PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
Sigit Suparto
21111020
UNIVERSITAS TRILOGI
Jakarta
2022
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................................i
Indonesia mempunyai potensi industri maritim yang besar berupa laut yang luas
mencapai kurang lebih 5,8 juta km2 dan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau.
Tidaklah mengherankan apabila Indonesia menjadi negara maritim. Hal tersebut
merupakan salah satu potensi yang mendukung keunggulan kompetitif Indonesia.
Sebagai negara maritim, peranan transportasi laut dan pelabuhan bagi negara ini
menjadi jauh lebih penting dibandingkan dengan bentuk negara lainnya. Dengan
sarana-prasarana yang cukup memadai transportasi laut dan pelabuhan dapat
memberikan biaya logistik yang lebih murah dibandingkan dengan jenis transportasi
lainnya.
Arus penumpang dan barang di Pelabuhan utama Indonesia cenderung fluktuatif dan
tidak menentu. Arus keberangkatan dan kedatangan penumpang Pelabuhan utama
memiliki pola musiman pada bulan Idul Fitri, dimana selalu terjadi lonjakan
penumpang pada bulan tersebut. Selain arus penumpang, arus barang pada bandara
dan pelabuhan tersebut juga terjadi fluktuasi yang signifikan. Hal tersebut dapat
mempengaruhi pemerintah dalam mengembangkan kedua prasarana transportasi
tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan akan keadaan arus penumpang dan
barang di masa depan, agar pengembangan yang dilakukan tepat dan berguna. Salah
satu cara mengetahui arus barang di Pelabuhan utama adalah dengan menggunakan
forecasting.
2
Gambar 1.1. Total Barang Dalam Negri yang Dibongkar di Pelabuhan Utama (ton)
Sumber: BPS Pusat (diolah)
5. Bab kelima adalah Penutup, pada bab ini menjelaskan tentang analisis kesimpulan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang direkomendasikan bagi pihak-
pihak terkait penyerapan tenaga kerja ini, serta keterbatasan dari penelitian ini.
5
BAB II
TELAAH PUSTAKA
dilakukan dengan menghitung factor produktifitas yang antara lain terdiri dari:
1. Handling Ability. Yaitu throughtput dalam satuan ton per crane per year atau per
ton per berth per year. Throughtput terminal peti kemas dapat dinyatakan dengan
cara: 1) Annual Throughtput (AT) yaitu total peti kemas di terminal dalam satuan
Teu per tahun; 2) Annual Throughtput (AT), pada setiap meter panjang dermaga
dalam satuan ton per meter per tahun; 3) Annual Throughtput per Crane (AC),
dalam satuan Teus per crane per tahun. Yaitu daya tampang lapangan
penumpukan dalam satuan TEUs, ditentukan perkalian jumlah Ground slot dan
Stacking Height. Stowing capacity dapat dihitung dalam satuan TEUs per hectare
lapangan penumpukan berdasarkan factor-faktor ground slot (Cs) dan
Keterangan
H = throughput peti kemas per unit area terminal dalam Ha AT = Annual
throughput dalam satuan TEUs per tahun DT = total terminal area dalam satuan
Ha.
3. Ns = AT / CS
Keterangan
Ns = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun
At = Annual Throughput dalam satuan TEUs per tahun
Cs = Jumlah Ground Slot di terminal dalam satuan ton atau TEUs
Hitungan berdasarkan Storage Capacity dengan rumus
Nt = AT / Ct
9
Keterangan
Nt = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun
At = Annual Throughput dalam satuan TEUs per tahun
Ct = Kapasitas storage di terminal dalam satuan ton atau TEUs Rerata masa
penumpukan peti kemas di terminal dapat dihitung dengan jumlah hari dalam
periode tertentu dibagi frekuensi gerakan peti kemas dalam periode yang
dimaksud. Masa penumpukan peti kemas dinamakan dwelling time dinyatakan
dalam satuan hari,
hitungan berdasarkan ground slot dengan rumus Dt = 365 / Nt Keterangan:
Dt = Dwelling time dalam satuan hari per tahun
Nt = Frekuensi gerakan peti kemas dalam satuan time per tahun.
mampu menghasilkan produk (out put) yang lebih banyak dibandingkan tenaga kerja
lain dalam satuan waktu yang sama. Menurut Payaman Simanjuntak (1985),
produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan
dengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan
perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.
Dalam penelitan ini, kinerja Pelabuhan-pelabuhan itu akan dinilai berdasarkan pada
tren arus barang yang masuk dalam Pelabuhan. Kinerja suatu Pelabuhan dikatakan
meningkat jika hasil ramalan arus barang itu terus bertambah, dan sebaliknya
dikatakan turun jika ramalan arus barang itu menunjukkan penurunan. Ramalan
tersebut didasarkan pada kondisi eksisting selama lima tahun terakhir, kemudian
dengan menggunakan metode tren akan diperoleh nilai prediksi arus barang pada
peridoe-periode berikutnya. Selanjutnya akan dilakukan suatu analisis komparasi
diantara pelabuhan-pelabuhan yang terpilih. Pelabuhan utama dalam penelitian
ditentukan berdasarkan pada sajian BPS Pusat. Pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan
Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Balik Papan dan Makasar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah arus barang di Pelabuhan utama.
Indikator yang digunakan adalah total barang dalam negari baik itu yang dimuat
maupun yang dibongkar pada Pelabuhan Belawan, Tanjung Priuk, Tanjung Perak,
Balik Papan dan Maksar. Data tersebut berupa data bulanan yang diambil mulai dari
tahun 2017 hingga tahun 2021 (lima tahun terakhir). Satuan dari volume barang
tersebut diukur dengan satuan ton.
1. Jenis Data
Data yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diambil dari pihak lain atau data yang telah diolah
oleh pihak ketiga secara berkala (time series) yang sering digunakan untuk melihat
pola perkembangan objek penelitian selama periode – periode tertentu. Data yang
digunakan adalah data sekunder selama tiga puluh tahun. Adapun data yang digunakan
adalah total barang dalam negeri di Pelabuhan utama tahun 2017 – 2021 yang bersifat
bulanan.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Website BPS Pusat.
Data penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh langsung dari Website BPS Pusat
dalam format excel.
1. Persamaan Penelitian
Analisis tren dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear sederhana
(Simple Linier Regression Method) dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary
Least Square) atau OLS. Persamaan regresi diyakini sebagai berikut:
TBD = b0 + b1Trend
Dimana:
TBD = Total barang dalam negeri (ton)
Trend = Angka trend bulanan (Trend= 1,2,3, ……………..)
2) H0: b2 = 0, yaitu tidak ada pegaruh signifikan secara individu jumlah angkutan
terhadap variabel jumlah pekerja angkutan.
H1: b1 ≠0, yaitu terdapat pengeruh signifikan variabel jumlah angkutan secara
individu terhadap variabel jumlah pekerja angkutan
Dimana:
bj = koefisien regresi (β)
Apabila t-stat > t-table, maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan
bahwa variabel independen secara individual memiliki pengaruh signifikan positif
terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila t-stat < t-table, maka variabel
independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
e. Pelabuhan Makasar
Pelabuhan Makassar, juga dikenal sebagai Pelabuhan Soekarno–Hatta berlokasi di
Makassar. Pelabuhan ini memiliki memiliki lalu lintas penumpang tertinggi dan lalu lintas
kargo terbesar di Sulawesi. Pelabuhan Soekarno–Hatta Makassar dikategorikan sebagai
pelabuhan kelas utama oleh Pemerintah Indonesia. Pelabuhan Soekarno–Hatta Makassar
dikategorikan sebagai pelabuhan kelas utama oleh Pemerintah Indonesia, bersama
dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya,
dan Pelabuhan Belawan di Medan.
Gambar 4.1.
Jumlah Barang di 5 Pelabuhan Utama Indoensia pada Tahun 2010 - 2021
Lower
Confidence Upper Confidence
Timeline Belawan Forecast(Belawan) Bound(Belawan) Bound(Belawan)
2010 7914497
2011 8035638
2012 7786953
2013 7227801
2014 5805731
2015 4090192
2016 3971185
2017 5139339
2018 3013084
2019 11979268
2020 2128949
2021 2733608 2733608 2733608,00 2733608,00
2022 2369987,22 -5744903,63 10484878,07
2023 2006366,441 -9464085,60 13476818,48
2024 1642745,661 -12407974,02 15693465,34
Sumber: BPS Pusat (diolah)
4.2.2. Tanjung Priuk
Tanjung Priok adalah pelabuhan yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta. Pelabuhan
ini merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini tidah hanya mengangkut
17
penumpang, aktivitas di pelabuhan ini juga padat dengan angkutan barang yang masuk dari
luar pulau dan luar negeri.
4.2.3. Tanjung Perak
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan kedua teramai setelah pelabuhan
Tanjung Priok. Pelabuhan ini berlokasi di Surabaya yang setiah harinya dikunjungi ratusan
kapal. Pelabuhan Tanjung Perak menghubungkan Surabaya dengan kota-kota pelabuhan
lain di Indonesia.
4.2.4. Pelabuhan Balikpapan
4.2.5. Pelabuhan Balikpapan atau juga disebut Pelabuhan Semayang adalah pelabuhan
laut multifungsi yang berloasi di teluk Balikpapan, di pesisir timur pulau
Kalimantan. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan Timur
yang mampu melayani pengurusan kapal barang maupun kapal penumpang dan
kapal pesiar. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV. Pelabuhan ini
berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia II di tepi Selat Makassar. Pelabuhan
Semayang memiliki dermaga dengan panjang 4.89,5 meter dan lebar 21 meter.
Pelabuhan Semayang juga memiliki dengan luas terminal penumpang : 2.500 m²
yang terdiri dari dua lantai, lapangan parkir seluas 2.000 m² dan Terminal Peti
Kemas seluas 6.288 m².
4.2.6. Pelabuhan Makasar