Anda di halaman 1dari 20

1

ANALISIS KOMPARASI KINERJA PELABUHAN UTAMA INDONESIA BERBASIS


PADA HASIL PERAMALAN JUMLAH BARANG

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :
Sigit Suparto
21111020

UNIVERSITAS TRILOGI

Program Studi Manajemen

Jakarta

2022
i

DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................2
1.4 Keguanan Penelitian ..............................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................3

BAB II TELAAH PUSTAKA .....................................................................................5


2.1 Konsep Pelabuhan .................................................................................................5
2.2. Pengertian Transportasi ........................................................................................6
2.3. Peneltitian Terdahulu ............................................................................................7
2.4. Kerangka Pemikiran .............................................................................................8

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................................10


3.1. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ..............................................10
3.2. Jenis dan Sumber Data .........................................................................................11
3.3. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................11
3.4. Metode Analisis Data ...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................14


ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai potensi industri maritim yang besar berupa laut yang luas
mencapai kurang lebih 5,8 juta km2 dan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau.
Tidaklah mengherankan apabila Indonesia menjadi negara maritim. Hal tersebut
merupakan salah satu potensi yang mendukung keunggulan kompetitif Indonesia.
Sebagai negara maritim, peranan transportasi laut dan pelabuhan bagi negara ini
menjadi jauh lebih penting dibandingkan dengan bentuk negara lainnya. Dengan
sarana-prasarana yang cukup memadai transportasi laut dan pelabuhan dapat
memberikan biaya logistik yang lebih murah dibandingkan dengan jenis transportasi
lainnya.

Terdapat beberapa Pelabuhan utama di Indonesia yang memberikan sumbangsih


paling besar dibandingkan Pelabuhan lainnya yaitu Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung
Perak, Balik Papan dan Makasar. Kelima Pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan
yang menjadi gerbang utama arus logistik di Indonesia. Pelabuhan tersebut melayani
rute pelayaran domestik dan juga melayani bongkar muat peti kemas ekspor impor.
Pelabuhan utama menjadi pilihan karena memiliki perairan yang memudahkan kapal
pesiar untuk bersandar. Hal tersebut menjadikan pasar tersendiri bagi perekonomian di
wilayah Pelabuhan utama tersebut.

Arus penumpang dan barang di Pelabuhan utama Indonesia cenderung fluktuatif dan
tidak menentu. Arus keberangkatan dan kedatangan penumpang Pelabuhan utama
memiliki pola musiman pada bulan Idul Fitri, dimana selalu terjadi lonjakan
penumpang pada bulan tersebut. Selain arus penumpang, arus barang pada bandara
dan pelabuhan tersebut juga terjadi fluktuasi yang signifikan. Hal tersebut dapat
mempengaruhi pemerintah dalam mengembangkan kedua prasarana transportasi
tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan akan keadaan arus penumpang dan
barang di masa depan, agar pengembangan yang dilakukan tepat dan berguna. Salah
satu cara mengetahui arus barang di Pelabuhan utama adalah dengan menggunakan
forecasting.
2

Gambar 1.1. Total Barang Dalam Negri yang Dibongkar di Pelabuhan Utama (ton)
Sumber: BPS Pusat (diolah)

Penelitian mengenai peramalan jumlah penumpang Pelabuhan telah banyak dilakukan.


Dewani (2018) telah melakukan penelitian berupa peramalan jumlah penumpang dan
arus barang lewat bandara udara maupun pelabuhan dengan membandingkan beberapa
model peramalan. Namun, dengan membandingkan trend dari ke lima Pelabuhan
utama itu belum banyak dilakukan.

Penelitian ini akan menunjukkan peramalan mengenai barang di pelabuhan utama


Indonesia. Dengan melakukan studi komparasi ke lima Pelabuhan utama diharapkan
hasil penelitian berupa informasi perbedaan kinerja dan prediksi jumlah penumpang
dan barang di Pelabuhan utama.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakan di atas, ada beberapa pertanyaan peneliti, yaitu:
1. Bagaimana perbandingan trend jumlah arus barang di Pelabuhan utama di
Indonesia pada tahun 2017 – 2021?
2. Bagaimana hasil peramalan jumlah arus barang di Pelabuhan utama Indonesia?
3

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk membandingan trend jumlah arus barang di Pelabuhan utama di Indonesia
pada tahun 2017 – 2021?
2. Untuk mengetahui hasil peramalan jumlah arus barang di Pelabuhan utama
Indonesia?

1.4. Kegunaan Penelitian


Adapun keguanaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak terkait, baik dari pihak pemerintah
maupun pihak swasta yang memerlukan dan memiliki kepentingan dalam
memahami pola arus barang di Pelabuhan.
2. Sebagai bahan kebijakan bagi pihak pemerintah maupun swasata dalam
menentukan strategi peningkatan kinerja arus barang di Pelabuhan utama Indonesia.
3. Sebagai gambaran umum arus barang di sektor transportasi laut.
4. Menambah ilmu serta wawasan bagi penulis karya ilmiah ini.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini terbagi ke dalam lima bagian atau lima bab, yaitu:
1. Bab pertama adalah pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang dari mengapa
memilih kinerja sektor transportasi Pelabuhan sebagai tema penulisan karya ilmiah
ini serta mengapa kinerja arus baran di Pelabuhan sebagai tujuan penelitian,
rumusan masalah, tujuan, dan keguanaan, serta sistematika penulisan.
2. Bab kedua adalah Tinjauan Pustaka, pada bab ini berisi tentang landasan teori
mengenai kinerja, peramalan dan Pelabuhan yang akan digunakan sebagai acuan
dalam melakukan kegiatan penelitian ini, serta kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian.
3. Bab ketiga adalah Metodologi Penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang
variabel-variabel penelitian, definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis penelitian.
4. Bab keempat adalah Pembahasan, dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran
umum daerah penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai hasil analisis
penelitian setelah pengolahan data, serta uji hipotesis.
4

5. Bab kelima adalah Penutup, pada bab ini menjelaskan tentang analisis kesimpulan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang direkomendasikan bagi pihak-
pihak terkait penyerapan tenaga kerja ini, serta keterbatasan dari penelitian ini.
5

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. Konsep Pelabuhan


Berdasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan No. 432/2017 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional bahwa pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan
dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik
turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi. Sementara itu, Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda
serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata
ruang wilayah.

Berdasarkan pada Kepmen di atas terdapat beberapa jenis Pelabuhan yaitu:


1. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam
negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan antarprovinsi.
2. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
3. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul,
dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
6

penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.


4. Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan laut, sungai, dan danau yang
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan yang berfungsi
menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan
oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
5. Pelabuhan Sungai dan Danau adalah pelabuhan yang digunakan untuk melayani
angkutan sungai dan danau yang terletak di sungai dan danau.

2.2. Pengertian Transportasi


Menurut Sakti A. Adisasmita (2012), transportasi dapat diartikan sebagai kegiatan
mengangkut dan memindahkan muatan (barang dan orang/manusia) dari suatu tempat
(tempat asal) ke tempat lainnya (tempat tujuan). Fungsi Transportasi adalah untuk
mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan
angkutan penumpang tergantung fungsi bagi keganaan seseorang (personal place
utility). Seorang dapat mengadakan perjalanan untuk kebutuhan pribadi atau untuk
keperluan usaha. Kebutuhan akan angkutan barang sebagian besar merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan faktor-faktor lain. Suatu jenis barang lebih
bermanfaat di suatu tempat daripada di tempat lain, si pemilik sanggung membayar
harga untuk terciptanya kegunaan barang tersebut di tempat yang bersangkutan (place
utility), bukan semata-mata untuk pemindahan barangnya tersebut (H. Abbas Salim,
2002).

Menurut Sakti A. Adisasmita, 2012. Kegiatan transportasi melibatkan beberapa


unsur penting di dalamnya, yaitu :

1. The Vehicles (Moda Transportasi), moda transportasi merupakan


alat/kendaraan yang digunakan sebagai alat pengangkut barang dan atau
penumpang. Dalam jalur moda transportasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu (a)
moda transportasi darat, (b) moda transporasi laut, (c) moda transportasi udara.
Ketiga moda tersebut memiliki peran yang vital bagi pertumbuhan di tiap-tiap
daerah, mengingat bahwa Negara Indonesia merupakan negara maritim yang
terdiri dari berbagai macam pulau.
2. The Way (Prasarana jalan, trayek, atau rute), tanpa adanya prasarana jalan(jalur),
trayek atau rute akan menyebabkan kekacauan dalam melaksanakan kegiatan
7

mengangkut atau memindahkan barang/penumpang. Karena itu prasarana jalan,


trayek atau rute menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran aktivitas
kegiatan mengirim atau memindahkan barang/penumpang dari tempat asal
menuju tempat tujuannya.
3. The Terminal (terminal, stasiun, pelabuhan laut dan bandar udara), terminal atau
tempat pemberhentian sementara juga merupakan salah satu aspek penting
dalam menjaga kelancaran kegiatan transportasi. Karena tanpa adanya terminal
tersebut menyebabkan ketidak teraturan dalam pemberhentian moda
transportasi yang ada. Akibat dari ketidak teraturan tersebut dapat
menyebabkan kondisi yang tidak baik bagi kelancara atau aktivitas distribusi
barang/jasa. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan kecelakaan (accident) lalu
lintas yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup tinggi.
4. The Cargo (muatan barang dan manusia), kata kargo lebih sering dikenal
sebagai tempat penyimpanan barang selama pengiriman, namun pada dasarnya
kargo juga merupakan tempat muatan manusia yang akan melakukan migrasi
atau perpindahan tempat sementara maupun permanen. Tanpa adanya kargo,
barang-barang atau manusia yang akan dipindahkan tidak dapat terlaksana
secara maksimal karena tidak adanya tempat untuk menampung barang ataupun
manusia secara baik. Karena itu keberadaan kargo juga penting bagi kelancaran
aktivitas pemindahan atau pengiriman barang atau penumpang dalam mencapai
tempat tujuan.

2.3. Kinerja Pelabuhan/Terminal.


Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovich and Keeps,
1992). Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri
pekerja (Griffin, 1987). Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Premeaux,
1993). Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kinerja
merujuk kepada tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika
tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donnelly, Gibson and
Ivancevich, 1994).

Menurut D. A Lasse (2007:57) untuk mengukur kinerja terminal terminal dapat


8

dilakukan dengan menghitung factor produktifitas yang antara lain terdiri dari:

1. Handling Ability. Yaitu throughtput dalam satuan ton per crane per year atau per
ton per berth per year. Throughtput terminal peti kemas dapat dinyatakan dengan
cara: 1) Annual Throughtput (AT) yaitu total peti kemas di terminal dalam satuan
Teu per tahun; 2) Annual Throughtput (AT), pada setiap meter panjang dermaga
dalam satuan ton per meter per tahun; 3) Annual Throughtput per Crane (AC),
dalam satuan Teus per crane per tahun. Yaitu daya tampang lapangan
penumpukan dalam satuan TEUs, ditentukan perkalian jumlah Ground slot dan
Stacking Height. Stowing capacity dapat dihitung dalam satuan TEUs per hectare
lapangan penumpukan berdasarkan factor-faktor ground slot (Cs) dan

Tsacking Height (t) dengan rumus H = AT/DT

Keterangan
H = throughput peti kemas per unit area terminal dalam Ha AT = Annual
throughput dalam satuan TEUs per tahun DT = total terminal area dalam satuan
Ha.

2. Teminal Productivity. Meliputi ukuran-ukuran: 1) Throughput peti kemas di


handle per unit back-up area dalam satuan TEUs per hectare per tahun; 2) Turn
round per tahun; 3) Average dwelling time per tahun. Turn Round factor
dinyatakan dalam satuan N time per tahun dihitung berdasarkan Ground Slot (Cs)
dan storage capacity (Ct), hitungan berdasarkan ground slot dengan rumus

3. Ns = AT / CS

Keterangan
Ns = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun
At = Annual Throughput dalam satuan TEUs per tahun
Cs = Jumlah Ground Slot di terminal dalam satuan ton atau TEUs
Hitungan berdasarkan Storage Capacity dengan rumus

Nt = AT / Ct
9

Keterangan
Nt = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun
At = Annual Throughput dalam satuan TEUs per tahun
Ct = Kapasitas storage di terminal dalam satuan ton atau TEUs Rerata masa
penumpukan peti kemas di terminal dapat dihitung dengan jumlah hari dalam
periode tertentu dibagi frekuensi gerakan peti kemas dalam periode yang
dimaksud. Masa penumpukan peti kemas dinamakan dwelling time dinyatakan
dalam satuan hari,
hitungan berdasarkan ground slot dengan rumus Dt = 365 / Nt Keterangan:
Dt = Dwelling time dalam satuan hari per tahun
Nt = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun.

Container handling Capacity, yaitu meliputi ukuran-ukuran, box per unit


container area, box per container crane, box dan TEUs per Transtainer.
Ketersediaan lapangan atau land availiabiolity.

2.4. Produktivitas kerja


Menurut Walter Aigner (1986), filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada
sejak awal peradaban manusia, karena makna dari produktivitas adalah keinginan
(will) dan upaya (effort) manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan disegala
bidang kehidupan. Sedangkan pengertian Produktivitas muncul untuk pertama kali
diperkenalkan oleh Quesney seorang sarjana ekonomi Perancis pada tahun 1776.
Secara fillosofis Hidayat (1987) memberikan pengertian bahwa produktivitas adalah
sikap manusia untuk membuat hari esok lebih baik dari sekarang, dan membuat hari
ini lebih baik dari kemarin. Selanjutnya esensi pengertian produktivitas adalah sikap
mental dan cara pandang hari esok. Seorang yang pesimis, cenderung melihat
kesulitan dalam setiap peluang (opportunity), sedangkan seorang yang optimis, justru
melihat cara pandang yang berbeda, yaitu cenderung mulihat “peluang” dalam setiap
kesulitan.

Produktivitas sumberdaya manusia dalam pengertian mikro menunjukkan adanya


kaitan antara hasil kerja seorang karyawan dengan satuan waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu produk. Seorang karyawan dinilai produktif apabila ia
10

mampu menghasilkan produk (out put) yang lebih banyak dibandingkan tenaga kerja
lain dalam satuan waktu yang sama. Menurut Payaman Simanjuntak (1985),
produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan
dengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan
perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.

2.5. Kerangka Pemikiran


Bagi sebuah negara maritim, Pelabuhan memiliki peranan penting dalam distribusi
barang maupun jasa. Dengan adanya Pelabuhan, kapal dari berbagai daerah maupun
negara mudah untuk mendistribusikan barang maupun orang dari daerah mapupun
negara lain atau moda transportasi lainnya untuk menyebrangi lautan atau sungai.
Untuk itu, perlu diteliti kinerja dari Pelabuhan itu agar mendapatakan sejaumana
pemanfaatan Pelabuhan-pelabuhan tersebut.

Dalam penelitan ini, kinerja Pelabuhan-pelabuhan itu akan dinilai berdasarkan pada
tren arus barang yang masuk dalam Pelabuhan. Kinerja suatu Pelabuhan dikatakan
meningkat jika hasil ramalan arus barang itu terus bertambah, dan sebaliknya
dikatakan turun jika ramalan arus barang itu menunjukkan penurunan. Ramalan
tersebut didasarkan pada kondisi eksisting selama lima tahun terakhir, kemudian
dengan menggunakan metode tren akan diperoleh nilai prediksi arus barang pada
peridoe-periode berikutnya. Selanjutnya akan dilakukan suatu analisis komparasi
diantara pelabuhan-pelabuhan yang terpilih. Pelabuhan utama dalam penelitian
ditentukan berdasarkan pada sajian BPS Pusat. Pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan
Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Balik Papan dan Makasar.

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian


11

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah arus barang di Pelabuhan utama.
Indikator yang digunakan adalah total barang dalam negari baik itu yang dimuat
maupun yang dibongkar pada Pelabuhan Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung Perak,
Balik Papan dan Maksar. Data tersebut berupa data bulanan yang diambil mulai dari
tahun 2017 hingga tahun 2021 (lima tahun terakhir). Satuan dari volume barang
tersebut diukur dengan satuan ton.

3.2. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data
Data yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diambil dari pihak lain atau data yang telah diolah
oleh pihak ketiga secara berkala (time series) yang sering digunakan untuk melihat
pola perkembangan objek penelitian selama periode – periode tertentu. Data yang
digunakan adalah data sekunder selama tiga puluh tahun. Adapun data yang digunakan
adalah total barang dalam negeri di Pelabuhan utama tahun 2017 – 2021 yang bersifat
bulanan.

2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Website BPS Pusat.
Data penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh langsung dari Website BPS Pusat
dalam format excel.

3.3. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan dilakukan dengan cara mendokumentasi sumber-sumber mengenai data
yang terkait, yaitu dengan cara mengumpulkan catatan/data-data yang diperlukan
yang sesuai dan relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan (Suharsimi
Arikunto, 2002). Proses dokumentasi tersebut melalui cara mengunduh langsung di
Website resmi BPS Pusat. Selain itu juga mendokumentasikan data dari dokumen
12

resmi yang diterbitkan oleh instansi-instansi yang terkait. Pengumpulan dilakukan


dengan studi pustaka dari buku-buku terkait, laporan penelitian, buletin, artikel, jurnal
ilmiah, dan penerbitan-penerbitan lainnya yang relevan terhadap penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

1. Persamaan Penelitian
Analisis tren dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear sederhana
(Simple Linier Regression Method) dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary
Least Square) atau OLS. Persamaan regresi diyakini sebagai berikut:
TBD = b0 + b1Trend
Dimana:
TBD = Total barang dalam negeri (ton)
Trend = Angka trend bulanan (Trend= 1,2,3, ……………..)

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)


Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi dari variabel dependen
(Imam Ghozali, 2005). Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen, secara individu dapat dibuatkan hipotesis sebagai berikut:
1) H0: b1 = 0, yaitu tidak ada pegaruh signifikan secara individu jumlah penduduk
usia kerja terhadap variabel jumlah pekerja angkutan.
H1: b1 ≠0, yaitu terdapat pengeruh signifikan variabel jumlah penduduk secara
individu terhadap variabel jumlah pekerja angkutan

2) H0: b2 = 0, yaitu tidak ada pegaruh signifikan secara individu jumlah angkutan
terhadap variabel jumlah pekerja angkutan.
H1: b1 ≠0, yaitu terdapat pengeruh signifikan variabel jumlah angkutan secara
individu terhadap variabel jumlah pekerja angkutan

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan t-stat, dengan perhitungan dimana


nilai t-table < t-stat dengan formula sebagai berikut:
13

Dimana:
bj = koefisien regresi (β)

se(bj ) = standart error koefisien regresi.

Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung (t-stat) dengan t-table.

Apabila t-stat > t-table, maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan
bahwa variabel independen secara individual memiliki pengaruh signifikan positif
terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila t-stat < t-table, maka variabel
independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
14

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Jumlah Penumpang Pelabuhan Utama Nasional


Dalam penelitian ini Pelabuhan Utama yang diteliti meliputi: 1) Tanjung Priuk; 2)
Tanjung Perak; 3) Pelabuhan Belawan; 4) Pelabuhan Balikpapan; dan 5) Pelabuhan
Makasar. Pelabuhan dipilih untuk mewakili wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi. Selain itu, kelima Pelabuhan tersebut datanya mudah diperoleh dan
dipublikasikan di Internet.
a. Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan belokasi di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara. Pelabuhan ini
merupakan pelabuhan terpenting di pulau Sumatra. Pelabuhan Belawan adalah sebuah
pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung di bawah PT Pelabuhan Indonesia I.
b. Tanjung Priuk
Tanjung Priok adalah pelabuhan yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta. Pelabuhan
ini merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini tidah hanya mengangkut
penumpang, aktivitas di pelabuhan ini juga padat dengan angkutan barang yang masuk dari
luar pulau dan luar negeri.
c. Tanjung Perak
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan kedua teramai setelah pelabuhan
Tanjung Priok. Pelabuhan ini berlokasi di Surabaya yang setiah harinya dikunjungi ratusan
kapal. Pelabuhan Tanjung Perak menghubungkan Surabaya dengan kota-kota pelabuhan
lain di Indonesia.
d. Pelabuhan Balikpapan
Pelabuhan Balikpapan atau juga disebut Pelabuhan Semayang adalah pelabuhan laut
multifungsi yang berloasi di teluk Balikpapan, di pesisir timur pulau Kalimantan.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan Timur yang mampu melayani
pengurusan kapal barang maupun kapal penumpang dan kapal pesiar. Pelabuhan ini
dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV. Pelabuhan ini berada pada Alur Laut Kepulauan
Indonesia II di tepi Selat Makassar. Pelabuhan Semayang memiliki dermaga dengan
panjang 4.89,5 meter dan lebar 21 meter. Pelabuhan Semayang juga memiliki dengan luas
terminal penumpang : 2.500 m² yang terdiri dari dua lantai, lapangan parkir seluas 2.000
m² dan Terminal Peti Kemas seluas 6.288 m².
15

e. Pelabuhan Makasar
Pelabuhan Makassar, juga dikenal sebagai Pelabuhan Soekarno–Hatta berlokasi di
Makassar. Pelabuhan ini memiliki memiliki lalu lintas penumpang tertinggi dan lalu lintas
kargo terbesar di Sulawesi. Pelabuhan Soekarno–Hatta Makassar dikategorikan sebagai
pelabuhan kelas utama oleh Pemerintah Indonesia. Pelabuhan Soekarno–Hatta Makassar
dikategorikan sebagai pelabuhan kelas utama oleh Pemerintah Indonesia, bersama
dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya,
dan Pelabuhan Belawan di Medan.
Gambar 4.1.
Jumlah Barang di 5 Pelabuhan Utama Indoensia pada Tahun 2010 - 2021

Sumber: Website BPS Pusat

Pelabuhan Tanjung Priuk merupakan pelabuhan yang paling banyak menerima


barang baik itu bongkar maupun muat. Kemudian Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan
Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, kemudian disusul oleh Pelabuhan Belawan.
Dominannya Pelabuhan Tanjung Priuk dalam menganggut barang karena merupakan
Pelabuhan terbesar di Indonesia dan juga merupakan Pelabuhan yang berada di Ibu Kota
Negara. Dari Pelabuhan Tanjung Priuk berbagai barang baik itu yang bersumber dari
internasional mapun nasional masuk dan didistribusikan mulai dari DKI Jakarta.
16

4.2. Trend Jumlah arus Penumpang di Pelabuhan Utama di Indonesia


4.2.1. Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan belokasi di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara. Pelabuhan ini
merupakan pelabuhan terpenting di pulau Sumatra. Pelabuhan Belawan adalah sebuah
pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung di bawah PT Pelabuhan Indonesia I.

Lower
Confidence Upper Confidence
Timeline Belawan Forecast(Belawan) Bound(Belawan) Bound(Belawan)
2010 7914497      
2011 8035638      
2012 7786953      
2013 7227801      
2014 5805731      
2015 4090192      
2016 3971185      
2017 5139339      
2018 3013084      
2019 11979268      
2020 2128949      
2021 2733608 2733608 2733608,00 2733608,00
2022   2369987,22 -5744903,63 10484878,07
2023   2006366,441 -9464085,60 13476818,48
2024   1642745,661 -12407974,02 15693465,34
Sumber: BPS Pusat (diolah)
4.2.2. Tanjung Priuk
Tanjung Priok adalah pelabuhan yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta. Pelabuhan
ini merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini tidah hanya mengangkut
17

penumpang, aktivitas di pelabuhan ini juga padat dengan angkutan barang yang masuk dari
luar pulau dan luar negeri.
4.2.3. Tanjung Perak
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan kedua teramai setelah pelabuhan
Tanjung Priok. Pelabuhan ini berlokasi di Surabaya yang setiah harinya dikunjungi ratusan
kapal. Pelabuhan Tanjung Perak menghubungkan Surabaya dengan kota-kota pelabuhan
lain di Indonesia.
4.2.4. Pelabuhan Balikpapan
4.2.5. Pelabuhan Balikpapan atau juga disebut Pelabuhan Semayang adalah pelabuhan
laut multifungsi yang berloasi di teluk Balikpapan, di pesisir timur pulau
Kalimantan. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan Timur
yang mampu melayani pengurusan kapal barang maupun kapal penumpang dan
kapal pesiar. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV. Pelabuhan ini
berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia II di tepi Selat Makassar. Pelabuhan
Semayang memiliki dermaga dengan panjang 4.89,5 meter dan lebar 21 meter.
Pelabuhan Semayang juga memiliki dengan luas terminal penumpang : 2.500 m²
yang terdiri dari dua lantai, lapangan parkir seluas 2.000 m² dan Terminal Peti
Kemas seluas 6.288 m².
4.2.6. Pelabuhan Makasar

Untuk membandingan trend jumlah arus barang di Pelabuhan utama di Indonesia


pada tahun 2010 – 2021?
Untuk mengetahui hasil peramalan jumlah arus barang di Pelabuhan utama
Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai