Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME

“NUSANTARA BERCERITA:
ARSITEKTUR BAILEO”
Pemateri : MUHAMMAD YUSUF LITILOLY
Pembahas : Petra Putra Kaloeti ,S.Si.,M.P.W.K

OLEH:
MOHAMMAD RIDWAN APRIYANDI
NPM : 07262011059
Semester / Kelas : III / A

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
ARSITEKTUR BAILEO SULUWAMING

A. Lokasi

Baileo Suluwaming ini berada di pulau Ambon, Lebih tepatnya di Negeri hutumuri,
kecamatan Leitimur selatan, kota Ambon, Maluku, Indonesia. Karna fungi Baeleo hampir
sama seperti balai warga jadi Baeleo ini bedara di tengah atau pusat Negeri Hutumuri dan
biasanya Baeleo berdampingan atau berdekatan dengan tempat ibadah (Mesjid atau
Gereja), dan Balai warga.
B. Sejarah
Negeri-negeri di maluku terbagi atas dua. negeri patasiwa dan negeri patalima. Patalima
memiliki Baeleo yang sama rata dengan tanah sedangkan Patasiwa memiliki Baeleo yang
berbentuk panggung. Neger Hutumuri termasuk negeri patasiwa, awalnya Baeleo negeri
Hutumuri sama rata dengan tanah, namun karena orang adat menyampaikan bahwa negeri
Hutumuri adalah negeri Patasiwa maka warga membuat Baeleo menjadi panggung.
C. Fungsi
Baileo adalah rumah adat Maluku Indonesia. Baileo merupakan representasi kebudayaan
Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat

Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Kata Baileo sendiri
berasal dari Bahasa Maluku yang memiliki arti balai dalam Bahasa Indonesia. Rumah adat ini
sudah dibangun dari adanya nenek moyang bangsa alifuru atau Maluku. Seperti yang kita
ketahui, balai merupakan sebuah tempat untuk melakukan musyawarah, pertemuan, atau acara-
acara tertentu. Begitupun dengan Rumah Adat Baileo yang berfungsi sebagai tempt pertemuan
antara rakyat setempat dengan dewan rakyat.

Rumah Adat Maluku ini juga sering digunakan untuk melangsungkan acara-acara adat seperti
upacara adat dan ritual tertentu. Selain itu, masyarakat Maluku juga memanfaatkan Rumah
Adat Baileo ini untuk menyimpan benda-benda pusaka,
D. Denah

Ukuran Baeleo Suluwaming


Ukuran bangunan: 19.5m x 7m
Tinggi bangunan: 6.2m
Ukuran lahan: 23.9m x 11.4m
E. Nilai Filosofis
Di negeri Hutumuri memiliki Soa yang mempunyai tiang-tiang pada baeleo.
1. Soa patihutung, dipimpin oleh wanita (Waas) Lambang dari soa ini yaitu burung
merpati, artinya peminpin atau raja.
2. Soa Mokihutung, dipimpin oleh pattiapon. Lambang dari soa ini yaitu burung
mangole, artinya Pandai berbicara/pintar.
3. Soa Tutupasar, latusurinay Lambang dari soa ini adalah buaya, yang artinya
pengurusan umum.
4. Soa Lapaut, dipimpin oleh perempuan horhoruw. Lambang nya kodok/katak biru,
yang artinya pemberi minum.
5. Soa Pausel, dipimpin oleh sameaputty. sLambangnya ular, yang artinya kekuatan.
Tiang Raja.
Tiang Tuan Tanah.

Tiang Soa yang sejajar dengan Tiang Raja disebut tiang perintah, dan tiang yang
sejajar dengan Tiang Tuan Tanah disebut Tiang Kepala Soa.
Jumlah anak tangga ada 9 yang melambangkan patasiwa, siwa artinya 9.

Kakehang ini sebagai penanda bahwa ini baeleo Patasiwa, dan juga dipercaya sebagai
penjaga. Kakehang berada di atas unjung kanan dan kiri. Kakehang ini terbuat dari
ijuk. pemasangan dari kakehang paling terakhir saat upacara perbaikan atap. Untuk
warna dari Baeleo merah hitam melambangkan suku alifuru.
Kayu yang berada di paling atas ini atau yang sering disebut balok auneng oleh
warga hutumuri adalah salah satu kayu yang paling sakral di baeleo ini. Balok auneng
ini berasal dari satu pohon utuh dengan panjang 19m.
Proses pemotongan dan pemasangan dari balok auneng mengunakan acara adat
dan bisa dibilang sangat sakral, pada saat proses pemotongan kayu tidak boleh jatuh
ketanah dan kayu ini tidak boleh dilangkahi atau dilewati manusia ataupun hewan
konon katanya akan meninggal.

TAMPAK
PONDASI

RENCANA PENEMPATAN KOLOM DAN PONDASI

PEMSANGAN BALOK KAYU


RENCANA ATAP

F. Material
Pembangunan Baeleo tapa mengunakan paku, atau pun lainnya.Untuk kuda-kuda hanya
mengunakan pen kayu, ijuk dan kulit bambu, namun pada sambungan antara sloof dengan
kolom balok menggunakan baut.
- Ring Balok, Sloof, dan Kuda-kuda menggunakan kayu besi.
- Kolom menggunakan kayu Nani.
- Penutup atap menggunakan Daun Sagu.
Bukti mengikuti Webinar Nusantara Bercerita #10 “Baileo Suluwaming”

Anda mungkin juga menyukai