Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI

TERMINAL

Disusun Oleh Kelompok 5

Fara Fandina Anggretia (23062022)


Farhan Nedi (23062023)
Frisdio (23062027)
Fauziatul Jannah (23062024)
Ferdian Muksal (23062026)
Febri Remabel (23062025)

Dosen Pengampu: Fithriyah Patriotika, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami mengagungkan dan
bersyukur kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat
terselesaikannya makalah tentang Terminal ini.

Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa struktur kalimat dan tata bahasanya
masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami sangat bersedia menerima segala masukan dan
kritik yang membangun dari para pembaca untuk dapat menyempurnakan makalah ini menjadi
makalah yang baik dan benar. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat atau
inspirasi bagi para pembaca.

Padang, September 2023

ii
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................................... 1
A. Definisi Terminal................................................................................................................................................ 1
B. Fungsi Terminal .................................................................................................................................................. 1
C. Jenis-Jenis Terminal............................................................................................................................................ 2
1.Terminal Penumpang ....................................................................................................2
2.Terminal Kargo.............................................................................................................3
3.Terminal Kontainer .......................................................................................................3
4.Terminal Multimoda .....................................................................................................5
5.Terminal Logistik .........................................................................................................6
6.Terminal Kereta Api .....................................................................................................6
7.Terminal Bandara .........................................................................................................7
D. Desain dan Tata Letak Terminal ......................................................................................
E. Tantangan dan Tren Masa Depan ................................................................................. ..7
BAB II.......................................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ...............................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 9

iii
BAB 1
PEMBAHASAN

A. DEFINISI TERMINAL
Terminal adalah bagian dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian
sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang lalu lintas jalan dan jaringan
angkutan, terminal adalah sarana angkutan umum yang digunakan untuk menyelenggarakan
kedatangan dan keberangkatan, naik dan turunnya orang dan/atau barang, serta perubahan cara
angkutan.

B. FUNGSI TERMINAL
a. Fungsi terminal penumpang adalah untuk menjamin kenyamanan menunggu, kenyamanan
peralihan dari satu kendaraan ke kendaraan lain, fasilitas informasi dan kesempatan parkir
bagi kendaraan pribadi.
b. Fungsi terminal bagi pemerintah dalam hal perencanaan dan pengelolaan lalu lintas adalah
mengatur lalu lintas dan angkutan, menghindari kemacetan lalu lintas, menjadi sumber
penerimaan pajak dan menjadi lembaga pengendali angkutan umum.
c. Fungsi terminal bagi operator/kontraktor adalah untuk mengatur operasional bus,
menyediakan fasilitas istirahat dan informasi bagi personel bus, dan sebagai fasilitas.
Terdapat juga fungsi lain dari terminal yaitu :

 Memudahkan pergerakan penumpang dan barang.


 Mengawetkan dan menyimpan barang.
 Transshipment dan konsolidasi barang.
 Memfasilitasi transfer multimoda.
 Memudahkan pergerakan penumpang dan barang.
 Menyediakan informasi dan layanan pelanggan.
 Menjamin keselamatan dan keamanan.
 Mengelola logistik dan operasional.

1
C. JENIS-JENIS TERMINAL

1. TERMINAL PENUMPANG
A. Terminal penumpang Tipe A
Merupakan terminal penumpang yang melayani angkutan umum Angkutan Antar Kota
Antar Kota (AKAP). atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar provinsi dalam
provinsi (AKDP), angkutan perkotaan (AK) dan angkutan pedesaan (ADES).

B. Terminal penumpang tipe B


Merupakan terminal penumpang yang melayani angkutan umum antar provinsi, antar
provinsi (AKDP), perkotaan (AK) dan pedesaan (ADES). C. terminal penumpang Tipe C,
Berfungsi sebagai angkutan umum untuk lalu lintas perkotaan (AK) dan/atau lalu lintas
pedesaan (ADES).

C. Terminal penumpang Tipe C


Berfungsi sebagai angkutan umum untuk lalu lintas perkotaan (AK) dan/atau lalu lintas
pedesaan (ADES)

o Terminal Utama, yaitu terminal yang melayani arus angkutan jarak jauh bervolume besar. Terminal
ini biasanya berkapasitas 50 hingga 100 kendaraan/jam dengan luas +10 Ha.

o Terminal Madya, merupakan terminal yang melayani angkutan jarak menengah dan volume sedang.
Terminal ini akan mampu menerima 25 hingga 50 kendaraan/jam dengan luas +5 Ha.

o Terminal cadangan, yaitu terminal yang berfungsi menjamin pengangkutan penumpang jarak pendek
dengan volume kecil. Terminal ini biasanya berkapasitas kurang dari 25 kendaraan/jam dengan luas
2,5 Ha.
Ruang di atas akan digunakan sesuai dengan ruangan yang dibutuhkan di
terminal, antara lain:
1. Kawasan utilitas terminal adalah kawasan yang diperuntukkan bagi
kegiatan terminal induk berupa tempat penjemputan penumpang dan
tempat parkir kendaraan.

2. Kawasan terminal, yaitu kawasan di luar kawasan manfaat stasiun dan


digunakan untuk melaksanakan kegiatan pendukung terminal
seperti:kantor, kios, restoran, taman, toilet dan tempat lainnya.

3. Kawasan pemantauan terminal adalah kawasan di luar terminal yang


secara sah bukan merupakan bagian dari stasiun namun tetap diawasi
untuk peruntukan dan penggunaannya agar tidak mengganggu
operasional terminal dan lalu lintas secara umum.

2
2. TERMINAL KARGO
Terminal kargo adalah suatu sarana pengangkutan yang dapat menyimpan barang atau peti
kemas kargo tanpa melalui proses pembuatan, tanpa perlu dipindahkan dengan alat angkut
lain, atau bahkan disimpan di luar ruangan hanya untuk keperluan pengantaran ke lokasi lain.
Terminal pengangkutan termasuk namun tidak terbatas pada sub-depo, lapangan kereta api,
tempat pengangkutan barang dan perkantoran.
Definisi lain menyatakan bahwa terminal kargo adalah tempat khususnya tempat bongkar
muat barang dan tempat berlangsungnya proses-proses lain yang berkaitan dengan bongkar
muat. Keberadaan terminal kargo mencakup seluruh armada yang mengangkut kargo,
seperti: pelabuhan, bandar udara, dan gudang yang digunakan untuk bongkar muat kargo.

3. TERMINAL KONTAINER
Salah satu lokasi terpenting dalam industri logistik dan transportasi adalah terminal peti
kemas. Peti kemas yang kadang dikenal dengan sebutan “peti kemas ” sendiri merupakan
sebuah alat yang digunakan untuk memindahkan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain
dengan menggunakan berbagai macam metode pengangkutan . Pada artikel kali ini kita akan
membahas apa itu terminal peti kemas , fungsi dan keterbatasannya , serta jenis terminal peti
kemas yang tersedia di seluruh dunia.

1. Fungsi Terminal Peti Kemas


Sekilas beberapa fungsi terminal peti kemas telah disebutkan dalam dua definisi di atas.
Namun untuk lebih jelasnya dibawah ini akan kami sajikan berbagai fungsi container yang
dihimpun dari berbagai sumber:

a. Pemindahan kontainer
Fungsi utama terminal peti kemas adalah untuk memungkinkan pengangkutan peti kemas
dan barang antar kapal dan moda transportasi lain seperti truk dan kereta api.

b. Pos pemeriksaan
Terminal juga berfungsi sebagai pos pemeriksaan tempat kapal diperiksa, dimuat dan
dibongkar. Artinya, kapal harus menjalani pemeriksaan sebelum diperbolehkan memuat
atau membongkar di terminal.

c. Penyimpanan Kontainer
Terminal peti kemas biasanya menyediakan fasilitas penyimpanan peti kemas, baik yang
sudah terisi maupun kosong. Kontainer yang dimuat akan disimpan untuk jangka waktu
yang relatif singkat, menunggu pengangkutan selanjutnya. Sedangkan wadah kosong
dapat disimpan lebih lama menunggu penggunaan selanjutnya. Biasanya orang akan
memilih menggunakan jasa sewa gudang untuk bisa menjalankan fungsi tersebut.

2. Jenis Terminal Peti Kemas/kontainer


Ada berbagai jenis terminal peti kemas tergantung pada lokasi dan pemiliknya.
Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci dari masing-masing jenis istilah kontainer :

3
A. Berdasarkan lokasi
1. Terminal peti kemas maritim
Terminal maritim terletak di pelabuhan dan digunakan untuk memindahkan peti kemas
antar kapal dan sarana transportasi lainnya. Terminal ini biasanya memiliki fasilitas
seperti derek dan peralatan penanganan lainnya untuk memindahkan kontainer dari kapal
ke truk atau kereta api atau sebaliknya.

2. Terminal antarmoda
Berbeda dengan terminal laut, terminal antarmoda biasanya terletak di daratan yang jauh
dari pantai dan bertanggung jawab untuk memindahkan peti kemas antar moda
transportasi yang berbeda seperti kereta api dan truk. Umumnya terminal ini berlokasi di
dekat kota besar dengan akses yang baik ke jalan raya dan kereta api.
Berdasarkan
B. Berdasarkan kepemilikan
Terminal kontainer juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan. Terdapat terminal
yang dikelola pemerintah, terminal yang disewa oleh perusahaan pelayaran, terminal yang
dibangun dan dioperasikan oleh operator terminal, terminal yang dibangun dan dioperasikan
oleh perusahaan pelayaran, dan usaha patungan antara perusahaan pelayaran dan operator
terminal.

C. Fasilitas di Dalam Terminal Peti Kemas


Untuk memenuhi berbagai fungsinya, terminal peti kemas mempunyai berbagai fasilitas
antara lain dermaga, area pekarangan, peralatan seperti crane dan fasilitas pendukung
lainnya termasuk gedung administrasi dan pemeliharaan serta gudang.Namun secara umum
pelayanan terminal peti kemas meliputi:

1. Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal kontainer memuat dan membongkar muatan di dermaga.

2. Area halaman
Area pekarangan merupakan tempat penyimpanan kontainer sambil menunggu
pengangkutan selanjutnya.

3. Perangkat pemrosesan
Peralatan penanganan dalam hal ini meliputi crane, forklift, dan container stacker yang
digunakan untuk memindahkan container dari kapal ke truk atau kereta api atau
sebaliknya.

4. Fasilitas Penunjang
Fasilitas pendukung lainnya di terminal peti kemas antara lain gedung administrasi dan
pemeliharaan serta gudang. Adapun fasilitas terakhir, yaitu gudang, akan menjadi lebih
mudah dan praktis jika menggunakan jasa sewa gudang modern. Jika kita mengetahui
definisi, pengoperasian dan jenis terminal peti kemas, kita dapat lebih memahami bahwa
terminal peti kemas merupakan salah satu elemen kunci dalam sistem logistik dan
transportasi global.

4
4. TERMINAL MULTIMODA
Terminal multimoda merupakan bagian penting dari sistem logistik, karena operasi logistik
biasanya menggunakan lebih dari satu alat transportasi untuk mengangkut barang. Pada
dasarnya jasa angkutan multimoda tidak hanya mencakup jasa pengantaran barang dari titik
asal sampai tujuan, tetapi juga mencakup jasa pengelolaan barang (pengiriman barang),
penyimpanan, konsolidasi muatan, penyediaan ruang muatan, dan pengurusan bea cukai.
Peraturan angkutan multimoda di Indonesia secara kuantitatif cukup luas dan komprehensif,
meliputi beberapa tingkatan peraturan mulai dari peraturan pemerintah, peraturan presiden
hingga peraturan menteri, namun tidak diatur tersendiri dalam undang-undang (UU).

Namun pengaturan angkutan multimoda di Indonesia sangat berbeda dari segi hierarki
peraturan hukumnya, karena peraturan di Indonesia biasanya diatur dengan undang-undang,
yang kemudian diatur dengan undang-undang pelaksanaan, biasanya dalam bentuk Peraturan
Pemerintah (PP). ), dan banyak lagi. Namun pengaturan mengenai angkutan multimoda tidak
dituangkan dalam undang-undang, melainkan dalam bentuk PP yang bersumber dari empat
undang-undang angkutan yang telah disahkan sebelumnya, yaitu UU Perkeretaapian 23
Tahun 2007 (Pasal 47), UU Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 ( 47). ), 47 dan 2007. UU
Perkeretaapian No. 23 (Pasal 47) 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Pasal 55), UU No. 1
Tahun 2009 tentang Penerbangan (Pasal 191) dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Pasal 165). PP adalah PP no. 8/2011 tentang angkutan multimoda.

Sebelum PP mengatur angkutan multimoda,angkutan multimoda telah disebutkan dalam


Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Permenhub) no. KM 49, 2005, 12
Agustus 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SITRANAS). Peraturan Kementerian
Perhubungan tentang SITRANAS menggunakan istilah angkutan multimoda, namun
ketentuan pokok terkait multimoda, khususnya PP No. 8 Tahun 2011 menggunakan istilah
angkutan multimoda. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) PP tersebut, angkutan multimoda adalah
angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda
berdasarkan 1 (satu) kontrak sebagai dokumen pengangkutan barang Pedagang transportasi
multimoda menerima barang ke lokasi yang ditentukan untuk mengirimkan barang ke
penerima barang.Pengertian angkutan multimoda dalam PP ini mencakup beberapa unsur:

1. Mengangkut barang menggunakan berbagai alat transportasi yang berbeda


2. Satu kontrak
3. Dari tempat penerimaan (asal) produk
4. Ke lokasi tertentu (tujuan)
5. Pertanggungan sejak produk diterima (pengirim) hingga produk diserahkan
kepada penerima (penerima barang)
6. Dilakukan oleh perusahaan angkutan antarmoda (operator)

Peraturan Menteri Jalan Nomor PM 8 Tahun 2012 mengatur tentang penyelenggaraan dan
pengelolaan angkutan multimoda. Tujuan penyelenggaraan angkutan multimoda adalah untuk
menawarkan pelayanan penumpang tunggal (S3), yaitu pelayanan angkutan penumpang
tunggal (S3). layanan transportasi multimoda.layanan terpadu dengan satu operator, satu tarif
dan satu dokumen pengangkutan. Dokumen angkutan multimoda yang membentuk
kewajiban/kontrak angkutan kemudian diatur dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak

5
Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Ketentuan Umum Bidang Angkutan
Multimoda.

STC merupakan acuan dan pedoman penyusunan dokumen angkutan multimoda. STC
mengatur antara lain syarat dan ketentuan umum perusahaan, penggunaan barang khusus dan
bahan berbahaya, hak dan kewajiban kedua belah pihak, batasan tanggung jawab, asuransi,
pengiriman kargo dan pengajuan klaim ganti rugi, serta yurisdiksi. . Penting juga untuk
diingat bahwa ketika menerapkan angkutan multimoda, UU No. 2008, asas cabotage harus
dipatuhi, dimana perusahaan angkutan multimoda asing mengangkut barang multimoda
setelah tiba di titik ekspor-impor. Untuk pengiriman selanjutnya, Pusat Angkutan harus
bekerja sama dengan dinas usaha angkutan multimoda nasional yang ditunjuk sebagai
agen/perwakilan.

5. TERMINAL LOGISTIK

Logistik terminal adalah layanan koordinasi transportasi dimana barang dikirim dari gudang
ke konsumen, biasanya dengan truk atau pesawat. Menurut situs webnya, layanan logistik
mengkhususkan diri dalam mengelola proses pengiriman untuk perusahaan. Diperlukan
koordinasi berbagai hal untuk memastikan produk sampai tepat sasaran. Sedangkan jika
mengacu pada Lawinsider.com, yang dimaksud dengan jasa logistik adalah segala jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pelanggan, yaitu pengangkutan barang dalam dan luar negeri.
Situs web tersebut juga menyatakan bahwa layanan logistik juga menawarkan layanan seperti
layanan pelabelan, distribusi kargo, manajemen dan pengendalian gudang, pemilihan dan
pengemasan, penetapan harga dan tiket, serta manajemen transportasi.

Bidang kegiatan lain dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok kegiatan
ini adalah penyediaan jasa pergudangan atau warehouse.Menurut kedua definisi di atas, jasa
logistik dapat diartikan sebagai kegiatan yang mencakup seluruh bagian rantai pasok dari
pabrik hingga pabrik. konsumen akhir. Ini termasuk transportasi dari pabrik ke gudang,
penyimpanan barang, pemenuhan pesanan dan pengiriman ke pelanggan akhir.

6. TERMINAL KERETA API

Terminal kereta api mempunyai fitur shunting (atau shunting) khusus yang seringkali
memerlukan jalur terpisah yang berdekatan dengan terminal dan, dalam beberapa kasus,
fasilitas terpisah. Hal ini terutama berlaku untuk kereta barang, yang harus berkumpul di titik
asal, mengubah rute di titik perantara (untuk angkutan jarak jauh), dan berpisah lagi di tempat
tujuan. Sejak diperkenalkan, terminal kereta api mempunyai dampak besar terhadap struktur
dan aglomerasi, yang pada gilirannya mempengaruhi pasar lahan perkotaan.

Sebelum ada mobil dan truk, kegiatan ekonomi terkonsentrasi di stasiun-stasiun tertentu.
Namun, seiring dengan pertumbuhan industri angkutan truk dan infrastruktur jalan raya yang
diperluas dan diperbaiki, terminal kereta api kehilangan banyak keuntungannya. Meskipun
transportasi kereta api secara umum lebih hemat bahan bakar dibandingkan moda transportasi
lainnya, mobilitas penumpang dan barang dengan cepat merespons ketersediaan infrastruktur
jalan raya yang ada di mana-mana.

6
7. TERMINAL BANDARA

Terminal bandar udara adalah bangunan bandar udara tempat penumpang berpindah antara
transportasi darat dan fasilitas tempat mereka dapat naik dan turun pesawat. Bangunan yang
dapat dimasuki pesawat (melalui gerbang) disebut "hangar". Beberapa bandara besar
memiliki terminal yang terhubung ke beberapa terminal melalui jalan setapak, jembatan atau
terowongan bawah tanah (misalnya Bandara Internasional Denver.

Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu atau
lebih pertemuan (misalnya La. Guardia New York). Bandara besar lainnya memiliki beberapa
terminal, masing-masing dengan fungsi pertemuan (misalnya Bandara Internasional
Dallas/Fort Worth). Namun, beberapa bandara bersifat monumental, seperti Bandara
Internasional Baghdad, sementara yang lain merupakan mahakarya arsitektur, seperti
Terminal 1 di Bandara Charles de Gaulle dekat Paris atau Terminal 5 di Bandara JFK New
York.

Beberapa terminal dirancang untuk mencerminkan budaya daerah sekitarnya, seperti terminal
Albuquerque International Sunport di New Mexico, dirancang dengan gaya Pueblo Revival
yang dipopulerkan oleh arsitek John Go Meem. Penumpang dapat berjalan kaki atau naik bus
menuju pesawatnya, dan banyak bandara besar bahkan memiliki "gerbang bus" di terminal
utama untuk mengatur pesawat. Terminal ini memiliki kapasitas yang besar untuk pesawat
dan bentuknya sederhana, namun seringkali terdapat jarak yang jauh dari konter check-in ke
gerbang (Bandara Internasional Kansai berjarak lebih dari setengah mil).

D. DESAIN DAN TATA LETAK TERMINAL


 Arus penumpang dan kebutuhan operasional dipertimbangkan ketika merancang terminal.
 Tata letak yang efektif dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan pengalaman
pengguna.
 Elemen desain meliputi sinyal, tempat duduk, dan pos pemeriksaan keamanan.
 Keselamatan, aksesibilitas dan keberlanjutan harus diprioritaskan ketika merancang
terminal.

E. TANTANGAN DAN TREN MASA DEPAN


1.peningkatan permintaan kapasitas terminal karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi.
2.Perkembangan teknologi mempengaruhi pengoperasian dan pelayanan terminal.
3.Aspek lingkungan dan persyaratan untuk terminal berkelanjutan.
4.Mengintegrasikan teknologi pintar untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman
penumpang.

7
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, bersama dengan makalah “terminal”, penulis dapat menyimpulkan
bahwa terminal adalah suatu prasarana angkutan jalan yang bertujuan untuk menurunkan,
menaikkan, dan memindahkan penumpang dalam dan/atau antar moda angkutan,dan juga
dapat mengatur kedatangan dan keberangkatan angkutan umum. Terminal merupakan fasilitas
yang sangat kompleks dimana dilakukan banyak aktivitas tertentu, terkadang secara
bersamaan,terkadang secara paralel, yang seringkali menimbulkan kemacetan lalu lintas yang
sangat mengganggu.

B. Saran
Inilah topik utama makalah kali ini yang dapat kami jelaskan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini di masa mendatang sangat kami harapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.itenas.ac.id/1385/5/05%20Bab%202%20242012059.pdf
https://www.waresix.com/id/terminal-peti-kemas-adalah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_bandar_udara
https://business-law.binus.ac.id/2017/05/31/mengenal-transportasi-multimoda-di indonesia/
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5267/8/UNIKOM_Dwi%20Purnomo%20M%20F_BAB
%20II.pdf
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/18/110200915/kenali-perbedaan-status-terminal-
bus-tipe-a-b-dan-c?page=all
https://blog.trawlbens.id/terminal-cargo-definisi-dan-spesifikasi/
https://lmnarchitects.com/project/mukilteo-multimodal-ferry-terminal

https://travel.kompas.com/read/2019/06/17/170300827/panduan-untuk-kamu-ini-perbedaan-tipe-
terminal-a-b-dan-c

http://digilib.ptdisttd.ac.id/1128/

https://ugmpress.ugm.ac.id/userfiles/product/daftar_isi/Perencanaan_Terminal_Barang.pdf

https://blog.trawlbens.id/terminal-cargo-definisi-dan-spesifikasi/

http://eprints.itenas.ac.id/1385/5/05%20Bab%202%20242012059.pdf

https://hubdat.dephub.go.id/id/berita/integrasi-antarmoda-di-terminal-tipe-a-ir-soekarno-di-
klaten-terus-ditingkatkan/

http://eprints.undip.ac.id/44084/2/2)_Johansyah_21020110141041_BAB_I.pdf

https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/9146

https://kai.id/

9
https://www.itb.ac.id/berita/peran-dan-tantangan-integrasi-antarmoda-transportasi-dalam-
menjamin-efisiensi-perjalanan-dan-keberlanjutan-lingkungan-binaan/59600

10

Anda mungkin juga menyukai