Pagu Alokasi Ditjen. Perkebunan TA. 2021 PAGU ANGGARAN PER KEWENANGAN TA 2021
Rp 1.054.261.132.000 Tugas
Pembantuan
25%
Kantor Pusat
43%
Dana
Dekonsentrasi
3%
KEGIATAN PAGU (Rp)
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
247.901.167.000
Lainnya Ditjen Perkebunan Kantor
Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan Daerah
233.970.336.000 29%
dan Penyegar
Penguatan Perlindungan Perkebunan 39.082.119.000 SATKER ANGGARAN (Rp.)
Pengembangan Kawasan Tanaman Semusim PUSAT 454.461.928.000
273.852.769.000
dan Rempah UPT PUSAT 302.325.521.000
Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan
164.589.152.000 TUGAS PEMBANTUAN 269.684.723.000
Pemasaran Hasil Perkebunan
DEKONSENTRASI 27.788.960.000
Penguatan Perbenihan Perkebunan 94.865.589.000
JUMLAH 1.054.261.132.000
3
CAPAIAN OUTPUT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TA. 2021
PER 22 JANUARI 2022
Capaian Output Capaian Keuangan
99,45%
Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan dan 94,68%
Penyegar
98,99% 94,25%
4
REALISASI PRODUKSI KOMODITAS UTAMA KEMENTAN TA 2021 (JUTA TON) – PER DESEMBER 2021*
*) ANGKA SEMENTARA 5
REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) SUB SEKTOR PERKEBUNAN 2021
35%
35% PERKEBUNAN
Pertanian: Rp 85,28 Triliun
65% Untuk perkebunan sebesar
Rp 29,74 Triliun atau 35%
* Data realisasi KUR per 22 Januari 2022 – Direktorat Pembiayaan Pertanian PSP
146,64 %
6
RINCIAN KUR PER KOMODITAS
KODE
NO KOMODITAS REALISASI DEBITUR
SEKTOR
1 11130 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 2.200.456.765.314 34.723
2 11140 Perkebunan Tembakau 480.361.381.162 17.755
3 11150 Perkebunan Karet dan Penghasil Getah Lainnya 4.129.525.526.163 139.606
4 11160 Perkebunan Tanaman Bahan Baku Tekstil dan Sejenisnya 6.438.833.577 166
5 11180 Perkebunan Tanaman Minyak Atsiri 180.874.431.377 7.955
6 11190 Perkebunan Tanaman Lain yang tidak Diklasifikasi ditempat lain 619.735.560.462 12.562
7 11330 Perkebunan Kelapa 706.496.824.616 22.228
8 11340 Perkebunan Kelapa Sawit 17.991.536.404.376 316.099
9 11351 Perkebunan Tanaman Kopi 1.897.870.103.132 72.469
10 11352 Perkebunan Tanaman Teh 8.149.246.334 252
11 11353 Perkebunan Tanaman Coklat (kakao) 507.531.902.564 19.375
12 11360 Perkebunan Jambu Mete 19.026.933.282 641
13 11370 Perkebunan Lada 119.742.020.268 4.288
14 11380 Perkebunan Cengkeh 691.492.726.648 24.271
15 11391 Perkebunan Tanaman Rempah Panili 3.203.975.497 136
16 11392 Perkebunan Tanaman Rempah Pala 80.375.930.540 3.666
17 11399 Perkebunan Tanaman Rempah yang tidak Diklasifikasi ditempat lain 98.133.565.260 2.528
TOTAL 29.740.952.130.572 678.720
* Data realisasi KUR per 22 Januari 2022 – Direktorat Pembiayaan Pertanian PSP
77
HASIL EVALUASI KEGIATAN DITJENBUN TA. 2021
PPKM – PANDEMI COVID-19
TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
TRIWULAN I
2020 • Perubahan CPCL (akibat • Refokusing Anggaran
• Pedum, Juknis belum refokusing) • Perubahan CPCL • Mekanisme penyelesaian
Tidak lengkap • Pedum, Juknis belum • Antri UKPBJ/ULP administrasi (TUP) dan
melakukan • CPCL belum final lengkap • Metodologi Lelang penyelesaian Kontrak
lelang pra • Refokusing Anggaran • Antrian di UKPBJ/ULP • Mekanisme Uji Lab (Pupuk) • BAST
DIPA, • belum upload SIRUP • Metodologi Lelang/PBJ • sertifikasi benih oleh PBT
dokumen • ULP (pusat dan daerah) • Koordinasi Pusat & Daerah
pendukung • Koordinasi Pusat &
berlum Daerah
lengkap
START
0% TW I: TW II: TW III: TW IV:
6,05% 24,41% 52,48% 94,25%*
Titik Kritis :
• Penetapan CPCL, Perubahan CPCL
• Indikator monev oleh masing-masing Satker Pusat Ditjenbun belum terdefinisi, sehingga lemah adalam pengawasan
• Lambat dalam penyelesaian administasi (SPJ, TUP Rapung, DRPP)
• personil administrasi yang terbatas
*) Sampai dengan tanggal 20 Januari 2022
88
PERCEPATAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2022
ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2022
PAGU TAHUN 2022 PAGU PER JENIS BELANJA
Belanja Belanja Pegawai
Modal 8,35%
Rp. 1.177.410.034.000 5,44%
Belanja Barang /
Belanja Bantuan
Pemerintah
86,21%
KEGIATAN PAGU (Rp)
Pengembangan Tanaman Tahunan
302.108.909.000
Penyegar
Dukungan Perlindungan Perkebunan 64.588.694.000 JENIS ANGGARAN
KETERANGAN
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
262.390.079.000
BELANJA (Rp)
Lainnya Ditjen Perkebunan
Belanja 98.371.372.000 Gaji Rp 78.000.000.000 dan Operasional
Pengembangan Tanaman Semusim dan Pegawai Rp. 20.371.372.000
138.003.862.000
Rempah
Belanja Modal 64.007.473.000 Alat perkantoran, alat pengolah data
Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi), dan lainnya
279.261.397.000
Pemasaran Hasil
Belanja Barang 1.015.031.189.000 Kebun sumber benih dan nursery,
Dukungan Perbenihan Perkebunan 131.057.093.000
/ Belanja benih, pupuk, pestisida, alsintan,
Bantuan bimtek, pengendalian OPT,
Pemerintah penanggulangan kebakaran
JUMLAH 1.177.410.034.OOO
RINCIAN ANGGARAN PER FOKUS KEGIATAN DITJEN. PERKEBUNAN 2022 (1/3)
ANGGARAN
NO ESELON I/PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SATUAN VOLUME
(Rp000)
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN 1.177.410.034
11
RINCIAN ANGGARAN PER FOKUS KEGIATAN DITJEN. PERKEBUNAN 2022 (2/3)
ANGGARAN
NO ESELON I/PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SATUAN VOLUME
(Rp000)
Pengembangan Kawasan Perkebunaan Unggulan Nasional
2 Ha 61.055 258.869.721
Berbasis Korporasi Petani
a Kawasan Kopi (e) Ha 18.500 72.368.175
b Kawasan Kakao (f) Ha 5.550 22.122.466
c Kawasan Kelapa Ha 11.000 36.226.668
d Kawasan Jambu Mete Ha 1.075 3.541.700
e Kawasan Karet Ha 5.900 38.678.350
f Kawasan Sagu Ha 1.000 5.374.000
g Kawasan Teh Ha 100 817.500
h Kawasan Lada Ha 3.200 9.355.600
i Kawasan Pala Ha 7.000 10.604.068
j Kawasan Cengkeh Ha 1.300 1.874.196
k Kawasan Tebu Ha 6.000 42.965.626
l Kawasan Vanili Ha 100 6.770.000
m Kawasan Sereh Wangi 220 6.727.061
n Kawasan Nilam 110 1.444.311
3 Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Provinsi 33 16.947.000
Bimtek, Supervisi, NSPK dan Pelaporan lingkup Ditjen
4 Provinsi 33 39.401.850
Perkebunan** (b)
Peningkatan Penanganan OPT, Gangguan Usaha
5 Ha 4.761 67.528.835
Perkebunan dan Dampak Perubahan Iklim (c)
Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis
6 Desa 56 7.059.859
Komoditas Perkebunan
Pasca Panen dan Pengolahan (Hilirisasi) serta Pemasaran
7 Unit 1.826 258.643.497
Hasil Perkebunan (d)
12
RINCIAN ANGGARAN PER FOKUS KEGIATAN DITJEN. PERKEBUNAN 2022 (3/3)
ANGGARAN
NO ESELON I/PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS SATUAN VOLUME
(Rp000)
B PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN 262.390.079
1 Dukungan Manajemen Teknis Lainnya Satker 72 130.696.991
2 Belanja Pegawai Layanan 1 78.000.000
3 Belanja Operasional Rutin Layanan 1 20.371.372
4 Belanja PNBP Satker 4 1.141.916
13
DUKUNGAN DITJEN. PERKEBUNAN TA 2022 TERHADAP INSTRUKSI PRESIDEN RI
TOTAL 148.581.055.000
14
TARGET PELAKSANAAN PER TRIWULAN TA 2022
STAR
T
0% TW I: TW II: TW III: TW IV:
10% 35% 75% 98%
Titik Kritis :
• Penetapan CPCL, Perubahan CPCL
• Indikator monev oleh masing-masing Satker Pusat Ditjenbun, optimaliasi pengawasan
• Penyelesaian administasi (SPJ, TUP Rampung, DRPP)
• Personil administrasi
15
STRATEGI PERCEPATAN KEGIATAN TA 2022 (1/2)
1. Mencermati kembali POK dan dilakukan penelaahan terkait satuan biaya yang
tercantum. Agar dapat dilakukan revisi apabila ada ketidaksesuaian unit cost
atau lokasi (Hindari gagal lelang).
2. Menetapkan pengelola keuangan (KPA, PPK, PPSPM, Bendahara, dst) pada
satker yang menerbitkan SK. Menunjuk Petugas Pengantar SPM (Petugas KIPS)
3. Input Rencana Pengadaan Umum (RUP) pada aplikasi LKPP dan LPSE
Kementan/Daerah dan di umumkan/tayangkan.
4. Mengajukan Uang Persediaan (UP) dan TUP sesuai dengan kebutuhan,
pertgjawaban tepat waktu untuk menghindari punishment dari KPPN
setempat
5. Jumlah penarikan 25% dari kontraktual pada Triwulan I, kontrak jangka (Benih)
16
STRATEGI PERCEPATAN KEGIATAN TA 2022 (2/2)
6. Monitoring Pelaksanaan/Penyerapan Anggaran.Hubungi dan
koordinasikan Kanwil DJPB dan KPPN-KPPN apabila
membutuhkan bantuan.
7. Untuk percepatan pengadaan barang dan jasa agar dilakukan:
- Kontrak Pra DIPA;
- Pengadaan dengan nilai yang besar didahulukan;
- Untuk pengadaan barang yang tidak ditentukan musim
didahulukan.
8. Untuk pelaksanaan pengadaan barang dan jasa (PBJ) harus
tuntas, perhatikan mekanisme pengadaan barang dan jasa sesuai
Perpres 12/2021.
17
RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2023
TARGET PRODUKSI 2023
(ribu ton)
Tebu Sagu
37.156,92 484,36
Jambu Mete Nilam
148,38 2,78
19
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2023
KEGIATAN/KRO/RO VOLUME SATUAN
Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Koordinasi
Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Tanaman Tahunan dan Penyegar 53 Kegiatan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
Peraturan/Norma/Pedoman Tanaman Tahunan dan Penyegar 9 NSPK
Sarana Pengembangan Kawasan
Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar Lainnya 602 Ha
Sarana Pengembangan Kawasan
Kawasan Kopi 32,500 Ha
Kawasan Kakao 19,550 Ha
Kawasan Karet 5,900 Ha
Kawasan Kelapa 19,000 Ha
Kawasan Sagu 2,000 Ha
Kawasan Jambu Mete 2,075 Ha
Penguatan Perlindungan Perkebunan
Kebijakan Bidang Pertanian dan Perikanan
Rekomendasi Teknologi Pengendalian OPT Perkebunan 14 Rekomendasi Kebijakan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
Peraturan/Norma/Pedoman Perlindungan Perkebunan 7 NSPK
Sarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Perangkat Perlindungan Perkebunan 61 Unit
Teknologi Pengendalian OPT Perkebunan 15 Paket Teknologi
Sertifikasi Produk
Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi Perkebunan 62 Desa
Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Penanganan Gangguan dan Konflik Usaha Perkebunan 15 Kasus
20
KEGIATAN/KRO/RO VOLUME SATUAN
Sarana Pengembangan Kawasan
Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun 860 Ha
Area Penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Perkebunan 8,075 Ha
Pengembangan Kawasan Tanaman Semusim dan Rempah
Koordinasi
Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Tanaman Semusim dan Rempah 61 Kegiatan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
Peraturan/Norma/Pedoman Tanaman Semusim dan Rempah 6 NSPK
Sarana Pengembangan Kawasan 925 Ha
Kawasan Tanaman Semusim dan Rempah Lainnya 925 Ha
Sarana Pengembangan Kawasan
Kawasan Lada 2,600 Ha
Kawasan Pala 7,600 Ha
Kawasan Cengkeh 1,300 Ha
Kawasan Tebu 4,260 Ha
Kawasan Vanili 100 Ha
Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil
Perkebunan
Standarisasi Produk
Standarisasi Mutu Hasil Perkebunan 672 Surat
Koordinasi
Koordinasi, Bimtek, Monev dan Pelaporan Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan
111 Kegiatan
Pemasaran Hasil Perkebunan
Promosi
Promosi Produk Hasil Perkebunan 18 Promosi
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
Peraturan/Norma/Pedoman Pascapanen, Pengolahan (Hilirisasi) dan Pemasaran Hasil
8 NSPK
Perkebunan
21
KEGIATAN/KRO/RO VOLUME SATUAN
Standarisasi Produk
Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) Sawit Rakyat 20,000 STDB
Sarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Sarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 562 Unit
Sarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 501 Unit
Prasarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Prasarana Pascapanen Tanaman Perkebunan 168 Unit
Prasarana Pengolahan Tanaman Perkebunan 297 Unit
Penguatan Perbenihan Perkebunan
Kebijakan Bidang Pertanian dan Perikanan
Rekomendasi Benih Tanaman Perkebunan 161 Rekomendasi Kebijakan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
Peraturan/Norma/Pedoman Perbenihan Perkebunan 6 NSPK
Penyidikan dan Pengujian Produk
Pengawasan Benih Komoditas Perkebunan 61,659,600 Batang
Pengujian Mutu Benih 12,589,740 Batang
Sarana Pengembangan Kawasan
Kebun Sumber Benih Bahan Tanam komoditi Perkebunan 1,723 Ha
Prasarana Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Nursery 13 Unit
22
PROGRAM UNGGULAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN 2020-2024
PERCEPATAN
KORPORASI PERKEBUNAN -
SWASEMBADA
PRODUKSI BENIH/NURSERY 20 JT DAN PENGEMBANGAN
01 GULA KONSUMSI
KAWASAN KOPI, KELAPA, JAMBU METE, KAKAO -
• - 04
02
PENGEMBANGAN SAGU HULU HILIR
BERBASIS KORPORASI PENGEMBANGAN GULA NON TEBU
• -
-
03 05
06
23
1. KONSEP KORPORASI PETANI DAN NELAYAN
Tujuan :•Skala ekonomi •Pendapatan Petani •Produktivitas
• Usaha tani (input produksi, alsintan) • Penjamin hasil produksi sekaligus • Pemetaan lahan dan pelaku usaha
• Pasca panen (dryer, RMU) dan gudang sebagai avalis • Kegiatan on farm dan off farm • Sistem logistik yang efisien
• Pengolahan produk turunan • Pendampingan ke petani, nelayan • Sistem informasi pertanian • Pemasaran online dan offline
• Asuransi pertanian (model bisnis, on farm dan off farm) terintegrasi pada petani, nelayan
Tidak hanya berbicara pertanian saja tetapi ini adalah transformasi ekonomi pertanian yang melibatkan pengembangan industri
dan jasa (pembiayaan, logistik, pemasaran, dll)→ Agribisnis secara utuh dan berkelanjutan
24
KORPORASI PERKEBUNAN 2020 - 2024
Kegiatan
Korporasi
2022 2023 2024
Korporasi
Korporasi Perkebunan Perkebunan
1. sosialisasi, koordinasi 1.Pembentukan 1. Fasilitasi pembiayaan
Perkebunan 2021 dan pengumpulamn data Kelembagaan Badan hukum 2022:
2020: Kopi 1. Aren – calon korporasi. 2. (Koperasi) Menetapkan
Kabupaten Lebak Penyusunan rencana dan 2. Fasilitasi Hilirisasi 2. Penguatan manajemen
2. Kelapa – model bisnis calon lokasi
Bandung: (pengolahan) SDM dalam administrasi
(10 major
Purbalingga keuangan dan aset
3. Kopi – 3. pengembangan 3. Penguatan manajemen project
Penguatan korporasi
Tanatoraja Manajmeen SDM mutu melalui penerapan
Jaringan 4. Kelapa – GFP, GHP, Sertifikasi, izin
Pasar dan Halmahera edar dan Good
Promosi, Manufacturing
Utara
Practice (GMP)
fasilitasi 5. Karet – OKI
pembiayaan 6. Karet - 4. Penguatan usaha unit 4. Penguatan jaringan pasar
Musirawas korporasi dan promosi
5. Penjajakan peluang
pasar
Konsep Pengembangan kelapa di pekarangan
2. PRODUKSI BENIH/NURSERY 20 JUTA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOPI, KELAPA,
JAMBU METE DAN KAKAO
A. PENYEDIAAN BENIH 20 JUTA BATANG
… - 2019 2020 - 2024
1. Benih diproduksi pada atau disekitar pengembangan kawasan
Perkebunan
1 2 2. Penggunaan benih produktivitas tinggi
3. Menekan biaya (efisiensi) dan resiko kerusakan benih
4. Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat
1. Benih diproduksi di luar pengembangan 5. Perbakan sistem produksi/penyediaan benih melalui pengembangan
kawasan nursery di kawasan pengembangan perkebunan
2. Masyarakat sulit mendapatkan benih 6. Penentuan Calon Penerima Bantuan benih melalui e-Proposal
unggul bermutu 7. Pengawalan dan pengawasan benih bermutu melalui (e-Sertifikasi di
3. Tingkat adopsi teknologi/ GAP budidaya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan) Permentan 50 tahun
rendah 2015 tentang Produksi, Sertifikasi, Peredaran Dan Pengawasan Benih
Tanaman Perkebunan
RENCANA LOKASI KEBUN SUMBER BENIH & NURSERY
28
3. PENGEMBANGAN SAGU HULU-HILIR BERBASIS KORPORASI
TAHAPAN PENGEMBANGAN SAGU
03
02
01 Jangka Panjang
(2030-2045)
Jangka Menengah
Jangka Pendek (2020-2030)
(2017-2020)
• Sagu memberikan kontribusi
• Volume ekspor sagu nasioanl mencapai 1,5 juta ton dalam perekonomian
• Ditetapkannya sagu sebagia per tahun
• Tumbuh industri turunan sagu: gula cair, mi sagu,
nasional
komoditas strategis nasional pakan ternak dan lain-lain.
• Tumbuhnya IKM pengolahan • Sagu kembali menjadi pangan utama masyarakat
pangan berbasis sagu • Pabrik pengolahan sagu menerapkan zero waste
industri
• Percontohan pengolahan sagu • Tersedianya SDM berkualitas dalam pengembnagan
rakyat dan produk turunannya sagu melalui program diklat sagu
• Pengembangan SDM berbasis • Harus ada indikator pencapaian program yang jelas
sagu • Skema pembiayaan dapat berasal dari APBN,APBD,
atau swasta
• Lembaga terkait lintas sektor untuk pembiayaan dan
pelaksanaanya
29
KONSEP PENGEMBANGAN SAGU
STRATEGI OPERASIONAL
PENGELOLAAN HULU - HILIR KEBERLANJUTAN
USAHA
S T R AT E G I
PENGEMBANGAN
SAGU 400.000 ha 1. Pengembangan sagu hulu-hilir
2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya BENEFIT
dan teknologi 1. Produksi Tepung Sagu Meningkat
3. Pemenfaatan kearifan lokal menjadi 1 jutaTon
ARAH 4. Penguatan infrastruktur pendukung
2. Menghemat devisa dengan subtitusi
10% impor gandum
• Mensubtitusi impor 10% 3. Penyerapan Tenaga Kerja 80.000
gandum dengan tepung
5. Fasilitasi kemudahan investasi dengan orang
sagu penyederhanaan Regulasi
• Memproduksi ethanol 6. Pelibatan K/L dan Pemerintah Daerah.
sebagai bahan bakar
nabati
• Produksi Pakan ternak, LANGKAH OPERASIONAL
• PENINGKATAN PRODUKSI
• Produksi Gula Cair TEPUNG SAGU 600 RIBU TON
UNTUK MENSUBSTITUSI IMPOR
• Produksi Briket kulit GANDUM 100 RIBU TON (10%)
sagu
30
4. SWASEMBADA GULA KONSUMSI
Produktivitas:
TARGET PRODUKSI DAN Ekstensifikasi Areal baru 85 ton tebu/ha, GKP Minimal = 50 ribu ha x 85 ton/ha x
50 ribu ha rendemen 8,3% 8,47% = 359.975 ton GKP
SWASEMBADA GULA KONSUMSI
2020-2023
1. Identifikasi target areal intensifikasi 200 Target peningkatan
Bongkar ratoon produktivitas: GKP Minimal : (75 ribu ha x 85 ton/ha x 676 ribu
ribu ha dan ekstensifikasi 50.000 ha 15 ton tebu/ha, 8,3 %) – (75 ribu ha x 70 ton/ha x 7,45
75 ribu ha ton GKP
2. Peningkatan kapasitas pabrik gula (PG) rendemen 0,85 % %) = 138.000 ton GKP
NAIK 234 ribu ton GKP kekurangan 2022 – 2023 : 440 ribu ton 2,8 jt ton GKP
2020: 2,13 jt ton GKP 2021: 2,36 jt ton GKP
31
31
SWASEMBADA GULA KONSUMSI
STRATEGI
Deregulasi (Permentan
tentang beli putus) sebagai TARGET • Intensifikasi 200 ribu ha
insentif petani AREAL • Ekstensifikasi 50 ribu ha
2020-2021
• Penyusunan permentan stevia
• Penyusunan pedoman teknis budidaya (GAP, GMP, GHP)
Strategi • Penananaman pada areal baru / eksisting kebun rakyat
• Penyiapan benih unggul
• Kelembagaan dan Kemitraan petani
33
6. PENGEMBANGAN KOPI KOMANDAN
34
CATATAN PENGUSULAN KEGIATAN TAHUN 2023
01
Menentapkan desain kerangka program dan anggaran serta integrasi antar
program
02
Menentapkan angka target produksi dan menyiapkan strategi yang akan
digunakan dalam meningkatkan produktivitas komoditas pertanian
03
Menentukan pengalokasian kegiatan melalui pendekatan berbasis kawasan
04
Menyiapkan CPCL berbasis Geotagging
35
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Memakai masker,
5M
2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
3. Menjaga jarak,
4. Menjauhi kerumunan, serta.
5. Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Terima Kasih
Perkebunan Indonesia Maju, Mandiri dan Modern