Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR VERNAKULER TERHADAP RUMAH

BAILEO MALUKU,INDONESIA

Sania Yasmin Nuriswan;

Program Studi Teknik Arsitektur, Institut Sains dan Teknologi Nasional

Saniayasmin1.sy@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan, adat istiadat, perilaku, serta kebiasaan yang
berbeda, selain itu indonesia adalah negara yang berkepulauan. Latar belakang indonesia yang berkepulauan memiliki
perbedaan pada setiap daerah tertentu, arsitektur merupakan salah satu parameter. Dalam hal ini bisa di sebut juga
Arsitektur Vernakuler yang pada pengertian kecilnya Rumah tradisional/ rumah adat. Salah satu representasi arsitektur
vernakuler adalah rumah baileo, yang berasal dari maluku. Maluku merupakan daerah yang berada di timur indonesia
Salah satu wilayah dimana rumah adat ini masih terpelihara dengan baik adalah di Kecamatan Saparua Kabupaten
Maluku Tengah. Bangunan baileo yang dapat ditemukan di sebagian besar negeri adat di Kecamatan Saparua
umumnya berukuran cukup luas, terdiri dari hanya satu ruangan tanpa sekat Rumah baileo sendiri memiliki arti balai.
Pengambilan nama ini sendiri sebagai tempat untuk bermusyawarah bagi masyarakat adat atau kelompok setempat.
Pada perkembangnnya rumah baileo memiliki bermcam-macam, serta perubahan penggunaan bahan material. Kajian
ini akan melihat sejauh mana perubahan bentuk bangunan serta bahan bangunan dari dampak perkembangan pada
rumah baileo maluku utara, indonesia. Hasilnya masyarakat akan mengetahui bagaimana perkembangan bentuk
bangunan rumah baileo.

Kata kunci : arsitektur vernakuler, perkembangna, rumah baileo

DEVELOPMENT OF VERNAKULAR ARCHITECTURE TO


BAILEO MALUKU HOUSE, INDONESIA

ABSTRACT
Indonesia is a country that has a different culture, customs, behavior and habits, besides Indonesia is an island
nation. Archipelagic Indonesian backgrounds differ in each particular region, architecture is one of the parameters.
In this case, it can also be called the Vernacular Architecture, which in its small sense is traditional house. One
representation of vernacular architecture is the house of Baileo, which originated from Maluku. Maluku is an area
located in eastern Indonesia. One of the areas where this traditional house is still well maintained is in Saparua
District, Central Maluku Regency. The baileo building that can be found in most customary countries in Saparua
District is generally quite large in size, consisting of only one room without bulkhead Baileo house itself means hall.
Taking this name itself as a place for deliberations for indigenous peoples or local groups. In the development of the
baileo house it has various types, as well as changes in the use of materials. This study will look at the extent of
changes in the shape of buildings and building materials from the impact of developments on the baileo houses in
northern Maluku, Indonesia. As a result, the community will find out how the development of the form of baileo
houses.
Key Word: Architecture Vernaculer, development, baileo house

1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai banyak bentuk masyarakat yang berbeda-beda satu dan lainnya. Latar
belakang indonesia yang berkepulauan memiliki perbedaan pada setiap daerah tertentu, arsitektur
merupakan salah satu parameter pada perbedaan dalam setiap daerah karena terkait dengan sistem
sosial, keluaraga, sampai ritual keagamaan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing
atau dalam perkembangnnya di sebut arsitektur vernakuler yang memiliki makna arsitektur yang
terbentuk dari waktu yang sangat lama dan berulang-ulang terlihat dari kebiasaan, perilaku,
kebudayaan setempat atau rumah tradisional. Arsitektur tradisional terbentuk dari interaksi
manusia dengan manuasi dan manusia dengan lingkungannya.

Pada pulau maluku terdapat beberapa bentuk masyarakat yang masih berpegang teguh pada
adat istiadat dan kebudayaan yang sangat baik pada era globalisasi dan modern ini. Salah satunya
maluku. Kecamatan Saparua merupakan wilayah administratif Kabupaten Maluku Tengah dengan Ibukota
Kecamatan Saparua. Secara geografis Pulau Saparua dibatasi oleh Selat Seram di bagian utara dan timur,
Laut Banda di bagian selatan, dan Selat Saparua pada bagian barat. Kecamatan Saparua terdiri atas 16 desa
atau negeri adat dan 1 dusun. Masing-masing desa atau negeri adat dipimpin oleh seorang kepala negeri
dengan gelar raja. Kecamatan Saparua dapat dijangkau dengan transportasi laut, menggunakan speedboat
atau kapal motor dari palabuhan Tulehu Ambon selama kurang lebih 2 jam perjalanan. Memiliki
kebudayaan yang mengakar menjadikan maluku memiliki rumah adat yang di jaga hingga
sekarang salah satunya rumah baileo.Tulisan ini akan mengangkat tentang rumah tradisional
maluku yaitu baileo mengenai perkembangan dari zaman dahulu hingga saat ini
Bentuk bangunan rumah baileo adalah rumah panggung/rumah berkolong, biasanya tidak
berdindinng , kalaupun ada hanya setengah saja setengahnya dibiarkan terbuka. Konstruksi rumah
yaitu pada bagian tangga dan dinding terbuat dari kayu, lantai terbuat dari papan, dan atap terbuat
dari daun rumbia atau daun sagu. Pada fungsinya ruamah baileo di gunakan untuk pertemuan atau
musyawarah dan pelaksanaan adat istiadat. Bentuk rumah baileo yang lazim di jumpai pada
bangunan nusantara lainnya. Kesaamaan baentuk berarti menunjukan kesamaan fungsi dan pola
terhadap adaptasi lingkungan. Rumah baileo merupakan bangunan yang sengaja di jaga sebagai
representsi dari. Nilai-nilai budaya serta filosofi yang sudah turun menurun telah di hadirkan pada
rumah baileo. Secara keselurauhan apa yang berada pada rumah adat tersebut adalah cerminan
kebiasaan dari perilaku dan kebudayaan setempat. Apa yang di hadirkan merupakan filosofi yang
di percaya oleh masyarkat setempat.

Baileo tidak terbentuk dengan begitu saja, hasil budaya maluku ini di bangun dengan aturan-
aturan yang di anut oleh kepercayaan masyarakat dengan aturan yang di sepakati oleh masyarakat
tersebut mulai dari pemilihan lokasi, bahan bangunan, serta bentuk bangunan hingga ornamennya.

2. Tinjauan Teoritis

Menurut Cooley, baileo berasal dari kata Melayu yaitu Bale atau Balae yang berarti tempat
pertemuan
(Cooley, 1962 dalam Wattimena,2009: 25).
Tradisi mendirikan bangunan berkolongatau rumah panggung merupakan salah satuunsur
budaya Austronesia selain system pertanian (Muller dalam Wiradnyana, 2011: 91)
Bryan Fagan (1975) mengatakan bahwa ada seperangkat aturan dalam suatu kebudayaan
yang dianut oleh seluruh masyarakat pendukungnya, dengan demikian maka kebudayaan
dipandang sebagai himpunan ide gagasan, dan aturanaturan yang dibentuk dan dianut oleh
seluruh anggota pendukungnya (Fagan,1975: 440)
Menurut Florence Sahusilawane, melalui kajian arsitektur tradisional kita dapat
mengetahui perilaku sikap hidup masyarkat sehari-hari, seperti bagaimana manusia
berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam lingkungannya dan dengan penciptanya.
Selain itu, kita juga dapat megetahui tingkat peradaban dan penguasaan teknologi pada
suatu etnis masyarakat (Sahusilawane, 2008:19)

3. Metode Penelitian

Penelitian mengacu pada literatur, dengan kajian dokumen campuran. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan sifat dari penelitian ini adalah deduktif dengan
mengacu kepada berbagai teori.

4. Data Tapak Ruang Dan Bangunan

4.1 Tapak

(Sumber: google earth)

Pulau Saparua dibatasi oleh Selat Seram di bagian utara dan timur, Laut Banda di bagian selatan, dan Selat
Saparua pada bagian barat. Sedangkan secara astronomis, terletak pada 3º LS – 4º LS dan 128º BT – 129º
BT. Kecamatan Saparua terdiri atas 16 desa atau negeri adat dan 1 dusun. Masing-masing desa atau negeri
adat dipimpin oleh seorang kepala negeri dengan gelar raja.
4.2 Ruang

Sumber: https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com)

Fungsi utama pada ruang rumah baileo adalah sebagai tempat perkumpulan musyawarah atau upacara adat
atau pengangkatan raja. Ruangan terdiri dari lantai dan dinding, pada lantai baileo umumnya terbuat dari
papan dan bagian dinding baileo umumnya terbuat dari papan atau kayu, tinggi dinding kurang lebih 1
meter

4.3 Bangunan

Tampak samping kanan & Tampak Depan


Sumber: https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com)

Bangunan merupakan rumah panggung yang memiliki pondasi berupa batu serta balok kayu
persegi empat sebagai tiang-tiang. Serta pada bagian tengah lantai merupakan lantai kayu dan pada
dinding merupakan papan kayu. Serta bagian atap berbahan kayu dengan atap daun rumbia.
5. Analisa Tapak Dan Bangunan

Tabel 01 : Tabel Analisa

Aspek Baileo Nolloth Baileo Ihamahu Baileo Haria Baileo Ullath

Tapak Saparua adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Kecamatan
ini meliputi seluruh Pulau Saparua yang terbagi lagi atas 18 desa yaitu: Ullath Porto Haria Tuhaha
Ihamahu Iha Nolloth Itawaka Sirisori Amalatu Sirisori Amapatti Saparua Tiouw Booi Ouw Paperu
Kulut Mahu
Ruang

Lantai bangunan Pada bagian dalam lantainya terbuat dari Bangunan ini tidak
terbuat dari papan, bangunan baileo papan, tidak ada berdinding, sebagai
berdiri diatas tiang terdapat sembilan buah dinding, Keseluruhan batas bangunan dibuat
penyangga. Dinding tiang yang tiang penyangga semacam pagar dari
terbuat dari kayu yang terbuat dari kayu bangunan balok-balok kayu
disilang-silangkan, gufasa. Sembilan tiang berjumlah 84 buah setinggi 1 meter dari
menyerupai ini melambangkan tiang yang terdiri dari 4 lantai, sisanya
pagar. Tingginya 75 sembilan soa yang ada baris, masing-masing dibiarkan terbuka
cm dari lantai. di Ihamahu baris terdapat 21 tiang.
Terdapat 20 Terdapat dua pintu Lantai bangunan
buah tiang yang yang terletak pada sisi berupa pasir pantai.
terbuat dari kayu barat dan timur, Pintu
dengan pada sisi timur sebagai
posisi 10 barat, 10 pintu masuk
timur sedangkan pintu barat
sebagai pintu keluar
Bangunan

bangunan berbentuk Atap bangunan baileo memiliki banyak tiang. Dibangun di atas
rumah panggung, terbuat dari daun sagu. bangunan dibiarkan tanah, bukan rumah
terbuat dari papan dan Pada halamannya yang polos tidak dicat, tanpa panggung, hanya
kayu serta atapnya luas terdapat sebuah ornament. Atap ukuran pondasi dibuat
terbuat dari daun batu datar yang menggunakan kayu tinggi yaitu 1 m dari
rumbia. bangunan biasanya disebut batu dan bambu. Di atas tanah. Atapnya terbuat
tidak menggunakan pamali tiap tiang baileo dari daun sagu.
paku melainkan pasak atau batu meja. diletakan kayu balok Terdapat tiga pintu
kayu dan ikat gemutu secara horisontal, pada sisi utara, selatan
(ijuk). Bangunan kemudian di atas kayu dan barat. Masing-
baileo, balok ini diletakan lagi masing pintu terdapat
berdiri di atas tiang balok-balok kayu tangga untuk
tiang yang berukuran lebih kecil menghubungkan lantai
dipancangkan yang disusun bangunan
pada tanah yang sedemikian rupa dengan tanah. Pondasi
dibuat agak tinggi. hingga nampak bangunan bangunan
Tiang tingkat tiga deng menggunakan bahan
berfungsi sebagai dengan bentuk segitiga semen.
penopang bangunan. sama kaki
6. Hasil Desain

Seiring perkembangan zaman banyak arsitek yang semakin peduli terhadap bangunan
arsitektur vernakuler, berbagai cara di lakukan mulai dari konservasi, pelestarian serta
pengembangannya. Pada proses pengembangan biasanya bahan yang di gunakan akan mengikuti
zaman namun tidak seluruhnya berbeda. Pengadapatasian biasanya di lakukan dalam
pengembangan. Beberapa contoh desain sayembara yang mengadaptasi dari bangunan rumah
baileo:

Tabel 02:

Model Desain Keterangan


 Bangunan Pendopo
 Menggunakan sistem
double wall dengan
menyelipkan OSB
pada frame struktur
 Struktur kulit
menggunakan kayu
dengan model T & G
 Desain Balai
Pertemuan
 Atap menggunakan
sky light material semi
transparan, dan
sebagian
menggunakan atap
rumbia
 Sturktur kolom dan
panggung
menggunakan beton
karena mengingat
kapasitas yang di
tampung sangat
banyak
 Konsep Bangunan
Baileo
 Bagian mahkota atap
di buat bentuk kora-
kora yang sedang
mengaringi lautan.
Kora-kora adalahkapal
khas maluku
 Panel amping motif
kora ulu,
memungkinkan
terjadinya sirkulasi
udara dan permainan
cahaya
 Pembuatan transisi dari
area luar yang profan
(publik) menuju area
dalam (private) dengan
selasar selebar 3 meter,
dimanfaatkan untuk
area pameran galeri
kebudayaan
Sayembara desain rumah baileo IAI
Sumber: https://www.coroflot.com/rizkibhaskara/BAILEO-KITA-SEMUA-PUNYA

7. Kesimpulan Dan Saran

Secara umum rumah baileo memiliki bentuk rumah panggung atau memiliki kolong yang
berada pada di bawah rumah. Rumah baileo ini memiliki 3 bagian yaitu bagian atas atau atap,
bagian tengah atau inti bangunan serta bagian bawah yaitu kolong bangunan. Pada 4 negri di
maluku tengah 3 negri memiliki bangunan berbentuk rumah panggung kecuali negri Ulath. Negri
Ulath bangunan tidak memiliki kolong walaupun pondasi serta lantainya di buat tinggi dan di
hubungkan dengan tangga.

Aspek Bagian Bawah Bagian Tengah Bagian Atas

Kolong Baileo Negri


Ruangan Baileo Atap Baileo Haria
Nolloth
Ihamahu
Bentuk Berbentuk geometris Berbentuk geometris
persegi empat persegi empat berbentuk tumpal
atau segitiga sama
kaki
Fungsi Terdapat tiang-tiang  berkumpul Sebagai
yang ditancapkan warga perlindungan
pada  musyawaarah terhadap ruangan
tanah. Jumlah tiang  acara adat yang ada di
pada masing-masing  pengangkatan bawahnya yaitu
baileo bervariasi. raja terhadap panas,
Selain tiang-tiang hujan, angin, dan
induk, keamanan lainnya
terdapat pula tiang
tambahan yang
diikatkan
berimpit pada tiang
induk, gunanya untuk
memperkuat tiang
induk sebagai
penopang
seluruh bagian
bangunan. Baileo
Nolloth
dan baileo Haria,
tiang penyangga
ditanam
separuh ke dalam
tanah
Bahan material Batu atau beton Lantai baileo Atap baileo
sebagai penahan umumnya umumnya terbuat
terbuat dari papan dari daun sagu atau
tanah serta balok kayu yang diletakan di atas daun rumbia.
sebagai tiang-tiang tiang tiang kayu Konstrukksi atap
dengan menggunakan mempergunakan
pasak kayu atau paku bahan kayu dan
Bagian dinding baileo bamboo dengan
terbuat dari papan pasak kayu, pasak
atau kayu, tinggi besi, paku, ataupun
dinding juga dengan cara ikat
kurang lebih 1 meter. tali ijuk
baileo Nolloth dan
baileo Ihamahu
terbuat
dari balok kayu

Baileo adalah rumah yang di anggap sakral karena kegiatan lain selain sebagai berkumpul
adalah upacara adat. Salah satu pelambangan memohon restu leluhur dalam proses pelaksaan
di setiap upacara di sebut Tiupan Tahuri. Walau dalam segi fisik bangunan baileo sangat
sederhana namun memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat maluku. Bangunan
baileo memiliki stratifikasi yang sangat jelas nampak seperti pengaturan pintu bagi setiap
kepala negri. Demikian dengan pengaturan tempat duduk dalam upacara adat, tempat duduk
raja berada di depan dan agak tinggi.

Rumah Baileo merupakan rumah tradisional yang masih terjaga dan dilestarikan oleh
masyarakat setempat. Namun sayangnya bangunan ini belum cukup terkenal untuk kalangan
masyarakat di luar daerah maluku. Perlunya promosi sebagai meningkatkan eksistensi rumah
Baileo salah satunya adalah melalui sayembara, mengembangkan desai rumah baileo tanpa
melupakan aturan tradisinya, dan masih banyak hal lagi untuk mempromosikannya.

8. Daftar Referensi

https://docplayer.info/63861838-Rumah-adat-baileo-di-kecamatan-saparua-kabupaten-maluku-
tengah-baileo-traditional-house-at-saparua-district-central-maluku-district.html
https://www.researchgate.net/publication/315851632_Rumah_Adat_Baileo_di_Kecamatan_Sapa
rua_Kabupaten_Maluku_Tengah/

https://ilonagutandjala.wordpress.com/culture/traditional-house/rumah-baileo-maluku/

https://www.kamerabudaya.com/2017/09/rumah-baileo-rumah-adat-provinsi-maluku.html

https://www.coroflot.com/rizkibhaskara/BAILEO-KITA-SEMUA-PUNYA

https://prezi.com/x8fj7kc4eq5p/jenis-dan-fungsi-atap-pada-bangunan/

https://www.coroflot.com/emanuelagungwicaksono/Sayembara-Baileo

Fagan, Bryan. (1975). In The Beginning:An Introduction To Archaeology. London:Cambridge University


Press.
Sahusilawane, Florence, M.H. (2008). Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Tradisional Dalam Pembangunan
Pariwisata Daerah Maluku. Kapata Arkeologi Edisi Khusus
Mei 2008, Balai Arkeologi Ambon. Salhuteru, Marlyn. (2008). Pola Sebaran dan Penempatan Dolmen Di
Kecamatan Saparua Maluku Tengah. Berita Penelitian Arkeologi, 4(6).
Tim Penelitian. (2013). Laporan Penelitian Rumah Adat di Maluku Tengah. Balai Arkeologi Ambon

Anda mungkin juga menyukai