Anda di halaman 1dari 18

Rumah Adat PAPUA( Honai )

Nama : M.Dhio Miharsya


Npm : 0810015111060
Nama : Adrian Ridhoa
Npm : 1110015111003

Konstruksi Dan Material Lokal


Letak Geografis dan Batas Wilayah

Letak Geografis
Terletak di 2°25‘ LU - 9° LS. Dengan luas 31.7062 Km2.
Batas Wilayah.
Provinsi Papua berbatasan dengan :
 Sebelah Utara : Samudera Fasifik/Pacific Ocean
 Sebelah Selatan : Laut Arafura/Arafura Sea
 Sebelah Barat : Provinsi Papua Barat
 Sebelah Timur : Papua New Guinea
Kelompok Suku di Papua
 Ansus  Meyakhh, mendiami Kota
 Amungme Manokwari
 Asmat  Moskona, mendiami daerah
Merdei
 Ayamaru , mendiami daerah
Sorong  Nafri
 Bauzi  Sentani
 Biak  Waropen
 Dani  Wamesa
 Korowai  Muyu
 Fuyu  Tobati
 Enggros
Arsitektur Papua

Secara umum, Arsitektur tradisional suku-suku yang


terdapat di Papua terbagi menjadi beberapa tipe bentuk
hunian, yaitu:
 Bentuk kotak

 Segi enam bertingkat 3 ( kariwari )

 Lingkaran ( pada honai suku Dani )


Konsep penataan massa di dalam satu silimo

Keterangan:
1.Pintu masuk (musoholak)
2.Dapur bersama(hunila)
3.Honai perempuan(ebeai)
4.Lubang bakar 
5.Honai laki-laki
6.Rumah adat (Pilamo)
7.Kandang babi(wamdabu)
Dapur Bersama

Tempat Tinggal perempuan


Fungsi Honai
Rumah Honai mempunyai fungsi antara lain:
 Sebagai tempat tinggal

 Tempat menyimpan alat-alat perang

 Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar

bisa menjadi orang berguna di masa depan.


 Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang

agar dapat berhasil dalam pertempuran atau perang


 Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang

Dani yang sudah ditekuni sejak dulu


Karakteristik Rumah Honai

• Berbentuk bulat/melingkar 
• Ukurannya sempit (diameter 4m -
6m)
• Ketinggian sekitar 3m - 7m (2 lantai)
• Tidak berjendela dan ketinggian pintu
sangat rendah (sangat minimbukaan)
Konstruksi dan karakter dari masing-masing
elemen honai
1. Atap

 
Atap rumah honai berbentuk bulat kerucut dengan lingkaran-lingkaran besar dari kayu buah
yang dibakar sebagai kerangka atapnya, yang kemudian diikat menjadi satu di bagian atas
(membentuk dome). Bahan penutup atap terbuat dari jerami/rumbia (rumput alang-alang),
dengan pertimbangan bahwa material tersebut ringan, lentur, menyerap goncangan gempa,
serta dapat menghangatkan dan melindungi dari hujan dan panas matahari.
2. Dinding
Dinding terbuat dari bahan papan kayu
kasar, dan terdiri dari 2 lapis, dengan
tujuan untuk menahan udara dingin dan
angin kencang dari luar.

3. Bukaan
Terdapat bukaan yang sangat minim,
yaitu berupa sebuah pintu masuk yang
sempit dan rendah sehingga penghuni
rumah harus membungkuk untuk
melewatinya.
4. Lantai
Terdiri dari dua lantai, yaitu
lantai satu sebagai tempat
bersantai dan lantai panggung
yang digunakan sebagai tempat
menyimpan barang berharga
dan istirahat/tidur. Lantai honai
dialasi dengan rumput atau
jerami yang diganti secara
berkala jika sudah rusak/kotor.
Bahan pembuat honai
Bahan yang digunakan sebagai berikut:
 Kayu besi (oopihr) digunakan sebagai tiang penyangga bagian tengah

Rumah Honai
 Kayu buah besar

 Kayu batu yang paling besar

 Kayu buah sedang

 Jagat (mbore/pinde)

 Tali

 Alang-alang

 Papan yang dikupas

 Papan alas dll.


Tahap konstruksi
 Tahap pengukuran, pembersihan, pemerataan
 Tahap pemasangan dinding, dan tiang-tiang utama.
 Tahap pemerataan dinding.
 Tahap pekerjaan rangka atap.
 Tahap penyelesaian akhir.
Tahap pemasangan tiang utama
Tahap pemerataan dinding dan pemasangan
Pemasangan rangka atap
Tahap akhir
Filosofi Honai

1. Bentuk bulat dan melingkar dari rumah honai memiliki


filosofi yang dipegang teguh oleh masyarakat Dani, yang
mencerminkan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke
generasi, yaitu sebagai berikut:
2. Kesatuan dan persatuan yang paling tinggi untuk
mempertahankan dan mewariskan budaya, suku, harkat,
martabat yang telah di pertahankan oleh nenek moyang
dari dulu hingga saat ini.
3. Bermakna sehati, sepikir dan satu tujuan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai