Anda di halaman 1dari 51

Kajian Optimalisasi Aset

Terminal Untung Suropati


Kota Pasuruan
RINGKASAN EKSEKUTIF

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berencana melakukan perencanaan


optimalisasi aset Terminal Untung Suropati yang merupakan terminal yang dikelola
oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Terminal Untung Suropati memiliki lahan yang luas. Di dalam terminal ini telah
dibangun kios-kios yang dapat digunakan untuk para pedagang menjual
dagangannya. Terminal Untung Suropati menawarkan persewaan kios dan
penggunaan lahan yang tidak digunakan. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi
sarana dan prasarana pelayanan publik seperti sarana dan prasarana olahraga. Kios-
kios dapat diisi dengan produk lokal dan UMKM sehingga dapat meningkatkan
perekonomian sekitar serta jumlah pengunjung terminal Untung Suropati yang
nantinya dapat menunjang peningkatan aktivitas di terminal Untung Suropati. Hal ini
didukung dengan lokasi terminal Untung Suropati yang masih berada di area kota
Pasuruan.

Dinas Perhubungan yang memiliki kewenangan di Provinsi Jawa Timur wajib


melakukan pengelolaan terminal sehingga diperoleh efisiensi dan efektivitas dalam
bidang berhubungan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan perekonomian Indonesia
menunjukkan adanya peningkatan. Pertumbuhan ekonomi tersebut mendorong
adanya peningkatan arus perdagangan dan peran terminal dalam memperlancar
distribusi arus penumpang atau barang. Terminal merupakan salah satu komponen
sistem transportasi yang melayani pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat
ke tempat yang lain. Sebagai simpul dalam suatu sistem jaringan transportasi,
terminal mempunyai fungsi pokok sebagai tempat mengendalikan atau mengatur lalu
lintas angkutan, pergantian moda serta naik turun penumpang dan/atau bongkar muat
barang. Ditinjau dari fungsi tersebut, terminal diharapkan dapat melayani setiap
pengguna terminal yang menggunakan jasa pelayanan terminal. Keberadaan terminal
berperan dalam pengembangan transportasi dalam sebuah wilayah sehingga dapat
menunjang pertumbuhan ekonomi lokal.
Di Jawa Timur, terminal terdapat di setiap kabupaten/kota yang bertujuan untuk
menghubungkan jalur transportasi antar kota atau antar provinsi di Jawa Timur. Kota
Pasuruan memiliki 1 terminal yaitu Terminal Untung Suropati. Berdasarkan fungsinya
terminal Untung Suropati seharusnya menjadi simpul dalam jaringan transportasi.
Namun, berdasarkan kondisi saat ini, diketahui bahwa aktivitas di terminal Untung
Suropati menurun. Hal tersebut disebakan oleh terminal Untung Suropati yang sepi
akan pengunjung.
Pembentukan UPT P3 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Probolinggo
Dinas Perhubungan berdasarkan beberapa proses penetapan peraturan
perundangan. UPT P3 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Probolinggo Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab pada Terminal Untung
Suropati. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang menjelaskan mengenai
pemanfaatan penggunaan barang milik negara. Bentuk pemanfaatan barang milik
negara/daerah dapat berupa sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun
guna serah atau bangun serah guna serta kerjasama penyediaan infrastruktur. Sewa
barang milik negara/daerah salah satunya dilaksanakan terhadap barang milik daerah
berupa tanah dan/atau bangunan.
Terminal Untung Suropati memiliki lahan yang cukup luas. Di dalam terminal ini
telah dibangun kios-kios yang dapat digunakan untuk para pedagang menjual
dagangannya dengan menyewa kios tersebut. Selain kios, terdapat lahan kosong
yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pusat kegiatan lain misalnya gedung
olahraga, prasarana pelayanan kesehatan, serta pelayanan edukasi di bidang
transportasi. Hal tersebut tentu akan menunjang peningkatan aktivitas di terminal
Untung Suropati. Akan tetapi sebagian besar bangunan terminal ini berada dalam
kondisi kurang bagus karena telalu lama tidak digunakan dan belum adanya rencana
melakukan renovasi untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan di terminal
tersebut. Dinas Perhubungan yang memiliki kewangan di Provinsi Jawa Timur wajib
melakukan pengelolaan terminal sehingga diperoleh efisien dan efektivitas dalam
bidang perhubungan.
Memperhatikan kebutuhan di atas, maka dipandang perlu untuk melaksanakan
studi tentang optimalisasi aset terminal Untung Suropati dan potensi bisnis terminal
sehingga diperoleh terminal yang efisien serta dapat membantu menumbuhkan
aktivitas terminal dan ekonomi lokal.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakan kegiatan studi ini adalah untuk melakukan kajian/analisis
optimalisasi aset terminal.
Sedangkan tujuannya adalah :
a. Melakukan identifikasi eksisting terminal Untung Suropati ditinjau dari
kondisi aset dan analisa pasar terminal Untung Suropati.
b. Melakukan analisis kebutuhan optimalisasi aset terminal Untung Suropati
yang meliputi aset terminal dan potensi bisnis.
c. Melakukan perencanaan terintegrasi mengenai optimalisasi aset terminal
Untung Suropati terkait pengembangan layanan dan bisnis.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur


Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan di bidang perhubungan yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah Provinsi. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi di bidang perhubungan dan tugas pembantuan. Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan
fungsi perumusan kebijakan di bidang perhubungan, pelaksanaan kebijakan di bidang
perhubungan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan,
pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan serta pelaksanaan fungsi lain
yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Dinas Perhubungan terdiri atas Sekretariat, Bidang
Pengembangan Transportasi dan Multimoda, Bidang Lalu Lintas Jalan, Bidang
Angkutan dan Keselamatan Jalan, Bidang Perhubungan Laut dan Lalu Lintas
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, UPT serta Kelompok Jabatan
Fungsional.
A. Visi
Mewujudkan Pelayanan Transportasi Yang Berkualitas Untuk Mendukung
Pembangunan dan Perekonomian Daerah
B. Misi
1. Meningkatkan pelayanan yang murah, mudah, aman, nyaman, dan cepat
serta pemerataan pelayanan transportasi dengan prioritas pada Wilayah
Kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah
2. Meningkatkan peranan Transportasi dalam percepatan dan pemerataan
pembangunan dan perekonomian daerah serta Mendorong partisipasi
masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan pelayanan perhubungan

Struktur organisasi berfungsi untuk mengkoorsinasikan pola interaksi para


anggota organisasi secara formal.
2.2. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur UPT
Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ Probolinggo
UPT Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) merupakan unsur pelaksana teknis
Dinas yang melaksanakan tugas teknis operasional bidang lalu lintas dan angkutan
jalan yang dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. UPT LLAJ mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pelayanan, pengaturan, pengendalian, pemeriksaan
pelanggaran dan penyidikan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Susunan
organisasi UPT LLAJ terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Lalu Lintas dan
Angkutan, serta Seksi Pengendalian dan Operasional.
Terminal Untung Suropati termasuk dalam wilayah kerja dari UPT Pengelolaan
Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan Probolinggo. Struktur Organisasi UPT
Pengelolaan Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan Probolinggo sebagai berikut:
Kepala UPT
Benu Prijantoko, SH, MM

Kepala Sub Bagian Kepala Seksi Pengendalian Kepala Seksi Lalu


Tata Usaha dan Operasional Lintas dan Angkutan
Mulyono, S.H M. Binsar Garchah Siregar, S.H., M.M Agung Wahono, A.Md, S.H, M.M

STAF STAF STAF


BAB III
ANALISIS TERMINAL

Salah satu komponen transportasi adalah terminal. Fungsi utama dari terminal adalah
untuk penyediaan fasilitas masuk dan keluarnya penumpang atau barang yang akan
diangkut agar menuju tempat tujuan. Terminal biasanya mudah terlihat dan
merupakan prasarana yang umumnya memerlukan beberapa aspek pendukung untuk
mengoptimalkan fungsi terminal dengan sebaik-baiknya. Beberapa aspek tersebut
digunakan sebagai konsep berpikir dalam kajian ini dan tertera pada Gambar 3.1.

Hiburan

Kegiatan Terminal Fasilitas

Sosial

Gambar 3.1. Framework Optimalisasi Aset Terminal

Sesuai dengan fungsinya, terminal seharusnya menjadi tempat berhentinya


kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Terminal yang
tidak berjalan sesuai dengan fungsinya perlu dikembangkan agar kegiatan dalam
terminal dapat berjalan dengan optimal. Sebagai bagian dari proses, analisia aspek
terminal diperlikan untuk mengoptimalkan aspek mana yang mampu menyokong
lancarnya kegiatan dalam terminal. Aspek tersebut terdiri dari:
1. Customer Experience
Pengalaman pelanggan merupakan hal – hal yang bersifat pribadi dan
berlangsung di benak pelanggan secara invidual dan bersifat tidak terlupakan.
Menurut Meyer dan Schwager (2007), pengalaman pelanggan adalah tanggapan
pelanggan secara internal dan subjektif sebagai akibat dari interaksi secara langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan. Pengalaman pelanggan dibentuk oleh
harapan pelanggan yang merefleksikan pengalaman sebelumnya. Pemahaman dan
pengelolaan pengalaman pelanggan pada setiap titik kontal (touch point) merupakan
bagian penting dalam memelihara dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Ditinjau dari aspek kegiatan, terminal berfungsi sebagai pusat kegiatan atau
simpul jaringan transportasi yang melayani pergerakan manusia dan barang. Secara
umum, alur kegiatan penumpang ketika di terminal disajikan pada Gambar 3.2.

Menunggu
datangnya bus
Menunggu di ruang Melanjutkan
Penumpang Membeli Tiket tunggu Naik Bus
Belanja perjalanan
Berjalan jalan
mengelilingi terminal

Gambar 3.2. Siklus Kegiatan Penumpang di Terminal


Berdasarkan siklus di atas, dapat dilihat jika dari kegiatan para penumpang di
terminal masih terdapat peluang untuk meningkatkan sirkulasi kegiatan penumpang
di terminal. Beberapa hal yang dapat dioptimalkan adalah kegiatan para penumpang
yang menunggu bus dan angkutan umum atau masyarakat yang sedang melakukan
pengatan dan penjemputan.
2. Hiburan
Hiburan merupakan salah satu sarana bagi penumpang dan/atau pengantar untuk
menghilangkan bosan sembari menunggu kedatangan bus/angkutan umum yang
membawa mereka ke tempat tujuan. Karakter penumpang yang mudah bosan dapat
menjadi peluang untuk optimalisasi kegiatan di terminal. Hal tersebut tentu akan
menarik minat masyarakat untuk mengunjungi terminal dan meningkatkan sirkulasi
kegiatan di terminal.
3. Fasilitas
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 132 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan yang mencantumkan
jenis-jenis fasilitas umum yang ada di terminal. Fasilitas terminal penumpang terdiri
dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang.
Yang termasuk dalam jenis fasilitas utama adalah sebagai berikut:
a. Jalur keberangkatan kendaraan.
b. Jalur kedatangan kendaraan.
c. Ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput.
d. Tempat parkir kendaraan.
e. Fasilitas pengelolaan lingkungan hidup.
f. Perlengkapan jalan.
g. Fasilitas penggunaan teknologi.
h. Media informasi.
i. Penanganan pengemudi.
j. Pelayanan pengguna terminal dari perusahaan bus (customer service).
k. Fasilitas pengawasan keselamatan.
l. Jalur kedatangan penumpang.
m. Ruang tunggu keberangkatan (boarding).
n. Ruang pembelian tiket.
o. Ruang pembelian tiket untuk bersama.
p. Outlet pembelian tiket secara online (single outlet ticketing online).
q. Pusat informasi (Information Center).
r. Papan perambuan dalam terminal (Signage).
s. Papan pengumuman.
t. Layanan bagasi (Lost and Found).
u. Ruang penitipan barang (Lockers).
v. Tempat berkumpul darurat (Assembly Point).
w. Jalur evakuasi bencana dalam terminal.
Sedangkan fasilitas penunjang yang terdapat di terminal terdiri dari :
a. Fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau menyusui.
b. Fasilitas keamanan (Checking point/metal detector/CCTV).
c. Fasilitas pelayanan keamanan.
d. Fasilitas istirahat awak kendaraan.
e. Fasilitas ramp check.
f. Fasilitas pengendapan kendaraan.
g. Fasilitas bengkel yang diperuntukkan bagi operasional bus.
h. Fasilitas kesehatan.
i. Fasilitas peribadatan.
j. Tempat transit penumpang (hall).
k. Alat pemadam kebakaran.
l. Fasilitas Umum.
Fasilitas umum meliputi :
- Toilet.
- Fasilitas park and ride.
- Tempat istirahat awak kendaraan.
- Fasilitas pereduksi pencemaran udara dan kebisingan.
- Fasilitas pemantau kualitas udara dan gas buang.
- Fasilitas kebersihan, perawatan terminal, dan janitor.
- Fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum.
- Fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin pengemudi.
- Area merokok.
- Fasilitas restoran.
- Fasilitas Anjungan Tunai Mandri (ATM).
- Fasilitas pengantar barang (trolley dan tenaga angkut)
- Fasilitas telekomunikasi dan area dengan jaringan internet.
- Fasilitas penginapan.
- Fasilitas keamanan.
- Ruang anak-anak.
- Media pengaduan layanan.
4. Sosial
Adanya interaksi antara penumpang yang satu dengan penumpang yang lain,
penumpang dengan petugas, antara penumpang dengan pengemudi angkutan umum
yang ada di terminal, serta antar pelaku kegiatan di terminal dibutuhkan agar suatu
terminal dapat berkembang dan berjalan secara optimal sesuai dengan fungsinya.
BAB IV
KONDISI EKSISTING

4.1. Kondisi Fisik Terminal


Terminal Untung Suropati terletak di Blandongan, Bugulkidul, Kota Pasuruan,
Jawa Timur. Terminal Untung Suropati merupakan terminal tipe B yang merupakan
penghubung Kota Pasuruan dengan Kota/Kabupaten lainnya. Terminal Untung
Suropati beroperasi selama 24 jam. Menurut data tahun 2018, jumlah penumpang bis
yang naik/keluar sebanyak 76.061 penumpang pertahun, sedangkan penumpang
yang turun/datang sebanyak 138.168 penumpang per tahun. Menurut data dari
Publikasi BPS, Kelurahan Blandongan memiliki penduduk sebesar 5.127 peduduk
dengan sebaran sebesar 1,97% dari jumlah penduduk Kecamatan Bugulkidul secara
keseluruhan yang berjumlah 32.819 penduduk.
Berikut merupakan data trayek bus di terminal Untung Suropati:
a. AKAP (Antar Kota Antar Provinsi)
1. Banyuwangi – Pasuruan – Jogjakarta (PP)
2. Jember – Pasuruan – Jogjakarta (PP)
3. Banyuwangi – Pasuruan – Surabaya – Jogjakarta (PP)
4. Jember – Pasuruan – Surabaya – Jogjakarta (PP)
5. Banyuwangi – Pasuruan – Semarang (PP)
6. Denpasar – Pasuruan – Trenggalek (PP)
b. AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi)
1. Bondowoso – Surabaya
2. Banyuwangi – Malang
3. Banyuwangi – Surabaya
4. Jember – Surabaya
5. Malang – Jember
6. Probolinggo – Malang
7. Probolinggo – Surabaya
8. Pasuruan – Mojokerto
9. Surabaya – Banyuwangi
10. Jember – Malang
11. Probolinggo – Sumenep
12. Surabaya – Jember
13. Surabaya – Probolinggo
14. Ambulu – Surabaya
15. Malang – Probolinggo
16. Banyuwangi – Trenggalek
17. Trenggalek – Banyuwangi
18. Jember – Bojonegoro
19. Surabaya – Bondowoso
20. Surabaya – Ambulu
21. Situbondo – Kalianget
22. Kalianget – Banyuwangi
23. Banyuwangi – Kalianget
24. Malang – Banyuwangi
25. Banyuwangi – Blitar
26. Ambulu – Kalianget
27. Ponorogo – Ambulu
c. ANGDES (Angkutan Pedesaan/ELF)
1. Pasuruan – Nguling – Probolinggo (PP)
2. Pasuruan – Ngopak – Nguling (PP)
3. Pasuruan – Ngopak – Lekok (PP)
4. Pasuruan – Banyu Biru (PP)
5. Pasuruan – Warungdowo – Winongan (PP)
6. Pasuruan – Warungdowo – Pasrepan (PP)
7. Pasuruan – Warungdowo – Malang (PP)
8. Pasuruan – Bangil (PP)
9. Pasuruan – Bangil – Surabaya (PP)
Terminal Untung Suropati memilki 49 kios. Sebanyak 20 kios yang sudah terisi
oleh penyewa, namun hanya beberapa saja yang buka untuk berjualan, sedangkan
sisanya belum terisi. Hal ini dikarenakan sepinya pengunjung dan rendahnya minal
beli masyarakat sekitar terhadap produk yang ada di terminal. Produk yang dijual
berupa makanan berat, makanan ringan, pulsa dan lain – lain. Untuk sewa kios,
harganya bervariasi tergantung luas tanah dan bangunan. Harga sewa kios disajikan
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Harga sewa kios di Terminal Untung Suropati
Luas Tanah dan Banyaknya Harga per Kios
No.
Bangunan (m2) Kios (Rupiah)
1 9 12 750.000
2 10 18 760.000
3 11 8 780.000
4 12,5 6 833.000
5 13 1 866.000
6 36 1 1.500.000
7 10 1 3.833.000
8 10 1 5.110.000
9 10 1 3.000.000

Berikut merupakan gambaran kondisi Terminal Untung Suropati:

Tampak depan
Kios depan terminal
Terminal Untung Suropati

Tempat BUS/ANGDES menunggu


Ruang tunggu dalam terminal penumpang
Trayek Bus
Ruang tunggu penumpang terminal
Terminal Untung Suropati

Kios depan terminal Jalan masuk bus ke dalam terminal

Kios samping terminal Kios samping terminal


Kios yang kosong di terminal Kios yang kosong di terminal

4.2. Penerapan Framework pada Kondisi Terminal Saat Ini

Hiburan

Customer
Experience Terminal Fasilitas

Sosial

Gambar 4.1. Framework Optimalisasi Aset Terminal


Framework optimalisasi aset terminal yang telah disusun dapat diterapkan pada
kondisi terminal saat ini. Bentuk penerapannya sebagai berikut:
1. Customer Experience
Pengalaman pelanggan merupakan hal – hal yang bersifat pribadi, berlangsung
secara invidual dan bersifat tidak terlupakan. Namun di terminal Untung Suropati, alur
kegiatan penumpang dapat dikatakan tidak ada. Hal tersebut dikarenakan saat ini
tidak ada penumpang yang keluar/masuk atau naik/turun bus dari dalam terminal.
2. Hiburan
Salah satu hal yang dapat menarik pengunjung terminal untuk naik/turun bus di
terminal atau sekedar datang ke terminal adalah hiburan. Menurut kondisi saat ini,
yang termasuk dalam aspek hiburan di terminal Untung Suropati masih sangat minim.
Hal ini tentu menurunkan daya minat penumpang untuk mengunjungi terminal Untung
Suropati.
3. Fasilitas
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung terminal, terminal Untung Suropati
memiliki fasilitas utama dan fasilitas penunjang. Beberapa fasilitas utama di terminal
Untung Suropati adalah sebagai berikut :
a. Jalur keberangkatan kendaraan
b. Jalur kedatangan kendaraan
c. Ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput.
d. Tempat parkir kendaraan.
e. Fasilitas keamanan.
f. Jalur kedatangan penumpang.
g. Ruang tunggu keberangkatan.
h. Ruang pembelian tiket.
i. Pusat informasi.
j. Papan pengumuman.
k. Perlengkapan jalan.
l. Jalur evakuasi bencana.
Sedangkan fasilitas penunjang yang terdapat di terminal Untung Suropati terdiri
dari:
a. Musholla
b. Toilet
c. Fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin pengemudi.
d. Alat pemadam kebakaran.
e. Fasilitas kebersihan, perawatan terminal, dan janitor.
Berdasarkan beberapa fasilitas Terminal Untung Suropati seperti yang telah
disebutkan di atas, ada beberapa fasilitas yang seharusnya terdapat di terminal dan
dapat menunjang kegiatan dalam terminal tersebut namun masih belum tersedia,
yaitu:
a. Fasilitas telekomunikasi dan area dengan jaringan internet.
b. Fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
c. Area merokok.
d. Ruang laktasi.
e. Ruang anak-anak.
f. Media pengaduan layanan.
g. Fasilitas kesehatan.
h. Papan perambuan dalam terminal.
4. Sosial
Adanya interaksi antara penumpang yang satu dengan penumpang yang lain,
penumpang dengan petugas, antara penumpang dengan pengemudi angkutan umum
yang ada di terminal, serta antar pelaku kegiatan di terminal dibutuhkan agar suatu
terminal dapat berkembang dan berjalan secara optimal sesuai dengan fungsinya.
Pada nyatanya, di terminal Untung Suropati kurang adanya interaksi antara
penumpang, petugas, dan pengemudi. Hal ini dikarenakan minimnya
penumpang/pengunjung yang mengunjungi terminal Untung Suropati.

4.3. Customer Journey

Book Arrive and


Stages Research Waiting Check Out
Appointment Check in

Doing
Thinking - Berapa ongkos - Apakah cara - Bagaimana - Apa yang dapat - Dimanakah
yang dikeluarkan? memperoleh kemudahan rute dilakukan? letak
- Apa yang ada di tiket mudah? menuju ke - Apakah sebaiknya Bus/MPU?
sekitar? Bisakah jika terminal? menunggu di - Dimanakah
langsung - Dimana harus terminal, atau jalur menuju
datang? parkir? kembali lagi nanti? Bus/MPU
- Bagaimana - Harus kemanakah - Apakah bus dan yang dituju?
cara tercepat ketika sampai? MPU datang tepat
mendapatkan Dengan siapa waktu? Bagaimana
tiket? harus bertanya? mengetahuinya?
- Bisakah - Berapa lama
dibatalkan atau waktu untuk
dilakukan menunggu?
penjadwalan - Berapa biaya yang
ulang? akan dikeluarkan?
- Bisakah
memilih tempat
duduk?
Feeling - Keresahan: Tidak - Frustasi: Tidak - Kegelisahan: Jika - Kejutan: Terlampau - Harapan:
ingin mengeluarkan ingin banyak terlambat, apakah sepi Akankah
biaya lebih berharap pada yang terjadi pada - Kebosanan: Tidak sampai tepat
- Ketidaktahuan: jadwal yang tiket saya? ada WiFi, waktu?
Kurang memahami telah - Ketidakpastian: majalah/TV, tetapi - Optimis:
mengenai jalur ditentukan Apakah busnya ada koran. Perjalanan
- Ketidakpercayaan: ada? Terminal ini - Ketidaksabaran: nyaman dan
Apakah dengan terlihat lebih sepi Berapa lama waktu aman
menuju terminal, dari terminal yang menunggu?
perjalanannya lain.
terjamin lancar?
Customer - Tiket belum - Jalur penumpang - Masih belum - Masih ada
Experience dapat dibeli terstruktur terdapat hiburan bus/ angkutan
online umum yang
masih
(TV) di ruang berhenti
tunggu menunggu
penumpang di
daerah sekitar
terminal
dalam waktu
yang cukup
lama
Opportunities - Mempersingkat - Penumpang lebih - Penumpang akan - Dapat memilih
waktu terarah lebih nyaman saat tempat duduk
- Lebih efisien - Alur penumpang menunggu jika
- Untuk mudah terdapat hiburan di
pemesanan ruang tunggu
selanjutnya
lebih mudah
BAB V
USULAN OPTIMALISASI ASET

Terminal Untung Suropati memiliki lahan yang luas dengan 49 kios yang
dibangun di dalam terminal dengan luas yang berbeda-beda. Dari 49 kios tersebut,
kurang dari 10 kios yang beroperasi hingga saat ini, sisanya tidak digunakan dan
terbengkalai. Di sisi samping terminal juga terdapat terminal angkutan umum, yang
hingga saat ini belum beroperasi dengan baik. Letak terminal Untung Suropati yang
berada cukup dekat dengan pemukiman warga, prasarana pendidikan dan instansi
pemerintah, menjadikan terminal ini seharusnya menjadi terminal yang dapat
beroperasi dengan baik sebagai roda di bidang transportasi.
Karakteristik terminal Untung Suropati secara umum memiliki lahan yang luas
dan jalur penumpang yang tertata dengan baik. Berdasarkan keadaan saat ini, area
samping terminal yang menjadi area angkutan umum tidak digunakan secara
maksimal atau dapat dikatakan terminal sepi pengunjung. Memiliki terminal angkutan
umum yang tidak digunakan, area terminal Untung Suropati sudah selayaknya
dikembalikan fungsinya agar aktivitas di terminal dapat terjalin kembali. Berbagai
upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali aktivitas di terminal ini. Upaya tersebut
antara lain pengadaan fasilitas layanan olahraga, layanan kesehatan serta layanan
edukasi di bidang transportasi. Upaya menghidupkan kembali aktivitas di terminal ini
bertujuan untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh
pengguna dan pengelola terminal.

5.1. Sarana dan Prasarana Olahraga


Dewasa ini, kesadaran masyarakat dalam bidang keolahragaan mengalami
peningkatan. Berbagai kemajuan pembangunan di bidang olahraga berawal dari
budaya dan prestasi olahraga. Hal ini ditunjukkan oleh partisipasi masyarakat dalam
melakukan kegiatan olahraga terutama dalam lingkup satuan pendidikan. Namun, hal
ini perlu didukung dengan sarana dan prasarana keolahragaan yang memadai.
Di Pasuruan, tepatnya di sekitar Terminal Untung Suropati, sarana dan
prasarana olahraga masih tergolong masih kurang. Minimnya sarana dan prasarana
olahraga di lokasi tersebut tentu menjadi peluang Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Timur sebagai pengelola Terminal Untung Suropati untuk menggunakan area terminal
yang tidak digunakan menjadi prasarana olahraga. Area yang di maksud merupakan
area terminal angkutan umum. Area tersebut dapat dibangun prasarana olahraga di
dalam ruangan (indoor) dan semi di luar ruangan (semi-outdoor). Prasarana olahraga
di dalam ruangan berupa gedung yang dapat dimanfaatkan untuk olahraga yang
dilakukan di dalam gedung, antara lain basket, bulutangkis dan tenis meja. Sedangkan
untuk prasarana olahraga di tempat semi-outdoor dapat berupa lapangan futsal. Untuk
pengelolaan, sarana dan prasarana olahraga futsal dikelola oleh pihak ketiga
penyedia lapangan futsal, sedangkan untuk prasarana olahraga basket, bulutangkis
dan tenis meja dikelola oleh pihak UPT Terminal Untung Suropati. Lapangan basket,
bulutangkis dan tenis meja dapat digunakan oleh masyarakat sekitar dengan bebas
tanpa dipungut biaya, sedangkan untuk lapangan futsal, kebijakan diserahkan kepada
pihak pengelola. Area untuk lapangan futsal disediakan lahan sebesar 22x15 meter,
sedangkan area untuk lapangan basket, bulutangkis dan tenis meja sebesar 18x9
meter. Area di terminal Untung Suropati yang akan digunakan sebagai sarana dan
prasarana olahraga adalah area terminal MPU, mengingat tidak banyak MPU yang
berhenti di terminal tersebut lahan untuk MPU luas. Ditinjau dari sisi terminal Untung
Suropati, hal ini tentu akan meningkatkan kegiatan/aktivitas pengunjung Terminal
Untung Suropati.

5.2. Pelayanan Kesehatan


Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak dapat
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi yang tidak sehat.
Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas
guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan.
Pelayanan kesehatan yang diusulkan di Terminal Untung Suropati berupa
Puskesmas. Puskesmas tersebut secara langsung akan dikelola oleh Dinas
Kesehatan Kota Pasuruan dikarenakan puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. Puskesmas akan
diletakkan di kios bagian depan lantai 2 Terminal Untung Suropati. Pelayanan yang
diberikan dapat berupa pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
a. Pelayanan preventif merupakan pelayanan pencegahan penyakit. Salah
satu contoh adalah pemberian vaksin.
b. Pelayanan promotif merupakan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan bersifat promosi kesehatan, misalnya penyuluhan
mengenai gigi dan mulut.
c. Pelayanan kuratif merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita
dapat terjaga seoptimal mungkin, contohnya adalah pengobatan pasien
penderita DB.
d. Pelayanan rehabilitatif merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk
dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya, contohnya adalah penambalan gigi.
Puskesmas juga dapat memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Dengan adanya pelayanan kesehatan di Terminal Untung Suropati, tentu akan
memudahkan masyarakat di lingkungan sekitar terminal yang membutuhkan layanan
kesehatan dan kegiatan/aktivitas di Terminal Untung Suropati mengalami
peningkatan.

5.3. Layanan Edukasi di Bidang Transportasi


Terminal Untung Suropati merupakan terminal yang cukup strategis karena
terletak di sekitar pemukiman warga dan dekat dengan jalan utama. Letak terminal
yang cukup strategis ini akan sangat memudahkan kegiatan layanan edukasi yang
dapat diisi dengan pameran alat transportasi. Adanya kelas edukasi yang dapat diisi
oleh narasumber yang kompeten untuk memperkenalkan bagaimana alat transportasi
masal beroperasi. Sasaran dari edukasi yang diisi oleh narasumber ini merupakan
siswa TK, SD, SMP dan siswa SMA/K.
Layanan edukasi ini bertujuan untuk membantu mengenalkan alat transportasi
masal dari masa ke masa pada masyarakat. Layanan edukasi ini dibuka untuk umum
maupun untuk pendidikan, yang diharapkan kedepannya akan menjadi kegiatan rutin
yang dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah untuk mengenalkan alat transportasi
masal kepada siswa-siswinya. Kegiatan ini dapat diisi dengan pameran miniatur alat
transportasi masal, video yang berisi informasi mengenai alat transportasi masal dan
adanya Virtual Reality (VR) yang akan membuat pada pengunjung lebih mengenal
alat transportasi masal. Dengan adanya VR ini diharapkan masyarakat akan sangat
tertarik mengunjungi terminal.
Layanan edukasi rencananya diletakkan di kios bagian depan, bersebelahan
dengan layanan kesehatan. Layanan edukasi ini dikelola oleh pihak UPT Terminal
Untung Suropati.

5.4. Pengelompokan/zonasi Area


Penempatan kios selama ini yang ada didalam terminal tidak terlalu diatur
berdasarkan kegunaan, maka dari itu kios-kios yang ada didalam terminal
memerlukan pengaturan yang lebih rinci agar isi kios dalam terminal memiliki
keragaman isi. Zonasi yang dimaksud adalah pengelompokan jenis produk atau jasa
yang akan disajikan di terminal. Produk-produk tersebut harus disesuaikan
berdasarkan karakteristiknya agar tidak bercampur satu sama lain. Produk makanan
harus dikelompokkan bersama dengan makanan, begitu pula produk lainnya seperti
pakaian ataupun barang non makanan.
Pada kios bagian depan sebelah kiri terminal dapat diisi dengan layanan
edukasi, layanan kesehatan, kios brand lokal dan kios oleh-oleh. Brand lokal yang
dimaksud merupakan berbagai produk yang sedang digemari. Untuk kios bagian
depan sebelah kanan terminal dapat diisi dengan minimarket dan ATM Center. Untuk
kios di bagian dalam sebelah kiri diisi dengan kios makanan ringan dan di deretan
sebaliknya diisi dengan kios brand lokal dan kios oleh-oleh. Sedangkan kios di bagian
dalam sebelah kanan diisi dengan kios makanan berat. Untuk kios bagian luar dekat
dengan jalur kedatangan, diisi dengan kios makanan ringan.
Pengelompokan ini bertujuan untuk membantu pengaturan dan regulasi
terminal, memudahkan para pengunjung untuk memilih barang yang diinginkan dan
menjaga keragaman pada barang yang akan dijual dalam terminal.
5.5. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Dewasa ini, keberadaan UMKM tidak dapat dihindarkan dari masyarakat karena
keberadaannya yang sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan
masyarakat. Selain itu, UMKM juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan
dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur – unsur tradisi
dan kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi lain, UMKM mampu menyerap
tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang
besar dan masih banyak terdapat pengangguran sehingga hal ini dapat mengurangi
tingkat pengangguran. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa keberadaan
UMKM yang bersifat padat karya, menggunakan teknologi yang sederhana dan
mudah dipahami, mampu menjadi sebuah wadah bagi masyarakat untuk bekerja.
Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam menggerakkan
perekonomian Indonesia, mengingat kegiatan usahanya mencakup hampir semua
lapangan usaha sehingga kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan perekonomian
lokal. Pengembangan potensi UMKM ini, tidak semata-mata hanya merupakan
langkah Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, namun pihak
UMKM sebagai pihak internal yang dikembangkan, dapat beiringan bersama dengan
pemerintah karena potensi yang mereka miliki mampu menciptakan kreatifitas usaha
dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Di Kota Pasuruan
banyak berkembang industri dengan jenis olahan dan skala usaha yang beragam,
sehingga Kota Pasuruan menjadi tempat bertumbuhnya berbagai macam bentuk
industri.
Terminal Untung Suropati yang memiliki banyak kios dapat mengisi kios tersebut
dengan produk/jasa hasil UMKM. Produk/jasa hasil UMKM nantinya dikelola oleh UPT
Terminal Untung Suropati secara langsung. Dengan adanya kerjasama dengan pihak
UMKM, maka dapat diperoleh peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar
terminal dan meningkatkan aktivitas penumpang di terminal.

5.6. Ruangan Pusat Mesin ATM (ATM Center)


Anjungan Tunai Mandiri atau yang biasa disebut sebagai ATM, merupakan
sebuah alat elektronik berbasis komputer yang membantu nasabah dalam melakukan
transaksi keuangan tanpa harus datang ke bank. Kemudahan akses keuangan yang
ditawarkan oleh ATM serta lokasi yang mudah dijangkau membuat sebagian besar
nasabah lebih memilih menggunakan ATM daripada harus mendatangi bank yang
bersangkutan. Hal ini menyebabkan ATM menjadi perwakilan bank yang lebih dekat
ke masyarakat daripada kantor bank. Di Terminal, perlu dibuat satu ruangan yang
berisi bermacam-macam ATM dari berbagai bank. Hal tersebut akan sangat
memudahkan masyarakat yang ingin bertransaksi perbankan melalui mesin ATM.
ATM center diletakkan di kios bagian depan terminal di sebelah kanan dan dikelola
langsung oleh UPT Terminal Untung Suropati yang bekerjasama dengan lembaga
keuangan/perbankan. Dengan adanya ATM center di terminal, diharapkan dapat
meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke terminal.

5.7. Penyedia Jasa Lahan Sewa Reklame


Reklame merupakan suatu media atau alat untuk menyampaikan informasi,
menawarkan, mempromosikan, serta memperkenalkan suatu produk atau jasa
kepada khalayak dengan menggunakan gambar dan kata-kata yang menarik.
Reklame ini dapat disewa oleh pihak ketiga sesuai dengan batasan yang telah diatur
dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Perubahan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi
Daerah. Sewa lahan ini ditujukan untuk membantu penyaluran informasi secara luas
dengan media visual. Selain disewakan untuk pihak ketiga, reklame ini dapat juga
digunakan sendiri oleh terminal untuk melakukan promosi-promosi yang sedang
berlangsung di terminal atau pemerintahan. Sehingga nantinya penyewaan reklame
akan dikelola langsung oleh UPT Terminal Untung Suropati dan untuk lokasi reklame
di luar gedung disediakan 3 lokasi yaitu di depan terminal (pintu masuk dan keluar bus
serta pintu masuk kendaraan pribadi). Untuk reklame di dalam gedung disediakan 5
lokasi yaitu di area kios bagian depan kanan dan kiri, area kios bagian tengah, area
kios dekat kedatangan, serta area kios dekat layanan olahraga.

5.8. Rencana Optimalisasi Aset Dalam 5-10 Tahun Kedepan


Terminal Untung Suropati akan memanfaatkan kios – kios yang masih kosong
dan lahan yang tidak terpakai sehingga terminal Untung Suropati dapat berfungsi
sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Karakter terminal Untung Suropati yang
terletak di dekat kota Pasuruan merupakan peluang Terminal Untung Suropati untuk
menjadi pusat perdagangan dan bisnis di sekitar lokasi terminal. Pengembangan
terminal ini merupakan kegiatan pemanfaatan aset terminal yang bertujuan untuk
memperoleh manfaat yang optimal bagi keseluruhan aset terminal. Hal ini tentu akan
meningkatkan pengunjung terminal secara signifikan.
BAB VI
KONSEP OPTIMALISASI ASET

6.1. Bisnis Model


Bisnis model yang dapat disusun untuk kajian ini adalah sebagai berikut :

Customer Segment
Terminal Untung Suropati menentukan segmen pelanggan yang menjadi
target optimalisasi aset ini adalah masyarakat umum, Unit Pelaksana Teknis
Kesehatan, penyedia sarana dan prasarana olahraga serta pemilik usaha.

Value Proposition
Value Proposition Terminal Untung Suropati adalah menyediakan layanan
untuk penyedia sarana dan prasarana olahraga, penyedia layanan kesehatan,
pemilik usaha serta penyewa lahan reklame berupa tempat yang strategis,
efisien, dan mudah dijangkau.

Channels
Untuk menyampaikan value yang dimiliki, Terminal Untung Suropati
kepada Customer Segment melalui terminal tersebut sendiri.

Customer Relationship
Dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat pengguna jasa
terminal, Terminal Untung Suropati memberikan layanan pemasaran produk.

Key Activities
Dalam mewujudkan operasional optimalisasi aset, terminal Untung
Suropati berencana melakukan pemeliharaan terminal dan mengatur kembali
alur pengunjung terminal.

Key Resources
Terminal Untung Suropati dalam melaksanakan Key Activities memiliki 49
kios terminal, lahan untuk sarana dan prasarana olahraga, layanan kesehatan,
serta lahan untuk pemasangan reklame.

Key Partners
Untuk mewujudkan operasional bisnis Terminal Untung Suropati
melakukan kerja sama dengan penyedia bus dan angkutan kota, penyedia
angkutan online yang mampu mengantarkan masyarakat dari terminal dan ke
terminal.

Revenue Streams
Struktur aliran pendapatan optimalisasi aset Terminal Untung Suropati
adalah persewaan kios, pemakaian sarana dan prasarana olahraga tertentu
(misalnya futsal) dan sewa reklame.

Cost Structure
Struktur pembiayaan optimalisasi aset Terminal Untung Suropati adalah
pemeliharaan terminal.
Gambar 5.1. Bisnis Model Kanvas Optimalisasi Aset Terminal Untung
Suropati

6.2. Analisa Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT)


a. Strengths (S)
1. Tempat luas.
2. Lokasi terminal strategis.
3. Satu-satunya terminal penumpang yang ada di daerah tersebut.
4. Jalur penumpang terstruktur dengan baik.

b. Weaknesses (W)
1. Sepi karena jalur akses menuju lokasi terminal terhambat.
2. Bangunan kurang terpelihara.
3. Fasilitas kurang memadai.

c. Opportunities (O)
1. Distribusi jalur perdagangan menjadi potensial pasar.
2. Pertumbuhan ekonomi daerah sekitar terminal.

d. Threats (T)
1. Minimnya angkutan umum dalam kota yang mengangkut penumpang dari
terminal menyebabkan penumpang memilih untuk turun di tempat lain.
2. Pertumbuhan ekonomi/peningkatan pendapatan individu mengakibatkan
permintaan akan kendaraan pribadi meningkat dan minimnya masyarakat
yang bepergian menggunakan transportasi umum.
3. Penumpang lebih memilih untuk menunggu bus di pinggir jalan karena
banyak bus yang tidak mau masuk ke dalam terminal dikarenakan jalur
yang kurang sesuai dengan jalur bus tersebut.
BAB VII
STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan


aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu
ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah. Pemasaran optimalisasi aset dapat melalui
media/kegiatan berikut :
a. Terminal
b. Media sosial
c. Menjalin hubungan baik dengan konsumen

7.1. Strategi Segmentasi dan Target Pasar


Segmentasi pasar optimalisasi aset terminal Untung Suropati yang dibidik
adalah masyarakat sekitar lokasi terminal, sedangkan target pasar optimalisasi aset
terminal Untung Suropati adalah para pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah di
sekitar lokasi terminal.

7.2. Strategi Promosi


Promosi merupakan aktifitas pemahaman konsumen mengenai produk dan jasa
perusahaan. Promosi bertujuan untuk mengenalkan produk dan mendorong
konsumen untuk menggunakan produk. Strategi promosi yang digunakan adalah
melalui terminal tersebut sendiri. Mengingat promosi dapat dilakukan jika para
konsumen mengunjungi terminal dan melihat potensi yang ada di terminal.
BAB VIII
DESAIN VISUAL TERMINAL

Secara visual, gambaran rencana optimalisasi terminal disajikan di bawah ini.

8.1. Plotting Rencana Pengembangan


Rencana pengembangan terminal Untung Suropati secara umum dikembangkan
dengan mengadakan sarana dan prasarana olahraga, layanan kesehatan, layanan
edukasi serta zonasi kios-kios terminal. Zonasi kios terminal dibagi menjadi kios brand
lokal, kios oleh-oleh, kios makanan ringan, kios makanan berat, kios logistik,
minimarket dan atm center. Untuk plotting rencana pengembangan, disajikan visual
pada gambar 8.1.

Gambar 8.1 Plotting Rencana Pengembangan


8.2. Aktivitas Terminal
Terminal diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik bagi
penggunanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu disediakan fasilitas-fasilitas
yang diperuntukkan bagi pengguna jasa terminal. Fasilitas tersebut perlu disediakan
dalam jumlah yang cukup dan harus dijaga agar tetap mampu memberikan pelayanan
bagi pengguna jasa terminal sesuai dengan fungsinya Visualisasi aktivitas terminal
secara umum disajikan pada gambar 8.2.

Gambar 8.2 Visualisasi Aktivitas Terminal


8.3. Contoh kios
Salah satu fasilitas penunjang di terminal yaitu kios. Kios disediakan untuk
memenuhi kebutuhan penumpang, petugas angkutan umum, petugas terminal dan
lainnya terhadap makanan, minuman, oleh-oleh dan lain-lain yang diperlukan selama
perjalanan dalam angkutan umum. Berikut merupakan visualisasi dari kios di terminal.

Gambar 8.3 Visualisasi Contoh Kios


8.4. Sarana dan Prasarana Olahraga
Sarana dan prasarana yang dibangun di terminal dimaksudkan agar menarik
minat masyarakat dalam mengunjungi terminal dengan berolahraga. Sarana dan
prasarana yang di maksud berupa prasarana olahraga di dalam ruangan (indoor) dan
di luar ruangan (outdoor). Prasarana olahraga di dalam ruangan berupa gedung yang
dapat dimanfaatkan untuk olahraga yang dilakukan di dalam gedung, misalnya
bulutangkis dan tenis meja. Sedangkan untuk prasarana olahraga di luar ruangan
dapat berupa lapangan basket dan lapangan futsal. Gambaran sarana dan prasarana
olahraga dijelaskan pada Gambar 8.4.

Gambar 8.4 Visualisasi Sarana dan Prasarana Olahraga


8.5. Layanan Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak dapat
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi yang tidak sehat.
Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas
guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan.
Pelayanan kesehatan yang diusulkan di Terminal Untung Suropati berupa
Puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sehingga akan secara langsung
dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Puskesmas dapat memberikan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Puskesmas akan diletakkan di kios bagian
depan lantai 2 terminal Hamid Rusdi. Dengan adanya pelayanan kesehatan di
Terminal Untung Suropati, tentu akan memudahkan masyarakat di sekitar terminal
yang membutuhkan layanan kesehatan.

Gambar 8.5 Visualisasi Layanan Kesehatan


8.6. Layanan Edukasi
Salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat terhadap bidang transportasi
adalah melalui layanan edukasi di terminal. Layanan edukasi ini dibuka untuk umum
maupun untuk pendidikan, yang diharapkan kedepannya akan menjadi kegiatan rutin
yang dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah untuk mengenalkan alat transportasi
masal kepada siswa-siswinya. Kegiatan ini dapat diisi dengan pameran miniatur alat
transportasi masal, video yang berisi informasi mengenai alat transportasi masal dan
adanya Virtual Reality (VR) yang akan membuat pada pengunjung lebih mengenal
alat transportasi masal. Visualisasi rencana pengadaan layanan edukasi di terminal
disajikan pada gambar 8.6

Gambar 8.6 Visualisasi Layanan Edukasi


8.7. Pemasangan Reklame
Reklame merupakan benda, alat, atau media yang dirancang untuk tujuan
komersial, memperkenalkan, mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum
terhadap barang, jasa, orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar,
dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah, visualiasi
rencana pemasangan reklame di terminal disajikan pada gambar 8.7.

Gambar 8.7 Visualisasi Rencana Pemasangan Reklame


BAB IX
PERENCANAAN KEUANGAN

Laporan laba rugi merupakan laporan untuk mengukur keberhasilan operasi


perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya pengusaha menggunakan
laporan ini untuk menentukan profitabilitas dan nilai investasi. Laporan ini
menyajikan informasi untuk membantu pengusaha dalam memprediksi jumlah
arus kas di masa mendatang. Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian
akuntansi tentu memiliki tujuan, karena laporan ini akan diberikan kepada pihak
terkait uang membutuhkan laporan perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan laporan laba rugi perusahaan:
1. Menginformasikan jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan.
2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan
langkah-langkah apa saja yang harus diambil di periode akan datang.
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau
tidak diberi besaran beban atau biaya perusahaan.
Berikut ini merupakan laporan laba rugi dari perencanaan optimalisasi aset
Terminal Untung Suropati.
Tabel 9.1 Laporan Laba Rugi Perencanaan Optimalisasi Aset Terminal
Laporan Laba Rugi Perencanaan Optimalisasi Aset Terminal Untung
Suropati
Pendapatan Rp 153.176.000
Biaya – Biaya
a. Biaya Tenaga Kerja Rp 97.200.000
b. Biaya Operasional Rp 63.600.000
Keuntungan Sebelum Pajak (Rp 7.624.000)
Pajak
a. PPN Rp 3.528.000
b. PPh Rp 152.480
Keuntungan Setelah Pajak (Rp 11.304.480)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan berlangsungnya
kegiatan optimalisasi terminal pada tahun pertama, terminal Untung Suropati
masih belum memperoleh keuntungan, namun masih harus mengeluarkan biaya
sebesar Rp 11.304.480, dengan rincian pendapatan sewa sebesar Rp
153.176.000, jumlah biaya, tenaga kerja sebesar Rp 97.200.000, dan biaya
operasional sebesar Rp 63.600.000 serta PPN dan PPh berturut-turut sebesar
Rp 3.528.000 dan Rp 152.480.
Laporan arus kas atau cash flow adalah laporan keuangan berisi tentang
informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada
periode waktu tertentu. Karenanya laporan keuangan arus kas dapat digunakan
untuk melacak pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.
Arus kas Optimalisasi Terminal Untung Suropati disajikan pada Tabel 9.2.
Tabel 9.2 Arus Kas Perencanaan Optimalisasi Terminal Untung Suropati
Arus Kas 0 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Investasi (Rp
Awal 3.028.500.000)
Pendapatan Rp Rp Rp Rp Rp
Sewa 153.176.000 173.434.400 194.457.824 216.268.770 219.796.225
Biaya
(Rp (Rp (Rp (Rp (Rp
Tenaga
97.200.000) 99.144.000) 101.126.880) 103.149.418) 105.212.406)
Kerja
Biaya (Rp (Rp (RP (Rp (Rp
Operasional 63.600.000) 64.872.000) 66.169.440) 67.492.829) 68.842.685)
(Rp (Rp (Rp (Rp (Rp
Jumlah
160.800.000) 164.016.000) 167.296.320) 170.642.246) 174.055.091)
Keuntungan
(Rp Rp Rp Rp Rp
sebelum
7.624.000) 9.418.400 27.161.504 45.626.523 45.741.134
Pajak
(Rp (Rp (Rp (Rp (Rp
PPN
3.528.000) 5.397.840) 7.341.062) 9.359.855) 9.547.052)

PPh (Rp 152.480) (Rp 188.368) (Rp 543.230) (Rp 912.530) (Rp 914.823)

Keuntungan
(Rp Rp Rp Rp Rp
Setelah
11.304.480) 3.832.192 19.277.212 35.354.138 35.279.259
Pajak

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui proyeksi pendapatan dari


perencanaan optimalisasi aset terminal Untung Suropati dapat dijelaskan
sebagai berikut, pendapatan sewa tahun pertama sebesar Rp 153.176.000,
tahun ke-2 sebesar Rp 173.434.400, tahun ke-3 sebesar Rp 194.457.824, tahun
ke-4 sebesar Rp 216.268.770 dan tahun ke-5 sebesar Rp 219.796.225, yang
mana meningkat setiap tahun sesuai dengan jumlah unit yang tersewa atau terisi
dalam sebuah properti sewa dan peningkatan biaya sewa sebesar 2% setiap
tahunnya.
Selain itu, terdapat peningkatan biaya tenaga kerja dan biaya operasional
sebesar 2% setiap tahunnya. Biaya tenaga kerja untuk tahun pertama sebesar
Rp 97.200.000, tahun ke-2 sebesar Rp 99.144.000, tahun ke-3 sebesar
Rp 101.126.880, tahun ke-4 sebesar Rp 103.149.418, dan tahun ke-5 sebesar
Rp 105.212.406. Untuk biaya operasional, tahun pertama sebesar Rp
63.600.000, tahun ke-2 sebesar Rp 64.872.000, tahun ke-3 sebesar Rp
66.169.440, tahun ke-4 sebesar Rp 67.492.829, dan tahun ke-5 sebesar Rp
68.842.685. Proyeksi keuntungan yang diperoleh juga meningkat setiap
tahunnya mengikuti dari perhitungan biaya-biaya diatas yaitu tahun pertama
yang masih minus sebesar Rp 11.304.480, tahun ke-2 mengalami peningkatan
sehingga keuntungan menjadi Rp 3.832.192, tahun ke-3 sebesar Rp 19.277.212,
tahun ke-4 sebesar Rp 35.354.138 dan tahun ke-5 sebesar Rp 35.279.259,
Untuk penjabaran biaya secara rinci dapat dilihat di Lampiran.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Investasi
Pengeluaran Jumlah
Aset Satuan Sub Total
Investasi Unit
Pemeliharaan Gedung
Rp 2.500.000 1100 m2 Rp 2.750.000.000
Terminal
Peralatan Reklame
- Indoor Rp 2.500.000 5 buah Rp 12.500.000
- Outdoor Rp 5.000.000 3 buah Rp 15.000.000
ATM Center
- Pembangunan Ruangan Rp 20.000.000 1 ruang Rp 20.000.000
- Instalasi Listrik dan
Rp 1.000.000 1 jaringan Rp 1.000.000
Jaringan Internet
Gedung Olahraga
- Pembangunan dan
Rp 200.000.000 1 gedung Rp 200.000.000
Perancangan Gedung
Edukasi Keselamatan
Corner
- Pengadaan VR Rp 15.000.000 1 buah Rp 15.000.000
- Pengadaan Dekorasi Rp 10.000.000 1 ruang Rp 10.000.000
- Pengadaan Software Rp 5.000.000 1 buah Rp 5.000.000

Jumlah Rp 3.028.500.000
Lampiran 2 Biaya Tenaga Kerja
Jumlah
Keterangan Biaya per Tahun Total
Personil

Tenaga Kebersihan Rp 32.400.000 3 Rp 97.200.000


Jumlah Rp 97.200.000
Lampiran 3 Biaya Operasional

Jenis Biaya per Bulan Biaya per Tahun


Air Rp 300.000 Rp 3.600.000
Listrik Rp 5.000.000 Rp 60.000.000
Jumlah Rp 63.600.000

Keterangan:
- Listrik setiap kios menggunakan listrik prabayar (token)
- Estimasi biaya listrik diasumsikan berdasarkan konsumsi listrik yang berhubungan
dengan pelayanan
Lampiran 4 Biaya Okupansi per Tahun Periode Tahun ke-1 hingga Tahun ke-5
Keterangan Kios Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Total Kios Terminal 49
Rata-Rata Jumlah Kios
40% 60% 80% 100% 100%
yang Terisi
Jumlah Kios yang Terisi 20 29 39 49 49
Harga Sewa per Kios Rp 1.800.000 Rp 1.836.000 Rp 1.872.720 Rp 1.910.174 Rp 1.948.378
Nilai Kios Rp 35.280.000 Rp 53.978.400 Rp 73.410.624 Rp 93.598.546 Rp 95.470.517
Lampiran 5 Biaya Okupansi per Tahun Periode Tahun ke-6 hingga Tahun ke-10
Keterangan Kios Tahun ke-6 Tahun ke-7 Tahun ke-8 Tahun ke-9 Tahun ke-10
Total Kios Terminal 49
Rata-Rata Jumlah Kios
100% 100% 100% 100% 100%
yang Terisi
Jumlah Kios yang
49 49 49 49 49
Terisi
Harga Sewa per Kios Rp 1.987.345 Rp 2.027.092 Rp 2.067.634 Rp 2.108.987 Rp 2.151.167
Nilai Kios Rp 97.379.927 Rp 99.327.525 Rp 101.314.076 Rp 103.340.357 Rp 105.407.165
Lampiran 6 Proyeksi Pendapatan Periode Tahun ke-1 hingga Tahun ke-5
Aliran Pendapatan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Sewa Kios (49 Kios) Rp 35.280.000 Rp 53.978.400 Rp 73.410.624 Rp 93.598.546 Rp 95.470.517
Sewa Reklame di dalam Gedung
ukuran 2x1 m Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000
(5 pcs @ Rp 288.000 / tahun)
Sewa Reklame di Luar Gedung
ukuran 2x3 m Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000
(3 pcs @ Rp 1.152.000 / tahun)
Sewa lahan untuk ATM Center
Rp 54.000.000 Rp 55.080.000 Rp 56.181.600 Rp 57.305.232 Rp 58.451.337
(3 mesin)
Lahan Olahraga ukuran 22x15 m
Rp 35.000.000 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
(futsal)
Sewa Lahan untuk Parkir Mobil Rp 12.000.000 Rp 12.240.000 Rp 12.484.800 Rp 12.734.496 Rp 12.989.186
Sewa Lahan untuk Parkir Motor Rp 12.000.000 Rp 12.240.000 Rp 12.484.800 Rp 12.734.496 Rp 12.989.186
Total Pendapatan Rp 153.176.000 Rp 173.434.400 Rp 194.457.824 Rp 216.268.770 Rp 219.796.225
Lampiran 7 Proyeksi Pendapatan Periode Tahun ke-6 hingga Tahun ke-10
Aliran Pendapatan Tahun ke-6 Tahun ke-7 Tahun ke-8 Tahun ke-9 Tahun ke-10
Sewa Kios (49 Kios) Rp 97.379.927 Rp 99.327.525 Rp 101.314.076 Rp 103.340.357 Rp 105.407.165
Sewa Reklame di dalam Gedung
ukuran 2x1 m (5 pcs @ Rp 288.000 / Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000 Rp 1.440.000
tahun)
Sewa Reklame di Luar Gedung
ukuran 2x3 m (3 pcs @ Rp Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000 Rp 3.456.000
1.152.000 / tahun)
Sewa lahan untuk ATM Center (3
Rp 59.620.363 Rp 60.812.771 Rp 62.029.026 Rp 63.269.607 Rp 64.534.999
mesin)
Lahan Olahraga ukuran 22x15 m
Rp 35.700.000 Rp 36.414.000 Rp 37.142.280 Rp 37.885.126 Rp 38.642.828
(futsal)
Lahan Olahraga ukuran 13x6 m
Rp 10.200.000 Rp 10.404.000 Rp 10.612.080 Rp 10.824.322 Rp 11.040.808
(bulutangkis
Sewa Lahan untuk Parkir Mobil Rp 13.248.970 Rp 13.513.949 Rp 13.784.228 Rp 14.059.913 Rp 14.341.111
Sewa Lahan untuk Parkir Motor Rp 13.248.970 Rp 13.513.949 Rp 13.784.228 Rp 14.059.913 Rp 14.341.111
Total Pendapatan Rp 224.094.229 Rp 228.478.194 Rp 232.949.838 Rp 237.510.915 Rp 242.163.213
Lampiran 8 Arus Kas Tahun ke-1 hingga Tahun ke-5
Tahun Ke-
Deskripsi
0 1 2 3 4 5
Investasi Awal (Rp 3.028.500.000)
Pendapatan
Rp 153.176.000 Rp 173.434.400 Rp 194.457.824 Rp 216.268.770 Rp 219.796.225
Sewa
Biaya Tenaga
(Rp 97.200.000) (Rp 99.144.000) (Rp 101.126.880) (Rp 103.149.418) (Rp 105.212.406)
Kerja
Biaya
(Rp 63.600.000) (Rp 64.872.000) (Rp 66.169.440) (Rp 67.492.829) (Rp 68.842.685)
Operasional
Jumlah Biaya (Rp 160.800.000) (Rp 164.016.000) (Rp 167.296.320) (Rp 170.642.246) (Rp 174.055.091)
Keuntungan
Sebelum (Rp 7.624.000) Rp 9.418.400 Rp 27.161.504 Rp 45.626.523 Rp 45.741.134
Pajak
Pajak
Pertambahan (Rp 3.528.000) (Rp 5.397.840) (Rp 7.341.062) (Rp 9.359.855) (Rp 9.547.052)
Nilai (PPN)
Pajak
Penghasilan (Rp 152.480) (Rp 188.368) (Rp 543.230) (Rp 912.530) (Rp 914.823)
(PPh)
Keuntungan
(Rp 11.304.480) Rp 3.832.192 Rp 19.277.212 Rp 35.354.138 Rp 35.279.259
Setelah Pajak

Keterangan:
- Biaya Tenaga Kerja meningkat sebesar 2% setiap tahunnya
- Biaya Operasional meningkat sebesar 2% setiap tahunnya
Lampiran 9 Arus Kas Tahun ke-6 hingga Tahun ke-10
Tahun Ke-
Deskrispsi
0 6 7 8 9 10
Investasi Awal (Rp 3.028.500.000)
Pendapatan
Rp 224.094.229 Rp 228.478.194 Rp 232.949.838 Rp 237.510.915 Rp 242.163.213
Sewa
Biaya Tenaga
(Rp 107.316.654) (Rp 109.462.987) (Rp 111.652.247) (Rp 113.885.292) (Rp 116.162.998)
Kerja
Biaya
(Rp 70.219.539) (Rp 71.623.930) (Rp 73.056.408) (Rp 74.517.537) (Rp 76.007.887)
Operasional
Jumlah Biaya (Rp 177.536.193) (Rp 181.086.917) (Rp 184.708.655) (Rp 188.402.828) (Rp 192.170.885)
Keuntungan
Sebelum Rp 46.558.036 Rp 47.391.277 Rp 48.241.183 Rp 49.108.086 Rp 49.992.328
Pajak
Pajak
Pertambahan (Rp 9.737.993) (Rp 9.932.753) (Rp 10.131.408) (Rp 10.334.036) (Rp 10.540.716)
Nilai (PPN)
Pajak
Penghasilan (Rp 931.161) (Rp 947.826) (Rp 964.824) (Rp 982.162) (Rp 999.847)
(PPh)
Keuntungan
Rp 35.888.883 Rp 36.510.699 Rp 37.144.951 Rp 37.791.889 Rp 38.451.765
Setelah Pajak

Keterangan:
- Biaya Tenaga Kerja meningkat sebesar 2% setiap tahunnya
- Biaya Operasional meningkat sebesar 2% setiap tahunnya

Anda mungkin juga menyukai