Anda di halaman 1dari 30

Strategi percepatan pendapatan

dan devisa negara melalui


hilirisasi kelapa sawit/CPO
Pendahuluan

• Visi Indonesia 2045 adalah menuju negara pendapatan tinggi dan menjadi salah satu Produk Domestik Bruto (PDB)
terbesar di dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan percepatan penambahan devisa yang
berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan, pengembangan ekonomi regional/lokal serta memperdalam eksposur
Indonesia dalam rantai nilai global (global value chain).
• Secara sektoral upaya percepatan tersebut fokus pada sektor-sektor prioritas. Dengan mempertimbangkan peranannya yang
besar dalam peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan daya saing nasional. Salah satu sektor
prioritas tersebut adalah CPO.
• Komoditas kelapa sawit dan CPO adalah salah satu komoditas andalan perekonomian nasional dan sebagai penghasil devisa
negara terbesar di sektor nonmigas yang CPO sebagai salah satu komoditas prioritas yang memiliki urgensi baik dalam sisi
ekonomi maupun sisi tenaga kerja.
• Dalam RPJMN 2020 - 2024, kelapa sawit merupakan komoditas yang dikembangkan dalam hilirisasi industri pertanian
fokus pada pengolahan turunan (diversivikasi).
• Masih terdapat potensi yang besar untuk meningkatkan nilai tambah melalui industri pengolahan turunan CPO jika dilihat
dari sisi permintaan pasar maupun penawarannya atau dari hulu dan hilirnya.
• Salahsatu langkah strategis optimalisasi potensi CPO adalah hilirisasi Sawit atau CPO yang merupakan bagian dari
kebijakan subtitusi impor dan peningkatan nilai tambah yang akan meningkatakan perolehan pendapatan dan devisa negara
• Namun demikian, diperlukan kebijakan yang tepat agar hilirisasi dapat berjalan secara optimal, efisien dan efektif. Untuk
itu, diperlukan informasi yang akurat dan komprehensif (potensi dan permasalahan) agar instrument kebijakan hilirisasi
tersebut efisien dalam artian biayanya murah yaitu tidak memberikan dampak buruk pada perekonomian dan efektif dalam
artian target-target dari hilirisasi itu dapat dicapai dengan tepat.
• Adapun tujuan dari kajian ini adalah: 1) Menggali isu dan permasalahan yang berkaitan dengan hilirisasi sawit nasional; 2)
mengetahui dampak kebijakan insentif fiscal, dis-insentif fiscal, perpajakan dan insentif non fiscal terhadap daya saing
produk turunan dan perakonomian secara keseluruhan.
Overview CPO Nasional
Potensi Hulu

Luas Area (2019) 14456611

Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) 466029

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 2134168

Tanaman Menghasilkan (TM) 11856414


PR PBN PBS

Luas Area (Ha) 0 5000000 10000000 15000000 20000000

41%
Tanaman Tidak
Menghasilkan
Tanaman Belum (TTM)
Menghasilkan 3% 55%
(TBM)
15%

4%

Sumber: Statistik Di Indonesia, Kelapa sawit sebagian besar diusahakan oleh Perusahaan Besar Swasta
Perkebunan Tanaman (PBS) yaitu sebesar 54,94% atau seluas 7.942.335. Perusahaan Besar Negara (PBN)
Unggulan Nasional Menghasilkan
(TM) sebesar 4,27% atau seluas 617.501 hektar. Adapun Perkebunan Rakyat (PR) memberikan
2019 - 2021 82%
kontribusi terbesar kedua, yaitu sebesar 40,79% atau seluas 5.896.755 Ha.
Produksi CPO (Ton) Produktivitas (Ton/Ha)
60,000,000 4.50

4.00 3.82 3.84


49,710,345 3.78
50,000,000 48,297,070 3.60 3.65
47,120,247
3.49 3.46
3.50
42,883,631 3.22 3.26 3.25 3.30
3.15 3.17
3.04 2.99
40,000,000 37,965,224 3.00 2.922.97
2.76 2.83
2.70 2.63 2.72 2.75
2.67
2.53
31,070,015 31,730,961 2.50 2.32 2.44
30,060,003 29,811,353 30,728,504 2.32
30,000,000
25,439,694 2.00
22,912,772

20,000,000 18,195,402 18,267,420 1.50


16,310,781 16,755,437
15,296,801 14,925,877
13,191,189
11,575,542 1.00
10,527,791
10,000,000
0.50
2,346,822 1,887,999 1,861,263 2,147,136 2,134,367 2,174,936 2,226,403

0 0.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Perkebunan Rakyat (PR) Perkebunan Besar Negara (PBN) Perkebunan Rakyat (PR) Perkebunan Besar Negara (PBN)
Perkebunan Besar Swasta (PBS) Total Perkebunan Besar Swasta (PBS) Total

Sejak tahun 1980, perkembangan produksi kelapa sawit dalam bentuk CPO terus mengalami peningkatan dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 11,13% per tahun

Sumber: Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019 - 2021


Sumber: Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019 - 2021
Harga CPO dan Inti Sawit Tahun 2021 (Rp/Kg)
7062.2
Juni1 10756.82

7183.39
Mei2 10731.6

7067.94
Mei1 10664.17

6776.18
Apr2 9952.5

7019.51
Apr1 10128.33

6925.45
Mar2 10041.07

6780.71
Mar1 9651.9

6732.16
Feb2 9257.64

6843.96
Feb1 9035.92

6863.51
Jan2 9884.12

6288.41
Jan-1 9334.55

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Rata-rata Harga Inti Rata-rata Harga CPO

Sumber: http://disbun.sumselprov.go.id/perkembangan-harga-tbs-rata-rata-harga-cpo-inti-dan-index-k-tahun-2021
Sumber: http://disbun.sumselprov.go.id/perkembangan-harga-tbs-rata-rata-harga-cpo-inti-dan-index-k-tahun-2021
Sumber: http://disbun.sumselprov.go.id/perkembangan-harga-tbs-rata-rata-harga-cpo-inti-dan-index-k-tahun-2021
Harga Internasional CPO ($US)
2500

2000

1500

1130
1000

500

0
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
7. 7. 7. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 9. 9. 9. 9. 9. 9. 9. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 7. 7. 7. 7. 7.
1.0 6.0 9.0 3.0 6.0 1.0 6.0 9.0 4.0 7.0 1.0 6.0 9.0 5.0 0.0 3.0 9.0 4.1 7.1 2.1 5.1 0.1 5.1 8.1 2.1 5.1 0.1 5.1 8.1 3.1 6.1 1.1 6.1 9.1 4.1 7.1 2.1 5.0 0.0 3.0 8.0 1.0 6.0 1.0 3.0 8.0 1.0 6.0 1.0 4.0 1.0 4.0 9.0 4.0 7.0 2.0 5.0 0.0 4.0 7.0 2.0 9.0 2.0 7.0 3.0 6.0 1.0 6.0 9.0 4.0 0.0 2.0 8.0 3.0 6.0 1.0 4.0 9.0 4.0 7.0 2.0 5.0 0.0
2 2 2 0 0 1 1 1 2 2 0 0 0 1 2 2 2 0 0 1 1 2 2 2 0 0 1 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 0 1 1 1 2 2 3 0 0 1 1 2 2 0 0 0 1 1 2 2 3 0 0 1 1 2 2 0 0 1 1 1 2 3 0 0 1 1 2 2 2 0 0 1 1 2

Sumber: https://www.rea.co.uk/websites/reaholdingsplc/English/2450/cpo-price.html
Nilai ekspor kelapa sawit Indonesia dalam wujud CPO dan turunannya cenderung fluktuatif dari
tahun ke tahun selama Tahun 2010 – 2019 dengan laju penurunan rata-rata sebesar 1,57% per tahun
Sumber: Statistik
Perkebunan
Unggulan Nasional
2019 - 2021
Pasar Kelapa Sawit Global

China (8.136 ribu ton)


Unii Eropa (5.743 ribu ton)
Malaysia

Indonesia memegang 55%


market share kelapa sawit global
di tahun 2019

Eksportir Minyak sawit Dunia (Juta ton)

Lainnya 6

Nigeria 1.1

Kolombia 1.7
Banglades
Thailand 3.1

Malaisia 19.3
India (5.164 ribu ton)
Indonesia 37.3
Sumber : Kemenperin, 2020 13
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Pasar Kelapa Sawit Global

Sumber : Kemenperin, 2020 14


Sumber : Kemenperin, 2020 15
Pasar Kelapa Sawit Global

Sumber : Kemenperin, 2020 16


Hilirisasi Sawit Nasional
Hilirisasi merupakan suatu strategi untuk meningkatkan
nilai tambah komoditas yang kita miliki. Dengan adanya Peningkatan
produksi CPO →
hilirisasi, kedepannya komoditas yang diekspor bukan peningkatan
lagi berupa bahan baku, tetapi berupa barang setengah jadi produktivitas,
atau barang jadi. efisiensi pengolahan
pasca panen (pabrik
kelapa sawit)

Roadmaps hilirisasi Pengembangan


Pengembangan
ekosistem dan tata
kelapa sawit tahun 2019- kelola industri sawit
industri hilir (produk
nilai tambah tinggi,
2045 mengusung visi yang lebih
substitusi impor,
berkelanjutan dan
“Menjadikan Industri berdaya saing langkah-Langkah promosi ekspor)
mencapai visi
Kelapa Sawit Nasional pengembangan
yang Berkelanjutan komoditas sawit
berkelanjutan
sebagai Pilar Utama
Pembangunan Ekonomi
bagi Kesejahteraan
Rakyat”. Dalam
roadmaps tersebut
Riset dan inovasi
memuat tahapan Mengembangkan industri sawit
hilirisasi sawit. SDM Industri Sawit sebagai sumber
yang Kreatif pertumbuhan baru
berkelanjutan
Strategi dalam rangka hilirisasi kelapa sawit yaitu:

Produktivitas kelapa
sawit Indonesia 2045:
6,75 ton/ha setara
92,45 juta ton CPO dan
PKO
penguatan
ekosistem, tata
kelola dan
pengembangan capacity
industri building
hilirisasi sawit berkelanjutan

peningkatan
produktivitas
Beberapa isu strategis yang dalam pengembangan hilirisasi sawit

Produktivitas rendah, kondisi saat ini: 3,6 ton/ha, potensi: 7,5 ton/ha (benih non sertifikat, tanaman tua, tidak menerapkan Good
Agricultural Practices (GAP) yaitu merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi

Rendahnya efisiensi pabrik kelapa sawit (PKS) → Oil Extract Rate (OER)

Ekspor mengandalkan komoditas mentah (minyak mentah, minyak sawit dimurnikan), harga fluktuatif (Indonesia
produsen besar namun tidak berdaulat secara penentuan harga komoditas sawit)

Status legalitas lahan pekebun sawit bermasalah, sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil/ISPO rendah, black campaign
sawit

Pekebun rakyat sulit mendapatkan hasil TBS untuk diproses oleh industri. (pihak terbelakang terkait antrian serapan TBS oleh
pabrik).
Dukungan Insentif Fiskal dan dis-Insentif Fiskal
Salah satu prasyarat untuk mencapai kesuksesan program hilirisasi industri sawit adalah adanya insentif fiskal dan dis-insentif fiskal. Instrumen fiscal dalam dukungan
tersebut berupa adanya tarif dalam bea keluar bagi produk sawit dan turunannya, dimana tarif keluar untuk produk hulu akan lebih besar dibandingkan dengan hilirnya.
Instrument fikal lainnya adalah  insentif perpajakan berupa tax allowance dan tax holiday.
Pengenaan keluar dikenakan terhadap sawit berkaitan dengan hilirisasi adalah agar terjaminnya kebutuhan dalam negeri, terantisipasinya kenaikan harga yang cukup
drastis dan komoditi ekspor tertentu di pasaran internasional, terjaganya stabilitas harga komoditi tertentu di dalam negeri.

Harga Referensi lebih dari USDl,500.00 per ton 288


Harga Referensi lebih dari USDl,450.00 - USDl,500.00 per ton 280
Tarif Bea Keluar CPO
Harga Referensi lebih dari USDl,400.00 - USDl,450.00 per ton 270 berdasarkan PMK No.
Harga Referensi lebih dari USDl,350.00 - USDl,400.00 per ton 260 98/PMK.010/2022
Harga Referensi lebih dari USDl,300.00 - USDl,350.00 per ton 250
Harga Referensi lebih dari USDl,250.00 - USDl,300.00 per ton 240
Harga Referensi lebih dari USDl,200.00 - USDl,250.00 per ton 220
Harga Referensi lebih dari USDl,150.00 - USDl,200.00 per ton 201
Harga Referensi lebih dari USDl,100.00 - USDl,150.00 per ton 178
Harga Referensi lebih dari USDl,050.00 - USDl,100.00 per ton 148
Harga Referensi lebih dari USDl,000.00 - USDl,050.00 per ton 124
Harga Referensi lebih dari USD950.00 - USDl,000.00 per ton 74
Harga Referensi lebih dari USD900.00 - USD950.00 per ton 52
Harga Referensi lebih dari USD850.00 - USD900.00 per ton 33
Harga Referensi lebih dari USD800.00 - USD850.00 per ton 18
Harga Referensi lebih dari USD750.00 - USD800.00 per ton 3
Harga Referensi sampai dengan USD750.00 per ton 0
0 50 100 150 200 250 300 350
Tarif Bea Keluar untuk Palm Kernel Oil (PKO), Biji dan Kernel Buah Sawit, dan Tandan Buah Segar
(TBS)

Harga Referensi lebih dari USDl,500.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,500.00 per ton 353 191

Harga Referensi lebih dari USDl,450.00 - USDl,500.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,450.00 - USDl,500.00 per ton 343 191

Harga Referensi lebih dari USDl,400.00 - USDl,450.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,400.00 - USDl,450.00 per ton 331 191

Harga Referensi lebih dari USDl,350.00 - USDl,400.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,350.00 - USDl,400.00 per ton 319 191

Harga Referensi lebih dari USDl,300.00 - USDl,350.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,300.00 - USDl,350.00 per ton 306 191

Harga Referensi lebih dari USDl,250.00 - USDl,300.00 per ton 211


Harga Referensi lebih dari USDl,250.00 - USDl,300.00 per ton 294 191

Harga Referensi lebih dari USDl,200.00 - USDl,250.00 per ton 198


178
Harga Referensi lebih dari USDl,200.00 - USDl,250.00 per ton 262
Harga Referensi lebih dari USDl,150.00 - USDl,200.00 per ton 185
165
Harga Referensi lebih dari USDl,150.00 - USDl,200.00 per ton 241
Harga Referensi lebih dari USDl,100.00 - USDl,150.00 per ton 171
151
Harga Referensi lebih dari USDl,100.00 - USDl,150.00 per ton 224
Harga Referensi lebih dari USDl,050.00 - USDl,100.00 per ton 158
138
Harga Referensi lebih dari USDl,050.00 - USDl,100.00 per ton 195
Harga Referensi lebih dari USDl,000.00 - USDl,050.00 per ton 145
125
Harga Referensi lebih dari USDl,000.00 - USDl,050.00 per ton 147
Harga Referensi lebih dari USD950.00 - USDl,000.00 per ton 132
112
Harga Referensi lebih dari USD950.00 - USDl,000.00 per ton 95 118
Harga Referensi lebih dari USD900.00 - USD950.00 per ton
98
Harga Referensi lebih dari USD900.00 - USD950.00 per ton 85 105
Harga Referensi lebih dari USD850.00 - USD900.00 per ton
85
Harga Referensi lebih dari USD850.00 - USD900.00 per ton 49 Harga Referensi lebih dari USD800.00 - USD850.00 per ton 92
72
Harga Referensi lebih dari USD800.00 - USD850.00 per ton 21 Harga Referensi lebih dari USD750.00 - USD800.00 per ton 79
59
Harga Referensi lebih dari USD750.00 - USD800.00 per ton 1 Harga Referensi sampai dengan USD750.00 per ton 65
45
Harga Referensi sampai dengan USD750.00 per ton 0 0 50 100 150 200 250

0 50 100 150 200 250 300 350 400 Tandan Buah Segar (TBS) Biji dan Kernel Buah Sawit
Kelapa Sawit dan Produk
Turunannya
Sumber: Kemenperin
Nilai Tambah produk hilir turunan minyak kelapa sawit (Sumber: Kemenperin (2020)
Minyak Goreng
Margarine Nilai Tambah: 1,86
Nilai Tambah: 1,31

Fatty Acid
Nilai Tambah: 1,88
Fatty Alcohol
Nilai Tambah: 1,60
Surfaktant

CPO – CPKO Nilai Tambah: 2,66


Nilai Tambah:

1 (basis)
Lemak Coklat
Nilai Tambah: 1,73
Biodiesel Nilai Tambah: 1,33
Harga acuan per Juli 2016, diolah dengan faktor konversi dan rumusan
tertentu. Kosmetik: Nilai Tambah: 3,88
Perhitungan menggunakan basis massa (%massa)
5
Rantai Nilai Kelapa Sawit
Kemungkinan Rantai Tata Niaga Sawit

Gambar disamping menunjukkan


Terdapat bebarapa Rantai Niaga
Sawit mulai dari perkebunan sampai
dengan Konsumen Lokal. Mulai dari
Perkebunan sampai dengan
konsumen local itu kemungkinan
ada sekitar 17 saluran baik itu PR,
PBS atau PBN. Misalnya: 1) saluran
dari PR sampai ke konsumen akhir
local melalui saluran
koperasi/Bumdes adalah: PR ->
Koperasi/Bumdes -> PKS Bumdes ->
Pasar lelang -> Pabrik Minyak
Goreng -> Konsumen Lokal atau ke
Ekspor: 2)saluran dari PBS ke
konsumen akhir PBS -> pedagang
besar -> pabrik CPO -> Pabrik
Minyak goreng dll -> konsumen
akhir atau ekspor
Estimasi Biaya Tataniaga dan Profit Margin Tataniaga

Saluran Melalui Pedagang Pengumpul Saluran Langsung Ke Pedagang Besar


Pe r h i t un ga n S e d e r h a n a Pe m b e n t u k a n H a rga C P O
Referensi & Basis Pe r hit un gan H a rga T B S : dari Pe r ke b u n a n N e ga ra & Swa sta bes a r di Su m ate ra Basis h a rga di P T P N
- N o r t S u m at e ra t h n 2 0 1 9
1 Pe r ke b u n a n P T P N d a n Swasta b es ar di Kisaran

2 H a rga C P O di Pabr ik Pe n go l a h a n (PKS)


Pembentukan Harga CPO sumber GIMNI dalam Kemenperin, 2019 diolah
Perhitungan Sederhana Pem b entu kan Harga C P O
Re fe re n s i & B a s i s P e r h i t u n ga n H a r g a T B S : d ar i P e r ke b u n a n N e g a r a & S w a s t a b e s a r d i S u m a t e r a
Basis harga di P T P N - Nort Sum ate ra th n 2 0 1 9
1 P e r ke b u n a n P T P N d a n S wa s t a b e s a r d i K i s aran
U n it C o s t
P ro dukti v ita s K e b u n T M 8 23 ton T BS/H a/Thn Kerapatan 140 Pohon/Ha
J a ra k k e b u n ke P K S 1 5 K m P rota s 164 Kg /Pohon/Thn
O n g ko s a n g k u t d a n la ng s ir 70 Rp/Kg /10 K m
B i ay a K e b u n
a. B i ay a P e m e l i h a ra a n Ta n a m a n 601
- Man-power & O.Head 5.999.000 R p/Ha/Thn
- Pem upukan 9.749.000 Rp/Ha/Thn 69.600
S u b Total B iaya K e b u n 1 5 .7 48 .0 0 0 R p / H a / T h n R p / P o h o n / T h n 302,74
b. B i ay a P a n e n 602
- U p a h d a n p e ra l ata n p a n e n 5.323.000 R p/Ha/Thn 231,43 Rp/Kg TBS
Total H a rga P o ko k T B S di K e b u n 2 1 .0 71 . 00 0 R p / H a / T h n atau 9 1 6 ,1 3 Rp/Kg TBS
Pe r h i t u n g a n m a r g i n ke b u n (da ri S O E ) 2 6 % % - h a r g a p o ko k 238,19 Rp/Kg TBS
H a r ga T B S di ke b u n 1.154,32 Rp/Kg TBS
c. O n g ko s a n g k u t 105,00 Rp/Kg TBS
H a rga P o ko k T B S di P KS 1 .2 5 9 ,32 Rp/Kg TBS

2 H a r g a C P O d i Pa b r i k Pe n g o l a h a n ( P K S )
Yi e l d C P O 21% da ri T B S
Kernel 5 , 5 0 % dari T B S H a r g a Ke r n e l 650 Rp/Kg
Inti S a w i t 4 , 8 0 % dari T B S H a r ga Inti 3.405 Rp/Kg
Ongkos proses 160 Rp/Kg TBS

V o l u m e T B S d i o l a h di P K S 1.000 Kg V o l u m e T B S d i o l a h di P K S 1.000 Kg
1. B iaya b a h a n b a ku 1.259.324 R p 1. B iaya b a h a n b a k u 1. 2 5 9 . 3 2 4 R p
2. B iay a ol a h 160.000 R p 2. B i aya o la h 130.000 Rp

To tal B i a ya P r o d u k s i 1.419.324 Rp Tot al B i ay a P r o d u k s i 1. 3 8 9 . 3 2 4 Rp


- P e n g u r a n g a n B i a ya Kernel 35.750 Rp - Pengurangan Biaya Kernel 35.750 Rp
- P e n g u r a n g a n B i a ya I nti 163.440 Rp - Pengurangan Biaya I nti 163.440 Rp
H a r ga p o ko k C P O 210 Kg 1.220.134 Rp H a r g a p o ko k I V O 255 Kg 1. 1 9 0 . 1 3 4 Rp
Margin P KS 24 , 8 0 % 302.593 Rp Margin P KS 24 , 8 0 % 295.153 Rp
H a r g a C P O di p a b r i k P K S per (Kg) 20 0 1 .5 2 2 . 72 8 Rp/ 200 Kg H a r g a C P O di p a br ik P K S per (Kg) 2 00 1. 48 5 . 28 8 Rp/ 200 Kg
atau 7.251.084 Rp/ton at a u 5.824.658 Rp/ton

Rp/USD 14.500 500 USD/ton Rp/USD 14.500 402 USD/ton 14

Anda mungkin juga menyukai