Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah


17.504 pulau baik itu berpenghuni maupun tidak serta berpenduduk terbesar yakni
lebih dari 263.846.946 pada tahun 2016. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang
3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia
adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Indonesia sendiri
terdiri atas 5 pulau besar yakni pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan
Papua. Laut memiliki beberapa peran penting bagi Indonesia yakni (1) sebagai
pengontrol iklim bumi, (2) sebagai tempat olahraga, sarana rekreasi dan
pariwisata, (3) sebagai sarana transportasi, (4) sebagai sumber pangan, (5) sebagai
bahan baku obat-obatan, (6) sebagai sumber pertambangan, (7) dan lain-lain.

Seperti yang telah terurai diatas bahwa salah satu peranan laut bagi
Indonesia adalah sebagai sarana transportasi dalam hal ini adalah transportasi laut
yang dipengaruhi oleh keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Transportasi laut berperan sebagai kunci kehidupan di bidang ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan serta keamanan negara dan juga berperan sebagai sarana
untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Untuk
mendukung peran dari transportasi laut maka tentu dibutuhkan sarana serta
prasarana yang memadai serta optimal.

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang gencarnya menjadikan negara


Indonesia sebagai poros maritim Dunia. Salah satu langkah yang diambil adalah
dengan mengembangkan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan
membangun tol laut, pelabuhan laut, dan industry perkapalan serta pariwisata
maritime.

Pelabuhan adalah salah satu prasarana sekaligus sebagai fasilitas dalam


transportasi laut yang sifatnya penting untuk menerima kapal dan
memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan juga
merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai
prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara.

Pada provinsi Sulawesi tenggara, telah dibangun beberapa pelabuhan


dengan tujuan untuk konektivitas dengan moda transportasi laut dan
menggerakkan roda perekonomian di Provinsi Sulawesi Tenggara. Salah satu
pelabuhan yang telah dibangun adalah pelabuhan bungkutoko kota kendari
dimana hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kendari sebagai wisata
bahari dan difungsikan sebagai pelabuhan multipurpose. Secara hirarki,
pelabuhan bungkutoko merupakan pelabuhan pengumpul.

Namun dalam perencanaan pengembangan kedepannya, pelabuhan


bungkutoko tidak hanya akan dijadikan sebagai pelabuhan pengumpul tetapi juga
akan dijadikan sebagai pelabuhan penumpang. Untuk melengkapi fungsinya,
maka dibutuhkan beberapa sarana pelabuhan yang berupa :

1. Untuk pelayanan kapal, seperti :


a. Alur masuk pelabuhan dan sistem sarana bantu navigasi pelayaran.
b. Kolam pelabuhan
c. Pemecah gelombang.
d. Dermaga.
e. Kapal tunda, kapal pandu, kapal kepil, dan sebagainya.
2. Untuk pelayanan penumpang dan barang, seperti :
a. Apron dermaga.
b. Gudang.
c. Gedung terminal penumpang, lapangan parkir.
d. Areal bongkar muat moda angkutan darat.
e. Akses ke sistem pengangkutan darat.
f. Sarana debarkasi dan embarkasi penumpang.
g. Alat bongkar muat, seperti kran, derek, forklift, dan sebagainya.
Sesuai persyaratan sarana yang tertera diatas terlihat bahwa untuk
pelayanan penumpang harus tersedia gedung terminal penumpang. Namun ketika
kita melihat kondisi di pelabuhan bungkutoko, gedung terminal penumpang belum
tersedia.
Oleh karena itu, diperlukan Perencanaan Terminal Pelabuhan Bungkutoko
Di Kendari demi mendukung rencana pengembangan pelabuhan bungkutoko serta
membantu mendukung rencana pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia
sebagai poros maritime dunia. Selain itu juga, dengan adanya Perencanaan
Terminal Pelabuhan Bungkutoko Di Kendari diharapkan juga dapat membantu
menggerakkan roda perekonomian di kendari maupun di Sulawesi teggara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana merencanakan sebuah bangunan terminal penumpang yang
memenuhi aspek kenyamanan dari segi fasilitas bagi para pengguna,
guna mendukung rencana pengembangan pelabuhan bungkutoko
sebagai pelabuhan pengumpul menjadi pelabuhan penumpang?
2. Bagaimana wujud rancangan Perencanaan Terminal Penumpang
Pelabuhan Bungkutoko di Kendari yang menarik dari segi penampilan
bentuk bangunan?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Dapat merencanakan sebuah bangunan terminal penumpang yang
memenuhi aspek kenyamanan dari segi fasilitas bagi para pengguna,
guna mendukung rencana pengembangan pelabuhan bungkutoko
sebagai pelabuhan pengumpul menjadi pelabuhan penumpang.
2. Dapat menentukan wujud rancangan Perencanaan Terminal
Penumpang Pelabuhan Bungkutoko di Kendari yang menarik dari segi
penampilan bentuk bangunan.
Adapun sasaran pembahasan dari penelitian ini adalah Merumuskan
konsep perencanaan yang meliputi lokasi perancangan, identifikasi aktivitas yang
akan diwadahi konsep, penzoningan, sirkulasi dan organisasi ruang, dan struktur,
serta bentuk bangunan.

D. Batasan dan Lingkup Pembahasan


1. Batasan Pembahasan

Batasan pembahasan pada perancangan ini adalah merencanakan dan


merancang sebuah Perencanaan Terminal Pelabuhan Bungkutoko Di Kendari.

2. Lingkup Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan menerapkan dan menggunakan disiplin


ilmu arsitektur yang berkaitan dengan Perencanaan Terminal Pelabuhan
Bungkutoko Di Kendari.

E. Metode dan Sistematika Pembahasan


1. Metode Pembahasan
a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penulisan ini menggunakan teknik :

1. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana


peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Pengamatan Langsung

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan


langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
b. Teknik Analisis

Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan


analisis deskriptif, yaitu penelitian berupaya menggambarkan, mencatat,
menganalisa serta menginterpretasikan aspek Design Terminal Pelabuhan
Bungkutoko Di Kendari.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan untuk penyusunan Proposal Perencanaan dan


Perancangan Arsitektur ini adalah :

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penulisan, ungkapan masalah,


tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup dan batasan pembahasan
serta metode dan sistematika penulisan yang akan digunakan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Merupakan tinjauan umum berupa teori pendukung


judul serta studi literatur terhadap Perencanaan Terminal
Pelabuhan Bungkutoko Di Kendari.

BAB III : Tinjauan Tempat Perencanaan

Pada Bab ini berisikan tinjauan makro lokasi yang


terdiri atas deskripsi wilayah kawasan Kota Kendari serta
kondisi fisik Kota Kendari dan potensi-potensi yang
terdapat pada Kota Kendari.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Judul
1. Perencanaan : Perencanaan berarti proses, cara, perbuatan
merencanakan (merancangkan).
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.)
2. Terminal : perhentian penghabisan (bis, kereta api,
dan sebagainya);
(https://kbbi.web.id/terminal)
3. Penumpang : seseorang yang hanya menumpang, baik
itu pesawat, kereta api, bus, maupun jenis transportasi lainnya, tetapi tidak
termasuk awak mengoperasikan dan melayani wahana tersebut
(https://id.wikipedia.org/wiki/Penumpang)
4. Pelabuhan : sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai,
atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang
kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki
alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan
kapal-kapal yang berlabuh.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan)
5. Bungkutoko : kelurahan di kecamatan Abeli, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bungkutoko,_Abeli,_Kendari)
6. Kendari : ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia. Kendari diresmikan sebagai kotamadya (kini kota) dengan UU
RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kendari)

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Perencanaan


Terminal Pelabuhan Bungkutoko Di Kendari adalah suatu proses merencanakan
sebuah tempat sebagai perhentian sementara penumpang pelabuhan laut dimana
ini merupakan salah satu sarana yang harus disediakan sebagai pelabuhan
penumpang di kota kendari.

B. Teori Pendukung Judul


1. Perencanaan
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu
dari fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini
selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak.
Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan.
Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengertian
perencanaan menurut para ahli :
- Kaufman (1972) sebagaimana dikutip Harjanto, Perencanaan adalah suatu
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah
dan bernilai.
- Bintoro Tjokroaminoto mendefinisikan perencanaan sebagai proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu.
- Pramuji Atmosudirdjo mendefinisikan perencanaan adalah perhitungan
dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan
bagaimana melakukannya.
- SP. Siagiaan mengartikan perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan
dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
- Y.Dior berpendapat perencanaan perencanaan adalah suatu proses
penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang
akan datang , dalam rangka mencapai sasaran tertentu.
Dari semua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah serangkaian proses penentuan tindakan masa depan yang disertai
pertimbangan yang logis dan kontinu untuk memanfaatkan sumber daya yang ada
semaksimal mungkin guna mencapai tujuan tertentu.
Prinsip prinsip dari suatu perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Penentuan pilihan (setting up choices)
2. Penetapan pengagihan sumberdaya (resources allocation)
3. Penetapan dan usaha pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan
(setting up goals and objectives)
4. Penetapan dan usaha pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan
(setting up goals and objectives)
5. Berfikir System, holistik, dan berkelanjutan (sustainable development)
Adapun manfaat dari perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai penuntun arah dan acuan pembangunan
b. Minimalisasi Ketidakpastian
c. Minimalisasi inefisiensi sumber daya
d. Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
e. Menghasilkan keadaan yang lebih baik
2. Pengertian Pelabuhan
Menurut Gurning dan Budiyanto, (2007), pelabuhan adalah tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan dan sekitarnya dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan layanan jasa. Utamanya
pelabuhan adalah tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi. Sementara itu Suranto (2004), mengatakan
pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas–batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan faslitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan dan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan umum adalah
pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.
Sementara itu Jinca (2011) mengatakan bahwa pelabuhan laut adalah suatu
daerah perairan yang terlindung terhadap badai, ombak dan arus, sehingga kapal
dapat mengadakan olah gerak, bersandar, membuang jangkar sedemikian
sehingga bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat terlaksana
dengan baik. Fungsi utama dari pelabuhan laut adalah fungsi perpindahan muatan
dan fungsi industri dilihat dari sudut pengusaha pelabuhan melengkapi fasilitas-
fasilitas terhadap keperluan kegiatan kapal di pelabuhan, antara lain alur pelayaran
untuk keluar masuk kapal dari dan ke pelabuhan, peralatan tambat, kegiatan
bongkar muat dermaga, pengecekan barang, pergudangan, penyediaan jaringan
transportasi lokal di kawasan pelabuhan.
3. Macam Pelabuhan
Menurut Triatmodjo (1992), Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam segi tinjauan, yaitu segi penyelenggaraannya, segi pengusahaannya, fungsi
dalam perdangangan nasional dan internasional, segi kegunaan dan letak
geografisnya.
3.1. Segi penyelenggaraan
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan ini diselenggarakan untuk kepentingan palayanan masyarakat
umum, yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya diberikan kepada
badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut. Di indonesia,
dibentuk empat badan usaha milik negara yang berwenang mengelola pelabuhan
umum duisahakan, yaitu PT. Pelindo I berkedudukan di Medan, PT. Pelindo II di
Jakarta, PT. Pelindo III di Surabaya dan PT. Pelindo IV di Ujung Pandang.
Pelabuhan pada perencaaan ini masuk pada kawasan operasi PT. Pelindo IV,
Ujung Pandang, sebagai pelabuhan umum.
2. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan
sendiri guna menunjang suatu kegiatan tertentu dan hanya digunakan untuk
kepentingan umum dengan keadaan tertentu dan dengan ijin khusus dari
Pemerintah. Pelabuhan ini dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah
ataupun swasta yang digunakan untuk mengirim hasil produksi perusahaan
tersebut, salah satu contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh, yang digunakan
untuk mengirim gas alam cair ke daerah/negara lain, Pelabuhan Pabrik
Aluminium di Sumatra Utara (Kuala Tanjung), yang melayani import bahan baku
bouksit dan eksport aluminium ke daerah/negara lain.
3.2. Segi kegunaan
1. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
bongkar muat barang, seperti:
a. Dermaga harus panjang dan mampu menampung seluruh panjang kapal
sekurang-kurangnya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan oleh proses
bongkar muat barang melalui bagian depan maupun belakang kapal dan juga di
bagian tengah kapal.
b. Pelabuhan barang harus memiliki halaman dermaga yang cukup lebar,
untuk keperluan bongkar muat barang, yang berfungsi untuk mempersiapkan
barang yang akan dimuat di kapal, maupun barang yang akan di bongkar dari
kapal dengan menggunakan kran. Bentuk halaman dermaga ini beranekaragam
tergantung pada jenis muatan yang ada, seperti :
1. Barang-barang potongan (general cargo), yaitu barang yang dikirim dalam
bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, serta barang yang dibungkus dalam peti,
karung, drum dan lain sebagainya.
2. Muatan lepas (bulk cargo), yaitu barang yang dimuat tanpa pembungkus,
seperti batu bara, biji besi, minyak dan lain sebagainya.
c. Peti kemas (Container), yaitu peti yang ulkurannya telah distandarisasi dan
teratur yang berfungsi sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim.
d. Mempunyai transito dibelakang halaman dermaga
e. Memiliki akses jalan maupun halaman untuk pengambilan/pemasukan
barang dari gudang maupun menuju gudang, serta adanya fasilitas reparasi.
2. Pelabuhan Penumpang
Seperti halnya pelabuhan barang, pelabuhan penumpang juga melayani
bongkar muat barang, namun pada pelabuhan penumpang, barang yang dibongkar
cenderung lebih sedikit. Pelabuhan penumpang, lebih melayani segala kegiatan
yang berhubungan dengan kebutuhan orang bepergian, oleh karena itu daerah
belakang dermaga lebih difungsikan sebagai stasiun/terminal penumpang yang
dilengkapi dengan kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai
pelayaran dan lain sebagainya.
3. Pelabuhan Campuran
Pelabuhan campuran ini lebih diutamakan untuk keperluan penumpang
dan barang, sedangkan untuk minyak masih menggunakan pipa pengalir.
Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan kecil atau pelabuhan yang masih
berada dalam taraf perkembangan.
4. Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang menangani aktivitas
pasokan minyak. Letak pelabuhan ini biasanya jauh dari keperluan umum sebagai
salah satu fakltor keamanan. Pelabuhan ini juga biasanya tidak memerlukan
dermaga/pangkalan yang harus dapat menampung muatan vertikal yang besar,
karena cukup dengan membuat jembatan perancah atau tambatan yang lebih
menjorok ke laut serta dilengkapi dengan pipa-pipa penyalur yang diletakkan
persis dibawah jembatan, terkecuali pada pipa yang berada di dekat kapal harus
diletakkan diatas jembatan guna memudahkan penyambungan pipa menuju kapal.
Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan penambat tambahan untuk mencegah kapal
bergerak pada saat penyaluran minyak.
5. Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan.
Biasanya pelabuhan ini dilengkapi dengan pasa lelang, alat pengawet, persediaan
bahan bakar, hingga tempat yang cukup luas untuk perawatan alat penangkap ikan.
Pelabuhan ini tidak membutuhkan perairan yang dalam, karena kapal penambat
yang digunakan oleh para nelayan tidaklah besar.
6. Pelabuhan Militer
Pelabuhan ini lebih cenderung digunakan untuk aktivitas militer.
Pelabuhan ini memiliki daerah perairan yang cukup luas serta letak tempat
bongkar muat yang terpisah dan memiliki letak yang agak berjauhan. Pelabuhan
ini berfungsi untuk mengakomodasi aktifitas kapal perang.
3.3. Segi usaha
Jika ditinjau dari segi pengusahaannya, maka pelabuhan dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Pelabuhan yang diusahakan
Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan oleh setiap kapal yang memasuki pelabuhan, dengan aktifitas
tertentu, seperti bongkar muat, menaik-turunkan penumpang, dan lain sebagainya.
Pemakaian pelabuhan ini biasanya dikenakan biaya jasa, seperti jasa labuh, jasa
tambat, jasa pandu, jada tunda, jasa dermaga, jada penumpukan, dan lain
sebagainya.
2. Pelabuhan yang tidak diusahakan
Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah kapal tanpa fasilitas bea
cukai, bongkar muat dan lain sebagainya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan
yang disubsidi oleh pemerintah serta dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jendral perhubungan Laut.
3.4. Segi fungsi perdagangan nasional dan internasional
Pelabuhan jika ditinjau dari segi fungsi dalam perdagangan nasional dan
internasional dapat dibedakan menjadi :
1. Pelabuhan laut
Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-kapal
berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama dan ramai
dikunjungi oleh kapal-kapal yang membawa barang ekspor/impor dari luar negri.
2. Pelabuhan pantai
Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang lebih dimanfaatkan untuk
perdagangan dalam negeri. Kapal asing yang hendak masuk harus memiliki ijin
khusus.
3.5. Segi letak geografis
Ditinjau dari segi letak geografis, pelabuhan dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari
pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang
(breakwater), yang merupakan pemecah perairan tertutup dari laut dan hanya
dihubungkan oleh satu celah yang berfungsi untuk keluar masuknya kapal. Di
dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat.

Gambar. Bentuk Pelabuhan Buatan


2. Pelabuhan alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari badai dan
gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk,
estuari dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombangnya sangat kecil.

Gambar. Bentuk Pelabuhan Alam


3. Pelabuhan semi alam
Pelabuhan semi alam merupakan campuran antara pelabuhan buatan dan
pelabuhan alam, misalnya pelabuhan yang terlindungi oleh pantai tetapi pada alur
masuk terdapat bangunan buatan untuk melindungi pelabuhan, contohnya
pelabuhan ini di Indonesia adalah pelabuhan bengkulu.
Gambar. Bentuk Pelabuhan Semi Alam
4. Prasarana dan Sarana Pelabuhan
Untuk dapat menjalankan fungsinya, maka pelabuhan diperlengkapi
dengan berbagai sarana seperti :
4.1. Untuk pelayanan kapal, seperti :
a. Alur masuk pelabuhan dan sistem sarana bantu navigasi pelayaran.
b. Kolam pelabuhan.
c. Pemecah gelombang.
d. Dermaga.
e. Kapal tunda, kapal pandu, kapal kepil, dan sebagainya.
4.2. Untuk pelayanan penumpang dan barang, seperti :
a. Apron dermaga.
b. Gudang.
c. Gedung terminal penumpang, lapangan parkir.
d. Areal bongkar muat moda angkutan darat.
e. Akses ke sistem pengangkutan darat.
f. Sarana debarkasi dan embarkasi penumpang.
g. Alat bongkar muat, seperti kran, derek, forklift, dan sebagainya.
C. Studi Literatur
1. Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak adalah sebuah pelabuhan yang terdapat


di Surabaya, Jawa Timur. Secara administratif, pelabuhan Tanjung Perak
termasuk ke dalam Kelurahan Perak Timur, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota
Surabaya. Di pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas. Tanjung Perak
merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan
Tanjung Priok dan juga sebagai pusat perdagangan menuju kawasan Indonesia
bagian timur. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi kantor pusat PT. (Persero)
Pelabuhan Indonesia III.

Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia, yang


berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur
Indonesia, termasuk Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung
oleh dataran gigir atau hinterland yang potensial maka Tanjung Perak juga
merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.
 Fasilitas yang tersedia

1) Terminal Gapura Surya Nusantara

Gambar Terminal Gapura Surya Nusantara,

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

Pelabuhan penumpang Tanjung Perak menghubungkan Surabaya dengan


kota-kota pelabuhan lain di Indonesia. Terminal penumpang Tanjung Perak
bernama Gapura Surya Nusantara yang merupakan terminal penumpang kapal
laut termewah di Indonesia. Terdapat kapal ferry dengan rute Surabaya-
Banjarmasin dan Surabaya-Makassar. Terminal Gapura Surya Nusantara
dilengkapi dengan fasilitas dua buah garbarata untuk kapal yang menjadikan
Tanjung Perak menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang menyediakan
fasilitas ini.

2) Terminal Pelabuhan Teluk Lamong

Gambar Terminal Pelabuhan Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak,


Surabaya

Pada 2015, kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak juga ditopang oleh


kehadiran Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan salah satu terminal
pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan
menggunakan komputer. Direncanakan antara Pelabuhan Tanjung Perak dan
Terminal Pelabuhan Teluk Lamong akan dihubungkan dengan sistem monorel
petikemas pertama di dunia

3) Dermaga kapal pesiar

Gambar Fasilitas dermaga kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Tanjung Perak juga dilengkapi dengan fasilitas dermaga yang


dapat melayani kapal pesiar baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

4) Transportasi

Pelabuhan Tanjung Perak dapat diakses dari beberapa moda transportasi


seperti jalan raya, jalan tol, maupun transportasi umum yang tersedia dari dan
menuju Tanjung Perak, di antaranya bus kota, angkot, dan sebagainya. Jalan raya
yang terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Perak di antaranya adalah jalan
lingkar timur Surabaya (Middle East Ring Road), dari arah Rungkut hingga
Kenjeran, lalu belok ke arah Jalan Perak Timur, dan lain-lain. Sarana jalan tol
yang menghubungkan dengan Pelabuhan Tanjung Perak yaitu Jalan Tol Surabaya-
Porong yang terintegrasi dengan Jalan Tol Surabaya-Gresik dan Jalan Tol Waru-
Juanda.
2. Pelabuhan Belawan

Gambar Pelabuhan Belawan

Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan yang terletak di


kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan merupakan pelabuhan terpenting di
pulau Sumatera. Pelabuhan Belawan adalah sebuah pelabuhan dengan tingkat
kelas utama yang bernaung di bawah PT. Pelabuhan Indonesia I. Koordinat
geografisnya adalah 03°47′LU 98°42′BT (03º 47’ 00” LU dan 98” 42” BT).

Gambar Master Plan Pelabuhan Belawan

 Fasilitas dan peralatan pelabuhan


1. Dermaga
a. Nama : serbaguna/multipurpose berth
Panjang : 1.669,74 M
Kedalaman: 8,5 MLWS
Kapasitas : 7000 Ton
b. Nama : curah cair/ liquid bulk
Panjang : 775 M
Kedalaman : 8,5 MLWS
Kapasitas : 4000 Ton
c. Nama : pelayanan BBM / Fuel Jelly
Panjang : 94,37 M
Kedalaman : 8,5 MLWS
Kapasitas : 7000 Ton
d. Nama : Terminal ferry
Panjang : 115 M
Kedalaman : 8,5 MLWS
Kapasitas : 7000 Ton
2. Alur pelayaran
Panjang : 12 mil
Lebar : 100 M
Kedalaman :10,5 MLWS
3. Kolam pelabuhan
Luas : 4.075.000 M2
Kedalaman : 6.10 MLWS
4. Gudang
Luas : 75.858,95 M2
5. Lapangan penumpukan
Luas : 136.317 m2
6. Terminal penumpang
Luas : 3.577 m2
Kapasitas : 3.100 orang
BAB III

TINJAUAN TEMPAT PERENCANAAN

A. Tinjauan Makro Lokasi


1. Gambaran Umum Kota Kendari
a. Letak Geografis
Kota Kendari secara administratif berkedudukan sebagai ibukota
Provinsi Sulawesi Tenggara terbentuk berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun
1995. Secara geografis, Kota Kendari terletak membujur dari Barat ke Timur
antara 122o,55o – 122o,39o Bujur Timur dan 03o,55o – 4o,05o Lintang Selatan yang
membentang mengelilingi Teluk Kendari.

Secara administratif, Kota Kendari berbatasan dengan :

1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia.


2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda.
3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara.
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Laut Banda.
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Kota Kendari adalah 29.589 Ha atau 0,78% yang terdiri dari
10 Kecamatan dan 64 Kelurahan dengan topografi bervariasi antara datar dan
bukit dengan ketinggian mencapai 459 meter di atas permukaan laut.Suhu udara
rata-rata 22” – 31” C, curah hujan rata-rata 2.517 mm dengan rata-rata hari hujan
sebanyak 174 hari pertahun dengan curah hujan tertinggi pada sekitar bulan juni.
Gambar III.1. Peta Administratif Kota Kendari
Sumber : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Kendari, 2012
c. Pemerintahan
Luas wilayah yang dimiliki Kota Kendari adalah 29.589 Ha atau 0.78%
dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Secara administrasif Kota Kendari terbagi
atas 10 Kecamatan yaitu :

1) Kecamatan Poasia, terdiri dari 4 Kelurahan yaitu : Anduonohu,


Rahandouna, Anggoeya dan Matabubu.
2) Kecamatan Baruga, terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Baruga, Lepo-lepo,
Watubangga dan Wundudopi.
3) Kecamatan Mandonga, terdiri atas 6 Kelurahan yaitu : Mandonga,
Korumba, Anggilowu, Alolama, Wawombalata dan Labibia.
4) Kecamatan Kendari, terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Kandai, Gunung jati,
Kendari Caddi, Kasilampe, Kampung Salo, Mangga Dua, Mata, Purirano
dan Jati Mekar.
5) Kecamatan Kendari Barat, terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Kemaraya,
Watu-watu, Tipulu, Punggaloba, Benu-benua, Sodohua, Sanua, Dapu-
Dapura, Lahundape.
6) Kecamatan Abeli terdiri dari 13 Kelurahan yaitu Benua Nirae, Puday,
Lapulu, Abeli, Anggalomelai, Tobimeita, Poasia, Talia, Petoaha, Nambo,
Bungkutoko, Sambuli dan Tondonggeu.
7) Kecamatan Wua-Wua terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Wua-Wua,
Bonggoeya, Mataiwoi dan Anawai.
8) Kecamatan Puwatu terdiri dari 6 Kelurahan yaitu: Puwatu, Watulondo,
Pungolaka, Tobuuha, Abeli Dalam dan Lalodati.
9) Kecamatan Kambu terdiri dari 4 Kelurahan yaitu: Kambu, Mokoau,
Padaleu dan Lalolara.
10) Kecamatan Kadia terdiri dari 5 Kelurahan yaitu: Kadia, Bende,
Pondambea, Wawo Wanggu dan Anaiwoi.
2. Rencana Umum Tata Ruang Kota Kendari
a. Rencana Tata Guna Lahan

Sebagai suatu sistem wilayah, kota terbentuk oleh adanya interaksi


antara bagian wilayah kota (BWK) ataupun pembagian zona wilah tertentu yang
direncakan oleh Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari 2010-2030.
Sehubungan dengan perkembangan kebutuhan lahan kegiatan-kegiatan perkotaan,
maka fungsi eksisting BWK di Kota Kendari di masa mendatang mengalami
perubahan sebagaimana yang telah di lakukan oleh Dinas Tata Kota dan
Pemukiman Kota Kendari yang telah membuat Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Kendari 2010-2030 yakni membagi wilayah-wilayah Kota Kendari
melalui penzoningan wilayah.

Pembangunan wilayah kota kendari didasarkan pada Rencana Tata


Ruang Wilayah Kota agar pembangunannya lebih berdaya guna, berhasil guna,
serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang tertib, aman, dan berkeadilan.

a. Rencana Pola Ruang

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari tahun


2010 – 2030, pembagian pola ruang Kota Kendari terbagi atas beberapa zona
peruntukan, yakni :

1) Kawasan Pertanahan
2) Pertanian Tanaman Hortikultura
3) Kawasan Hutan Lindung
4) RTH
5) Sempadan Pantai
6) Kawasan Resapan Air
7) Sempadan Sungai
8) Taman Wisata Alam
9) Kebun Raya
10) Hutan Kota
11) Taman Kota
12) Perumahan Kepadatan Tinggi
13) Perumahan Kepadatan Sedang
14) Perumahann Kepadatan Rendah
15) Perkantoran Pemerintah
16) Kawasan Pendidikan Tinggi
17) Pelayanan Kesehatan
18) Perdagangan dan Jasa
19) Sector Informal
20) Pelayanan Pendidikan
21) Kawasan Pelayanan Umum
22) Kawasan Industri Terbatas
23) Kawasan Industri & Pergudangan
24) Kawasan Pelabuhan
25) Kawasan Pariwisata
26) Terminal Type A
27) TPA
28) Pertanian Taman Pangan
29) Pertanian Hortikultura
30) Zona Kepentingan Pariwisata
31) Zona Kepentingan Pariwisata & Nelayan
32) Zona Kepentingan Pelabuhan
Rencana Pola Ruang yang telah dibuat oleh Dinas Tata Kota dan
Perumahan Kota Kendari mengatur penzonningan pada wilayah-wilayah Kota
Kendari tahun 2010 sampai tahun 2030. Hal tersebut diatas dapat dilihat pada
peta berikut ini:

Gambar III.3. Peta Rencana Pola Ruang 2010-2030


Sumber : Dinas Tata Kota dan Perumahan, 2013
3. Arahan Pengembangan Zonasi Kota Kendari
Tabel III.1. Arahan Perkembangan Zona Kota Kendari

Zonasi Keterangan
1 2
I. Kawasan Hutan Lindung Adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas
yang memberikan perlindungan kepada
kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai
pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi,
serta memelihara kesuburan tanah. Terletak
dikecamatan kambu.
II. Ruang Terbuka Hijau  Area memanjang/jalur dan mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Terletak di Kecamatan kambu, kecamatan
poasia, dan kecamatan kendari barat.
III. Kawasan  Kawasan sepanjang kanan kiri sungai, yang
Sempadan
Sungai mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Terletak di kecamatan abeli, kecamatan wua-
wua, kecamatan kadia, kecamatan mandonga.
IV. Kawasan Resapan Air  Kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi
meresapkan air hujan, sehingga merupakan
tempat pengisisan air bumi ( akuiver ) yang
berguna sebagai sumber air. Terletak di
kecamatan kendari, kecamatan kendari barat,
kecamatan baruga, kecamatan kambu,
kecamatan poasia dan kecamatan abeli.
V. Taman Wisata Alam  Kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam.

VI. Kawasan Taman Kota  Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami dan bukan
alami, jenis asli atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekresasi.
VII. Kawasan Hutan Kota  Satu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam kesekutuan alam
lingkungannya, yang satu dan yang lainnya
tidak dapat dipisahkan.
VIII. Kawasan  Terletak di kawasan pusat kota dan pusat
Perumahan
Kepadatan Tinggi pertumbuhan baru meliputi Kecamatan
Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan
Mandonga, Kecamatan Kadia, Kecamatan
Wua-wua, Kecamatan Baruga, Kecamatan
Poasia dan Kecamatan Abeli.
IX. Kawasan  Terletak
Perumahan diantara kawasan perumahan
Kepadatan Sedang kepadatan tinggi dan kepadatan rendah meliputi
kecamatan Kendari Barat, Kecamatan
Mandonga, Kecamatan Wua-wua, Kecamatan
Baruga, Kecamatan Kambu dan Kecamatan
Abeli.
X. Kawasan  Terletak berdekatan dengan kawasan lindung,
Perumahan
Kepadatan Rendah kawasan agrowisata dan kawasan pertanian
meliputi Kecamatan Puuwatu, Lecamatan
Mandonga, Kecamatan Kambu, Kecamatan
Poasia dan Kecamatan Abeli.
 Terdapat di Kecamatan Poasia dengan rencana
Perkantoran Pemerintah
Provinsi Sulawesi pengembangan di Kecamatan Kambu
Tenggara

XI.  Berada
Perkantoran Pemerintah di Kecamatan Mandongan dan
Kota Kendari Kecamatan Kadia
XII. Kawasan  Berada di Kecamatan kambu sebagai pusat
Pendidikan
Tinggi pertumbuhan baru di bagian selatan.
XIII. Kawasan  Pelayanan kesehatan untuk skala Provinsi di
Pelayanan
Kesehatan kecamatan Baruga, dan rumah sakit skala kota
berada di Kecamatan Kambu
XIV. Kawasan  Untuk pasar tradisional berada di Kecamatan
Perdagangan
dan Jasa Kendari, Kecamatan Puuwatu, Kecamatan
Kadia, dan Kecamatan Baruga. Dan untuk
pusat perbelanjaan berada di Kecamatan Kadia,
Kecamatan Wua-wua, Kecamatan Poasia, dan
Kecamatan Abeli. Selanjutnya untuk pertokoan
modern berada di Kecamatan Kendari,
Kecamatan Kendari barat, Kecamatan Wua-
wua, Kecamatan Kadia, Kecamatan Baruga dan
Kecamatan Abeli.
XV. Sektor Informal  Berada di Kawasan perdagangan mandonga,
dan kawasan pusat kota, kawasan teluk kendari
yang meliputi kecamatan kadia, kecamatan
wua-wua dan kecamatan poasia.
XVI. Kawasan  Untuk pelayanan kantor kepolisian skala kota
Pelayanan
Umum terletak di Kecamatan wua-wua dan skala
pelayanan kecamatan terdapat disetiap
kecamatan.
XVII. Kawasan  Meliputi industri manufactur seluas 100 ha
Industri
terbatas yang terletak di kecamatan baruga.
XVIII.  Dikembangkan untuk kegiatan indutri skala
Kawasan Industri terpadu
besar, terdapat di kecamatan abeli, dan
kawasan agroindustri di kecamatan puuwatu
dan kecamatan kadia.
XIX. Kawasan Pariwisata  Kawasan pariwisata budaya berupa pusat
kawasan promosi dan informasi daerah, serta
rumah-rumah adat sulawesi tenggara di
kecamatan kadia, wisata perdagangan dan
sejarah kota lama di kecamatan kendari. Dan
untuk kawasan pariwisata alam berupa taman
wisata alam di kecamatan puuwatu, kecamatan
wua-wua, kecamatan baruga, kecamatan kambu
dan kecamatan poasia. Selanjutnya kawasan
pariwisata buatan, wisata agro, objek wisata
pantai, wisata religius, dan perdagangan di
kecamatan mandonga, kecamatan puuwatu,
kecamatan kadia, kecamatan kambu dan
kecamatan poasia serta pusat kota dan kawasan
teluk kendari.

XX. Kawasan pelabuhan  Terletak di kelurahan bungkutoko.
XXI. Kawasan  terletak di kecamatan puuwatu, kecamatan
tanaman
pangan mandonga, kecamatan baruga dan kecamatan
abeli.
XXII. Kawasan  Terletak di kecamatan puuwatu, kecamatan
pertanian
Horticultura mandonga, kecamatan kambu, kecamatan
baruga dan kecamatan poasia.
Sumber : Dinas Tata Kota dan Perumahan, 2013
DAFTAR PUSTAKA

Editorial Media Indonesia.2018. Pengembangan Terminal Penumpang Kapal


Laut di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/1330/. (20 Januari 2018).

Honggo, Pius. 2013. Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan Harbour Bay
Pulau Batam. http://e-journal.uajy.ac.id/159/2/1TA12921.pdf. ( 17 januari
2018)

http://e-journal.uajy.ac.id/3880/3/2TS12403.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Tanjung_Perak

Malalantang, Ryan. 2013. Redesain Terminal Penumpang Pelabuhan Umum Di


Tahuna “Implementasi Strategi Sinsign Dalam Semiotika Oleh Charles
Sander Pierce”.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/10741. (20
Januari 2018).

Putra, Adris. 2011. Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Dalam Mendukung


Pembangunan Berkelanjutan. Vol.6.No.1.
https://media.neliti.com/media/publications/98878-ID-pengembangan-
infrastruktur-pelabuhan-dal.pdf. (18 januari 2018 ).

Anda mungkin juga menyukai