Abstrak
Transit oriented development (TOD) adalah salah satu model tata ruang perkotaan yang efektif untuk
menyelesaikan kemacetan lalulintas kota seperti Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
prinsip-prinsip yang sesuai untuk pengembangan TOD pantai di kota Makassar. Pelabuhan Rakyat
Kayu Bangkoa adalah tempat transit favorit bagi para komuter yang tinggal di pulau-pulau kecil sekitar
daratan utama kota Makassar. Berdasarkan survey OD dan teknik analisis tabulasi silang, penelitian
ini mengidentifikasikan bahwa para komuter melakukan pemborosan dalam hal jarak, waktu, energy,
dan biaya untuk perjalanan harian mereka. Beberapa fasilitas yang bisa memenuhi tujuan perjalanan
mereka antara lain intermoda angkutan, perbelanjaan, SPBU, tempat bertemu, jual beli hasil laut serta
fasilitas parkir, memungkinkan untuk diakomodir pada kawasan TOD Pelabuhan Rakyat Kayu Bangkoa.
TOD Pelabuhan Rakyat Kayu Bangkoa akan dapat mengurangi secara signifikan pemborosan trip
sehari-hari para komuter untuk memenuhi maksud perjalanan mereka.
Paotere
Kesimpulannya adalah bahwa pengembangan
compact city dengan pusat-pusat kawasan multi
Soetta
fungsi sangat bermanfaat untuk eliminasi jarak
perjalanan dan konsumsi energi transportasi
F.Rotterdam
Kayu Bangkoa
(Michael Breheny, 1994). Oleh karena itu
kecendrungan perkembangan urban sprawl
suatu kota harus dihindari sebisa mungkin.
Seiring meningkatnya populasi penduduk, dan
beragamnya aktivitas, area terbangun perkotaan
yang cenderung secara sporadis dan menjauh
dari pusat kota dengan kepadatan rendah.
Kemudahan dalam pemilikan dan penggunaan
0 1 2 3 km
kendaraan pribadi memicu terjadinya kemacetan
lalulintas, meningkatnya volume penggunaan
energi transportasi, meningkatnya produksi gas
Gambar 1. Posisi Pelabuhan Kayu Bangkoa (PKB) buang kendaraan, yang berarti keborasn dalam
terhadap Pelabuhan lainnya di Kota Makassar. jarak, waktu, energy dan biaya perjalanan, serta
Sumber: Digitasi berdasarkan Google Earth. terjadi proses degradasi kualitas lingkungan
perkotaan (Shirly Wunas & Natalia., 2011).
Uraian di atas mendasari penentuan masalah
penelitian tentang faktor dan variable apa yang Kondisi angkutan umum yang kurang layak
signifikan perlu dipertimbangkan dalam pe- dalam jangkauan pelayanan, jadwal perjalanan,
ngembangan Transit Oriented Development kelancaran, keamanan dan kenyamanan, men-
(TOD) PKB yang efektif dalam pengurangan jadi faktor pendorong pilihan penggunaan mobil
perjalanan darat dalam kota oleh para komuter pribadi karena lebih bebas dan dapat
dari pulau-pulau kecil. menjangkau seluruh origin dan destination
(Rober Cervero, Kockelman, & Kara, 1997),
Tujuan (Cervero, 2007), (Shirshir Mathur & Ferrell.,
1) Identifikasi pola trip sehari-hari para 2012), and (Cervero & Guerra, 2013). Ada 4
komuter dari pulau-pulau kecil; penyebab SAUM tidak berkembang, yaitu;
2) Identifikasi maksud trip para komuter; kecenderungan membesarnya volume mobil
3) Identifikasi potensi dan kendala fisik pribadi sebagai ancaman serius, pembangunan
kawasan PKB untuk pengembangan TOD infrasruktur yang lebih menghargai kelncaran
4) Penentuan prinsip-prinsip pengembangan mobil pribadi, kendaraan pribadi bebas
TOD-PKB. digunakan kapan dan dimanapun, tingginya
kapasitas jalan. Hal ini penyebab utama Laelae 1727 1736 1745 1754
3
dan ke PKB.
4
Tabel 3. Moda transportasi dari dan ke PKB
5 0 1 2 3 km
No MODA DARI PKB KE PKB
Transportasi Laut % %
6
6
4 1 Kapal kayu 76.26 78.57
2 Speedboat 23.74 21.43
Transportasi Darat % %
5 3 Bis khusus 0.78 0.76