Anda di halaman 1dari 7

RUMAH ADAT

HONAI
-PAPUA-
Sejarah Arsitektur
Nusantara&Asia
KELOMPOK 10

Amalia Putri-121240097
Geony Aprillia-121240145
Akmal Naufal Fauzi-121240138
Khaton Yuridis Alhaq-121240142
Kosmologi,
Simbol dan Ritual
KOSMOLOGI RITUAL
• Penempatan pintu yang harus bertemu dengan arah
• Menjaga persatuan dan kesatuan sesama
terbit ataupun tenggelam matahari
suku
• Hanya diperuntukkan bagi laki-laki meski sudah menikah
• Mempertahankan budaya yang telah
• Waktu pembangunan yang ditentukan secara spesifik
diwariskan
• Ketiadaan jendela dikarenakan suhu setempat yang
• Memper erat harmoni, satu hati, satu
rendah
pemikiran dan satu tujuan
• Simbol keberanian dan harga diri suku Dani
SIMBOL di Papua
• Atap yang menyerupai bentuk setengah lingkaran yang
dibuat menggunakan ilalang
• Tiang rumah Honai yang terbuat dari kayu besi
mengibaratkan tulang punggung manusia untuk tetap tegak
• Dinding papan yang disusun melingkar memaknai persatuan
dan kesatuan yang paling tinggi dakam mempertahankan
warisan budaya
Organisasi Ruang; Sistem Kekerabatan,
Organisasi Sosial-Spasial
Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan masyarakat Dani ada tiga
yaitu kelompok kekerabatan, paroh masyarakat, dan kelompok
teritorial.
a. Kelompok kekerabatan yang terkecil dalam masyarakat suku Dani
adalah keluarga luas. Keluarga luas ini terdiri atas tiga atau dua
keluarga inti bersama – sama menghuni suatu kompleks
perumahan yang ditutup pagar (lima). Pernikahan orang Dani
bersifat poligami diantaranya poligini. Keluarga batih ini tinggal di
satu – satuan tempat tinggal yang disebut siimo. Sebuah desa Dani
terdiri dari 3 & ndash; 4 slimo yang dihuni 8 & ndash; 10 keluarga.
b. Paroh masyarakat. Struktur masyarakat Dani merupakan gabungan
beberapa ukul (klen kecil) yang disebut ukul oak (klen besar)
c. Kelompok teritorial. Kesatuan teritorial yang terkecil dalam
masyarakat suku bangsa Dani adalah kompleks perumahan (uma)
yang dihuni untuk kelompok keluarga luas yang patrilineal
(diturunkan kepada anak laki-laki).
Ruang Profan dan Sakral
Honai dapat dipandang sebagai ruang nyata yang
difungsikan sebagai tempat tinggal dan satu sisi lagi
dipandang sebagai rumah pencerminan suku dan budaya
oleh masyarakat pegunungan tengah Papua (khususnya
suku Dani).
Rumah adat honai memiliki fungsi dimana lantai
pertama digunakan untuk tempat tidur dan untuk lantai dua
adalah tempat besantai dan beraktifitas. Rumah ini juga
memiliki lantai bawah yang digunakan untuk penyimpanan
mumi, tubuh yang telah diawetkan. Fungsi lain dari rumah
Honai adalah sebagai tempat penyimpanan senjata perang,
benda-benda pusaka dan simbol-simbol adat suku. Rumah
honai juga bisa digunakan untuk bermusyawarah jika ada
perang antar suku.
Adanya artefak artefak, menandakan kesakralan atau
fungsi ruang tidak nyata ini semakin terlihat, sehingga
memaksa orang untuk tidak melihat Honai sebagai
bangunan yang biasa atau kumuh.
Sistem Struktur dan Konstruksi
Rumah adat ini memiliki ciri khas dari bentuk atap yang melengkung atau domb
dengan sistem struktur yang menggunakan material lokal dan tenaga
manusia untuk membangunnya.
Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap Honai yang bulat tersebut
dirancang untuk menghindari cuaca dingin ataupun karena tiupan angin yang
kencang. Bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan
dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun.
Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu
buah sedang yang dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas
sehingga membentuk dome. Empat pohon muda juga diikat di tingkat paling
atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian. Penutup atap
terbuat dari jerami yang diikat di luar dome.
Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar dome. Lapisan jerami yang
tebal membentuk atap dome, bertujuan menghangatan ruangan di malam
hari.
Lapisan jerami yang tebal membentuk atap dome, bertujuan menghangatan
ruangan di malam hari. Jerami cocok digunakan untuk daerah yang beriklim
dingin. Karena jerami ringan dan lentur memudahkan suku Dani membuat
atap serta jerami mampu menyerap goncangan gempa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai