BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
2.1. Terminal.......................................................................................................5
2.3. Pengelompokan/Zonasi.............................................................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
kendaraan umum yang lebih memilih untuk menurunkan dan menaikkan
penumpang di beberapa titik sebelum terminal.
Aset merupakan suatu potensi yang baik, yang dimiliki oleh organisasi atau
individu untuk mencapai tujuan. Aset dalam pengelolaannya memerlukan
pengidentifikasian baik jenis, jumlah, kondisi, potensi dan statusnya, yang
hasilnya digunakan untuk strategi pemanfaatan, penghapusan dan optimalisasi
aset tersebut sendiri. Menurut Siregar (2004), optimalisasi aset tersebut harus
memaksimalkan ketersediaan aset, memaksimalkan penggunaan aset dan
meminimalkan biaya kepemilikan.
Lahan terminal Hamid Rusdi yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Timur masih belum dioptimalkan keberadaannya. Secara geografis, lahan
tersebut sangat strategis karena lokasinya yang berada dekat dengan Pasar
Gadang dimana merupakan pusat keramaian dan terdapat hilir mudik para
pengunjung pasar. Terminal Hamid Rusdi terletak di dekat perbatasan Kota
Malang dengan Kabupaten Malang. Terminal ini menjadi satu - satunya terminal
penghubung antara angkutan umum dari Kabupaten Malang ke Kota Malang. Hal
ini tentu menjadi nilai positif bagi terminal Hamid Rusdi yang seharusnya ramai
karena terminal Hamid Rusdi merupakan pintu masuk ke arah Kota Malang.
Pembentukan UPT P3 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Malang Dinas
Perhubungan berdasarkan beberapa proses penetapan peraturan perundangan.
UPT P3 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Malang Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab pada Terminal Hamid Rusdi. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang menjelaskan mengenai
pemanfaatan penggunaan barang milik negara. Bentuk pemanfaatan barang milik
negara/daerah dapat berupa sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan,
bangun guna serah atau bangun serah guna serta kerjasama penyediaan
infrastruktur. Sewa barang milik negara/daerah salah satunya dilaksanakan
terhadap barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan.
Terminal Hamid Rusdi memiliki lahan yang luas. Di dalam terminal ini, telah
dibangun kios kios yang dapat digunakan untuk para pedagang menjual
2
dagangannya dengan menyewa kios tersebut. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk menjadi pusat kegiatan lain, misalnya pasar, pusat perbelanjaan, atau
tempat hiburan. Hal tersebut tentu akan menunjang peningkatan aktivitas di
terminal Hamid Rusdi. Dinas Perhubungan yang memiliki kewenangan di Provinsi
Jawa Timur wajib melakukan pengelolaan terminal sehingga diperoleh efisien dan
efektivitas dalam bidang perhubungan.
Bisnis model yang dirancang sesuai dengan tata arsitektur terminal dan
keadaan riil lingkungan sekitar.
3
1.4. Dasar Hukum
1) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah
2) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 40 tahun
2015 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal
Penumpang Angkutan Jalan.
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
4) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun
2012 tentang Retribusi Daerah.
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dasar hukum,
dan sistematika pembahasan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Terminal
5
angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan perkotaan, dan/atau angkutan
pedesaan.
1. Customer Experience
Ditinjau dari aspek kegiatan, terminal berfungsi sebagai pusat kegiatan atau
simpul jaringan transportasi yang melayani pergerakan manusia dan barang.
6
Secara umum, alur kegiatan penumpang ketika di terminal disajikan pada Gambar
2.1.
Menunggu
datangnya bus
Menunggu di ruang
tunggu Melanjutkan
Penumpang Membeli Tiket Naik Bus
Belanja perjalanan
Berjalan jalan
mengelilingi terminal
Berdasarkan siklus di atas, dapat dilihat jika dari kegiatan para penumpang di
terminal masih terdapat peluang untuk meningkatkan sirkulasi kegiatan
penumpang di terminal. Beberapa hal yang dapat dioptimalkan adalah kegiatan
para penumpang yang menunggu bus dan angkutan umum atau masyarakat yang
sedang melakukan pengantaran dan penjemputan.
2. Hiburan
3. Fasilitas
7
mencantumkan jenis-jenis fasilitas umum yang ada di terminal. Fasilitas terminal
penumpang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang.
f. Perlengkapan jalan.
h. Media informasi.
i. Penanganan pengemudi.
s. Papan pengumuman.
8
t. Layanan bagasi (Lost and Found).
h. Fasilitas kesehatan.
i. Fasilitas peribadatan.
l. Fasilitas Umum.
- Toilet.
9
- Fasilitas pereduksi pencemaran udara dan kebisingan.
- Area merokok.
- Fasilitas restoran.
- Fasilitas penginapan.
- Fasilitas keamanan.
- Ruang anak-anak.
4. Sosial
Adanya interaksi antara penumpang yang satu dengan penumpang yang lain,
penumpang dengan petugas, antara penumpang dengan pengemudi angkutan
umum yang ada di terminal, serta antar pelaku kegiatan di terminal dibutuhkan
agar suatu terminal dapat berkembang dan berjalan secara optimal sesuai
dengan fungsinya.
10
dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut (Sutrisno, 2004). Pada tahap ini, aset
yang dimiliki diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan potensi dari aset
tersebut. Sedangkan menurut Nugent (2010), optimalisasi pemanfaatan aset
merupakan hubungan antara kegunaan layanan dan imbalan keuntungan.
Dengan kata lain, optimalisasi merupakan pengoptimalan pemanfaatan potensi
dari sebuah aset dimana dapat menghasilkan manfaat yang lebih ataupun
meningkatkan pendapatan.
11
untuk meninjau aspek investasi dapat didasarkan pada analisis ekonomi/finansial
aset tersebut.
2.3. Pengelompokan/Zonasi
12
(within cluster) dan heterogenitas (perbedaan) yang tinggi antara cluster lain
(between-cluster). Analisis cluster memiliki beberapa istilah penting, antara lain:
a. Sarana
b. Prasarana
13
sebagai sesuatu yang memudahkan atau memperlancar tugas dan
memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah tidak
bisa dipindahkan.
c. Olahraga
Menurut Karim (2002), olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang
terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang
dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Sementara itu,
kesehatan dan kebugaran merupakan aspek yang menjadi target dalam
olahraga. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidpu produktif secara sosial dan ekonomis.
Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
a. Aman
c. Menarik
Sarana dan prasarana yang baik jika menarik penggunanya, artinya orang
yang akan menggunakannya akan senang bukan sebaliknya.
14
Dengan adanya sarana dan prasanara ini diharapkan orang-orang akan
terpacu untuk bergerak dan melakukan olahraga dengan rutin untuk
kesehatan.
15
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun
1945. Kesehatan merupkan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak
bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak
sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak. Definisi dari pelayanan kesehatan menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes RI) yang
tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan Pelayanan Kesehatan tentang
kesehatan ialah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan,
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
16
a. Pelayanan kesehatan promotive adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promosi kesehatan.
17
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Notoadmojo (2003),
edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Menurut Suliha (2002), edukasi merupakan proses belajar dari tidak
tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu. Pendidikan merupakan kebutuhan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sudah semestinya usaha dalam
menumbuh kembangkan pendidikan secara sistematis dan berkualitas perlu terus
diupayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan dapat dicapai secara optimal.
Pendidikan memiliki arti penting bagi individu, pendidikan lebih jauh memberikan
pengaruh yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa.
Dalam konteks relasi sosial, khususnya dalam relasi antara masyarakat yang
membutuhkan pendidikan pada tingkat dan jenjang tertentu melalui pendidikan
formal dan pemerintah sebagai penyedia kebutuhan itu terdapat semacam
muatan yang menjadi pengikat dalam relasi itu. Hubungan antara masyarakat dan
pemerintah dengan salah satu muatannya adalah kebutuhan atas pendidikan
dipahami dalam konteks organisasi, keberadaannya dapat dilihat dari sudut
pandang muatan dalam jaringan sosial dalam suatu organisasi sosial (Agusyanto,
2007).
a. Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UU No. 9 Tahun 1995)
Usaha Kecil (UK), termasuk dengan Usaha Mikro (UMI) adalah entitas usaha
yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,-
18
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjulanan
tahunan paling banyak Rp 1.000.000.0000,-.
Semantara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga
negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih antara Rp 200.000.000 s.d.
Rp 10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Badan Pusat Statistik Nasional (BPS)
BPS memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha
kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d. 19
orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiiki
tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
c. Bank Indonesia
UMKM adalah perusahaan atau industry dengan karakteristik berupa:
1. Modalnya kurang dari Rp 20.000.000.
2. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp
5.000.000.
3. Memiliki aset maksimum Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan.
4. Omzet tahunan ≤ Rp 1.000.000.000.
d. Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Merunut Departemen Perindustrian dan Perdagangan UMKM dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Perusahaan memiliki aset maksimal Rp 600.000.000 di luar tanah dan
bangunan.
2. Perusahaan memiliki modal kerja di bawah Rp 25.000.000.
e. Departemen Keuangan
UMKM adalah perusahaan yang memiliki omzet maksimal Rp 600.000.000
per tahun dan atau aset maksimum Rp 600.000.000 di luar tanah dan
bangunan.
f. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro. Kecil dan
Menengah (UMKM)
Pengertian UMKM:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang.
19
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
N Uraian Kriteria
Aset Omzet
o
1 Usaha Mikro Maks. Rp 50.000.000 Maks. Rp
300.0000.000
2 Usaha Kecil > Rp 50.000.000 – Rp > Rp 300.000.000 –
500.000.000 Rp 2.500.000.000
3 Usaha Menengah > Rp 500.000.000 – Rp > Rp 2.500.000.000 –
10.000.000.000 Rp 50.000.000.000
20
BAB III
METODOLOGI DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metodologi ini berisi uraian tahapan pelaksanaan studi dan uraian metode
analisa yang digunakan dalam kajian ini, yaitu:
21
Start
Pengumpulan Data
End
22
3.3.2. Identifikasi Permasalahan
Setelah mendapatkan gambaran umum dari kondisi lapangan maka dapat
dilakukan identifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan peninjauan pada
pokok masalah untuk menentukan sejauh mana pembahasan masalah tersebut
dilakukan. Dari masukan yang diperoleh dari hasil survei pendahuluan dengan
acuan studi pustaka yang ada, maka dapat diketahui permasalahan pokok yang
terjadi, yang nantinya akan menentukan keputusan yang akan diambil.
Pokok permasalahan optimalisasi aset ini disebabkan adanya beberapa hal
antara lain:
Kios-kios di dalam terminal yang tidak digunakan
Kurangnya minat penumpang untuk naik dan turun bus/angkutan umum
dari terminal
Alur penumpang yang belum terstruktur dengan baik
Produk/jasa yang ditawarkan di dalam terminal belum menarik minat
pengunjung
Jalur menuju terminal yang harus melalui pusat keramaian
23
Trayek bus dalam terminal tersebut
Banyaknya kios secara keseluruhan, kios yang terisi dan kios yang kosong
Harga sewa masing-masing kios
2. Data Primer
Data primer merupakan data diperoleh dengan mengadakan survei lapangan.
Data primer ini diperlukan apabila data-data sekunder yang telah ada tidak
mencukupi untuk dilaksanakan analisa. Data primer diperoleh dengan melakukan
pengamatan di lapangan. Pengamatan tersebut meliputi:
Kondisi riil terminal
Fasilitas di dalam terminal
Arus kendaraan yang melintas di sekitar
Kegiatan di sekitar terminal
Keadaan kios yang kosong dan terisi
Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data yang telah diperoleh,
yang meliputi:
Menganalisa kondisi eksisting terminal
Menganalisa lokasi sekitar terminal (lalu lintas dan pusat kegiatan)
Menganalisa kondisi yang akan datang
24
3.5. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan Kajian Optimalisasi Terminal sebagai berikut:
Oktober November Desember
No Uraian Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1 ke-2
1 Tahap Persiapan
g. Koordinasi dan mobilisasi tim
h. Pengurusan perijinan
i. Penyiapan kelengkapan bahan
j. Kajian teori, peraturan dan literatur
3 Tahap Analisis
a. Analisis kondisi eksisting hasil survey
b. Analisis rencana optimalisasi
c. Analisis bisnis kanvas model
d. Analisis proyeksi keuangan
25
BAB IV
PENUTUP
26
DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Suryobroto. (2004) Diklat Mata Kuliah Sarana dan Prasarana Pendidkan
Jasmani. Yogyakarta: PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY
Bank Indonesia. 2015. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
LPPI
Nugent, S.. 2010. The Asset Journal. Management Council Inc. Journal of
Management Asset, 4.
27
Sutrisno, Mei. 2004. An Investigation of Participation Project Appraisal in
Developing Countries Using Elements of Value an Risk Management
(Volume 1). Manchester: University of Manchester Institute.
28