


“Kapasitas dan Karakteristik Operasi Pesawat” yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Paper ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya paper ini dapat terselesaikan.

Walaupun paper ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pelabuhan Udara yang telah membimbing penyusun.
Semoga paper ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun paper ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Terminal....................................................................................................2
2.1.1 Fasilitas yang diperlukan di Terminal................................................2
2.1.2 Sirkulasi terminal...............................................................................4
2.1.3 Konsep pengembangan......................................................................4
2.1.4 Pengembangan Konsep Terminal......................................................5
2.2 Bobot Pesawat Terbang.............................................................................5
2.3 Gerak Pesawat Dalam Transportasi Udara................................................6
2.4 Runway (Landasan Pacu)..........................................................................7
2.4.1 Karakteristik Runway.........................................................................7
2.5 Taxiway.....................................................................................................8
2.5.1 Tata Letak Taxiway............................................................................8
2.5.2 Geometri Taxiway..............................................................................8
2.5.3 Taxiway Berdasarkan Letaknya.........................................................8
2.6 Apron.........................................................................................................9
2.6.1 Luas Area Apron..............................................................................10
2.6.2 Tipe Apron.......................................................................................10
2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Apron .................. 11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri, yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan transportasi yang lebih cepat.
Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat
udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefinisian
yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.
Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan
pesawat udara, istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena
telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.
Dalam pengoperasiannya, pesawat terbang membutuhkan lapangan
terbang yang memerlukan pertimbangan dalam perancangannya. Sehingga
sebelum merancang pengembangan sebuah lapangan terbang, dibutuhkan
pengetahuan kapasitas dan karakteristik pesawat terbang secara umum untuk
merencanakan prasarananya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana karakteristik dan kapasitas operasi pesawat ?

1.3 Tujuan

Untuk mengidentifikasi dan menginformasikan mengenai kapasitas dan


karakteristik operasi pesawat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Terminal

2.1.1 Fasilitas yang diperlukan di Terminal

Terminal merupakan daerah pertemuan antara sisi udara (Air side) dan sisi
darat (Land side) daerah ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk
pemrosesan penumpang dan bagasi. Sistem ini merupakan penghubung
utama antara jalan masuk darat dengan pesawat. Ada 3 (tiga) bagian utama
yang perlu diperhatikan :
a. Jalan Masuk ( Acces Interface )
Daerah pertemuan jalan masuk dimana penumpang naik turun ke
bagian pemrosesan penumpang, sirkulasi, parkir. Fasilitas yang
disediakan pada jalan masuk terdiri dari parkir dan jalan penghubung
yang memungkinkan penumpang, pengunjung dan barang untuk
masuk dan keluar terminal. Jalan masuk mempunyai fasilitas :
 Peralatan depan bagi penumpang untuk naik turun dari kendaraan
yang menyediakan bongkar muat baik kendaraan untuk menuju
atau meninggalkan gedung terminal
 Fasilitas parkir mobil yang menyediakan tempat parkir untuk
jangka pendek dan panjang
 Pelataran parkir dan jaringan jalan umum serta jalan bebas
hambatan
 Fasilitas untuk penyeberangan bagi pejalan kaki termasuk
terowongan, jembatan dan peralatan otomatis yang memberikan
jalan masuk antara fasilitas parkir dan terminal.
 Jalan khusus bagi kendaraan pemadam kebakaran, truck
pengangkut bahan bakar, kantor pos dll yang menuju terminal
b. Sistem Pemrosesan
Penumpang diproses dalam persiapan untuk memulai atau mengakhiri
suatu perjalanan melalui udara maupun kegiatan-kegiatan utama dalam
bagian ini adalah penjualan tiket, lapor masuk bagasi, pengambilan

2
bagasi, pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan dan
keamanan. Seperti dijelaskan bahwa Terminal digunakan untuk
memproses penumpang dan barang untuk menghubungkan pesawat
dan model trasportasi darat yang meliputi :
 Penjualan tiket, lapor masuk bagasi, informasi penerbangan
 Fasilitas penumpang dan pengunjung, tempat perbaikan truck,
ruangan untuk menyiapkan makanan serta gudang bahan makanan
dan barang-barang lain yang merupakan daerah pelayanan umum
 Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu
 Pendaftaran untuk memproses bagasi atau pilihan tempat duduk
 Gerbang pemeriksaan dan pengawasan (kontrol imigrasi) bagi
penumpang yang baru datang dari penerbangan internasional
 Bea cukai ( custom ) untuk masuk dan keluar
 Pengecekan keamanan
 Pengambilan bagasi
c. Kawasan Penampungan (Holding)
Sebagian besar waktu penumpang di Bandara dihabiskan diluar
kawasan pemrosesan yaitu pada saat penumpang menunggu sewaktu
penumpang menunggu di kawasan penampungan serta pada saat
penumpang Bandara berada pada periode antara berbagai kegiatan
pemrosesan. Kawasan penampungan meliputi:
a) Ruang tunggu penumpang : Umum, Keberangkatan dan Ruang
tunggu disekitar gerbang-gerbang (gate lounge)
b) Kawasan pelayanan penumpang : kamar cuci, telepon umum,
kantor pos, informasi pertolongan pertama, penyimpanan barang
(storage), salon kecantikan dan juga dapat mengakomodasi
penumpang cacat (handicaped passenger)
c) Konsesi, bar, restoran, novellis, toko bebas pajak, pemesanan
hotel, bank / penukaran valuta asing, asuransi, sewa mobil,
mesin-mesin otomatis utnuk pelayanan
d) Lobi pengunjung dan anjungan termasuk fasilitas VIP

3
2.1.2 Sirkulasi terminal

Gerakan penumpang menggunakan sistem sirkulasi internal yang mudah


dicari dan diikuti dan mudah untuk dinegosiasi. Sirkulasi internal dipenuhi
dengan koridor, jalan penghubung dan Taxiway dan memerlukan fasilitas
menaikkan penumpang seperti tangga, jembatan belalai/garbarata dan
mobil lounges

2.1.3 Konsep pengembangan

Lokasi Terminal sangat ditentukan oleh proses perencanaannya,  alternatf-


alternatif pertimbangan yang harus diperhatikan adalah :
a. Kemampuan untuk menangani permintaan yang diharapkan
b. Kesesuaian dengan tipe pesawat yang diharapkan
c. Keluwesan terhaap pertambahan dan perubahan teknologi
d. Kesesuaian dengan rencana induk Bandar udara keseluruhan
e. Kesesuaian dengan tata guna lahan didalam dan disekitar Bandar
udara
f. Kemunduran orientasi dan pemrosesan penumpang
g. Analisis rute-rute manuver pesawat dan pertentangan-pertentangan
yang mungkin terjadi pada sistem landas hubung dan daerah Apron
h. Penundaan kendaraan darat, penumpang pesawat terbang yang
mungkin terjadi
i. Kelayakan keuangan dan ekonomi

Ditetapkan kriteria rancangan seperti :

a. Biaya pemrosesan penumpang


b. Jarak berjalan kaki untuk berbagai tipe penumpang
c. Penundaan penumpang dalam pemrosesan
d. Tingkat pengisian dan kemacetan
e. Penundaan dan biaya manuver pesawat terbang
f. Pemakaian bahan bakar pesawat terbang dalam melakukan manuver
dilapangan terbang antar Runway dan Terminal
g. Biaya konstruksi

4
h. Biaya-biaya administrasi, operasi dan pemeliharaan
i. Sumber-sumber pendapatan yang potensial dan tingkat pendapatan
yang diharapkan dari setiap sumber

2.1.4 Pengembangan Konsep Terminal

Pemrosesan dilakukan secara terpusat yang berarti seluruh fasilitas


terdapat dalam satu gedung dan digunakan memproses semua penumpang
yang menggunakan gedung itu, hal ini akan lebih ekonomis karena banyak
fasilitas bersama dapat digunakan untuk melayani sejumlah besar posisi
(gate) ke pesawat terbang. Terdapat 4 konsep distribusi horisontal dasar,
dari konsep-konsep dasar tersebut dapat dibuat berbagai kombinasi. Setiap
konsep dapat digunakan dengan tingkat pemusatan yang berbeda

2.2 Bobot Pesawat Terbang

Beberapa komponen dari berat pesawat terbang yang paling menentukan


dalam menghitung panjang landas pacu dan kekuatan perkerasannya, yaitu :
 Operating Weight Empty
Adalah berat dasar pesawat terbang, termasuk di dalamnya crew dan
peralatan pesawat terbang, tetapi tidak termasuk bahan bakar dan
penumpang atau barang yang membayar.
 Pay Load
Adalah produksi muatan (barang atau penumpang) yang membayar,
diperhitungkan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Pertanyaan
yang sering muncul, berapa jauh pesawat bisa terbang, jarak yang bisa
ditempuh pesawat disebut jarak tempuh (range). Banyak faktor yang
mempengaruhi jarak tempuh pesawat, yang paling penting adalah pay
load. Pada dasarnya pay load bertambah, jarak tempuhnya berkurang atau
sebaliknya pay load berkurang, jarak tempuh bertambah.
 Zero Fuel Weight
Adalah batasan berat, spesifik pada tiap jenis pesawat, di atas batasan
berat itu tambahan berat harus berupa bahan bakar, sehingga ketika

5
pesawat sedang terbang, tidak terjadi momen lentur yang berlebihan
pada sambungan.
 Maximum Structural Landing Weight
Adalah kemampuan struktural dari pesawat terbang pada waktu
melakukan pendaratan.
 Maximum Structural Take Off Weight
Adalah berat maximum pesawat terbang termasuk didalamnya crew,
berat pesawat kosong, bahan bakar, pay load yang diizinkan pabrik,
sehingga momen tekuk yang terjadi pada badan pesawat terbang, rata-
rata masih dalam batas kemampuan yang dimiliki oleh material
pembentuk pesawat terbang.
 Berat Statik Main Gear dan Nose Gear
Pembagian beban statik antara roda pendaratan utama (main gear) dan
nose gear, tergantung pada jenis/tipe pesawat dan tempat pusat
gravitasi pesawat terbang. Batas-batas dan pembagian beban
disebutkan dalam buku petunjuk tiap-tiap jenis pesawat terbang, yang
mempunyai perhitungan lain dan ditentukan oleh pabrik.

2.3 Gerak Pesawat Dalam Transportasi Udara

Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral sesuai dengan koordinat
sehingga gerakan dapat dinyatakan dalam 3 sumbu yaitu :

a. Gerak maju searah dengan sumbu landasan


b. Gerak vertikal searah dengan sumbu vertikal
c. Gerak lateral searah dengan dengan sumbu horisontal

Adapun putaran terhadap ketiga sumbu tadi dinamakan sbb :

 Pitch: berputar terhadap sumbu horisontal


 Yaw : berputar terhadap sumbu sejajar (sejajar sumbu landasan)
 Roll : berputar terhadap sumbu vertikal

Ketika akan mendarat pilot harus mengontrol serta mengkoordinir ketiga


gerakan (Pitch, Yaw, Roll) tersebut sehingga pesawat bisa mengikuti jalur

6
pendaratan dengan benar. Guna mengatur tiga gerakan tersebut perlu
menginformasikan posisi pesawat setiap saat dalam hubungannya dengan
tiga ordinat yaitu ketinggian pesawat, jarak, dari titik yang dituju serta posisi
sayap horisontal atau miring, hubungannya untuk mengatur Pitch,
Yaw, dan Roll. Perlu juga informasi tingkat penurunan, tingkat
kedekatannya dengan jalur pendaratan

2.4 Runway (Landasan Pacu)

Runway adalah area yang dipergunakan untuk take-off dan landing


pesawat terbang yang sedang beroperasi, Jumlahnya tergantung dari volume
lalu lintas yang dilayani oleh lapangan terbang yang bersangkutan dan
orientasinya tergantung kepada antara lain oleh luas lahan yang tersedia untuk
pengembangan lapangan terbang dan arah angin dominan yang bertiup.

2.4.1 Karakteristik Runway

Karakteristik Runway pada dasarnya terdiri dari :


1. Struktur perkerasan, untuk menahan beban pesawat secara langsung.
2. Bahu disamping kiri-kanan perkerasan, untuk menahan erosi yang
ditimbulkan oleh adanya Jet-blast , dan juga untuk mengakomodasikan
lalu lintas peralatan bagi pesawat dan pengontrolan
3. Strip Runway, yang mencakup perkerasan, bahu dan daerah diluar itu
yang diratakan dan diatur drainasenya. Areal ini harus mampu
menahan jika ada pesawat yang tergelincir
4. Blast pad, yaitu untuk menahan erosi permukaan disekitar ujung
Runway akibat adanya Jet-blast, bentuknya dapat dengan perkerasan
atau dengan rumput biasa
5. Runway end safety area yaitu daerah yang sengaja dikosongkan untuk
menghindari kecelakaan pada saat pesawat melakukan pendaratan
Over-shooting
6. Stopway, yaitu daerah tambahan diujung Runway yang diperkeras dan
harus mampu menahan beban pesawat yang berhenti

7
7. Clearway, adalah areal diujung Bandar udara yang tidak mempunyai
struktur perkerasan dan dibawah pengawasan pengelola Bandar udara
dan digunakan hanya apabila dalam keadaan darurat

2.5 Taxiway

2.5.1 Tata Letak Taxiway

Tata Letak Taxiway adalah jalur yang menghubungkan antara


Runway dan Apron dengan fungsi utama adalah sebagai jalan keluar
masuk pesawat dari Runway ke bangunan terminal dan sebaliknya atau
dari Runway ke Hanggar pemeliharaan yang dipersiapkan dimana pesawat
terbang dapat bergerak dipermukaan bumi (taxiing) dari satu tempat
ketempat lain dilapangan terbang Taxiway diatur sedemikian hingga
pesawat yang baru mendarat tidak mengganggu pesawat lain yang siap
menuju ujung lepas landas.

2.5.2 Geometri Taxiway

Lebar minimum Taxiway lebih kecil  dengan lebar minimum


Runway dengan Code Letter yang sama, karena diatas Taxiway pesawat
terbang bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah sehingga pilot dapat
lebih mudah untuk mengusahakan agar Nose gear tetap di sumbu Runway.
Taxiway juga diberi kemiringan melintang agar dapat meninggalkan
Taxiway tersebut

2.5.3 Taxiway Berdasarkan Letaknya

a. Entrance Taxiway
Entrance Taxiway adalah Taxiway yang terletak diujung Runway
sebagai jalan masuk pesawat terbang yang akan menuju Runway, disini
juga dapat berfungsi sebagai Exit Taxiway terakhir untuk pendaratan
yang berawal dari ujung Runway yang lain bila digunakan Runway
operasi dua arah

8
b. Exit Taxiway
Exit Taxiway adalah Taxiway yang berfungsi untuk memperpendek
masa penggunaan Runway pada saat pendaratan pesawat di
Runway,sudut beliknya sekitar 30o – 45o . Penetuan letaknya tergantung
pada komposisi pesawat yang dilayani, jumlah, kecepatan dan
perlambatan pesawat, jumlahnya direncanakan mampu
mengakomodasi lalu lintas pergerakan pesawat pada jam puncak
c. Parallel Taxiway
Parallel Taxiway adalah Taxiway yang sejajar dengan Runway dan
menghubungkan Taxiway biasa dengan Apron, yang panjangnya sama
maupun kurang dari panjang Runway
d. Apron Taxiway
Apron Taxiway adalah Taxiway yang terletak didekat Apron yang
dibedakan atas dua jenis yaitu : yang terletak dekat Apron sebagai
jalan pintas pesawat dari Apron ketempat pesawat akan diparkir dan
Taxilane yaitu bagian dari Apron yang diperuntukkan bagi jalan
hubung ke areal parkir.
e. Cross Taxiway
Cross Taxiway adalah Taxiway yang berfungsi untuk menghubungkan
2 ( dua ) Runway yang berdekatan sehingga pemanfaatan kedua
Runway dapat dilakukan secara optimal. Jenis Taxiway ini biasanya
baru diadakan jika memang ada dua Runway sejajar

2.6 Apron

Apron adalah sarana parkir / menyimpan pesawat yang posisinya terletak


diantara bangunan terminal dan Taxiway yang dimaksudkan untuk
menempatkan pesawat terbang agar cepat memuat dan menurunkan
penumpang, angkutan surat, barang atau kargo, kegiatan pemeliharaan
pesawat, melayani arus pesawat ke dan dari pintu dan arus peralatan yang
melayani pesawat didarat. Sehubungan dengan efisiensi dari Bandara, adalah
sangat penting untuk menempatkan Apron dengan bangunan terminal. Dibuat
cukup luas sehingga bila pesawat yang tidak melakukan proses lepas landas

9
pesawat lain dapat menyalipnya. Posisi parkir pesawat terbang di terminal
disebut Aircraft stand.

2.6.1 Luas Area Apron

Dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :


a. Ukuran dan karakteristik manuver pesawat terbang
b. Volume lalu litas di Apron
c. Persyaratan ruang bebas
d. Cara pengaturan Aircraft stand
e. Bentuk (lay out)
f. Persayaratan bagi aktivitas fasilitas pendukung (Aircraft ground
activity)
g. Taxiway dan jalan-jalan lain (service road)

2.6.2 Tipe Apron

a. Apron Cargo
Adalah Apron yang berdekatan dengan gedung kargo utnuk melayani
pesawat-pesawat yang khusus mengangkut kargo dan dialokasikan
areal yang cukup luas untuk mengakomodasi sebanyak mungkin
pesawat-pesawat yang diparkir
b. Apron Terminal
Adalah Apron yang diperuntukkan bagi manufer pesawat dan juga
parkir pesawat dekat terminal, dan areal ini merupakan daerah
dimana penumpang dapat naik turun pesawat. Areal ini juga
dilengkapi dengan fasilitas pengisian bahan baker ataupun fasilitas
perawatan kecil
c. Apron Parkir
Kadang suatu bandara memerlukan Apron parkir yang agak terpisah,
disini pesawat dapat parkir dalam waktu yang lebih lama, digunakan
selama Crew pesawat beristirahat atau karena diperlukan perbaikan
kecil terhadap pesawat.           
d. Apron Hanggar dan Apron Service

10
Adalah areal didekat hangar perbaikan yang digunakan untuk
perbaikan ringan. Sedangkan Apron hangar adalah areal tempat
dimana pesawat masuk keluar hangar
e. Isolated Apron
Adalah Apron yang diperuntukkan pesawat-pesawat yang perlu
diamankan, misalnya yang dicurigai membawa bahan peledak,
lokasinya agak diletakkan jauh dari Apron biasa ataupun dari Bandar
udara dan bangunannya.

2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Apron


Kapasitas Apron dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Jumlah dan tipe masuk yang tersedia untuk pesawat terbang
b. Campuran pesawat dan yang meminta pintu-pintu apron dan waktu
pemakaian pintu untuk berbagai pesawat
c. Presentase waktu tergunakannya pintu
d. Batasan-batasan dalam menggunakan sebuah atau seluruh pintu.

Gambar 2.1 Sketsa Umum Fasilitas Bandara

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pengoperasian pesawat diperlukan beberapa aspek pendukung
diantaranya: terminal, runway, taxiway, dan apron. Terminal merupakan aspek
yang sangat penting bagi operasional pesawat karena merupakan tempat
bertemunya kendaraan darat dan udara, semakin banyak penerbangan yang
dilakukan di suatu terminal maka terminal tersebut akan memiliki lebih
banyak fasilitas seperti parkiran luas, memiliki banyak apron, memiliki
lounge, dll.

Sedangkan untuk landasan pacu, karakteristik runway tergantung dari


pesawat dan volume yang akan digunakan di runway tersebut, daerah di
sekitar runway juga diberikan perkerasan agar aman saat terjadi kecelakaan.
Selain itu, terdapat taxiway yang digunakan untuk pergerakan pesawat dari
runway ke apron, taxiway memiliki lebar yang lebih kecil dari runway karena
kecepatan pesawat rendah. Taxiway memiliki macam-macam jenis, semakin
besar sebuah bandar udara maka semakin panjang taxiwaynya. Apron itu
sendiri merupakan tempat parkir pesawat yang digunakan untuk naik turun
penumpang dari terminal ke pesawat terbang.

Selain beberapa aspek pendukung tersebut, untuk dapat melakukan


penerbangan pesawat terbang memiliki bobot izin, seperti yang telah diatur
oleh pabrik pesawat. Pesawat di udara memiliki 3 gerakan yaitu pitch, yaw,
dan roll. Saat pesawat akan take-off atau landing maka pilot harus
berkoordinasi dengan menara kontrol agar tidak terjadi tabrakan antar
pesawat, pada saat landing pilot harus memberi tahu 3 gerakan, kecepatan,
ketinggian, jarak menuju runway.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Teknik Sipil. 2015. Karakteristik Pesawat Terbang.


https://ilmusipilku1.blogspot.com/2015/03/karakteristik-pesawat-
terbang.htm, diakses pada 27 Februari 2021.
Ilmu Teknik Sipil. 2015. Sistem Bandar Udara.
http://ilmusipilku1.blogspot.com/2015/03/sistem-bandar-udara.html?
m=1, diakses pada 27 Februari 2021.
Widiyahartani, D. 2007. Laporan Tugas Akhir Perencanaan Perpanjangan
Landasan Pacu Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Semarang :
eprints.undip.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai