PERFORMANCE ANALYSIS OF THE ROAD AND TRAVEL TIME (CASE STUDY OF ROAD
SUNGGUMINASA – TAKALAR CASE)
Alamat Korespondensi
Kiki Riski Amalia
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Hasanuddin, Gowa
Hp : 085254946900
Email : amaliakikiriski@gmail.com
ANALISA KINERJA JALAN DAN WAKTU TEMPUH (STUDI KASUS
JALAN POROS SUNGGUMINASA – TAKALAR)
PERFORMANCE ANALYSIS OF THE ROAD AND TRAVEL TIME (CASE STUDY OF ROAD
SUNGGUMINASA – TAKALAR CASE)
ABSTRAK
Kapasitas efektif ruas jalan yang ada lebih kecil dari kapasitas jalan yang di rencakan akibat
adanya hambatan di tepi jalan dan tingkat pertumbuhan kendraan dan penduduk yang sangat
tinggi. Kabupaten Gowa sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang
mempunyai banyak aktivitas bisnis, perkantoran dan komersil. Peningkatan jumlah penduduk,
jumlah kendaraan dan aktivitas di Kabupaten Gowa menimbulkan masalah social dan ekonomi
yang sangat bergantung pada transportasi jalan raya. Masalah ini muncul karena adanya
ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikian kendaraan dan pertumbuhan prasarana
jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja ruas jalan poros Sungguminasa –
Takalar, dan menganalisa tingkat pelayanan (LOS). Data penelitian ini di peroleh dari survei
langsung di lapangan yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti geometrik ruas jalan,
volume kendaraan, kecepatan dan waktu tempuh kendaraan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa volume arus lalu lintas tertinggi terjadi pada hari Sabtu sebesar 697,79 smp/jam.
Kecepatan rata-rata selama 4 hari pengamatan pada jalan poros Sungguminasa – Takalar sebesar
46,19 km/jam. Waktu tempuh rata-rata pada hari kerja (senin-selasa) sepeda motor (MC) sebesar
9,35 menit, pada kendaraan berat (HV) sebesar 14,22 menit dan untuk kendaraan ringan (LV)
adalah 13,25 menit. Sedangkan waktu tempuh rata-rata pada hari libur (sabtu-minggu) sepeda
motor (MC) yaitu 10,05 menit, pada kendaraan berat (HV) adalah 14,33 menit dan pada
kendaraan ringan (LV) sebesar 11,29 menit. Maka dapat di lihat tingkat pelayanan (LOS) yang
terjadi pada ruas jalan poros Sungguminasa – Takalar dengan derajat kejenuhan yaitu 0,56
berada pada tingkat pelayanan C dimana, arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan di
kendalikan.
Kata kunci: Karakteristik ruas jalan, volume kendaraan, derajat kejenuhan, kecepatan dan waktu
tempuh kendaraan.
ABSTRACT
The effective capacity of existing road sections is smaller than the planned road capacity due to
roadside barriers and very high vehicle and population growth rates. Gowa Regency as one of
the Regencies in South Sulawesi Province which has a lot of business, office and commercial
activities. An increase in population, the number of vehicles and activities in Gowa Regency
raises social and economic problems that are very dependent on road transportation. This
problem arises because of an imbalance between increased vehicle ownership and the growth of
road infrastructure. This study aims to analyze the performance of the Sungguminasa - Takalar
shaft road, and analyze the level of service (LOS). This research data is obtained from direct
surveys in the field related to research objectives such as road geometric, vehicle volume, speed
and travel time of the vehicle. The results of this study indicate that the highest traffic flow
volume occurred on Saturday at 697.79 smp/jam. The average speed for 4 days of observation
on the Sungguminasa - Takalar shaft road is 46.19 km/jam. The average travel time on
motorbike (MC) working days (Monday) is 9.35 minutes, for heavy vehicles (HV) is 14.22
minutes and for light vehicles (LV) is 13.25 minutes. While the average travel time on a
motorcycle (MC) is 10.05 minutes, on heavy vehicles (HV) is 14.33 minutes and on light vehicles
(LV) is 11.29 minutes. Then you can see the level of service (LOS) that occurs on the
Sungguminasa - Takalar axis with a degree of saturation of 0.56 at the service level C where, the
current is stable but the speed and motion of the vehicle are controlled.
Keywords: Characteristics of road segments, vehicle volume, degree of saturation, speed and
travel time of the vehicle.
BAB I jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan
kegiatan yang meliputi item-item yang dikelompokkan menjadi jalan arteri, jalan
akan dibahas dalam penulisan, dan kolektor, jalan local dan jalan lingkungan.
meningkatkan efisiensi jaringan jalan Tahun 1993 tentang prasarana dan lalu
dibentuk satu kesatuan jaringan jalan yang lintas jalan dan membaginya dalam
No. 43 Tahun 1993 dan berdasarkan Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang
administrasi pembinaannya. dapat dilalui dengan kendaraan
Klasifikasi jalan yang paling bermotor termasuk muatan dengan
sederhana adalah dengan membaginya ukuran lebar tidak lebih dari 2,5
menjadi jalan utama (kecepatan/volume metr, ukuran panjang tidak melebihi
tinggi) dan jalan minor (akses tinggi). 18 meter dan muatan sumbu yang
Adapun klasifikasi jalan berdasarkan diizinkan adalah 18 ton.
fungsinya diatur oleh UU No.13 Tahun Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang
1980 tentang jalan, yaitu (Direktorat dapat dilalui dengan kendaraan
BSLLAK, 1999): bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak lebih dari 2,5
Jalan arteri adalah jalan yang
meter, ukuran panjang tidak
melayani angkutan utama dengan
melebihi 12 meter dan muatan
ciri-ciri perjalanan jaraj jauh,
sumbu yang diizinkan adalah 10 ton.
kecepatan rata-rata dan tinggi jumlah
jalan masuk dibatasi secara efisien.
Jalan kelas IIIA, yaitu jalan arteri Jalan Kabupaten/Kotamadya yaitu
yang dapat dilalui dengan kendaraan jalan yang dibina oleh Pemerintah
bermotor termasuk muatan dengan Daerah Tingkat II (dua).
ukuran lebar tidak lebih dari 2,5
BAB III
meter, ukuran panjang tidak
melebihi 12 meter dan muatan METODE PENELITIAN
sumbu yang diizinkan adalah 8 ton. 3.1 Tahap Penelitian
Jalan kelas IIIB, yaitu jalan arteri Tahap penelitian yang dibutuhkan
ukuran lebar tidak lebih dari 2,5 tuntunan mengenai proses, cara mengukur
Jalan kelas IIIC, yaitu jalan arteri yang perlu dilakukan. Untuk mencapai
yang dapat dilalui dengan kendaraan tujuan dan sebagai kerangka pemikiran
ukuran lebar tidak lebih dari 2,5 metode penelitian dengan bagan alir
meter, ukuran panjang tidak dengan tiga tahap yaitu tahap studi
yang diizinkan adalah 8 ton. dan bahan, dan tahap analisis data.
jalan, segmen jalan dan perilaku lalulintas Poros Sungguminasa – Takalar (jembatan
serta analisis data menurut MKJI 1997. kembar Sungguminasa – Pasar Panciro) .
Dalam sub bab ini menjelaskan mengambil titik awal dan akhir tepat pada
800 Dimana :
600
400 C = Kapasitas (smp/jam)
200
0
Senin Selasa SabtuC0 = Kapasitas
Minggu Dasar (smp/jam)
Vol.Rata-rata 685,85 688,48 697,79 694,31
Maximum 787,6 733,47 898,07FCw 899,27
= Faktor Penyesuaian Lebar Jalan
Σ Rata-rata 687,17 696,05
FCSP = Faktor Penyesuaian Arah Lalu
Gambar 4.1 Grafik Volume Lintas
Lalulintas Ruas Jalan Poros
FCSF = Faktor Penyesuaian gesekan
Sungguminasa- Takalar
samping dan Kerep
Untuk ruas jalan empat lajur tak terbagi Gambar 4.2. Grafik Nilai Derajat
(4/2 UD) Poros Sungguminasa-Takalar Kejenuhan
C = C0 × FCW × FCSP × FCSF
4.5 Analisis Kecepatan
× FCCS
Setiap kendaraan yang melewati
= 1500 × 0,91 × 1,00 × 0,90
masing-masing setiap segmennya dihitung
× 1,00
berapa waktu yang dibutuhkan untuk
= 1228,5 smp/jam
melwati jarak dari titik awal ke titik akhir
yang telah ditentukan pada setiap
4.4 Derajat Kejenuhan
kendaraan. Dibawah ini dapat kita lihat
DS = Q / C
masing-masing kecepatan kendaraan dari
Dimana : setiap kelompok kendaraan.
C = Kapasitas (smp/jam)
Kecepatan (km/jam)
52
Poros Sungguminasa - Takalar pada hari 50
48
46
Minggu 44
42
Jarak Waktu 40
Kecepatan
Hari Jenis Kendaraan 38
(m) (detik) senin selasa sabtu mingg kec.ra
(km/jam)
u ta-
Mobil Pribadi 100 00.06.85 55
rata
Mobil Pribadi 100 00.06.80 keceptan 5550,55 45,56 43,12 45,52 46,19
Mobil Pribadi 100 00.07.25 50
Mobil Pribadi 100 Gambar 4.3 Grafik
00.07.30 52 Nilai Kecepatan Pada
Kend.Ringan Mobil Pribadi 100 Jalan Poros
00.08.05 Sungguminasa
45 – Takalar
(LV) Pete - pete 100 00.08.25 45
Pete - pete 100 Berdasarkan gambar
00.08.40 43 diatas menunjukkan
Pete - pete 100 bahwa
00.09.67 kecepatan
38 rata-rata selama empat
Pete - pete 100 00.08.60
hari pengamatan43sebesar 46,19 km/jam.
Pete - pete 100 00.08.20 45
Dimana kecepatan tertinggi pada hari kerja
Bus 100 00.09.77 37
Bus 100 terjadi pada hari38senin sebesar 50,55
00.09.68
Minggu Bus 100 km/jam.
00.09.80 Sedangkan
37 kecepatantertinggi
Bus 100 00.08.55
pada hari 43
libur terjadi pada hari minggu
Bus 100 00.08.35 43
Kend.Berat (HV) sebesar 45,52 km/jam.
Truk 100 00.08.70 41
Truk 100 00.08.19
4.6 Analisis45Waktu Tempuh
Truk 100 00.08.98 41
Setiap kendaraan yang melewati
Truk 100 00.08.44 43
Truk 100 masing-masing 37 segmennya
00.09.80 dihitung
Sepeda Motor 100 berapa
00.07.35 waktu 50yang dibutuhkan setiap
Sepeda Motor 100 00.06.40
kendaraan 58
berdasarkan kelompok
(MC) Sepeda Motor 100 00.07.25 50
kendaraan yang melintasi setiap panjang
Sepeda Motor 100 00.06.85 52
Sepeda Motor 100 segmen jalan (waktu
00.07.10 52 tempuh). Dibawah ini
dapat kita lihat masing-masing waktu
tempuh dari setiap kelompok kendaraan.
Kondisi kecepatan lalulintas pada
lokasi studi berdasarkan hasil survei 4.7 Analisis Waktu Tempuh Rata-Rata
dalam bentuk nilai kecepatan rata-rata Jalan Poros Sungguminasa - Takalar
selam 4 hari pengamatan sebagai berikut: Jenis Jarak Tem
Hari
Kendaraan (km)
Senin Selasa Sabtu Minggu
Kend.ringan
(LV) 13.15 12.35 10.38 11.4 4.1
Kend.Berat 14.25 14.19 15.22 13.45 4.1
(HV) LOS (Level of Service) atau tingkat
(MC) 9.55 9.15 10.05 9.25 4.1 9.5
pelayanan jalan adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menilai kinerja
16
Waktu Tempuh (menit)
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian diatas
penulis mencoba memberikan beberapa
saran. Adapun saran-saran tersebut antara
lain:
1. Perlu ditetibkan mengenai
kendaraan-kendaraan yang parkir
dipinggir jalan,
2. Perlunya penambahan area parkir
di setiap area umum seperti
pertokoan, perkantoran, sekolah
dan tempat ibadah agak
pengunjung tidak parkir di bahu
jalan ataupun badan jalan.
3. Menanamkan disiplin kendaraan
pada masyarakat supaya tercipta
ketertiban dan keamanan berlalu
lintas antara sesama pengguna
jalan, khususnya kendaraan
umum (pete-pete) yang
menaikkan dan menurunkan
penumpang bukan pada
tempatanya.
4. Perlu menertibkan lokasi pasar
agar tidak menggunakan bahu
jalan sebagai lokasi pasar.